Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 19 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Infold, Tim, 1948
London: Routledge, 2013
301 ING m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Handiman Supyansuri
"Candi Lawang berada di Kabupaten Boyolali, Propinsi Java Tengah. Penelitian mengenai arsitektur Candi Lawang bertujuan untuk mengidentifikasi gaya arsitektur dan memperkirakan bentuk bangunan secara keseluruhan serta kronologi relatifnya. Kemudian karena di Candi Lawang ada inskrisi, maka inskripsi itu dibahas hingga ketingkat penafsiran, sehingga dapat diketahui hubungan antara insikripsi dan arsitektur candinya. Lalu, pengumpulan data dilakukan dengan cara mengumpulkan data kepustakaan dan data lapangan. Penelitian dilakukan berdasarkan ciri arsitektur Candi Lawang yang kemudian dibandingkan dengan candi lain yang mempunyai kemiripan ciri arsitektur dengan Candi Lawang. Pembahasan arsitektur rneliputi hakikat pengertian arsitektur bangunan dan seni sama dengan arsitektur. Selain itu, karena peinbahasan arsitektur tidak hanya membahas aspek struktur dan teknik bangunannva saja, melainkan juga mencakup aspek sosial dan makna simboliknya, maka dalarn penelitian ini dibahas juga hubungan antara Candi Lawang dengan kepurbakalaan di sekitamya serta latar belakang keagamaannnya. Pembahasan kepurbakalaan lain di sekitar Candi Lawang dimaksudkan untuk lebih memahami keterkaitan ruang space situs yang situ dengan lainnya. Latar belakang keagarnaan diteliti dengan cara mengidentifikasikan segala temuan di Candi lawang berdasarkan sifat keagamaannya. Kesimpulan yang diperoleh dalam penelitian ini ialah arsitektur Candi Lawang merupakan arsitektur bangunan masa peralihan dari masa klasik tua ke masa klasik muda. Hal itu ditunjukkan dengan adanya perpaduan ciri dari kedua periode tersebut di Candi Lawang. Lalu, mengenai kronologinya diperkirakan berasal dari akhir abad ke-9 M atau lebih tepatnya berdasarkan penafsiran inskripsi yang kemungkinan candrasangkala yaitu tahun 872 NCI atau 875 M. Kemudian, latar belakang keagamaan Candi Lawang berdasarkan sifat-sifat keagamaan dari berbagai bukti yang ada termasuk dari penafsiran isi inskripsi yang menyebutkan persembahan kepada gunung, maka Candi Lawang ialah bangunan Hindu Saiwa. Masyarakat di sekitar Candi Lawang pun di masa silam Sangat mcngkin mayoritas mcmeluk agama Hindu Saiwa karena hampir semua bangunan kepurbakalaan di sekitar situ dapat diidentifikasi bersifat Hindu Saiwa. Jadi, kesimpulan mengenai kronologi dari latar belakang keagamaan Candi Lawang sesuai antara kesimpulan berdasarkan arsitektur dengan kesimpulan berdasarkan inskripsi."
2000
S11905
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rachmi Indah Wulan
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
S49007
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Astari Dwina Pramesti Basuki
"ABSTRAK
Melalui pendekatan fungsi dan estetika antara manusia dengan arsitektur,
desain mengalami proses perkembangannya di bidang pengetahuan arsitektur
terhadap ruang interior. Penelitian berbasis desain pun menjadi peluang sebagai
media yang dapat mempelajari pendekatan tersebut. Sistem yang dapat bekerja
pada suatu interioritas pun menjadi kunci utama penelitian ini. Bagaimana
interioritas dapat menjawab penelitian mengenai metode baru dalam mendesain
yang bergerak pada fungsi dan estetika ruang interior?
Penelitian ini diawali dengan mempelajari seputar fungsi seni kolase
terhadap sistemnya dalam merepresentasikan suatu ruang arsitektur interior.
Kolase dalam kaidahnya memiliki ruang-ruang tersembunyi dibalik lapisan objek
yang menjadi fokus utama teknik representasi ruang tersebut. Teka-teki mengenai
keberadaan ruang tersembunyi ini kemudian dapat menghasilkan seribu satu
kemungkinan cerita yang tersampaikan melalui pengalaman manusia dalam
fungsi. Dengan penelusuran lebih lanjut, kelak seribu satu kemungkinan cerita
tersebut menjadi suatu sistem yang perlu ditelusuri dengan mempertahankan
unsur fungsi dan estetika terhadap interioritas.
Image seribu satu kemungkinan cerita yang terkandung dan
bercengkerama dalam interioritas sebuah ruang dapat menjadi sistem yang disebut
sebagai mesin. Mesin tersebut adalah sistem yang dapat bekerja di antara persepsi
manusia dan pengalamannya akan ruang secara berkelanjutan. Ruang sebuah
pasar di daerah Santa pun dimanfaatkan sebagai tapak pengembangan mesin
tersebut, dengan alasan peluang image tapak yang dimiliki serta ruang yang berpotensi dapat mewadahi seribu satu cerita. Dialog antara sistem seribu satu
cerita mengenai fungsi dan estetika ini dapat disebut sebagai Living Machine yang
kelak dapat menjawab keberadaan dialog tersebut sebagai suatu interioritas.

ABSTRACT
Through the function and aesthetic approach of the relationship between
man and architecture, design has been through the development in the cognition
of architecture towards interior. Design based study became the opportunity as the
new media that can answer the study approach. The system that is able for
working throughout the interiority is the keyword of the study. How can
interiority answer the new method of design study about function and aesthetic of
an interior space?
The study begins by learning the main function of a collage art and its role
in representing an interior architecture space. Collage art in its own rule has got
some unfound space between its layers as the main focus of the space
representation technique. Puzzles of the existence of the unfound space then
collect a thousand and one probability of stories that were represented through the
human responds by each of their experience as the function of the interior space.
Thus by the further research, a thousand and one stories themselves could create
their own system that should be followed with the function and aesthetic of the
interiority.
The image that is brought by one thousand and one probability of stories
that contained and theatrically involved each other inside the interiority is called
as machine. The machine is a system that works between human perception and
its following experience of space sustainably. The existence of a traditional
market in Santa is chosen to be the site for further development of the machine.
The image that is brought by one thousand and one probability of stories
that contained and theatrically involved each other inside the interiority is called
as machine. The machine is a system that works between human perception and
its following experience of space sustainably. The existence of a traditional
market in Santa is chosen to be the site for further development of the machine
By reason of ?image? opportunities and space that potentially can contain the
combination of one thousand and one stories. The dialogue between each system
of one thousand and one stories about function and aesthetic is identified as
?Living Machine? that later can respond to the dialogue?s existence as an
interiority."
2016
S62787
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Iis Haryanti
"Healing merupakan sebuah proses penyembuhan diri yang terjadi secara menyeluruh dari penyakit emosional atau penyakit psikis. Prinsip healing adalah memberikan pengalaman spiritual yang membangkitkan kekuatan diri (self empowering) atau refleksi diri. Arsitektur memiliki kemampuan untuk menciptakan ruang spiritual. Karakter tertentu (spesifik) ruang arsitektur mampu menjadi stimulus untuk membawa seseorang untuk masuk kedalam pengalaman spiritual. Pengalaman dalam ruang spiritual membuat pikiran fokus pada diri sendiri. Penulisan skripsi ini membahas proses pengalaman spiritual pergerakkan berputar (circumambulation) yang diyakini menjadi salah satu cara berkonsentrasi dalam ruang spiritual. Dua kasus dalam pembahasan skripsi ini, Kabah dan Candi Borobudur, menunjukkan bagaimana arsitektur mengatur gerakan berputar ini.

Healing is a process that occurs as whole from an emotional illness or mental illness. The principle of healing is providing a spiritual experience that evokes the power of self (self empowering) or self reflection. Architecture has the ability to create spiritual space. The specific character of architecture space can be a stimulus to bring people into a spiritual experience. Spiritual experience can help people to consentrate their mind for self reflection. This thesis will explain one of spiritual experience, the process of circumambulation. Circumambulation is believed as one way of concentrating in spiritual space. Two cases in this thesis, Kabah and Borobudur Temple show us how the architecture orders circumambulation experience."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S844
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Kartiko S. Herdijanto
"ABSTRAK
Penelitian mengenai jendela, kisi-kisi dan pintu pada bangu_nan kolonial di Jakarta lama bertujuan untuk melihat perkembangan bentuk, jumlah, ukuran dan ragam hias. Perkembangan yang terjadi pada jendela , kisi-kisi dan pintu akan dilihat kemungkinan menga_pa perkembangan itu terjadi. Pengumpulan data dilakukan atas 51 bangunan yang berada di Jakarta lama, bangunan antara tahun 1701 - 1939. Metode yang dipakai adalah analisis khusus. Metode ini mengacu pada penanganan artefak terhadap bentuk, ukuran jumlah serta ragam hias itu sen_diri. Hasa 1701 - 1939 dibagi menjadi 3 periode, yakni periode I (1791-1800), periode II (1801-1900) dan periode III (1901-1939). Pada masing--masing periode dilakukan analisis khusus yang sama. Hasil ketiganya digabungkan untuk dianalisis kembali yang kemudian menjadi kesimpulan analisis. Hasil tersebut dicoba dihubungkan dengan kondisi iklim di Batavia untuk melihat kemungkinan apakah ada pengaruh iklim terhadap perkembangan yang terjadi atau ada hal lain yang mempengaruhinya. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa bangunan yang termasuk dalam kategori periode I berjumlah 6 bangunan, periode II berjum_lah 17 bangunan dan periode III berjumlah 28 bangunan. Jendela, kisi-kisi dan pintu mengalami perubahan. Hasil analisis memperli_hatkan bahwa dari segi bentuk jendela didominasi oleh bentuk persegi panjang dan 3 jenis jendela, yakni casement, jalasie dan fixed. Kisi-kisi mempunyai dua buah bentuk yaitu persegi panjang dan 1/2 lingkaran. Pintu dari segi bentuk secara keseluruhan dido_minasi oleh bentuk persegi panjang da beradun pinto 2 buah. Hasil analisis ukuran memperlihatkan bahwa jendela menjadi kecil sampai pada periode III, demikian.juga kisi-kisi. Pintu mempunyai ukuran yang membesar sampai periode III. Dari segi jumlah, jendela men_galami naik turun, yakni jumlah di periode I lebih banyak daripada periode II namun pada periode III jumlahnya menjadi banyak dari periode I, kisi-kisi cenderung stabil dan Pintu makin berkurang. Hasil analisis ragam hias memperlihatkan bahwa analisis bentuk adalah juga analisis ragam hias, karena jendela, kisi-kisi dan pintu tidak dikenali mempunyai ragam hias khusus kecuali melalui bentuknya. Hasil analisis terhadap iklim tidak memperlihatkan hasil yang diinginkan. Awalnya pemilihan iklim dimaksudkan karena faktor yang terlihat jelas antara pemberi donor (orang Belanda yang ada di Eropa) dan penerima donor (Orang Belanda yang berada di Jakarta lama) adalah masalah penyesuaian bangunan terhadap iklim. Namun hasil penelitian tidak memperlihatkan hubungan tersebut, malahan muncul dugaan baru bahwa perkembangan yang terjadi adalah akibat dari pemilihan gaya bangunan yang didasarkan pada masalah efisien_si pemakaian dan pembuatan bangunan.

"
1996
S11785
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wahyu Dwi Adiningtyas
"Sebuah fenomena baru dalam berseni muncul pada tahun 1917. Fenomena, yang dipelopori oleh sekelompok seniman dari Belanda ini, mengutamakan kesederhanaan serta fungsi, dan menolak gaya seni klasik ini kemudian menamakan dirinya dengan De Stijl, sama dengan nama majalah yang mereka terbitkan.
Gerakan ini tidak hanya mencakup pada satu cabang seni saja, melainkan di dalamnya didukung beberapa cabang seni, seperti seni Iukis, seni patung, furnitur, bahkan arsitektur.
Di antara bidang-bidang tersebut tidak bergerak sendiri-sendiri, melainkan saling berhubungan dan saling dukung. Hubungan ini antara lain terlihat pada arsitekturnya. Di dalamnya tercipta kolaborasi apik antara pelukis dan arsitek, sehingga membuahkan sebuah bangunan sederhanana, unik, bergaya baru, sarat dangan unsur-unsur estetis, namun tetap dapat berfungsi secara fisik dengan baik."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S48227
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Boys, Jos
"This book aims to take a new and innovative view on how disability and architecture might be connected. Rather than putting disability at the end of the design process, centred mainly on compliance, it sees disability - and ability - as creative starting points for the whole design process. Ultimately, this book suggests that re-addressing architecture and disability involves nothing less than re-thinking how to design for the everyday occupation of space more generally."
London: Routledge, 2014
725.54 BOY d
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Kim, Il-gwon
Kyonggi-do Paju-si: Sagyejol Chulpansa, 2008
KOR 722.13 KIM k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 >>