Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 208 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jane Sarah Giat
Abstrak :
Penelitian mengenai uji toksisitas dan distribusi kandungan fikotoksin pada kerang hijau (Perna viridis) telah dilakukan di kawasan budidaya kerang hijau, Kamal Muara pada bulan Mei 2012. Penelitian bertujuan untuk mendeteksi keberadaan fikotoksin penyebab Paralytic Shellfish Poisoning (PSP), serta mengetahui tingkat toksisitas dan distribusi fikotoksin pada bagian visceral, mantel, dan otot dari kerang hijau. Berdasarkan Jellet Rapid Test, hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat racun penyebab PSP dalam kerang hijau. Berdasarkan BSLT, hasil menunjukkan bahwa terdapat senyawa aktif yang bersifat toksik pada seluruh bagian tubuh kerang yang diuji karena semua nilai LC50 yang didapatkan kurang dari 1.000 ppm. Nilai LC50 yang terendah pada bagian visceral (63,75 ppm, 105,5 ppm, dan 74,64 ppm) diikuti dengan jaringan mantel (211,8 ppm, 335,74 ppm, dan 306, 67 ppm) dan jaringan otot (459,95 ppm, 529,05 ppm, dan 492,06 ppm). Hasil tersebut mengindikasikan bahwa tidak terdapat racun penyebab PSP pada kerang hijau, namun terdapat fikotoksin lain pada sampel kerang hijau yang terdistribusi pada bagian tubuh yang berbeda dengan konsentrasi tertinggi pada bagian visceral. ......The research on toxicity test and phycotoxin distribution in green mussel (Perna viridis) had been done on Kamal Muara aquaculture area in May 2012. The research aimed to detect the Paralytic Shellfish Poisoning (PSP) causing phycotoxin and to know the toxicity levels and distribution on green mussels viscera, mantle, and muscles. Based on Jellet Rapid Test, the result showed that there were no PSP toxins inside the mussels. Based on Brine Shrimp Lethality Test (BSLT), there was other active compound with toxic properties for all the LC50 levels that were lower than 1.000 ppm. The LC50 levels were lowest on the viscera (63,75 ppm, 105,5 ppm, and 74,64 ppm), followed by the mantle (211,8 ppm, 335,74 ppm, and 306, 67 ppm) and muscles (459,95 ppm, 529,05 ppm, and 492,06 ppm). Those results indicated that there were no PSP toxins inside mussels, but there were other phycotoxins distributed in different body parts with highest concentration in viscera.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2013
S46636
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Herdina Jane Puspachinta
Abstrak :
Penilaian Risiko Keselamatan pada Sistem Perpipaan Gas Onshore di PT. X Sumatera Tahun 2013 dilakukan mengingat perlunya mengetahui tingkat risiko keselamatan pada proses pembangunan sistem perpipaan gas onshore ini dan daerah bertanah gambut yang banyak pepohonan dan sangat rentan terhadap kebakaran hutan yang akan mengancam keselamatan masyarakat di sekitar jalur pipa. Penelitian ini bersifat deskriptif analitik menggunakan metode analisis semi kuantitatif dengan tujuan untuk mendapatkan nilai dan tingkat risiko yang ada. Penilaian dilakukan menggunakan sistem skoring berdasarkan Model Studi Zulkifli Djunaidi. Hasil penilaian menunjukkan bahwa nilai probabilitas dari sistem perpipa gas onshore yang diteliti adalah 36,21 pts dengan nilai konsekuensi sebesar 1,56 pts. Nilai risiko relatif didapatkan sebesar 26,62 pts yang termasuk kategori low risk berdasarkan Tabel Kriteria ALARP. Oleh sebab itu, tindakan perbaikan tidak perlu dilakukan namun disarankan untuk memelihara kualitas pengendalian yang sudah dilakukan untuk meminimalisasi risiko. ......Safety Risk Assessment for Onshore Gas Pipeline System at PT. X Sumatera 2013 done because it is important to know the level of risk of this gas pipeline system which still under construction and the land has a peat soil with many trees and susceptive to fire. This can be really harmful to the society. This research is an analytical descriptive that uses semi-quantitative analytical method to get the score and level of this pipeline risk. This assessment uses scoring system based on Zulkifli Djunaidi’s Study Model. The result shows that the probability’s score is 36,21 pts with consequences 1,56 pts. Based on ALARP Criteria Table, the level of risk is low with the score of relative risk is 1,56. Therefore, immediate control is not needed but need to maintain the quality of exising control in order to minimize the risk.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S53157
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jane Cornelia
Abstrak :
[ABSTRAK Konsumsi buah dan sayur di Indonesia sangat memprihatinkan, dimana angka nasional berada pada 93,6% dan 93,5% pada tahun 2007 dan 2013 yang menandakan bahwa seluruh provinsi di Indonesia sebagian besar masyarakatnya masih kurang dalam memenuhi kebutuhan buah dan sayur yang direkomendasikan oleh Pedoman Gizi Seimbang, yaitu 400 gram per hari. Salah satu yang paling rendah adalah provinsi Riau. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi konsumsi buah dan sayur pada penduduk Riau. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional dan dilakukan pada bulan April hingga Mei 2015 di Universitas Indonesia dengan 87 mahasiswa. Sampel dikumpulkan dengan menggunakan teknik systematic random sampling. Data didapatkan dengan menggunakan kuisioner yang diisi oleh responden dan wawancara SFFQ. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 85,1% responden yang tidak dapat memenuhi kebutuhan buah dan sayur per harinya. Analisis bivariat menggunakan uji chi-square menunjukkan bahwa adanya hubungan yang bermakna antara preferensi sayur (nilai-p = 0,034, OR = 0,806), tingkat pendidikan ibu (nilai p = 0,097, OR = 6,122), dan suku ibu (nilai p = 0,006, OR = 6,028) dengan konsumsi buah dan sayur.
ABSTRACT ;It is saddening to face the fact of fruit and vegetable consumption in Indonesia, whereas 93,6% and 93,5% on national scale in 2007 and 2013 respectively, indicating that most of Indonesia?s population has failed to fulfill their needs of fruit and vegetable which has been recommended by Balanced Diet Guidance, 400 grams per day. One of the least amongst all is Riau Province. This study aims to identify factors affected with fruit and vegetable consumption among Riau residents. Using cross sectional design, this study was held in April to May 2015, conducted by 87 college students in University of Indonesia, and chosen with systematic random sampling technique. Data was compiled using self-registered questionnaire and semiquantitative food frequency questionnaire. The result has shown that 85,1% respondents are unable to achieve the minimum requirement for fruit and vegetable consumption. Through chi-square test, there are a significant relation between vegetable preference (p-value = 0,034, OR = 0,806), mother?s education level (pvalue = 0,097, OR = 6,122), and mother?s ethnicity (p-value = 0,006, OR = 6,028) with fruit and vegetable consumption., It is saddening to face the fact of fruit and vegetable consumption in Indonesia, whereas 93,6% and 93,5% on national scale in 2007 and 2013 respectively, indicating that most of Indonesia’s population has failed to fulfill their needs of fruit and vegetable which has been recommended by Balanced Diet Guidance, 400 grams per day. One of the least amongst all is Riau Province. This study aims to identify factors affected with fruit and vegetable consumption among Riau residents. Using cross sectional design, this study was held in April to May 2015, conducted by 87 college students in University of Indonesia, and chosen with systematic random sampling technique. Data was compiled using self-registered questionnaire and semiquantitative food frequency questionnaire. The result has shown that 85,1% respondents are unable to achieve the minimum requirement for fruit and vegetable consumption. Through chi-square test, there are a significant relation between vegetable preference (p-value = 0,034, OR = 0,806), mother’s education level (pvalue = 0,097, OR = 6,122), and mother’s ethnicity (p-value = 0,006, OR = 6,028) with fruit and vegetable consumption.]
2015
S59137
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nina Jane Bustan
Abstrak :
Transjakarta-Busway merupakan moda transportasi umum dengan jalanan khusus yang sedang dikembangkan oleh Pemerintah Daerah Ibukota Jakarta. Sejak tahun 2012 jumlah pengguna layanan Transjakarta-Busway terus menurun. Media sosial Twitter yang merupakan media sosial bagi masyarakat untuk mencurahkan opini, menjadi obyek peneliti untuk mendapatkan sentimen pengguna terhadap pelayanan Transjakarta-Busway. Penelitian ini menggunakan metode text mining digunakan untuk proses klasifikasi (keamanan, kenyamanan, keselamatan, kesetaraan,keterjangkauan, keteraturan) dengan membandingkan metode Support Vector Machine (SVM) dan Naïve Bayes, serta data stemming maupun non-stemming. Penelitian menunjukan klasifikasi paling akurat didapat dari data non-stemming dengan metode Support Vector Machine (SVM). Hasil Klasifikasi yang didapat dibandingkan signifikasinya terhadap sentimen masyarakat dengan menggunakan Uji Chi-Square dan Prosedur Marascuilo, sehingga didapat pengaruh paling besar didapat dari sector kelompok Keselamatan, diikuti skctor Keteraturan, Kenyamanan, Keamanan Keterjangkauan, dan Kesetaraan. Keadaan fisik Transjakarta-Busway adalah yang paling dikeluhkan karena dirasa tidak layak. ...... Transjakarta-Busway is one of the well-known public transportation with special track in Jakarta. Jakarta?s government has been developing Transjakarta-Busway since 2009. But from 2012, the number of passanger is decreasing. Twitter, the famous social media in Indonesia, that used by community to express their feeling and opinion, has been used in this research to get sentiment from customer about Transjakarta-Busway?s services. This research used text mining as a method to classifying sentiment into 6 different groups (equality, safety, comfort, affordability, order, and security) with a comparison between Support Vector Machine (SVM) method and Naïve Bayes method. This research shows that the most accurate classification is using Support Vector Machine Method wih non-stemming data. After that, the signification of classification compared using Chi-Square Test and Marascuilo Procedure. The Research shows that the biggest influence to sentiment comes from safety sector, followed by order section, comfort section, security section, affordability section, and the least influence comes from equality section. Physical condition of Transjakarta-Busway is the most complained among all.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S60734
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rini Jane
Abstrak :
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh store atmosphere terhadap impulse buying. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Responden dalam penelitian ini berjumlah 100 orang yang merupakan konsumen toko kosmetik Sephora Plaza Indonesia. Teknik penarikan sampel dilakukan dengan menggunakan non-probability sampling serta teknik purposive. Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner dan dianalisis menggunakan linier regression. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa store atmosphere memiliki pengaruh yang sangat kuat terhadap impulse buying yaitu sebesar 51,7% dan sisanya 48,3% dipengaruhi oleh faktor lainnya.
This study aimed to describe the effect of store atmosphere (exterior, general interior, store layout, and interior (point-of-purchase) display) on shoppers? impulse purchase behavior in Sephora Cosmetic Store at Plaza Indonesia. This study based on the quantitative research. The sample for this study comprised 100 respondent using non-probability sampling and purposive technique. The research used questionnaire as research instrument and analyzed with linear regression. The analytical results of this study indicate that store atmosphere has significant impacts on impulse buying behavior. Store atmosphere effect impulse buying equal to 51,7% and the residue equal to 48,3% affected by other factors.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2015
S60966
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Valencia Jane
Abstrak :
ABSTRACT
Latar Belakang: Organisme yang memproduksi ESBL merupakan masalah kesehatan masyarakat di seluruh dunia. Salah satu organisme yang paling sering yang menghasilkan ESBL yaitu Escherichia coli E.coli . Bakteri yang memproduksi ESBL lebih resisten terhadap antibiotik dan mengakibatkan infeksi menjadi lebih sulit untuk diobati. Di Indonesia, tidak banyak data yang memadai mengenai prevalensi E. coli yang memproduksi ESBL, terutama di Jakarta.Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk memberikan laporan terkini tentang munculnya E. coli yang memproduksi ESBL di Indonesia.Metode: Isolat E. coli diambil dari berbagai sampel klinis pasien yang diperoleh dari Laboratorium Mikrobiologi Klinik, Universitas Indonesia pada tahun 2009-2014. Jenis data isolat yang digunakan berupa data sekunder mengenai kerentanan E. coli terhadap beberapa antimikroba. Data dianalisis menggunakan SPSS versi 20 untuk melihat kemungkinan terdapatnya kenaikan atau penurunan prevalensi E. coli penghasil ESBL yang terjadi secara signifikan.Hasil: Dari total 471 isolat E. coli, 56 11.9 merupakan E. coli penghasil ESBL. Prevalensi E. coli yang memproduksi ESBL menunjukkan kecenderungan menurun setiap tahun dari tahun 2009 sampai 2014, kecuali tahun 2012-2014, terdapat sedikit peningkatan. Namun secara statistik, penurunan atau kenaikan prevalensi tersebut, secara statistik tidak bermakna dengan p>0.05. Prevalensi E.coli yang memproduksi ESBL pada tahun 2009-2014 berturut-turut 19.1 , 21.2 , 6.9 , 5.4 , 7.56 , dan 8 .Kesimpulan:Terjadi penurunan prevalensi Escherichia coli yang memproduksi ESBL pada tahun 2009-2014, namun hasilnya tidak signifikan secara statistik. Kata kunci: E. coli, Extended-spectrum beta-lactamases, Indonesia.
ABSTRACT
Background ESBL producing organism has been a public health concern in the entire world. One of the most prevalent organisms that produce ESBL is Escherichia coli E.coli . The production of ESBL has made bacteria to be more resistant to antibiotics and therefore make infections harder to treat. In Indonesia, there is not many adequate data regarding prevalence of ESBL producing E. coli, especially in Jakarta. The aim of this research is to provide an updated report about the emergence of ESBL producing E. coli in Indonesia.Method E. coli isolates are obtained from many clinical samples of patients obtained from Clinical Microbiology Laboratory, Universitas Indonesia from 2009 2014. The isolates data was obtained as a secondary data that has been tested for its antimicrobial susceptibility. The data was analyzed using SPSS version 20 to see whether the increase or decrease was statistically significant.Results From a total of 471 E. coli isolates, 56 11.9 are identified as ESBL producing E. coli. The prevalence of positive ESBL producing E. coli decreased each year from 2009 to 2014, except for 2012 to 2014 where there is a slight increase. However, the decrease or increase of the prevalence was not statistically different p 0,05 . This p value illustrated that the change in prevalence was not significant from year to year. The prevalence of ESBL producing E. colifrom 2009 to 2014 was 19.1 , 21.2 , 6.9 , 5.4 , 7.56 , and 8 respectively.Conclusion There has been a decrease in the prevalence of ESBL producing Escherichia coli from 2009 2014. However, the result is statistically insignificant.
2016
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tabitha Jane
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan mengidentifikasikan ujaran sore na pada percakapan anak muda Jepang sebagai filler dan aizuchi. Sumber data diperoleh dari percakapan LINE yang kemudian dianalisis dengan memerhatikan makna kata sore dan partikel na, serta konteks situasi percakapan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ujaran sore na memiliki ciri sebagai filler dan aizuchi. Sore na sebagai filler menandakan penutur sedang berpikir. Penggunaan ujaran sore na sebagai aizuchi mengandung makna persetujuan rsquo; dan non-pesetujuan.
ABSTRACT
This study aim to identify sore na as filler and aizuchi backchannel in conversation by Japanese young people. The source of data was obtained from LINE application, which then analyzed by looking into the meaning of demonstrative sore, particle na and the context of the conversation. The results showed that sore na characterized as filler and aizuchi. Sore na as filler indicates speaker is thinking. The use of sore na as aizuchi implies lsquo agreement rsquo and lsquo non agreement.
2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Heidy Jane
Abstrak :
Skripsi ini membahas penangkapan ikan secara destruktif dengan bahan peledak (blast fishing) dalam rangka perlindungan lingkungan dan nelayan sebagaimana diatur dalam hukum dan perundang-undangan internasional di Indonesia serta membahas kesesuaiannya dalam putusan pengadilan di Indonesia. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode yuridis normatif. Saat ini pengaturan hukum mengenai penangkapan ikan dengan bahan peledak dan kaitannya dengan lingkungan dan nelayan telah diatur dalam hukum dan perundang-undangan internasional di Indonesia, namun dalam penerapannya ditemukan bahwa putusan pengadilan di Indonesia tidak mencerminkan konsep lingkungan seperti pembangunan berkelanjutan. (pembangunan berkelanjutan). Keputusan mengenai Blast Fishing di Indonesia melambangkan kegagalan keputusan Indonesia dalam mengimplementasikan regulasi internasional seperti Code of Conduct of Responsible Fisheries dan peraturan perundang-undangan Indonesia yang belum melindungi kepentingan lingkungan dan nelayan dalam melakukan penangkapan ikan dengan Bahan Peledak. Sebaiknya dalam mengatasi masalah tersebut aspek perlindungan lingkungan dan kesejahteraan nelayan harus diutamakan dengan mengatur tindakan preventif dalam pemberantasan blast fishing, penguatan koordinasi antar instansi serta peningkatan fungsi pengawasan dan kualitas penegakan hukum di lapangan. ......This thesis discusses destructive fishing with explosives (blast fishing) in the framework of environmental protection and fishermen as regulated in international law and legislation in Indonesia and discusses its suitability in court decisions in Indonesia. The method used in this research is normative juridical method. Currently, legal arrangements regarding fishing with explosives and its relation to the environment and fishermen have been regulated in international law and legislation in Indonesia, however in practice it is found that court decisions in Indonesia do not reflect environmental concepts such as sustainable development. (sustainable development). The decision regarding blast fishing in Indonesia symbolizes the failure of Indonesia's decision to implement international regulations such as the Code of Conduct of Responsible Fisheries and Indonesian laws that have not protected the interests of the environment and fishermen in fishing with explosives. It is better if in overcoming these problems the aspects of environmental protection and fishermen welfare should be prioritized by regulating preventive actions in eradicating blast fishing, strengthening coordination between agencies and improving the supervisory function and quality of law enforcement in the field.
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jane Elizabeth
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh akuntabilitas dewan, transparansi, dan komite audit terhadap kinerja keuangan perusahaan yang dilihat dari Return on Equity ROE dan Tobis Q. Total sampel yang digunakan yaitu sebanyak 175 yang terdiri dari 35 perusahaan sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada 2014 hingga 2018. Peneliti menggunakan data sekunder dari laporan tahunan dan laporan keuangan perusahaan tersebut. Peneliti membuat indikator untuk masing masing variabel independen sehingga setiap perusahaan akan mendapatkan nilai masing masing untuk setiap indikator tersebut. Setelah perusahaan memiliki nilai setiap indikator, peneliti melakukan regresi hasil tersebut dengan variabel dependennya. Cara pengolahan data yang dilakukan yaitu data panel. Dari hasil olah data yang dilakukan, peneliti menemukan bahwa akuntabilitas dewan memiliki pengaruh negatif yang tidak signifikan terhadap ROE dan pengaruh positif yang tidak signifikan terhadap Tobins Q. Transparansi memiliki pengaruh negatif yang signifikan terhadap ROE dan pengaruh negatif yang tidak signifikan terhadap Tobins Q. Komite Audit memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap ROE dan pengaruh negatif yang tidak signifikan terhadap Tobins Q.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jane Onyinyechukwu Obodo
Abstrak :
Pengendalian jarak jauh (teleremote operation), yang merupakan engineering control untuk mengurangi tingkat kecelakaan operator Autonomous LHD di PT F, seringkali mengalami productivity loss. Hal tersebut terjadi karena tingginya tingkat kecelakaan yang mengakibatkan kerusakan alat, sehingga total downtime hours pada alat tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan operational hours-nya. Penelitian ini memberikan gambaran analisis kecelakaan Autonomous LHD tambang bawah tanah G dari sudut pandang faktor manusia, yaitu dari sisi kegagalan aktif (active failures) dan kegagalan laten (latent failures), untuk mengetahui tindakan tidak aman serta faktor-faktor yang mendasari tingginya tingkat kecelakaan alat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini dibuat berdasarkan Human Factor Analysis and Classification System in Mining Industry (HFACS-MI) dengan teknik observasi dan wawancara untuk mengumpulkan data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kegagalan laten (latent failures) lebih banyak ditemukan dibandingkan dengan kegagalan aktif (active failures). Kesalahan berbasis keterampilan (skill-based errors) adalah faktor yang paling sering ditemukan pada kegagalan aktif (active failures), sedangkan faktor lingkungan, kepemimpinan, iklim organisasi, dan faktor luar menjadi faktor yang paling sering ditemukan pada kegagalan laten (latent failures). ......Teleremote operation, an engineering control to reduce the accident rate of Autonomous LHD operators at PT F, often experiences productivity loss. The situation occurs due to the high accident rate that results in equipment damage, causing the total downtime hours on the equipment is higher than the operational hours. This research provides an overview of the accident analysis of the G underground mine Autonomous LHD from the human factor perspective i.e., in terms of active failures and latent failures, to determine the unsafe acts and the underlying factors of the equipment's high accident rate. The method used in this research is based on the Human Factor Analysis and Classification System in Mining Industry (HFACS-MI) with observation and interview techniques to collect data. The results show that latent failures are more frequent than active failures. Skill-based errors are the most frequently found factor in active failures, while environmental factors, inadequate leadership, organizational climate, and other factors are the most prevalent factors in latent failures.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>