Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 205 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sakinah Tunufus
"Skripsi ini merupakan kebijakan kependudukan di Singapura. Dinamika kependudukan di Singapura dipengaruhi oleh ledakan penduduk setelah Perang Dunia II. Pada awalnya kesadaran akan masalah kependudukan digerakkan oleh para sukarelawan yang tergabung dalam Singapore Family Planning Association (SFPA). Pada tahun 1965 pemerintah mengambil alih peran SFPA dengan dibentuknya Singapore Family Planning and Population Board (SFPPB). Sebagai lembaga pemerintah, SFPPB mengeluarkan kebijakan Keluarga Berencana untuk meminimalisasi laju kelahiran penduduk di Singapura. Laju pertumbuhan penduduk yang sangat besar akan menimbulkan bahaya bagi stabilitas negara.

This thesis is a pipulation policy in Singapore. Singapore population dynamics are influenced by the population explosion after Worl war II. At first awareness of population problems are driven by volunteers who joined at Singapore Family Planning Association (SFPA). In 1965 the goverment took over the role of SFPA with the formationn of Singapore Family Planning and Population Board (SFPB). As a goverment agency, issued a policy of family Planning SFPPB to minimize tho total fertility rate in Singapore. The rate of population growth will pose a huge danger to the stability of the country."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2012
S42665
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Baltimore: JHPIEGO Corporation, 1993
363.96 NOR
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Doni Sumitro
"Studi ini mengidentifikasi unmet need KB di Propinsi Maluku berdasarkan analisis Survei Demografi Kesehatan Indonesia 2007. Desain studi ini adalah potong lintang. Kritera populasi studi ini adalah wanita menikah yang berusia 15-49 tahun dalam keadaan subur atau hamil, yang menginginkan penjarangana atau pembatasan kelahiran.
Tujuan studi adalah untuk mengetahui hubungan faktor-faktor yang berhubungan dengan unmet need keluarga berencana di propinsi Maluku. Faktor yang dimaksud diantaranya adalah Umur, Pendidikan responden, pendidikan suami responden, pekerjaan responden, pekerjaan suami responden, tingkat ekonomi, wilayah tempat tinggal dan jumlah anak masih hidup.
Diketahui bahwa jumlah unmet need KB di Propinsi Maluku (SDKI 2007) yang dianalisa oleh peneliti adalah sebanyak 43,26%. Ditemukan Hubungan yang bermakna pada status pendidikan responden dengan OR 2,49, status pendidikan suami responden dengan OR 2,61 dan tingkat ekonomi dengan OR 2,61 dengan unmet need Keluarga Berencana di Propinsi Maluku. Rendahnya pendidikan responden maupun suami responden dengan tingkat ekonomi miski dan sangat miskin dapat meningkatkan resiko unmet need KB di Propinsi Maluku (SDKI 2007).

This study indentifies unmet need of family planning in Maluku Province based on Indonesia Demographic Health Survey 2007. The design of the study is cross-sectional. The population?s criteria are married woman, age between 15?49, fecund or Pregnant, and have intention to spacing or limiting birth.
The purpose of the study is to relate unmet need of family planning with some factors in Maluku Province. The factors are age of respondent, respondent?s education, the husband education, respondent?s occupation, the husband occupation, wealth index, The place of residence and the number of living children.
The result shows about 43,26 % unmet need of family planning founded in Maluku Province (IDHS 2007). Furthermore, there are some factors significantly relating to unmet need of Family planning which are respondents education (2,49 OR), husband education (2,61 OR) and wealth index (2,61 OR). However, The lower degree of respondent and husband education and also The lower index of wealthy could raise the risk of unmet need of family planning in Maluku Province (IDHS 2007).
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Washington: American Association for the Advancement of Science, 1975
301.32 POP
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Yogyakarta: Gajah Mada University Press, 1980
305.459 WAN
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Indah Purnama Sari
"Tingginya persentase penggunaan kontrasepsi hormonal (pil dan suntikan) tidak diikuti dengan tingginya angka kelangsungan. Angka putus pakai untuk metode pil mengalami kenaikan dari 32% (SDKI 2002-2003) menjadi 39% (SDKI 2007). Sementara itu, angka putus pakai metode suntikan juga mengalami kenaikan dari 18% (SDKI 2002-2003) menjadi 23% (SDKI 2007). Kualitas pelayanan keluarga berencana merupakan salah satu elemen yang penting dalam mencapai pemakaian alat kontrasepsi yang berlangsung lama (lestari). Salah satu elemen kualitas pelayanan keluarga berencana adalah informasi yang diberikan kepada klien dan mekanisme follow-up dan kontak kembali. Penelitian ini menggunakan deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional (studi potong lintang) yang dianalisis menggunakan analisis survival.
Berdasarkan hasil penelitian terdapat hubungan antara kualitas pelayanan keluarga berencana dengan kelangsungan pemakaian kontrasepsi hormonal (pil dan suntikan) (p-value = 0,000) dan terdapat interaksi antara variabel kualitas pelayanan keluarga berencana dengan keputusan menggunakan alat/cara KB serta interaksi antara kualitas pelayanan KB dengan keinginan mempunyai anak.
Adapun kesimpulan dalam penelitian ini adalah akseptor yang mendapatkan pelayanan keluarga berencana yang berkualitas dengan keputusan suami saja dan orang lain dalam menggunakan alat/cara KB memiliki risiko untuk gagal mempertahankan kelangsungan pemakaian kontrasepsi hormonal (pil dan suntikan) lebih tinggi 1,7 kali dibandingkan dengan akseptor yang mendapatkan pelayanan keluarga berencana yang berkualitas dengan keputusan bersama dalam menggunakan alat/cara KB (p-value = 0,008) setelah dikontrol oleh kesamaan keinginan anak antara suami dan isteri, jumlah anak dan efek samping.
Oleh karena itu, diperlukan pemberi pelayanan (provider) yang mampu melayani kebutuhan KB dan kesehatan reproduksi laki-laki dan perempuan yang meliputi pelayanan KIE (Komunikasi, Informasi dan Edukasi) serta pelayanan KB dan kesehatan reproduksi yang dapat memenuhi kebutuhan perempuan dan laki-laki, yaitu pelayanan Komunikasi Interpersonal (KIP)/konseling dan pelayanan medis berkaitan dengan KB dan kesehatan reproduksi.

The high percentage using of hormonal contraceptives (pills and injections) are not followed by a high rate of survival. The drop out rate for the method of pill use rose from 32% (IDHS 2002-2003) to 39% (IDHS 2007). Meanwhile, the dropout rate used method of injection also increased from 18% (IDHS 2002-2003) to 23% (IDHS 2007). Quality of family planning services is one of the important element in achieving contraceptive use long-lasting (sustainable). The element is information given to clients and recontact and follow-up mechanisms. This study uses a descriptive analytic with cross sectional approach were analyzed using survival analysis.
Based on the results of the study there is a relationship between the quality of family planning services with continuity of use of hormonal contraceptives (pills and injections) (p-value = 0.000) and there is interaction between the quality of family planning services with decisions using of tools/methods of family planning and the interaction between the quality of family planning services with the desire for more children.
The conclusions in this study is acceptors are getting a qualified family planning services by husband decision maker and others to using tools/methods of family planning has failed to maintain the continuity of risk for using hormonal contraceptives (pills and injections) 1,7 times higher than the acceptors who received family planning services qualified by a joint decision to using tools/methods of family planning (p-value = 0.008) after controlled by a common wishes of children between husband and wife, number of children and side effects.
Therefore required provider which capable of serving the needs of family planning and reproductive health of men and women includes IEC (Information, Education and Communication) service as well as family planning and reproductive health services that can meet the needs of women and men, Interpersonal Communication (IPC)/counseling and medical services related to family planning and reproductive health.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yulia Dhanti Syafitri
"Kehamilan tidak diinginkan menjadi penyebab utama kejadian abortus tidak aman di Indonesia. Kehamilan yang tidak diinginkan tidak hanya memiliki dampak buruk pada wanita yang mengalami tetapi juga pada hasil konsepsi atau janin yang dikandung. Dampak yang dihasilkan dapat berupa kematian, lahir cacat dan masalah kesehatan lainnya.
Penelitian ini menggunakan disain studi cross-sectional dengan data sekunder yang berasal dari Survei Demografi dan Kesehatan (SDKI) 2007. Jumlah sampel yang diteliti adalah 1.971 wanita pernah menikah usia 15-49 tahun dan sedang hamil saat wawancara.
Hasil penelitian ini menemukan 19,4% kehamilan tidak diinginkan, paling banyak terjadi pada kelompok wanita yang memiliki anak lebih dari tiga orang, berusia lebih dari 35 tahun, berada pada kelompok sosial ekonomi kuintil 2, memiliki pengetahuan yang baik mengenai alat kontrasepsi, memiliki akses ke pelayanan kesehatan dan menikah pertama kali pada usia kurang dari 20 tahun. Terdapat hubungan yang bermakna secara statistik antara jumlah anak dengan kejadian kehamilan tidak diinginkan (nilai-p < α, dimana α = 0,05), dimana wanita yang memiliki anak satu sampai tiga orang memiliki risiko 4,6 kali lebih tinggi untuk mengalami kejadian kehamilan tidak diinginkan dibandingkan dengan wanita yang belum meliliki anak, sedangkan risiko wanita yang memiliki anak lebih dari tiga orang 26 kali lebih tinggi dibandingkan dengan wanita yang belum memiliki anak. Faktor-faktor lain (umur, status sosial ekonomi, dan akses ke pelayanan kesehatan) berhubungan dengan kejadian kehamilan tidak diinginkan (nilai-p < 0,05). Jumlah anak berhubungan dengan kejadian kehamilan tidak diinginkan dipengaruhi oleh interaksi dengan sosial ekonomi dan variabel perancu lainnya.

Unwanted pregnancy is a major cause of unsafe abortion in Indonesia. Unwanted pregnancy not only have a devastating effect on women who suffered but also the products of conception or the fetus. The resulting impact can be a death, birth defects and other health problems.
This study uses a cross-sectional study design with secondary data drawn from Indonesia Demographic and Health Survey (SDKI) 2007. The number of samples studied was 1.971 women ever married, aged 15-49 years and currently pregnant at the time of survey. The results of this study found that 19,4% currently pregnant women reported that their current pregnancy was unintended.
The prevalence of unintended pregnancy was highest among women who were older than 35, number of living children more than 3, those living below the federal poverty line, had access to health services, had higher level of knowledge about family planning methods and age at first marriage before 20. There is a significant association between maternal number of living children with unintended pregnancies (p < 0,05), women who had 1-3 children has 4,6 time higher risk compared to those women who has not having children, furthermore those women who had more than 3 children has 26,2 time higher risk compared to those who has not. Other factors such as, age of women, age at first marriage, wealth index and access to health services are related to incidence of unwanted pregnancy (p-value < 0,05). Relation between number of living children and unwanted pregnancy affected by the interaction with wealth index.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Winarti
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
S26489
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Caesar Ferrino Lofoldo Agustus
"Skripsi ini membahas mengenai hubungan pengetahuan dan sikap tentang keluarga berencana dan alat kontrasepsi terhadap rencana jumlah anak. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitaif dengan rancangan penelitian berupa survey (non experimental). Variabel bebas pada penelitian ini adalah umur, jumlah saudara kandung, urutan dalam keluarga, usia nikah ibu, pendidikan ibu, pekerjaan ayah, penghasilan ayah, tempat tinggal, sumber informasi KB dan alat kontrasepsi, menghadiri pertemuan/ penyuluhan KB dan alat kontrasepsi, rencana usia menikah pertama, pengetahuan dan sikap tentang KB dan alat kontrasepsi dengan variabel terikat yaitu rencana jumlah anak. Data dikumpulkan secara cross sectional, dengan 97 sampel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proporsi siswi yang merencanakan jumlah anak sama atau kurang dari 2 adalah 86,6 %.
Hasil uji chi-square, variabel yang terbukti mempunyai hubungan bermakna dengan rencana jumlah anak adalah pengetahuan tentang alat kontrasepsi (p = 0,042). Hasil penelitian ini menyarankan agar pihak sekolah diharapkan memberikan sumber informasi tentang KB dan alat kontrasepsi secara mendalam dan lengkap dengan memasukkan dalam materi pelajaran pada kegiatan intrakurikuler dan ekstrakurikuler, serta pihak pemerintah melakukan kampanye secara intensif dan ekstensif tentang KB dan rencana jumlah anak pada remaja.

This objective of this research to detemine relationship between Knowledge and Attitude about Family Planning and contraception with plan the number of children. The research is quantitave research (non experimental). Independents variables in this research are age, the number of siblings, the order in the family, marriage age of the mother, maternal education, father's occupation, father's income, residence, access to information resources about Family Planning and contraception, attend meetings / counseling resources about Family Planning and contraception, first married age plan, knowledge and attitudes about KB and contraception with dependent variabel the number of children plan. Cross sectional is used to collect data with 97 respondents.
The result of this research show proportional that have the number of chidren plan, have equal to or less than 2 is 86,6 %. Result chi - square, variables that proven have important mean with opinion is knowledge about contraception (p = 0,042). Results of this study suggested that the school expected to provide sources of information about contraception KB (family planning) and contraception in depth and complete with insert in the subject matter intracurricular and extracurricular activities, as well as the government to campaign intensively and extensively about KB and plan the number of children in adolescence."
Depok: Universitas Indonesia, 2013
S44930
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library