Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 109819 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Arindra Nur Rakhman Wiambodo
"Sebuah kapal Ro-ro 3500 DWT berusia 33 tahun mengandalkan Generator Auxiliary Engine sebagai sumber listrik utama, terutama saat kapal berthing dan anchorage. Karena beban listrik kapal pada saat berthing dan anchorage relatif kecil dibandingkan dengan daya output Auxiliary Engine, penambahan Generator Bantu dilakukan untuk meminimalkan penggunaan bahan bakar, khususnya MDO. Generator Tambahan ini dirancang agar daya output optimum sesuai dengan beban kelistrikan kapal dalam kondisi tersebut. Penelitian ini menganalisis kondisi rata-rata operasi mesin bantu kapal secara teori serta mengevaluasi bagaimana penggunaan Generator Tambahan dibandingkan dengan Auxiliary Engine dampak dari penggunaan Generator Tambahan tersebut.
Tahap pertama analisis adalah menghitung besarnya reduksi pemakaian MDO kapal setelah penerapan G/T. Tahap kedua menggunakan data waktu operasi A/E kapal pada tahun 2023 dan data waktu operasi A/E serta G/T pada tahun 2024 untuk menganalisis kondisi operasi mesin bantu secara teoretis, dengan fokus pada variabel Specific Fuel Oil Consumption (SFOC) dan beban listrik kapal. Dari titik-titik kondisi operasi yang diperoleh, dipilih satu titik kondisi operasi yang paling memungkinkan.
Setelah menentukan besaran rata-rata operasi, dilakukan proyeksi penggunaan bahan bakar kapal jika sepenuhnya menggunakan A/E dibandingkan dengan penggunaan bahan bakar saat G/T dioperasikan bergantian dengan A/E. Hasil proyeksi menunjukkan adanya selisih pemakaian bahan bakar yang signifikan, yang berdampak langsung pada pengurangan biaya operasional kapal serta penurunan emisi. Dengan demikian, penggunaan G/T tidak hanya mengoptimalkan konsumsi bahan bakar tetapi juga memberikan kontribusi terhadap efisiensi ekonomi dan lingkungan kapal.

A 3500 DWT Ro-Ro vessel, aged 33 years, relies on an Auxiliary Engine Generator as its primary source of electricity, particularly, during berthing and anchorage. Since the electrical load of the vessel during these operations is relatively small compared to the output power of the Auxiliary Engine, an additional generator has been installed to minimize fuel consumption, specifically MDO. This additional generator is designed to ensure that its optimum output power matches the vessel's electrical load under these conditions. This study analyzes the use of the additional generator in comparison to the Auxiliary Engine and evaluates the impact of using the additional generator.
The first stage of the analysis calculates the reduction in MDO consumption after the implementation of the G/T. The second stage uses operational time data of the ship’s A/E in 2023 and operational time data of both A/E and G/T in 2024 to analyze the theoretical operating conditions of the auxiliary engines, focusing on Specific Fuel Oil Consumption (SFOC) and the ship’s electrical load. From the various operating points obtained, one operating point is selected as the most feasible.
After determining the average operating conditions, a projection is made comparing the ship’s fuel consumption if it were to rely solely on the A/E versus the fuel consumption when the G/T is operated alternately with the A/E. The projection results show a significant difference in fuel consumption, which directly impacts the reduction of the ship’s operational fuel costs and emissions. Therefore, the use of the G/T not only optimizes fuel consumption but also contributes to the economic and environmental efficiency of the vessel.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ii Suhirta
"Air dengan melalui proses elektrolisa dapat dipecah struktur molekulnya menjadi gas hidrogen dan oksigen dimana jumlah hidrogen yang terbentuk dua kali lipat dari oksigen. Hidrogen merupakan bahan bakar yang ideal untuk motor bakar 4 langkah dan merupakan bahan bakar yang ramah lingkungan. Dengan menambahkan gas hasil elektrolisa air ke motor bakar 4 langkah, dapat menggantikan sebagian porsi bahan bakar minyak yang digunakan.
Permasalahan gas hasil elektrolisa air untuk digunakan sebagai bahan bakar tunggal bagi motor bakar adalah supply gas elektrolisa yang tidak mencukupi jumlah yang dibutuhkan motor bakar, disebabkan oleh laju produksi gas elektrolisa yang relatif kecil. Menjadikan gas elektrolisa air sebagai bahan bakar tambahan merupakan langkah yang cukup tepat bagi pengurangan pemakaian BBM. Penambahan gas elektrolisa air bagi motor bakar ini dengan melakukan injeksi pada bagian air box filter (sebelum karburator).
Penambahan gas elektrolisa air melalui air box filter dapat mengurangi pemakaian BBM pada motor bakar. Penghematan tertinggi terjadi pada putaran motor 3500 rpm kondisi tanpa beban, ada pada nilai 3,71%.

Water Electrolysis can be separate water to became oxygen gas and hydrogen gas. The generated amount of hydrogen is twice the amount of oxygen. Hydrogen is most ideal fuel for 4 stroke engine and it is environment friendly. By adding water electrolysis gas result to 4 stroke engine, can replace some portion of fuel was used.
Gas of water electrolysis is cannot use as prime fuel for engine because of generated of gas is slightly. Using gas of water electrolysis is the best way to reduced fuel consumption. Injection gas of water electrolysis is placed at air box filter (before the carburetor).
By adding water electrolysis gas result to air box filter can reduced fuel consumption needed. Maximum Economical fuel comsumption is 3,71% occur at 3500 rpm without load.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S50738
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rioko Aji
"Air dengan melalui proses elektrolisa dapat memecah struktur molekulnya H2O -> 2H + 1/2 O2, dan proses pembakaran gas hidrogen menghasilkan produk berupa air (H2O), sehingga hidrogen merupakan bahan bakar yang ramah lingkungan dan dapat diperbaharui. Dengan menambahkan gas hasil elektrolisa air ke motor bakar 4 langkah, gas ini dapat menggantikan sebagian peran bahan bakar minyak sebagai sumber energinya.
Permasalahan gas hasil elektrolisa air untuk digunakan sebagai bahan bakar tunggal bagi motor bakar adalah supply gas elektrolisa yang tidak sanggup memenuhi jumlah yang dibutuhkan motor bakar, karena laju produksi gas elektrolisa masih relatif kecil. Menjadikan gas elektrolisa air sebagai bahan bakar tambahan merupakan langkah yang cukup tepat bagi pengurangan pemakaian BBM. Penambahan gas elektrolisa air bagi motor bakar ini dengan melakukan injeksi pada bagian intake manifold (setelah karburator).
Penambahan gas elektrolisa air melalui intake manifold dapat mengurangi pemakaian BBM pada motor bakar. Penghematan BBM terjadi pada putaran motor diatas 2750 rpm dan beban minimal 100 watt. Nilai penghematan BBM tertinggi terjadi pada putaran motor 3500 rpm dengan beban 400 watt yaitu sebesar 7,5 %.

Water can be separated into oxygen and hydrogen gases by electrolyzing. The amount of generated hydrogen is twice the amount of oxygen. Hydrogen is most ideal fuel for 4 stroke engine and it is environmental friendly. Adding water electrolysed gases into 4 stroke engine, can substitute some portion of the used fosil fuel.
Gas of water electrolysis cannot be used as main fuel for engine because the rate of generated gases is too low and insufficient to fulfill the nedded fuel gas consumption. Therefore, adding water electrolysed gases as a supplementary fosif fuel will be very usefull to reduce the consumption of fosil fuel. This is done by injecting these gases at the intake manifold (after the carburetor).
Adding these gases trough intake manifold, reduces the fosil fuel nedded. Saving fosil fuel occurs at rpm above 2750 and minimum load of 100 watts. The best saving of fosil fuel (7.5 %) occurs at rpm 3500 and 400 watts loaded."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S50737
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Bhakti Yudho Suprapto
"Pada tesis ini dilakukan pemodelan generator dengan menggunakan pendekatan matematis akan mengacu pada referensi yang ada untuk mewakili sistem yang rumit. Dengan pemodelan ini, dapat dilakukan simulasi sistem lingkar terbuka untuk mengetahui tanggapan sistem terhadap perubahan tegangan dengan memberikan fungsi step pada sistem masukan lingkar terbuka.
Untuk memperbaiki unjuk kerja generator tersebut digunakan pengendali PI atau pengendali PID. Penalaan parameter kendali dilakukan berdasarkan metode Ziegler Nichols dan metode Heuristik. Pengendalian dengan parameter-parameter kendali tersebut dapat dilakukan dengan simulasi lingkar tertutup. Dan hasil simulasi yang dilakukan ternyata pengendali PID melakukan pengendalian lebih baik dibandingkan dengan pengendali PI.

This thesis discusses the modeling of generator based on mathematic approximation to represent the existing generator systems. Using the model, the open loop generator system can be simulated and the response to a step function can be recorded.
To get a better performance of the generator, it will be put under closed loop control using a PI controller or PID controller. The controller parameters can be found using Ziegler Nichols method and the Heuristic method. Simulation of the closed loop system using these parameters shows that the PID controller gives better performance than the PI controller.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
T14606
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1992
S37989
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adi Pratomo
"Gedung The Energy yang berlokasi di jalan Jenderal Sudirman direncanakan disuplai daya dari PLN sebesar 10 MVA. Suplai daya cadangan (back up power) generator direncanakan 4 x 2020 kVA. Daya cadangan ini untuk mengantisipasi bila aliran daya dari PLN padam. Berdasarkan perhitungan optimasi, mengingat tingkat keandalan pada lokasi tersebut tinggi, maka untuk daya cadangan pada lokasi tersebut hanya diperlukan generator 2 x 2020 kVA. Selain itu berdasarkan perencanaan total beban daya elektris darurat (ketika terjadi pemadaman total oleh PLN) adalah sebesar 1.948.797 VA. Dengan pemakaian generator cadangan (genset) sebanyak 2 x 2020 kVA maka dapat dihemat peralatan, biaya (investasi awal) dan bahan bakar. Biaya investasi awal yang dihemat sebesar RP. 5.800.000.000,- (lima milyar delapan ratus juta rupiah) atau sebesar 22.35% dari total biaya investasi awal menggunakan generator cadangan 4 x 2020 kVA.

The Energy building which have location at the Jenderal Sudirman road in Central of Jakarta planned by supply of power from PLN equal 9690 kVA. The generator back up power planned about 4 x 2020 kVA. The generator back up powerusing to antisipate if the main power from PLN has gone. According optimation calculation, considering the realibility at this location, so for the back up power just needed generator capacity about 2 x 2020kVA. Beside that according from design, total emergency load (at condition totaly no power from PLN) is 1.948.797 VA. With the 2 unit generator 2020 kVA capacity, we can reduce cost and fuel. We can save money Rp. 5.800.000.000, (five billion eight hundred million rupiahs) that?s equal with 22.35% from totally investation value before."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
S40000
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Ikbal
"Pasokan daya listrik utama tidak selamanya tersalurkan secara kontinyu, suatu saat pasti terjadi gangguan pada sistem tenaga listrik yang berasal dari sistem transmisi maupun sistem distribusi. Untuk mengantisipasinya diperlukan pasokan daya generator, sehingga proses yang menggunakan tenaga listrik tidak terganggu operasionalnya. Dalam skripsi ini bertujuan untuk menganalisa pembebanan generator cadangan yang dihitung kapasitas optimumnya sesuai dengan prioritas, urutan pembebanan dan keandalan sistem. Jumlah kapasitas generator cadangan siap beroperasi adalah 4 unit dengan total kapasitas daya sebesar 1600 KVA dari total 8 unit generator cadangan dengan daya sebesar 2900 KVA. Daya generator cadangan optimum terpakai adalah 55% dari total daya generator tersedia, sehingga terdapat daya generator sebesar 1430 KVA sebagai daya cadangan panas dan daya cadangan dingin. Berdasarkan prioritasnya, waktu tercepat untuk pembebanan adalah 0.05 detik untuk mesin melting, karena mesin ini untuk proses peleburan logam, sehingga mesin tidak boleh terhenti pengoperasiannya. Untuk waktu yang terlama adalah 0.25 detik untuk beban komputer.

Main power supply is not always distributed continuously, one day the inevitable disruption of the power system from the transmission system and the distribution system. For anticipate required generator power supply, so the process that uses electricity uninterrupted operation. In this thesis aims to analyze the backup generator load is calculated in accordance with the priorities of its optimum capacity, the sequence of loading and system reliability. Total capacity of the backup generator ready for operation is 4 units with a total power capacity of 1600 KVA of a total of 8 units with a backup generator power of 2900 KVA. Power backup generator optimum use is 55% of the total generator power available, so there is power of 1430 KVA generator as backup power hot and cold backup power. Based on the priorities, the fastest time is 0.05 seconds to load for melting machines because these machines for metal smelting process, so that the machine can’t be stopped operation. For the longest time was 0:25 seconds to load the computer."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S44323
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Farhandhito Irfan Prabowo
"Skripsi ini membahas penggunaan generator DC untuk system regenerative yang akan diaplikasikan pada stairlift. Penelitian ini diawali dengan pemilihan jenis dan spesifikasi generator yang digunakan, jenis dan spesifikasi baterai yang digunakan,jenis perancangan sistem regenerative, serta spesifikasi dan jalur rangkaian kelistrikan yang akan digunakan. Hasil penelitian ini adalah system regenerative pada stairlift rancangan penulis menggunakan Generator DC dengan spesifikasi 24 Volt 10A yang digunakan sebagai system regenerative pada stairlift yang akan dianalisis untuk dibandingkan dengan Generator DC dengan spesifikasi 24 Volt 25A. Untuk baterai yang digunakan, didapat baterai Ion Lithium dengan spesifikasi 24 Volt, 20 A, 10 Ah. Untuk sistem jalur penggerak, ditentukan bahwa stairlift akan menggunakan sistem rantai dimana rantai akan menempel pada sprocket dengan menjadikan rantai sebagai rel dan sprocket menjadi penggerak yang bergerak pada rel rantai. Sistem penggerak yang telah dirancang dan dibuat sudah bekerja sesuai dengan standarisasi ASME A18.1 dimana antara lain sudut kemiringan, bobot maksimal, dan kecepatan maksimal, pada penelitian ini bisa disimpulkan bahwa daya dan efisiensi generator DC 24V/25A lebih efisien dibandingkan dengan generator DC 24V/10A karena untuk menghasilkan output yang sama generator DC 24V/25A membutuhkan daya input yang lebih kecil sehingga membuat generator DC 24V/25A lebih efisien untuk digunakan pada stairlift ini.

This thesis discusses the use of a DC generator for a regenerative system that will be applied to a stairlift. The research begins with the selection of the type and specifications of the generator used, the type and specifications of the battery used, the design type of the regenerative system, and the specifications and electrical circuit paths that will be used. The result of this research is that the regenerative system on the stairlift designed by the author uses a DC generator with specifications of 24 Volts 10A, which is used as the regenerative system on the stairlift to be analyzed and compared with a DC generator with specifications of 24 Volts 25A. For the battery used, a Lithium-Ion battery with specifications of 24 Volts, 20A, 10 Ah was obtained. For the drive system, it was determined that the stairlift would use a chain system where the chain would be attached to the sprocket, making the chain the track and the sprocket the driver that moves on the chain track. The drive system that has been designed and built already works according to the ASME A18.1 standards, which include the angle of inclination, maximum weight, and maximum speed. In this research, it can be concluded that the power and efficiency of the 24V/25A DC generator are more efficient compared to the 24V/10A DC generator because, to produce the same output, the 24V/25A DC generator requires a smaller input power, making the 24V/25A DC generator more efficient for use in this stairlift."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Priambudi Pujihatma
"Generator merupakan komponen yang sangat vital dalam sistem tenaga listrik. Sistem yang terinterkoneksi terdiri dari beberapa generator yang bekerja secara bersama untuk mencatu daya. Hal ini merupakan hal yang positif, mengingat semakin bertambahnya keperluan beban serta efisiensi yang dihasilkan dari operasi interkoneksi. Di sisi lain. terdapat beberapa kondisi yang dapat menyebabkan sebuah generator kehiiangan kestabilannya. Generator yang tidak stabil akan dilepas dari sistem dan pelepasan ini dapat berpengaruh terhadap kestabilan sistem secara keseluruhan. Lepasnya generator yang mencatu sebagian besar daya sistem dapat mengakibatkan pemadaman total / blackout. Kondisi yang membahayakan kestabilan generator adalah terjadinya pemutusan beban secara mendadak atau terjadinya gangguan sepanjang saluran transmisi. Agar generator tetap stabil. perlu dilakukan perhitungan terhadap waktu pemutusan kritis. Alat-alat proteksi harus dapat memutus gangguan sebelum waktu tersebut tercapai. Dengan demikian kestabilan generator tetap terjaga dan pasokan daya generator ke sistem tetap terjamin."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S40102
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adi Santosa
"Kemampuan generator sinkron mencatu daya dibatasi oleh pemanasan yang terjadi pada inti besi, belitan rotor dan belitan stator dari generator. Faktor daya generator sinkron menentukan bagian-bagian yang akan mengalami pemanasan. Faktor daya leading menyebabkan pemanasan inti besi, faktor daya lagging menyebabkan pemanasan belitan rotor, sedangkan faktor daya di antara keduanya menyebabkan pemanasan belitan stator. Pemanasan inti besi, .belitan rotor dan belitan stator ditentukan oleh besar rugi-rugi yang terjadi pada bagian yang dimaksud, luas permukaan-permukaan pernindah panas, konduktivitas panas bahan-bahan isolasi, konduktivitas arah aksial inti besi, ketebalan isolasi belitan dan isolasi alur, serta kecepatan dan temperatur udara pendingin yang mengalir pada permukaan pemindah panas. Batasan-batasan pemanasan generator sinkron pada tiga daerah faktor daya memberikan suatu daerah kerja yang disebut sebagai daerah kemampuan daya reaktif. Dengan membandingkan daya keluaran generator sinkron dan batasan ini bisa didapatkan suatu sistem pemantauan pembebanan generator sinkron. Pemanfaatan lebih lanjut dari penelitian ini adalah untuk menganalisa daerah kerja suatu generator sinkron berdasarkan tingkat pemanasan yang masih mampu diterima oleh belitan stator, belitan rotor dan inti besi."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>