Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 217102 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Alya Nisrina Orvala
"Pemeliharaan sarana dan prasarana pendidikan, khususnya bangunan sekolah, merupakan aspek krusial dalam menciptakan lingkungan belajar yang aman, nyaman, dan mendukung keberlangsungan pendidikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi struktur organisasi pemeliharaan bangunan sekolah dasar di Indonesia menggunakan pendekatan berbasis risiko serta konsep Near Zero Energy Building (NZEB), guna meningkatkan kinerja pemeliharaan. Studi ini mengidentifikasi model struktur organisasi, fungsi organisasi, serta risiko yang memengaruhi efektivitas pemeliharaan bangunan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lemahnya perhatian terhadap pemeliharaan rutin, koordinasi antarunit yang tidak optimal, dan minimnya pemahaman tentang pentingnya pemeliharaan menjadi faktor utama yang menurunkan kualitas bangunan. Model hubungan yang dikembangkan menunjukkan bahwa sinkronisasi kinerja dan fungsi organisasi berpengaruh positif terhadap peningkatan kinerja, sementara risiko keamanan digital berdampak negatif. Oleh karena itu, strategi peningkatan mencakup perbaikan struktur organisasi, penguatan fungsi koordinasi, mitigasi risiko, serta integrasi teknologi seperti BIM dan IoT. Penelitian ini menghasilkan produk strategis yang dapat digunakan sebagai acuan dalam meningkatkan sistem pemeliharaan bangunan sekolah secara berkelanjutan dan berbasis risiko.

The maintenance of educational facilities, particularly school buildings, is a crucial element in ensuring a safe, comfortable, and sustainable learning environment. This research aims to evaluate the organizational structure of elementary school building maintenance in Indonesia by employing a risk-based approach and the Near Zero Energy Building (NZEB) concept to improve maintenance performance. The study identifies the existing organizational models, their functions, and the risks affecting maintenance effectiveness. The findings highlight that a lack of routine maintenance, poor inter-unit coordination, and limited awareness of maintenance importance are key contributors to building quality degradation. The proposed model demonstrates a positive correlation between performance-function synchronization and maintenance outcomes, while digital security risks negatively affect performance. Therefore, improvement strategies include restructuring the organization, enhancing coordination functions, mitigating risks, and integrating technologies such as BIM and IoT. This study produces a strategic output that can serve as a guideline for sustainable and risk-based school building maintenance systems."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadasyifa Adika Irnandhita
"Gedung sekolah NZEB adalah fasilitas fisik yang berfungsi sebagai pendukung kegiatan pendidikan serta sudah dirancang dengan konsumsi energi mendekati nol melalui efisiensi energi serta pemanfaatan energi terbarukan. Agar operasional dari gedung sekolah NZEB ini berjalan lancar, terdapat aspek yang krusial untuk dipertimbangkan yaitu pemeliharaan dan perawatan bangunan gedung NZEB. Aktivitas pemeliharaan dan perawatan dapat memastikan kinerja optimal berdasarkan indikator kemudahan, kenyamanan, kesehatan, dan keselamatan baik dari sisi bangunan maupun warga sekolah. Tentunya, untuk menunjang aktivitas pemeliharaan dan perawatan gedung NZEB diperlukan pengembangan Standar Operasional Prosedur yang menyesuaikan kebutuhan dan komponen yang ada pada gedung sekolah NZEB. Pada penelitian ini mengacu pada gedung sekolah NZEB yang ada di Jakarta. Dimana pemerintah Provinsi Jakarta sudah memiliki banyak sekolah NZEB, namun kurang dalam segi pemiliharaan dan perawatan. Oleh karena itu, penelitian ini melakukan pengembangan SOP Administratif secara lanjut  mengenai kegiatan pemeliharaan dan perawatan berbasis WBS. WBS membantu dalam membuat kerangka SOP yang sistematis, dengan mengelola aktivitas pemeliharaan dan perawatan sesuai dengan tahapan kerja utama, yaitu dimulai dari pemeriksaan, pemeliharaan, dan perawatan. SOP ini dikembangkan melalui penyusunan WBS, pembentukan struktur organisasi, penetapan tugas dan tanggung jawab masing-masing jabatan, menentukan proses bisnis, menetapkan aktivitas, menegidentifikasi input & output dan durasi serta membentuk alur komunikasi berdasarkan matriks RACI. Dari seluruh komponen tersebut, dapat dijadikan sebuah SOP yang bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas kinerja. Pada penelitian ini juga dilakukan model hubungan antara SOP dengan efisiensi dan efektivitas kinerja pemeliharaan dan perawatan sebagai alat ukur keberhasilan penelitian ini.

The NZEB school building is a physical facility designed to support educational activities while being optimized for nearly zero energy consumption through energy efficiency and the use of renewable energy sources. To ensure the smooth operation of the NZEB school building, a crucial aspect to consider is the maintenance and upkeep of the building. Maintenance and upkeep activities ensure optimal performance based on indicators such as ease of use, comfort, health, and safety, both for the building itself and for the school community. To support these activities, it is necessary to develop Standard Operating Procedures (SOPs) tailored to the needs and components of NZEB school buildings. This study focuses on NZEB school buildings in Jakarta, where the provincial government has established many NZEB schools but faces challenges in terms of maintenance and upkeep. Therefore, this research advances the development of administrative SOPs for maintenance and upkeep activities based on a Work breakdown structure (WBS). The WBS serves as a framework for creating systematic SOPs by organizing maintenance and upkeep activities into key stages: inspection, maintenance, and repair. These SOPs are developed through WBS preparation, organizational structure formation, task and responsibility assignment for each position, business process determination, activity definition, input and output identification, duration setting, and communication flow establishment using a RACI matrix. All these components contribute to the creation of SOPs aimed at improving efficiency and effectiveness in performance. Furthermore, this study models the relationship between SOPs and the efficiency and effectiveness of maintenance and upkeep performance as a metric for measuring the success of this research. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizkyana Fathoni
"Komponen lansekap dan tata grha bangunan gedung pemerinta mengalami deteriorasi dan kegagalan fungsi selama siklus hidup bangunan gedung tersebut. Pemeliharaan dan perawatan bangunan dapat berupa pembersihan, inspeksi, perbaikan, dan penggantian untuk memaksimalkan usia dari bangunan gedung. Meskipun banyak metode dalam pemeliharaan dan perawatan, di Indonesia pada umumnya melakukan tindakan perbaikan. Preventive maintenance dapat mencegah perbaikan maupun penggantian komponen. Aktivitas preventive maintenance dapat disusun menggunakan work breakdown structure (WBS). Di Indonesia, belum ada pedoman aktivitas preventive maintenance berbasis WBS untuk meningkatkan kinerja pemeliharaan dan perawatan bangunan gedung. Penelitian ini menggunakan kebijakan dan peraturan yang berlaku saat ini, studi literatur, dan studi kasus yang akan divalidasi oleh pakar. Pakar memvalidasi aktivitas menggunakan kuesioner dan menilai peningkatan kinerja pemeliharaan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan adanya peningkatan kinerja pemeliharaan dan perawatan bangunan gedung setelah menggunakan pedoman aktivitas preventive maintenance berbasis WBS pada bangunan gedung pemerintah.

Buildings suffer deterioration and function failures during its lifecycle even for landscape and housekeeping components in government buildings. Maintenance includes cleaning, inspecting, repairing, and replacing can provide buildings the ability to maximize the utilities of the buildings lifecycle. Corrective maintenance is the most used maintenance method in Indonesia although there are several alternatives. Such as preventive maintenance that prevent any occurrences of building failures without neither repairing nor replacing any components throughout its lifecycle. Work breakdown structure (WBS) is an effective method to define preventive maintenance activities. However, in Indonesia there is still lack of preventive maintenance based on WBS activities guidebook and preventive maintenance policies. Therefore, the purpose of this study is to develop a guidebook of preventive maintenance landscape and housekeeping activities based on WBS to improve maintenance performance. The Research Method used is activities defined from policies, literature studies, and case studies drawn into WBS and validated by maintenance expertise. Experts validate the preventive maintenance activities using questionnaires and provide any maintenance performance improvements after using the guidebook. Result of the research showed that landscape and housekeeping preventive maintenance activities guidebook based on WBS government buildings maintenance can improve buildings maintenance performance."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dyah Ayu Pangastuti
"DKI Jakarta sebagai ibukota Negara Republik Indonesia merupakan provinsi dengan kepadatan penduduk tertinggi di Indonesia. Agar fungsi pelayanan masyarakat dapat berjalan dengan baik, keandalan fasilitas sarana dan prasarana masyarakat di lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta perlu dijaga. Untuk menjaga keandalan bangunan perlu dilakukan pemeliharaan bangunan seperti tertuang dalam Permen PUPR No. 24 th 2008. Berdasarkan survey aset bangunan Dinas Cipta Karya Tata Ruang Provinsi DKI Jakarta tahun 2019 diperoleh data aset bangunan Provinsi DKI Jakarta berjumlah 9823 bangunan. 60% dari bangunan tersebut merupakan bangunan klasifikasi sederhana. Dengan jumlah aset bangunan yang tidak sedikit, kegiatan pemeliharaan bangunan di lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta perlu didukung sistem pemeliharaan yang memadai agar keandalan bangunannya tetap terjaga. Penelitian ini bertujuan mengembangkan sistem pemeliharaan bangunan gedung berbasis: (1) web-based, untuk mendukung aksesibilitas dalam kegiatan pemeliharaan, (2) Work Breakdown Structure (WBS), sebagai dasar pedoman pemeliharaan yang meliputi aktifitas kegiatan pemeliharaan, frekuensi/interval aktifitas kegiatan pemeliharaan, dan (3) Building Information Modelling untuk kemudahan visualisasi, informasi, dan koordinasi data bangunan, dengan objek penelitian bangunan sederhana di lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Penggunaan web-based, WBS dan BIM dalam sistem akan meningkatkan kinerja pemeliharaan bangunan pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah validasi pakar, wawancara, studi literatur dan studi kasus. Hasil validasi kemudian dikembangkan dan diintegrasikan kedalam sebuah sistem informasi lalu dilakukan uji coba terhadap sebuah permodelan studi kasus. Hasil penelitian menunjukkan pengembangan sistem pemeliharaan berbasis WBS, BIM dan web dapat meningkatkan kinerja pemeliharaan gedung di lingkungan pemerintah Provinsi DKI Jakarta, dengan nilai peningkatan rata-rata sebesar 20,21%.

DKI Jakarta, as the capital of the Republic of Indonesia, has the highest population density in Indonesia, with a population of 16,334 people / km2. Therefore, community facilities and infrastructure within the DKI Jakarta Provincial Government play an important role so that community service can be carried out properly. As one of the main infrastructures, State Buildings must have building reliability as stated in the technical requirements stipulated in Presidential Regulation Number 73 of 2016. Building maintenance is an activity to maintain the building's reliability and infrastructure, and facilities so that the building always functions properly. Based on a survey conducted by the DKI Jakarta Provincial Office for The Creation of Works, Spatial Planning and Land Use in 2019, the building assets of Province DKI Jakarta are 9823. 60% of those buildings were classified as Simple Building category. Due to numerous building assets, building maintenance activities need to be supported by an adequate maintenance system especially for the simple-classification building. This study aims to develop a building maintenance system based on: (1) webbased, to support accessibility in maintenance activities, (2) Work Breakdown Structure (WBS), as a basis for maintenance guidelines which include maintenance activities, frequency / interval of maintenance activities, and (3) Building Information Modeling for easy visualization, information, and coordination of building data, with the object of simple building research within the DKI Jakarta Provincial Government. The use of web-based, WBS, and BIM in the system could improve building’s maintenance performance in DKI Jakarta Provincial Government. The methodology used in this research is expert validation, interviews, literature studies and case studies. The results of expert validation, interviews and literature studies will be developed into an information system and then tested on a case study modeling. The validation results are then developed and integrated into an informat ion system and then tested on a study model case. The results showed that the development of a maintenance system based on WBS, BIM and web can improve the performance of building maintenance within the DKI Jakarta Provincial Government, with an average increase 20.21%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dyah Ayu Pangastuti
"DKI Jakarta sebagai ibukota Negara Republik Indonesia merupakan provinsi dengan kepadatan penduduk tertinggi di Indonesia. Agar fungsi pelayanan masyarakat dapat berjalan dengan baik, keandalan fasilitas sarana dan prasarana masyarakat di lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta perlu dijaga. Untuk menjaga keandalan bangunan perlu dilakukan pemeliharaan bangunan seperti tertuang dalam Permen PUPR No. 24 th 2008. Berdasarkan survey aset bangunan Dinas Cipta Karya Tata Ruang Provinsi DKI Jakarta tahun 2019 diperoleh data aset bangunan Provinsi DKI Jakarta berjumlah 9823 bangunan. 60% dari bangunan tersebut merupakan bangunan klasifikasi sederhana. Dengan jumlah aset bangunan yang tidak sedikit, kegiatan pemeliharaan bangunan di lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta perlu didukung sistem pemeliharaan yang memadai agar keandalan bangunannya tetap terjaga. Penelitian ini bertujuan mengembangkan sistem pemeliharaan bangunan gedung berbasis: (1) web-based, untuk mendukung aksesibilitas dalam kegiatan pemeliharaan, (2) Work Breakdown Structure (WBS), sebagai dasar pedoman pemeliharaan yang meliputi aktifitas kegiatan pemeliharaan, frekuensi/interval aktifitas kegiatan pemeliharaan, dan (3) Building Information Modelling untuk kemudahan visualisasi, informasi, dan koordinasi data bangunan, dengan objek penelitian bangunan sederhana di lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Penggunaan web-based, WBS dan BIM dalam sistem akan meningkatkan kinerja pemeliharaan bangunan pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah validasi pakar, wawancara, studi literatur dan studi kasus. Hasil validasi kemudian dikembangkan dan diintegrasikan kedalam sebuah sistem informasi lalu dilakukan uji coba terhadap sebuah permodelan studi kasus. Hasil penelitian menunjukkan pengembangan sistem pemeliharaan berbasis WBS, BIM dan web dapat meningkatkan kinerja pemeliharaan gedung di lingkungan pemerintah Provinsi DKI Jakarta, dengan nilai peningkatan rata-rata sebesar 20,21%.

DKI Jakarta, as the capital of the Republic of Indonesia, has the highest population density in Indonesia, with a population of 16,334 people/km2. Therefore, community facilities and infrastructure within the DKI Jakarta Provincial Government play an important role so that community service can be carried out properly. As one of the main infrastructures, State Buildings must have building reliability as stated in the technical requirements stipulated in Presidential Regulation Number 73 of 2016. Building maintenance is an activity to maintain the building's reliability and infrastructure, and facilities so that the building always functions properly. Based on a survey conducted by the DKI Jakarta Provincial Office for The Creation of Works, Spatial Planning and Land Use in 2019, the building assets of Province DKI Jakarta are 9823. 60% of those buildings were classified as Simple Building category. Due to numerous building assets, building maintenance activities need to be supported by an adequate maintenance system especially for the simple-classification building.  This study aims to develop a building maintenance system based on: (1) web-based, to support accessibility in maintenance activities, (2) Work Breakdown Structure (WBS), as a basis for maintenance guidelines which include maintenance activities, frequency / interval of maintenance activities, and (3) Building Information Modeling for easy visualization, information, and coordination of building data, with the object of simple building research within the DKI Jakarta Provincial Government. The use of web-based, WBS, and BIM in the system could improve building’s maintenance performance in DKI Jakarta Provincial Government. The methodology used in this research is expert validation, interviews, literature studies and case studies. The results of expert validation, interviews and literature studies will be developed into an information system and then tested on a case study modeling. The validation results are then developed and integrated into an information system and then tested on a study model case. The results showed that the development of a maintenance system based on WBS, BIM and web can improve the performance of building maintenance within the DKI Jakarta Provincial Government, with an average increase 20.21%. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anita Handayaniputri
"Government building is one of the country's assets that has a very strategic and urgent function for the interests of public services. In order to realize sustainable development, it is necessary to carry out government buildings that implement the integration of technical, economic, social and environmental aspects effectively through green buildings. Green buildings have measurable performance in saving energy, water and other resources. Green buildings of government buildings require effective and efficient maintenance and maintenance management to maintain the reliability of buildings and their facilities and infrastructure so that they are always worthy of functions both in terms of safety, health, comfort and convenience. The development of technology and information systems has led to the concept of e-maintenance which combines the principles of maintenance, web services and the principles of modern electronic collaboration. E-maintenance combined with Work Breakdown Structure (WBS) and integrated with Building Information Modeling (BIM) will improve the building maintenance and maintenance process that is precise, accurate, fast and easy. This study uses primary and secondary data from the literature and is validated by experts through questionnaires and through Focus Group Discussion (FGD).

Gedung pemerintah merupakan salah satu aset negara yang memiliki fungsi sangat strategis dan urgen bagi kepentingan layanan publik. Dalam rangka mewujudkan pembangunan berkelanjutan, diperlukan penyelenggaraan bangunan gedung pemerintah yang menerapkan keterpaduan aspek teknis, ekonomi, sosial dan lingkungan secara efektif melalui bangunan hijau. Bangunan hijau memiliki kinerja terukur dalam penghematan energi, air dan sumber daya lainnya. Bangunan hijau gedung pemerintah memerlukan manajemen pemeliharaan dan perawatan yang efektif dan efisien untuk menjaga keandalan bangunan gedung beserta sarana dan prasarananya agar selalu laik fungsi baik dari segi keselamatan, kesehatan, kenyamanan dan kemudahan. Perkembangan teknologi dan sistem informasi telah memunculkan konsep e-maintenance yang menggabungkan prinsip pemeliharaan, layanan web dan prinsip kolaborasi elektronik modern. E-maintenance yang dipadukan dengan Work Breakdown Structure (WBS) dan diintegrasikan dengan Building Information Modeling (BIM) akan meningkatkan proses pemeliharaan dan perawatan gedung yang tepat, akurat, cepat serta mudah. Penelitian ini menggunakan data primer dan sekunder dari literatur dan divalidasi oleh pakar melalui kuesioner serta melalui Focus Group Discussion (FGD)."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
D2779
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Febrian Hera Pratama
"Fenomena robohnya bagian atau komponen struktur dari suatu bangunan gedung dapat menimbulkan kerugian fisik ataupun materil baik bagi pengelola ataupun pengguna gedung tersebut, hal ini dapat terjadi karena belum adanya suatu standarisasi prosedur yang sesuai dengan regulasi pemerintah dalam proses pelaksanaan pekerjaan pemeliharaan dan perawatan pada komponen struktur untuk dijadikan pedoman pada proses pelaksanaannya. Sedangkan pada kondisi saat ini, gedung pemerintah sebagai pusat pelayanan publik belum memiliki standar prosedur pemeliharaan dan perawatan komponen struktur seperti yang dimaksud. Tujuan dari penelitian ini untuk mengembangkan prosedur pemeliharaan dan perawatan pada komponen struktur bangunan gedung berbasis risiko, risiko yang dimaksud yaitu risiko yang mempengaruhi durasi setiap aktivitas pekerjaan. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisa arsip, survey, dan studi kasus. Hasil dari penelitian ini yaitu standar operasional prosedur pekerjaan pemeliharaan dan perawatan komponen struktur pada bangunan gedung berbasis risiko sehingga dapat meningkatkan efisiensi dan efektifitas pada proses pekerjaannya.

The current government building is a building that has a fairly old age, resulting the condition of the building has a lot of damage in various components, for instance mechanical and electrical components. If ignored, these conditions will lead to decrease the quality of the building and may eventually lead to the destruction of the building. Building maintenance and repair work is one of the solutions to maintain the realiability of the building remains functional. However the absence of proper procedures on government buildings in one of the government agencies becomes obstacles to the implementation of the work. This causes maintenance and repair activites to be ineffective and inefficient, in addition to affecting the results obtained. This study aims to develop maintenance and repair procedures for mechanical and electrical components of government building based on risk using Delphis method and questionnaire survey. The results of this research are the development of risk-based procedures used in the preparation of safety plan recommendations so as to improve safety performance in the work."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Luki Wijaya
"Dalam bangunan gedung pemerintah dibutuhkan suatu sarana dan prasarana yang dapat menunjang pemenuhan suatu fungsi, namun bangunan gedung semakin lama penggunaannya akan mengalami kerusakan dari berbagai aspek seperti komponen arsitektur gedung. Untuk mengurangi terjadinya kerusakan pada bangunan gedung tersebut perlu adanya upaya dalam menanggulangi permasalahan yang terjadi salah satu upayanya dengan pekerjaan preventive maintenance. Pekerjaan preventive maintenance dapat mencakup tugas atau tindakan yang dilakukan untuk mencegah perlunya perbaikan.
Pada proses pekerjaan preventive maintenance bangunan, lingkup pekerjaan dapat disusun dengan menggunakan Work Breakdown Structure (WBS). Sehingga didapatkan pengelompokan yang terstruktur dan berorientasi pada aktivitas serta pekerjaan yang terdapat dalam proyek mendefinisikan ruang lingkup proyek secara menyeluruh. Tetapi dalam penerapan pada bangunan gedung pemerintah belum adanya pedoman pekerjaan preventive maintenance yang terstandar WBS. Oleh karena itu, mengembangkan pedoman pekerjaan preventive maintenance untuk meningkatkan kinerja pemeliharaan dan perawatan adalah pekerjaan penting dalam manajemen proyek.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan pedoman pekerjaan preventive maintenance berbasis work breakdown structure (WBS) pada komponen arsitektur bangunan gedung pemerintah untuk meningkatkan kinerja pemeliharaan dan perawatan. Metodologi penelitian meliputi beberapa tahap, yaitu studi literatur, analisa arsip dengan data dan informasi dari penelitian dan proyek sebelumnya yang terkait, studi kasus, serta melalui validasi pakar yang berpengalaman.
Hasil dari penelitian ini berupa pedoman pekerjaan preventive maintenance berbasis WBS untuk komponen arsitektur bangunan gedung pemerintah yang dapat meningkatkan kualitas bangunan dan efektivitas dan efisiensi pemeliharaan bangunan.

In government buildings, facilities and infrastructure that can support the fulfillment of a function are needed, but the longer the buildings are in use then they will suffer damage from various aspects such as architectural components of the buildings. To reduce the occurrence of damage to buildings there is a need for efforts in tackling the problems that occurred one such effort is with preventive maintenance works. Preventive maintenance works could include a task or action taken to prevent the need for repairs.
In the preventive maintenance work process of a building, the scope of work can be arranged using Work Breakdown Structure (WBS). So that a structured grouping and oriented activities can be obtained and also works done in the project can define the overall scope of the project. But in the case of the government buildings, guidance provided by preventive maintenance works using WBS standards are lacking. Therefore, guideline development for preventive maintenance works to improve the performance of maintenance and care is an important work in the field of project management.
The purpose of this study is to develop guidelines for work breakdown structure (WBS) based preventive maintenance works of architectural component of a government building to improve the performance of maintenance and care. Research methodology includes several stages, namely the literature study, analysis of archival data and information from related studies and projects, case study, through validation with experts.
The results of this research is in the form of guideline for WBS based preventive maintenance work for architectural component of government buildings that can improve the quality of the building and the effectiveness and efficiency of the maintenance of the building.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
T55191
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Azhara Yudha Pradipta
"Pemeliharaan dan perawatan yang baik pada suatu bangunan gedung pemerintahan dapat memperpanjang usia bangunan serta menghindari terjadinya kerusakan pada komponen bangunan gedung tersebut, salah satu komponen yang dimaksud adalah komponen elektrikal. Kerusakan komponen elektrikal pada suatu bangunan dapat berdampak fatal seperti korsleting yang mengakibatkan kebakaran. Penelitian ini memiliki tujuan untuk meningkatkan kinerja pemeliharaan dan perawatan komponen elektrikal bangunan gedung pemerintah, agar memenuhi persyaratan keandalan bangunan yang terdiri dari keselamatan, kesehatan, kenyamanan, dan kemudahan. Pedoman preventive maintenance yang dibentuk menggunakan WBS, SOP, tindakan preventive maintenance dan jadwal berkala menjadi faktor yang diperhitungkan pengaruhnya terhadap kinerja pemeliharaan dan perawatan bangunan gedung. Metode penelitian yang digunakan adalah analisa arsip, studi kasus, dan survei. Hasil penelitian ini berupa pengembangan pedoman preventive maintenance bangunan gedung dengan model hubungan antara WBS dan Preventive Maintenance yang memengaruhi peningkatan kinerja pemeliharaan dan perawatan komponen elektrikal bangunan gedung pemerintahan khususnya aspek keselamatan dan kemudahan.

Good maintenance in a government building can extend the life of the building and avoid damage to building components, one of the components in question is the electrical component. Damage to electrical components in a building can have fatal effects such as a short circuit which results in fire. This study aims to improve the maintenance performance of government buildings electrical components, to meet the reliability requirements of buildings consisting of safety, health, comfort, and convenience. Preventive maintenance guidelines established using WBS, SOP, preventive maintenance activities and periodic schedules are factors that are taken into account the effect on building maintenance performance. The research method used is archive analysis, case studies, and surveys. The results of this study are in the form of developing guidelines for preventive maintenance of buildings with a model of the relationship between WBS and Preventive Maintenance that affect the improvement of the performance of maintenance and upkeep of electrical components of government buildings, especially aspects of safety and easiness.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
T55190
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yusuf Djonli
"Bangunan gedung adalah wujud fisik hasil pekerjaan konstruksi yang menyatu dengan tempat kedudukannya, sebagian atau seluruhnya berada di atas dan atau di dalam tanah dan atau air, yang berfungsi sebagai tempat manusia melakukan kegiatannya Bangunan Gedung tentunya harus dapat memenuhi fungsi dan keandalannya. Namun seiring berjalannya waktu dan penggunaan, maka akan mengalami kerusakan dari berbagai aspek seperti pada komponen mekanikal Gedung. Kerusakan tersebut dapat dikurangi dengan adanya upaya dalam menanggulangi permasalahan yang terjadi salah satu upayanya dengan pekerjaan preventive maintenance. Pekerjaan preventive maintenance dapat mencakup tugas atau tindakan yang dilakukan untuk mencegah perlunya perbaikan. Pada proses pekerjaan preventive maintenance bangunan, lingkup pekerjaan dapat disusun dengan menggunakan Work Breakdown Structure (WBS), sehingga didapatkan pengelompokan yang terstruktur dan berorientasi pada aktivitas serta pekerjaan yang terdapat dalam proyek mendefinisikan ruang lingkup proyek secara menyeluruh. Namun dalam penerapan pada bangunan gedung pemerintah belum adanya pedoman pekerjaan preventive maintenance yang berbasis WBS. Oleh karena itu, pengembangan pedoman pekerjaan preventive maintenance untuk meningkatkan kinerja pemeliharaan dan perawatan adalah pekerjaan penting dalam manajemen proyek. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan pedoman pekerjaan preventive maintenance berbasis work breakdown structure (WBS) pada komponen mekanikal bangunan gedung pemerintah untuk meningkatkan kinerja pemeliharaan dan perawatan. Metodologi penelitian meliputi beberapa tahap, yaitu studi literatur, analisa arsip dengan data dan informasi dari penelitian dan proyek sebelumnya yang terkait, studi kasus, serta teknik delphi melalui validasi pakar yang berpengalaman. Hasil dari penelitian ini berupa pedoman pekerjaan preventive maintenance berbasis WBS untuk komponen mekanikal bangunan gedung pemerintah yang dapat meningkatkan kualitas bangunan dan efektivitas dan efisiensi pemeliharaan bangunan.

Building is a physical form of construction work which integrated with its domain, partly or fully on the surface and or underneath the land and or water, which functions as a place for people to carry out their activities. Buildings must be able to fulfill their functions. But over the course of time and utilization, they will suffer from damage caused by various aspects, such as the mechanical components of the building. One of the efforts that can be done to reduce the damage is by doing preventive maintenance work. Preventive maintenance work includes tasks or measures taken to prevent the need for repairs. In the buildings preventive maintenance process, the scope of work can be arranged using Work Breakdown Structure (WBS), hence a structured and activity oriented grouping can be achieved. However, in the application of government buildings there are no guidelines for WBS-based preventive maintenance work yet. Therefore, developing preventive maintenance work guidelines to improve care and maintenance performance is an important task in project management. The research methodology includes several stages, namely the literature study, archives analysis with data and information from previous research and related projects, case studies, and Delphi techniques through the validation of experienced experts. The result of this research is WBS-based preventive maintenance work guidelines for mechanical components of government buildings that can improve the quality of buildings and the effectiveness and efficiency of building maintenance."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
T55193
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>