Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 101 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Alexander, David
London: Chapman & Hall, 1991
657.3 ALE f
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Gross, Malvern J.
New York: John Wiley & Sons, 1979
657.98 GRO p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Lusk, Edward J.
German Town, Maryland: Aspen Systems, 1979
338.473621 LUS f
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Restiawan A.
"Akuntansi di Indonesia mengalami berbagai macam kritikan dari para pemakai. Mereka menganggap bahwa laporan keuangan yang sekarang ada, memenuhi kebutuhannya, dalam rangka tidak mampu untuk pengambilan keputusan. Penyebab utama kritik itu sebenarnya berawal dari masih diperbolehkannya para pembuat laporan keuangan memilih alternatif perlakuan akuntansi yang ada. Sehingga dalam prakteknya dapat digunakan beberapa aternatif. Untuk mengatasi hal tersebut perlu adanya kebijakan akuntansi yang jelas. Untuk itu perlu adanya kerangka konseptual untuk laporan keuangan yang dapat diuji dengan tingkatan teori akuntansi. Konsep-konsep ini berasal dari conventional accounting dari segi sintaksis, semantik dan behavioral. Kapitalisasi Biaya Bunga merupakan pilihan yang terbaik diantara alternatif yang ada. Kesimpulan itu berdasarkan dari analisa Kapitalisasi Biaya Bunga pada tingkat sintaksis, semantik dan behavioral. Berdasarkan hasil analisa dan argumnen-argumen yang ada dalam skripsi ini, menurut penulis, seharusnya biaya bunga selama konstruksi harus dimasukkan kedalam harga perolehan aktiva. Untuk itu kebijakan akuntansi biaya bunga yang sekarang masih membolehkan kapitalisasi di Indonesia, seharusnya menjadi mengharuskan kapitalisasi."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1993
S18555
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hasnawati
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1994
S18656
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Henny Tanuwidjoyo
"Dalam Kongres IAI tahun 1986 telah ditetapkan suatu agenda prinsip akuntansi yang harus ditangani oleh Komite Prinsip Akuntansi Indonesia, dan salah satu prinsip akuntansi yang harus disiapkan adalah prinsip akuntansi untuk perusahaan perkebunan/pertanian/peternakan. Sampai sekarang ini prinsip akuntansi untuk penrsahaan perkebunan tersebut belum dikeluarkan, walaupun Kornite PAI telah merancang prinsip tersebut. Tujuan penulisan skripsi ada1ah untuk memberikan masukan bagi Komite PAI dalam merancang prinsip akuntansi tersebut. Fokus pembahasan skripsi ini adalah pada masalah-masalah akuntansi yang utama ada pada perusahaan perkebunan tanaman keras; yaitu akumulasi dan alokasi biaya, penilaian biaya dan aktiva tanaman, serta pengakuan pendapatan. Masalah-masalah akuntansi tersebut muncul karena adanya sifat tanaman keras yang spesifik dan lain dari produk atau aktiva perusahaan manufakturing. Pembahasan skripsi dilakukan dengan menjabarkan prinsip akuntansi bagi perusahaan pertanian yang telah ditetapkan oleh AICPA; kemudian penulis menjabarkan perlakuan akuntansi dan pengungkapan laporan keuangan yang sebaiknya digunakan dalam perusahaan perkebunan tanaman keras dengan mengacu pada prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia yaitu PAI. Perlakuan akuntansi dan pelaporan atas biaya-biaya yang berhubungan dengan tanaman keras dibedakan berdasarkan periode penanamannya : Pembibitan, Tanaman Belum Menghasilkan, dan Tanaman Menghasilkan. Biaya-biaya yang berhubungan dengan pembibitan dialokasikan ke dalam perkiraan Biaya yang Ditang,guhkan, biaya-biaya yang berhubungan dengan penanaman tanaman keras sampai dengan siap dipanen dialokasikan ke dalam perkiraan Tanaman Belum Menghasilkan (TBM); pada masa siap dipanen atau masa komersial, perkiraan TBM tersebut dipindahkan ke dalam perkiraan Tanaman Menghasilkan dan didepresiasikan sepanjang umur komersialnya. "
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1994
S18714
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Angelique Dasma Marsauli
"Laporan magang ini membahas terkait pelaksanaan prosedur audit yang dilakukan oleh KAP Bestfriend terhadap bank garansi dan letter of credit PT Bank Lucky, Tbk sebagai bagian dari general audit atas laporan keuangan untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2019 dan Evaluasi Diri. Bank Lucky sendiri merupakan perusahaan yang melakukan usaha dalam bidang jasa perbankan. Prosedur audit dilakukan berdasarkan Pedoman Audit KAP Bestfriend yang telah disesuaikan dengan International Standards on Auditing (ISA). Penulis membahas prosedur audit yang dilakukan tim audit terhadap bank garansi dan letter of credit untuk menilai kesesuaiannya dengan aturan/regulasi serta kebijakan akuntansi yang berlaku di Indonesia, yakni PSAK 50, 55, dan Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia (PAPI). Hasil audit menunjukkan bahwa bank garansi dan letter of credit PT Bank Lucky, Tbk telah disajikan secara wajar untuk semua hal yang material. Dari hasil refleksi diri disadari bahwa peningkatan dan pengembangan diri dalam hal kemampuan hard skill (penggunaan aplikasi dan program komputer), kemampuan beradaptasi dan berkomunikasi, dan berpikiran kritis diperlukan demi perkembangan karir di masa depan.

This internship report discusses the implementation of audit procedures of KAP Bestfriend on Bank Lucky's bank guarantee and letter of credit as part of general audit for financial statements of the period ended on 31 December 2019. This internship report also includes Author's Self-Evaluation. PT Bank Lucky is a company which doing business in the banking services sector. The audit procedure was based on the KAP Bestfriend Audit Guidelines which have been adjusted to the International Standards on Auditing (ISA). The author discusses the audit procedures of the audit team on bank guarantees and letters of credit to assess their compliance with accounting rules/regulations and policies in Indonesia, namely PSAK 50, 55, and Indonesian Banking Accounting Guidelines (PAPI). The audit results show that PT Bank Lucky's bank guarantee and letter of credit have been fairly presented for all material matters. From the self-reflection result, it is realized that self-improvement and development in terms of hard skills (use of computer applications and programs), adaptability and communication skills, and critical thinking are necessary for future career development. "
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Amini Aulia
"Penelitian ini bertujuan menguji pengaruh praktik income smoothing dan mekanisme corporate governance terhadap cost of debt dan cost of equity perusahaan. Penelitian juga bertujuan untuk mengestimasi peran moderasi mekanisme corporate governance dan konflik keagenan antara debtholder dan stockholder terhadap hubungan income smoothing dengan cost of debt dan cost of equity. Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode 2009-2011.
Dengan menggunakan indeks Eckel untuk mengestimasi perusahaan yang melakukan praktik income smoothing, hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan cost of debt dan cost of equity pada perusahaan yang melakukan praktik income smoothing dengan yang tidak. Sesuai dengan penelitian sebelumnya semakin efektif corporate governance maka cost of debt dan cost of equity perusahaan akan semakin rendah.
Hasil juga menunjukkan bahwa terdapat peran moderasi corporate governance terhadap hubungan income smoothing dan cost of debt, namun peran ini tidak terbukti memengaruhi hubungan income smoothing terhadap cost of equity perusahaan. Selanjutnya konflik keagenan antara debtholder dengan stockholder tidak signifikan berpengaruh terhadap hubungan income smoothing dengan cost of debt namun sebaliknya memengaruhi hubungan income smoothing dengan cost equity perusahaan. Hasil yang berbeda ditunjukkan oleh uji sensitivitas, dimana prilaku income smoothing bergantung pada kebijakan yang diambil manajemen terhadap kondisi perusahaan dan kondisi perekonomian secara umum.

The aim of this research is to analyze the impact of income smoothing practices and corporate governance mechanism on firm cost of debt and cost of equity. This model use corporate governance and agency conflict between debtholder and stockholder as moderating variables. The research was conducted for manufacture firms that listed in Indonesia Stock Exchange for period 2009–2011.
Using Eckel Smoothing Index to estimates income smoothing practices, the results didn’t support the notion that income smoothing practices affect the firm’s cost of debt and cost of equity. Consistent with previous research that the quality of corporate governance mechanism have negative effect on firm’s cost of debt and cost of equity. Furthermore, there is an evidence that the quality of corporate governance mechanism do have moderating effect on the relationship between income smoothing and the cost of debt, but this moderating effect failed to found on the relationship between income smoothing and cost of equity.
Next, the result shows there is no evidence that agency conflict between debtholder and shareholder have moderating effect on the relationship between income smoothing and the cost of debt but this moderating effect is significant on relationship between income smoothing and firm’s cost of equity. Different result are shows by sensitivity analysis, income smoothing practices do have effect on the cost of debt and the cost of equity, the results also shows that income smoothing behavior depends on managers motivation to deal with firms and the economic conditions as a whole.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bastian Nugraha S
"ABSTRAK
Tujuan penelitian ini untuk menganalisis hubungan antara kualitas laporan
keuangan dengan efisiensi investasi, menggunakan perusahaan publik pada pasar
berkembang yaitu ASEAN. Penelitian ini menggunakan metode panel regression
dengan 6.772 observasi sampel perusahaan yang berasal dari Indonesia, Malaysia,
Filipina, Singapura, dan Thailand. Berdasarkan hasil penelitian, kualitas laporan
keuangan yang tinggi cenderung dapat memitigasi terjadinya overinvestment dan
underinvestment. Penelitian ini juga menggunakan pembiayaan eksternal sebagai
variabel moderasi dan tidak ditemukan pengaruh pembiayaan eksternal terhadap
hubungan kualitas laporan keuangan dengan efisiensi investasi.

ABSTRACT
The main objective of this research is to analyze the relationship between
financial report quality with investment effeciency using public listed companies
in the emerging ASEAN market. This research uses regression panel regression
model with non-financial companies in ASEAN countries which consist of 6.772
firm-years from Indonesia, Malaysia, Phillipines, Singapore, and Thailand. This
study finds that high quality financial report is able to mitigate overinvestment
and underinvestment. External financing as a moderating variable does not have
any significant effect on the association of financial reporting quality and
investment efficiency."
2015
S61048
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muksin, Author
"ABSTRAK
Dampak terjadinya tragedi WTC 11 September 2001, Bom Bali 2002 mengakibatkan Penurunan trafik hingga 30 %, Bom JW Marriot tidak terpengaruh banyak pada trafik intemasional, namun pemulihan kembali ke sebelum terjadinya WTC 2001 memerlukan waktu yang cukup lama.
Dalam kondisi global yang kurang kondusif mengakibatkan banyak pesawat terbang intemasional over supply hingga 40 %, akan tetapi pada kesempatan tersebut memberi peluang bagi pengusaha kawasan regional Asia Tenggara khususnya Indonesia untuk membuka perusahan jasa transportasi udara dengan low cost dan tarif murah. Seiring dengan kebijakan regulasi pemerintah Indonesia yaitu open market, maka sampai dengan akhir tahun 2004, tidak kurang 15 operator jasa transportasi udara telah beroperasi di Indonesia.
Kondisi persaingan yang sangat ketat, membuat kinerja keuangan PT. GA mengalami penurunan pendapatan yang san gat signifikan, dan diperparah lagi oleh naiknya harga fuel baik domestik maupun intemasional, nilai tukar rupiah terdepresiasi terhadap USD, kenaikan beban leasing pesawat dan kenaikan biaya-biaya pelayanan penumpang.
Komponen fuel dalam biaya operasional perusahaan memberikan kontribusi yang signitikan sekitar 23 % dari total biaya. Jika rupiah terdepresiasi terhadap mata uang pembayar (USD), maka biaya fuel perusahaan akan bertambah, mungkin saja bahwa harga fuel dalam USD tidak berubah atau lebih rendah akan tetapi rupiah terdepresiasi terhadap USD, tetap saja biaya dalam rupiah untuk fuel akan bertambah.
Melihat kondisi tersebut diatas PT. Garuda tereksposur dua kali, yaitu fuel price exposue dan exchange rate exposure. Dimana kedua exposore tersebut bergerak berlawanan arab (doubling up of the effect), yaitu harga fuel naik dan nilai rupiah menurun. Kondisi-kondisi tersebut diatas adalah alasan PT. Garuda Indonesia harus menerapkan hedging. Namun dalam menerapkan hedging PT. GA juga harus memperhatikan kesesuaian instrumen dengan kondisi risiko exposure yang dihadapi maupun kondisi kemampuan internal perusahaan sendiri. Disamping pemilihan strategi hedging yang menyeluruh atau hanya sebagian saja yang diterapkan oleh perusahaan.
Berdasarkan analisis risiko dan analisi sensitivitas dalam simulasi oleh penulis yang dilakukan terhadap proyeksi Arus Kas PT. Garuda Indonesia ( Januari -November 2004) dengan menggunakan kontrak options 1 bulan ( 01 Desember- 30 Desember 2004) yang ditawarkan Dana Reksa, terlihat ada lebih bermanfaat melakukan hedging dari pada tidak melakukan terhadap posisi cashflow perusahaan.
PT. GA dapat menerapkan hedging, jika ekspektasi perusahaan terhadap kurs pasar 1 bulan kedepan tidak akan melampaui Rp 9,40011 USD. Hedging disini dilakukan sebagai manajemen risiko jika ternyata ekspektasi perusahaan meleset dan kurs pasar akan melampaui Rp 9,400/1 USD, maka PT. GA harus melakukan hedging menyeluruh. Dengan hedging menyeluruh berarti PT. GA mengamankan seluruh beban biaya fuel dengan mengunci pada harga kurs sesuai kontrak, yaitu pada posisi Rp 8998/1 USD.
PT. GA hanya dapat menerapkan hedging kontrak options 1 bulan kedepan, mengingat siklus risiko yang dihadapi juga 1 bulan, setiap bulan PT. GA harus membayar biaya-biaya operasional dalam USD. Melakukan options 3 bulan tidak mungkin dilakukan mengingat keterbatasan dana perusahaan yang tersedia. Jumlah yang harus di hedging sangat tergantung pada tingkat keyakinan perusahaan terhadap kurs pasar 1 bulan kedepan. Kontrak dapat diulang setiap bulannya sesuai dengan kebutuhan dan fluktuasi kurs pasar yang terjadi"
2005
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   3 4 5 6 7 8 9 10 11   >>