Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 275 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Adhi Yanriko Mastur
"Cuti mengunjungi keluarga bertujuan untuk menghilangkan stigma terhadap narapidana, serta mencegah penolakan masyarakat terhadap bekas narapidana. Cuti mengunjungi keluarga yang dilakukan melalui kunjungan narapidana kepada keluarga narapidana di tempat tinggalnya, merupakan kegiatan rutin yang dapat dilaksanakan setiap tiga bulan bagi narapidana yang memiliki masa pidana minimal 12 bulan. Kegiatan ini biasanya dimanfaatkan oleh kedua belah pihak untuk saling tukar informasi atau menumpahkan segala keluh kesah. Dalam kegiatan ini narapidana dapat melakukan kebebasan yang seluas-luasnya selama waktu yang ditentukan.
Hak Cuti Mengunjungi Keluarga dalam proses pemberiannya sangat dipengaruhi oleh pemahaman petugas, narapidana dan masyarakat terhadap keberadaan hak ini. Di samping pemberian hak ini juga sangat ditentukan dari kelancaran pelaksanaan prosedur, pengorganisasian dan fungsi koordinasi inter dan antar unit yang terkait di Lembaga Pemasyarakatan.
Dari temuan hasil penelitian dan pembahasan, ternyata pemberian hak Cuti Mengunjungi Keluarga bagi narapidana telah dilaksanakan di Lembaga Pemasyarakatan Klas I Cipinang, meskipun dalam pelaksanaannya masih dihadapkan dengan hambatan-hambatan; antara lain menyangkut kurangnya pemahaman terhadap prosedur, masalah pembiayaan, masih ditemukan hambatan sebagai akibat pelanggaran tata tertib dan kurang lengkapnya berkas permohonan ijin dari pihak keluarga serta masih adanya stigma negatif narapidana oleh masyarakat.
Untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi pelaksanaan pemberian hak Cuti Mengunjungi Keluarga, diperlukan Iangkah-langkah nyata dalam bentuk peningkatan sosialisasi yang ditujukan kepada petugas dan narapidana sehingga tercipta sinergi dalam pelaksanaannya. Di samping itu pengalokasian anggaran untuk memenuhi kebutuhan administrasi dan operasional sehingga diharapkan hak Cuti Mengunjungi Keluarga dapat dirasakan manfaatnya bagi semua narapidana yang memenuhi persyaratan.

The annual leave to visit family has objective to eliminate stigma against prisoners, as well as to prevent people refusal against ex prisoner. The annual leave to visit family that is executed through prisoner visiting to prisoner's family in their residence represents routine activity which can be conducted every three months for prisoners who has the term of punishment minimally 12 months. This activity usually is utilized by both parties for exchanging information or submitting their feeling. In this activity prisoner can conduct freedom as wide as possible during determined time.
The annual leave to visit family in its granting process is really affected by officer, prisoners and people understandings against the existence of this right. Besides this right granting is also determined from the smoothness of that procedure execution, organizing and intra and inter unit coordination function related to prison institution.
From the result of research and analysis, factually the granting of annual leave right to visit family for prisoner has been implemented in class 1 prison institution Cipinang, although in its execution it was still found obstacles as the cause of rule violence and the lack of permit application document from family parties as well as prison's negative stigma from people.
To increase the effectivity and efficiency of annual leave granting to visit family, it is needed real steps in form of socialization increase shown by officer and prisoners so that it can create synergy in its execution. Besides of that, the allocation of budget for providing annual leave rights to visit family can be felt its benefit for all prisoners who meet requirement.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2005
T15192
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dasep Rana Budi
"Hak-hak si pelanggar hukum harus dipenuhi tidak saja hanya terbatas selama dalam proses peradilan pidananya tetapi selama yang bersangkutan menjalani pidananya sehingga tujuan penegakan hukum dapat dicapai secara utuh. Hal ini berakibat pada tumbuhnya kepercayaan masyarakat baik nasional maupun intemasional terhadap penegakan hukum dan HAM.
Berkaitan dengan pelaksanaan pidana penjara, Lembaga Pemasyarakatan memegang peranan penting sebagai institusi yang melaksanakan pidana penjara yang telah dijatuhkan oleh hakim di pengadilan, yaitu bagaimana memperlakukan seorang narapidana tersebut selama berada di Lembaga Pemasyarakatan sesuai dengan tuntutan hukum dan Hak Asasi Manusia.Lembaga Pemasyarakatan sebagai institusi negara yang dipercaya untuk melaksanakan pidana, berkewajiban untuk memenuhi semua hak yang dimiliki oleh narapidana. Kewajiban ini sebagai bentuk implementasi kepedulian terhadap aturan-aturan nasional dan instrumen intemasional dalam rangka pengakuan dan perlindungan hak-hak yang dirniliki oleh orang terpenjara selaku manusia.
Pelayanan kesehatan bagi narapidana di beberapa Lembaga Pemasyarakatan. Berdasarkan hasil pengalaman penulis yang pernah bekerja di beberapa lembaga pemasyarakatan (Lapas), mulai di Lapas Sijunjung (Sumbar) tahun 1990, Lapas Bengkulu pada tahun 1994, Ratan Pandeglang tahun 1999 dan terakhir di Lembaga Pemasyarakatan Serang tahun 2003 bahwa kondisi pelayanan kesehatan bagi narapidana ini kurang mendapat perhatian. Berbagai kendala banyak ditemui tetapi upaya penanggulangan terhadap kendala tersebut masih jauh dari memuaskan.
Berdasarkan hasil penelitian secara kualitatif, bahwa pelaksanaan pelayanan kesehatan di Lembaga Pemasyarakatan Serang sudah berjalan walaupun masih kurang memadai, hal ini disebabkan karena selain sarana/prasarana, sumber daya manusia, dan koordinasi instansil organisasi terkait yang kurang mendukung, juga anggaran yang tersedia sangat minim. Dengan pelaksanaan pelayanan kesehatan tersebut maka secara tidak langsung penegakan Hak Asasi Manusia di Lembaga Pemasyarakatan Serang sudah berjalan tetapi masih kurang maksimal.

The rights of the outlaw have to fulfill not even only during in course of criminal justice him, but during pertinent experience his jujged, so that the target of the straightening of law can reach intact. Of course this matter will cause at growing of trust of good society of national society and international society to straightening of human right and law. Equally that process of straightening of clean law also for the sake of wide of society in general, importance of victim, importance of law the outlaw, and for the sake of straightening of itself law, what in the end is for the sake of prosperity of society, importance of good state, nation seen from national view, and interaction of international world.
Relating to execution of conviction, correction institution hold important role as institution executing conviction which have been dropped by judge in justice. If we see the expression, very modestly and very easy to told. But if we study the sentence, over there consist in complicated problems. Not even only limited to input of the outlaw punish into correction institution pursuant to justice decision which have owned legal force which remain to, but how to treat the convict during residing in correction institution as according to human right and prosecution.
Correction institution as state institution trusted to execute crime has obliged to fulfill all rights of convict. This obligation as caring implementation form national order and international instrument for the agenda of confession and protection of rights had by people served a sentence as human being.
Service of health for convicts some correction institution. Pursuant to result writer experience which have worked at some correction institution (Lapas), start at Sijunjung (Sumbar) correction institution in the year 1990, Bengkulu correction institution in the year 1994, PandegIang correction institution in year 1999 and the last at Serang correction institution in the year 2003 till now, writer see that condition service of health for this convict still less get competent attention. Various constraints in service of correction institutions health met many, but effort of curing still far from satisfying. Confession of convict rights especially rights of service of health seen at payload which implied in Code/Law of No.12 Year 1995 concerning correction section 14 sentences (1), Convict entitled to: (d) Get service of competent food and health.
Pursuant to research result qualitative, that execution of service of health in Serang correction institution have walked although still less adequate, this matter is caused by besides facilitation, human resource, and institution coordination/ relevant organizational which less support, also budget which available to service of health in correction institution very minim. With existence of execution of service of health, hence indirectly the straightening of Human right in Serang correction institution have walked but still less from maximal.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2005
T15194
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kusnandir
"Penelitian ini bertujuan untuk mengukur tingkat kepentingan anak didik yang ada sekarang, dan mengukur tingkat kinerja pelayanan sekolah yang ada sekarang dengan lokasi penelitian di Sekolah Menengah Umum (SMU) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Kotamadya Bekasi, yaitu SMU Negeri 1, SMK Al-Muhajirin, dan SMK Karya Bhakti. Metode pengumpulan data dengan kuesioner menggunakan skala Lickert dengan nilai interval 1-5. Sampel yang digunakan untuk penelitian sebanyak 100 orang terdiri atas 40 murid dari SMU Negeri 1, 30 murid dari SMK AL-Muhajirin, dan 30 murid dari SMK Karya Bhakti yang diambil secara acak. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis tingkat kepentingan dan tingkat kinerja (performance and importance analysis) dengan menggunakan diagram kartesius yang dibagi menjadi empat kwadran. Dari kwadran tersebut diketahui nilai tengah kepentingan sebesar 3,7 dan nilai tengah kinerja sebesar 2,8. Dengan demikian atribut yang memiliki skor di atas nilai tengah kepentingan sebesar 3,7 berkategori bagus, atau sebaliknya. Kemudian atribut yang memiliki skor di atas nilai tengah kinerja sebesar 2,8 berkategori bagus, atau sebaliknya. Hasil penelitian menunjukan bahwa atribut yang ada di kwadran I memiliki tingkat kepentingan tinggi tetapi kinerjanya pun tinggi sehingga perlu dipertahankan. Atribut yang ada di kwadran II yaitu wibawa guru, memiliki tingkat kepentingan rendah, tetapi kinerjanya tinggi sehingga perlu ada upaya agar tidak berlebihan. Atribut-atribut yang ada di kwadran III memiliki tingkat kepentingan rendah, tetapi kinerjanyapun rendah sehingga tidak perlu mendapat perhatian karena sudah wajar. Dan atributatribut yang ada di kwadran IV sebanyak 10 atribut yaitu komunikasi guru dengan murid, laboran, pustakawan, tenaga kebersihan, ruang kelas, laboratorium, sarana olah raga, perpustakaan, WC, dan kantin memiliki tingkat kepentingan tinggi tetapi kinerjanya rendah - sehingga perlu ditingkatkan. Agar sumber yang berlebihan di kwadran II tidak mubazir disarankan sumber tersebut didistribusikan ke kwadran IV untuk meningkatkan kinerja atribut-atribut yang ada di kwadran IV.

The objective of this research is to measure the student importance and the performance of school service, of services of provided by the existing schools. The research is located at Senior High School and Vocational Senior High School in Bekasi Municipality; they are State Senior High School 1, "Al-Muhajirin? Vocational Senior High School, and "Karya Bhakti" Senior High School. Data collection is performed by using the method of questionnaire based on Licked Scale with the interval value of 1-5. Samples employed in this research is 100 person, consisting of 40 students of State Senior High School 1, 30 students of "Al-Muhajirin" Vocational Senior High School, and , 30 students of "Karya Bhakti" Vocational Senior High School which are taken randomly. Data analysis is based on the technique of extent importance and performance by using kartesius diagram which are divided into 4 quadrants. Based on the quadrants, it is noted that the median value of the importance is 3.7 and the median value of the performance is 2.8. Therefore, the attribute with the score exceeding the median value of the importance is 3.7 in good category or vise versa. The attribute with the score exceeding the median value of the importance of the performance is 2.8 in good category or vise versa. Results of the research reveal that attribute existing at quadrant I has a high extent of importance and the high extent of performance, that is should be maintained. The attribute existing at quadrant II is teacher's authority, with a low extent of importance, however, its extent of performance is high, that there should be an effort that it will not excessive. Attributes existing at quadrant Ill has a low extent of importance, that it does not require an attention. Attributes existing at quadrant IV is 10 attributes, they are teacher-student communication, report, librarian, cleaning service attendants, classrooms, laboratories, sport facilities, library, lavatory, and canteen with high extent of importance, yet their extent of performance is low and should be increased. In order that the excessive sources at quadrant II is not valueless, it is recommended to distribute the sources to quadrant IV so that the performance of attributes existing at quadrant IV can be increased."
Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2005
T15222
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
New York: Columbia University Press, 1981
341.48 INT
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Radio 68H, 2008
323 MER
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Mulyana W. Kusumah
Bandung: Alumni, 1981
340 MUL h
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Abraham, Henry J.
New York: Oxford University Press, 1982
323.4 ABR f
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Amerika: [publisher not identified], 1998
323.4 INT
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Lomax, Louis E
New York: Harper & Brothers Publishers, 1962
301 LOM n
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Washington: National Public Radio, 1982
323.4 SUP
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>