Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 209504 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Stevano Ryan Oliver Yap
"Skripsi ini meneliti tentang kecepatan dampak kebijakan moneter dalam bentuk suku bunga acuan terhadap Net Interest Margin (NIM) perbankan. Penelitian ini mengkategorikan perbankan berdasarkan kepemilikannya yang terbagi dari bank persero, bank swasta, bank pembangunan daerah, dan bank asing. Dengan menggunakan model Autoregressive Distributed Lag (ARDL), penulis meregresi masing-masing kategori bank dengan BI Rate. Temuan dari penelitian ini adalah bank persero, bank pembangunan daerah, dan bank swasta tidak signifikan terasosiasi signifikan dengan BI Rate, sedangkan bank asing terasosiasi signifikan pada lag ketiga. Penelitian ini juga mengkaji lebih lanjut alasan dibalik terjadinya fenomena ini.

This study investigates the speed at which monetary policy, specifically the benchmark interest rate, impacts the Net Interest Margin (NIM) of banks. The research categorizes banks based on their ownership: state-owned banks, private banks, regional development banks, and foreign banks. Using an Autoregressive Distributed Lag (ARDL) model, the author regresses each banking category against the BI Rate. The findings indicate that the NIMs of state-owned banks, regional development banks, and private banks are not significantly associated with the BI Rate. Conversely, foreign banks show a significant association at the third lag. This study further examines the underlying reasons for this phenomenon. "
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aditya Suselo
"Transmisi kebijakan moneter dapat dilakukan melalui beberapa saluran, dimana salah satunya adalah melalui saluran suku bunga. Studi ini, mengukur besaran perubahan suku bunga perbankan terhadap perubahan suku bunga acuan, dengan melihat momentum interest rate pass through dengan pengukuran menggunakan metode Error ndash; correction model. Tingkat suku bunga deposito tenor 6 bulan pada jangka panjang memiliki pass through tidak sempurna dengan nilai koefisien 0.48 , dan deposito 24 bulan pada jangka panjang memiliki pass through terlebihi dengan nilai koefisien 1.80. Sedangkan, tingkat suku bunga kredit modal kerja dan investasi memiliki besaran pass through tidak sempurna dengan masing ndash; masing nilai koefisien sebesar 0.69 dan 0.23.

Transmission of monetary policy have several channels, and one of them is through interest rate channel. This study, attempt to measure the change of bank rsquo s interest rate toward the change in central bank rsquo s policy rate, by seeing the momentum of interest rate pass through using error ndash correction model. Deposit rate with 6 months period exhibit long run incomplete pass through with a coefficient of 0.48, and deposit with 24 months period exhibit long run overcomplete pass through with a coefficient of 1.80. As for working capital and investment loan, have incomplete pass through with each coefficient respective of 0.69 and 0.23."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
S69859
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shofia Diah Kusumawati
"Studi pada literatur keuangan untuk menguji interest rate pass through perubahan suku bunga kebijakan terhadap perubahan suku bunga perbankan yang menunjukkan efektivitas kebijakan telah mendapat perhatian yang besar. Tujuan dari studi ini adalah mengukur derajat kesempurnaan dan derajat kecepatan waktu perubahan suku bunga perbankan terhadap perubahan suku bunga BI-7 Day Reverse Repo (BI7DRR) sejak penerapan BI7DRR tanggal 19 Agustus 2016. Model dalam studi ini menggunakan Vector Error Correction Model (VECM) untuk mengestimasi koefisien pass-through jangka pendek, koefisien pass-through jangka panjang, dan koefisien error correction term. Selanjutnya ketiga koefisien tersebut dihitung ke dalam persamaan Mean Adjusted Lag(MAL). Pass-through jangka pendek pada suku bunga deposito dan kredit adalah tidak sempurna dan tidak signifikan. Pass-through jangka panjang pada suku bunga modal kerja adalah tidak sempurna dan tidak signifikan. Pass-through jangka panjang pada suku bunga modal kerja adalah tidak sempurna dan signifikan dengan koefisien sebesar 0,369, sedangkan suku bunga kredit konsumsi adalah sempurna dan signifikan dengan koefisien 1,8401. Kecepatan waktu perubahan suku bunga deposito 3 dan 6 bulan terhadap perubahan suku bunga kebijakan adalah 4 bulan, sedangkan suku bunga deposito 12 bulan adalah 18 sampai 29 bulan. Sementara kecepatan waktu perubahan suku bunga kredit modal kerja dan konsumsi terhadap suku bunga kebijakan masing-masing adalah sebesar 12 dan 61 bulan.

Several studies in finance literature have tested interest rate pass-through on changes in policy rates that are responded to by changes in banking interest rates indicating the effectiveness of transmission of policies have received great attention. This study attempts to measure the degree of completeness and the degree of time speed of adjustment of the banking interest rate changes against the BI-7 Day Reverse Repo interest rate changes (BI7DRR) since the implementation of BI7DRR at August 19, 2016. This study contains Vector Error Correction Model (VECM) to measure short-term pass-through coefficient, long-term pass-through coefficient, and error correction term coefficient. Then the three coefficients are calculated into the Mean Adjusted Lag (MAL) equation. The short-term pass-through on deposit interest rates and loan rates are imperfect and insignificant. The long-term pass-through for working capital interest rate is imperfect and significant with a coefficient of 0.369, while the interest rate of credit consumption is perfect and significant with a coefficient of 1.8401. The degree of time speed of adjustment for deposit rate of 3 and 6 months whenever policy rate drifted away are 4 months, while a 12-month deposit interest rate is 18 to 29 months. While the degree of time speed of adjustment for working capital credit and consumption interest rate whenever policy rate drifted away respectively are 12 and 61 months."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fitria Putri Pamungkas
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis determinan net interest margin (NIM) pada bank umum konvensional Indonesia selama periode 2009 - 2014 menggunakan regresi data panel dengan Fixed Effect Model (FEM). Net interest margin (NIM) Indonesia merupakan yang tertinggi di antara beberapa negara ASEAN lainnya yang mendingikasikan inefisiensi dan tingginya biaya intermediasi perbankan Indonesia. Determinan NIM diklasifikasikan menjadi variabel bankspecific, industry-specific, dan makroekonomi.
Hasil penelitian sejalan dengan penelitian sebelumnya yaitu bahwa net interest margin (NIM) bank umum konvensional Indonesia dipengaruhi oleh tingkat risk aversion bank, likuiditas, jumlah transaksi, implicit interest payment, efisiensi operasional, efisiensi manajemen, struktur dan konsentrasi pasar perbankan, pertumbuhan GDP riil, dan volatilitas suku bunga.

This study aims to analyze the determinants of net interest margin (NIM) in Indonesian commercial banks over the period of 2009 - 2014 using panel data regression with Fixed Effect Model (FEM). NIM of Indonesian banking is the highest among some other ASEAN countries which indicates inefficiency and high intermediation cost. The determinants of NIM are classified into bank-specific, industry-specific, and macroeconomic variables.
The results show consistent findings from previous studies. It found that NIM in the Indonesian commercial banks affected by level of bank risk aversion, liquidity, transaction size, implicit interest payment, operational efficiency, management efficiency, market structure and concentration, real GDP growth, and volatility of interest rates.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
S62777
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadia Khairani
"Skripsi ini secara empiris menganalisa karakteristik dari Interest Rate Pass-Through di Indonesia menggunakan BI Rate dan JIBOR 7 Days sebagai suku bunga acuan kepada Suku Bunga Kredit dan Suku Bunga Deposit satu bulan, Adapun metode yang digunakan adalah Asymmetric Error Correction Mechanism A-ECM sebagai alat untuk menguji pola mekanisme Pass-Through yang terjadi pada Bank Umum lalu turun secara spesifik kepada empat jenis Bank Umum berdasarkan kategori kepemilikan.
Hasil dari penelitian yang menggunakan dataset dari Juli 2005 hinggal Juni 2016 menyatakan bahwa Indonesia mengadopsi Monetary Policy Approach untuk mekanisme suku bunga acuan ke suku bunga deposit. Hasil lain juga menunjukan bahwa proses pembentukan suku bunga kredit di Indonesia tidak berdasarkan dari suku bunga acuan yang telah disebutkan. Hal ini di buktikan dari lambatnya dan lemahnya mekanisme Pass-Through suku bunga kredit pada setiap bank secara general. Skripsi ini juga menunjukan bahwa tidak ada mekanisme Pass-Through jangka panjang yang lengkap dan terdapat asymmetric adjustment pada suku bunga retail yang dibentuk oleh Bank Pemerintah Daerah.

This research empirically analyses the characteristics of Interest Rate Pass Through in Indonesia with BI Rate and JIBOR 7 Days as the Reference Rate to Bank Credit Rate and One Month Deposit Rate using Asymmetric Error Correction Mechanism A ECM . The study examines the pattern of Pass Through from Commercial Bank down to each four type of bank based on ownership categorization.
The result from this empirical study using data from July 2005 to June 2015 suggests that Indonesia adopt Monetary Policy Approach for Pass Through Mechanism to Deposit Rate. The formation of Credit Rate in Indonesia is not based on any reference rate mentioned earlier proven by common slower and weaker Pass Through across all banks. The research also stated that generally no complete long run pass through exists and the asymmetric adjustment is found with respect to the Retail Rates of Regional Government Bank rsquo's."
Depok: Universitas Indonesia, 2017
S68420
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Farrah Noor Fitria Agus
"Dalam upaya memeriksa efektivitas transmisi kebijakan moneter, penelitian ini memeriksa interest rate pass-through di Indonesia dengan mempertimbangkan adanya perubahan suku bunga kebijakan dan pandemi COVID-19. Data suku bunga kebijakan, suku bunga deposito dan suku bunga kredit diambil secara bulanan dari April 2012-Desember 2022. Vector Error Correction Model (VECM) digunakan untuk mengukur interest rate pass-through dan Mean Adjusted Lag (MAL) digunakan mengukur kecepatan pass-through. Hasil menemukan dengan penetepan suku bunga kebijakan baru belum memberikan pengaruh pada suku bunga deposito dan kredit dalam analisis jangka panjang dan jangka pendek. Kebijakan moneter membutuhkan waktu yang lebih lama untuk memberikan pengaruhnya pada suku bunga perbankan. Pandemi COVID-19 semakin melemahkan transmisi kebijakan moneter memberikan pengaruh pada suku bunga kredit.

To examine the effectiveness of monetary policy transmission, this study examines interest rate pass-through in Indonesia by considering changes in policy rates and the COVID-19 pandemic. Data on policy rates, deposit rates and lending rates are taken monthly from April 2012-December 2022. Vector Error Correction Model (VECM) is used to measure interest rate pass-through and Mean Adjusted Lag (MAL) is used to measure the speed of pass-through. The results found that the new policy rates have not yet influenced deposit and lending rates in the long-run and short-run analysis. Monetary policy takes a longer time to affect bank interest rates. The COVID-19 pandemic has further weakened the transmission of monetary policy influence on lending rates."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Manihuruk, Yunika Lucianna
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh faktor keuangan bank, faktor makro ekonomi, faktor kebebasan ekonomi dan faktor pasar terhadap spread suku bunga perbankan, khususnya perbankan konvensional. Penelitian ini menggunakan sampel yaitu bank umum konvensional yang terdaftar di Bura Efek Indonesia periode 2013-2017 dan pengujian dilakukan dengan menggunakan model regresi data panel.
Hasil penelitian ini menemukan bahwa semua variabel-variabel dari faktor keuangan bank yang digunakan dalam penelitian antara lain Return To Asset Ratio (RTAR), Liquidity Risk (LR), Cost Efficiency Ratio (CER), Risk Aversion (RA) dan Capital Adequacy (CA) signifikan terhadap spread suku bunga (IRS). Sedangkan variabel-variabel yang digunakan untuk mewakili faktor makro ekonomi hanya terdapat dua variabel yang signifikan dari lima variabel yang diuji terhadap spread suku bunga (IRS), yakni variabel Gross Domestic Product (GDP) dan Inflation Rate (IR). Selanjutnya untuk variabel-variabel yang diujikan dari faktor kebebasan ekonomi dan faktor pasar, keseluruhan variabelnya berpengaruh atau signifikan terhadap spread suku bunga (IRS).

This study aims to analyze the influence of bank financial factors, macroeconomic factors, economic freedom factors and market factors on the spread of bank interest rates, especially conventional banking in Indonesia. This study uses a sample of conventional commercial banks registered in Bura Efek Indonesia in the period 2013-2017 and carried out using a panel data regression model.
The results of this study found that all variables of bank financial factors used in the study included Return To Asset Ratio (RTAR),Liquidity Risk (LR), Cost Efficiency Ratio (CER), Risk Aversion (RA) and Capital Adequacy (CA) significant to interest rate spread (IRS). While the variables used to represent macroeconomic factors there are only two significant variables from the five variables tested against the interest rate spread (IRS), namely the Gross Domestic Product (GDP) and Inflation Rate (IR) variables. Furthermore, for the variables tested from the factors of economic freedom and market factors, the overall variables have an effect or significant effect on the interest rate spread (IRS).
"
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadenggan
"Penelitian ini bertujuan melihat pengaruh spesifikasi bank terhadap net interest margin NIM perbankan di Indonesia. Industri perbankan Indonesia diharuskan beroperasi secara efisien. Nilai net interest margin mencerminkan seberapa efisien bank dalam menjalankan kegiatan usahanya. Dengan menggunakan data panel bank umum di Indonesia yang beroperasi pada periode tahun 2011 hingga 2015 ditemukan bahwa non performing loan NPL, risk aversion, ukuran, dan biaya operasional mempengaruhi net interest margin.

The focus of study is to analyze how bank spesification affect on net interest margin of Indonesian. Indonesian banking industry have to operate efficiently. Net interest margin value represent how effective the operational process. Employing pooled data from commercial banks operating in Indonesia period 2011 2015, This research finds that net interest margin is being influenced by non performing loan, risk aversion, size, and operational cost.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
S65913
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ibrahim Naufal
"Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) diperkenalkan sebagai instrumen kebijakan moneter yang bertujuan untuk menjaga stabilitas nilai tukar, memperdalam pasar uang rupiah, dan menyerap likuiditas domestik. Namun, penerapannya justru menimbulkan kekhawatiran mengenai potensi dampak yang tidak diinginkan terhadap sektor perbankan, terutama dalam hal likuiditas dan penyaluran kredit. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi dampak SRBI terhadap likuiditas perbankan dan perilaku penyaluran kredit oleh bank, dengan menggunakan data panel dari 43 bank yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 2022Q1 hingga 2024Q4. Dengan menggunakan metode Difference-in-Differences (Callaway & Sant’Anna, 2021), hasil analisis menunjukkan bahwa SRBI tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap rasio likuiditas bank (LCR dan NSFR). Namun demikian, ditemukan adanya perubahan dalam alokasi aset, di mana bank cenderung mengalihkan dananya dari penyaluran kredit ke instrumen SRBI. Hal ini mengindikasikan adanya potensi efek crowding-out terhadap kredit. Temuan ini juga menggarisbawahi pentingnya mempertimbangkan potensi bias pada model TWFE dan perlunya pendekatan estimasi yang tepat dalam konteks pembelian SRBI oleh bank yang dilakukan secara bertahap. Secara keseluruhan, studi ini mengidentifikasi adanya trade-off dalam penerapan SRBI, dan merekomendasikan agar Bank Indonesia mempertimbangkan kembali keberlanjutan kebijakan ini untuk memastikan fungsi intermediasi perbankan tetap mendukung sektor riil.

The Bank Indonesia Rupiah Securities (SRBI) were introduced as a monetary policy instrument aimed at supporting exchange rate stability, deepening the rupiah money market, and absorbing domestic liquidity. However, its implementation has raised concerns about potential unintended consequences for the banking sector, particularly in terms of liquidity and lending behavior. This study seeks to evaluate the impact of SRBI on bank liquidity and credit allocation using panel data from 43 banks listed on the Indonesia Stock Exchange between 2022Q1 and 2024Q4. Using the Difference-in-Differences method developed by Callaway & Sant’Anna (2021), the analysis finds that SRBI had no significant effect on banks’ liquidity ratios (LCR and NSFR). Nevertheless, there is evidence of asset reallocation, where banks shift their funds away from lending toward SRBI instruments. This indicates the potential for a crowding-out effect on credit. The findings also highlight the importance of addressing potential biases in the TWFE model and the need for appropriate estimation approaches in the context of SRBI purchases by banks, which occurred at different times. Overall, this study identifies a trade-off in the implementation of SRBI and recommends that Bank Indonesia reassess the continuation of this policy to ensure that the banking sector’s intermediation function continues to support the real economy."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ibrahim Naufal
"Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) diperkenalkan sebagai instrumen kebijakan moneter yang bertujuan untuk menjaga stabilitas nilai tukar, memperdalam pasar uang rupiah, dan menyerap likuiditas domestik. Namun, penerapannya justru menimbulkan kekhawatiran mengenai potensi dampak yang tidak diinginkan terhadap sektor perbankan, terutama dalam hal likuiditas dan penyaluran kredit. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi dampak SRBI terhadap likuiditas perbankan dan perilaku penyaluran kredit oleh bank, dengan menggunakan data panel dari 43 bank yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 2022Q1 hingga 2024Q4. Dengan menggunakan metode Difference-in-Differences (Callaway & Sant’Anna, 2021), hasil analisis menunjukkan bahwa SRBI tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap rasio likuiditas bank (LCR dan NSFR). Namun demikian, ditemukan adanya perubahan dalam alokasi aset, di mana bank cenderung mengalihkan dananya dari penyaluran kredit ke instrumen SRBI. Hal ini mengindikasikan adanya potensi efek crowding-out terhadap kredit. Temuan ini juga menggarisbawahi pentingnya mempertimbangkan potensi bias pada model TWFE dan perlunya pendekatan estimasi yang tepat dalam konteks pembelian SRBI oleh bank yang dilakukan secara bertahap. Secara keseluruhan, studi ini mengidentifikasi adanya trade-off dalam penerapan SRBI, dan merekomendasikan agar Bank Indonesia mempertimbangkan kembali keberlanjutan kebijakan ini untuk memastikan fungsi intermediasi perbankan tetap mendukung sektor riil.

The Bank Indonesia Rupiah Securities (SRBI) were introduced as a monetary policy instrument aimed at supporting exchange rate stability, deepening the rupiah money market, and absorbing domestic liquidity. However, its implementation has raised concerns about potential unintended consequences for the banking sector, particularly in terms of liquidity and lending behavior. This study seeks to evaluate the impact of SRBI on bank liquidity and credit allocation using panel data from 43 banks listed on the Indonesia Stock Exchange between 2022Q1 and 2024Q4. Using the Difference-in-Differences method developed by Callaway & Sant’Anna (2021), the analysis finds that SRBI had no significant effect on banks’ liquidity ratios (LCR and NSFR). Nevertheless, there is evidence of asset reallocation, where banks shift their funds away from lending toward SRBI instruments. This indicates the potential for a crowding-out effect on credit. The findings also highlight the importance of addressing potential biases in the TWFE model and the need for appropriate estimation approaches in the context of SRBI purchases by banks, which occurred at different times. Overall, this study identifies a trade-off in the implementation of SRBI and recommends that Bank Indonesia reassess the continuation of this policy to ensure that the banking sector’s intermediation function continues to support the real economy."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>