Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 501 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Naeff, Top
"Biografi Willem Royaards berbahasa Belanda, seorang seniman drama yang ditulis oleh Top Naeff"
's-Gravenhage: D.A. Daamen's Uitgeversmaatschappij N.V., 1947
BLD 839.36 NAE w
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
F.X. Harsono
Magelang, Jawa Tengah: Langgeng Gallery, 2009
709.598 HAR s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Seoul: Korean Overseas Information Service, [197-]
709.519 KOR (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Yogyakarta: Narasi, 2017
306.47 SEN
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Yogyakarta: Kanwa, 2014
700.94 MEN (1);700.94 MEN (2)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Ardela Maesyaroh
"Ondel-ondel sebagai kesenian Betawi telah mengalami perkembangan dari kesenian arak-arakan rakyat menjadi ikon kota Jakarta. Unsur pendukung kesenian ondel-ondel tetap eksis dan berkembang adalah dengan adanya sanggar. Sanggar Beringin Sakti sebagai salah satu kelompok kesenian ondel-ondel yang sudah aktif dari sebelum tahun 1970-an memiliki peran besar dalam mengembangkan ondel-ondel. Berbeda dengan penelitian sebelumnya karya Joko Susanto yang hanya berfokus kepada komposisi musik yang digunakan Sanggar Beringin Sakti. Fokus penelitian ini adalah peran Sanggar Beringin Sakti dalam mengembangkan ondel-ondel di Jakarta mulai dari terbentuknya hingga lahirnya anak sanggar terakhir dari Sanggar Beringin Sakti. Penelitian ini menggunakan metode sejarah dengan empat tahapan, yaitu heuristik, kritik, intepretasi, dan historiografi. Pada tahapan heuristik, mengumpulkan data berupa wawancara dengan pemilik Sanggar Beringin Sakti, artikel jurnal, surat kabar dari Perpustakaan Nasional RI, dan buku. Hasil penelitian ini adalah Sanggar Beringin Sakti menjadikan ondel-ondel sebagai ikon kota Jakarta yang aktif melaksanakan berbagai kegiatan seperti acara perfilman kesenian, pembukaan acara atau perayaan khusus kota Jakarta, dan menampilkan ondel-ondel dalam bentuk cendera mata dan boneka penerima tamu, selain itu Sanggar Beringin Sakti mampu mengembangkan ondel-ondel dengan menjadikan sanggar sebagai tempat belajar dan regenerasi dengan melahirkan anak-anak sanggar yang aktif dan eksis sesuai pakemnya di masa modern saat ini.

Ondel-ondel as a Betawi art has developed from a folk art procession to become an icon of the city of Jakarta. The supporting element of ondel-ondel art that still exists and develops is the existence of a studio. Sanggar Beringin Sakti as one of the ondel-ondel art groups that has been active since before the 1970s has played a major role in developing ondel-ondel. This is different from the previous research by Joko Susanto, which only focused on the music composition used by Sanggar Beringin Sakti. The focus of this research is the role of Sanggar Beringin Sakti in developing ondel-ondel in Jakarta from its formation until the birth of the last studio child of Sanggar Beringin Sakti. This study used the historical method with four stages, namely heuristics, criticism, interpretation, and historiography. At the heuristic stage, collecting data in the form of interviews with the owner of Sanggar Beringin Sakti, journal articles, newspapers from the National Library of Indonesia, and books. The result of this research is that Sanggar Beringin Sakti made ondel-ondel as an icon of the city of Jakarta which actively carried out various activities such as art film events, opening special events or celebrations for the city of Jakarta, and displaying ondel-ondel in the form of souvenirs and dolls for the receptionist. Beringin Sakti is able to develop ondel-ondel by making the studio a place for learning and regeneration by giving birth to studio children who are active and exist according to the standards in today's modern times."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Edi Sedyawati, 1938-
""Kesenian Nasional" itu sendiri merupakan persoalan yang diperdebatkan: apa batasannya, apa kriterianya. Maka masalah sistem kesenian nasional dengan sendirinya tidak dapat dibicarakan sebelum batasan dan kriteria mengenai apa yang nasional dan apa yang kesenian itu ditetapkan. Selain 'itu kesenian nasional akan dilihat tidak semata-mata sebagai label, melainkan sebagai suatu sistem. Sistem kesenian ini dipahami sebagai bagian dari sistem budaya;. dan di. sisi lain, dalam kasus sistem kesenian nasional Indonesia ini, akan dilihat kaitannya dengan sistem-sistem kesenian kebangsaan lama yang telah terbentuk berabad-abad sebelum gerakan kebangkitan nasional Indonesia.
Tinjauan mengenai permasalahan yang aktual :ini diletakkan. dalam kerangka kajian sejarah. kesenian, .suatu kajian .yang berkenaan dengan perkembangan kesenian dari masa ke masa, dimulai dari titik yang paling dini di zaman prasejarah. Dilihat dari rentangmasa yang demikian panjang, maka tinjauan mengenai sistem kesenian nasional Indonesia ini dapat dikatakan sangat bersifat mikroskopik. Namun satu butir masalah masa kini diharapkan dapat digunakan, juga untuk mencari ?variabel-variabel" yang diduga ada juga di masa lalu. Hal-hal yang akan dapat diperlakukan sebagai variabel itu akan ditampilkan nanti dalam judul-judul anak bab. Renungan ini juga dimaksudkan untuk menetapkan suatu titik-tolak untuk memahami masalah-masalah kesenian kita yang aktual dewasa ini."
Jakarta: UI-Press, 1992
PGB 0457
UI - Pidato  Universitas Indonesia Library
cover
Bure, Gilles De.
Paris Flammarion 2000,
R 745.4 Bur a
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Sumarah Adhyatma
"Buku yang berjudul "Manik-manik di Indonesia : beads in Indonesia" ini ditulis oleh Sumarah Adhyatman dan Redjeki Arifin. Buku ini membahas berbagai macam manik-manik yang berada di Indonesia."
Jakarta: Djambatan, 1993
R 746.5 ADH m
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Frankfurt: Art Address Verlag Muller GMBH , 1982
R 700.25 INT II
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>