Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 31 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Clarissa Prameswari
"Interjeksi adalah kata yang mengekspresikan perasaan batin. Interjeksi dalam komik berfungsi untuk mengekspresikan emosi para tokoh dan meniru bunyi di sekitar. Interjeksi dalam penelitian ini penting untuk dibahas karena interjeksi dapat membantu pembaca untuk memahami emosi atau tindakan dari situasi dalam cerita komik. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mendeskripsikan bentuk, makna, dan posisi interjeksi yang terdapat dalam komik Suske en Wiske: “De Vliegende Rivier” karya Willy Vandersteen. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode analisis deskriptif. Penelitian ini juga menggunakan teori tentang interjeksi dalam Algemene Nederlandse Spraakkunst (ANS). Hasil analisis menunjukkan bahwa ditemukan 38 interjeksi dalam komik Suske en Wiske: “De Vliegende Rivier”, yang berdasarkan bentuk terbagi menjadi interjeksi satu silabel dan interjeksi dua atau lebih silabel. Berdasarkan makna ditemukan interjeksi tidak bermakna dan bermakna. Berdasarkan posisi interjeksi bisa muncul di awal, tengah, atau akhir kalimat, dan dapat berdiri sendiri. Kesimpulan dari penelitian ini adalah interjeksi satu silabel, interjeksi bermakna yang tidak mengandung emosi, dan interjeksi yang berdiri sendiri merupakan interjeksi yang paling dominan. Interjeksi yang meniru suara gerakan tidak ditemukan dalam komik itu.

Interjection is a word that expresses inner feelings. Interjection in comics serves to express the emotions of the characters and imitate the sounds around them. Interjection in this study is important to discuss because interjection can help readers to understand the emotions or actions of situations in comic stories. This study aims to describe the form, meaning, and position of the interjections contained in the comic Suske en Wiske: “De Vliegende Rivier” by Willy Vandersteen. This study uses a qualitative approach with a descriptive analysis method. This study also uses the theory of interjection in Algemene Nederlandse Spraakkunst (ANS). The results of the analysis show that there are 38 interjections in the comic Suske en Wiske: “De Vliegende Rivier”, which based on form are divided into one-syllable interjections and two or more syllables interjections. Based on the meaning, it was found that the interjection was not meaningful and meaningful. Based on the position of the interjection can appear at the beginning, middle, or end of the sentence, and can stand alone. The conclusion of this study is that one syllable interjection, meaningful interjection that does not contain emotion, and independent interjection is the most dominant interjection. Interjections that imitate the sound of movement are not found in the comic."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Oosterhoff, Jenneke A.
New York: Routledge, 2009
439.31 OOS b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Shetter, William Z.
Leiden: Martinus Nijhoff, 1988
439.315 She i
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Vries, Jelle de
Den Haag: Sdu, 2001
BLD 439.318 VRI o
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Yonathan Yohanes
"Bahasa Belanda memiliki bentuk-bentuk tersendiri dalam mengungkapkan pengertian ketaktunggalan atau kejamakan nominanya. Tidak demikian halnya dengan bahasa Indonesia yang pada dasarnya tidak mengena1 pembedaan bentuk tunggal dan bentuk tak tunggal dengan berbekal penelitian kepustakaan, penul i s mencoba mewujudkan penul isan ini secara deskriptif dan komparatif. Data yang ada penulis analisis sedemikian rupa sehingga dihararkan sedikit banyak dapat mewakili konsep jamak kedua bahasa tersebut. Diperoleh kesimpulan bahwa pengertian tunggal dan tak tunggal nomina bahasa Belanda berwujud pembedaan bentuk tunggal dan jamak. Bentuk jamak nomina bahasa Belanda ditandai dengan pengimbuhan sufiks jamak, -en, -s (-_s), -eren, -lui,-lieden dan sufiks jamak serapan pada bentuk tunggalnya. Berbeda dari bahasa Indonesia, yang tidak mengenal pembentukan jamak dengan jalan sufiksasi/afiksasi pada bentuk tunggalnya, kecuali sejumlah kata serapan yang sangat terbatas. Sebuah kata yang sama dapat berarti tunggal atau pun jamak, tergantung dari konteks dan situasi. Walau begitu dalam bahasa Indonesia kita dapat menemukenali gejala reduplikasi nomina dalam mengungkapkan ketaktunggalan. Bentuk reduplikasi tidak diperlukan lagi dalam bahasa Indonesia bila dalam frasa nomina sudah ada unsur yang menerangkan kejamakan yaitu numeralia. Sebaliknya dalam bahasa Belanda bentuk formal jamak dengan pengimbuhan sufiks penanda jamak harus tetap digunakan walaupun sudah ada numeralia yang menandai kejamakan nomina itu. Adanya kongruensi antara subjek dan predikat dalam kalimat bahasa Belanda dan penggunaan kata sandang tertentu dapat menandai tunggal dan taktunggalnya nomina. Sementara itu dalam bahasa Indonesia, reduplikasi ajektiva, penyertaan kata para, kaum, umat, reduplikasi verba tertentu yang disertai dengan konfik ber- -an -sampai penggunaan tertentu- dapat mengimplikasikan kejamakan nomina. Dengan mengontraskan konsep jamak nomina kedua bahasa, kita memperoleh pengertian yang jelas mengenai ketaktunggalan ini, dan tentu hal ini dapat memberikan sumbangan kepada bidang penerjemahan dan pengajaran bahasa."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1990
S15944
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hulshoff, H
Zeist : Nib, 1971
439.315 Hui t
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Nieuwenhuijsen, Peter M.
Bussum: Coutinho, 1995
BLD 439.3 NIE v (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Renier, Fernand G.
London: Routledge, 1986
439.318 REN c
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Vrisekoop, Michel C
"Verklarende woordenlijst van Nederlandse grammaticale termen."
Bussum: Coutinho, 2001
BLD 439.315 MIC g
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Fenoulhet, Jane
London: Dorling Kindersley, 2003
439.315 FEN h
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4   >>