Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 169846 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rifqy Audzan Rusli
"Penelitian ini membahas perancangan, simulasi, dan validasi performa dari penguat daya audio berbasis arsitektur tiga tahap dengan konfigurasi Output Capacitor- Less (OCL) dan topologi kelas AB. Arsitektur ini terdiri atas tahap input buffer diferensial, voltage amplifier stage (VAS), dan output buffer push-pull yang dirancang untuk memberikan penguatan arus tinggi dengan distorsi rendah. Tujuan utama dari penelitian ini adalah mengevaluasi karakteristik penguatan tegangan, penguatan arus, distorsi harmonik Total (THD), rasio SINAD, dan respons Frekuensi dari sistem amplifier.
Proses simulasi dilakukan menggunakan perangkat lunak NI Multisim, dengan pengujian fisik dilaksanakan menggunakan osiloskop digital, function generator, dan beban resistif 4 Ω. Hasil pengujian menunjukkan bahwa penguatan Total mendekati 60 V/V, dengan bandwidth hingga 40 kHz. Tahap VAS menyumbang gain utama sebesar 12,2 V/V, sementara final amplifier memberikan unity gain dengan penguatan arus hingga 150 kali, masih dalam batas karakteristik β transistor output (2SC5200/2SA1943). THD berada pada level 0,130% dan SINAD mencapai 53,659 dB, memenuhi standar audio kelas menengah. Respons Frekuensi menunjukkan penurunan gain secara bertahap setelah 40–50 kHz akibat efek parasitik pada PCB fabrikasi.
Penelitian ini membuktikan bahwa desain penguat daya OCL tiga tahap ini berhasil memenuhi kriteria penguatan dan fidelitas sinyal audio yang baik. Selain itu, pendekatan ini memberikan pemahaman komprehensif mengenai kontribusi masing- masing tahap dalam struktur amplifier terhadap performa akhir sistem.

This research discusses the design, simulation, and performance validation of an audio power amplifier based on a three-stage architecture with an Output Capacitor-Less (OCL) configuration and Class AB topology. The architecture consists of a differential input buffer stage, a voltage amplifier stage (VAS), and a push-pull output buffer designed to deliver high current gain with low distortion. The main objective of this study is to evaluate the system’s voltage gain, current gain, Total Harmonic distortion (THD), signal-to-noise and distortion ratio (SINAD), and frequency response.
The simulation was performed using NI Multisim software, while physical testing involved the use of a digital oscilloscope, function generator, and 4 Ω resistive load. The test results showed a Total closed-loop gain approaching 60 V/V, with a bandwidth reaching up to 40 kHz. The VAS stage contributed the primary voltage gain of approximately 12.2 V/V, while the final amplifier provided unity gain with a current gain of up to 150 times, still within the β range of the output transistors (2SC5200/2SA1943). The measured THD was 0.130%, and SINAD reached 53.659 dB, meeting the standards for mid-range audio applications. Frequency response analysis revealed a gradual gain roll-off beyond 40–50 kHz, attributed to parasitic effects in the fabricated PCB.
This study confirms that the designed three-stage OCL power amplifier meets the criteria for good audio signal gain and fidelity. Furthermore, it offers a comprehensive understanding of how each amplifier stage contributes to the overall system performance.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Belva Bintulu Aji
"Penelitian ini membahas proses perancangan dan realisasi rangkaian Solid State Power amplifier dengan konfigurasi Output Capacitor-Less (OCL) kelas AB untuk aplikasi penguatan sinyal audio. Permasalahan utama yang diangkat adalah bagaimana merancang amplifier analog yang efisien dan linier untuk mendukung kejernihan sinyal audio pada beban seperti speaker 8Ω. Penelitian bertujuan merancang rangkaian penguat dari tahap input, Pre-amplifier (Differential Amplifier), Voltage Amplification Stage (VAS), hingga Output Stage, serta membandingkan performa simulasi dengan hasil realisasi fisik.
Metode yang digunakan mencakup simulasi menggunakan software NI Multisim 14.1, perhitungan manual penguatan tiap tahap, fabrikasi PCB, perakitan fisik, dan pengukuran langsung menggunakan oscilloscope dan function generator. Hasil menunjukkan gain total simulasi sebesar 64.7×, sedangkan pada realisasi fisik diperoleh gain sebesar 52.5×. Perbedaan disebabkan oleh faktor non-ideal seperti toleransi komponen dan penurunan tegangan nyata. Hasil pengujian frekuensi juga menunjukkan bahwa pada simulasi, peak gain terjadi pada frekuensi 10 Hz sedangkan fisik terjadi pada 50 Hz. Selain itu, THD yang diukur sebesar 0.025% dan SINAD 50.97 dB, menunjukkan kualitas sinyal yang baik dan minim distorsi.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa desain amplifier OCL kelas AB berbasis solid state berhasil memberikan penguatan audio yang linier dan efisien, serta mampu direalisasikan dalam bentuk fisik dengan performa yang mendekati simulasi.

This research presents the design and implementation of a Solid State Power amplifier using an Output Capacitor-Less (OCL) class AB configuration for audio signal amplification applications. The main problem addressed is how to design an efficient and linear analog amplifier to preserve audio signal clarity when driving loads such as 8Ω speakers. The objective is to design the amplifier from input stage, Pre-amplifier (Differential Amplifier), Voltage Amplification Stage (VAS), to the Output Stage, and compare simulation performance with physical realization.
The methodology involves simulation using NI Multisim 14.1 software, manual gain calculations for each stage, PCB fabrication, physical assembly, and direct measurements using an oscilloscope and function generator. The simulation resulted in a total gain of 64.7×, while the real circuit showed a gain of 52.5×. The discrepancy is attributed to non-ideal factors such as component tolerance and real voltage drop. Frequency response testing indicated that peak gain occurred at 10 Hz in simulation and at 50 Hz in the physical circuit. Additionally, the measured THD was 0.025% and SINAD was 50.97 dB, indicating a high-quality and low-distortion signal.
In conclusion, the designed OCL class AB amplifier based on solid-state components successfully delivers efficient and linear audio amplification, and its performance in physical implementation closely matches simulation results.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wisnu Dewantara
"Sistem penghilang bising merupakan sebuah sistem yang digunakan untuk menghilangkan frekuensi tertentu atau membalikan fasa pada suatu sistem tata suara. Dalam sistem tersebut terdapat mikrofon untuk mengambil kebisingan yang dihasilkan dari generator Power System Simulator PSS , Rangkaian pembalik fasa untuk menghilangkan frekuensi atau membalikan fasa, amplifier untuk menguatkan sinyal hasil pembalik fasa dan mengeluarkan hasil suara yang dihasilkan melalui speaker. Pada rangkaian amplifier digunakan dalam sistem penghilang bising untuk memperkuat sinyal pembalik agar frekuensi yang mengganggu dapat hilang atau saling terinterferensi. Dalam skripsi ini, dibuat amplifier dengan kelas AB yang memiliki linearitas lebih baik dibanding kelas-kelas amplifier yang ada sehingga sinyal yang dikirimkan dapat dikuatkan 100 kali seperti sinyal masukannya dan juga memberikan sinyal gelombang 180o lebih. Hasil spektrum respon frekuensi amplifier yang cenderung datar pada rentang frekuensi 65 Hz 16 Hz dapat mencakup frekuensi dominan yang mengganggu pada frekuensi 300 Hz dan 5500 Hz. Pengujian implementasi perangkat penghilang bising pada Laboratorium Sistem Tenaga Listrik mengalami penurunan tingkat tekanan suara SPL di beberapa titik uji dengan rata-rata -1,75 dB.

Noise cancelling system is a system used for eliminate frequencies or reverse phase. Such system among others The microphone used to pick up the sound generator power system simulation PSS , the phase inverting circuit remove frequency, amplifier to amplify inverted phase signal and the output is speaker. In amplifier circuits are used in noise cancelling systems to amplify the inverting signals so that disturbing frequencies can be lost or interfere with each other. In this thesis, amplifier made with class AB which has a better linearity than the existing class of amplifier class so that the signal can be boosted 100 times as its input signal and also gives more 180o wave signal. The results of frequency respons at 65 Hz 16 Hz can include dominant frequencies in frequencies of 300 Hz and 5500 Hz. Implementation test noise cancelling device on Electric Power System Laboratory has decreased sound pressure level SPL in various points with an average of 1.75 dB."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S69791
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ha, Tri T.
New York: John Wiley & Sons, 1981
621.381 325 HA s (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Fandi Akhmad
"Telah dilakukan penelitian untuk mengukur nilai tegangan induksi yang dihasilkan oleh koil pick-up yang berada dalam pengaruh medan magnet homogen. Sumber medan magnet homogen yang digunakan berasal dari kumparan Helmholtz dengan 210 lilitan pada masing-masing kumparannya, dan dengan jari-jari efektif 14.5 cm. Variasi medan magnet didapat dengan memberikan Variasi arus, dan dari pengukuran didapatkan bahwa kumparan Helmholtz tersebut mempunyai medan magnet homogen sepanjang 6 cm di tengah-tengah kedua kumparannya. Koil pick-up yang digunakan adalah koil dengan 850 lilitan dengan panjang 3 cm dan diameter 0.9 cm. Tegangan induksi yang dihasilkan ini diukur dengan menggunakan program lock-in amplifier yang telah dirancang secara digital menggunakan DAQ Card (Data Acquisition) tipe USB 9215A dengan bahasa pemrograman LabVIEW 8.5.
Dari pengukuran dihasilkan data perubahan tegangan induksi koil pick-up sebelum dan sesudah diberikan sampel magnetik pada inti koil yang menunjukkan bahwa tegangan induksi setelah memakai sampel lebih besar dibanding dengan tanpa memakai sampel. Ini diakibatkan oleh efek magnetisasi dari bahan yang digunakan. Didapatkan hasil perhitungan suseptibilitas magnet sebesar 2.3 yang nilainya jauh dibandingkan literatur yang nilainya mencapai ribuan. Ini mungkin dikarenakan pengukuran yang dilakukan terjadi pada daerah diatas kurva histerisis dari sampel yang digunakan.

The research had been done to measure the value of induction voltage generated by the pick-up coil under the influence of uniform magnetic field. Uniform magnetic field source created by Helmholtz coils with 210 windings on each coil, and the effective radius of 5.14 cm. Variation of the magnetic field is obtained by giving the current variation, and from measurement obtained that Helmholtz coil have a uniform magnetic field with 6 cm length in the middle both its coils. Pick-up coil was used with a 850 coil windings with a length of 3 cm and a diameter of 0.9 cm. The resulting induced voltage is measured using lock-in amplifier programs that have been digitally designed using a DAQ Card (Data Acquisition) USB type 9215A with the programming language LabVIEW 8.5.
From measurement produced data of induction voltage changed from pick-up before and after the given magnetic sample at the core of coil which shows that the induction voltage after applying samples is larger compared Without sample. This is caused by the effects of magnetization of the materials used. Magnetic susceptibility is obtained by calculating with value of 2.3 in comparison with a value of literature in the thousands. This may be due to measurements carried out occurred in the area above the hysteresis curve ofthe sample used.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
S29460
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Graf, Rudolf F.
Boston: Newnes, 1997
621.381 GRA a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
"Buku yang berjudul "Amplifier handbook" ini merupakan sebuah buku panduan mengenai amplifier. "
New York: McGraw-Hill, 1966
R 621.381502 AMP
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Hasudungan, Alamsyah Jeremy
"Teknologi implant biomedis menjadi salah satu teknologi yang paling banyak digunakan pada saat ini. Teknologi tersebut memanfaatkan sistem WPT untuk mentransmisikan energi nya. Salah satu bagian penting pada WPT adalah PA. Pada skripsi ini, didesain sebuah PA yang beroperasi pada frekuensi kerja 13.56 MHz yang dapat mencapai PAE hingga 80% dan gain hingga 20 dB. Pada PA ini digunakan konfigurasi Kelas A dengan menggunakan titik kerja kelas AB. PA dapat menghasilkan daya output hingga 10 dBm atau sekitar 10 mW. Tahapan desain dimulai dengan melakukan simulasi menggunakan perangkat lunak ADS (Advanced Design System) 2020 untuk menguji dan menganalisis PAE, gain, dan daya output. Berdasarkan hasil simulasi, didapatkan PAE sebesar 87.48%, gain sebesar 41.44 dBm, dan P1dB sebesar 12.39 dBm. Pada tahapan berikutnya, skematik rangkaian PA pada ADS didesain menjadi sebuah layout PCB dengan menggunakan komponen yang tersedia di pasaran. Layout PCB tersebut kemudian dicetak dan diuji. Berdasarkan pengukuran PCB, didapatkan PAE sebesar 14.58%, gain sebesar 39.1 dB, dan P1dB sebesar 12.4 dBm.

Biomedical implant technology is one of the most widely used technologies today. The technology utilizes the WPT system to transmit its energy. One of the important parts of WPT is PA. In this research, a 13.56 MHz PA that can reach PAE up to 80% and gain up to 20 dB has been designed. This PA used Class A configurations with Class AB operation. This PA could produce an output power up to 10 dBm or approximately 10 mW. The design process started from simulation using ADS (Advanced Design System) 2020 to observe and analyze PAE, gain, and output power. Based on simulation, this PA could reach PAE up to 87.48%, gain up to 41.44 dBm, and P1dB of 12.39 dBm. The next step of the design process is designing a PCB layout based on the schematic on ADS 2020 using available components. The PCB layout was printed and tested. Based on the PCB testing result, this PCB could reach PAE up to 14.58%, gain up to 39.1 dB, and P1dB of 12.4 dBm."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abdur Rohman Harits Martawireja
"Telah diimplementasikan sistem elektronika berupa rangkaian osilator tipe colpitts untuk melihat karakteristik resonator kristal serta pengaruh perubahan nilai setiap komponen penyusun rangkaian osilator tipe colpitts pada perubahan frekuensi osilasi. data eksperimen yang didapatkan adalah pengaruh variasi tiap komponen osilator terhadap perubahan frekuensi dan tegangannya, serta pengaruh perubahan temperatur pada kristal terhadap frekuensi keluaran. Hasil dari karakteristik kristal yang dicoba dalam sistem ini bermanfaat sebagai sensor temperatur dengan jangkauan 10 - 50°C.

An Electronic system has been implemented in the form of colpitts oscillator to see the characteristics of the crystal resonator and the effect of changes value of each component in colpitts oscillator circuit changed the frequency of oscillation. experimental data show the effect of variation of each component of the oscillator to change frequency and voltage, and also the effect of temperature changes on the crystal frequency output. the characteristics of the tested crystals obtained this system as a temperature sensor in the range of 10-50°C."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2013
S45902
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Situmorang, Marvels P.
"Antena aktif yang merupakan integrasi antara antena gelombang mikro dengan perangkat aktif seperti amplifier telah mendapat perhatian yang luas pada beberapa tahun belakangan ini. Pada umumnya, penempatan elemen aktif yaitu transistor microwave dalam rangkaian terintegrasi microwave (Microwave Integrated Circuit, MIC) dibuat pada saluran transmisi microstrip. Pada tesis ini dibahas mengenai rancangan microwave power amplifier sebagai elemen aktif dari antena yang dibuat dengan memakai rangkaian penyesuai saluran transmisi coplanar waveguide. Keuntungan utama yang diharapkan dapat diperoleh dengan pemakaian coplanar waveguide antara lain; interkoneksi komponen pada rangkaian lebih mudah karena hanya bagian permukaan dari struktumya yang diperlukan, memberikan kemudahan dalam memperluas rangkaian pada bidang atas substrat sehingga sangat sesuai digunakan pada rangkaian terintegrasi microwave.
Transistor microwave yang dipakai pada rancangan amplifier ini adalah GaAs MeSFET tipe NE 76084 yang memiliki potensi tidak stabil (potentially unstable) pada frekuensi 5 GHz, dan kondisi ini umumnya dihindari dalam rancangan microwave amplifier. Sekalipun transistor tersebut berpotensi tidak stabil, pada tesis ini diperlihatkan realisasi rancangan microwave amplifier dengan membuatnya menjadi stabil melalui pemilihan koefisien refleksi beban yang sesuai.
Perancangan dilakukan dengan bantuan perangkat lunak CAD untuk amplifier, AutoCAD dan perangkat keras mesin cetak quick circuit. Pengukuran terhadap beberapa parameter seperti power gain, bandwith, return loss dan VSWR dilakukan pada rancangan akhir amplifier dengan frekuensi operasi 5 GHz.

Active antennas which are integration between microwave antenna and an active device such as amplifier have found wide interest in the past few years. Mostly, the placement of active element (i.e. microwave transistor) in microwave integrated circuit (MIC) made on microstrip transmission line. This paper describes the design of microwave power amplifier as an active part of active antenna implemented on coplanar waveguide. With the design proposed here, the main advantage which may be expected from the proposed coplanar waveguide compared to microstrip line is based on the fact, that network interconnection is easily obtained. It structure's necessary only on the surface side of the substrate, allowing planar circuits on the top side to be extended and thus making it compatible with microwave integrated-circuit.
The amplifier investigated in this paper utilized GaAs MeSFET (NE 76084) which is potentially unstable can be realized by the proper selection of the load reflection coefficient. This condition must, therefore, be avoided for the design of microwave amplifier.
The amplifier was designed using several tools such as CAD for amplifier and Auto CAD software, and Quick-circuit machine. Measured result of power gain, VSWR and bandwidth of the amplifier operating in 5 GHz are given.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>