Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5864 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sri Kurniati Hardaningsih
"ABSTRAK
Air susu ibu (ASI) merupakan makanan yang paling sesuai untuk bayi karena ASI mengandung semua zat-zat yang dibutuhkan bagi pertumbuhan serta perkembangan bayi dan juga mengandung zat-zat yang dapat melindungi bayi terhadap penyakit infeksi (Sastroamidjojo, 1989).
ASI mempunyai banyak kelebihan dibanding susu sapi. Protein ASI lebih mudah dicerna daripada protein susu sapi, selain itu ASI mempunyai susunan asam amino esensial yang secara biologik paling sesuai bagi bayi (Ebrahim, 1979; Heine, dkk, 1991).
Pemberian nutrisi yang optimal pada bayi kurang bulan adalah pemberian nutrisi yang akan memberikan pertumbuhan yang cepat seperti pertumbuhan dalam kandungan pada trimester ke-III sehingga dapat dicapai tumbuh kembang yang memuaskan sekarang dan pada masa yang akan datang (American Academy of Pediatrics Commitee on Nutrition, 1977).
Protein penting untuk menunjang pertumbuhan. Bila bayi kurang bulan diharapkan tumbuh dengan memuaskan, maka harus terjadi kondisi keseimbangan nitrogen yang positif atau terdapat nitrogen yang tertahan dalam tubuh dalam jumlah yang cukup dan terus menerus, sehingga pertumbuhan dapat berlangsung normal (Davies, 1977; Atkinson, dkk, 1981; Lau, dkk, 1986; Brooke, dkk, 1987 dan De Curtis, 1987).
Hal tersebut telah terbukti pada penelitian yang dilakukan oleh Atkinson, dkk, (1981), dimana bayi kurang bulan yang mendapatkan ASI dari ibunya sendiri akan menunjukkan keseimbangan nitrogen yang positif, penambahan berat badan, pertumbuhan linear dan lingkar kepala yang bermakna, dibandingkan dengan bayi kurang bulan yang mendapatkan ASI dari bank ASI (ASI ibu kurang bulan mengandung protein yang sesuai dengan kebutuhan bayi).
Lemak merupakan sumber energi terbesar didalam ASI (35-45%), juga merupakan bahan penyusun yang penting bagi sistem saraf yang mengalami perkembangan cepat pada waktu bayi, berperan dalam pengangkutan vitamin yang larut dalam lemak. Selain itu lemak merupakan unsur penting dari membran sel dan merupakan prekursor hormon (Benson, 1981).
Laktosa merupakan salah satu karbohidrat yang paling menonjol di dalam ASI. Kadar laktosa ASI lebih tinggi daripada laktosa susu sapi. Tekanan osmotik dalam ASI harus seimbang dengan plasma, keadaan ini diatur oleh kadar laktosa dan ion-ion Na, dan Cl (ion monovalen). Dalam hal ini laktosa memegang peran penting. Bila kadar laktosa lebih tinggi, maka kadar ion-ion monovalen akan lebih rendah daripada di dalam susu sapi. Keadaan ini sangat menguntungkan karena cairan dengan kadar ion monovalen yang rendah tidak membebani ginjal (Lawrence, 1989 c)."
1993
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abdullah Akhmad
"Perhitungan biaya satuan jenis operasi ini akan memperlihatkan besarnya defisit/profit dari setiap jenis operasi sehingga dapat diketahui total defisit/profit dari Instalasi Bedah Sentral. Dengan melakukan analisa ini, maka dapatlah diadakan perencanaan, pengendalian biaya maupun penetapan tarif yang tepat. Selain itu analisis ini juga dapat memberikan langkah-langkah yang harus dilakukan balk oleh Instalasi Bedah Sentral maupun pimpinan rumah sakit dalam rangka pengambilan keputusan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui informasi biaya satuan setiap jenis operasi hubungannya dengan pola tarif yang berlaku untuk setiap jenis operasi di Rumah Sakit Persahabatan tahun 1991/1992. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif tidak melihat hubungan sebab akibat antar variabel. Pengumpulan data sekunder dengan Cara- cross sectional untuk periode tahun 1991/1992.
Hasil penelitian ini ternyata menunjukkan bahwa hanya ada satu jenis operasi yang profit dari ketujuh puluh tujuh jenis operasi. Pada penggolongan jenis operasi menurut teknis medis dan catatan dari medical record di hasilkan masing-masing : Operasi besar 5 dan 16 jenis operasi profit, 31 dan 44 jenis operasi defisit. Operasi sedang keduanya hanya hanya satu jenis operasi profit, 32 dan 51 jenis defisit. Operasi kecil dan operasi khusus paru pada kedua penggolongan tersebut di atas mengalami defisit. Keadaan defisit di atas selain tarif yang rendah bila dibandingkan dengan biaya satuan setiap jenis operasi juga disebabkan oleh utilisasi theater/kamar operasi yang belum optimum.
Disarankan selain penyesuaian tarif dengan biaya satuan setiap jenis operasi juga kapasitas theater ditingkatkan. Selain itu perlu dipertimbangkan dalam hal penyesuaian tarif adalah kemampuan membayar masyarakat serta tarif pesaing yang ada."
Depok: Universitas Indonesia, 1993
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ita Yuhita S. Atmaja
"ABSTRAK
Kelembagaan dan pengoperasian Pasar Modal sebenarnya telah dimulai sejak 1878, yakni dengan adanya Dunlop & Kolff yang melakukan usaha sebagai Commodity and Securities Broker, suatu lembaga perdagangan perantara di bidang komoditi dan sekuritas. Sedangkan Pasar Modalnya sendiri baru dibuka tahun 1912 dengan terbentuknya bursa-bursa di Semarang, Surabaya dan Jakarta.
Pengaturan tentang perdagangan saham diatur dalam Wetboek van Koophandell (WvK) yang sekarang disebut Kitab Undang-undang Hukum Dagang (KUHD) dan terdiri dari pasal, yang menjelaskan tentang:
a. pengertian istilah bursa dagang sebagai tempat pertemuan para pedagang, makelar (brokers), dan pelaku lainnya dalam melakukan transaksi dagang;
b. tentang cara menetapkan "koers" wesel, saham-saham, obligasi atau surat berharga lainnya, baik di dalam maupun di luar negeri;
c. tentang pemberian wewenang kepada Menteri Keuangan untuk mengatur jalannya bursa dan segala sesuatu yang menyangkut ketertibannya.
Selanjutnya dalam Burgerlijk Wetboek Indonesia, sekarang disebut Kitab Undang-undang Hukum Perdata (KUH Perdata) hanya ditemukan satu pasal, yang mengatur di mana benda gadai yang merupakan efek-efek dapat diperdagangkan.
Walaupun begitu munculnya resesi dunia sebagai akibat Perang Dunia 1 telah menghambat perkembangan pasar modal yang baru tumbuh tersebut. Kemudian ketika Perang Dunia ke II berlangsung pasar modal tersebut terpaksa ditutup juga. Seusai Perang Dunia II, Indonesia masih mengalami revolusi fisik yang berlangsung sampai tahun 1949, sehingga pasar modal baru dapat diaktifkan kembali dengan UU Darurat No. 13 Tahun 1951 yang kemudian dirubah menjadi UU No. 15, tahun 1952 tentang Penetapan UU darurat tentang Bursa."
1993
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
S. Partiwi Arianto
"ABSTRAK
Dalam tesis ini saya akan memaparkan corak hubungan pria dan wanita Afro-Amerika dalam kehidupan keluarga sebagaimana terungkap dalam keempat karya-karya penulis wanita Afro-Amerika, Alice Walker dan Toni Morrison. Pada umumnya keempat novel itu mengungkapkan hubungan yang tidak serasi; pria kulit hitam cenderung menekan wanita dalam keluarga.
Alice Walker dan Toni Morrison adalah dua diantara penulis Afro-Arerika yang terkenal sejak tahun 1970, malahan Alice Walker mendapat Pulitzer Prize for Fiction tahun 1983, Toni Morrison mendapat National Book Critics Awards (Mari Evans, 1984 :370).
Penulis-penulis wanita Afro-Amerika myenyuarakan kesadaran akan ketidakadilan dan diskriminasi ras serta diskriminasi berdasarkan jenis kelamin, yang mereka alami, baik dari masyarakat kulit putih Amerika yang dominan, maupun dari sesama kulit hitam, di dalam komuniti Afro-Amerika sendiri. Sejak abad ke delapan belaspun, kaum wanita Afro-Amerika telah menulis sajak, catatan harian, pengalaman-pengalaman yang berisi nilai-nilai budaya Afrika yang ada dalam kehidupan mereka seperti misalnya: Lucy Terry Prince, Phillis Wheatley, Ann Plato, dan Harriet E.Wilson 1).
Di dalam tulisan-tulisan tersebut, mereka makin sering mengungkapkan kondisi mereka yang menyedihkan, terutama dalam hubungan mereka dengan para pria dalam keluarga, seperti ayah, suami dan saudara lelaki. Hubungan mereka dengan kaum pria tampak sebagai penekanan, karena anggapan pria kulit hitam bahwa wanita lebih rendah kedudukannya, seperti yang diungkapkan oleh penulis wanita Maya Angelou.
If we look out of our eyes at the immediate world around us, we see whites and males in dominant rules (Angelou, in Claudia Tate, 1981: 2).
Pandangan tentang dominasi pria (kulit putih maupun kulit hitam) yang menyebabkan penderitaan terhadap kaum wanita Afro-Amerika semakin sering tampak dalam karya-karya fiksi yang ditulis oleh kaum wanita Afro-Amerika sendiri. Mereka berusaha untuk mengekspresikan perasaan dan pikiran kaumnya dan ternyata memang hal inilah yang ingin mereka baca. Hal itu menunjukkan adanya kesadaran akan kondisi mereka serta adanya kebutuhan untuk memperbaiki kondisi tersebut."
1993
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Burhanuddin B.M.
"Telah dilakukan "Studi Diagram Fasa Pada Perlakuan Panas Isotherm KOMPOSISI Senyawa-Senyawa (Zr,Mg,Ca)Xoy" untuk membuat bahan dasar Keramik Zirkonia, dengan cara membuat berbagai variasi komposisi - paduan antara oksida logam Zr dengan oksida logam Mg dan Ca, kemudian dipelajari kondisi struktur mikronya setelah dibakar seperti fasa butir, fasa kristal dan tingkat oksidasinya; untuk mendapatkan persenyawaan (Zr,Mg,Ca)x0y dengan sifat-sifat fisika dan mekanika yang optimal bagi keramuk Zirkonia.
Keramik Zirkonia adalah suatu jenis keramik baru yang mempunyai sifat fisika dan mekanik yang tangguh, bahan ini merupakan produk revolusi bagi industri otomotip, terutama untuk pemakaian pada bagian pembakaran yang membutuhkan ketahanan panas yang tinggi seperti klep, sliding bearing, camshaft, piston top, valve; selain itu juga untuk turbin gas terutama untuk penggunaan pada roda turbin, rotor, axle dan bearing. Demikian pula pada pabrik-pabrik bahan untuk bidang konstruksi, suku cadang dan peralatan.
Dipilih jenis Oksida Kalsium dan Magnesium sebagai penstabil karena Kalsit, CaCO3, Axagonit, CaCO3 dan Magnecit, MgCO3 sebagai sumber CaO dan MgO banyak tersedia di Indonesia. Dan untuk memacu reaksi sintering hanya diperlukan temperatur pembakaran awal pada 850-1100°C (pre-aged) dan temperatur pemanasan selanjutnya (aged) pada 1250°C atau 1580°C selama waktu tertentu, dan kemudian didinginkan pada suhu kamar. "Fracture Energy yang terjadi ditransformasikan menjadi sifat fisis dan kekuatan mekanik yang tinggi.

A study of isotherm phase diagram, by heat treatment to chemical composition compound (Zr, Mg, Ca)xOy , as a basic material of Zirconia?s ceramic with the method of variation of proportional composition -- mix between metal oxide Zr, Mg and Ca ---; and then observed the condition of its micro structure after burning, i.e. grain particle phase, crystal phase and oxidation level to obtained the physical property and optimum mechanical strength of Zirconia?s ceramic of long-rounded type (Zr,Mg,Ca)py.
Zirconia?s ceramic is a new type of ceramic, which has intrinsic physical property and robust mechanical strength. This material is a revolutionary product and has been used automotive industry, i.e. especially used in the ignation part which required high heat resistance such as klep, sliding bearing, camshaft, piston top, valve; as well as for the gas turbine as special material for the wheels turbine, rotor, axle and bearing. And also as industrial materials in the field of construction, machinery and spare parts equipments.
Oxide Calcium and Magnesium have been used as stabilizer materials for Calcite, CaCO3, Aragonite, CaCO3 and Magnesite, MgCO3 since the sources of CaO and MgO are available abundantly in Indonesia. And for the spurred sintering reaction required only a burning temperature of 850-1100°C (pre-aged), and further heating at 1250°C or 1580°C (aged) for certain time, and then cooled at room temperature. The created energy in chemical reaction hag transforms the (Zr,Mg,Ca)xOy to a new intrinsic physical property and possessed a more robust mechanical strength.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1993
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Badingah
"Penelitian ini beranjak dari pemikiran dan keprihatinan penulis sehuburngan dengan peningkatan agresivitas yang dilakukan oleh sebagian remaja di beberapa kota di Indonesia. Di sisi lain remaja sebagai individu yang sedang dalam tahap perkembangan dari rentang hidupnya, sangat memerlukan bimbingan serta pengarahan dari lingkungan terutama dari orang tua untuk membantu pelaksanaan tugas-tugas perkembangan. Oleh karena itu pemahaman mengenai tingkah laku remaja khususnya tingkah laku agresif merupakan hal yang mendasar atau esensial. Dengan dasar pemahaman tersebut diharapkan usaha pembinaan dan pengarahan remaja menjadi lebih baik.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pola asuh, tingkah laku agresif orang tua dan kegemaran menonton film keras dengan agresivitas remaja. Dalam penelitian ini agresivitas remaja dinilai oleh orang tua, remaja dan teman sekelas.
Berdasarkan kajian teori, diajukan 8 hipotesis untuk dibuktikan kebenarannya. Penelitian ini dilakukan pada remaja awal dengan rentang usia antara 12 sampai dengan 14 tahun yaitu murid SMP Negri 1, SMP Negri 3 dan SMP Negri 4 di Kodya Bandar Lampung tahun ajaran 1992/1993.
Analisis data dengan korelasi parsial dan korelasi ganda menunjukkan bahwa hanya kriteria aggresivitas remaja menurut penilaian anak (remaja) yang bermakna. Secara rinci hasil penelitian dapat dikemukakan sebagai berikut:
1. Pola asuh otoriter dan tingkah laku agresif orang tua tidak berhubungan dengan agresivitas remaja.
2. Pola asuh demokratis dan permisif berhubungan dengan penurunan agresivitas remaja.
3. Kegemaran menonton film keras berhubungan dengan peningkatan agresivitas remaja.
4. Pola asuh, tingkah laku agresif orang tua dan kegemaran menonton film keras secara bersama-sama mempunyai hubungan dengan agresivitas remaja, tetapi hanya kegemaran menonton film keras yang memberi sumbangan bermakna terhadap agresivitas remaja.
Selanjutnya dengan hasil temuan ini diajukan saran agar orang tua lebih menerapkan pola asuh permisif dan demokratis dibanding pola asuh otoriter, serta meningkatkan pengawasan dan pembatasan lebih cermat terhadap kegiatan anak dalam menonton film keras. Kepada instansi yang berwenang (Pemerintah Daerah, Departemen Penerangan) agar lebih selektif dan melakukan pembatasan pemutaran film keras pads acara-acara televisi dan gedung bioskop serta menyebar luaskan melalui media massa bahwa menonton film keras berkaitan dengan agresivitas remaja. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan memperluas jangkauan sampel penelitian, menambah variabel penelitian, menggunakan alat yang lebih standar, metode penelitian yang lebih terpadu, serta dimanfaatkan hasil penelitian ini sebagai salah satu bahan masukan dalam upaya mengatasi atau mencegah agresivitas remaja."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1993
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Armaidy Armawi
"ABSTRAK
Dalam rangka memperingati Kemerdekaan Indonesia sudah menjadi tradisi, Presiden -- sebagai Kepala Negara -- menyampaikan pidato kenegaraan dihadapan Dewan Perwakilan Rakyat. Pidato Presiden ini senantiasa mendapat tanggapan dari anggota Dewan dan kalangan tokoh masyarakat.
Pancasila bukan agama. Pancasila tidak akan dan tidak mungkin menggantikan agama. Pancasila tidak akan diagamakan juga agama tidak mungkin di Pancasilakan. Tidak ada sila-sila dalam Pancasila yang bertentangan dengan agama. Dan tidak ada satu agamapun yang ajarannya memberi tanda-tanda larangan terhadap pengamalan dan sila-sila dalam Pancasila. karena itu walaupun fungsi dan peranan Pancasila dan agama berbeda namun dalam negara Pancasila ini kita dapat menjadi pengamal agama yang taat sekaligus pengamal Pancasila yang baik. Dalam negara Pancasila ini negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agama dan kepercayaannya itu. Karena itu jangan sekali-kali ada yang mempertentangkan agama dan Pancasila, karena memang kedua-duanya tidak bertentangan.
Pidato kenegaraan Presiden Soeharto pada tanggal 16 Agustus 1983 di hadapan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia tersebut di atas mendapat tanggapan dari Soenawar Soekowati yang pada waktu itu kapasitasnya sebagai Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia. Tanggapan Soenawar Soekowati dikemukakan dalam rapat intern Fraksi Partai Demokrasi Indonesia di Dewan Perwakilan Rakyat khusus mempelajari pidato kenegaraan Presiden Soeharto. Menurut Soenawar Soekowati :
Negara Republik Indonesia tidak mencampuradukkan masalah ketatanegaraan dengan masalah keagamaan. Karena itu dalam negara yang berfalsafah Pancasila ini, tidak boleh ada yang alergi untuk menyebut negara Republik Indonesia menganut faham sekularisme. Faham sekularisme yang memisahkan masalah keagamaan dengan masalah kenegaraan dapat ditemui dalam pidato kenegaraan Presiden Soeharto. Kepala negara secara tegas menyatakan Pancasila bukan agama. Untuk ini Partai Demokrasi Indonesia harus berani menegaskan bahwa negara Republik Indonesia adalah 'Secular State'?.
Reaksi terhadap pernyataan pendapat Soenawar Soekowati datang dari berbagai tokoh masyarakat. Krissantono, wakil sekretaris Karya Pembangunan, Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia memberi tanggapannya :
Tidak tepat kalau dikatakan negara Republik Indonesia adalah negara sekuler, karena ini bertentangan dengan apa yang ditentukan dalam UUD '45. Negara Republik Indonesia adalah negara Pancasila. Dan yang penting dalam negara Pancasila itu harus dapat dijaga secara lurus dan proporsional, jangan sampai arah pemerintahannya menjurus ke negara sekular maupun negara agama... Saya menghargai pendapat Pak Soenawar Soekowati bahwa Republik Indonesia negara sekular atau secular state, meskipun saya belum mendengar dengan lengkap apa yang dinyatakannya itu. Tapi dari apa yang saya baca dari beberapa koran, sebenarnya pernyataan tersebut mengandung ?contradictio interminis?.
Sementara itu, juru bicara pimpinan Pusat Muhammadiyah Lukman Hann menyatakan:
Pendapat bahwa Indonesia adalah negara yang menganut paham sekular adalah bertentangan dengan Pancasila dan UUD '45. Pada Pancasila dengan sila pertama Ketuhanan Yang Maha Esa, merupakan bukti dalam Pancasila tidak ada pemisahan antara negara dan agama?.
Ketua tim Penasehat Presiden tentang Pelaksanaan P-4 (Tim P-7) Roeslan Abdulgani mengatakan,bahwa tidak melihat dan merasakan adanya nilai atau unsur sekularisme di dalam pidato Presiden Soeharto tanggal 16 Agustus 1983. Ia mengatakan bahwa sekularisme mengandung pemisahan antara agama dan pemerintahan. Pemerintah tidak mencampuri bahkan dikatakan mengabaikan atau tidak mengurus agama. Sementara itu, Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat/Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia menggaakan : pengertian sekularisme sebagai ideologi negara dengan negara sekular tak bisa dipisahkan. Keterangan Ketua Umum Partai Dernokrasi Indonesia Soenawar Soekowati akan dijajaki kebenarannya."
1993
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sudirman M. N., Author
"ABSTRAK
Generally, the function of scanner devices is to detect the object two-dimensionally- The signature as the object in this research work, instead of two-dimensional (2-f]) spatial parameter, it has one more parameter is the pressure of the pen to the paper.
In order to detect the signature three-dimensionally (3-D), one 2-D array ultrasonic sensors and one pressure sensor are used. This 3-D information can be displayed on monitor (CRT), printed to the printer, and recorded to diskette as a file, respectively.
To identified between the already recorded signature data to its standard, the spatial Correlation method is applicator."
1993
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Boangmanalu, Singkop Boas
"Sebutan Rusia sebagai "semi Asiatik", tetap merupakan teka-teki dan bersifat muskil. Barangkali inilah yang merupakan pertanyaan awal bagi pengenalan terhadap bangsa Rusia tentang paruh mana yang merupakan bagian integral dari Asia, dan paruh mana pula yang menjadi sisanya menjadi bagian dari Eropa adalah lanjutan dari teka-teki yang dimaksud. Teka-teki yang bersifat eksistensial ini secara lebih lugas dapat dirampat sebagai berikut : Aspek apa dari Rusia yang dibentuk oleh Asiatik dan aspek mana pula yang dibentuk oleh peradaban Eropa Barat?.
Kemuskilan pertanyaan tentang eksistensi bangsa Rusia dicoba jawab oleh sejarawan Rusia, Alexander Yanov dalam The Origin of Autocracy. Menurut Yanov, terhadap permasalahan ini, tidak ada jawaban yang pasti dan definitif. Yanov memulai dengan mengajukan suatu pertanyaan ontologik yang bersifat mendasar dan eksistensial : "Apakah Rusia? -- Asia atau Eropa? Pemimpin dunia belahan "Timur" atau orang luar bagi "Eropa"? Kita ini milik siapa? Dan, pada akhirnya, siapa sebenarnya kita bangsa "Scythian", atau bangsa "Eropa"? (Yanov, 1981: 27)
Kedudukan marginal Rusia.- sebagai yang berada antara Asia dan Eropa adalah kenyataan historis dan budaya. Konstatasi Rusia sebagai bangsa Scythian tertuang dalam naskah tua Rusia Povest" Yremennykh Let (Kisah Masa Lampau) yang ditulis pada awal abad XII.
Setiap suku bangsa Rusia (Slavia Timur) memelihara adat istiadat, hukum dan tradisi nenek moyang mereka dan tiap-tiap suku mempunyai watak sendiri. Mereka bersama-sama membentuk sejenis federasi. Mereka hidup damai satu dengan yang lainnya yang disebut oleh bangsa Yunani sebagai "Scythian Agung". Rusia asli terkait erat dengan Slavia Timur sebagai bangsa Scythian yang hidup dalam dunia steps" (Vernadsky, 1959 : 3).
Dunia stepe dalam kutipan ini, mengacu pada kultur bangsa Scythian seperti halnya suku Alan, nenek moyang bangsa Rusia yang hidup sebagai bangsa nomaden atau penunggang kuda. Menurut sejarawan Junani, Herodotus, tradisi menunggang kuda pada bangsa Scythian dapat dibuktikan dari basil ekskavasi arkeologi. Tatkala seorang raja Scythian mangkat makes satu tahun kemudian dilakukan suatu upacara magis dan mengorbankan lima puluh orang penunggang kuda yang tampan dan cekatan, tentu semuanya dari bangsa Scythian, dan lima puluh ekor kuda jantan gagah. Korban mitik ini ini dimaksudkan untuk mendampingi sang raja di alam kubur. Tradisi ini juga dijumpai pada bangsa Shaman Turki Altai pada abad XIX (Ibid, 1959: i8).
Dengan demikian, sebutan Scythian terhadap bangsa Rusia berasal dari rekaman sejarah nenek moyang Rusia yang membuktikan heuristik keterkaitan antara Rusia dengan dunia belahan Asiatik.
Selain pengaruh Asiatik, insipien budaya Rusia juga dibentuk oleh ortodoks Junani dari Bizantium. Sedangkan heuristik perkembangan insipien budaya yang dipengaruhi oleh Mongol adalah dalam bentuk despotisme ketimuran yang terdapat pada sosok penguasa Rusia dan dalam dalam bentuk "pomes tie". Sejarawan Rusia terkenal, Kljucevskij menegaskan, bahwa sistem "pomostie" mirip dengan watak kekuasaan sentralistik Mongol atau Golden Horde. Sementara George Vernadsky juga menandaskan bahwa periode Golden Horde selama dua setengah abad merupakan masa inkubasx sistem pomestie (Wittfogel, 1957: 223-224).
Sejarawan V. Soloviev dan N.V. Rasianovsky misalnya, secara tegas mengatakan, bahwa Golden Horde tidak banyak mempengaruhi Rusia. Rusia tetap dalam kondisi letargis budaya asli. Hanya beberapa sejarawan Rusia, termasuk seperti Pyazkov mengakui, bahwa pengaruh Mongol atau Golden Horde jelas terlihat terutama dalam bentuk sentralisme kekuasaan, dan watak kekuasaan despotik ketimuran yang torus berlanjut pada masa pemerintahan Rusia selanjutnya (Lentin, 1973: 90-92).
Kedudukan Rusia sebagai Asia atau Eropa melahirkan permasalahan dilematis dan eksistensial. Apabila dihadapkan dengan pilihan antara kekuasaan dan pemerintahan, maka jawaban menjadi sangat kompleks dan membingungkan. Kenyataan ini sulit dipungkiri terutama oleh orang Rusia sendiri.
Pilihan dilematis ini terwariskan pada Generasi Desembris dalam tradisi pemecahan permasalahan dilematis mengenai jati diri Rusia mencapai puncaknya pada pembrontakan Desembris yang gagal pada tahun 1825. Kenisbian pilihan kategoris ini memperlihatkan nisbah antara teori dan praxis yang dapat dirampat sebagai berikut. "Pada struktur politik apa negeri. Rusia berkiblat? Masuk "Despotik Asiatik" atau "absolutisms Eropa?" (Yanov, 1991: 27)."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1993
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rubin Camin
"Keberhasilan pembangunan nasional di sektor industri telah melahirkan konsentrasi pabrik-pabrik di daerah-daerah tertentu. Hal ini akan menimbulkan masalah dalam penanganan dan pembuangan limbah serta peningkatan resiko pemaparan manusia terhadap bahan buangan beracun, termasuk di dalamnya logam berat yang banyak digunakan dalam proses produksi atau merupakan komponen dalam produksi itu sendiri.
Salah satu logam yang banyak digunakan dalam industri adalah timbal. Timbal banyak dipergunakan dalam industri aki, cat, pikmen, karet dan pelapis kabel. Timbal dalam bentuk tetraetiltimbal banyak digunakan sebagai campuran untuk bahan bakar, yang saat ini merupakan sumber utama pencemaran timbal melalui gas buangan kendaraan bermotor (Lin-Fu, 1982).
Timbal merupakan pencemar lingkungan dengan efek toksik yang luas baik pada manusia maupun pada hewan. Timbal mengganggu sintesis hem dan mempunyai efek merusak pada ginjal, saluran pencernaan dan sistem saraf (Hammond, 1977). Pemaparan timbal telah lama dikaitkan dengan penurunan fertilitas pada pekerja dan peningkatan aborsi spontan pada istri para pekerja tersebut. Landsdown (1983) melaporkan bahwa pekerja pria di industri baterai diketahui mempunyai jumlah spermatozoa di bawah normal dan didapati adanya peningkatan spermatozoa abnormal.
Gangguan spermatogenesis dilaporkan terjadi pada tikus yang diberi timbal asetat 0,3 mg/kgBB selama 30 hari (Hilderbrand dkk., 1973). Namun pemaparan dengan dosis tiga kali lipat selama satu tahun dilaporkan tidak mengganggu histologi testis, walaupun kadar timbal darah mencapai 70 ug/dL (Der dkk., 1976; Fahim & Khare, 1980). Demikian pula hasil penelitian pengaruh timbal terhadap jumlah, motilitas dan persentase spermatozoa abnormal (Stowe & Goyer, 1971; Wyrobeck & Bruce, 1978; Krasoviskii dkk., 1979).
Adanya hasil yang berbeda dapat terjadi karena faktor jenis hewan percobaan, umur, makanan (Rose & Quarteman, 1987), jenis senyawa timbal (Hammond, 1982), cara pemberian dan dosis (Sokol, 1990). Dalam hal jenis hewan percobaan misalnya, diketahui adanya perbedaan kepekaan sistem saraf tikus dan mencit terhadap pemaparan timbal. Tikus ternyata kurang lebih empat kali lebih peka dibanding mencit (Reiter, 1982)."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 1993
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>