Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 270 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fitrie Aisyah
"Interaksi sosial merupakan kebutuhan semua manusia. Kegiatan ini dapat dilaku-kan di mana saja, terutama di ruang publik yang merupakan tempat yang dapat diakses oleh siapa saja untuk melakukan berbagai aktivitas. Skripsi ini akan mem-bahas hubungan antara elemen yang seringkali ditemukan di ruang publik dengan interaksi sosial yang terjadi di ruang tersebut dalam konteks permukiman padat penduduk. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan, elemen dalam ruang publik ternyata memiliki hubungan yang erat dan timbal balik dengan interaksi sosial di dalam ruang publik. Selain itu, elemen juga dapat memberikan informasi mengenai fungsi lain yang dapat terjadi di ruang publik dan bagaimana cara penduduk di permukiman padat memanfaatkan ruang publik mereka secara ber-sama-sama.

Social interaction is everyone's needs. The activity can be done anywhere, espe-cially in a public space where people can easily access the space and do various activity. This paper will reveal the relationship between elements found in the public space and social interaction that happen in the space especially in high den-sity settlement. Based on the observation, elements in public space has a close and mutual relationship with social interaction happened in the space. Elements also used to inform people about another function of the public space and how people in high density settlement shared their public space."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S46932
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mezano Muhammad
"Skripsi ini membahas mengenai waterworks, yaitu sebuah bentuk sajian elemen air yang bergerak, dan penggunaannya dalam sebuah ruang publik. Tujuannya ialah untuk mengetahui peranan dari waterworks tersebut terhadap sebuah ruang publik. Pembahasan dilakukan dengan merujuk pada teori voyeur dan walker oleh de Certeau (1984) yang melihat pembentukan sebuah ruang publik dari dua sisi, yaitu dari sisi voyeur dimana manusia melihat dari atas dan dari sisi walker dimana manusia mengalami ruang-ruang yang ada di kota dengan berjalan disana. Dengan melihat kedua viewpoint tersebut, skripsi ini mencoba mengupas bagaimana pembentukan sebuah ruang publik yang dilakukan menggunakan sebuah elemen waterworks dan interaksi manusia terhadap waterworks tersebut.

This paper discuss about waterworks, a display of moving waters, and it's usage in public space. The purpose of this paper is to know the effect of waterworks usage towards the public space. The discussion will be conducted with de Certeau's (1984) theory of voyeur and walker, to observe the creation of public space from the voyeur's viewpoint as the all-seeing bird, and from the walker's viewpoint as the people who experiencing the public space itself. From those two viewpoints, this paper will discuss about the creation of public space through a waterworks element, and human interaction with the element itself."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S46078
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kreshna Patrian
"Contested Space adalah ruang dimana konflik terjadi, dan bagaimana konflik tersebut akan membentuk ruang yang ditempati oleh manusia. Konflik dalam contested space berbicara tentang penguasaan ruang terutama terkait dengan penguasaan teritori dari sebuah area. Penguasaan teritori ini akhirnya akan membentuk batasan dari sebuah ruang, yang akan memisahkan masing-masing teritori tersebut secara spesifik. Salah satu bentuk penguasaan teritori yang akan dilihat di dalam skripsi ini adalah cheating. Fenomena contested space tersebut, terutama pembahasan konflik dan cheating, terlihat juga di dalam video game. Video game, sebagai sebuah ruang virtual, merupakan representasi dari dunia nyata, sehingga hal-hal yang ada di dalam dunia nyata akan terparalelkan di dalam dunia video game, dan hal ini termasuk contested space.
Skripsi ini akan melihat bagaimana fenomena contested space yang hadir di dalam dunia video game, bagaimana dia muncul, dan bagaimana hal ini akan mempengaruhi video game, terkait dengan pembahasan konflik dan penguasaan ruang. Skripsi ini juga akan melihat bagaimana tindakan penguasaan ruang, yaitu cheating, dapat mengubah ruang yang ada di dalam video game. Temuan skripsi ini akan melihat hubungan antara tindakan penguasaan ruang dan ruang yang dikuasai di dalam dunia video game, sebagai sebuah paralel dari dunia nyata.

Contested space is a place where conflict occurs, and how that conflict can shape the space humans inhabit. Conflict in contested space is about claiming space, and how to claim a territory in an area. Claiming this territory will eventually shape the boundaries of spaces, and divide each territory specifically. One of the forms of claiming spaces is cheating. The phenomenon of contested space, in regards to conflict and cheating, also occurs in video games. Video games, as a virtual space, are a representation of the real world, so everything that happens in the real world is paralleled by the video game world, and that includes contested space.
This paper will look at the phenomenon of contested space that occurs in the video game world, how it appears, and how it will affect the video game world. This paper will also look at how the act of claiming space,particularly cheating, can change the spaces in video games. The findings of this paper will look at the connection between the act of claiming and the spaces that are being claimed in the video game world, as a parallel of the real world.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S46255
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ismail Hidayatullah
"Ketika sebuah ilmu eksak menjadi sebuah dasar pemikiran dalam perancangan arsitektur interior, terciptalah sebuah kualitas ruang yang berbeda dari pada umumnya. Melalui salah satu ilmu eksak tersebut yaitu fisika, mencoba menerapkan salah satu cabang keilmuannya. Yang di ambil adalah hukum Newton, mengenai pembelajaran mengenai pergerakan suatu benda dan free fall bodies. Bagaimana hukum Newton itu mengintervensi ruang dengan cara kinetik. Dimana kinetik adalah sebuah seni perpindahan yang tercipta melalui sebuah interkoneksi satu sama lainnya melalui tiga jenis medium, yaitu fluida, cahaya, dan benda solid. Yang mana medium-medium tersebut dijadikan program ruang pada perancangan arsitektur interior. Seberapa besar hal-hal tersebut mempengaruhi sebuah kualitas ruang pada perancangan interior. Sehingga nantinya menciptakan sebuah bangunan baru yang sebelumnya tidak pernah terpikirkan. Dan menciptakan sebuah inovasi baru dalam dunia arsitektur interior mengenai sebuah perpindahan.

When a science become a rationale in interior architecture design , creates a different quality of space in general. Through one of the science that’s physics, try applying one of the scientific branches. Law of Newton was choosen, learning about the movement of an object and the free fall bodies. How does Newton's law intervening space with a kinetic way. Where Kinetic is an art of movement that is created through an interconnect with each other through the medium like, fluid, light, and solid. Which is used as a medium courses in designing space in interior architecture design. How big these things are affect a quality of space in the interior design. So it will create a new building that had not previously been unthinkable. And create a new innovation in the world of interior architecture regarding a movement."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S54667
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Listya Dharani SR.
"Altar Buddhis merupakan salah satu produk arsitektur yang membantu umat Buddha dalam praktik spiritual. Keberadaan altar ini dapat menambah nilai sakral suatu ruang. Altar ini memiliki bentuk khusus yang disusun dalam suatu ruang dengan memperhatikan pengaruhnya terhadap pengguna ruang.
Penyusunan yang dilakukan dalam arsitektur sakral tidak hanya terpengaruh oleh aspek kegunaan atau keindahan saja, melainkan berusaha menggambarkan Tuhan di dalamnya berdasarkan kepercayaannya. Altar Buddhis pun juga berusaha menggambarkan alam semesta. Sehingga untuk memahami altar Buddhis, perlu juga melihat altar dari aspek kepercayaannya.
Dengan menggunakan Semiologi, altar Buddhis dapat dipahami secara denotasi dan konotasi. Denotasi disini merupakan pemahaman penyusunan altar berdasarkan fungsi kegunaannya yang dirasakan sama oleh setiap orang. Sedangkan konotasi disini merupakan pemahaman penyusunan berdasarkan kepercayaan yang ada. Altar Buddhis ini kemudian dapat dipahami sebagai sebuah vocal point dalam ruang dan ruang kediaman bagi Buddha.

Buddhist Altar is one of architectural products that supports Buddhist spiritual practice. The existence of this altar can add sacred value to space. It has special shape that are arranged in special arrangement considering effects on the space user.
Arrangement for Sacred Architecture is not based on function or beauty aspects only, but also based on re-creating the realms of gods in their beliefs. To understand Buddhist Altar also has to understand the belief itself.
Buddhist Altar can be defined by its denotation and connotation meaning through Semiology. Denotation is understanding the meaning of altar arrangement that has the same influences for each person. Meanwhile, Conotation is understanding the meaning of altar arrangement by understanding the belief. In the end, Buddhis Altar can be understood as a vocal point in space and a home for Buddha.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S46809
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Naomi Veda Pradipta
"Axis Mundi dalam kepercayaan Hindu-Budha memiliki peran yang sangat penting.Sebagai pusat dunia, sumbu ini menghubungkan antara dunia tempat Tuhan berada dengan dunia tempat manusia hidup. Kepercayaan ini kemudian berpengaruh terhadap arsitektur bangunan keraton. Skripsi ini membahas tentang identifikasi Axis Mundi kerajaan Mataram dengan studi kasus Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat. Beberapa peneliti seperti Behrend dan Santoso pernah membahas mengenai konsep kesakralan pada bangunan keraton. Penelitian ini diperkuat oleh tulisan Lethaby dan Eliade yang membahas secara spesifik mengenai Axis Mundi. Skripsi ini menyimpulkan bahwa bagian Kedhaton merupakan Axis Mundi dari Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat.

Axis Mundi in the Hindu-Buddhist beliefs have a very important role. As the center of the world, this axis connects the God’s world and the human’s world. This belief then influence the architecture of the palace buildings. This thesis discusses the identification of Axis Mundi in Mataram palace with a case study of Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat. Some researchers such as Behrend and Santoso also discuss about the concept of sacredness in Palace buildings. This research was reinforced by the writings of Lethaby and Eliade about Axis Mundi.The thesis concludes that Kedhaton is the Axis Mundi in Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S46373
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nanda Meirisya
"Indonesia merupakan negara maritim yang berpotensi untuk mengembangkan hasil laut. Sebagai negara yang dilalui oleh subduction zone, Indonesia rentan terkena bencana gempa dan tsunami. Banda Aceh sebagai daerah yang pernah ditimpa oleh bencana tersebut pada 26 Desember 2004 memerlukan fasilitas pelabuhan sebagai sarana untuk mendukung transaksi perikanan. Untuk itu perlu adanya kajian lebih lanjut mengenai pelabuhan perikanan di daerah rawan bencana tsunami.
Penelitian ini ditulis dengan metode deskriptif melalui pengumpulan data primer dari wawancara dan observasi serta data sekunder dari textbook, journal , dengan menggunakan 3 daerah sebagai bahan studi kasus. Daerah tersebut antara lain pelabuhan perikanan Lampulo Indonesia, pelabuhan perikanan Beruwala Srilanka, dan pelabuhan perikanan Aonae Jepang yang lebih berpengalaman dalam menanggulangi masalah mitigasi bencana tsunami.
Penulisan ini membahas dari aspek tata letak dan bangunan yang dapat diintegrasikan dengan upaya mitigasi. Sehingga disimpulkan bahwa tata letak,bentuk bangunan, fasilitas pokok pelabuhan perikanan (bangunan perlindungan pantai) menjadi hal yang sangat penting untuk diterapkan pada pelabuhan perikanan rawan tsunami. Kajian ini menjadi awal pembelajaran bagi Indonesia untuk lebih memperhatikan penanggulangan bencana tsunami terhadap pelabuhan perikanan yang bermasa depan panjang di Indonesia.

Indonesia is a maritime country that has a potential in developing its marine resources. As a country that is traversed by the subduction zone, Indonesia could easily be hit by natural disasters such as earthquake and tsunami. Banda Aceh as a region that has ever been hit by those disasters on December 26th 2004, requires port facilities as a mean to support fisheries transactions. Therefore, there needs to be a further study about the fishing port in tsunami prone areas.
This research is written using a descriptive method through primary data collection such as interview and obeservatian, secondary data such as textbooks, journals, and other sources which then been examined through three case studies, each from different regions. The regions are Lampulo fishing port in Indonesia, Beruwala fishery harbor in Srilanka, and Aonae fishing port in Japan that has more experience in tackling the problem of tsunami disaster mitigation.
This thesis discusses aspects such as layout of the area and buildings that can be integrated into mitigation efforts. In conclusion, layout, building form, and main facilities of fishing port (such as coastal-protection building) become the important aspects for fishing port located in the tsunami prone area. This research could hopefully be a trigger for Indonesia to pay more attention in encountering natural disasters, especially tsunami that might strike fishing ports since fishing industry has a long and bright future in Indonesia.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S46379
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agustinus Leonardo W.
"Bangunan cagar budaya merupakan warisan yang harus diturunkan ke generasi berikutnya, sehingga perlu dijaga kelestariannya. Salah satu cara pelestarian atau yang disebut konservasi adalah dengan melakukan revitalisasi. Dalam proses ini terjadi perubahan-perubahan yang berupa perubahan fisik maupun fungsional. Sebagai bangunan cagar budaya golongan A, Gedung Kunstkring juga telah mengalami beberapa perubahan-perubahan dalam proses revitalisasi. Perubahan-perubahan ini berhubungan dengan periode/zaman yang sedang terjadi saat itu. Meskipun begitu, beberapa diantara perubahan ini tidak sesuai dengan aturan-aturan yang berlaku dikarenakan minimnya pengawasan terhadap bangunan cagar budaya dan kurang mendetailnya aturan mengenai konservasi.

Heritage buildings is a legacy that must be passed down to the next generation, so it needs to be preserved. One way of preservation or conservation is through revitalization. In this process, changes occur in the form of physical or functional changes. As an A class of heritage building, Kunstkring building has also undergone some changes in the process of revitalization. These changes relate to the period / era which was going on at that time. Even so, some of these changes are not in accordance with the rules in force due to lack of supervision of the heritage buildings and less detail rules on conservation."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S47767
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fering, Jennifer H.
New York: Princeton Architectural Press, 2002
721 FER t
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Kronenburg, Robert
Burlington: Elsevier/Architectural Pres, 2003
721.04 KRO p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>