Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 102459 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ibrahim Rijal
"Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan mekanisme pemblokiran yang efek- tif dan efisien pada traffic QUIC, guna mendukung kebutuhan kontrol jaringan, baik untuk tujuan keamanan maupun kebijakan jaringan. Metode penelitian ini men- cakup analisis protokol QUIC, pengembangan algoritma pemblokiran berbasis in- speksi lalu lintas, serta uji coba pada lingkungan simulasi untuk mengukur efektiv- itas mekanisme pemblokiran yang dikembangkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mekanisme yang diusulkan mampu mengenali dan memblokir lalu lintas QUIC dengan tingkat akurasi yang tinggi tanpa mempengaruhi performa jaringan secara signifikan. Diharapkan, hasil penelitian ini dapat menjadi dasar pengem- bangan lebih lanjut dalam manajemen traffic internet dan keamanan jaringan.

This study aims to develop an effective and efficient blocking mechanism for QUIC traffic to support network control needs, both for security purposes and network policies. Research methods include analyzing the QUIC protocol, developing a traf- fic inspection-based blocking algorithm, and conducting trials in a simulated envi- ronment to measure the effectiveness of the proposed blocking mechanism. The re- sults demonstrate that the proposed mechanism can identify and block QUIC traffic with a high level of accuracy without significantly affecting network performance. It is expected that the findings of this study can serve as a foundation for further development in Internet traffic management and network security."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vittalis Ayu
Yogyakarta: Media Teknika, 2017
620 MT 12:1 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Gerry Italiano Wowiling
"Data Center Network (DCN) adalah sebuah pendekatan populer dalam membangun jaringan dengan skala besar yang dapat melakukan pemrosesan data. Komponen-komponen yang ada pada DCN seperti server, switches, dan link dipandang sebagai sebuah kesatuan yang saling bekerja sama untuk dapat melayani permintaan proses data. Dalam operasinya, DCN membutuhkan topologi, dimana topologi tersebut adalah representasi bentuk jaringan dan bagaimana masing-masing komponen dalam DCN terhubung dan saling berkomunikasi. Beberapa topologi yang dapat dimplementasikan pada DCN diantaranya adalah topologi fat tree (yang paling sering digunakan) dan topologi BCube. Masing-masing topologi membutuhkan routing protocol yang dapat menentukan jalur terbaik bagi node server untuk dapat berkomunikasi. Pada penelitian ini mengusulkan penggunaan routing protocol XPath yang dapat meminimalisir penggunaan path berlebihan dengan cara melakukan kompresi menggunakan algoritma two step compression. Routing protocol XPath dimplementasikan pada masing-masing topologi dan disimulasikan menggunakan NS-3 Simulator untuk mendapatkan perbandingan hasil akhir berupa rata-rata throughput dan delay masing-masing topologi. Dari hasil penelitian dan pengujian didapat bahwa topologi BCube pada data center network yang mengimplementasikan routing protocol XPath menghasilkan nilai performansi yang lebih baik dibandingkan topologi Fat Tree. Implentasi routing protocol XPath juga secara signifikan meningkatkan throughput dan menurunkan delay masing-masing topologi.

Data Center Network (DCN) is a popular approach to build a big and scalable network, which process big data in its core. Each component in DCN such us node server, switches, and link are likely to be seen as one system working together to process request data from user. In its operation DCN need at least one topology in each manageable system. Topology is the representation of network communication, and how each component in DCN can connect to each other. There are many topology that can be implemented in DCN architecture such as Fat Tree topology which is commonly use in DCN architecture and also BCube topology. Each of that topology in DCN also need a routing protocol that can arrange and manage a best path or desired path for each node server to transfer data accros network. In this research, XPath routing protocol is proposed to be implemented in both Fat Tree based DCN and BCube based DCN. XPath routing protocol is choosen because its nature to compress excess possible path become desired path only, using two-step compression algorithm. XPath routing protocol are implemented in each topology using NS-3 Simulator as simulation framework. The purpose of the research is to get comparison result between Fat Tree and BCube using average throughput and average delay metrics. Result of this research and simulation indicating that BCube data center network which implement XPath routing protocol shows a better performance than Fat Tree. The implementation of XPath routing protocol in each topology also show throughput increase and delay decrease significantly, which make XPath routing protocol a good idea to be implemented in data center network."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1991
S38121
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Doni Hardiawan
"Protokol modbus merupakan salah satu protokol komunikasi yang digunakan oleh Modicon controller untuk melakukan pertukaran data antar controller dan PC (Personal Computer) atau controler dan controller. Protokol ini memiliki dua bentuk pertukaran data yaitu RTU dan ASCII frame. Pertukaran data dalam protokol modbus mempunyai keamanan data yang baik karena setiap frame menggunakan CRC atau LRC untuk penguji kesalahan. Dengam memiliki kode fungsi hingga 24 instruksi, maka protokol ini dapat diterapkan untuk sistem pengumpul dan pengirim data. Labview (Laboratory Virtual Instrument Engineering Workbench) adalah sebuah perangkat lunak untuk pengembangan aplikasi (development environment) dengan menggunakan pemrograman secara grafik. Labview dapat digunakan sebagai perangkat lunak untuk berbagai kebutuhan laboratorium atau data akusisi dan aplikasi pengendali. Kemampuan mendukung pertukaran data dengan berbagai perangkat luar, menjadikan labview suatu perangkat lunak yang dapat menganalisan dan menampilkan data dari sistem pengumpul dan pengirim data. Pada tugas akhir ini dirancang dan direalisasikan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak {software} yang berfungsi sebagai sistem pengumpul dan pengirim data. Sistem perangkat keras terdiri dari beberapa modul yang terhubung dalam suatu jaringan multipoint RS-485. Modul yang terhubung dalam jaringan mempunyai fungsi masing-masing seperti DIO (Digital Input Output), ADC (Analog to Digital Converter) dan DAC (Digital to Analog Converter). Kemudian dengan menggunakan modbus sebagai protokol komunikasi, maka direaliasasikan perangkat lunak berbasis Labview untuk menghubungkan antara PC dan sistem pengumpul dan pengirim data."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S41269
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vikram
"Terjadinya perkembangan pemakaian internet secara cepat telah menyebabkan protokol IPv4 tidak dapat lagi menampung user yang ada. Untuk mengatasi masalah keterbatasan alamat pada IPv4, maka dibuatlah Internet Protocol versi baru (IPng atau IPv6). Namun untuk penerapannya masih diperlukan waktu dan metode transisi dari IPv4 ke IPv6 tanpa mengganggu jaringan IPv4. Contoh metode transisi yang dikenal adalah 6to4, 6over4, ISATAP, dan DSTM.
Dalam skripsi ini akan diuji metode tunneling ISATAP dan 6to4. Untuk menguji performansi dari kedua metode tersebut dilakukan uji coba dengan menggunakan aplikasi video streaming. Sarana pengujian menggunakan jaringan test bed yang dibangun dari lima buah PC yang mengambil tempat di Lab Digital FT-UI.
Dalam pengujian akan dianalisa beberapa parameter untuk mengetahui unjuk kerjanya, diantaranya throughput, jumlah packet loss dan latency. Pada pengujian akan dilakukan perbandingan kinerja dari konfigurasi IPv4 murni, IPv6 murni, dengan metode tunneling ISATAP dan 6to4.
Dari hasil uji coba yang dilakukan didapatkan bahwa metode tunneling 6to4 dan ISATAP tidak mengurangi kemampuan jaringan dalam aplikasi video streaming. Dibandingkan dengan IPv4, metode tunneling ini mampu meningkatkan throughput sekitar 0.013% (6to4) dan 0.007% (ISATAP), serta dapat mengurangi packet loss sekitar 47.9% (6to4) dan 6.84% (ISATAP). Perbedaan latency yang terjadi hanya berbeda sekitar 0.73% (6to4) dan 0.045% (ISATAP) terhadap jaringan IPv4.
Sementara itu, pada topologi IPv6 murni didapatkan hasil kinerja yang lebih baik dibandingkan dengan menggunakan metode tunneling, dimana IPv6 mampu meningkatkan throughput sekitar 0.0723%, mengurangi packet loss sekitar 73.76%, dengan perbedaan latency sekitar 0.7% (dengan 6to4) dan 1.52% (dengan ISATAP)."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S40065
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anton Setiawan
"Teknologi mobile IPv6 adalah teknologi yang memungkinkan suatu host tetap dapat dialamati meskipun host tersebut berpindah dari satu jaringan ke jaringan yang lain tanpa mengubah alamat IPnya. Pada skripsi ini dilakukan pembuatan jaringan uji {Test bed) untuk sistem mobile IPv6 dengan tujuan membandingkan efek dari route optimization maupun bidirectional tunneling baik dari sisi routing maupun untuk kualitas layanan untuk video streaming. Test bed ini terdiri dari beberapa node yang berperan sebagai komponen utama, yaitu Mobile Node, Home Agent, Router, Access Router dan Correspondent Node.
Dua buah skenario dilakukan untuk mengamati routing dan kualitas layanan. Proses pengiriman paket dalam bentuk video streaming dikirimkan dari correspondent node ke mobile node. Data-data untuk routing ditangkap dengan menggunakan tcpdump dan data-data kualitas layanan diambil dengan menggunakan software tambahan, yaitu ethereal dan Iperf.
Pada komunikasi dengan route optimization, dimungkinkan penggunaan jalur terpendek untuk pengiriman paket. Hal ini dikarenakan pengiriman paket dilakukan langsung ke mobile node tanpa melalui home agent dari mobile node, sedangkan dengan bidirectional tunneling, paket yang dijalurkan ke mobile node harus melalui home agent dari mobile node.
Parameter-parameter kualitas layanan yang diamati adalah throughput, packet loss, delay (latency), dan jitter. Dari hasil pengukuran yang telah didapatkan, penjaluran paket pada route oprimization memiliki packet loss yang lebih kecil. Throughput dipengaruhi oleh jumlah paket yang diterima dan total waktu pengiriman paket. Latency dipengaruhi oleh rata-rata paket yang diterima. Jitter dipengaruhi oleh delay antar paket berurutan yang tak dapat diukur sehingga tidak dapat di prediksi."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S40066
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Ariansyah Yutama
"ABSTRAK
Abstrak - Software Defined Networking (SDN) merupakan teknologi baru yang hadir untuk melengkapi kekurangan jaringan konvensional yang sekarang digunakan, teknologi SDN masih memiliki beberapa kekurangan yang perlu diperhatikan khususnya dari sisi keamanan, misalnya serangan IP Spoofing dan Man of The Middle of Attack. Penelitian ini membahas mengenai Analisis Kinerja Pembatasan Akses dan Mitigasi Resiko Serangan Melalui Implementasi Fungsi Akses Kontrol Pada Sistem Firewall Berbasis SDN, berdasarkan hasil penelitian telah dibandingkan performa SDN seperti throughput, latency, dan jitter ketika infrastruktur SDN tidak menggunakan firewall, ketika menggunakan firewall tanpa serangan, ketika tanpa firewall dengan serangan dan ketika menggunakan firewall dengan serangan. Dari penelitian diperoleh penurunan nilai throughput TCP firewall tanpa serangan ke firewall dengan serangan adalah 5.96 Gb/s ke 3.19 Gb/s dan throughput UDP adalah 131.2 Mb/s ke 7 Mb/s. Sedangkan nilai latency dan jitter firewall dengan serangan akan memiliki nilai paling tinggi dibandingkan yang lainya. Pada penelitian ini telah dilakukan simulasi pembatasan akses kontrol antar sesama tenant dan berbeda tenant serta mitigasi terhadap serangan seperti MAC Flooding, ICMP Floding dan Ping of Death

ABSTRACT
Abstract - Software Defined Networking (SDN) is a new technology that comes to complement the shortcomings of conventional networks are now used, SDN technology still has some shortcomings that need to be considered, especially in terms of security, such as IP Spoofing attacks and Man of The Middle of Attack. This study discusses about Performance Analysis in Access Restrictions and Attack Mitigation Through the implementation of Access Control Function in Firewall System Based On SDN, based on the results of studies have compared the performance of SDN as throughput, latency, and jitter when infrastructure SDN is not using a firewall, when using a firewall without the attack, when no firewall with attack and when using a firewall with attack. From the study showed impairment TCP throughput, firewall without attack to the firewall with an attack is 5.96 Gb/s to 3.19 Gb/s and UDP throughput is 131.2 Mb/s to 7 Mb/s. While the value of latency and jitter of firewall with attack will have the highest value compared to the other. This study has been conducted simulation access-control restrictions between the members of different tenants and identic tenants and mitigation against such MAC Flooding attack, ICMP Floding and Ping of Death"
2016
T46381
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shinta Widyaningrum
"Routing protocol pada Mobile Ad hoc Network (MANET) merupakan salah satu isu penting dalam melakukan komunikasi antar node. Pemilihan routing protocol yang tepat sangat diperlukan untuk menentukan rute data yang efisien. Penelitian ini menganalisis kinerja routing protocol pada MANET yakni AODV, OLSR dan TORA di lingkungan IPv6 dengan melihat dampaknya terhadap stabilitas jaringan. Simulasi dijalankan dengan menggunakan simulator OPNET Modeler versi 14.5, dimana setiap routing protocol diuji dengan variasi jumlah node, variasi kecepatan gerak node, menjalankan aplikasi HTTP dan voice serta penambahan node yang melakukan serangan blackhole. Hasil simulasi menunjukkan bahwa routing protocol AODV memiliki kinerja terbaik dibandingkan dengan kedua routing protocol lainnya pada skenario variasi jumlah node, variasi kecepatan dan penerapan aplikasi HTTP dan voice. Packet end-to-end delay AODV yang dihasilkan berkisar antara 0,00048-0,00055 s dan nilai rata-rata network load yang dihasilkan AODV merupakan yang paling rendah dengan maksimum yang didapat sebesar 26.076 bits/sec. Namun pada kondisi terdapat serangan blackhole, routing protocol yang terkena dampak paling kecil adalah routing protocol OLSR dengan perubahan throughput sebesar 5,25%, packet end-to-end delay sebesar 1,52% dan network load sebesar 5,25%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S58128
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aditya Indra Lesmana
"Saat ini banyak digunakan sebuah jaringan yang dapat mendukung layanan suara, data dan video tanpa adanya downtime, sehingga dibutuhkan back up jaringan serta protokol redundansi (active-standby) untuk menunjang terciptanya jaringan komunikasi yang stabil dan efisien. VRRP dan CARP merupakan salah satu protokol yang sering digunakan untuk mendapatkan level layanan yang tinggi. Rancangan pada skripsi ini akan dibuat dalam beberapa skenario yaitu ping tes, flooding, download dokumen serta streaming dengan parameter RTD (delay time), packet loss, throughput dan waktu failover.
Dari hasil simulasi bahwa protokol CARP membutuhkan rata – rata waktu lebih cepat dalam melakukan failover yaitu 5 detik daripada protokol VRRP dengan rata-rata waktu 7 detik. Untuk trafik yang besar protokol VRRP dan CARP mampu melewatkan throughput besar saat dilakukan failover, nilai throughputnya hampir mendekati throughput maksimalnya 6 Mbps, untuk rata-rata packet loss yang didapat sebesar 5-6%.

Today, there are many network could support voice service, data, video conference without any downtime occurred on network. Backup method is required to support all that services and also protocol redundancy (active- standby) which could make a stable and efficient network communications. VRRP and CARP are the frequently used protocols to create a high level of network service. The scheme of this thesis will be made in several scenarios, they are ping test, flooding, download document also streaming by RTD (delay time) parameters, packet loss, throughput and failover time.
The result from simulation showing that CARP protocol need the faster average time that is 5 seconds, but VRRP protocol need 7 seconds of the average time. CARP and VRRP protocol is able to pass up wide throughput while doing failover on the large traffic, its throughput value almost approaches the maximal value of 6 Mbps and average of packet loss are 5-6%.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S43972
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>