Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4348 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Joko Supriyono
"Sebagai pemasok minyak sawit terbesar dunia, Indonesia masih memegang “supremasi” penghasil minyak nabati nomor satu di tingkat global. Namun, apakah keadaan industri sawit Indonesia saat ini baik-baik saja? Alih-alih menunjukkan pertumbuhan yang menggembirakan, sektor industri sawit Indonesia justru memperlihatkan tanda-tanda stagnasi, bahkan proyeksi kemunduran belakangan ini. Banyak hal yang dihadapi Indonesia dalam menjaga dan mempertahankan kejayaan sawit di pasar global, terutama persaingan di tengah tantangan sustainability. Industri sawit Indonesia tidak berdiri sendiri di ruang hampa, tetapi menjadi bagian integral dari lanskap sumber energi global, dengan segala persaingan dan dinamikanya. Maka, Indonesia harus menempatkan diri secara baik dan determinatif dalam percaturan global maupun regional untuk menentukan masa depan industri sawit nasional. Pertanyaannya, sejauh mana negara telah hadir untuk memberikan daya dukung kepada perkembangan industri minyak sawit yang telah menjadi komoditas ekspor andalan dan berkontribusi terhadap pertumbuhan perekonomian nasional? Buku ini menyajikan beberapa fakta penting yang semestinya menjadi titik berangkat untuk mengambil keputusan dan langkah strategis terkait masa depan industri sawit Indonesia."
Jakarta: PT Gramedia , 2024
633.851 JOK m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Sangkilawang, Dennis Roy
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1990
S17991
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Poppy Shafira Widya Putri
"Serat tandan kosong kelapa sawit (TKKS) merupakan limbah kelapa sawit yang pemanfaatannya masih sangat kurang di Indonesia. Serat ini memiliki potensi besar untuk menjadi bahan alternatif pengganti karbon hitam dan silika sebagai penguat dalam komposit karet. Akan tetapi, diperlukan coupling agent untuk meningkatkan kompatibilitas antarmuka karet alam dengan serat TKKS. Coupling agent hibrida poliisoprena-pati digunakan untuk meningkatkan kompatibilitas tersebut. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh komposisi serat TKKS dan coupling agenthibrida poliisopren-patiterhadap sifat mekanik komposit karet alam-serat TKKS. Karakterisasi Fourier Transform Infrared (FTIR) Spectroscopy dan Scanning Electro Microscope (SEM), serta pengujian tarik dilakukan untuk medukung tujuan penelitian ini. Didapatkan kondisi optimal komposisi serat TKKS dan coupling agent hibrida poliisoprena-pati dalam komposit karet alam-serat TKKS yang meningkatkan kekuatan tarik hingga sebesar 26,568 MPa dan Modulus Young sebesar 1,117 MPa. Hal ini menandakan daya ikat antarmuka karet alam dengan serat TKKS meningkat dengan menggunakan coupling agent hibrida poliisoprena-pati. Peningkatan ini menunjukkan kompatibilitas karet alam dengan serat TKKS juga meningkat.

Oil palm empty fruit bunch (OPEFB) fiber is a palm waste that its utilization is lacking in Indonesia. This fiber has a great potential to be an alternative material to substitute carbon black and silica as fillers on natural rubber composite. However, a coupling agent is needed to enhance the compatibility of natural rubber and OPEFB fiber. Polyisoprene – starch hybrid based coupling agent was used to enhance this compatibility. This research was conducted to observe the effect of OPEFB fiber and polyisoprene – starch hybrid based coupling agent processes on mechanical properties of natural rubber – OPEFB fiber composite. Fourier Transform Infrared (FTIR) Spectroscopy and Scanning Electron Microscope (SEM) characterizations, also tensile test was done to support the objective of this research. The optimum compositions of fiber and coupling agent were obtained in which the tensile strength and Young's Modulus were increased up to 26,568 MPa and 1,117 MPa, respectively. This result showed that polyisoprene – starch hybrid coupling agent enhanced the interface adhesion of natural rubber and OPEFB fiber. This enhancement meant the compatibility of natural rubber and OPEFB fiber was also enhanced."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dhea Annora Maritza
"Asam glukonat (GA) dan asam xilonat (XA) merupakan contoh asam organik yang banyak digunakan sebagai platform chemical. Aplikasinya telah banyak di industri seperti pada sektor pangan, farmasi, hingga industri bangunan untuk asam xilonat. Kedua asam organik tersebut dapat diperoleh dari oksidasi glukosa dan xilosa. Salah satu alternatif dalam memperoleh bahan baku pembuatannya adalah dari biomassa lignoselulosa Beberapa tahun terakhir, biomassa lignoselulosa banyak digunakan sebagai bahan baku dalam pembuatan valuable chemical. Salah satu limbah yang dapat digunakan adalah pelepah kelapa sawit diketahui memiliki kandungan holoselulosa yang lebih tinggi dibandingkan bagian kelapa sawit lainnya yaitu sekitar 80-83%. Pada penelitian ini, asam glukonat dan asam xilonat diproduksi melalui fermentasi menggunakan Gluconobacter oxydans. Penggunaan Gluconobacter oxydans dalam proses fermentasi dipilih karena dapat mengoksidasi glukosa menjadi asam glukonat dan sekaligus mengoksidasi xilosa menjadi asam xilonat. Digunakan dua jenis medium fermentasi yaitu hidrolisat pelepah kelapa sawit dan media sintetik pada suhu 30 °C. Variasi kecepatan agitasi dan rasio inokulum dilakukan pada proses fermentasi untuk mendapatkan konsentrasi GA dan XA maksimum. Hasilnya menunjukkan bahwa Gluconobacter oxydans secara efektif mengubah hidrolisat pelepah kelapa sawit menjadi asam glukonat dan asam xilonat. Konsentrasi GA tertinggi dihasilkan pada jam ke-65 fermentasi yaitu sebesar 52,820 ± 12,883 g/L (rasio inokulasi 15% v/v, kecepatan agitasi 150 rpm) menggunakan medium sintetik dan 3,240 ± 0,661 g/L (rasio inokulasi 15% v/v, kecepatan agitasi 220 rpm) menggunakan medium hidrolisat. Sedangkan XA yang diperoleh menggunakan medium sintetik adalah sebesar 2,310 ± 1,431 g/L (rasio inokulasi 9% v/v, kecepatan agitasi 220 rpm) pada jam ke-96 fermentasi dan 0,325 ± 0,460 g/L (rasio inokulasi 5%, kecepatan agitasi 190 rpm) pada jam ke-24 fermentasi dengan menggunakan hidrolisat. Secara keseluruhan, penelitian ini mendukung pemanfaatan limbah pertanian secara berkelanjutan untuk menghasilkan asam organik yang berharga melalui proses fermentasi.

Gluconic acid (GA) and xylonic acid (XA) are examples of organic acids that are widely used as platform chemicals. It has many applications in industries such as food, pharmaceutical, and building industries for xylonic acid. Both organic acids can be obtained from the oxidation of glucose and xylose. One of the alternatives in obtaining raw materials for its manufacture is from lignocellulosic biomass. In recent years, lignocellulosic biomass has been widely used as a raw material in the manufacture of valuable chemicals. One of the wastes that can be used is palm fronds which are known to have a higher holocellulose content than other parts of palm oil, which is around 80-83%. In this study, gluconic acid and xylonic acid were produced by fermentation using Gluconobacter oxydans. The use of Gluconobacter oxydans was chosen because it can oxidize glucose to gluconic acid and oxidize xylose to xylonic acid at once. Two types of fermentation medium were used in this research, which are hydrolyzed palm fronds and synthetic media at 30 °C incubation. Variation of agitation speed and inoculum ratio were carried out during the fermentation process to obtain maximum GA and XA concentrations. The results show that Gluconobacter oxydans effectively change the hydrolysate of palm fronds into gluconic acid and xylonic acid. The highest GA concentration was produced at the 65th hour of fermentation, namely 52.820 ± 12.883 g/L (15% v/v inoculation ratio and 150 rpm agitation speed) using synthetic medium and 3.240 ± 0.661 g/L (15% v/v inoculation ratio and 220 rpm agitation speed) using hydrolysate medium. Whereas the XA obtained using synthetic medium was 2.310 ± 1.431 g/L (9% v/v inoculation ratio and 220 rpm agitation speed) at the 96th hour of fermentation and 0.325 ± 0.460 g/L (5% inoculation ratio and 190 rpm agitation speed) at the 24th hour of fermentation using hydrolysate. Overall, this research supports the sustainable use of agricultural wastes to produce valuable organic acids through the fermentation process."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mira Dameria
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1990
S17878
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Johanis Palar Mogea
"Revisi marga Arenga dilakukan dengan memanfaatkan data-data morfologi, anatomi, geografi dan ekologi. Kunci identifikasi seksi dan jenisnya disajikan, berikut pertelaan lengkapnya. Jenis-jenis tersebut tetap ditampung dalam seksi Arenga (12 jenis) dan seksi Didymosperma (10 jenis). Marga ini sebelumnya memiliki 23 jenis dengan 2 varietas, dalam revisi ini direduksi menjadi 22 jenis dengan 4 varietas, termasuk penambahan 4 jenis dan satu anak jenis yang baru pertama kali dipertelakan, yaitu: tiga jenis yang berasal dari Sumatra (A. longipes, A. talamauensis dan A. plicata), satu jenis dari Kalimantan (A. distincta) serta satu anak jenis yang tersebar di Kep. Ryukyu, Taiwan dan Hainan (A. tremula subsp. longistamina). Selain itu disusun 4 kombinasi dan 9 sinonim baru.
Marga ini tersebar luas mulai dari India, Assam Utara, Asia Tenggara sampai ke Papua Nugini; kemudian dari Kep. Ryukyu, Taiwan, Cina Selatan, P. Christmas di Lautan Hindia sampai ke Queensland (Australia Utara). Sebagian besar tumbuh di dataran rendah hutan hujan tropika. Ada 10-jenis yang endemik. Populasi A. retroflorescens dan A. caudata var. stenophylla agak jarang; A. gracilis, A. nana, A. talamauensis, dan A. plicata sangat jarang; status kelangkaan A. listeri rawan; dan A. longipes genting. Lebah Trigona irridipennis merupakan serangga penyerbuk utama pada aren (A. pinnata)
Aren telah lebih dari 200 tahun dibudidayakan khususnya di Indonesia , untuk dimanfaatkan tepung dan gulanya, kegunaan lainnya antara lain: sebagai bahan baku untuk bermacam-macam kerajinan tangan, peralatan serta perlengkapan rumah tangga, dan untuk penghijauan. Potensi tumbuhan ini dalam perhutanian dan sebagai sumber bahan baku kayu peralatan dan bangunan dapat diharapkan.
Sagu baruk (A. microcarpa) dapat disarankan untuk dikembangkan sebagai tanaman pertanian sumber karbohidrat. Tepung dari jenis yang lainnya (A. tremula subsp. longistamina, A. brevipes dan A. undulatifolia) dapat pula dimakan.
Ada 6 jenis Arenga yang berpotensi sebagai tanaman hias. Satu di antaranya (A. caudata var. hookeriana) terindah sebagai tanaman pot.

A revision of the genus Arenga was carried out using morphological, anatomical, geographical and ecological data. A key of identification to the sections and species, as well as full descriptions of the species are given. These species are still accommodated in the section Arenga (12 species) and Didymosperma (10 species). The genus which was previously consists of 23 species with 2 varieties, in this revision it was reduced into 22 species with 4 varieties, including 4 species and 1 subspecies which were described for the first time, namely: A. longipes, A. talamauensis, A. plicata (all from Sumatra); A. distincta (from Borneo), and A. tremula subsp. longistamina which is distributed in the Ryukyu Islands, Taiwan and Hainan are described for the first time. In addition 4 new combinations and 9 new synonyms are presented.
The genus is widespread from India, Upper Assam, India, throughout S.E. Asia to Papua New Guinea; and from the Ryukyu Islands, Taiwan, South China, Christmas Island of the Indian Ocean to Queensland (North Australia). Most of them grow on lowlands of tropical rainforests. There are 10 endemic species. The wild populations of A.retroflorescens and A. caudata var. stenophylla are fairly rare; A. nana, A. gracilis, A. tala﷓
mauensis, and A. plicata are very rare; the conservation status of A. 7isteri is vulnerable, and A. longipes is endangered. Trigona irridipennis is the main insect pollinator in the sugarvalrn (A. pinnata).
The sugar palm has been in semi cultivation since more than two hundred years; mainly in Indonesia for its flour and sugar. Other uses such as for handicrafts, various household tools and equipments, and reforestation are widely known; in addition, its utilization in agro-forestry and as a raw material for wood industry and constructions may be expected.
Saqu baruk (A. microcarpa) may be suggested as a new carbohydrate-producing crop. Edible flour may be obtained as well from A. brevipes, A. undulatifolia and A. tremula subsp. longistamina.
Six species may be potential ornamentals; one of them (A. caudata var. hookeriana) is the most attractive indoor plant."
1991
D218
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bernadinus Steni Sugiarto
"ABSTRAK
Tesis ini mengangkat persoalan petani swadaya kelapa sawit dalam menghadapi standar keberlanjutan yang berlaku atas produk kelapa sawit mereka, berupa Tanda Buah Segar TBS . Fokus studi ini adalah menampilkan pengalaman petani di dua desa di Kalimantan Tengah dalam mencari cara dan langkah-langkah yang tepat untuk memenuhi standar RSPO Roundtable Sustainable Palm Oil , terutama ketika menggunakan hukum sebagai salah satu instrumen untuk memenuhi standar pasar. Untuk memeriksa pengalaman-pengalaman tersebut maka studi ini menggunakan metode sosio-legal untuk mengeksplorasi aspek sosial dalam penggunaan hukum, sekaligus memperlihatkan kenyataan sosial dalam dari hukum. Sehingga penelitian lapangan akan memeriksa hukum investasi dan perkebunan dalam konteks dua desa ketika digunakan untuk memenuhi standar pasar terhadap keberlanjutan.

ABSTRACT
This thesis is to disclose the problem of oil palm smallholder farmers in facing the global sustainability standards to crude palm oil. The focus of this study is describing the experiences of farmers in two villages in searching for precise ways and steps to fulfil the Roundtable Sustainable Palm Oil standards, especially in dealing with laws as the instrument to achive the requirements of the standard. To analyse those experiences, this study uses the the socio legal method to explore the social aspects of experiencing with legal instruments and at the same time portraying the reality of laws on the ground. The study will challenge whether plantation laws and investment laws are implemented as such when farmers are facing the requirements to achieve the sustainability standards. "
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2018
T52095
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizki Pramayuda
"Kelapa sawit merupakan tanaman budidaya penghasil minyak nabati yang mempunyai nilai ekonomis tinggi. Di Indonesia, Provinsi Riau tercatat sebagai provinsi yang memiliki luas perkebunan terbesar. Dengan luas lahan kelapa sawit di Provinsi Riau yang begitu besar, maka penting untuk mengetahui kondisi terkini umur dari tanaman kelapa sawit. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengestimasi umur tanaman dengan metode regresi polinomial kuadratik serta menganalisis pola spasial sebaran umur tanaman kelapa sawit di Provinsi Riau. Penelitian ini menggunakan transformasi indeks vegetasi NDVI dan EVI yang diekstraksi dari Citra Landsat 8 – OLI Surface Reflectance. Proses akuisisi data, pengolahan data, analisis data hingga pemetaan menggunakan platform Google Earth Engine (GEE). Metode klasifikasi menggunakan Machine Learning, seperti; SVM, Random Forest dan CART untuk kemudian dibandingkan tingkat akurasinya. Estimasi umur tanaman didapatkan dari hasil pemodelan regresi polinomial kuadratik. Hasil penelitian menggunakan Machine Learning didapatkan hasil berupa tingkat akurasi yang berbeda, yakni: SVM untuk akurasi keseluruhan sebesar 98,6 % dan akurasi kappa sebesar 0,979, Random Forest untuk akurasi sebesar 97,43 % dan 0.96, CART akurasi sebesar 97,43 % dan 0.96. Sebaran umur berdasarkan faktor fisik ketinggian didominasi oleh kelompok umur dewasa terutama pada ketinggian 0-5 mdpl. Begitu pula dengan faktor fisik kemiringan lereng yang di dominasi oleh kelompok umur dewasa dan muda terutama pada kemiringan lereng 0-8 % dan 15-30 %. Sementara pada faktor fisik jarak dari sungai setiap jarak 2000meter secara keseluruhan didominasi oleh kelompok umur dewasa namun pada jarak terdekat dengan sungai yakni 0-2000meter didominasi oleh kelompok umur muda.

Oil palm is a cultivated plant that produces vegetable oil that has high economic value. In Indonesia, Riau Province is listed as the province with the largest plantation area. With the large area of ​​oil palm in Riau Province, it is important to know the current condition of the age of the oil palm plantation. The purpose of this study was to estimate the age of the plant by using quadratic polynomial regression method and to analyze the spatial pattern of the age distribution of oil palm plants in Riau Province. This study uses the transformation of the NDVI and EVI vegetation indices extracted from Landsat 8 – OLI Surface Reflectance Imagery. The process of data acquisition, data processing, data analysis to mapping using the Google Earth Engine (GEE) platform. The classification method uses Machine Learning, such as; SVM, Random Forest and CART to then compare the level of accuracy. The estimated age of the plant was obtained from the results of quadratic polynomial regression modeling. The results of the research using Machine Learning obtained results in the form of different levels of accuracy, namely: SVM for an overall accuracy of 98.6% and kappa accuracy of 0.979, Random Forest for an accuracy of 97.43% and 0.96, CART accuracy of 97.43% and 0.96. The age distribution based on the physical height factor is dominated by the adult age group, especially at an altitude of 0-5 meters above sea level. Likewise with the physical factor of the slope which is dominated by the adult and young age groups, especially on the slopes of 0-8% and 15-30%. Meanwhile, on the physical factor, the distance from the river every 2000 meters is dominated by the adult age group, but at the closest distance to the river, 0-2000 meters, it is dominated by the young age group. "
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Purba, Fritzgeraldo Gratia Parsaoran
"Kelapa sawit adalah komoditas yang sangat kompleks dalam dinamika ekonomi internasional. Terlebih, dinamika perdagangan internasional membentuk sebuah tata kelola global terkait komoditas yang diperdagangkan. Dalam tata kelola minyak sawit global, isu keberlanjutan menjadi salah satu isu yang paling sering diperdebatkan sehingga memengaruhi pembentukan tata kelola. Terlebih, isu keberlanjutan tersebut juga dipenuhi oleh berbagai dinamika aktor-aktor negara dan non-negara. Oleh karena itu, penulis berusaha untuk mengetahui bagaimana perkembangan tata kelola minyak sawit global dikaji dalam studi hubungan internasional. Untuk menemukan jawaban tersebut, penulis akan melakukan tinjauan pustaka melalui 44 literatur yang ditemukan terkait tata kelola minyak sawit global. Dalam menemukan 44 literatur tersebut, penulis menggunakan empat kata kunci yang kemudian dieleminasi menggunakan beberapa kriteria yang telah penulis tentukan. Kemudian, penulis menemukan bahwa tata kelola minyak sawit global dipenuhi oleh berbagai kompleksitas yang disebabkan oleh kepentingan aktor-aktor baik negara maupun non-negara yang memiliki kepentingannya masing-masing. Kepentingan-kepentingan tersebut saling berkontestasi dengan tujuan menghasilkan keuntungan sebesar-besarnya terhadap aktor tertentu dalam tata kelola minyak sawit global. Alhasil, tata kelola minyak sawit global menjadi sangat kompleks dan berdinamika terus-menerus yang dapat menyebabkan berbagai isu keberlanjutan, sosial, dan ekonomi tidak dapat diselesaikan secara maksimal. Oleh karena itu, penulis berusaha untuk memberikan signifikansi kepada tata kelola minyak sawit hibrida sebagai sebuah solusi dengan adanya kompromi antara kepentingan aktor negara dan non-negara. Akan tetapi, penulis menemukan kesenjangan literatur yang membahas isu dan model tersebut.

Palm oil is a very complex commodity in international economic dynamics. Moreover, the dynamics of international trade form a global governance of traded commodities. In global palm oil governance, the issue of sustainability is one of the most frequently debated issues that influence the formation of governance. Moreover, the issue is also filled with various dynamics of state and non-state actors. Therefore, the author tries to find out how the development of global palm oil governance is studied in international relations studies. To find this answer, the author will conduct a literature review through 44 literatures found related to global palm oil governance. In finding the 44 literatures, the author used four keywords which were then eliminated using several criteria that the author had determined.Then, the author finds that global palm oil governance is filled with various complexities caused by the interests of both state and non-state actors who have their own interests. These interests contest each other with the aim of generating maximum benefits for certain actors in global palm oil governance. As a result, global palm oil governance has become very complex and constantly dynamic, which can cause various sustainability, social and economic issues not to be resolved optimally. Therefore, the author seeks to give significance to hybrid palm oil governance as a solution with a compromise between the interests of state and non-state actors. However, the author found a gap in the literature addressing these issues and models."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>