Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 1019 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Berliana Dewita
"Sebagai negara berkembang yang sedang membangun, Indonesia memerlukan dana untuk membiayai kegiatan pembangunan. Selain itu, manusia sebagai makhluk Homo Economicus yang mempunyai kemampuan terbatas tentunya membutuhkan dana pula untuk memenuhi kebutuhan hidupnya yang semakin meningkat. Dana yang dimaksud adalah dalam bentuk permodalan dari bank yang disebut dengan kredit. Penulis membahas langkah hukum apa saja yang harus ditempuh oleh debitur dan kreditur bila debitur melakukan wanprestasi. Risiko-Risiko apa saja yang akan diterima oleh debitur dan kreditur dalam perjanjian pemberian pinjaman (Kredit) perbankan. Dalam tesis ini penulis menggunakan penelitian kepustakaan, data sekunder, tipologi penelitian eksploratoris. Alat pengumpulan data berupa studi dokumen yang didukung wawancara dengan informan, serta metode pendekatan kualitatif dalam menganalisa data.
Akhirnya penulis berkesimpulan bahwa dalam hal terjadi wanprestasi, maka diupayakan sedapat mungkin diselesaikan melalui jalan damai (musyawarah). Bila upaya tersebut tidak berhasil, maka dilakukan somasi. Bila tetap tidak ada tanggapan dari debitur, maka dapat diajukan ke pengadilan (untuk bank-bank swasta), sedangkan untuk bank-bank milik pemerintah diselesaikan melalui Panitia Urusan Piutang Negara (PUPN), yang kini telah berubah menjadi DJPLN (Direktorat Jenderal Piutang dan Lelang Negara). Dalam perjanjian pemberian pinjaman (Kredit) perbankan, meskipun resiko akan diterima oleh kedua belah pihak (debitur dan kreditur), namun debitur yang merasakan dampak paling besar. Hal ini karena harta bendanya yang dijadikan sebagai jaminan (agunan) beralih kepada kreditur."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2006
T16324
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ambarita, Alexander Said Mulia
"Analisa Sikap dan Perilaku Fenggunaan Kartu Kredit Citibank. Dijaman modern ini, dikenal kartu plastik (Kartu Kredit) yang dikeluarkan oleh BAN sebagai salah satu alternatif pengganti transaksi dengan uang tunai. Perkembangan pertama didahului dengan perkembangan kartu kredit yang meningkat. Dan sekian banyak kartu kredit yang beredar, ada dua nama yang mendominasi yaitu Visa dan Master.
Ketika krisis ekonomi melanda Indonesia pada akhir tahun 1997, hampir menghancurkan seluruh sektor usaha yang ada di Indonesia tak terkecuali bisnis kartu kredit- Bisnis ini semakin terpuruk dengan semakin meningkatnya kredit yang bermasalah ditambah dengan semakin meningkatnya suku bunga kredit. Dan akhirnya, membawa dampak menurunnya nilai transaksi dengan menggunakan kartu kredit.
Keadaan ekonomi membaik sehingga industri kartu kredit ini mulai menimbulkan optimisme baru. Tetapi dampak krisis ekonomi, sedikit banyak telah mengubah perilaku konsumen yaitu konsumen menjadi takut dengan suku bunga yang tinggi dan orang cenderung menghindari pembeiian dengan kredit karena akan menimbulkan beban dikemudian hari. Melihat perubahan perilaku konsumen tersebut timbui suatu ide untuk menerbitkan kartu kredit yang mempunyai persyaratan keanggotaan lebih mudah dan tidak tergantung pada suku bunga.
Dengan adanya kartu kredit ini tentunya motivasi yang dicari konsumen pada tiap jenis kartu tersebut berbeda walaupun semuanya mempunyai fungsi yang hampir sama. Oleh karena itu penetitian ini bertujuan mengidentifikasi sikap dan perilaku pengguna kartu kredit Citibank, dengan demikian dari identifikasi sikap dan perilaku pengguna kartu kredit Citibank tersebut dapat dlketahui apa yang menjadi motivasi konsumen menggunakan kartu kredit Citibank sebagai kartu kredit utama, dan juga tentunya mengetabui sikap dan perilaku mereka juga tehadap kartu kredit Citibank.
Desain penelitian (research design} yang digunakan datam riset ini adalah gabungan riset eksploratori (exploratory research] dan riset deskriptif (descriptive research) dengan melalui metode sample survey, dengan jumlah sampel yang diperoleh adalah 120 responden. Target populasi yang dituju adalah pengguna kartu kredit Citibank yang bertempat tinggal di Jakarta. Dari data yang telah dikumpulkan, dilakukan analisis deskriptif berupa frekwensi, Mean dan tabulasi data serta analisa inferential Anova. Pengumpulan data dilakukan dengan cara non probability sampling dengan metode judgemental samping dan disproportioned stratified sampling.
Dari hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa sikap dari pengguna kartu kredit Citibank mempunyai banyak persamaan antara responden satu dengan yang lainnya yaitu bahwa kartu kredit Citibank merupakan kartu kredit dengan bunga yang tinggi dan sistem penagihan yang dilakukan oleh Citibank kurang menyenangkan bagi konsumen. Namun demikian juga ternyata faktor yang dianggap penting bagi konsumen dalam memilih dan menggunakan kartu kredit Citibank adalah acceptance dan kredibilitas dari bank penyelenggara kartu kredit tersebut. Jika dilihat dari perilaku konsumen terhadap penggunaan kartu kredit Citibank, sebagian besar responden menggunakannya sebagai kemudahan dalam hal pembayaran yang kebanyakan dilakukan untuk keperiuan belanja kebutuhan sehari-hari baik yang bersifat rutin maupun yang bersifat mendadak.
Dengan adanya sikap dan perilaku dari konsumen pengguna kartu kredit Citibank, Bank penyelenggara dapat mengadakan promosi/direct sales yang lebih bersifat mengedukasi konsumennya seperti mengadakan acara-acara di televisi baik itu sifatnya entertainment maupun edukasi sehingga dapat menimbulkan motivasi pada calon konsumennya terutama mengenai keuntungan dalam menggunakan kartu kredit. Dan juga dari penelitian ini dapat disarankan kepada Citibank sebagai penerbit kartu kredit untuk lebih sering menggunakan media surat kabar sebagai media komunikasi terhadap konsumennya, melihat source of brand awareness responden dalam mencari informasi mengenai kartu kredit."
Depok: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2002
T278
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Deniawan Susanto Djaman
"Krisis ekonomi tahun 1997-1998 telah memberikan banyak pelajaran khususnya kepada industri perbankan, bahwa ternyata kredit-kredit yang disalurkan kepada segmen usaha kecil relatif lebih mampu bertahan dari pada kredit korporasi. Pengalaman tersebut mendorong perbankan nasional lebih memilih untuk memasarkan kredit produktif ke segmen usaha kecil dari pada ke segmen korporasi.
Menyadari hal itu, sejak tahun 1996 BNI mulai memperbaiki portfolio kreditnya dari dominasi kredit segmen korporasi, menjadi berimbang antara kredit kepada segmen korporasi dengan non-korporasi (segmen usaha kecil, syariah dan konsumen). Rencana BNI merubah strateginya dengan memperbaiki portfolio kredit ke segmen usaha kecil, ternyata diikuti pula oleh seluruh perbankan nasional. Bentuk persaingan pada industri perbankan di Indonesia terbelah menjadi 2 besaran utama, yaitu: Persaingan Suku Bunga Kredit dan Persaingan Non-Suku Bunga Kredit.
Tesis ini mencoba meneliti sejauh mana pengaruh faktor suku bunga kredit usaha kecil BNI dan faktor-faktor lain seperti: faktor suku bunga kredit usaha kecil bank-bank pesaing, PDB (harga berlaku) Indonesia dan beberapa variabel kebijakan (dummy), terhadap perkembangan outstanding kredit dan rasio outstanding kredit non-lancar kredit usaha kecil BNI.
Penelitian tesis menggunakan data triwulanan untuk periode 1999 - 2004. Ruang lingkup penelitian mencakup pembagian data nasional, meliputi data Total Outstanding Kredit dan Rasio Outstanding Kredit Non-Lancar Kredit Usaha Kecil BNI terhadap Total Outstanding Kredit Usaha Kecil BNI.
Metodologi penelitian tesis ini berdasarkan studi literatur, serta penelitian data sekunder yang dianalisis dengan menggunakan pendekatan model ekonometrika. Selanjutnya data diolah berdasarkan model ekonometrika yang dibantu pengolahan datanya dengan menggunakan perangkat lunak "Eviews"versi 3.1.
Hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa suku bunga kredit usaha kecil BNI berpengaruh negatif dan PDB (harga berlaku) Indonesia berpengaruh positif terhadap outstanding kredit usaha kecil BNI, dengan besaran parameter keduanya bersifat elastis. Kebijakan pembentukan Sentra Kredit Kecil (SKC) BNI berdampak terhadap penurunan outstanding kredit usaha kecil BNI. Outstanding kredit non-lancar kredit usaha kecil BNI dipengaruhi secara signifikan, baik oleh faktor Suku Bunga Kredit Usaha Kecil BNI dan Produk Domestik Bruto (PDB harga berlaku) Indonesia dengan arah pengaruh positif, serta besaran pengaruh kedua faktor tersebut bersifat inelastis. Kebijakan Bank Indonesia mencabut peraturan yang mewajibkan perbankan nasional menyalurkan sebagian portfolio kreditnya kepada kredit usaha kecil (PBI No.3/2/PBI/2001, Tentang Pemberian Kredit Usaha Kecil, tgl. 1 ]anuari 2001), berdampak terhadap penurunan rasio outstanding kredit non-lancar kredit usaha kecil BNI."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2006
T17189
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Noor Anna Ho
"ABSTRAK
Kartu plastik dewasa ini merupakan media pembayaran yang mulai digemari dengan sistim pembayaran angsuran dan pemberian tenggang waktu untuk membayar, Pertumbuhan perekonomian Indonesia yang menggembirakan dan bertambahnya jumlah bank penyelenggara/pelaksana kartu kredit merupakan faktor penduktmg berkembangnya kartu kredit di Indonesia semakin pesat.
Kartu kredit dapat dikatakan sebagai ladang baru dalam meningkatkan kinerja bank penyelenggara/pelaksana dengan didapatnya keuntungan - keuntungan seperti uang pangkal, iuran tahunan, komisi yang didapat dari merchant dan bunga.
PT BANK DAGANG NASIONAL INDONESIA (BDNI) sebagai salah satu bank swasta nasional yang memiliki faktor - faktor internal kuat seperti pertumbuhan kantor cabang di Indonesia dan tuar negeri, pertumbuhan modal sekitar 39.41 %, pangsa dana & kredit yang cukup besar, perolehan laba sekitar 119 % (sampai tahun 1994), peningkatan sumber daya manusia masih belum memasuld era kartu kredit ini. Pada kesempatan ini, penulis menyusun strategi yang tepat untuk peluncuran pertama kartu kredit BDNI.
Adapun strategi unggulan yang dihasilkan adalah agresif dengan produk development. Fokus pasar di luar pulau Jawa dan luar negeri untuk menghindari konfrontasi langsung dengan para pesaingnya. Target pasarnya adalah golongan ekonomi menengah ke atas dengan penghasilan minimum Rp. 500 ribu (net) perbulan. Diferensiasi yang diperlukan adalah pemberian spread kepada deposan dan keringanan bunga kepada debitur yang memiliki kartu kredit BDNT.
Diharapkan strategi ini akan dapat meningkatkan kinerja BDNI minimum sebesar 20 % pada tahun pertama peluncurannya dan memperluas pangsa pasar yang dimilikinya sekarang ini. Pada tahun kelima, BDNI diharapkan menjadi inventor dalam bidang kartu kredit ini diantara bank swasta nasional di Indonesia."
1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Deddy
" ABSTRAK
Kartu kredit telah lama menjadi sistem pembayaran, bahkan telah diadopsi menjadi sistem pembayaran untuk sistem perdagangan yang memanfaatkan jaringan komputer global. Pada sistem perdagangan seperti itu, sistem pembayaran digital dapat menjadi altematif selain sistem pembayaran kartu kredit Pada sistem pembayaran digital, transaksi tidak sekedar melakukan pencatatan atau akunting saja, melainkan diikuti dengan perpindahan data digital sebagai representasi alat pembayaran atau bukti pembayaran, dari satu pihak, misalnya pihak pembeli, ke pihak lain, misalnya pihak penjual. Contoh sistem pembayaran digital adalah uang digital dan kartu kredit digital anorrim. Uang digital adalah alat pembayaran secara tunai dalam bentuk digital. Kartu kredit digital anonim adalah alat pembayaran secara tidak tunai atau kredit dalam bentuk digital dimana detil pembayarannya anonim, artinya tidak ada pihak lain kecuali pembayar yang dapat menelusuri hubungan antara identitas pembayar dengan informasi pembayaran. Uang digital yang terkenal adalah uang digital David Chaum dan uang digital Stefan Brands. Kartu kredit digital anonim diusulkan oleh Steven H Low, Nicholas F Maxemchuk, dan Sanjoy Paul. Kartu kredit mereka, dalam thesis ini, selanjutnya disebut KK-Low.
KK-Low rentan terhadap kejahatan kolusi. Identitas pembayar dapat ditehisuri dari informasi pembayaran jika ada pihak-pihak tertentu yang berkolusi. Dengan kata lain, kolusi antara pihak-pihak tertentu dapat mengasosiasikan identitas pembayar dengan informasi pembayaran. Hal itu dapat merugikan pembayar karena rahasia pembayarannya diketahui pihak tain. Oleh karena itu, thesis ini bertujuan membuat kartu kredit digital anonim yang bebas kolusi.
Tujuan tersebut dicapai dengan membuat kartu kredit digital anonim baru, bukan modifikasi terhadap KK-Low. Penyebab kelemahan KK-Low dan teknik menghindari kelemahan itu dipelajari. Juga, uang digital David Chaum dan uang digital Stefan Brands dipelajari sebagai contoh sistem pembayaran digital. Kemudian, dibuat kartu kredit digital anonim dengan konsep baru.
Thesis ini menghasilkan kartu kredit digital anonim yang diberi nama SMARTCredit. SMARTCredit berbeda dengan KK-Low karena SMARTCredit bcrbasis credential token sedangkan KK-Low berbasis^und transfer. SMARTCredit bersifat bebas kolusi, artinya tidak ada kejahatan kolusi yang dapat merugikan pihak tertentu. Selain itu, SMARTCredit dapat bekerja secara offline."
1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amelia Djamaoeddin
"Perkembangan dalam perdagangan internasional yang cukup pesat membutuhkan mekanisme pembayaran yang cukup aman untuk melindungi para pihak yang terkait di dalamnya.
Hingga saat ini UC dipandang sebagai alat pembayaran yang paling aman karena cukup memiliki kepercayaan untuk melindungi kepentingan importir maupun eksportir. Namun demikian juga harus dilihat beberapa faktor yang mempengaruhi dalam penetapan mekanisme pembayaran yang akan dipergunakan.
Keterlibatan bank dalam transaksi UC sangat penting dan dapat dikatakan memegang peran yang cukup dominan, walaupun bank jelas-jelas disebutkan hanya berhubungan dengan dokumen-dokumen yang dipersyaratkan dalam UC dan bukan berhubungan dengan barang.
Berbagai permasalahan yang timbul dalam pelaksanaan UC serta aspek hukum yang mengaturnya, hingga saat ini dinilai masih cukup efektif dalam mengamankan mekanisme pembayaran dengan menggunakan UC.
Walaupun demikian yang tepenting dalam pelaksanaannya adalah adanya kesadaran dari para pihak yang terlibat di dalamnya untuk menjalankan perannya dengan sebaik-baiknya, agar tujuan dari UC dapat tercapai yaitu terjaminnya pembayaran dan pengiriman barang secara tepat waktu."
Depok: Universitas Indonesia, 2004
T14465
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hadi Mujadid Holidy
"Menurut Undang-Undang No.10/1998 yang menyebutkan bahwa Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkan kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk lainnya. Namun sejauh ini pihak perbankan nasional belum begitu faham akan pentingnya pemilihan segmentasi kredit yang akan diberikan kepada masyarakat terhadap profitabilitas perusahaan.
Oleh karena itu, rumusan pokok masalah yang dibahas dalam tesis ini adalah sejauh mana pengaruh segmentasi kredit domestik dan luar negeri terhadap profitabilitas perusahaan dalam hal ini PT.BANK BNI' 46 Tbk Jakarta.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analisis yaitu dengan mengumpulkan data-data yang diperlukan, kemudian diolah, disajikan selanjutnya dianalisis. Dalam menganalisis pengaruh segmentasi kredit terhadap profitabilitas tersebut, penulis menggunakan uji statistik regresi korelasi linier berganda dimana dalam melakukan pengujiannya penulis menggunakan program komputer Statistika SPSS (Statistical Product and Services Solutions) versi 10.0.
Hasil penelitian yang didapat menunjukkan bahwa Profit Margin dalam negeri menghasilkan angka 0,979 dimana penyaluran kredit dalam negeri terserap lebih banyak ke segmen pasar middle. Profit Margin luar negeri menghasilkan angka 0,977 dimana dalam penyaluran kreditnya terserap dalam segmen pasar retail. Sehingga jika digabungkan antara Profit Margin dalam dan luar negeri menghasilkan angka 0,996 yang tentunya terserap ke segmen pasar Wholesale.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka diperoleh kesimpulan bahwa penyaluran kredit dalam negeri lebih menguntungkan jika diarahkan ke segmen pasar middle. Sedangkan penyaluran kredit di luar negeri sebaiknya lebih disalurkan ke segmen pasar retail.
Adapun saran yang dapat diberikan penulis agar kebijaksanaan pemberian kredit dalam negeri pada masa krisis ini lebih difokuskan kepada segmen kredit middle dan retail yang memberikan kontribusi positif terhadap profitabilitas dibandingkan segmen kredit wholesale yang memberikan kontribusi negatif."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
T162
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amad Chumsoni
"Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data empiris dan fakta yang sah (valid), benar dan dapat dipercaya mengenai faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi penetapan margin pembiayaan murabahah yang dikaitkan dengan fluktuasi bunga kredit konsumtif Bank Indonesia. Penelitian ini dilakukan pada Bank Syariah "X" , selama 43 bulan terhitung sejak bulan Januari 2002 sampai dengan bulan Desember 2005. Metode penelitian yang digunakan adalah observasi langsung dengan pendekatan aplikatif dan korelasional.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Variabel suku bunga kredit konsumtif bank konvensional berpengaruh secara signifikan terhadap prosentase margin pembiayaan murabahah. 2) Variabel bagi hasil DPK porsi murabahah berpenaruh signifikan terhadap penetapan margin pembiayaan murabahah 3) Biaya overhead bila terpisah denpn volume pembiayaan tidak terbukti dalam mempeugaruhi margin murabahah. 4) Volume pembiayaan tidak terbukti berpengaruh signifikan terhadap penetapan margin murabahah namun mempunyai pengaruh positif pada tingkat keyakinan 83.2% ketika berubah menjadi recovery cost. 5) Premi risiko mempunyai pengaruh signifikan terhadap margin murabahah. 6) Target profit mempunyai pengaruh signifikan terhadap margin murabahah.
Hasil pengujian tesis ini menunjukkan bahwa faktor-faktor murabahah mempunyai pengaruh terhadap penetapan margin murabahah sebesar 85 % sedangkan sebesar l5%dipengaruhi oleh variabel lain.

This research is made in order to get empiric data and facts that are valid, absolute and reliable regarding the factors which influence the determination of margin murabahah financing related to Bank Indonesia's consumptive credit interest rate fluctuation. This research is done at Syariah Bank "X" for 43 months starting from January 2002 until December 2005. The research method used is direct observation with applicative and correlative approach.
The result of this research show that I) variable of conventional bank's consumptive credit interest rate influence significantly to the percentage of murahahaii financing margin, 2) variable of DPK rate or return for murabahah portion significantly influence to the determination of murabahah financing margin 3) overhead cost. if separated from financing volume unproved in influencing nitirabahah margin 4) financing volume unproved influence significantly in determinations murabahah margin, but have positive impact to belief rate at 83.2% when change to recovery cost 5) risk premium has significant influence to murabahah margin (6) Profit target significantly influence to murabahah margin.
The result of this thesis show that murabahah factors influence in determination murabahah margin 85%. and 15 % influenced by other variables.
"
Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2006
T17729
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Butarbutar, Ruslina Sinta Sabarina H.
"Bank perlu mengelola risiko kredit yang terkandung dalam portfolio kredit. Salah satu bentuk penilaian risiko kredit dengan menggunakan pendekatan atas dasar numerik adalah credit scoring.
Credit scoring merupakan suatu model statistik yang dibangun atas dasar data historis debitur dalam periode waktu tertentu untuk memprediksi probabilitas talon debitur akan default (gagaI bayar) dan umumnya digunakan dalam proses pemutusan kredit. Metode penyaringan calon debitur dengan menggunakan scoring cocok digunakan untuk penyaringan calon debitur konsumtif dengan berbagai keuntungan yaitu mengurangi subyektifitas keputusan kredit, waktu anaiisa lebih cepat sehingga cocok digunakan untuk kredit konsumtif yang jumlahnya massal, bersifat terukur, terdokumentasi dan mudah dikembangkan.
Tujuan dari penulisan ini untuk memberi gambaran mengenai pembentukan credit scoring yang dikembangkan oleh Bank X khususnya credit scoring pada kredit kepemilikan rumah (KPR) dan menyusun credit scoring model yang baru sebagai masukan bagi Bank X dalam mengantisipasi perubahan data demografi dan perilaku nasabah kredit konsumtif Bank X sejak implementasi awal model scoring KPR tersebut di tahun 2003. Penulisan difokuskan pada credit scoring model untuk KPR Bank X karena jenis kredit ini mencapai 42 % dari portfolio kredit konsumtif Bank X dan menunjukkan pertumbuhan yang baik.
Dari 1908 data debitur KPR Bank X yang berumur 2 - 3 tahun diolah dengan menggunakan logistic regression dan diperoleh model credit scoring baru dengan sebelas variabei yang signifikan terhadap credit scoring model produk KPR Bank X yaitu variabel region, usia, jumlah anak, pendidikan, pekerjaan, tipe perusahaan, income, Debt Service Ratio, Debt to Income, dan Lama Hubungan dengan Bank.
Uji terhadap model credit scoring yang dibentuk memberi hasil yaitu nilai Hit Ratio sebesar 82.1 %, yang berarti model dapat mengklasifikasikan sampel dengan correct classification sebesar 82,1 % ke dalam kelompok Good dan Bad , uji Hosmer & f emeshow Significance menghasilkan nilai chi-square 4.532 dengan signifikansi sebesar 0.806 menunjukkan bahwa data prediksi pada model dapat menggambarkan data aktual dan uji KS Statistic menghasilkan nilai sebesar 37.46 % menunjukkan bahwa model ini cukup peka dalam mernbedakan populasi Bad dan Good.
Uji terhadap probability of default atas dasar bad rate dari model credit scoring ini menunjukkan bahwa semakin tinggi score yang diperoleh maka probability of default akan semakin kecil. Intepretasi terhadap persamaan credit scoring model mengaitkan tipe talon debitur baik dari data demografi maupun data keuangan dengan nilai bobot skor yang dihasilkan.
Pembentukan model credit scoring juga akan memberikan suatu prediksi level acceptance rate kredit dan dengan menetapkan cut off score tertentu maka Bank X dapat memprediksi acceptance rate yang akan diperoleh yang dapat disesuaikan dengan target pencapaian kredit yang sesuai kebijakan ekspansi kredit Bank X. Bila berdasarkan penurunan had rate terbesar, maka cut off score dapat ditetapkan pada selang score 0-20 dengan acceptance rate 81.34 -91.72 %.

Credit portfolio risk management is a main issue that bank should address and per formed well. One of the numerical approach measurement of risk that can be used by bank is credit scoring.
Credit scoring is a statistic model that is built based on debitor 's historical database in certain period q f time. This model is constructed to predict the probability of debitor's default, and at the moment, widely used by banks in the credit approval decision making process.
Scoring screening method is appropriately used to sorting out consumer debitor applicant due to its advantages in reducing credit approval subjectivity bias and shot-tens analysis time. Accordingly, scoring method is suitable to be used for analyzing mass consumer credit that is measurable, document able and easy to develop.
The purpose of this paper is to exemplify credit scoring construction developed by bank X; in particular credit scoring on housing loan (Kredit Kepemilikan Rupiah), and composing a new credit scoring model proposition for bank X in order to anticipate changes in demography data and consumer credit's client attitude since its initial KPR credit scoring model implementation in 2003. This paper is focused on bank X's KPR credii scoring model as this type of credit comprise up to 42% of bank X consumer credit portfolio, and showing a constant and promising growth .
About 1908 data of 2-3 years Bank X's KPR debitor clients is processed using logistic regression, and a new credit scoring model with ten significant variables has been acquired. namely variable of region, age, number of children, level of education, occupation, type of company, income, Debt Service Ratio, Debt to Income and relationship period with bank.
The analysis of this new credit scoring model resulted a 82.1% Hit Ratio, which mean that this model is capable to classify sample into Good and Bad group up to 82.1% of the correct classification. Thus, a 4.532 chi square value of Hosmer & Lemeshow Significance analysis with a 0.806 level of significance implies that model 's data prediction can illustrate an actual and tangible data. Furthermore, the 37.46 % value of KS Statistic analysis exhibits model 's high level sensitivity in differentiating Good and Bad population.
Analysis of probability of default of this credit scoring model, using bad rate based test, shows. that the higher the score is the lower probability of default will be. Moreover, credit scoring model equation interpretgtiott links debitor applicant's demography and financial type data with the weighted scored that it produced.
The credit scoring model formation will also provide prediction of credit acceptance rate level and accordingly, with a certain cut off score level, bank X can also predict the adjustment of expected acceptance rate with bank X's targeted loan expansion policy. In the condition based on the highest bad rate decreased, cut off score then, could be pegged at the 0-20 interval with acceptance rate 81.3-1 -91.72 % .
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
T18417
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
New York: McGraw-Hill, [Date of publication not identified]
R 332.7 Han
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>