Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3139 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fahruddin Faiz
"Kaidah Emas, “lakukan pada orang lain sebagaimana Anda ingin diperlakukan”, adalah
landasan moral yang mudah sekali diterima oleh semua orang di mana pun. Maka, moral,
yakni soal benar/salah, sesungguhnya mudah dipahami secara intuitif. Tapi, mengapa
moral menjadi isu paling krusial di tengah masyakarat kita?
Lihatlah fakta: Indonesia konon salah satu negara paling religius tapi masuk peringkat
(ter)tinggi korupsi di dunia. Ratusan ribu orang setiap tahun mampu berhaji dan umrah,
tapi problem kemiskinan begitu mengerikan. Betapa sulitnya mengajarkan kebersihan dan
ketertiban di ruang publik, semisal membuang sampah sembarangan dan saling serobot di
jalan raya. Mengapa orang kita lebih mudah tertib di Singapura daripada di negeri sendiri?
Mengapa justru di negeri yang masyarakatnya mementingkan agama, moralitas seperti
terabaikan?
Buku ini membuka mata kita bahwa isu moral tersebut tidak sesederhana yang
dibayangkan orang. Di situ ada faktor kesadaran pribadi, sistem hukum, konvensi sosial,
adat dan kebiasaan, sistem pendidikan, dan sistem sosial, serta sistem keyakinan. Dari
mana kita mengurainya?
“Tak jarang karena ketidaksadaran dan ketidaktahuan, belakangan ini keharusan
mengedepankan moralitas dalam kehidupan keseharian kita terasa makin luntur.
Prioritas-prioritas lain—pengejaran kekuasaan, kemakmuran, dan popularitas—telah
menjadikan persoalan moralitas ini seperti terabaikan. Buku ini menjadi penting dalam
rangka menjernihkan dan memulihkan kesadaran kita bahwa hanya dengan senantiasa
menegakkan moralitas, peluang bagi kehidupan bersama
yang menjanjikan kebahagiaan bisa dipastikan.”
—Haidar Bagir, penulis Islam Risalah Cinta dan Kebahagiaan
“Manakala saya membaca buku ini, secara reflektif saya berteriak girang, ‘Wow, inilah
buku yang ditunggu-tunggu!’ Saya sungguh sangat mengagumi dan menaruh minat atas
karya Dr. Fahruddin Faiz ini. Buku ini disampaikan dengan narasi yang enak dan
menyentuh palung kalbu.”"
Bandung: Mizan, 2024
170 FAH f
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
"Pemikiran Murdoch memberikan dobrakan besar dalam etika abad ke-20, bahkan begitu berbeda denganaliran utama filsafat moral selama 4000 tahun terakhir. Tesis Murdoch di dalam karya filosofis utamanya berjudul The Sovererignty of Good. Kita dapat melihat bahwa Murdoch dipengaruhi oleh ide tentang "Yang Baik" (The Good) dari Plato dan konsep " perhatian" (attention) dari Simone Weil. Dengan mengembangkan dua konsep kunci tersebut, Murdoch mengkritik pandangan filsafat analitik dari Ayer dan pandangan eksistensialisme dari Sartre bahwa dunia empiris bebas nilai dan moralitas tidak berkaitan dengan keadaan nyata di luar kita. Dengan mengkritik perkembangan etika pasca Kant, Murdoch semakin menajamkan pula pandangannya tentang " Yang Baik", serta jalan menuju kesana..."
DRI 37:1 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Nik Hayanti
"Pemikiran Al-Ghazali sangat relevan untuk dicoba diterapkan di Indonesia, yang secara gamblang menawarkan pendidikan akhlak yang paling diutamakan. Dengan akhlak yang baik, berkarakter keislaman yang tinggi, betapapun parahnya kondisi sosial."
Tulungagung: Jurnal Pengembangan Ilmu Keislaman, 2012
297 JPIK 7:1 (2012)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Collinson, Diane
Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2001
921 COL l
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Frost, S.E.
New York: Doubleday, 1962
921 FRO b
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Chairul Arifin
Jakarta: ISTN, 2000
R 103 CHA k
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
New York: Quality Paper Book Club, 1999
184 ESS
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Al-Kilani, Ibrahim
"Buku ini mengurai tentang kehidupan Tokoh Arab yaitu Abu Hayyan al-Tawhidi.
Abu Hayyan al-Tawhidi merupakan seorang pemikir Arab pada abad ke 10."
Kairo: Dar al-Ma'arif, 1957
ARA 928.927 KIL a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
"Advertising industry in Indonesia is growing faster than ever, but the truth is, when we talk about morality in advertising, it is terrified. We can see that from some advertisements which has women as talents. There is never going to be the good advertisements, or the bad advertisement, especially when they are judged only by 'true or false'. But, advertisement can be evaluated by the etiquette manner (polite or impolite), and by moral manner (morale or immorale; human dignity, conscience, and justice). It is critical to concern on moral reality. At least four factor should be concemed: human dignity, conscience, justice, and faith to God. Adveritisement should not be seen only as commercial and publication tools that requires aesthetical stuff. It is should be seen also as a moral substance. Therefore, advertisement which uses woman talent taken into some accounts: (1) the reflection of woman's role and attitude change proportionally and contextually, (2) it is not allowed to picture woman and place her to be harrased, exploited, prettified, and as an object that anyhow could decrease her dignity, (3) the equality of gender should not be confronted or biased in whole ordinary day aspect ."
JISIP 7 (2008)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Muirhead, J.H.
London: Allen, 1930
928.42 MUI c
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>