Ditemukan 2264 dokumen yang sesuai dengan query
[Place of publication not identified]:
[Date of publication not identified]
GS 34-SJ.12
Naskah Universitas Indonesia Library
"Naskah merupakan ringkasan yang dibuat oleh Mandrasastra pada bulan Juni 1934, berisi kisah keturunan Raja Pajajaran yaitu Dyah Asibidaya dan Walang Sungsang. Cerita ini merupakan cerita sejarah legendaris tentang masuknya agama Islam di Pajajaran. Naskah sumber dari ringkasan ini tidak ada dalam koleksi naskah FSUI. Teks yang diringkas terdiri atas 8 pupuh. Teks banyak diselingi wangsalan maupun Purwakanthi. Pada h.1 Pigeaud menerangkan bahwa naskah berasal dari Cirebon dan diterima dari Dr. H. Kraemer. Tentang teks berjudul Pajajaran dan kisah keturunannya lihat Pigeaud 1970:327. Naskah ini mengisahkan Dyah Asibidaya dan Walang Sungsang, namun hanya Walang Sungsang saja yang ada dalam daftar nama-nama keturunan Raja Pajajaran. Cerita tentang Walang Sungsang dalam naskah ini nampaknya sama dengan isi cerita Lor 6557. Karena naskah sumber tidak ada, penyunting tidak dapat mengadakan perbandingan yang lebih terperinci tentang kedua naskah tersebut. Informasi lebih lanjut tentang Walang Sungsang lihat keterangan pada Pigeaud 1968: 394. Bandingkan pula dengan deskripsi naskah FSUI/CH.57-58."
[Place of publication not identified]: [Publisher not identified], [Date of publication not identified]
CL.9-L 21.10
Naskah Universitas Indonesia Library
"Teks berisi cerita legendaris tentang sejarah terjadinya Candi Prambanan, yang diawali dengan silsilah Dananjaya hingga Prabu Jayabaya, dan keturunan berikutnya. Selain itu, teks ini juga berisi kisah kerajaan Pengging yang mengalami kejayaannya ketika diperintah oleh Prabu Darmamaya. Keterangan penulisan teks ini tidak ditemukan. Bandingkan Serat Cemporet, karangan Ranggawarsita, yang meliputi masa sejarah yang sama. Bandingkan pula FSUI/LS.3, dan LS.4, untuk versi lain cerita tentang asal-usul Candi Prambanan. Menurut keterangan di h.l, penyalinan naskah dimulai pada hari Sabtu Wage, 18 Rabingulawah, Ehe 1836 (14 Mei 1906). Setiap pergantian pupuh diawali dengan tanda berhias (rubrikasi), serta ditandai dengan angka Jawa yang menyebutkan nomor pupuh, suatu gejala kodikologis yang cukup moderen. Pigeaud mendapatkan naskah ini dari M. Cakradiharja di Yogyakarta, pada tanggal 21 Desember 1932. Daftar pupuh: (1) asmarandana; (2) sinom; (3) asmarandana; (4) dhandhanggula; (5) kinanthi; (6) durma; (7) megatruh; (8) sinom; (9) pucung; (10) asmarandana; (11) durma; (12) dhandhanggula; (13) asmarandana; (14) pangkur; (15) sinom; (16) durma; (17) dhandhanggula; (18) asmarandana; (19) megatruh; (20) kinanthi; (21) pangkur; (22) sinom; (23) dhandhanggula; (24) pucung; (25) dhandhanggula; (26) asmarandana; (27) mijil; (28) megatruh; (29) maskumambang; (30) kinanthi; (31) sinom; (32) pangkur; (33) pucung; (34) sinom; (35) dhandhanggula; (36) mijil; (37) asmarandana; (38) pangkur; (39) megatruh; (40) pucung; (41) sinom; (42) kinanthi; (43) dhandhanggula; (44) mijil; (45) asmarandana; (46) pangkur; (47) durma; (48) sinom; (49) kinanthi; (50) dhandhanggula; (51) mijil; (52) gambuh; (53) pangkur; (54) asmarandana; (55) sinom; (56) dhandhanggula; (57) durma; (58) pangkur; (59) asmarandana; (60) dhandhanggula; (61) gambuh; (62) pangkur; (63) mijil; (64) durma; (65) sinom; (66) asmarandana; (67) dhandhanggula; (68) durma; (69) dhandhanggula; (70) kinanthi; (71) asmarandana."
[Place of publication not identified]: [Publisher not identified], [Date of publication not identified]
LS.2-NR 228
Naskah Universitas Indonesia Library
"Cerita legendaris tentang sejarah terjadinya Candi Prambanan ini, diawali dengan silsilah Prabu Jayabaya dari kerajaan Kediri. Teks secara garis besar menceritakan pertempuran antara Pengging dengan Prambanan hingga berdirinya Candi Prambanan. Dilanjutkan dengan cerita tentang Ajisaka, dan cerita Panji Asmara Bangun/Inu Kertapati. Bandingkan FSUI/LS.2 untuk versi lain cerita tentang asal-usul Candi Prambanan. Sedangkan versi yang sama dengan naskah ini terdapat pada LS.4. Keterangan tentang penyalinan naskah dapat dijumpai pada h.v, yaitu disalin pada hari Jumat Kliwon, 13 Jumadilawal, Wawu 1833 (7 Agustus 1903). Nama Narsapranaka juga tertulis dalam naskah ini, kemungkinan keterangan ini menunjukkan nama penyalin naskah (atau pemilik?). Pada setiap pergantian pupuh selalu diawali dengan tanda berhias (rubrikasi), namun lebih sederhana dibandingkan dengan naskah FSUI/LS.4. Naskah ini juga dilengkapi dengan uittreksel (terlampir) yang dibuat oleh Mandrasastra pada bulan Februari 1938. Pigeaud memperoleh naskah ini pada tahun 1937, di Surakarta. Daftar pupuh: (1) asmarandana; (2) sinom; (3) pangkur; (4) pucung; (5) durma; (6) kinanthi; (7) sinom; (8) mijil; (9) asmarandana; (10) dhandhanggula; (11) pangkur; (12) mijil; (13) pucung; (14) asmarandana; (15) megatruh; (16) durma; (17) kinanthi; (18) pangkur; (19) asmarandana; (20) dhandhanggula; (21) pucung; (22) sinom; (23) gambuh; (24) durma; (25) mijil; (26) megatruh; (27) asmarandana; (28) pangkur; (29) durma; (30) dhandhanggula; (31) pucung; (32) asmarandana; (33) jurudemung; (34) megatruh; (35) sinom; (36) kinanthi; (37) pucung; (38) dhandhanggula; (39) gambuh; (40) durma; (41) kinanthi; (42) asmarandana; (43) sinom; (44) megatruh; (45) pucung; (46) kinanthi; (47) gambuh; (48) dhandhanggula; (49) pangkur; (50) durma; (51) asmarandana; (52) dhandhanggula; (53) sinom; (54) maskumambang; (55) mijil; (56) asmarandana; (57) pucung; (58) gambuh; (59) jurudemung; (60) pangkur; (61) asmarandana; (62) durma; (63) pangkur."
[Place of publication not identified]: [Publisher not identified], [Date of publication not identified]
LS.3-NR 309
Naskah Universitas Indonesia Library
"Naskah Babad Prambanan ini sangat mirip dengan versi naskah FSUI/LS.3, yaitu pupuh 1-58 dalam kedua naskah ini sama. Namun pupuh 59-63 menunjukkan beberapa perbedaan. Lihat deskripsi naskah tersebut untuk keterangan selanjutnya. Naskah disalin oleh Wirsungun, di wilayah Mangkunagaran, pada tahun 1885, atas prakarsa B.R.Ng. Wiryatani. Setiap pergantian pupuh diawali dengan tanda berhias (rubrikasi), kadang dengan pensil berwarna. Menurut keterangan pada h.v, naskah ini didapat Pigeaud dari Sastrapandawa, di Yogyakarta, pada tanggal 19 Juli 1939 Daftar pupuh: (1) asmarandana; (2) sinom; (3) pangkur; (4) pucung; (5) durma; (6) kinanthi; (7) sinom; (8) mijil; (9) asmarandana; (10) dhandhanggula; (11) pangkur; (12) mijil; (13) pucung; (14) asmarandana; (15) megatruh; (16) durma; (17) kinanthi; (18) pangkur; (19) asmarandana; (20) dhandhanggula; (21) pucung; (22) sinom; (23) gambuh; (24) durma; (25) mijil; (26) megatruh; (27) asmarandana; (28) pangkur; (29) durma; (30) dhandhanggula; (31) pucung; (32) asmarandana; (33) jurudemung; (34) megatruh; (35) sinom; (36) kinanthi; (37) pucung; (38) dhandhanggula; (39) gambuh; (40) durma; (41) kinanthi; (42) asmarandana; (43) sinom; (44) megatruh; (45) pucung; (46) kinanthi; (47) gambuh; (48) dhandhanggula; (49) pangkur; (50) durma; (51) asmarandana; (52) dhandhanggula; (53) sinom; (54) maskumambang; (55) mijil; (56) asmarandana; (57) pucung; (58) gambuh; (59) megatruh; (60) jurudemung; (61) pangkur; (62) asmarandana; (63) pangkur."
[Place of publication not identified]: [Publisher not identified], [Date of publication not identified]
LS.4-NR 379
Naskah Universitas Indonesia Library
"Naskah berisi saduran Babad Demak, tersusun dalam 23 pupuh (belum selesai). Teks berawal dengan cerita tentang Jaka Tarub dengan Dewi Nawangwulan, disusul cerita tentang R. Patah dan para wali (termasuk Seh Malaya) menjelang berdirinya masjid Demak. Akhir cerita mengisahkan perdebatan agama antara Raden Patah dengan ayahnya Prabu Brawijaya di kerajaan Majapait. Pigeaud membeli naskah ini dari Jayasaputra di Surakarta pada 29 September 1930. Ringkasan dibuat pada Januari 1931 (terlampir pada naskah). Tanda rubrikasi pada naskah ini diwarnai dengan cat air warna hijau, merah jambu dan ungu untuk menandai pergantian pada dan pupuh. Naskah juga dihiasi dengan tujuh buah gambar cat air, melukiskan adegan cerita pada halaman bersangkutan. Gambar ini terdapat tanda tangan pelukis serta tanggal pembuatannya. Pelukis bernama 'Moeale', dan lukisannya dilakukan pada bulan Juni 1909. Penyalinan naskah diperkirakan bersamaan waktu dengan pembuatan gambar ini. Gaya tulisan teks berlainan dengan gaya tulisan keterangan pada gambar Moeale."
SJ.46-NR 111
Naskah Universitas Indonesia Library
"Naskah ini berbentuk cuplikan pada awal dan akhir setiap pupuh dari naskah KBG 575 yang berisi teks Babad Demak. Cerita diawali dengan kisah petualangan Baron Sakender ketika mencari penggilingan dan gelatik emas atas permintaan dari permaisuri raja Spanyol. Disusul dengan cerita tentang Sunan Kalijaga dan para wali lainnya serta kisah Jaka Tingkir, Teks diakhiri dengan cerita Panembahan Senapati ketika diangkat menjadi raja Mataram. Ringkasan ini kemungkinan dibuat oleh Mandrasastra untuk kepentingan Pigeaud pada tahun 1930an. Keterangan penyusunan/penyalinan tidak ditemukan dalam teks."
SJ.47-L 14.01
Naskah Universitas Indonesia Library
"Naskah berisi teks Babad Nitik Demak, ialah teks sejarah bercampur legenda tentang kerajaan Demak, yang diawali dari kisah kerajaan Majapait akhir pada zaman raja Brawijaya. Pada bagian akhir dari naskah ini terdapat teks silsilah Adipati Banyumas: Selesai penyalinan naskah ini pada tanggal 3 Jumadilawal, Be 1840 (31 Mei 1910). Menurut keterangan di h.i, naskah ini diterima oleh Th. Pigeaud di Yogyakarta pada bulan Nopember 1940. Daftar pupuh: (1) dhandhanggula ; (2) sinom; (3) asmarandana; (4) sad; (5) sinom; (6) sad; (7) pangkur; (8) asmarandana; (9) sad; (10) sinom; (11) asmarandana; (12) pangkur; (13) asmarandana; (14) sinom; (15) maskumambang; (16) sad; (17) asmarandana; (18) sinom; (19) sad; (20) maskumambang; (21) durma; (22) dhandhanggula; (23) asmarandana; (24) dhandhanggula; (25) pucung; (26) sinom; (27) asmarandana; (28) durma; (29) sad; (30) pangkur; (31) durma; (32) kinanthi; (33) durma; (34) asmarandana; (35) sinom; (36) asmarandana; (37) sinom; (38) kinanthi; (39) dhandhanggula; (40) kinanthi; (41) sinom; (42) dhandhanggula; (43) sinom; (44) mijil."
SJ.13-NR 505
Naskah Universitas Indonesia Library
"Naskah ini terdiri dari empat teks, yaitu: teks tentang sejarah Panembahan Lawet, teks Babad Purbalingga, teks Cariyos Kyai Ageng Gumelem, serta teks Babad Nusa Tembini. Naskah majemuk ini dinyatakan sebagai kumpulan salinan dari naskah Jawa yang tersimpan di Perpustakaan Universitas Leiden, karya dari A.M. Kartasudirja, seorang Kepala Sekolah Lanjutan di Selanegara, Purbalingga, Banyumas. Namun naskah induk yang dimaksud belum dapat diidentifikasikan. Ternyata beberapa bagian naskah ini disalin dari naskah lain koleksi FSUI, misalnya cerita tentang Ki Gumelem adalah salinan dari naskah LS.83. Dalam naskah ini, terlampir pula tujuh buah peta daerah-daerah Purbalingga, Banyumas. Penyalinan naskah ini diprakarsai oleh Dr. Th.Pigeaud di Yogyakarta, pada tahun 1941."
[Place of publication not identified]: [Publisher not identified], [Date of publication not identified]
LS.81-G 181a
Naskah Universitas Indonesia Library
"Naskah ini berisi ringkasan teks Babad Muhammad, tanpa keterangan tentang naskah mana yang diringkas. Ringkasan dibuat oleh Mandrasastra pada tahun 1940 di Yogyakarta atas perintah Pigeaud. Naskah babon terdiri atas 11 pupuh dengan urutan sebagai berikut: asmaradana; sinom; pangkur; mijil; asmaradana; pangkur; durma; asmaradana; sinom; pangkur; dan asmaradana. Naskah yang diringkas berkisah tentang kelahiran Nabi Muhammad dan perjalanan hidupnya, namun dalam ringkasan ini penceritaannya menggunakan versi tersendiri yang menympang dari cerita yang dikenal oleh kalangan umat Islam pada umumnya."
[Place of publication not identified]: [Publisher not identified], [Date of publication not identified]
CI.12-A 42.01
Naskah Universitas Indonesia Library