Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 183934 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nabil Arsyril Nuha
"Penelitian ini menganalisi pengaruh Self-Congruity dan Perceived Congruence terhadap Brand Equity Kopi Nako Daur Baur Bogor, dimediasi oleh Brand Identification dan Brand Credibility. Penelitian kuantitatif ini menggunakan metode survei dengan skala likert tujuh poin yang disebarkan kepada 107 responden berusia 13-44 tahun yang berdomisili di Jabodetabek dan pernah mengunjungi outlet Kopi Nako Daur Baur Bogor. Analisis dilakukan menggunakan PLS-SEM. Hasil menunjukkan bahwa Self-Congruity dan Perceived Congruence masing-masing memiliki pengaruh kecil kepada Brand Equity secara langsung dan berpengaruh besar melalui mediator Brand Identification dan Brand Credibility (nilai T-statistics > 1.976 dan p-value < 0.05). Temuan ini menegaskan bahwa konsep ramah lingkungan pada coffee shop dapat meningkatkan Brand Equity melalui variabel Self-Congruity dan Perceived Congruence yang dimediasi oleh Brand Identification dan Brand Credibility.

This study analyzes the influence of Self-Congruity and Perceived Congruence on the Brand Equity of Kopi Nako Daur Baur Bogor, mediated by Brand Identification and Brand Credibility. This quantitative research employed a survey method using a seven-point Likert scale, distributed to 107 respondents aged 13–44 years who reside in the Greater Jakarta area (Jabodetabek) and have visited the Kopi Nako Daur Baur Bogor outlet. The analysis was conducted using PLS-SEM. The results show that both Self-Congruity and Perceived Congruence have a small direct effect on Brand Equity but a significant indirect effect through the mediators Brand Identification and Brand Credibility (T-statistics > 1.976 and p-value < 0.05). These findings highlight that the environmentally friendly concept of the coffee shop can enhance Brand Equity through Self-Congruity and Perceived Congruence mediated by Brand Identification and Brand Credibility."
Depok: Program Pendidikan Vokasi Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alyssa Melita Rahmat
"Produk kecantikan di Indonesia semakin berkembang dan bertambah banyak. Hal ini membuat setiap brand kecantikan harus mampu menyajikan ide-ide yang out of the box, fresh, dan unik. Salah satu cara yang kerap digunakan sejak dahulu sebagai strategi pemasaran adalah dengan menggunakan brand ambassador baik dari kalangan selebriti maupun non-selebriti. Penggunaan brand ambassador terbukti secara signifikan dapat membantu memengaruhi serta mengajak konsumen untuk membeli ataupun menggunakan suatu produk. Media sosial sebagai salah satu media penyampaian pesan juga berperan penting bagi brand untuk memberikan informasi-informasi mengenai produk maupun jasa yang ditawarkan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mencari tahu korelasi hubungan yang terbentuk dari tiga variabel yakni brand ambassador, brand credibility, dan brand equity baik secara langsung maupun tidak langsung. Penelitian dilakukan pada produk kecantikan Somethinc yang saat ini sedang menggunakan boyband asal Korea Selatan, NCT Dream, sebagai brand ambassador untuk membantu brand dalam berkomunikasi dengan konsumennya. Pengujian ini dilakukan pada 400 responden yang hasilnya menunjukan bahwa brand ambassador memiliki hubungan signifikan terhadap brand equity baik secara langsung dan tidak langsung. Akan tetapi, secara tidak langsung melalui mediasi brand credibility nilai signifikan yang didapatkan lebih besar dan memberikan hasil yang lebih baik dibandingkan secara langsung.

Beauty products in Indonesia have grown and multiplied more than they used to be. Due to this growth, every beauty brands must be able to present various ideas that are out of the box, fresh, and unique. One strategy that has been used since a long time ago is by using brand ambassadors from both celebrities and non-celebrities as a marketing strategy. The use of brand ambassadors has been proven significantly helps in influence and gain more consumers to buy or use a product. Social media has been used as a media or platform to spread information about the products of services that were being offered. The purpose of this study was to know and determine the correlation formed from brand ambassador, brand credibility, and brand equity either directly or indirectly. This study was conducted on Somethinc, local beauty product, that currently using South Korean boy band, NCT Dream. The result from this study was taken from 400 respondents from its Instagram followers, in which the result showed that brand ambassadors have a significant effect on brand equity both directly and indirectly. However, the indirect result through brand credibility as mediation has greater significant value obtained rather than direct result."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mutia Nurazizah Rachmawati
"Perusahaan saat ini dihadapkan dengan advertising clutter yang mendorong perusahaan untuk merencanakan strategi pemasaran secara kreatif dan efektif untuk mempengaruhi sikap konsumen. Salah satu cara yang dapat digunakan adalah melalui celebrity endorsement. Berdasarkan signaling theory, perusahaan menggunakan sinyal atau sumber yang kredibel untuk menginformasikan karakteristik dari brand atau perusahaan. Sehingga penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kepercayaan selebritas berdasarkan aspek kognitif dan afektif konsumen terhadap kredibilitas iklan, brand dan perusahaan serta dimoderasi oleh tipe celebrity endorser. Penelitian ini membedakan tipe celebrity endorser nasional dan internasional dalam konteks Indonesia. Jumlah data yang diperoleh pada penelitian ini adalah 1159 responden. Metode pengolahan data yang digunakan adalah Structural Equation Modelling (SEM) dengan multigroup analysis menggunakan software IBM SPSS 22 dan IBM AMOS 23. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa celebrity endorser nasional memiliki efek moderasi yang lebih lemah pada hubungan celebrity trust terhadap advertising credibility. Namun, celebrity endorser nasional diketahui memiliki efek yang lebih kuat pada brand dan corporate credibility."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marsha Windira
"Skripsi ini membahas tentang keterlibatan terhadap merek (brand engagement) pada Facebook. Ketertarikan merek dalam menggunakan Facebook sebagai bagian dari strategi pemasaran mereka kian meningkat. Merek telah menyadari peran dari Facebook adalah untuk membangun engagement dan awareness. Pada Facebook, jumlah ?like?, komen, dan share adalah manifestasi untuk brand engagement. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi sikap konsumen yang terlibat terhadap sebuah merek melalui "like" pada Facebook dan mengetahui pengaruhnya terhadap brand outcome yang berupa Brand Love, Word of Mouth, dan Brand Acceptance. Penelitian ini mengambil studi kasus merek Dove Indonesia yang merupakan salah satu merek yang aktif di Facebook dan memiliki pengikut yang banyak. Dengan mengambil sampel penelitian dari 150 responden, data hasil penelitian diolah menggunakan Structural Equation Modelling. Hasil penelitian menyatakan bahwa keterlibatan konsumen dengan sebuah merek memiliki pengaruh terhadap terbentuknya Brand Love dan memediasi hubungan antara self expressive brand terhadap Brand Advocacy yang berupa Word of Mouth dan Brand Acceptance
This study examines brand engagement on Facebook. The growth of interest in the use of Facebook as part of brand's marketing strategy is increasing. Brands have embraced Facebook as a key marketing channel to drive engagement and brand awareness. On Facebook, the number of "like", comment and share a brand?s page receives are a manifest variable for brand engagement. This research is to identify consumer behaviour which are involved with a brand through ?like? on Facebook and to identify its relationship towards brand outcome in the form of Brand Love, Word of Mouth and Brand Acceptance. This research utilises case study of brand Dove Indonesia, an Indonesian brand that is most active on Facebook and has plenty of followers. By acquiring a sample of 150 respondents, gathered data on this research was processed by using Structural Equation Modelling. The result of this research shows that consumer involvement with a brand has impact towards Brand Love and mediating the relationship between Self-Expressive Brand and Brand Advocacy in the form of Word of Mouth and Brand Acceptance."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
S60862
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohamad Yusuf
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh dari brand community terhadap customer satisfaction dan brand loyalty. Penelitian ini juga ingin menganalisis pengaruh dari customer engagment di media sosial yang berbentuk frekuensi dan durasi mengunjungi brand pages terhadap brand community.
Platform media sosial yang digunakan dalam penelitian ini adalah seperti Facebook, Instagram, Twitter, dan Youtube. Responden pada penelitian ini merupakan pengikut dari sebuah brand pages pada media sosial yang sudah disebutkan di atas dan berdomisili di Jabodetabek. Metode pengolahan data pada penelitian ini menggunakan structural equation modelling.
Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah frekuensi mengunjungi brand pages berpengaruh positif terhadap relevansi dari brand pages terhadap konsumen, relevansi brand pages memiliki pengaruh positif terhadap brand community, brand community berpengaruh positif terhadap customer satisfaction, dan customer satisfaction berpengaruh positif terhadap brand loyalty.

This study aims to analyze the influence of brand community on customer satisfaction and brand loyalty. This study also wanted to analyze the influence of customer engagment in social media in the form of frequency and duration of visiting brand pages to brand community.
Social media platform used in this research is like Facebook, Instagram, Twitter, and Youtube. Respondents in this study are followers of a brand pages on social media mentioned above and domiciled in Jabodetabek. Data processing method in this study using structural equation modeling.
The result of this research is frequency of visiting brand pages have positive influence to the relevance of brand pages to consumers, the relevance of brand pages have positive influence to brand community, brand community have positive effect on customer satisfaction, and customer satisfaction have positive effect on brand loyalty.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Joshua Agusta
"Penelitian ini bertujuan menemukan pengaruh Brand Reputation dan Brand Tribalism pada Brand Relationship dalam konteks Brand Kecap Bango milik PT Unilever Indonesia. Penelitian ini bersifat konklusif dan desktiptif dengan desain cross-sectional. Pengumpulan data dilakukan dengan convenience sampling dan menghasilkan 235 responden. Dilakukan uji validitas, reliabilitas, analisis model pengukuran, dan analisis multiple linear regression melalui SPSS 13. Hasil penelitian menemukan bahwa Brand Reputation dan Brand Tribalism yang dipersepsikan konsumen secara signifikan dan positif mempengaruhi Two-Way Communications dan Emotional Exchange yang mempengaruhi pembentukan Brand Relationship.

This study aims to find the influence of Brand Reputation and Brand Tribalism on Brand Relationship in context of Bango soy sauce brand owned by PT Unilever Indonesia. This study is using conclusive and descriptive cross-sectional research design. Data is collected by convenience sampling and generates 235 respondents. Validity, reliability, measurement model analysis, and multiple linear regression analysis are tested using SPSS 13. The results found that Brand Reputation and Brand Tribalism that is perceived by consumers are significantly and positively affect the Two-Way Communications and Emotional Exchange that form the Brand Relationship."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S54570
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dhien Yanuar Tornado
"Di tengah persaingan antar merek di era globalisasi, perlunya usaha untuk membangun merek sehingga mempunyai nilai lebih dimata konsumen. Merek yang mempunyai nilai lebih bisa disebut mempunyai Brand Equity yang kuat, kepuasan konsumen disatu sisi merupakan salah satu tujuan perusahaan yang ingin dicapai. Jika konsumen puas maka konsumen cenderung akan mempunyai loyalitas yang akan mendatangkan keuntungan bagi perusahaan. Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah ada pengaruh Brand Equity terhadap Customer satisfaction dan sejauh mana pengaruhnya.
Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori ekuitas merek dari Aaker (1991) dan kepuasan konsumen. Metode penelitian menggunakan survey. jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dan sifat penelitian eksplanatif. Populasi penelitian ini adalah konsumen Tefal yang berjumlah 6000 orang dan sample 203 orang. Metode pengumpulan data dilakukan dengan penyebaran kuesioner untuk data primer dan studi pustaka untuk data sekunder.
Metode analisis menggunakan analisa deskriptif untuk menggambarkan karakteristik responden dan analisa SEM (Structural Equation Modelling) untuk mengukur asosiasi antara variabel penelitian dan pengujian hipotesa dengan uji statistic.
Hasil penelitian pertama menunjukkan variable laten ekuitas merek dipengaruhi oleh variable asosiasi merek, lalu variable laten kepuasan dipengaruhi oleh variable kemudahan. Pada analisa model structural menunjukkan bahwa Ekuitas merek berpengaruh signifikan terhadap kepuasan konsumen.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah ekuitas merek Tefal sangat bagus begitu juga Kepuasan konsumen dan adanya pengaruh yang signifikan ekuitas merek terhadap kepuasan konsumen.

In the midst of inter-brand competition in the era of globalization, enterprises need to build a brand that has more value in the eyes of consumers. Brands that have more value can be called to have a strong brand equity, customer satisfaction is one of the company's goal to be achieved. If consumers are satisfied then the consumer will likely have a loyalty that will be profitable for the company. Formulation of the problem in this study is whether there is influence of Brand Equity on Customer satisfaction and the extent of its influence.
The theory used in this study is the theory of brand equity by Aaker (1991) and consumer satisfaction. This research using survey research methods. This type of research is descriptive quantitative and explanatory nature of the research. The study population is a consumer Tefal sample totaled 6,000 and 203 people. Method of data collection is done by distributing questionnaires for the primary data and literature for secondary data.
The method of analysis uses descriptive analysis to describe the characteristics of respondents and SEM analysis (Structural Equation Modeling) to measure the association between the study variables and testing hypotheses by statistical tests.
The results of the first study showed a latent variable influenced by variables of brand equity brand association, and satisfaction latent variable influenced by variables ease. In the structural model analysis showed that there is significant effect of brand equity to customer satisfaction.
The conclusion of this study is very good Tefal brand equity as well as consumer satisfaction and there is significant effect brand equity to customer satisfaction.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Amar Ma`ruf
"Dalam sepuluh tahun terakhir bisnis yang menggeliat paling dinamis adalah bisnis telepon seluler. Bisnis ini tumbuh luar biasa dan mempengaruhi semua sisi bisnis yang terkait dengannya. Mulai dari operator seluler sebagai penyedia jasa, vendor penyedia teknologi seluler, penyedia handphone seluler sampai bisnis aksesorisnya.
PT. Indosat sebagai salah satu penyedia jasa telepon seluler nomor dua terbesar di Indonesia dengan produknya kartu selulernya (Matrix, Mentari dan IM3), menjadi sangat peduli dengan keberadaan merek kartu selulernya. Salah satu yang menjadi kunci sukses dan kekuatan operator untuk eksis di bisnis ini adalah jika mempunyai merek yang cukup kuat melekat di benak pelanggan maupun konsumen. Salah satu indikator yang digunakan untuk mengetahui kekuatan suatu merek dipasar adalah dengan menghitung brand equity atau ekuitas merek tersebut.
Paska merger Indosat melakukan reposisinning merek kartu seleluernya dari 4 merek (Matrix, Mentari, IM3 Bright, IM3 Smart) menjadi hanya 3 merek yaitu Matrix, Mentari dan IM3. Matrix adalah kartu paska bayar, sedangkan Mentari dan IM3 adalah kartu pra bayar dengan segmen dan target pelanggan yang berbeda.
Penelitian ini dilakukan untuk menganalisa dan mengetahui brand equity dari masing-masing kartu seluler Indosat (Matrix, Mentari dan IM3). Di samping itu juga untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan masing-masing kartu berdasarkan elemen yang membentuk ekuitas merek tersebut. Perhitungan brand equity ini menggunakan konsep brand equity ten yang pertama kali diperkenalkan oleh David A. Aaker. Konsep ini kemudian dikembangkan dan dijadikan model oleh Darmadi Durianto dan kawan-kawan dan menjadi referensi dalam pembuatan penelitian ini.
Dari hasil pengukuran menggunakan model brand equity ten diketahui bahwa brand equity tertinggi dari kartu seluler Indosat adalah kartu Mentari, kemudian IM3 dan terakhir Matrix. Elemen-elemen yang mempengaruhi terbentuknya brand equity index dalam perhitungan menggunakan model brand equity ten adalah brand awareness, perceived value, brand personality, organizational associations, price premium, customer satisfaction/loyalty, perceived quality, leadership/popularity, market share, market price & distribution coverage.
Hasil ini ternyata sejalan dengan revenue yang dihasilkan oleh masing-masing kartu dimana kartu Mentari memberi sumbangan sebesar 63% dari total revenue kartu seluler Indosat, disusul IM3 sebesar 20% dan terakhir Matrix sebesar 17%. Artinya adanya keterkaitan antara besarnya ekuitas merek dengan besarnya output yang dihasilkan baik secara penjualan maupun keuangan.
Untuk bersaing dengan kompetitornya khususnya Telkomsel dan XL, maka semua elemen dalam brand equity ten perlu segera ditingkatkan mengingat brand equity atau brand value semua kartu seluler Indosat masih berada satu tingkat dibawah kartu seluler Telkomsel.

In recently decade the business which very dynamics is cellular telephone business. The business fantastic growth and influences all sectors related of them. Such as operator as service provider, vendor for technology provider, hand phone provider till accessories business.
PT. Indosat as second bigger cellular operator in Indonesia with cellular product (Matrix, Mentari and IM3) very concerned with the brand of cellular card. One of the key success and strength point of operator to exist in this business is to having brand which be Top of Mind in head's of customer and consumer. One of the indicators which using to know of brand positioning is measuring the brand equity of them.
After merged Indosat has repositioning of their cellular brand from 4 brands (Matrix, Mentari, IM3 Bright and IM3 Smart) into 3 brands, they are Matrix, Mentari and IM3. Matrix is postpaid cellular card. While Mentari and IM3 are prepaid cellular card with different segment and target.
Objectives of this study are analyzing and knowing the brand equity of Indosat cellular card (Matrix. Mentari, and IM3). Beside that to recognizing strength and weakness point of them based on element which builds the brand equity. Brand equity analyzing using brand equity ten concept which the first time introduced by David A. Aaker. Therefore this concept continues and developed by Darmadi Durianto and his colleagues and as reference of this study.
From measuring result in this study which using brand equity ten models, found that the highest index of brand equity for lndosat cellular brand is Mentari, than IM3 and the last is Matrix. The element which involved in this model and value of' brand equity index are brand awareness, perceived value, brand personality, organizational associations, price premium, customer satisfaction/loyalty, perceived quality, leadership/popularity, market share, market price & distribution coverage.
The result is inline with revenue which generated by each brand. Mentari can generate the revenue until 63% from total cellular revenue, following IM3 with 20% revenue and Matrix with 17%. Means there is relationship among brand equity of product with outcome to sales and finance.
To compete with close competitors particularly Telkomsel and XL. Hence all elements in brand equity ten need to improve as soon as possible. Remembering the brand equity or brand value Indosat cellular card lower one level from Telkomsel.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
T18514
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yusuf Hakim
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Corporate Social Responsibility CSR terhadap corporate brand equity melalui mediasi corporate brand credibility dan reputation. Data pada penelitian ini didapatkan dari penyebaran kuesioner secara langsung kepada pengguna GO-JEK yang mengetahui tentang kegiatan CSR dari GO-JEK. Data ini diolah dengan menggunakan metode Structural Equation Modeling SEM.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa CSR memiliki pengaruh positif terhadap corporate brand equity melalui mediasi corporate brand credibility dan reputation secara berurutan. Hasil penelitian ini juga menunjukkan CSR memiliki pengaruh positif terhadap kedua variabel mediasi, yaitu corporate brand credibility dan reputation.

This research aims to analyzes the effect of Corporate Social Responsibility CSR toward corporate brand equity mediated through corporate brand credibility and reputation. Data for this research were collected through direct questionnaire to GO JEK user who knew about CSR activities conducted by GO JEK. They were analyzed using Structural Equation Modeling SEM method.
The result of this research shows that CSR have a positive effect to corporate brand equity mediated through corporate brand credibility and reputation sequentially. The result of this research also shows that CSR have positive effect to both mediation variables, corporate brand credibility and reputation.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Okki Rianayu Anjani
"Tesis ini ingin menguji pengaruh bauran pemasaran yang dilakukan oleh majalah wanita terhadap brand equity , serta hubungannya dengan media credibility majalah tersebut yang dilihat dari isi pemberitaan artikel dan iklan editorial. Majalah wanita yang dijadikan objek penelitian adalah Majalah Femina dibandingkan terhadap Majalah Cosmopolitan. Penelitian menggunakan metode Structural Equations Modelling (SEM). Berdasarkan data dari 230 responden maka dapat diketahui bahwa dalam industri majalah wanita, kualitas produk dan promosi berpengaruh positif terhadap pembentukan brand equity. Kemudian didapatkan temuan bahwa brand equity berpengaruh terhadap media credibility yang diukur dari aspek isi pemberitaan artikel, namun brand equity tidak berpengaruh secara positif dalam pembentukan media credibility dari aspek iklan editorial pada majalah wanita.

This thesis examined the effect of the marketing mix is done by women's magazine on brand equity, and its relationship with the media credibility of the magazine is seen from the contents of the news articles and editorial advertising. Women's magazine who were subjected to experiments is Femina and cod compared it again its main competitor, Cosmopolitan. This research using the method of Structural Equations Modeling (SEM). Based on data from 230 respondents it is known that in the women's magazine industry, product quality and promotions have a positive influence on the formation of brand equity. Then the obtained findings that brand equity effect on media credibility is measured from the aspect of the content of news articles, but brand equity but does not affect positively on media credibility is measured from the aspect of the advetorial advertising in women's magazine."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2011
T29944
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>