Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 40 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sampson, Edward G.
New York: John Wiley & Sons, 1976
301.1 SAM s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Schon, Donald A.
Harmondsworth: Penguin Books, 1973
301.24 SCH b
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Inglehart, Ronald, 1934-
"Cultural evolution' argues that people's values and behavior are shaped by the degree to which survival is secure. It was precarious for most of history, which encouraged heavy emphasis on group solidarity, rejection of outsiders, and obedience to strong leaders. For under extreme scarcity, xenophobia is realistic: if there is just enough land to support one tribe and another tribe tries to claim it, survival may literally be a choice between us and them. Conversely, high levels of existential security encourage openness to change, diversity, and new ideas. The unprecedented prosperity and security of the postwar era brought cultural change, the environmentalist movement, and the spread of democracy. But in recent decades, diminishing job security and rising inequality have led to an authoritarian reaction. Evidence from more than 100 countries demonstrates that people's motivations and behavior reflect the extent to which they take survival for granted - and that modernization changes them in roughly predictable ways. This book explains the rise of environmentalist parties, gender equality, and same-sex marriage through a new, empirically-tested version of modernization theory."
Cambridge: Cambridge University Press, 2018
303.4 ING c
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Ginting, Ivena Apulina Br
"Perubahan iklim memberikan dampak pada pertanian di Indonesia sehingga petani harus beradaptasi agar tetap dapat bertahan hidup. Agenda pembangunan berkelanjutan menekankan masyarakat di negara berkembang untuk meningkatkan kemampuan adaptasi perubahan iklim, khususnya perempuan, pemuda, dan komunitas. Petani perempuan kepala keluarga lebih rentan terhadap perubahan iklim dan kemiskinan diakibatkan oleh peran ganda yang harus dipikulnya. Kapital sosial yang dimiliki petani perempuan kepala keluarga mempengaruhi pengambilan keputusan adaptasi perubahan iklim. Penelitian ini bertujuan untuk melihat kapital sosial yang dimiliki petani perempuan kepala keluarga dan peran kapital sosial tersebut dalam upaya beradaptasi dari dampak perubahan iklim yang dibahas dari disiplin Ilmu Kesejahteraan Sosial. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif untuk membantu memperdalam analisis mengenai kapital sosial yang dimiliki petani perempuan kepala keluarga. Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah wawancara semi terstruktur dan studi dokumen. Lokasi penelitian dilakukan di Desa Ndokum Siroga selama 2 bulan pada Februari 2023 sampai Maret 2023. Informan penelitian diambil menggunakan teknik purposive sampling berjumlah 9 orang yang terdiri dari 6 petani perempuan kepala keluarga dan 3 penjual pupuk dan obat pertanian. Hasil penelitian menunjukkan petani perempuan kepala keluarga memiliki kapital sosial bonding, kapital sosial linking, dan trust dalam upaya beradaptasi dari perubahan iklim. Kapital sosial ini berperan dalam memberikan informasi mengenai upaya adaptasi dari dampak perubahan iklim, menjadi sarana belajar adaptasi perubahan iklim, dan mempengaruhi petani perempuan kepala keluarga dalam mengambil keputusan adaptasi perubahan iklim. Informasi adaptasi ini berguna untuk mengatasi permasalahan peningkatan hama dan penyakit tanaman, dan mengatasi permasalahan penurunan kualitas tanah dengan cara melakukan pemilihan jenis bibit, peningkatan intensitas penggunaan obat dan pupuk, tumpang sari, penggunaan mulsa plastik, peningkatan penggunaan dolomit, kapur pertanian, dan kompos, dan melakukan rotasi tanaman. Trust dalam hal ini berperan dalam menentukan apakah petani perempuan akan mempraktikkan informasi yang diterimanya dari hubungan sosialnya dengan pihak-pihak lain. Penelitian ini pada akhirnya menyimpulkan meskipun kapital sosial bonding dan linking sama-sama berperan dalam memberikan informasi mengenai adaptasi perubahan iklim, terdapat perbedaan kualitas informasi yang diterima petani perempuan kepala keluarga di mana kapital sosial bonding memampukan petani perempuan untuk bertahan dari dampak perubahan iklim sedangkan kapital sosial linking memampukan petani perempuan untuk mandiri dan maju. Sayangnya, tidak semua petani perempuan kepala keluarga memiliki akses pada kapital sosial linking karena perempuan masih belum menjadi prioritas dalam pertanian dibanding laki-laki. Penelitian ini memberikan manfaat bagi pengembangan ilmu kesejahteraan sosial pada mata kuliah masalah kemiskinan mengenai kelompok yang rentan mengalami kemiskinan.

Climate change has an impact on agriculture in Indonesia so that farmers must adapt to survive. The sustainable development agenda emphasizes people in developing countries to increase their ability to adapt to climate change, especially women, youth, and communities. Female farmer-headed households are more vulnerable to climate change and poverty due to the multiple roles they must carry. The social capital owned by female farmer-headed households influences decision making on climate change adaptation. This study aims to look at the social capital owned by female farmers as heads of families and the role of this social capital in efforts to adapt to the impacts of climate change discussed in the Social Welfare Science discipline. This study uses qualitative methods to help deepen the analysis of the social capital owned by female farmer-headed households. Data collection techniques used were semi-structured interviews and documentation studies. The research location was conducted in Ndokum Siroga Village for 2 months from February 2023 to March 2023. The research informants were taken using a purposive sampling technique with a total of 9 people consisting of 6 female farmer-headed households and 3 sellers of fertilizers and agricultural medicines. The results showed that female farmer-headed households have social bonding capital, social linking capital, and trust in efforts to adapt to climate change. This social capital plays a role in providing information regarding adaptation efforts from the impacts of climate, being a learning tool for climate change adaptation and, and influencing female farmer-heads households in making climate change adaptation decisions. This adaptation information is useful for overcoming the problem of increasing pests and plant diseases and overcoming the problem of decreasing soil quality by selecting seed types, increasing the intensity of the use of drugs and fertilizers, intercropping, using plastic mulch, increasing the use of dolomite, agricultural lime, and compost. and do crop rotation. Trust in this case plays a role in determining whether the female farmer will put into practice the information she receives from her social relations with other parties. This research ultimately concludes that although bonding and linking social capital both play a role in providing information about adaptation to climate change, there are differences in the quality of information received by female farmers as heads of families where bonding social capital enables female farmers to survive the impacts of climate change while social linking capital enable women farmers to be independent and progressive. Unfortunately, not all female farmer-headed households have access to social linking capital because women are still not a priority in agriculture compared to men. This research provides benefits for the development of social welfare science in the subject of poverty issues concerning groups that are vulnerable to poverty."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ari Mochamad Arif
"Dibangunnya kebijakan adaptasi perubahan iklim oleh Kementerian/Lembaga adalah sinyal positif terhadap kesadaran ancaman dan dampak perubahan iklim, namun pengalaman menunjukkan bahwa proses yang tidak optimal pada penyusunan kebijakan berakibat lemahnya implementasi. Penelitian bertujuan membangun model modal sosial untuk sebuah kebijakan pembangunan yang partisipatif. Perspektif modal sosial dimanfaatkan karena berpengaruh terhadap proses, hasil dan operasionalisasi kebijakan. Model tersebut dibangun menggunakan variabel trust, leadership dan government participation, dari 62 sampling data yang dikumpulkan melalui metode kuesioner, wawancara dan FGD. Data diolah melalui metode Statistical Analysis System, Wordle dan spider graph untuk menghasilkan kualitas korelasi antar indikator variabel. Penelitian mengkonfirmasi nilai strategis ketiga variabel dalam membangun kebijakan, dan menemukan kelompok indikator yang berkaitan dengan aliran informasi, yang berperan penting dalam implementasi strategi kebijakan. Kelompok ini dinamai variabel infrastructure. Temuan ini adalah kontribusi ilmiah penelitian terhadap model modal sosial, sekaligus pencerahan terhadap optimalisasi proses penyusunan kebijakan pembangunan yang partisipatif, koordinatif dan bersinergi seperti kebanyakan kebijakan lingkungan.Dibangunnya kebijakan adaptasi perubahan iklim oleh Kementerian/Lembaga adalah sinyal positif terhadap kesadaran ancaman dan dampak perubahan iklim, namun pengalaman menunjukkan bahwa proses yang tidak optimal pada penyusunan kebijakan berakibat lemahnya implementasi. Penelitian bertujuan membangun model modal sosial untuk sebuah kebijakan pembangunan yang partisipatif. Perspektif modal sosial dimanfaatkan karena berpengaruh terhadap proses, hasil dan operasionalisasi kebijakan. Model tersebut dibangun menggunakan variabel trust, leadership dan government participation, dari 62 sampling data yang dikumpulkan melalui metode kuesioner, wawancara dan FGD. Data diolah melalui metode Statistical Analysis System, Wordle dan spider graph untuk menghasilkan kualitas korelasi antar indikator variabel. Penelitian mengkonfirmasi nilai strategis ketiga variabel dalam membangun kebijakan, dan menemukan kelompok indikator yang berkaitan dengan aliran informasi, yang berperan penting dalam implementasi strategi kebijakan. Kelompok ini dinamai variabel infrastructure. Temuan ini adalah kontribusi ilmiah penelitian terhadap model modal sosial, sekaligus pencerahan terhadap optimalisasi proses penyusunan kebijakan pembangunan yang partisipatif, koordinatif dan bersinergi seperti kebanyakan kebijakan lingkungan.Dibangunnya kebijakan adaptasi perubahan iklim oleh Kementerian/Lembaga adalah sinyal positif terhadap kesadaran ancaman dan dampak perubahan iklim, namun pengalaman menunjukkan bahwa proses yang tidak optimal pada penyusunan kebijakan berakibat lemahnya implementasi. Penelitian bertujuan membangun model modal sosial untuk sebuah kebijakan pembangunan yang partisipatif. Perspektif modal sosial dimanfaatkan karena berpengaruh terhadap proses, hasil dan operasionalisasi kebijakan. Model tersebut dibangun menggunakan variabel trust, leadership dan government participation, dari 62 sampling data yang dikumpulkan melalui metode kuesioner, wawancara dan FGD. Data diolah melalui metode Statistical Analysis System, Wordle dan spider graph untuk menghasilkan kualitas korelasi antar indikator variabel. Penelitian mengkonfirmasi nilai strategis ketiga variabel dalam membangun kebijakan, dan menemukan kelompok indikator yang berkaitan dengan aliran informasi, yang berperan penting dalam implementasi strategi kebijakan. Kelompok ini dinamai variabel infrastructure. Temuan ini adalah kontribusi ilmiah penelitian terhadap model modal sosial, sekaligus pencerahan terhadap optimalisasi proses penyusunan kebijakan pembangunan yang partisipatif, koordinatif dan bersinergi seperti kebanyakan kebijakan lingkungan.

Climate change adaptation policy issued by the Ministry / Agency is a positive signal to the awareness of the threat and impact of climate change, but experience shows that the process is not optimal in the development of policies resulting in weak implementation. The research aims to develop a model of social capital for a participatory development policy. Social capital perspective utilized because the effect on the process, results and operational policies. The model was built using the variable trust, leadership and government participation, from 62 samples of data collected through questionnaires, interviews and focus group discussions. The data is processed through methods Statistical Analysis System, Wordle and spider graph to produce a correlation between the indicator variable quality. The study confirms the strategic value of the three variables in establishing policies, and find groups of indicators relating to the flow of information, which plays an important role in the implementation of the policy strategy. The group is named after the variable infrastructure. This finding is a scientific contribution to the study of social capital model, as well as enlightenment of the optimization process of participatory development policy formulation, coordination and synergy like most environmental policy."
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2015
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sztompka, Piotr
"Summary:
Reappraises the legacy of sociological thinking about change, from the classical to the contemporary, covering four grand visions of social and historical change which have dominated the field since the 19th century: the evolutionary, the cyclical, the dialectical and the post-developmentalists"
Jakarta: Kencana Prenada Media, 2014
303.4 SZT s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Wagner, Peter
Cambridge, UK: Polity Press, 2008
303.4 WAG m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Boston: Little, Brown, 1961
327.73 EME
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: ASEAN Committee on Cultural and Information , 1999
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Casey, Catherine
London: Routledge, 1995
302.35 CAS w
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4   >>