Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 737 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Chicago: American Library Association, 1970
028.8 FUT
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Waryn Korinta Ika Martijanti
"Penelitian ini secara umum bertujuan untuk menguji variabel keusangan literatur dari Oberhofer dengan penerapan pada bidang Ilmu Kebidanan dan penyakit kandungan, dan secara khusus untuk mengetahui keusangan dokumen bidang Ilmu Kebidanan dan Penyakit Kandungan, mengetahui keusangan informasi yang terkandung dalam dokumen bidang Ilmu Kebidanan dan Penyakit Kandungan, serta mengetahui hubungan antara keusangan dokumen dan keusangan informasi bidang Ilmu Kebidanan dan Penyakit Kandungan.
Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini merupakan perpaduan antara pendekatan kuantitatif dengan pendekatan kualitatif. Langkah yang dilakukan adalah dengan cara menghitung keusangan dokumen melalui analisis sitiran, mengukur keusangan informasi dengan mengujikan artikel yang dijadikan rujukan kepada para pakar untuk mendapatkan tanggapan mereka tentang keusangan informasi yang dimuat dalam artikel, melakukan uji statistik korelasi untuk melihat hubungan antara tahun terbit dokumen dengan tanggapan para pakar. Literatur sumber yang diamati dalam penelitian ini adalah 23 artikel yang diterbitkan pada tahun 1997 dan diindeks dalam Indeks Majalah llmiah Indonesia jilid 35 bagian 2 sampai dengan jilid 38 bagian 1, yang dapat digolongkan dalam artikel bidang Ilmu Kebidanan dan Penyakit Kandungan. Hasil perhitungan menunjukkan usia paro hidup literatur bidang Ilmu Kebidanan dan Penyakit kandungan di Indonesia adalah 9 tahun.
Pengamatan terhadap tanggapan dari para pakar menunjukkan keusangan dokumen tidak mempengaruhi tanggapan terhadap keusangan informasi yang dimuat di dalamnya. Pengujian secara statistik terhadap hipotesis menunjukkan tidak ada hubungan antara keusangan dokumen dengan keusangan informasi yang termuat di dalamnya. Hal ini berarti hipotesis Oberhofer diterima. Korelasi yang cukup kuat positif sebesar 0,551 terlihat antara variabel manfaat dokumen dengan potensi dokumen tersebut untuk digunakan kembali. Hasil uji statistik tersebut signifikan pada tingkat signifikansi sebesar 0,15 dan tingkat kepercayaan 85%.

The main objective of this research is to test Oberhofer's variables of obsolescence in the field of Obstetrics and Gynecology. Special objectives of this research are to identify the object (document) obsolescence, content (information) obsolescence, and relationship between object (document) and content (information) obsolescence in the field of Obstetrics and Gynecology literature.
This research use both quantitative and qualitative approach. The method implies measurement of object obsolescence by means of citation analysis, measurement of content obsolescence by means of expert opinions to the selected cited articles, and comparison of the results by the use of statistical test to see the correlation between the years of publications with the results of expert's judgments. This research focuses on 23 source literatures in the field of Obstetrics and Gynecology that was published on 1997 and indexed in the Index of Indonesian Periodicals start from volume 35 part 2 to volume 38 part 2. Main results of the research are half life of literature in the field of Obstetrics and Gynecology in Indonesia is 9 years.
Opinion of the experts shown that object obsolescence is not related to their opinion to the content obsolescence of the documents. The hypothesis was tested by statistical test shown object obsolescence is disjoint of content obsolescence; it also means that Oberhofer's hypothesis is accepted. Strong correlation (0,551) and statistically significant shown in the correlation between utility and potential use. The statistical test is significant at the level 0,15.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2002
T10717
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Apsanti Djokosuyatno
"Remaja merupakan kelompok pembaca yang khas dalam kajian pragmatik sastra. Dalam masa transisi itu, mereka mulai mencari identitas dan melakukan pengamatan yang cermat pada dunia sekeilingnya. Apakah menyukai bacaan? yang membuka dunia mereka dan membuat mereka berpikir.
Novel merupakan jenis bacaan Tara yang digemari oleh remaja karena mengungkapkan suatu dunia yang berkesan rill dan membuat mereka berpikir. Novel penting karena menyampaikan nilai-nilai dan pemikiran dengan cara halus dan tak terasa, oleh karena itu dapat digunakan untuk membentuk remaja menjadi manusia yang berakhlak dan memiliki sikap dan pemikiran yang sexual rniluk tuntutan /anion. Namun munculnya stasiun televisi swasta di tahun 1987 menyebabkan remaja Iebih suka diteluk menonton tayangan televisi daripada membaca buku. Buku-buku tidak lab( dan para pengarang berhenti menulis karena para penerbit enggan menerbitkan buku sastra.
Meskipun demikian harus dicatat bahwa novel-novel Indonesia yang terbit antara tahun 1985 sampai dengan 1987 memperlihatkan keragaman genre dan tokoh-tokoh yang menarik dan positif sebagai sosok teladan bagi pembaca remaja. Novel-novel tersebut, meskipun terbatas, juga mengandung nilai-nilai yang sesuai untuk generasi yang harus menghadapi era globalisasi yang harus bersaing dengan luar negeri. Hal yang mendorong ke arah ilmu pengetahuan, seperti keingintahuan dan keberanian, kegigihan dan ketekunan, dan kerjasama terdapat di dalamnya.
Penelitian ini hanya merupakan satu aspek dari bacaan remaja secara keseluruhan dan ternyata memperlihatkan aspek-aspek lain yang perlu mendapat perhatian juga."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1999
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Seno Gumira Ajidarma, 1958-
"ABSTRAK
Kajian komik Indonesia sepanjang sejarahnya terlalu sedikit, maka sebuah kajian yang mendalam layak dilakukan. Kajian ini membandingkan buku komik Panji Tengkorak yang digubah oleh Hans Jaladara sampai tiga kali, yakni tahun 1968, 1985, dan 1996, yang sebagai kesatuan disebut Tiga Panji Tengkorak. Maksud dan tujuan kajian atas Tiga Panji Tengkorak adalah mencari tahu dan mengungkapkan bagaimana kebudayaan berlangsung.
Dengan begitu maka Panji Tengkorak 1968, Panji Tengkorak 1985, dan Panji Tengkorak 1996 dibandingkan sekaligus secara simultan, dari leksia ke leksia secara kronologis, sebagai modifikasi pendekatan Barthes atas Sarrasine dalam S/Z.
Pembacaan kembali Tiga Panji Tengkorak ini menggunakan kacamata teori kornik dan kajian budaya sebagai teori tandem: teori kornik yang mengacu Topffer, Gombrich, Eisner dan McCloud dimanfaatkan untuk membaca aspek visual Tiga Panji Tengkorak, sedangkan teori kajian budaya yang teracu kepada Foucault, Gramsci, Hall, dan Mulhern mempertimbangkan makna yang terungkap dari naratif Tiga Panji Tengkorak; keduanya selalu dalam konteks keterbandingan.
Dalam pembacaan itu terungkapkan suatu perbincangan dalam lima topik. Pertama, bahwa pendekatan gambar yang teracu dalam Tiga Panji Tengkorak adalah gambar realisme dalam wacana kemiripan dan gambar kartun dalam wacana kesepadanan. Dari penemuan ini terbangun konstruksi oposisional antara ideology objektivitas dalam wacana kemiripan yang terdapat dalam Panji Tengkorak 1968 dan Panji Tengkorak 1985; dan ideologi subjektivitas dalam wacana kesepadanan yang terdapat dalam Panji Tengkorak 1996. Namun, kedua, simulasi sejumlah kode, yakni kode serius, kode lucu, dan kode dagang dalam Gugus Kode 1; dan kode artistik, kode silat, ataupun kode kekerasan dalam Gugus Kode 2; memperlihatkan berlangsungnya pertukaran kode antargugus-dan ini berarti konstruksi oposisional yang terbentuk sebelumnya mengalami keretakan. DaIam topik ketiga, disimulasikan Identitas Asal, Identitas Terkehendaki, dan Bukan-Identitas dalam Gugus Identitas Pribadi; ataupun Identitas Faktual dan Identitas Non-Faktual dalam Gugus Identitas Budaya Geogratis-dari sini terlacak terdapatnya politik identitas dan berlangsungnya pergulatan antarwacana. Topik keempat menunjukkan terdapatnya perlawanan terhadap bias konstruksi gender yang termaknakan dalam perbandingan Tiga Panji Tengkorak. Dalam topik kelima terumuskan bahwa dari representasi dalam naratif ataupun makna yang direpresentasikannya terungkapkan berlangsungnya ketidakmapanan sistem dalam pergulatan antarwacana.
Dalam rekapitulasi kemudian terbongkar bahwa objektivitas dan subjektivitas adalah representasi ideologis bagi konstruksi realitas-pembebanan makna atas realitas yang ideologis itu menjadi pergulatan antarwacana yang memberlangsungkan kebudayaan; yang memang akan selalu terhadirkan sebagai metakebudayaan, yakni kebudayaan tentang kebudayaan, karena kebudayaan hanya terhadirkan dalam proses sebuah perbincangan. Ini berarti manusia yang berada di dalam kebudayaan dalam hubungan dibentuk/membentuk kebudayaan hanya akan melihat kebudayaan sebagai suatu jejak. Tiga Panji Tengkorak adalah jejak jejak kebudayaan yang dalam pembongkaran telah memperlihatkan berlangsungnya kebudayaan.

ABSTRACT
A comic study is yet an undeveloped research area in the Indonesian comics, within the framework of the theory of comics and cultural studies. That is why a thorough study about the subject is highly appropriate. This dissertation is a comparison of three different editions of Panji Tengkorak by Hans Jaladara, published consecutively in 1968, 1985, and 1996, which as a whole can be called the Three Panji Tengkorak. The aim of this study is to discover and to reveal how culture operates.
In this study, Panji Tengkorak 1968, Panji Tengkorak 1985, and Panji Tengkorak 1996 are simultaneously compared. The analysis is done through a modification of Roland Barthes method in S/Z. The Three Panji Tengkorak are analyzed by breakings them down into smallest units called lexia and by comparing the lexias in a chronological order. The theory of comics from Topffer, Gombrich, Eisner and McCloud are used to analyze the visual aspect of the Three Panji Tengkorak, and the theories of Cultural Studies, namely the works of Foucault, Gramsci, Hall, and Mulhern are used to consider the meanings revealed from the narrative of the Three Panji Tengkorak.
The analysis covers five topics: First is the overlapping modes of realism which is based on likeness and cartoon which is based on equivalence. From this findings, it can be concluded that although inconsistent, the ideology of objectivity based on likeness is found in Panji Tengkorak 1968 and Panji Tengkorak 1985; and the ideology of subjectivity based on equivalence is found in Panji Tengkorak 1996. Second, the simulation of several codes i.e. the serious, comical and economic codes in Cluster I; the artistic, martial art and violence codes in Cluster 2, shows that there is some code switching inside each - and between - those two groups, and this shows inconsistencies and contradiction. The third topic raises the issue of identity (desired and non-identity, factual and non-factual). Here we see the politics of identity at war within the discourses of the texts. The fourth topic shows contradiction in the gender, ideology of the three texts. The fifth shows that representation is unstable. This dissertation concludes that objectivity and subjectivity are ideological representation of the construction of reality. These ideological contractions are at war within the discourses and this is the way culture operates.
"
Jakarta: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2005
D550
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
London: Library Association, 1992
R 011.02 WAL
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Wynar, Christine Gehrt
Colorado: Libraries Unlimited, 1986
R 011.02 WYN g
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
London: Library Association, 1981
R 011.02 WAL
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
New Jersey: R. R. Bowker, 1991
R 011.02 TOP
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
London: Library Association Publishing, 1994
R 011.02 WAL II
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
<<   2 3 4 5 6 7 8 9 10 11   >>