Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 78629 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Bisma Rizqi Priatmoko
"Seiring dengan pesatnya pembangunan di Indonesia, kebutuhan akan material konstruksi lokal, khususnya membran bitumen tahan air, menjadi krusial untuk menekan biaya dan mengurangi ketergantungan impor. Bitumen penetrasi rendah, meskipun umum, memiliki keterbatasan sifat mekanik dan ketahanan terhadap cuaca ekstrem Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan membran bitumen tahan air dengan meningkatkan sifat mekanik dan ketahanan UV bitumen penetrasi rendah melalui penambahan polimer Acrylonitrile-styrene-acrylate (ASA), yang dikenal dengan karakteristik proteksi sinar UV dan stabilitas termalnya. Penelitian ini melibatkan karakterisasi bahan baku (bitumen dan ASA) menggunakan Fourier Transform Infrared Spectroscopy (FTIR) dan Gas Chromatography Mass Spectrometry (GC-MS) untuk memahami gugus fungsi dan komposisi senyawa. Selanjutnya, dilakukan pembuatan Polymer Modified Bitumen (PMB) dengan variasi konsentrasi ASA 3%, 5%, dan 7% pada temperatur 230°C. PMB yang dihasilkan kemudian diuji sifat mekaniknya melalui penetrasi dan keuletan, stabilitas termal melalui TGA, dan hidrofobisitas melalui sudut kontak. Hasil signifikan menunjukkan bahwa penambahan ASA secara drastis dapat melunakkan bitumen dan meningkatkan keuletannya, meskipun semua campuran masih terlalu keras untuk aplikasi membran tahan air yang optimal. ASA juga meningkatkan stabilitas termal bitumen dan pada konsentrasi 7%, memberikan hidrofobisitas terbaik. Interaksi antara ASA dan bitumen terkonfirmasi melalui FTIR dan GC-MS, menunjukkan kompatibilitas yang baik. Pengembangan ini berkontribusi pada solusi material tahan air lokal yang lebih tahan lama dan efisien.

With the massive construction development in Indonesia, the demand for local construction materials, especially waterproofing bitumen membranes, is crucial to suppress costs and reduce import dependency. Low penetration bitumen, although common, has limitations in mechanical properties and resistance to Indonesia's extreme weather conditions. This study aims to develop a waterproofing bitumen membrane by improving the mechanical properties and UV resistance of low penetration bitumen through the addition of Acrylonitrile-styrene-acrylate (ASA) polymer, which is known for its UV protection and thermal stability characteristics. This research involved characterizing raw materials (bitumen and ASA) using Fourier Transform Infrared Spectroscopy (FTIR) and Gas Chromatography-Mass Spectrometry (GC-MS) to understand functional groups and compound composition. Furthermore, Polymer Modified Bitumen (PMB) was prepared with ASA concentration variations of 3%, 5%, and 7% at 230°C. The resulting PMB was then tested for its mechanical properties through penetration and ductility, thermal stability through TGA, and hydrophobicity through contact angle measurements. Significant results indicate that ASA addition can drastically soften bitumen and improve its ductility, although all mixtures remain too hard for optimal waterproofing membrane applications. ASA also enhances bitumen's thermal stability and at 7% concentration, provides the best hydrophobicity. Interactions between ASA and bitumen were confirmed by FTIR and GC-MS, showing good compatibility. This development contributes to more durable and efficient local waterproofing material solutions."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Salwa Salsabila
"Bitumen merupakan material utama dalam pembuatan membran waterproofing karena sifat kedap air dan ketahanannya terhadap lingkungan. Namun, penggunaan bitumen murni memiliki keterbatasan dalam hal ketahanan terhadap retak dan paparan sinar ultraviolet (UV). Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan bitumen termodifikasi dengan penambahan aditif silika (SiO₂) dan Styrene-Butadiene Rubber (SBR) sebagai binder untuk meningkatkan sifat mekanik dan ketahanan UV pada bitumen. Pembuatan Polymer Modified Bitumen (PMB) dilakukan melalui metode pencampuran panas pada temperatur 180°C. Karakterisasi dilakukan melalui uji keuletan, FTIR, TGA, GC-MS, dan Mikroskop Optik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan SBR dan SiO₂ menurunkan keuletan bitumen, namun meningkatkan kestabilan termal. Komposisi optimal diperoleh pada penambahan SiO₂ sebesar 2 wt.% yang menunjukkan keseimbangan antara fleksibilitas dan stabilitas termal. Penggunaan SBR sebagai binder fisik terbukti efektif dalam mendispersikan partikel SiO₂ secara merata ke dalam matriks bitumen. Pengembangan ini diharapkan dapat menjadi alternatif material waterproofing yang lebih tahan lama dan sesuai dengan iklim tropis Indonesia.

Bitumen is a primary material used in waterproofing membrane production due to its water-resistant and durable characteristics. However, pure bitumen has limitations in crack resistance and durability under ultraviolet (UV) exposure. This research aims to develop modified bitumen through the addition of silica (SiO₂) and Styrene-Butadiene Rubber (SBR) as a binder to improve the mechanical and UV resistance properties of  bitumen. The Polymer Modified Bitumen (PMB) was prepared using a hot melt mixing method at 180°C. Characterizations were conducted using ductility tests, FTIR, TGA, GC-MS, and Optical Microscope. The results show that adding SBR and SiO₂ reduces the ductility of bitumen but improves thermal stability. The optimal composition was found at 2 wt.% SiO₂, achieving a balance between flexibility and thermal stability. SBR as a physical binder effectively dispersed SiO₂ particles throughout the bitumen matrix. This development is expected to provide a more durable waterproofing material suitable for tropical climates such as Indonesia."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ardhito Jehian Naindraputra
"Kebutuhan bitumen sebagai bahan baku dalam pembuatan infrastuktur jalan sangat tinggi, limbah plastik multilayer dan limbah kertas lignin yang belum dimanfaatkan dengan baik adalah latar belakang penelitian ini. Tujuan penelitian ini adalah mempelajari pengaruh waktu pengadukan, penambahan komposisi plastik, dan penambahan lignin terhadap campuran bitumen. Variabel bebas yang digunakan adalah komposisi plastik 3%, 4%, dan 5%wt; waktu pengadukan 15, 30, dan 45 menit. Karakterisasi yang dilakukan adalah SEM, FTIR, TGA, dan Uji Sessile Drop. Hasil pengujian menunjukkan bahwa penambahan plastik multilayer sebagai filler mempengaruhi karakteristik campuran bitumen.

Bitumen needs as main components of asphalt was essential for developing infrastructure technology in Indonesia. Abandoned multilayer plastic and lignin waste are becoming the background of this research. The purpose of this study are to learn the effect of plastic multilayer and lignin addition, and the effect of mixing time variation. Plastic composition 3%, 4%, and 5% wt; mixing time 15, 30, 45 minutes are used as independent variables. Characterization of modified bitumen using SEM, FTIR, TGA, and Sessile Drop Test. The result if this study shows that plastik addition and variation of mixing time affect the characterization of modified bitumen."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syaukat Rafifidhiya
"ABSTRAK
Bitumen termodifikasi polimer telah banyak diminati sebagai bahan pengeras jalan. Namun, kestabilan bitumen termodifikasi masih dirasa kurang sehingga dilakukan penelitian lanjutan untuk menemukan kompatibiliser yang sesuai kebutuhan, salah satunya lignin termodifikasi. Penelitian tentang bagaimana pengaruh dari lignin termodifikasi terhadap sifat mekanis bitumen termodifikasi polimer polymer modified bitumen-PMB dilakukan dengan mencampurkan ketiga komponen tersebut dengan hot melt mixing dengan komposisi lignin termodifikasi 0,1 , 0,3 , dan 0,5 serta suhu pencampuran 160 oC, 180 oC, dan 200 oC. Dan waktu pencampuran 15, 30, dan 45 menit. Penelitian dengan menggunakan STA, FTIR, sudut kontak dengan metode sessile drop, FE-SEM, dan uji mekanis pada daktilitas dan penetrasi menunjukkan penambahan lignin termdofikasi memengaruhi sifat mekanis PMB dengan menurunkan penetrasi hingga 33 dan daktilitas PMB hingga 68 . Selain itu, sifat termal juga terpengaruh dengan meningkatnya titik leleh hingga 5 oC seiring dengan penambahan konsentrasi lignin termodifikasi. Suhu dan waktu pencampuran memengaruhi distribusi dan dispersi campuran dengan indikasi peningkatan intensitas ikatan hidrogen

ABSTRACT
Polyethylene Modified Bitumen PMB has been developed to give an alternative in material selection on pavement engineering. However, PMB has no good stability especially on wet weather. Many compatibilisers has been developed to overcome this problem, and one of them is urethanized ndash modified lignin. HDPE, bitumen, and modified lignin has mixed on hot melt mixing with varied concentration of modified lignin, temperature of mixing, and mixing time. Concentration of modified lignin vary from 0,1 , 0,3 to 0,5 , temperature of mixing varied from 160 oC, 180oC, dan 200 oC and time of mixing varied from 15,30, dan 45 minutes. Observation with STA, FTIR, contact angle with sessile drop method, FE SEM, and mechanical test on ductility and penetration show that modified lignin effect on mechanical and thermal properties of PMB. The effect has been indicated by decreasing of value of penetration to 67 and ductility of PMB to 31 and increasing the melting point up to 5 oC. Beside that, temperature and time of mixing effect the distribution and dispersion on mixing."
2017
S67219
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Farhan Aziz
"Plastik merupakan jenis material polimer yang massif digunakan seperti, otomotif, tekstil, kemasan, dan lain-lain. Namun, timbul suatu permasalahan yaitu, penumpukan limbah plastik. Salah satu limbah plastik tersebut adalah kemasan mie instan yang tersusun dari multi lapis polipropilena yang sulit untuk didaur ulang. Di sisi lain, terdapat permasalahan pula pada konstruksi jalan yang dinilai masih buruk di Indonesia. Dengan demikian, terdapat solusi untuk mengatasi kedua persoalan tersebut yaitu, pengaplikasian limbah plastik sebagai pemodifikasi aspal yang mampi meningkatkan kekuatan aspal dengan proses pencampuran. Namun, terdapat perbedaan sifat yang dimiliki oleh plastik dan bitumen sehingga, tidak dapat tercampur dengan baik. Oleh sebab itu, pada penelitian ini, mengajukan upaya meningkatkan kompatibilitas antara limbah plastik dengan bitumen dengan menggunakan surfaktan. Di dalam penelitian ini, surfaktan dicampurkan bersamaan dengan limbah plastik dan bitumen dengan variasi jenis surfaktan yaitu, polyethylene glycol 400 (PEG 400) dan sorbitan monostearate/span 60 (SM) dan variasi konsentrasi yaitu, 0,1 wt.%, 0,3 wt.%, dan 0,5 wt.% dari berat total limbah plastik. Pengujian yang dilakukan berupa pengujian FT-IR (fourier transform infrared) dan mikroskop optik untuk mengetahui hasil pencampuran secara mikro serta pengujian daktilitas, penetrasi, dan titik lembek untuk mengetahui sifat mekanik dari hasil pencampuran. Polyethylene glycol 400 (PEG 400) merupakan surfaktan terbaik dalam meningkatkan kompatibilitas antara limbah plastik dan bitumen dengan konsentrasi 1 wt.% dari berat total limbah plastik.

Plastic is a type of polymer material that is massively used, such as automotive, textiles, packaging, and others. However, a problem arises, namely, the accumulation of plastic waste. One of these plastic wastes is instant noodle packaging which is composed of multi-layer polypropylene which is difficult to recycle. On the other hand, there are also problems with road construction which is considered to be poor in Indonesia. Thus, there is a solution to overcome these two problems, namely, the application of plastic waste as an asphalt modifier which is able to increase the strength of asphalt with the mixing process. However, there are differences in the properties of plastic and bitumen, so they cannot mix properly. Therefore, in this study, proposed efforts to improve the compatibility between plastic waste and bitumen by using surfactants. In this study, surfactants were mixed together with plastic waste and bitumen with various types of surfactants, namely, polyethylene glycol 400 (PEG 400) and sorbitan monostearate/span 60 (SM) and various concentrations, namely, 0.1 wt.%, 0.3 wt.%, and 0.5 wt.% of the total weight of plastic waste. Tests carried out in the form of FT-IR (fourier transform infrared) testing and optical microscopy to determine the results of micro mixing as well as ductility, penetration and softening point tests to determine the mechanical properties of the mixing results. Polyethylene glycol 400 (PEG 400) is the best surfactant in increasing the compatibility between plastic waste and bitumen with a concentration of 1 wt.% of the total weight of plastic waste."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fauzan Hanif
"Limbah plastik adalah salah satu permasalahan klasik yang dialami Negara dengan konsumsi plastik yang besar, seperti Indonesia. Selain itu, industri kertas Indonesia banyak menghasilkan limbah pengolahan kertas lignin yang tidak dimanfaatkan karena bernilai rendah. Oleh karena itu, metode baru diperlukan untuk mengurangi pencemaran plastik serta meningkatkan nilai lignin agar Industri tidak langsung membuangnya, yang salah satunya adalah mencampurkan kedua bahan ini sebagai bahan tambahan pada material penyusun aspal, yaitu bitumen. Bitumen yang ditambahkan polipropilena disebut polypropilene modified bitumen PPMB. Penelitian ini membahas pengaruh pencampuran bitumen dengan limbah plastik PP sebagai zat pengisi dan lignin termodifikasi sebagai coupling agent atau kompatibiliser. PPMB dibuat dengan menggunakan alat hot melt mixer dengan rasio masa 19:1 untuk bitumen dan PP yang diaduk dengan kecepatan 80 round per minute rpm. Pencampuran dilakukan pada temperatur 160oC, 180oC, dan 200oC selama 15, 30, dan 45 menit dengan penambahan komposisi lignin termodifikasi sebesar 0.1, 0.3, dan 0.5 berat. Kemudian sampel dianalisis kandungan senyawaan, morfologi, serta sifat mekanisnya menggunakan FT-IR, SEM, uji penetrasi dan daktilitas. Hasil pengujian menunjukkan bahwa lignin termodifikasi memiliki kompabilitas yang lebih baik dibanding lignin murni serta sifat mekanis PPMB yang lebih baik dibandingkan bitumen murni.

Plastic waste is one of classic problem which are experienced by Country with huge plastic consumption, like Indonesia. Other than that, Indonesias Paper Industries produce much paper processing waste lignin which isnt utilized because of its low value. Because of these reasons, a new method was needed to reduce plastic pollution and also to increase the value of lignin so industries wont throw it away, which one of the method is to mix these substances as an addition in asphalt material, that is bitumen. Bitumen, in which polypropylene is added is called polypropylene modified bitumen PPMB . This research discusses the effect of bitumen mixing with polypropylene as filler and modified lignin as coupling agent or compatibilizer. PPMB was created with hot melt mixer machine with mass ratio of 19 1 for bitumen and PP which are mixed in 80 rpm. Mixing was done at the temperature of 160oC, 180oC, and 200oC for 15, 30 and 45 minutes with 0.1, 0.3, and 0.5 total weight addition of modified lignin. Lastly, samples rsquo compound content, morphology, and mechanical properties were analyzed using FT IR, SEM, penetration and ductility test. Result showed that modified lignin has better compatibility compared to pure lignin, and also PPMB rsquo s mechanical properties are better than pure bitumen."
Depok: Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erlyna Armya Septimorien
"Pada aplikasinya, konstruksi jalan masih memiliki banyak kelemahan antara lain mudah rusak saat musim hujan dengan kelembaban udara dan genangan air sehingga mengurangi umur pakai jalan. Penelitian ini memodifikasi bitumen yang merupakan bahan utama pembuatan jalan dengan cara penambahan High Density Polyehtylene HDPE dan liginin modifikasi pada campuran bitumen pen 60/70. Hal ini dapat menurunkan nilai penetrasi sehingga menjadikan bitumen lebih keras dan tahan ketika diberikan beban kendaraan yang berulang, dan menurunkan daktilitas. Selain itu, penambahan lignin modifikasi sebagai coupling agent meningkatkan kompatibilitas antara HDPE dengan bitumen karena lignin modifikasi memiliki gugus polar dan non-polar yang berimbang. Kadar lignin yaitu 0,1, 0,3, dan 0,5. Selain itu, penelitian ini juga ingin mengetahui pengaruh suhu proses yaitu 14°C, 16°C dan 18°C dan waktu pencampuran yaitu 30, 45, dan 60 menit terhadap sifat PMB HDPE. Dilakukan pengujian mekanik dan karakterisasi campuran untuk melihat kekuatan dari bitumen dan kompatibilitas antara bitumen, HDPE, dan lignin. Dilakukan uji daktilitas, dan penetrasi. Karakterisasi Fourier Transform Infrared FTIR dan SEM/EDS. PMB HDPE dengan lignin modifikasi memiliki sifat terbaik pada suhu 160°C dan lama pengadukan 60 menit. Komposisi lignin modifikasi dalam PMB HDPE memengaruhi kinerjanya, komposisi yang digunakan melebihi batas lignin modifikasi akan mengikat satu sama lain menjadi gumpalan.

In the application, road construction still has some weakness such as easily damaged, especially in raining season with high humidity and puddle of water, so it will shorten the lifespan of the road. Therefore, this study aims to modify the bitumen which is the main ingredient of bitumen modified for the road by the addition of High Density Polyethylene HDPE and modified lignin on the bitumen mix pen 60 70. It can decrease the penetration rsquo s value so it will makes the asphalt harder and resistant when given the load of vehicle, and lower ductility. Moreover, the addition of modified lignin as a coupling agent can increase compatibility between HDPE and bitumen because modified lignin has a better balanced polar and a non polar group. Concentration of lignin used is 0.1 wt, 0.3 wt and 0.5 wt. In addition, this study also wanted to know the effect of process temperature at 140°C, 160°C and 180°C and mixing times of 30, 45, and 60 minutes to the properties of modified bitumen. Then, mechanical testing and the characterization of modified bitumen aims to see the strength of asphalt and compatibility between bitumen, HDPE, and modified lignin. Testing is done through ductility test, and penetration test. Meanwhile, the characterization is done by using a Fourier Transform Infrared FTIR and SEM EDS. PMB HDPE with modified lignin has the best properties in the suhue of 160°C and stirring time of 60 minutes. The modified lignin composition in the HDPE PMB affects its performance when the composition used exceeds the limit will bind to each other to a lump of agglomerates."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
R. Taufik Hidayat
"Bahan anti karat (pelindung organik) yang digunakan sebagai pelapis untuk melindungi bagian body kendaraan bermotor, dibuat dengan proses yang sederhana yaitu dengan memanaskan bitumen sampai titik leleh dan menambahkan filler (talk) dan pelarut (toluena) dalam jumlah tertentu. Proses di atas memiliki beberapa kekurangan seperti pemborosan material dan membahayakan pekerja oleh karena itu dilakukan perubahan proses. Pada proses baru bitumen tidak dipanaskan melainkan langsung dilarutkan baru kemudian filler (talk) dimasukan dan diadulc. Untuk mendapatkan karakteristik yang minimal sama dengan proses lama, dilalculcan dengan mengvariabel jumlah lallf. Untuk maksud pemasaran yang lebih luas, karalcteristik produk proses baru selaln dibandinglcan dengan produk proses lama (stahl kote) juga dibandingkan dengan produk impor (dunlop). Hasil penelitlan menunjukan bahwa perubahan proses tidak mempengaruhi daya lekat, pelepuhan dan pembentukan pin hole namun dapat menurunkan ketahanan korosi (meningkatkan lebar karaaj, yaitu dari 2,5 mm menjadi 3,5 mm (untuk waktu elcspose 48 jam) dan dari 6,5 mm menjadi 7 mm (untuk waktu ekspase 144 jam). Selain itu juga menurunlcan lcetahanan abrasi (menurunkan jumlah pasir yang dibutuhkan untuk mengikis I mils tebas, yaitu dari 0,13 liter/mikron menjadi 0,086 lirerv'mikron. Pengaruh penambahan talk pada komposisi pelindung organik yang ditelili, ternyata menurunlcan kerahanan korosi, abrasi dan pembentulcan pin hole namun tidak mempengaruhi daya lekat. Karakteristik produk impor (dunlop). seperti ketahanan korosl, abrasi dan pembentukan pin hole lebih bail: dari baik produk dengan proses lama maupun baru. Sedangkan untuk daya lekatnya relatif sama. Adapun pelepuhan yang lergfadi bukan sebagai pengaruh perubahan proses maupun penambahan talk, namun semata-rnata hanya karena adanya kehilangan daya lekat pelindung organik dengan permukaan logamnya pada beberapa bagian daerah tertentu."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S47845
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nofal Lazuardi
"ABSTRAK
Indonesia adalah negara penghasil sampah plastik terbesar kedua di dunia setelah China pada tahun 2010 dimana polipropilena adalah salah satu jenis kantong plastik yang banyak digunakan dan sangat non-biodegradable. Selain itu indstri kertas Indonesia banyak menghasilkan limbah pulp lignin yang dimana lignin memiliki sifat sebagai surfaktan dan sifat ini dapat dimodifikasi lebih lanjut. Disisi lain, Indonesia sedang sangat mempercepat pembangunan infrastruktur terutama jalan raya dan membutuhkan bitumen dengan kualitas baik. Sifat fisik bitumen dapat dimodifikasi dengan mencampurkan polimer membentuk polymer modified bitumen PMB . Penelitian ini membahas pengaruh pencampuran bitumen dengan limbah plastik PP sebagai zat pengisi dan lignin termodifikasi sebagai surfaktan penstabil campuran, diharapkan dapat dihasilkan produk bitumen yang memiliki nilai mekanis lebih baik. Pencampuran dilakukan dengan menggunakan alat hot melt mixer. Komposisi lignin termodifikasi yang digunakan adalah 0.1 , 0.3 , dan 0.5 . Suhu pengadukan dilakukan pada 160oC, 180oC, dan 200oC. Waktu dilakukan selama 15, 30, dan 45 menit. Untuk mengkarakterisasi hasil produk, dilakukan pengujian FE-SEM, FT-IR, STA, Sessile Drop Test, Uji Daktilitas, dan Uji Penetrasi. Dari hasil pengujian menunjukkan bahwa lignin termodifikasi memiliki kompabilitas yang lebih baik dari lignin murni. Karakterisasi produk menunjukkan bahwa semakin tinggi konsentrasi lignin termodifikasi maka sifat mekanik PMB semakin baik, suhu pengadukan meningkatkan dispersi dan distribusi plastik didalam matriks bitumen, dan waktu pengadukan paling efektif adalah 30 menit.

ABSTRACT
Indonesia is the second biggest plastic producer in the world after China in 2010 and polypropylene is one of the most used platic that is non biodegradable. Futhermore, Indonesia paper industry produce many paper waste known as pulp lignin . Lignin can be used as coupling agent and be modified to improve the properties. On the other hand Indonesia accelerate the infrastructure development especially roadways and hence need high quality bitumen. Bitumen physical properties can be enhanced by the addition of polymer, creating polymer modified bitumen PMB . By mixing polypropylene plastic waste as filler and modified lignin as surfactant to bitumen, the bitumen properties expected to be improved. The mixing done hot melt mixer. The composition of modified lignin used were 0.1 , 0.3 , and 0.5 . The mixing temperature were 160oC, 180oC, and 200oC, and the processing time were 15, 30, and 45 minutes. Characterization the properties of PMB used FE SEM, FT IR, STA, Sessile Drop Test, Ductility Test, and Penetration Test Method. The test results show that modified lignin has better compatibilty than normal lignin. More modified lignin added to PMB, More the properties improved. Mixing temperature at 200oC has better dispertion and distribution of filler than 180oC, and the optimum time of mixing is 30 minutes."
2017
S67217
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fikria Febriati Putriana
"Penelitian dan pengembangan mengenai polymer modified bitumen (PMB) masih terus dilakukan sebagai salah satu upaya untuk mengurangi limbah plastik. Pada penelitian ini, limbah plastik kemasan mie instan dengan lapisan banyak yang terbuat dari PP dimanfaatkan sebagai material filler PMB karena sifatnya yang sulit untuk didaur ulang. Melihat dari pemanfaatan PMB sebagai campuran perkerasan aspal telah diterapkan di beberapa daerah di Indonesia membuat potensi PMB sangatlah tinggi. Namun, terdapat permasalahan mengenai kompatibilitas antara bitumen dengan plastik dalam PMB. Perbedaan sifat kepolaran antara bitumen dengan plastik menyebabkan terjadinya separasi fasa dan membuat PMB memiliki kompatibilitas yang buruk di mana tentunya akan berpengaruh pada sifat-sifat PMB yang dihasilkan. Salah satu solusi yang digunakan untuk merekayasa plastik sebagai senyawa non polar menjadi senyawa polar adalah dengan memberikan perlakuan modifikasi permukaan dan oksidasi termal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perlakuan modifikasi permukaan dengan plasma dan oksidasi termal terhadap sifat karakteristik campuran perkerasan aspal beton lapis aus. Penelitian ini dilakukan dengan menambahkan plastik kemasan mie instan yang telah diberikan perlakuan modifikasi permukaan menggunakan plasma dan oksidasi termal ke dalam bitumen murni dengan variasi kadar plastik sebesar 1, 3 dan 5 wt.% di mana proses pencampuran nya menggunakan hot melt mixer pada suhu pencampuran 150°C. Suhu pencampuran 150°C dinilai memiliki dampak positif terhadap karakteristik campuran perkerasan aspal beton lapis aus. Untuk mengetahui efektivitas dari plastik multi lapis PP yang ditambahkan ke dalam bitumen terhadap karakteristik campuran perkerasan aspal maka perlu dilakukan pengujian dan karakterisasi. Pengujian yang dilakukan terdiri dari 3 kategori, yaitu untuk menentukan karakteristik limbah plastik multi lapis, PMB dan campuran perkerasan aspal AC-WC. Karakteristik limbah plastik multi lapis dilakukan melalui pengujian FTIR, sudut kontak dan DSC. Sedangkan, karakteristik PMB dilakukan dengan pengamatan optical microscope, pengujian daktilitas dan penetrasi. Terakhir, karakteristik aspal AC-WC dilakukan melalui pengujian marshal. Hasil pengujian menunjukkan bahwa plastik multi lapis yang telah diberikan perlakuan plasma dan oksidasi termal mampu meningkatkan kekakuan dan kekerasan bitumen, ketahanan terhadap deformasi dan ketahanan terhadap rutting serta bleeding. 

Research and development on polymer-modified bitumen are still being carried out as an effort to reduce plastic waste. In this study, plastic waste packaging for instant noodles with multiple layers made of PP was used as a PMB filler material because it is difficult to recycle. From the utilization of polymer-modified bitumen as an asphalt pavement mixture that has been applied in several regions in Indonesia, the potential for polymer-modified bitumen is very high. However, there are problems regarding the compatibility between bitumen and plastic in PMB. The difference in polarity between bitumen and plastic causes phase separation and makes PMB have poor compatibility which of course will affect the properties of the resulting PMB. One of the solutions used to engineer plastics from non-polar compounds into polar compounds is by providing surface modification and thermal oxidation treatments. This study aims to determine the effect of surface modification treatment with plasma and thermal oxidation on the characteristic properties of the wear-coated concrete asphalt pavement mix. This research was carried out by adding instant noodle packaging plastic that had been given surface modification treatment using plasma and thermal oxidation into pure bitumen with variations in plastic content of 1, 3, dan 5 wt.% where the mixing process used a hot melt mixer at mixing temperature 150°C. The mixing temperature of 150°C is considered to positively impact the characteristics of the mixed asphalt concrete pavement. To determine the effectiveness of PP multi lapis plastic added to bitumen on the characteristics of asphalt pavement mixtures, it is necessary to carry out testing and characterization. The tests carried out consisted of 3 categories, namely to determine the characteristics of multi lapis plastic waste, polymer-modified bitumen, and AC-WC asphalt pavement mixture. Characteristics of multi lapis plastic waste is carried out through FTIR, contact angle, and DSC testing. Meanwhile, the characteristics of PMB were carried out by optical microscope observation, ductility, and penetration testing. Finally, the characteristics of AC-WC asphalt were carried out through marshal testing. The test results showed that multi lapis plastics that had been treated with plasma and thermal oxidation were able to increase the stiffness and hardness of bitumen, resistance to deformation, and resistance to rutting and bleeding."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>