Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 31 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mulyati Sutarto
"ABSTRAK
Candida dikenal sebagai khamir yang bersifat komensal di dalam tubuh manusia dan infeksi dapat terjadi bila pada tubuh pejamu terdapat faktor predisposisi dan beberapa spesies Candida dapat sebagai penyebab kandidosis. Penentuan spesies secara dini dapat membantu dalam pemberian obat secara tepat. Metodologi identifikasi biasanya berdasarkan pada morfologi dengan teknik biakan tipis dengan menggunakan agar tepung jagung atau agar tajin. Pada penelitian ini ingin dicoba medium dengan bahan dasar kacang hijau untuk identifikasi spesies Candida dengan tujuan untuk mencari medium alternatif yang dapat menggantikan mendium agar tepung jagung .
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah 87 isolat Candida yang berasal dari biakan. Bahan klinik dan spesies Candida ditentukan berdasarkan uji fermentasi dan asimilasi karbohidrat. Terhadap isolat tersebut dilakukan pembiakan ke dalam medium agar tepung kacang hijau, agar tepung jagung dan medium cair putih telur.
Hasil identifikasi dari 87 isolat Candida didapatkan 55 isolat C. albicans, 17 isolat C.parapsilosis, 8 isolat C.glabrata, 3 isolat C.tropicalis, 2 isolat C.guilliermondii dan 1 isolat masing-masing C.krusei dan Trichosporon. Hasil biakan tipis dari 55 isolat C.albicans pada medium agar tepung kacang hijau didapatkan 42 isolat dapat membentuk klamidospora,sedangkan pada medium agar tepung jagung 45 isolat yang dapat membentuk klamidospara. Setelah dilakukan pengujian statistik dengan McNemar ternyata tidak terdapat perbedaan yang bermakna dengan nilai X2= 0.235, p > 0.05. Ini berarti bahwa medium tepung kacang hijau sama baiknya dengan medium tepung jagung untuk identifikasi spesies Candida.
Kesimpulannya adalah medium alternatif agar tepung kacang hijau dapat dipakai untuk identifikasi spesies Candida dan dapat menggantikan medium agar tepung jagung.

ABSTRACT
Candida is a comensal organism in human, body and infection can be occur when there is predisposing factors and several Candida app are able to cause candidosis. Rapid identification of Candida species can exactly help in the treatment. The method of identification usually based on morphology by using the slide-culture technique (corn meal and rice cream agar media). In this research was to try to use green pea medium to identify Candida species and the aim of this research is to look for the alternative medium that can be substitute corn meal agar medium.
87 isolates of Candida from clinical material culture have been identified to Candida species using fermentation and assimilation carbohydrate test. And then from these isolates were cultured on green pea agar, corn meal agar and egg-white media.
The result of identification by using carbohydrate test were 55 C.albicans, 17 C.parapsilosis, 8 C.giabrata, 3 C. tropicalis, 2. C.guilliermondii, 1 C.krusei and 1 Trichosporon. From 55 isolates C.albicans by using green pea agar medium culture, 42 isolates were positive to form chlamidospora; whether by using corn meal agar 45 isolates were positive to form chlamidospora. There was no significant difference between green pea agar and corn meal agar (McNemar x2 = 0.235, p > 0.05).
Conclusion: green pea agar is an alternative medium can be used to identify Candida species and can substitute corn meal agar."
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 1998
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
IGB Bambang Sutarto
"Program swadana yang sedang digalakkan di Indonesia bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan kemandirian rumah sakit. RSCM adalah rumah sakit rujukan nasional yang telah dikembangkan menjadi unit swadana. Perencanaan merupakan elemen awal dan penting dalam siklus manajemen, mengingat perencanaan merupakan persyaratan penting bagi keberhasilan perencanaan program. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi sistem perencanaan penerimaan di RSCM, dalam upaya mendapatkan informasi yang berguna bagi pengembangan program swadana di RSCM. Penelitian studi kasus ini dilakukan di IBP. Hasil utama dari penelitian ini adalah, bahwa pengembangan perencanaan di RSCM telah berjalan tetapi bagian penerimaan sebagai sub sistem belum menjadi sub sistem tersendiri. Berdasarkan hasil penelitian ini disarankan untuk mengembangkan suatu model sistem perencanaan anggaran penerimaan di RSCM.

The objective of self financing program which has been done implemented since 1984 is to improve the independence and efficiency of the hospital in Indonesia. RSCM is a top of national referral system in Indonesia which will be developed to be self financial hospital unit. Planning is a primary and important step in cycle of management system. It can be one of essential key in every implementing program or activity. Based on the reason that a good planning could be one of the prerequisite for successful of organization. The objective of this study is to evaluate the system of income budgeting planning in RSCM in order to get the useful information for the development of self financing program in RSCM. A case study design was conducted at center of surgery installation in RSCM. The main result of the study is that the planning development in RSCM has been implemented, but it has not been existed yet as a sprite sub system. Considering these results, it was recommended to develop a model of income budget planning system in RSCM.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suryono Sutarto
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 1986
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Endriartono Sutarto
Jakarta: Pusat Penerangan TNI , 2005
355.095 98 END k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Zainal Sutarto
Jakarta: Depkeu, 2010
352.4 ZAI k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Tenny Octabervy Sutarto
"ABSTRAK
Latar belakang: Lingkungan kerja yang panas dapat menimbulkan berbagai keluhan subjektif dan gangguan objektif pekerja. Selama aktivitas pada lingkungan panas, tubuh memberikan reaksi dengan menyeimbangkan antara panas yang diterima dari luar tubuh dengan kehilangan cairan dari dalam tubuh. Tercapainya keseimbangan asupan dan pengeluaran cairan dalam tubuh disebut hidrasi. Status hidrasi buruk atau dehidrasi dapat menyebabkan berbagai perubahan fungsi fisiologis tubuh. Penelitian ini dimaksudkan untuk melihat hubungan antara pajanan panas dan status hidrasi pekerja bagian produksi di Pabrik Pengolahan Ikan Sawangan Depok.
Metode: Penelitian cross sectional dengan jumlah sampel 88 orang diambil secara total sampling. Penelitian dilakukan pada bulan Nopember 2017 sampai dengan Januari 2018 di Pabrik Pengolahan Ikan Sawangan Depok. Variabel bebas adalah usia, jenis kelamin, status gizi, luas permukaan tubuh, asupan air minum, masa kerja dan suhu lingkungan kerja.Variable terikat adalah status hidrasi dengan indikator perubahan pada berat jenis urin responden sebelum dan sesudah kerja dan diukur dengan alat hand refractometer. Data dianalisis menggunakan SPSS versi 20.0.
Hasil: Tidak ada perbedaan bermakna antara berat jenis urin sebelum dan sesudah bekerja p=0,076 , 37,5 dari pekerja mengalami dehidrasi. Terdapat hubungan bermakna antara suhu lingkungan kerja dan status hidrasi p=0,002 dan juga antara asupan cairan dan status hidrasi p=0,013 . Suhu lingkungan kerja merupakan faktor risiko yang paling dominan dalam mempengaruhi terjadinya dehidrasi p=0.000; OR= 9,305; 95 CI=2,727-31,748.
Kesimpulan: Hipotesis penelitian diterima dengan terbukti adanya hubungan lingkungan kerja dengan status hidrasi pekerja. Terdapat hubungan bermakna antara pajanan panas dan status hidrasi pekerja p=0,000;OR=9,305 . Pekerja yang mengalami dehidrasi 33 orang 37,5 . Faktor individu yang mempengaruhi status hidrasi pada pekerja adalah asupan air minum. Faktor pekerjaan yang mempengaruhi status hidrasi pekerja adalah suhu lingkungan kerja."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2018
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Sutarto
Depok: Ikatan Alumni Universitas Indonesia, 2014
R 378 UNI k
UI - Publikasi  Universitas Indonesia Library
cover
Kevin Dias Sutarto
"Pembuatan sebuah pengisi daya listrik sudah dilakukan pada berbagai macam manca negara dikareakan adanya perubahan energy yang sudah mulai dilakukan untuk menghindari tersebarnya polusi udara maupun kimiawi. Pada penelitian ini, penulis merancang dan membangun sistem pemantau dan pengisi daya baterai menggunakan metode DC-DC converter untuk digunakan pada kendaraan listrik. Penelitian ini bertujuan agar kendaraan listrik dapat melakukan pengisian daya dimana saja di tempat yang terdapat sumber PLN (220 VAC). Dengan demikian, kendaraan listrik tidak harus melakukan pengisian daya pada sebuah charging station khusus saat keadaan darurat. Pada eksperimen kali ini, penulis telah berhasil merancang sebuah pengisi daya yang dapat mengubah tegangan 50V DC   dan menurunkannya menjadi tegangan 36 V yang akan mengalirkan arus hingga 8 A dengan Aki sebanyak tiga buah bertegangan 36V 60Ah sebagai bebannya dimana tegangan ippleyang dihasilkan lebih kecil diaman efisiensi pengisian daya akan lebih baik. Rangkaian yang diusulkan ini terdiri dari sebuah full wave rectifier circuit, filter kapasitor, dan buck converter. Dengan demikian, tegangan charging dapat lebih sesuai dengan tegangan baterai yang akan dipakai, yakni sebesar 36 Volt.
Making an electric charger has been carried out in various foreign countries because of the energy changes that have been made to avoid the spread of air and chemical pollution. In this study, the author designed and built a battery monitoring and charger system using the DC-DC converter method for use in electric vehicles. The purpose of this research is that electric vehicles can charge anywhere in the place where there is a source of PLN (220 VAC). Thus, electric vehicles do not have to charge a special charging station during an emergency. In this experiment, the author has succeeded in designing a charger that can convert 50V DC voltage and lower it to 36V voltage which will flow up to 8 A with a battery of three 36V 60Ah voltage as the load where the ripple voltage produced is smaller in efficiency charging will be better. The proposed circuit consists of a full wave rectifier circuit, filter capacitor, and buck converter. Thus, the charging voltage can be more in accordance with the voltage of the battery to be used, which is equal to 36 Volts."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riyadi Sutarto
"Latar belakang : Efek potensial EGFR-TKI terhadap fungsi paru belum diinvestigasi secara mendalam. Penelitian ini bertujuan untuk menilai efek pemberian EGFR TKI terhadap fungsi paru terutama nilai DLCO.
Metode : Penelitian berlangsung secara prospektif dari September 2018 hingga Juni 2019 di Rumah Sakit Persahabatan Jakarta. Terdapat 20 subjek adenokarsinoma paru dengan mutasi tunggal di exon 19/21 yang dapat menyelesaikan pemeriksaan DLCO baik sebelum mendapat EGFR TKI dan setelah tiga bulan terapi.
Hasil : Penelitian ini mendapatkan peningkatan bermakna nilai rerata KVP prediksi dari 60,6% menjadi 68,25% (p=0,03), nilai rerata VEP1 Prediksi dari 59,7% menjadi 67,05% (p=0,036), nilai rerata DLCO dari 11,55 ml/menit/mmHg menjadi 13,72 ml/menit/mmHg (p=0,004) dan DLCO prediksi dari 53,4% menjadi 63,85% (p=0,03). Peningkatan nilai rerata DLCO prediksi paling besar pada kelompok dengan hasil RECIST partial response yaitu sebesar 16,43% (p=0,056).
Kesimpulan : Terapi EGFR TKI selama tiga bulan pada subyek adenokarsinoma paru dengan mutasi tunggal exon19/21 dapat meningkatkan fungsi paru secara bermakna baik nilai KVP prediksi, VEP1 prediksi, DLCO, dan DLCO prediksi.

Background : The epidermal growth factor receptor (EGFR) tyrosine kinase inhibitors (TKIs) are drugs of choice in non-small cell lung cancer possessing EGFR mutation. Its effect on the lung function is not well understood. This study aims to assess lung function using the lung diffusion capacity (DLCO) test in lung cancer patients treated with EGFR-TKIs. ming
Method :
This prospective study included lung cancer patients treated with EGFR-TKIs at Persahabatan Hospital Jakarta, Indonesia, between September 2018 andGrowt June 2019. The study recruited 20 lung adenocarcinoma patients presented with a single mutation at exon 19 or 21 as subjects in the process. Their DLCO was examined before and three months after receiving EGFR-TKI. Subjects were grouped according to the Response Evaluation Criteria in Solid Tumors (RECIST) assessment.
Results: There was an increase in predicted FVC from 60.60% to 68.25% (p=0.03), predicted FEV1 from 59.7% to 67.05% (p=0.036%), DLCO from 11.5 mL/minute/mmHg to 13.72 mL/minute/mmHg (p=0.004), and predicted DLCO from 53.4% to 63.85% (p=0.03) during the therapy. The largest increase of predicted DLCO was shown in RECIST group of partial response (16.43%, p=0.056) Conclusion: This study found an improvement in lung function (predicted FVC, predicted FEV1, DLCO, and predicted DLCO) among lung adenocarcinoma subjects exhibiting single mutation at exon 19 or 21 after three months of EGFR-TKIs treatment.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2019
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Eddhi Sutarto
Jakarta: Erlangga, 2010
343.056 598 EDD r (1)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4   >>