Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 28043 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Stead, Rebecca
"Suatu hari, perpustakaan kecil gratis muncul di Kota Martinville. Di dekatnya ada plang bertuliskan: AMBIL BUKU, TINGGALKAN BUKU. ATAU DUA-DUANYA! Evan mengambil dua buku dan mendapati buku-buku di perpustakaan tersebut berasal dari Perpustakaan Martinville yang terbakar dua puluh tahun lalu. Perpustakaan kecil gratis itu ternyata dibuat oleh hantu bernama Al dan dijaga oleh kucing manis bernama Mortimer. Al merupakan asisten pustakawan Perpustakaan Martinville sementara Mortimer dulu tinggal di sana. Setiap kali mengingat kebakaran Perpustakaan Martinville, hati Mortimer selalu berkata itu salahnya. Apa yang sebenarnya terjadi hari itu?"
Jakarta: PT Gramedia, 2024
813 STE l
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Grann, David
""In 1925, the legendary British explorer Percy Fawcett ventured into the Amazon jungle in search of a fabled civilization located deep in the deadly wilderness. He never returned. In this masterpiece of narrative nonfiction, journalist David Grann tells the epic story of Fawcett's quest for this 'Lost City of Z," and unravels the greatest exploration mystery of the twentieth century."--page 4 of cover"
Jakarta : Gramedia Pustaka Utama, 2015
910.4 GRA l
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Colfer, Eoin
"A second juvenile genius has discovered that fairies do exist, and she is determined to capture one for scientific study. And not just any fairy. The newcomer intends to trap a demon -- the most human-hating species unknown to man. Only an ancient time spell separates the demons from mankind -- and Artemis must prevent it from unravelling. If he fails, the bloodthirsty tribe will relaunch their quest to wipe every human from the planet.
Criminal mastermind Artemis Fowl finally meets his match. A second juvenile genius has discovered that fairies do exist, and she is determined to capture one for scientific study. And not just any fairy. The newcomer intends to trap a demon: the most human-hating species known to man. But there are more than two players in this deadly game. Holly Short has been enlisted by Section Eight, a covert division of the Lower Elements Police, to find out just what her old accomplice Artemis is up to. And there is also a mysterious assassin, Billy Kong, who will stop at nothing to get his revenge. Only an ancient time-spell separates the demons from mankind, and Artemis must prevent it from unravelling. If he fails, the bloodthirsty tribe will relaunch their quest to wipe every human from the planet. Because that's what demons live to do. There can only be one winner - and this time it might not be Artemis Fowl."
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2018
823 COL a
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Cleary, Thomas
Jakarta: Elex Media Komputindo, 2003
355.02 CLE s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Kathan Gerry Vivaldi
"Nilai yang hilang adalah nilai yang tidak disimpan dalam variabel tertentu dalam pengamatan. Nilai yang hilang dapat ditemukan dalam data di hampir semua bidang penelitian dan dapat mempersulit analisis data. Self-Organizing Maps (SOM) adalah metode clustering berbasis jaringan saraf yang dapat digunakan sebagai metode imputasi, di mana SOM menyalahkan nilai-nilai yang hilang dengan menggeneralisasi pengamatan mengandung nilai yang hilang. Ensemble Self-Organizing Maps (E-SOM) adalah pengembangan metode imputasi SOM, di mana metode E-SOM diterapkan kerangka ensemble dengan menggunakan beberapa SOM untuk meningkatkan kemampuan generalisasi. Dalam tesis ini metode E-SOM dan SOM diimplementasikan untuk imputasi nilai yang hilang dalam data Penyakit Jantung Afrika Selatan dengan menggunakan 15 ansambel dan berbagai variasi dalam jumlah neuron. Pada data imputasi kedua metode ini kemudian dibentuk oleh model klasifikasi Hutan Acak dan dilakukan evaluasi kinerja model yang dibentuk menggunakan nilai akurasi dalam data pengujian. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa untuk model yang terbentuk dari data imputasi E-SOM menghasilkan nilai akurasi yang lebih baik untuk variasi 20, 30, 50, 60, dan 80 neuron dalam klasifikasi data pengujian. Sedangkan untuk variasi 40 neuron, model terbentuk dari data imputasi SOM menghasilkan nilai akurasi yang lebih baik, dan untuk variasi 70 neuron, kedua metode menghasilkan nilai akurasi yang sama. Selain itu, menerapkan berbagai kombinasi variasi dalam jumlah neuron dan jumlah ansambel dalam metode ini imputasi E-SOM. Model Random Forest dihasilkan dari data dari imputasi E-SOM dengan kombinasi 60 neuron dan 5 ansambel menghasilkan nilai akurasi paling optimal.

Missing values ​​are values ​​that are not stored in certain variables in the observation. Missing values ​​can be found in data in almost all fields of research and can complicate data analysis. Self-Organizing Maps (SOM) is a neural network based clustering method that can be used as an imputation method, where SOM blames missing values ​​by generalizing observations contains missing values. Ensemble Self-Organizing Maps (E-SOM) is the development of the SOM imputation method, in which the E-SOM method is applied to an ensemble framework by using multiple SOMs to improve generalization capabilities. In this thesis the E-SOM and SOM methods are implemented for the imputation of missing values ​​in South African Heart Disease data with using 15 ensembles and various variations in the number of neurons. In the imputation data the two methods are then formed by the Random Forest classification model and an evaluation of the performance of the model is formed using the accuracy values ​​in the test data. The evaluation results show that the model formed from E-SOM imputation data produces better accuracy values ​​for variations of 20, 30, 50, 60, and 80 neurons in the classification of test data. As for the variation of 40 neurons, the model formed from SOM imputation data produces a better accuracy value, and for the variation of 70 neurons, both methods produce the same accuracy value. Other than that, applying various combinations of variations in the number of neurons and the number of ensembles in this method imputation E-SOM. The Random Forest model is generated from data from the E-SOM imputation with a combination of 60 neurons and 5 ensembles producing the most optimal accuracy value
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indrawan Prasetyo
"Lanskap adalah assemblage dari komunitas-komunitas berbeda yang membentuknya. Komunitas-komunitas itu terbangun dari manusia maupun selain-dari-manusia. Studi ini melihat bagaimana komunitas-komunitas itu saling berinteraksi dalam relasi-relasi multispesies dan bagaimana mereka membentuk lanskapnya. Dengan menggunakan teknik pengumpulan data berupa pengamatan terlibat, wawancara mendalam, dan penelusuran pada sejarah komodifikasi di pesisir Sawai, studi ini mencoba untuk melacak jejak-jejak itu. Skripsi ini mengkritik pendekatan-pendekatan yang melihat antroposen dan kapitalisme sebagai fenomena singular dan linier. Dalam skripsi ini, Saya berargumen bahwa kapitalisme sebagai pengaturan ekonomi tidak bisa dipisahkan dari transformasi lanskap. Sebabnya, kategori-kategori sosial dan biologis berada dalam kelindan-kelindan dan assemblage yang saling bertumpuk dan mewujud dalam lanskap. Lanskap dengan itu tersusun dari bentuk-bentuk praktik sosial yang terdiri dari berbagai dunia yang berbeda; kapitalisme yang plural, modernitas yang plural, dan sejarah lanskap yang plural. Praktik penerjemahan dan mediasi atas pluralitas itu yang kemudian menghasilkan komoditas dan kekerasan kapitalis dan kekerasan lingkungan.

Landscape is an assemblage of plural communities. These communities consist of both human and more-than-human. This study sees how those communities interact within multispecies relations and how they form their landscape. Using participant observation, in-depth interview, and historical tracing of commodification in Sawai, this study aims to trace landscape formation. This study argues against the singular and linear anthropocene and capitalism. In this thesis I propose that capitalism as economic system cannot be separated from landscape transformation since both nature and culture consists of mutual entanglement within overlapping assemblages that are observable in landscape formation. Landscape then, consists of worlds: plural capitalism, plural modernity, plural histories of landscape. Capitalist commodity and both capitalist and environmental violence then, are the results of translation and mediation of those plural practices. "
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hayden, Torey L.
Bandung: Mizan, 2004
813 HAY s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
S. Mara Gd
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1996
899.221 MAR mc (1)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Porajow, David Fredriek Albert
"Kejahatan bermotif ekonomi telah mengakibatkan kerugian negara. Penindakannya sebatas pada penjatuhan pidana kepada pelaku (in personam) namun belum menyentuh hasil kejahatan itu. Perampasan pidana sulit dilaksanakan saat terdakwanya meninggal dunia atau melarikan diri. Non-Conviction Based Asset Forfeiture merupakan perampasan secara perdata (in rem) yang ditujukan kepada aset pelaku tanpa melalui proses pidana.
Permasalahan penelitian ini adalah: apakah Non-Conviction Based Asset Forfeiture merupakan alternatif untuk memperoleh kembali kerugian negara karena tindak pidana yang berkaitan dengan perekonomian negara? Dengan menggunakan metode deskriptif normatif, peneliti menganalisis efektifitasnya dalam pengembalian kerugian Negara. Kesimpulan yang diperoleh sebagai hasil penelitian ini adalah Non-Conviction Based Asset Forfeiture dapat digunakan sebagai langkah alternatif pengembalian kerugian negara.

Economically motivated crimes have resulted in losses to the state. Limited to the imposition of criminal prosecution of the perpetrator (in personam) but has not touched the proceeds of the crime. Criminal Confiscation difficult to implement when the defendant died or fled. Non-Conviction Based Asset forfeiture is a deprivation of the civil (in rem) addressed to the assets of the perpetrators without going through the criminal process.
The problem of this study is: is Non-Conviction Based Asset forfeiture is an alternative to recover the losses due to criminal offenses relating to the economy of the country? By using descriptive normative method, researchers analyzed its effectiveness in recovering losses State. Conclusions made ​​as a result of this study is Non-Conviction Based Asset forfeiture can be used as an alternative measure of return loss to the state.
"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jesvit Justin
"Peran Bank semakin dibutuhkan dalam kehidupan masyarakat, salah satunya untuk memperoleh memberikan pinjaman uang. Dalam memberikan pinjaman uang atau fasilitas kredit, Bank biasanya meminta adanya jaminan. Jaminan ini berfungsi untuk memastikan kelancaran pembayaran utang debitur kepada Bank. Mengingat nilainya, Bank biasanya meminta jaminan berupa hak atas tanah atau disebut juga Hak Tanggungan. Sertipikat Hak Tanggungan merupakan tanda bukti adanya Hak Tanggungan yang diterbitkan oleh Kantor Pertanahan. Selain sebagai tanda bukti adanya Hak Tanggungan, Sertipikat Hak Tanggungan juga diperlukan pada saat pencoretan Hak Tanggungan. Pencoretan Hak Tanggungan atau disebut juga roya merupakan suatu tindakan yang dilakukan oleh Kantor Pertanahan ketika Hak Tanggungan yang bersangkutan telah hapus, dengan cara mencoret catatan Hak Tanggungan pada buku tanah dan sertipikat hak atas tanah yang bersangkutan. Permohonan roya diajukan oleh pihak yang berkepentingan kepada Kantor Pertanahan dengan melampirkan Sertipikat Hak Tanggungan yang telah diberi catatan atau dengan pernyataan tertulis oleh kreditur bahwa Hak Tanggungan yang bersangkutan telah hapus. Dengan hapusnya Hak Tanggungan, Sertipikat Hak Tanggungan yang bersangkutan ditarik dan bersama-sama dengan buku tanah Hak Tanggungan dinyatakan tidak berlaku lagi oleh Kantor Pertanahan. Masalah muncul ketika Sertipikat Hak Tanggungan hilang dan karenanya tidak dapat dilampirkan untuk permohonan pencoretan Hak Tanggungan.
Tulisan ini membahas bagaimanakah perlindungan hukum bagi pemberi Hak Tanggungan yang Sertipikat Hak Tanggungannya hilang. Kemudian penulis membahas mengenai kenyataan yang ada dalam praktek ketika pemberi Hak Tanggungan hendak mengajukan permohonan pencoretan Hak Tanggungan namun Sertipikat Hak Tanggungan hilang. Menurut penulis, terdapat ketidakpastian dalam proses pencoretan Hak Tanggungan yang Sertipikat Hak Tanggungannya hilang. Peraturan mengatur bahwa untuk Sertipikat Hak Tanggungan yang hilang, hal tersebut cukup ditulis pada buku tanah Hak Tanggungan. Namun dalam praktek, Kantor Pertanahan mensyaratkan adanya akta Konsen Roya untuk pencoretan Hak Tanggungan yang Sertipikat Hak Tanggungannya hilang. Selanjutnya penulis juga membahas mengenai kewenangan Notaris dalam membuat akta Konsen Roya.

The needs for the role of Bank in society is increasing, one of which is to obtain loan. In giving loan or credit facility, Bank usually requires a security. The function of this security is to ensure the swiftness of the debtor's debt payment to the Bank. Given its value, Banks usually ask for security such as land rights or also called Land Mortgage. Land Mortgage Certificate is a proof of the Land Mortgage's existence, issued by the Land Office. In addition to being the proof of Land Mortgage's existence, Land Mortgage certificate is also required at the time of Land Mortgage's write-off. Land Mortgage's write-off or also called Roya is an action taken by the Land Office as the related Mortgage has been cleared, by writing off the Land Mortgage's note on the related land's book and right of land's certificate. Roya request is filed by the concerned party to the Land Office by attaching the Certificate of Land Mortgage that has been given notes or a written statement by the creditor that the related Land Mortgage has been cleared. With the Land Mortgage being cleared, the related Certificate of Land Mortgage is pulled and together with land's book of Land Mortgage shall be declared invalid by the Land Office. The problem arises when the Certificate of Land Mortgage is lost and therefore can not be attached to the Mortgage Write-off request.
This paper discusses about the legal protection for the giver of Land Mortgage whose Land Mortgage Certificate is lost. Then the writer discusses the fact when the giver of Land Mortgage intends to apply for a Land Mortgage write-off request, but lost the related Land Mortgage Certificate. According to the writer, there are uncertainties in the process of writing-off the Land Mortgage which Land Mortgage Certificate is lost. Regulation stipulates that for a Land Mortgage Certificate that is lost, it shall be written in the land's book of Land Mortgage. But in practice, the Land Office requires a deed of Konsen Roya in order to write-off the Land Mortgage whose Certificate of Land Mortgage is lost. Furthermore, the writer also discuss the authority of notary in making the deed of Konsen Roya.
"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2013
T35205
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>