Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 205 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Anantha Dian Tiara
"Unmet need KB adalah pasangan usia subur yang tidak ingin punya anak tapi tidak menggunakan alat kontrasepsi. Unmet need KB merupakan salah satu indikator yang menggarnbarkan pelayanan KB dan merupakan salah satu capaian MDGs 2015. SDK! 2007 menunjukkan unmet need KB sebesar 9,1 persen, sedangkan SDKI 2002-2003 menunjukkan 8,6 persen. Di Indonesia, sejak 12 tahun terakhir unmet need KB stagnan di 9 persen sehfngga merupakan masalah lain yang perlu diatasi Peneiitian ini bertujuan untuk melakukan pengujian empiris untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungab dengan unmet need K.B. Penelitlan ini merupakan penelitian cross sectional dengan menggunakan data sekunder mengenai faktor-faktor yang berhubungan dengan unmet need KB. Jumlah sampel untuk melihat Unmet need KB Nasional adall1h seluruh PUS usia 1549 tahun yang meniklth yang terdapat dalam SDK! 2007. Sedangksn sampel untuk studi ini tidak termasuk mereka yang contraceptive failure, desire birth <2 years, infecundlmenopausal dengan sam pel 21, 157. Penelitian ini mclihat hubungan faktor sosiodemografi (umur, tingkat pendidikan1 pekeljaan, tingkat pendidikan suami, pekerjaan suami~ jumlah anak. dan tingkat ekonomi, tempat tinggal). faktor sosiopsikologis (persetujuan suami tentang KB; diskusi dengan suami tentang KB, pengetahuan tentang metode kontrssepsi), dan faktor pelayanan (infurmasi KB dsri fusilitas kesehatan dan sumber informasi KB). Dari hasil analisis bivariat, didapatkan bahwa unmet need KB eenderung meningkat pada umur dewasa tua, pendidiksn !ebih rendah, punya anak lebih dari 2, tingkat ekonomi rendah. tinggal di pedesaan, suami tidak setuju dengan KB, tidak diskusi dengan suami, tidak mendapat informasi dart fasilitas kesehaan dan ti-dak mendapat informasi KB dari surnber manapun. Saran dari studi ini adalah agar Kementerian Keseltatan Rl menyediakan pelayanan KB sesuai kebutuhan klien mulai dsri memberikan infonnasi KB kepada PUS, menyediakan alokon, pembisysan KB bagi yang tidak marnpu. Puskesmas harus mendukung ketersediaan alokon yang ada dengan sspek lain seperti bebas biaya jasa pemasangan alokon serta memperbaiki akses. BKKBN dapat mentngkatkan promosi KB lebih melibatkan suami maupun masyarakat lainnya. Peneliti lain dapat melihat dari sisi kepemitikan asuransi.

Unmet need for family planning are couples of childbearing age who do not want to have children but do not use contraceptives. Unmet need for family planning are one of the indicators that describe family planning services and is one of the achievements of MDGs. IDHS 2007 showed unmet need for family planning of 9.1 percent, while the 2002-2003 IDHS shows 8.6 percent. In Indonesia, since last 12 years unmet need for family planning stagnant at 9 percent so that is another issue that needs to be addressed. This study aims to conduct empirical tests to determine the factors associated with unmet need family planning. This study is a cross sectional study using secondary data about the factors associated with unmet need for family planning. The number of are married couples at child bearing period, aged 15-49 years who married as stared in IDHS 2007. While the sample for !his study does not include contraceptive failure, desire birth <2 years, lnfeeund lmenopausal are 21.157 samples. This study analyzes the effects of sociodemographic factors (age, educational Ievel, occupation education level of husband. husband's occupation, the number of children, and economic Jevel, residence), sosiopsycologis factor (husband approval about family planning, discussion with husband about family planning, knowledge about contraceptive methods ), and services factor (family planning information from health facilities and source of Information). From the results of bivariate analysis,. it was found that the unmet need family planning tend to increase in older adult, lower education, have more than 2 children, low economic level, living in rural area, whose husband does not agree with family planning, no discussion with the husband, not being informed of health facilities and do not receive family planning information from any source. It is suggested that Ministry of Health to serve family planning services based on clients by providing family planning information for married couple, providing contraception, budgetting for poor married couple who need family planning and to increasing the acces. NFPCB can increase family planning promotion to improve support from husband and other people. Future research can examine from insurance variable."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2011
T33713
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: BKKBN DKI Jakarta UPT PDJI, 1987
R 304.66 PRO
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Reni Verawaty
"Cakupan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) wanita di Kecamatan Bintan Timur belum mencapai target dan tidak mengalami peningkatan yang berarti, diasumsikan berhubungan dengan faktor perilaku istri PUS sebagai akseptor KB. Penelitian berdesain cross sectional dengan pendekatan kuantitatif ini, bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan penggunaan MKJP wanita. Dilaksanakan di Kecamatan Bintan Timur pada bulan April-Mei 2013, melalui wawancara menggunakan kuesioner pada 170 responden. Hasil penelitian menunjukkan hanya 19,4% responden menggunakan MKJP serta ada hubungan yang bermakna antara umur (p=0,000), pendidikan (p=0,010), jumlah anak (p=0,000), keterjangkauan terhadap pelayanan (p=0,000) dan keterpaparan informasi (p=0,000) dengan penggunaan MKJP wanita pada istri PUS.

The coverage of Women?s Long Term Contraception Method (LTM) in East Bintan district has not reached the target and does not experience a significant increase, it is assumed to be related to the factor of PAC wife's behavior as acceptors. This cross-sectional study design with quantitative approach aims to determine the factors associated with the use of women's LTM. It is implemented in East Bintan District during April-May 2013 through interviews by using questionnaires on 170 respondents. The results show that only 19.4% of respondents use the LTM and there is no significant correlation between age (p = 0.000), education (p = 0.010), number of children (p = 0.000), affordability of service (p = 0.000) and exposure to information (p = 0.000) with the use of woman's LTM on PAC wife.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S47382
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irma Wahyu Cahya Ningsih
"Pasangan Usia Subur (PUS) mempertimbangkan banyak hal ketika memilih metode kontrasepsi yang sesuai bagi dirinya yang meliputi karakteristik individu, faktor metode kontrasepsi, dan faktor eksternal. Penelitian ini menggambarkan alasan PUS dalam memilih metode kontrasepsi dan jarak kehamilan yang diinginkan di Puskesmas Cimanggis dan Puskesmas Tugu. Desain penelitian ini adalah deskriptif dengan sampel PUS akseptor KB sebanyak 150 responden yang dipilih dengan teknik consecutive sampling.
Hasil penelitian menunjukkan mayoritas PUS memilih metode kontrasepsi suntik dan alamiah dengan alasan utama karena faktor metode kontrasepsi yaitu mudah dipakai dan efek samping kecil serta jarak kehamilan yang paling banyak diinginkan adalah 5 tahun namun mayoritas PUS mengatakan bahwa metode kontrasepsi yang dipakai belum efektif dalam mengatur jarak kehamilan.
Peneliti merekomendasikan kepada pemerintah dan petugas kesehatan agar lebih gencar dalam mempromosikan pemakaian metode kontrasepsi jangka panjang untuk mengatur jarak kehamilan agar sesuai dengan yang diinginkan.

Reproductive couple concerns many factors when choosing suitable contraception methods such as individual characteristics, contraceptive property, and external factor. This study describes reproductive couple’s motive in choosing contraception and desirable pregnancy interval in Cimanggis and Tugu local government clinic. This research design is descriptive to 150 contraceptive acceptors which were included by consecutive sampling.
The results showed mostly reproductive couples chose injection and natural family planning because of contraceptive property, those were easily used and low side-effect, while reproductive couple majority desired to have 5 years pregnancy interval.
This study gives recommendation to government and health care professional to promote usage long-acting contraceptive to obtain desirable pregnancy intervals.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
S46490
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Antika Nurinda
"Angka CPR Indonesia menunjukkan adanya peningkatan berarti semenjak 2002/2003 hingga 2007. Namun begitu, data SDKI 2007 menyebutkan angka pemenuhan KB yang tidak terpenuhi juga masih cukup tinggi. SDKI 2007 menuliskan bahwa ada sebesar 61,4 % wanita yang menggunakan kontrasepsi dan sebesar 9,1% wanita berstatus unmet need.. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pendidikan, pengetahuan KB, dan otonomi wanita terhadap kejadian unmet need (kebutuhan KB tidak terpenuhi) di Provinsi Yogyakarta dan NTT menurut SDKI 2007. Analisis dilakukan dengan menggunakan regresi logistik. Hasil multivariat menyebutkan bahwa interaksi antara media dengan pengetahuan menjadi faktor utama dalam menyebabkan kejadian unmet need di Yogykarta. Sedangkan jumlah anak masih hidup merupakan faktor utama dalam menyebabkan kejadian unmet need di NTT. Pendidikan rendah, pengetahuan kurang, dan kurang memiliki otonomi menyebabkan unmet need lebih tinggi dibandingkan dengan responden yang berpendidikan tinggi, pengetahuan baik, dan memiliki otonomi di Yogyakarta dan NTT.

Contraceptive prevalence rate of Indonesia showed a significant improve since 2002/2003 to 2007. However, unmet need of family planning still high on 9,1 % in IDHS (2007). IDHS describes that there are 61,4 of 100 women using contraceptive and there are 9 of 100 women are unmet need. The purpose of this study was to determine the relationship of education, knowledge of family planning, and women's autonomy for unmet need in Yogyakarta and NTT according to IDHS 2007. Regression analysis shows that several variables are significantly related to total unmet need in Yogyakarta dan NTT. The findings in Yogyakarta show that interaction between media and knowledge is a major statistically significant relationship. But in NTT, total number of children is a major statistically significant relationship. Although, education, knowledge, and autonomy have no significant association with unmet need, low of education, knowledge, and no having autonomy give higher total unmet need in Yogyakarta and NTT. Therefore recommended that inYogyakarta and NTT, health care services make full use of opportunities to provide family planning information and services."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S53039
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ayu Puspita Sari
"Penelitian ini membahas tentang Kebijakan Satu Anak di Cina dan bertujuan memaparkan situasi Cina sebelum, pada masa, dan pasca Kebijakan Satu Anak. Dampak-dampak dari kebijakan tersebut baik dampak negatif maupun dampak positifnya juga menjadi bagian di dalamnya. Adapun manfaat penelitian ini ialah memberikan sumbangan pemikiran dalam rangka pengembangan pengetahuan mengenai salah satu sejarah Cina. Dari hasil penelitian kesejarahan yang dilakukan berlandaskan studi pustaka, ditemukan beberapa fakta menarik seperti kebijakan ini berhasil menekan laju pertumbuhan penduduk Cina secara signifikan. Di sisi lain, dampak negatif yang ditimbulkannya berpengaruh pada kehidupan sosial-budaya bangsa Cina. Bahkan dampak negatif yang terkait dengan isu HAM mengundang perhatian masyarakat Internasional. Berlandaskan itu maka pemerintah Cina belakangan ini meninjau ulang pelaksanaan kebijakan tersebut.

This study discusses about the One Child Policy in China and aims to describe the Chinese situation before, during, and after the One Child Policy. The impacts of the policy both negative and positive impacts are also being a part of it. The benefit of this research is to contribute ideas for the development of knowledge about one of China's histories. From the results of historical research which done based on the literature study, found some interesting facts like this policy successfully reduced China's population growth rate significantly. On the other hand, it creates negative impact on the socio-cultural life of the Chinese nation. Moreover, the negative impacts that associated with human rights issues trigger the international community’s attention. Based on that the Chinese government recently reviewed the implementation of the policy.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2013
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Toma Afriandi
"Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pola, perbedaan dan determinan partisipasi pria dalam KB dan kesehatan ibu menurut faktor-faktor predisposisi (predisposing), pemungkin (enabling), dan penguat (reinforcing). Data yang digunakan bersumber dari Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012 dengan menerapkan metode analisis tabulasi silang dan regresi logistik biner.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor predisposisi (umur, pendidikan, jenis pekerjaan, jumlah anak masih hidup, pengetahuan alat kontrasepsi), pemungkin (pengetahuan tempat mendapat kondom, paparan media) dan penguat (diskusi dengan istri, diskusi dengan dokter) mempengaruhi partisipasi pria kawin dalam KB dan kesehatan ibu. Faktor-faktor penguat mempunyai pengaruh paling kuat terhadap partisipasi pria dalam KB dan kesehatan ibu.

This research aims to study patterns, differences, and determinant of men's participation in family planning and maternal health based on the factors of predisposing, enabling, and reinforcing. Data used in the research was collected through Indonesian Demography and Health Survey in 2012 and used crosstab analysis and binary logistic regression.
The result of the research shows that the factors of predisposing (age, education, profession, number of living children, knowledge of contraception), enabling (knowledge of place to get condom, media exposure), and reinforcing (discussion with wife, discussion with doctor) influence the participation of married men in family planning and maternal health. The factors of reinforcing strongly influence the participation of married men in family planning and maternal health.
"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simanullang, Esther Veronica
"ABSTRAK
Studi ini bertujuan untuk mengklarifikasi pengaruh perubahan ketimpangan pendidikan terhadap perbedaan kecepatan penurunan fertilitas yang terjadi antarprovinsi di Indonesia dengan menggunakan metode efek tetap. Perubahan sosial ekonomi seperti peningkatan capaian pendidikan, perubahan pada pendapatan per kapita, penurunan kematian bayi, dan perubahan penggunaan kontrasepsi dijadikan sebagai variabel kontrol. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa, dengan mengasumsikan variabel lainnya tetap, provinsi yang berhasil mengurangi ketimpangan pendidikan perempuan cenderung untuk mengalami transisi fertilitas yang lebih cepat. Penemuan ini mengimplikasikan bahwa pemerataan pendidikan merupakan salah satu faktor penting untuk mengatasi masalah kependudukan di Indonesia saat ini.

ABSTRAK
This study empirically investigates the relationship between changes in educational inequality and the pace of fertility decline across provinces in Indonesia using fixed effect method. Other socio-economic changes such as increasing educational attainment, changes in per capita income, declining infant mortality, and changes in contraceptive use were used as control variables. Results reveal that, all other things being equal, provinces which are able to reduce educational inequality of women tend to have a faster fertility transition. This finding implies that education equality is one of the main factor to overcome population problem in Indonesia."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ginting, Leonanta Mahardika
"ABSTRAK
Latar Belakang: Satu pertiga kehamilan di negara berkembang merupakan kehamilan yang tidak diinginkan. Akibat upaya terminasi kehamilan baik dilakukan oleh tenaga medis maupun tenaga non medis dapat menyebabkan morbiditas dan mortalitas ibu. Metode efektif untuk menanggulanginya ialah Kontrasepsi Darurat Kondar . Namun belum ada penelitian yang mengevaluasi pengetahuan tenaga kesehatan, khususnya bidan sebagai lini terdepan terhadap kondar. Oleh karena itu, perlu diketahui tingkat pengetahuan, sikap, dan perilaku bidan terhadap kondar di IndonesiaTujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan, sikap, dan perilaku bidan terhadap kondar. Metode: Penelitian ini menggunakan desain potong lintang. Dengan Consecutive sampling. peneliti mengambil semua subjek yaitu bidan yang bekerja di wilayah Kecamatan Cipondoh Kabupaten Tangerang sampai jumlah subjek minimal terpenuhi sebesar 97 orang. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner tertulis yang dibuat oleh peneliti berdasarkan penelitian-penelitian terdahulu dengan tema serupa. Data yang diperoleh akan dilaporkan secara deskriptif untuk variabel kategorik. Hasil analisis disajikan dalam bentuk jumlah n dan persentase proporsi . Penyajian data deskriptif dibuat dalam bentuk tabel maupun grafik. Hasil: Dari 100 responden, 83 bidan mempunyai pengetahuan yang baik terhadap kondar. Sikap bidan yang baik terhadap kondar di puskesmas dan di praktek swasta adalah 84,62 dan 85,06 , berturut-turut. Sejalan dengan itu, perilaku yang baik ditunjukkan oleh bidan di puskesmas dan di praktek swasta adalah sebesar 100 dan 94,25 . Namun dari pertanyaan secara kualitatif tingkat pengetahuan , sikap dan prilaku bidan masih tergolong kurang. Kesimpulan: Tingkat pengetahuan, sikap dan perilaku bidan terhadap kontrasepsi darurat dikatakan masih kurang. Masih dibutuhkan pelatihan tentang kondar pada bidan agar penggunaannya efektif di masyarakat. Kata Kunci: Kontrasepsi darurat, bidan, kehamilan tidak diinginkan, Alat kontrasepsi dalam rahim ABSTRACT
Background One third of pregnancies in developing countries is an unwanted pregnancy. Due to pregnancy termination efforts performed by both medical personnel and non medical personnel can cause maternal morbidity and mortality. The effective method for dealing with them is Emergency Contraception EC . However, there is no research that evaluates the knowledge of health workers, especially midwives as the leading line of condar. Therefore, it is necessary to know the level of knowledge, attitudes, and behavior of midwives to EC in IndonesiaAim This study aims to determine the level of knowledge, attitudes, and behavior of midwives to EC. Methods This study used cross sectional design. With Consecutive sampling. Researchers took all the subjects of the midwife who worked in the District Cipondoh Tangerang, Banten , Indonesia until the number of subjects is met at least 97 people. The data were collected by using written questionnaires made by researchers based on previous studies with similar themes. The data obtained will be reported descriptively for categorical variables. The analysis results are presented in the form of sum n and percentage proportion . The presentation of descriptive data is made in the form of tables and graphs. Result Of the 100 respondents who answered the questionnaire, 83 of the midwives had a good knowledge of the condition. Good midwife attitudes toward condar in puskesmas and in private practice were 84.62 and 85.06 , respectively. Accordingly, the good behavior shown by midwives in puskesmas and in private practice is 100 and 94.25 . But from the question qualitatively the level of knowledge, attitude and behavior of midwives is still classified as less. Conclusion The level of knowledge, attitudes and behavior of midwives towards emergency contraception is said to be lacking. Training on EC on midwives is still needed for effective use in the community. Keywords Emergency contraception, midwife, unwanted pregnancy, uterine contraception. "
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2017
SP-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Novi Hendrayanti
"ABSTRAK
Tesis ini membahas bagaimana hubungan paparan Komunikasi Informasi dan Edukasi Keluarga Berencana (KIE KB) terhadap penggunaan kontrasepsi Intra Uterine Device (IUD) dibandingkan dengan kontrasepsi hormonal jangka pendek (pil dan suntikan) pada wanita usia 35-49 tahun yang berstatus kawin di Indonesia. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain penelitian potong lintang (cross sectional). Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan data Survei Demografi dan Kesehatan (SDKI) tahun 2012. Sampel penelitian sebanyak 11.204 wanita usia 35-49 tahun berstatus kawin di Indonesia yang menggunakan kontrasepsi IUD, pil dan suntikan dalam kurun waktu 5 tahun terakhir sebelum survey. Analisis data dilakukan dengan uji Chi-square, regresi logistik sederhana dan analisis multivariat dengan regresi logistik ganda. Hasil penelitian menekankan pentingnya pemberian KIE KB melalui berbagai media, baik melalui media massa, personal contact maupun melalui konseling pra pelayanan kontrasepsi. Paparan KIE KB yang tinggi pada wanita usia 35-49 tahun terbukti secara statistik berhubungan dengan penggunaan kontrasepsi IUD pada wanita usia 35-49 tahun berstatus kawin di Indonesia.

ABSTRACT
The focus of the this study is the analysis of the relationship of Family Planning Information Education and Counseling (FP IEC) to the use of Intra Uterine Device (IUD) which is compared with short-term hormonal contraceptives (pills and injections) among married women aged 35-49 years in Indonesia. This research is a quantitative research with cross sectional study design. This study was conducted using Demographic and Health Survey (DHS) 2012 dataset, with total sample of 11,204 married women aged 35-49 years in Indonesia using IUD contraception, pill and injection in the last 5 years before the survey. The data were analyzed by Chi-square test, binary logistic regression and multivariate analysis by multiple logistic regression. The results emphasize the importance of providing Family Planning Information Education and Counseling through various media, either through mass media, mass information or through counseling in health facilities. The high exposure of IEC in women aged 35-49 years has been shown to be statistically related to the
use of IUD contraception in women aged 35-49 years married in Indonesia."
Depok: Universitas Indonesia, 2018
T49999
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library