Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 199097 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Arini Zhafira
"Kurangnya konsumsi air minum di tingkat mahasiswa memerlukan perhatian khusus agar dapat ditingkatkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor internal dan eksternal yang berhubungan dengan konsumsi air minum Mahasiswa Gizi FKM UI Tahun 2025. Kajian pustaka menyebutkan faktor jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan ayah, tingkat pendidikan ibu, status pekerjaan ayah, status pekerjaan ibu, uang saku, status gizi, aktivitas fisik, dan preferensi minuman termasuk kedalam faktor internal. Faktor eksternal meliputi pengaruh media sosial, media massa, teman sebaya, keluarga, dan pengaruh perilaku yang mendorong konsumsi air minum. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif cross-sectional. Pengumpulan data dilakukan menggunakan kuesioner daring Google form pada bulan April 2025. Responden yang bergabung kedalam penelitian seluruhnya merupakan mahasiswa aktif S1 Gizi FKM UI tahun ajaran 2024/2025 yang berjumlah 79 orang. Hasil penelitian menemukan sebanyak 83,5% responden memiliki konsumsi air minum kurang. Terdapat hubungan antara konsumsi air minum dengan uang saku, aktivitas fisik, pengaruh perilaku yang mendukung konsumsi air minum, dan pengaruh media sosial. Oleh karena itu, diperlukan intervensi berbentuk utilisasi dari faktor-faktor yang berkaitan oleh pihak-pihak terkait penelitian, baik institusi, Mahasiswa Gizi FKM UI, maupun peneliti selanjutnya. Contoh intervensi yang dapat dilakukan adalah dengan meningkatkan penggunaan botol minum dari rumah, saling mengingatkan sesama mahasiswa untuk mengonsumsi air minum terutama melalui media sosial, dan mengajak sesama untuk melakukan kegiatan gizi positif yang dapat meningkatkan konsumsi air minum, seperti melakukan aktivitas fisik rutin.

Lack of water consumption among students requires special attention so that it can be improved. This study aims to determine internal and external factors related to drinking water consumption of Nutrition Students of FKM UI in 2025. Literature review mentions factors such as gender, age, father's education level, mother's education level, father's employment status, mother's employment status, pocket money, nutritional status, physical activity, and beverage preferences as internal factors. External factors include the influence of social media, mass media, peers, family, and behavioral influences that encourage drinking water consumption. This study uses a quantitative cross-sectional method. Data collection was carried out using Google form questionnaire in April 2025. All respondents who joined the study were S1 Nutrition students of FKM UI in the 2024/2025 academic year, totaling 79 people. The results of the study found that 83.5% of respondents had insufficient water consumption. There is a relationship between drinking water consumption and pocket money, physical activity, behavioral influences that support drinking water consumption, and the influence of social media. Therefore, intervention is needed in the form of utilization of related factors by parties related to research: the institution, FKM UI Nutrition Students, and further researchers. Examples of interventions that can be done are by increasing the use of drinking bottles from home, reminding fellow students to consume water especially through social media, and inviting fellow students to do positive nutrition activities that can increase water consumption, such as doing routine physical activities."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dika Aning Diyani
"ABSTRAK
Air merupakan salah satu unsur penting tubuh dan salah satu zat gizi makro selain
karbohidrat, lemak, dan protein. Namun, air sering dilupakan sehingga tanpa disadari banyak
remaja yang mengalami dehidrasi ringan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
hubungan aktivitas fisik, pengetahuan dan faktor lainnya dengan konsumsi air putih pada
mahasiswa FKM UI. Desain penelitian ini adalah cross sectional. Penelitian dilaksanakan
pada bulan April 2012 di FKM UI dengan total sampel 123 orang yang diambil dengan
simpel random sampling. Variabel independen yang diambil adalah karakteristik responden
(jenis kelamin, uang saku, pendidikan orangtua, pekerjaan orangtua, dan luas permukaan
tubuh), pengetahuan, kebiasaan, cara mendapatkan air minum, dan aktivitas fisik. Konsumsi
air minum diperoleh dengan pengisian FFQ semi kuantitatif sementara variabel lainnya
diperoleh dengan pengisian kuesioner. Untuk luas permukaan tubuh diperoleh dari perkalian
dengan rumus Du Bois antara berat badan yang diambil dengan timbangan seca dan tinggi
badan yang diambil dengan microtoise. Analisis bivariat dilakukan dengan uji chi square.
Terdapat 49,6% responden yang konsumsi air minumnya masih kurang dengan rata-rata
minum 2.233 ml/hari. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa konsumsi air minum
mempunyai hubungan signifikan dengan aktivitas fisik, kebiasaan minum dan pengetahuan.
Mahasiswa diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan kebiasaan minum yang baik
sehingga dapat menyadari pentingnya air bagi tubuh.

ABSTRACT
Water is one important element of the body and one of the macro nutrients
other than carbohydrates, fats, and proteins. However, water is often forgotten that
many teens who unwittingly mild dehydration. The purpose of this study was to
determine the relationship of physical activity, knowledge and other factors with
the consumption of water in FKM UI students. The study design was cross
sectional. The experiment was conducted in April 2012 in FKM UI with total
sample 123 people are taken by simple random sampling. Independent variables
taken are the characteristics of the respondents (gender, allowances, parental
education, parental employment, and body surface area), knowledge, habits, how
to get drinking water, and physical activity. Consumption of drinking water is
obtained by semi-quantitative FFQ while the other variables obtained by filling a
questionnaire. Body surface area obtained from the multiplication formula of Du
Bois weight taken with Seca scales and height are taken with microtoise. Bivariat
analysis is carried out by chi square test. There were 49.6% of respondents still
lack drinking water consumption by an average drink 2233 ml / day. The results
of statistical tests indicate that the consumption of drinking water has a significant
relationship with physical activity, drinking habits and knowledge. Students are
expected to increase the knowledge of good and drinking habits so as to realize
the importance of water for the body.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sarah Keisya Budiargo
"Obesitas merupakan akumulasi lemak tubuh yang berlebihan dan meningkatkan risiko berbagai penyakit tidak menular. Pengukuran obesitas menggunakan persen lemak tubuh dinilai lebih akurat dibandingkan Indeks Massa Tubuh (IMT). Prevalensi obesitas mahasiswa FKM UI berdasarkan data pemeriksaan kesehatan tahun 2022–2024 mencapai 13,6%, melebihi ambang batas masalah kesehatan masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara konsumsi ultra-processed food (UPF), asupan energi, lemak, karbohidrat, protein, serat, serta perilaku sedentary dengan kejadian obesitas berdasarkan persen lemak tubuh pada 147 mahasiswa FKM UI tahun 2025. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain studi cross-sectional. Hasil penelitian menunjukkan bahwa prevalensi obesitas berdasarkan persen lemak tubuh sebesar 12,9%. Terdapat hubungan signifikan antara frekuensi konsumsi UPF, konsumsi energi UPF, asupan energi; lemak; protein, dan perilaku sedentary dengan obesitas (p-value<0,05). Sedangkan asupan serat dan karbohidrat tidak menunjukkan hubungan signifikan (p-value>0,05) tetapi menunjukkan kecenderungan. Oleh karena itu, mahasiswa diharapkan lebih bijak dalam memilih makanan sehari-hari dan mengurangi aktivitas sedentary. FKM UI diharapkan menciptakan lingkungan kampus yang mendukung gaya hidup sehat serta program pemantauan status gizi. Penelitian selanjutnya disarankan menggunakan alat objektif untuk mengukur perilaku sedentary, serta menggunakan analisis multivariat untuk memahami hubungan mendalam antara konsumsi UPF, asupan gizi, dan perilaku sedentary terhadap kejadian obesitas.

Obesity is the excessive accumulation of body fat that elevates the risk of non-communicable diseases. Compared to Body Mass Index (BMI), body fat percentage offers a more accurate measure of obesity. Based on health screening data from 2022 to 2024, the prevalence of obesity among FKM UI students reached 13.6%, surpassing the public health concern threshold. This study investigated the association between ultra-processed food (UPF) consumption, energy, fat, carbohydrate, protein, fiber intake, and sedentary behavior with obesity—measured by body fat percentage—among 147 FKM UI students in 2025. This quantitative study used a cross-sectional design. Findings revealed an obesity prevalence of 12.9%. Significant associations were observed between obesity and the frequency of UPF consumption, UPF-derived energy intake, total energy, fat and protein intake, and sedentary behavior (p<0.05). Although fiber and carbohydrate intake were not statistically significant (p>0.05), both showed trends. These results highlight the importance of making healthier dietary choices and reducing sedentary time. FKM UI encouraged to promote a supportive campus environment for healthy lifestyles and establish nutrition monitoring initiatives. Future studies should incorporate objective tools to assess sedentary behavior and utilize multivariate analysis to better understand the interactions between those risk factors and obesity."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Toby Tri Putra
"Persentase aktivitas fisik yang rendah pada kelompok penduduk usia >10 tahun di Indonesia mencapai 33,5%. Mahasiswa, salah satu kelompok penduduk yang termasuk dalam kelompok usia tersebut, dinyatakan oleh beberapa penelitian terdahulu memiliki persentase tingkat aktivitas fisik rendah yang cukup tinggi. Kondisi pandemi COVID-19 yang membatasi aktivitas di luar turut memengaruhi hal tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan tingkat aktivitas fisik mahasiswa FKM UI. Penelitian kuantitatif dengan desain studi cross-sectional ini dilakukan melalui pengisian kuesioner online yang dibagikan melalui surat elektronik mahasiswa. Variabel dependen yang diukur dalam penelitian ini adalah aktivitas fisik dan variabel independennya adalah jenis kelamin, pengetahuan, tempat tinggal, fasilitas olahraga, screen-time, dukungan keluarga dan teman, serta motivasi. Aktivitas fisik mahasiswa diukur melalui Global Physical Activity Questionnaire yang dikembangkan oleh World Health Organization (WHO). Hasil penelitian ini menunjukkan 40% mahasiswa FKM UI memiliki tingkat aktivitas fisik yang kurang atau tidak mencapai rekomendasi WHO, yaitu ≥600 MET setiap minggu. Analisis statistik yang telah dilakukan menunjukkan faktor yang berhubungan dengan aktivitas fisik mahasiswa adalah ketersediaan fasilitas olahraga, dukungan keluarga dan teman, serta motivasi. Intervensi berupa edukasi aktivitas fisik, saling memberi dukungan untuk beraktivitas fisik pada keluarga dan teman, penyediaan dan pemanfaatan fasilitas olahraga, dan upaya meningkatkan motivasi berolahraga diperlukan untuk meningkatkan tingkat aktivitas fisik.

The percentage of low physical activity in the population group aged > 10 years in Indonesia reaches 33.5%. Students, one of the population groups included in this age group, have been stated by several previous studies to have a fairly high percentage of low physical activity. The COVID-19 pandemic, which limits outdoor activities, has also affected individual’s physical activity. This study aims to determine the factors associated with the level of physical activity of Faculty of Public Health students at University of Indonesia. This quantitative study with a cross-sectional study design was carried out through filling out online questionnaires distributed via student e-mails. The dependent variable measured in this study was physical activity and independent variables are gender, knowledge, residence situation, sports facilities, screen time, family and friends support, and motivation. Student physical activity is measured through the Global Physical Activity Questionnaire developed by the World Health Organization (WHO). The results of this study indicate that 40% of students have a level of physical activity that does not reach the WHO recommendation, which is 600 MET per week. Statistical analysis that has been carried out shows that factors related to student physical activity are the availability of sports facilities, support from family and friends, and motivation. Interventions are in the form of physical activity education, mutual support for activities with family and friends, provision and utilization of sports facilities, and efforts to increase exercise needed to increase physical activity levels."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Naelita Ariesta Putri
"Hasil analisis Survei Konsumsi Makanan Individu tahun 2014 menyatakan bahwa hanya 6,7% remaja di Indonesia yang memiliki kualitas konsumsi yang baik. Hal ini didapatkan dari penilaian terhadap keragaman, proporsi, dan kecukupan konsumsi. Salah satu indikator yang dapat digunakan untuk menilai kualitas konsumsi makanan seseorang adalah dengan menggunakan healthy eating index. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kualitas konsumsi makanan melalui penggunaan healthy eating index pada mahasiswa S1 Reguler Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia. Penelitian menggunakan desain studi cross sectional dengan pendekatan kuantitatif. Pengambilan data dilakukan pada bulan Mei-Juni 2022 melalui pengisian kuesioner online oleh responden (n=140). Kuesioner yang digunakan yaitu Semi- quantitative Food Frequency Questionnaire (SQ-FFQ) terkait data asupan makan, Perceived Stress Scale (PSS) terkait tingkat stres, Food Choice Questionnaire terkait alasan pemilihan makan, Pengetahuan Gizi, Health Belief Items terkait keyakinan kesehatan, dan Multidimensi onal Body-Self Relations Questionnaire (MBRSQ) terkait body image. Hasil analisis univariat memperlihatkan bahwa 51.9% responden memiliki kualitas konsumsi makanan kategori rendah. Hasil analisis bivariat menunjukkan adanya hubungan yang bermakna antara jenis kelamin (p-value: 0,002), tingkat stres ((p-value: 0,042), pengaruh media sosial (p-value: 0,002), health belief, dan body image (p-value: 0,009). Sementara itu, tidak ditemukan hubungan yang bermakna antara pengetahuan gizi image (p-value: 0,091), alasan pemilihan makan image (p-value: 0,563), dan uang saku bulanan image (p-value: 0,988) dengan kualitas konsumsi makanan. Berdasarkan hasil penelitian, penulis menyarankan untuk dilakukannya edukasi mengenai pentingnya konsumsi makanan yang sehat dan teratur sesuai dengan pedoman gizi seimbang dengan memanfaatkan media sosial untuk dapat meningkatkan kualitas konsumsi makanan.

The results of the 2014 SKMI analysis in adolescents stated that the quality of adolescent consumption when viewed as a whole in Indonesia showed a figure that was still quite low at 6.7 percent, this was because in terms of the proportion and adequacy of consumption in adolescents was not good. One of the indicators that can be used to assess the quality of a person's food consumption is to use a healthy eating index. This study aims to determine the factors related to the quality of food consumption through the use of a healthy eating index in Regular S1 students of the Faculty of Public Health, University of Indonesia. The study used a cross-sectional study design with a quantitative approach. Data collection was carried out in May-June 2022 through filling out an online questionnaire by respondents (n=140). The questionnaires used were the Semi-quantitative Food Frequency Questionnaire (SQ-FFQ) related to eating intake data, the Perceived Stress Scale (PSS) related to stress levels, the Food Choice Questionnaire related to the reasons for eating selection, Nutritional Knowledge, Health Belief Items related to health beliefs, and the Multidimensional Body-Self Relations Questionnaire (MBRSQ) related body image. The results of this study showed that 51.9% of respondents had a low category of food consumption quality. The results of the analysis showed a meaningful relationship between gender, stress levels, social media influences, health beliefs, and body image. Meanwhile, no meaningful relationship was found between nutritional knowledge, reasons for eating, and monthly allowances with the quality of food consumption. Based on the results of the study, the author suggests to be educated regarding the importance of consuming healthy and regular foods in accordance with balanced nutritional guidelines by utilizing social media to improve the quality of food consumption.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raditya Wahyuni
"

Kecemasan adalah emosi dasar berupa pikiran negatif akan ketidakpastian yang muncul ketika adanya ancaman, seringkali disertai nyeri kepala, jantung berdebar, gangguan lambung ringan maupun berkeringat. Rasa cemas berlebih akan menghambat fungsi seseorang dalam hidup. Di dunia, prevalensi gangguan kecemasan mencapai 5% dari jumlah penduduk, sedangkan di Indonesia gangguan mental emosional (depresi dan kecemasan) mencapai 9,8%. Pada tahun 2018 ditemukan proporsi kecemasan pada mahasiswa FKM UI sebesar 87,2%, proporsi tertinggi pada tingkat severe (25,3%) dan terendah pada tingkat moderate (18,3%). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kecemasan pada mahasiswa S1 Reguler FKM UI tahun 2020. Pendekatan dilakukan secara kuantitatif, dengan desain studi cross-sectional, serta analisis dengan uji Chi Square untuk melihat hubungan antara 8 variabel independen dengan kecemasan. Sampel penelitian sebanyak 146 orang dari populasi 1121 orang. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner DASS-21, dan pengumpulan data menggunakan google form. Ditemukan proporsi kecemasan pada mahasiswa S1 reguler FKM UI tahun 2020 sebesar 83,6%, proporsi tertinggi pada tingkat extremely severe (39,7%), dan terendah pada tingkat mild (4,1%). Uji statistik menunjukkan terdapat hubungan antara faktor jenis kelamin dan usia dengan kecemasan. Diharapkan UI dan FKM UI dapat meningkatkan intervensi promotif dan preventif terkait kesehatan mental terutama kecemasan, serta meningkatkan kualitas dan kuantitas SDM di Klinik Makara agar dapat menangani kasus kesehatan mental lebih optimal kedepannya.


Anxiety is a basic emotion in the form of negative thoughts of uncertainty that arise when there is a threat, often accompanied by headaches, palpitations, mild gastric disturbances or sweating. Excessive anxiety will inhibit a persons function in life. In the world, the prevalence of anxiety disorders reaches 5% of the population, while in Indonesia mental emotional disorders (depression and anxiety) reach 9.8%. In 2018 the proportion of anxiety found in FKM UI students was 87.2%, the highest proportion was at the severe level (25.3%) and the lowest was at the moderate level (18.3%). The purpose of this study is to determine the factors associated with anxiety in FKM UI students in 2020. The approach was carried out quantitatively, with cross-sectional study design, and analysis with the Chi Square test to see the relationship between 8 independent variables with anxiety. The research sample of 146 people from a population of 1121 people. The instrument used was the DASS-21 questionnaire, and data collection using google forms. The proportion of anxiety found in regular S1 FKM UI students in 2020 was 83.6%, the highest proportion was at the extremely severe level (39.7%), and the lowest was at the mild level (4.1%). Statistical tests show there is a relationship between sex and age factors with anxiety. It is hoped that UI and FKM UI can improve promotive and preventive interventions related to mental health, especially anxiety, and improve the quality and quantity of human resources at the Makara Clinic so that they can handle mental health cases more optimally in the future.

"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Oka Adhitya K.
"Penggunaan laptop dikalangan mahasiswa meningkat dengan pesat dari tahun ke tahun. Karakteristik dari laptop yang sangat portabel merupakan salah satu alasan trend meningkatnya penggunaan laptop. Dari survey awal diketahui bahwa kurang lebih 280 mahasiswa (40%) dari seluruh Mahasiswa FKM UI menggunakan laptop. Di sisi lain desain laptop yang layar dan keyboardnya hanya dipisahkan oleh sebuah engsel menyebabkan pengguna laptop berada dalam posisi tidak ergonmis pada saat menggunakan laptop. Posisi janggal yang berlebihan terutama pada bagian tangan akan menyebabkan berbagai macam musculoskeletal disease, dan penyakit yang paling banyak muncul adalah carpal tunnel syndrome.
Berdasarkan beberapa teoni, diketahui bahwa, jenis kelamin, riwayat cedera tangan, repetisi, posisi janggal dan repetisi berhubungan dengan carpal tunnel syndrome. Disain penelitian ini adalah potong lintang, responden adalah 100 Mahasiswa Reguler FKM UI angkatan 2004 - 2007, data dikumpulkan dengan kuesioner, dan penilaian CTS dilakukan dengan phalen test, uji statistik yang digunakan adalah kal kuadrat, data diinterpretasikan dalam analisis univariat dan bivariat.
Dari hasil analisis univatiat diketahui bahwa software yang terbanyak digunakan oleh mahasiswa adalah aplikasi perkantoran, menjelajah internet, dan bermain game, mahasiswa rata-rata sudah menggunakan laptop selama 23 bulan, dengan frekuensi penggunaan 4-5 hari perminggu, dan durasi penggunaan laptop 200 menit pada setiap kali penggunaan laptop. Dari phalen test diketahui mahasiswa yang menga1ami carpal tunnel syndrome sebanyak 41 orang (41 %). Dan dari hasil analisis bivariat diketahui bahwa posisi dan repetisi ada hubungan yang bermakna secara statistik dengan carpal tunnel syndrome, sedangkan jenis kelamin dan riwayat cidera tangan tidak ada hubungan yang bermakna secara statistik dengan carpal tunnel syndrome.

Notebook usage among university student are rapidly increase from year to year, characteristic of notebook which portable become one of many reason the increasing trend of notebook usage. From early survey known that more or less 280 student (40%) of entirely regular Student FKM UI use notebook. In the other side, notebook design with keyboard and tne monitor that only separated by a hinge, have made user stay in the non ergonomical position while they using laptop. Excessive posture especially around hand posture will result in many musculoskeletal disease symptoms, and the most occur are CTS.
According to some theories explained that gender,history of hand injury, awkward posture and repetition have related to CTS. This study was carried out in cross-sectional design. The respondents are 100 Regular Student of FKM UI who come from generation of 2004-2007. Data was collected using questionnaire, and for CTS assessment using phalen test. Statistic test used is chi square. Data was conduct univariate and bivariate analyses.
The result of univariate analyses known that most software when using notebook are microsoft office, browsing, and games. The average of notebook usage are 23 months, with frequency 4-5 days per week and duration is 200 minute each time using laptop. From phalen test, student who has CTS are 41 people (41%). And from bivariate analyses resulting that position and repetition are statistically significant related to CTS. However gender and history of hand injury are not statistically significant related to CTS.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2008
T21180
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Setiawati Rahayu
"Sindrom pramenstruasi merupakan sekumpulan gejala yang dirasakan 7-10 hari sebelum siklus menstruasi, gejala yang sering dirasakan adalah perubahan mood, nyeri sendi atau otot, food carving. Desain studi dalam penelitian ini adalah cross sectional dengan teknik sampling yang digunakan adalah sensus, sehingga responden dari penelitian ini adalah seluruh mahasiswi yang terdaftar di program studi gizi dari angkatan 2011?2013. Dari penelitian ini dapat dilihat bahwa sebagian besar mahasiswi Gizi FKM UI mengalami defisiensi zat gizi mikro, sedangkan hasil uji hubungan antara asupan zat gizi dengan sindrom pramenstruasi menyatakan beberapa asupan zat gizi memiliki hasil yang signifikan dengan sindrom pramenstruasi yaitu, Protein (0.047), Vitamin A (0.014), Vitamin B1 (0.000), Vitamin B2 (0.002), Vitamin B6 (0.000), Magnesium (0.000) dan Kalsium (0.000). adapun asupan zat gizi yang paling dominan memengaruhi sindrom pramenstruasi adalah vitamin B1, mahasiswi yang memiliki asupan vitamin B1 yang cukup memiliki resiko 61 kali lebih kecil mengalami sindrom pramenstruasi dibandingkan dengan mahasiswi yang mengalami defisiensi.

Premenstrual syndrome is a group of symptoms that is felt 7-10 days before the menstrual cycle, which is often perceived symptoms are changes in mood, muscle pain, food carving and many more. Design study in this research used cross-sectional with sampling technique used is the census, so the respondents of this study are all female students enrolled in the course nutrition of force from 2011 to 2013. From this study it can be seen that most of the FKM UI student Nutritional deficiency of micronutrients, while the test results the relationship between nutrient intake with premenstrual syndrome reveals some nutrient intake had significant results with premenstrual syndrome, namely, Proteins (0047), Vitamin A (0014), Vitamin B1 (0.000), Vitamin B2 (0002), Vitamin B6 (0.000), Magnesium (0000) and Calcium (0000). As for the nutrient intake of the most dominant influence of premenstrual syndrome is vitamin B1, a student who has a sufficient intake of vitamin B1 has a 61 times lower risk of experiencing premenstrual syndrome compared with students who are deficient.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Safira Diva Aranis
"Sugar-Sweetened Beverages (SSB) atau biasa dikenal sebagai minuman berpemanis merupakan minuman yang mengandung gula tambahan. Konsumsi SSB yang berlebihan dapat berdampak pada kesehatan. Beberapa dampak yang ditimbulkan SSB adalah obesitas, fatty liver, diabetes tipe II, hipertensi, penyakit jantung, defisiensi zat gizi, dan karies gigi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan proporsi konsumsi Sugar-Sweetened Beverages berdasarkan faktor individu dan faktor lingkungan pada mahasiswa FKM UI tahun 2023. Penelitian ini menggunakan desain studi cross-sectional dengan jumlah sampel sebanyak 194 orang. Data diambil melalui pengisian kuesioner online secara mandiri oleh responden. Hasil menunjukkan bahwa sebanyak 58,8% mahasiswa FKM UI mengonsumsi SSB tingkat tinggi yaitu ≥ 6 kali/minggu. Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa terdapat perbedaan proporsi yang signifikan antara pengetahuan terkait label informasi nilai gizi, efikasi diri, tingkat stres, dan ketersediaan SSB di tempat tinggal dengan konsumsi SSB. Peneliti menyarankan kepada mahasiswa untuk membatasi asupan SSB agar tidak berlebihan dengan memilih alternatif minuman lainnya.

Sugar-Sweetened Beverages (SSB) are beverages that contain added sugars. Excessive consumption of SSB can have an impact on health. Some of the effects caused by SSB include obesity, fatty liver, type II diabetes, hypertension, heart disease, nutritional deficiencies, and dental caries. The aim of this research is to determine the differences in the proportion of Sugar-Sweetened Beverages consumption based on individual and environmental factors among students of the FKM UI in 2023. This study uses a cross-sectional study design with a sample size of 194 individuals. Data was collected through self-administered online questionnaires completed by the respondents. The results indicate that 58.8% of FKM UI students consume SSB at a high level, which means they consume SSB six or more times per week. The bivariate analysis shows a significant difference in proportions between knowledge related to nutrition information labels, self-efficacy, stress levels, and the availability of SSB at home with SSB consumption. The researcher suggests that students limit their SSB intake to avoid excessive consumption by choosing alternative beverages instead."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Unversitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Salampessy, Hany
"Gizi lebih merupakan suatu masalah gizi yang prevalensinya cenderung meningkat. Berdasarkan survei pendahuluan pada bulan Mei 2006 terhadap 36 mahasiswa program pascasarjanan FKM UI didapatkan 19.4% mahasiswa mempunyai status gizi lebih. Sebelumnya penelitian yang dilakukan oleh Lianawati (2005) terhadap mahasiswa pascasarjana FKM UI menemukan prevalensi gizi lebih sebesar 36.8%. Keadaan tersebut tentunya berbahaya dan mencemaskan karena dapat berdampak pada timbulnya penyakit degeneratif seperti penyakit jantung koroner (PJK) di masa mendatang.
Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan antara konsumsi makanan (energi, karbohidrat, lemak, protein), umur, jenis kelamin, suku, pendidikan, pengeluaran, status perkawinan, dan status tempat tinggal dengan status gizi mahasiswa pascasarjana (S2) FKM UI angkatan 2006 dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dan disain crosssectional yang dilakukan pada tanggal 5 Mei-2 Juni 2007. Jumlah sampel adalah 146 orang berumur 22-48 tahun. Instrumen yang digunakan antara lain kuesioner, timbangan seca, mikrotois, dan food model. Pengumpulan data makanan menggunakan metoda food record 2 hari. Data dianalisis secara univariat, bivariat, dan stratifikasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata IMT adalah 23.6 kg/m2 dan prevalensi gizi lebih sebesar 33.6%. Bila dilihat dari tingkat konsumsi makanan, maka rata-rata energi yang dikonsumsi adalah 1576.9 Kalori yang mana 48% berasal dari karbohidrat, 37.0% dari lemak, dan 15.0% dari proein. Terdapat hubungan yang bermakna antara konsumsi energi, konsumsi karbohidrat, jenis kelamin, dan status perkawinan dengan status gizi mahasiswa. Hasil analisis stratifikasi menunjukkan bahwa jenis kelamin dan status perkawinan merupakan variabel konfonding terhadap konsumsi makanan dan status gizi. Guna mencegah dan menanggulangi masalah gizi lebih, maka diperlukan upaya-upaya seperti peningkatan KIE (komunikasi, informasi, dan edukasi) gizi dan penelitian lanjutan berdasarkan faktor lain yang belum diteliti.

Overnutrition is one of nutritional problems that tends to increase in adult. A rapid survey conducted in May 2006 to 36 postgraduate students showed that 19.4% of them were overnutrition. Lianawati (2005) also showed that 36.8% of postgraduate students at FKM UI classified as overnutrition. These situation, of course, harmed and worried because its impact on emerged degenerative disease such as coronary heart disease (CHD) in the future.
The study aimed to find out the relationships between dietary intake (energy, carbohydrate, fat, and protein), age, sex, ethnic, and social-economic factors with nutritional status in postgraduate students at FKM UI. This study used cross sectional design, a quantitative approach, conducted between 5th May-2nd June 2007. Total sample were 146 students aged 22-48 years old. The instrument of the study were questionnaire, seca electronic digital scale, microtoise, and a food model. Dietary data collection used a two-day food record. The data were analyzed through univariate, bivariate, and stratification-analyses.
This study showed that average BMI was 23.6 kg/m2 and the prevalence of overnutrition was 33.6%. The average of total energy intake was 1576.9 Calories out of which 48% comes from carbohydrates, 37.0% from fat, and 15% from protein. There was relations between nutritional status and total energy, % energy from carbohydrate, sex, and marital status. Stratification analysis showed that sex and marital status were confounding factors to nutritional status. To prevent and treatment overnutrition some efforts like increasing a pockage of communication, information, and education training; health promotion; and following study based on others factors need to be done."
Depok: Universitas Indonesia, 2007
T41345
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>