Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 36797 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Deni Amin Sujana
"The aim of this study is to assess the transformation of a traditional banking system into an Islamic banking system. Utilizing a case study approach and drawing on asset-liability theories, Bank Aceh is chosen for examination of both pre- and post-conversion. The results indicate that the implementation of Qanun (Islamic law) expedited the conversion process in Aceh, by mandating that financial institutions in the province operate under Islamic principles. A unique aspect of this research is the exploration of the conversion process from an information technology perspective, specifically examining the role of the core banking system in transitioning from conventional to Islamic banking. Additionally, the study sheds light on the accounting treatment within the core banking system during the conversion process, a previously unexplored aspect."
Depok: UIII Press, 2024
297 MUS 3:1 (2024)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Candra Pelita Setiyono
"ABSTRAK
Aplikasi Branchless banking adalah bentuk inovasi baru untuk aplikasi perbankan di Indonesia. Karena merupakan bentuk inovasi baru diperlukan kepercayaan awal dari masayrakat untuk mulai mengadopsinya. Aplikasi perbankan model ini masih belum umum di Indonesia, dimana resiko yang ditanggung pengguna dirasa lebih tinggi. Hal ini membuat jumlah penggunanya masih rendah, sekitar 90 ribu pengguna dari target 200 ribu pengguna pada tahun pertamanya. Pada penelitian ini akan diteliti tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kepercayaan awal dari masyarakat terhadap aplikasi tersebut. Studi kasus yang diambil adalah aplikasi Jenius yang merupakan aplikasi branchless banking pertama di Indonesia. Teori yang digunakan untuk menganalisa minat adopsi teknologi IT adalah Technology Acceptance Model (TAM) dan teori penentu kepercayaan awal (Initial trust building). Survei dilakukan untuk mengumpulkan data didapatkan 234 responden. PLS-SEM digunakan untuk menguji keseluruhan pola korelasi antar variabel konstruk yang diusulkan dan untuk menguji apakah variabel kontruk secara positif mempengaruhi kepercayaan awal dan minat. Dari penelitian ini didapatkan kualitas informasi, kualitas layanan pelanggan dan reputasi bank menjadi faktor yang mempengaruhi kepercayaan awal. Kepercayaan awal itu sendiri terbukti mempengaruhi persepsi kemudahan , manfaat dan minat.

ABSTRACT
Branchless banking application is a new form of innovation for banking applications in Indonesia. Since this is a new innovation, it is necessary for the initial belief of the community to begin adopting it. These applications are still not common in Indonesia, where the risk is felt higher for some users. This makes the number of users is still low, about 90 thousand users from the target of 200 thousand users in the first year. In this research will be examined about factors that influence the initial trust of the community to the application. The case study taken is Jenius application which is the first branchless banking application in Indonesia. Theories used to analyze the interest of adoption of IT technology are Technology Acceptance Model (TAM) and Initial trust building theory. The survey was conducted to obtain data and total respondent that collected is 234 respondents. PLS-SEM is used to test the overall correlation pattern between the proposed construct konstruk and to test whether variables affect the interest. Where from the research we got the quality of Information, quality of customer service and reputation of bank become factor influencing initial trust. The initial trust itself is has affect to the perception of ease, usefulness and intention to use."
2018
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Aris Satya Nugraha
"Perbankan Syariah di Indonesia hari ini berkembang di banyak tempat. Kita bisa lihat banyak bank yang tadinya konvensional berbondong-bondong membentuk bank yang syar?i. Sekilas terlihat jika syariah Islam seakan masuk kedalam tubuh perbankan-perbankan yang tadinya tidak bersyar?i. Kajian-kajian sebelumnya mengatakan jika hal ini merupakan Islamisasi yang berhasil tumbuh dan juga mengatakan ini merupakan gerakan kapitalisme Islam. Selain itu pandangan lain juga melihat jika ini merupakan akibat adanya keinginan manifestasi diri sebagai Muslim. Tetapi penelitian ini melihat jika kemunculan ekonomi syariah yang subur merupakan keberhasilan komdifikasi kapitalis terhadap Islam. Dengan pendekatan kualitatif dalam kajian ini, Penulis akan menggambarkan bagaimana nasabah dan pihak bank membangun realitas mereka. Hasil temuan penelitian ini melihat jika tumbuh suburnya bank syariah akibat Islamisasi yang berkaitan dengan manifesatsi diri seorang Muslim.

Syariah banking in Indonesia today is very happening. As we can see many conventional bank in Indonesia today started to establish their own syariah bank. This phenomenon shown us if looks like Islam is started to getting inside many conventional bank. The studies before tell us if this is an Islamic capitalism movement. Other study tell us if this is an Islamic expresion as a muslim in banking system. In other hand in this study researcher have a different perspection. In this study researcher defining this phenomenom as a capitalist movement who commodification-ing syariah Islam in banking system. This commodfification can be happened is because the Islamization. With qualitative approach in this study, researcher wants to tell the more about this emergence of syariah bank from conventional bank. In this study researcher want to tell reader if there is a corelation between Islamization and commodification that makes Islamic symbol becoming commodified."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2015
S60605
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sintya Krista Arlini
"Internet banking merupakan salah satu layanan elektronik perbankan yang sedang berkembang beberapa tahun terakhir ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh internet banking terhadap kinerja bank dan membandingkan kinerja dan karakteristik bank antara bank yang menyediakan layanan internet banking dan bank non-internet banking. Penelitian ini menggunakan data panel dari 30 bank nasional di Indonesia dengan periode 2008-2011.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa secara signifikan internet banking memiliki pengaruh negatif terhadap kinerja bank. Sebagian besar masyarakat memandang internet banking bukan suatu layanan yang istimewa dari sebuah bank dan mereka lebih menyukai bertransaksi dengan cara tradisional. Bank-bank yang menyediakan internet banking secara signifikan memiliki perbedaan rata-rata kinerja, ukuran perusahaan, modal, risiko kredit, dan likuiditas dengan bank noninternet banking.
Hasil penelitian ini menyarankan bahwa bank perlu mengenalkan kepada masyarakat mengenai keuntungan yang didapat dari bertransaksi melalui internet banking dan melakukan pembenahan pada sistem keamanan internet banking.

Internet banking is one of the electronic banking services growing these last few years. This study aims to determine the effect of internet banking on bank performance and compare the performance and characteristics of the bank between banks that provide internet banking services and non - bank internet banking . This study uses panel data from 30 national banks in Indonesia with the period 2008-2011.
The results of this study indicate that internet banking has a significantly negative effect on the performance of the bank. Most people look at the internet banking is not a special service from a bank and they prefer to transact with the traditional way. The banks that provide internet banking had a significant difference in the average performance, firm size, capital, credit risk, and liquidity to non-bank internet banking.
The results of this study suggest that banks need to introduce to the public about the benefits of transacting through internet banking and make corrections on internet banking security systems.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S54025
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erny Setijaningsih
"Dalam dasawarsa terakhir ini sebagai dampak regulasi, arus g1obalisasi, serta tingkat persaingan yang semakin ketat, pemanfaatan teknologi sistem informasi oleh pihak perbankan di Indonesia telah berkembang dengan cukup pesat. Dewasa pemanfaatan teknologi dapat dikatakan sebagai suatu keharusan bagi dunia perbankan. karena dalam banyak hal peranannya sangat potensial dalam pengembangan dan penyediaan berbagai produk baru/fasilitas pelayanan jasa perbankan.
Salah satu inovasi yang mendasar dalam teknologi sistem bidang perbankan yang telah berhasil dengan sukses terutama dalam kaitaanya dengan item dan lalu lintas pembayaran adalah Electronic Funds Transfer (ET). E T banyak dimanfaatkan oleh perbankan dalam berbagai bentuk produk sepera Automated Teller Machine (ATM), Point of Sales (POS), Electronic Home Balking, dan Transfer Network, yang penggunaannya cenderung semakin meningkat baik dalam jenis produk, luas jaringan, serta kualitas pelayanan yang disediakan.
Di sisi lain, pemanfaatan teknologi canggih tersebut juga mempunyai dampak risiko yang tidak kecil, seperti risiko sebagai akibat dari adanya pergantian kurang baik, risiko yang terjadi sebagai akibat proses pengembangan yang kurang matang, dan risiko yang timbul pada waktu pengoperasian. Manajemen bank perlu melihat hal tersebut dengan sistem kontrol dan pengamanan yang memadai. dengan tetap menjaga kerahasiaan bank.
Tujuan dan ruang lingkup tesis ini adalah untuk me:ak-ukan analisis dan pembayaran mengenai risiko penerapan teknologi sistem informasi pada perbankan, serta keterkaitannya dengan standard operational procedure. Penulis menjadikan Bank Panin untuk dijadikan obyek studi kasus."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gery Fathurrachman
"Pada tahun 2015, Bank Danamon melalui unit usaha syariahnya, Danamon Syariah, menandatangani perjanjian pembiayaan bersama syariah di Indonesia dengan International Islamic Trade Finance Corporation (ITFC), institusi keuangan yang merupakan anggota Islamic Development Bank (IDB) Group. Tujuan dari perjanjian ini adalah mendorong dan mempercepat pertumbuhan pembiayaan syariah di Indonesia.
Skripsi ini membahas dan menganalisis Hak & Tanggung Jawab Hukum dari Bank Danamon Syariah dan ITFC selaku Para Pembiaya dalam Pembiayaan Bersama syariah serta kewajiban Shahibul Maal kepada nasabah dalam pembiayaan bersama syariah antara Bank Danamon Syariah dan ITFC dengan menggunakan Akad Mudharabah. Penelitian ini merupakan penelitian yuridis-normatif menggunakan data sekunder.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa Bank Danamon Syariah sebagai pemilik dana (shahibul maal) bertindak pula sebagai agen fasilitas yang juga bertindak sebagai pengelola dana. Walaupun Bank Danamon Syariah memiliki status yang sama dengan ITFC sebagai shahibul maal akan tetapi Bank Danamon Syariah memiliki tanggung jawab yang lebih besar dari ITFC.

By 2015, Bank Danamon through sharia business unit, Danamon Syariah, signed a co-financing agreement sharia in Indonesia with the International Islamic Trade Finance Corporation (ITFC), a financial institution that is a member of the Islamic Development Bank (IDB) Group. The purpose of this agreement is to encourage and accelerate the growth of Islamic finance in Indonesia.
This thesis discusses and analyzes the Legal Rights & Responsibilities of Bank Danamon Syariah and ITFC as the funders in the Joint Sharia Financing and the legal obligations of Shahibul Maal to the Customer under the Joint Sharia Financing Agreement between Bank Danamaon Syariah and ITFC. This research is a normative juridical using secondary data.
These results indicate that Bank Danamon Syariah as the owner of the funds (shahibul maal) also acting as the facility agent that also acts as a fund manager. Although Bank Danamon Syariah has the same status with ITFC as the shahibul maal, Bank Danamon Syariah has more obligations than the ITFC.
"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2015
S60612
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nabella Amadea Pramesti
"

Sebagai salah satu usaha pemerintah untuk meningkatkan perkembangan Perbankan Syariah di Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan mengeluarkan peraturan dengan nomor regulasi  28/POJK.03/2019 mengenai Sinergi Perbankan dalam Satu Kepemilikan untuk Pengembangan Perbankan Syariah. Pengaturan tersebut mengatur bahwa terhadap bank Umum dan Bank Umum Syariah yang memiliki satu kepemilikan dapat dilakukan sinergi satu sama lain. POJK ini juga mengatur bahwa implementasi terhadap konsep Sinergi ini hanya dapat dilakukan setelah mendapat persetujuan dari OJK. Selanjutnya, berhubungan dengan rencana merger bank Syariah milik Badan Usaha Milik Negara, skripsi ini akan menjelaskan dan menganalisis mengenai regulasi dalam Peraturan OJK 28/POJK.03/2019 dan membandingkannya dengan rencana merger Badan Usaha Milik Negara Syariah untuk perkembangan Perbankan Syariah di Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode penelitian hukum dan memberikan tinjauan yuridis tentang implementasi POJK No. 28 tahun 2019, yang mensinergikan karya bank konvensional dan bank syariah untuk pengembangan bank syariah di Indonesia. Penerbitan POJK 28/2019 juga memiliki dampak positif yang disambut baik oleh industri perbankan Syariah. Dalam pandangan penulis, bahwa keberadaan POJK 28/2019 dan rencana merger bank Syariah milik BUMN sebenarnya tidak saling bertentangan, melainkan kebijakan yang saling mendukung. POJK 28/2019 sangat penting dan diperlukan untuk mengembangkan industri perbankan Syariah secara keseluruhan, sementara secara bersamaan pemerintah harus terus mempersiapkan rencana merger bank syariah milik BUMN dan merealisasikannya sesegera mungkin.


As one of the government's efforts to improve the development of Islamic Banking in Indonesia, the Financial Services Authority issued a regulation with regulation number 28/POJK.03/2019 concerning Banking Synergy in One Ownership for the Development of Islamic Banking. The regulation stipulates that synergy with one another can be done with commercial banks and Sharia Commercial Banks. The POJK also stipulates that the implementation of the Synergy concept can only be done after obtaining approval from the OJK. Furthermore, related to the planned merger of Sharia banks owned by State-Owned Enterprises, this thesis will explain and analyze the  OJK Regulation 28/POJK.03/2019 and compare with the planned merger of Business Entities State Owned Sharia for the development of Islamic Banking in Indonesia This research uses the normative research method, which means that the legal research is conducted by examining or reviewing library materials or secondary data.  This research provides a juridical review on the implementation of POJK No. 28 of 2019, which synergize the works of conventional banks and sharia banks for the development of sharia banks in Indonesia. The issuance of POJK 28/2019 also had a positive impact which was welcomed by the Sharia banking industry. In the author’s view, that the existence of POJK 28/2019 and the merger plan of SOE-owned Sharia banks are actually not in conflict with each other, instead they are policies that support each other. The POJK 28/2019 is crucial and needed to develop the Sharia banking industry as a whole, while simultaneously the government must continue to prepare the SOE-owned Sharia bank merger plan and realize it as soon as possible.

"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia , 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siregar, Nur Rizki
"Bank Syariah Indonesia (BSI) merupakan badan hukum hasil merger atau penggabungan dari 3 (tiga) Bank Syariah, yaitu Bank Syariah Mandiri, Bank BNI Syariah dan Bank BRI Syariah. Dalam dunia perbankan syariah, akad yang paling banyak diminati nasabah debitur adalah akad pembiayaan murabahah, yang merupakan salah satu jenis transaksi yang digunakan bank syariah dalam menyalurkan produk pembiayaan. Pasca terjadinya merger, terdapat hak-hak dan kewajiban-kewajiban yang beralih dan harus dilanjutkan oleh Bank Syariah Indonesia terhadap nasabah debitur sebelum dilakukan merger. Bagaimana akibat hukum dan bentuk perlindungan hukum terhadap nasabah debitur dalam akad murabahah tersebut sesudah terjadinya merger merupakan pokok masalah dari penelitian ini. Metode penelitian dalam penulisan ini menggunakan metode penelitian yuridis normatif dan menggunakan tipologi penelitian kualitatif. Kesimpulan dari analisis penelitian ini, akibat hukum terhadap peralihan status akad, jaminan dan resiko gagal bayar terhadap akad murabahah tersebut setelah dilakukannya merger Bank Syariah mengakibatkan aktiva dan pasiva beralih karena hukum sehingga tidak dibutuhkan akta peralihan untuk mengalihkan hak dan kewajiban tersebut. Perlindungan hukum yang diberikan kepada nasabah adalah perlindungan hukum Preventif dengan cara melakukan pembinaan kepada nasabah dan perlindungan represif melakukan penindakan dan pemberian sanksi sesuai dengan Undang-Undang yang mengatur.

Bank Syariah Indonesia (BSI) is a legal entity resulting from a merger or amalgamation of 3 (three) Syariah Banks, namely Bank Syariah Mandiri, Bank BNI Syariah and Bank BRI Syariah. In the world of Islamic banking, the contract that is most in demand by debtor customers is a murabahah financing agreement, which is one type of transaction used by Islamic banks in distributing financing products. After the merger occurs, there are rights and obligations that are transferred and must be continued by the debtor's Indonesian Sharia Bank before the merger is carried out. What are the legal consequences and forms of legal protection for debtor customers in the murabahah contract prior to the merger, which is the main problem of this research. The method that the author uses in this thesis is a normative legal research method and using a qualitative research typology. The conclusion of this research analysis, the legal consequences of the transfer of contract status, guarantees and the risk of default on the murabahah contract after the merger of Sharia Banks resulted in assets and pasiva being transferred due to the law so that no deed of transition was needed to transfer these rights and obligations. The legal protection provided to customers is Preventive legal protection by providing guidance to customers and repressive protection in carrying out enforcement and sanctions in accordance with the governing law."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Frieda Fania
"Perbankan syariah sedang mengalami fase pertumbuhan yang sangat signifikan di Indonesia. Pada perkembangannya, terjadinya sengketa di perbankan syariah semakin banyak dan memerlukan suatu alternatif penyelesaian sengketa (APS) guna menghindari lamanya proses litigasi serta menjaga hubungan harmonis antara pelaku perbankan. Mediasi menjadi fokus penelitian karena dirasa dapat menjadi sarana win-win solution yang tepat untuk menyelesaikan sengketa.
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penelitian ini dimaksudkan untuk mengkaji pengaturan mediasi perbankan syariah sebagai APS di perbankan syariah setelah adanya UU No. 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah serta untuk menganalisis peranan dan penggunaan mediasi perbankan syariah dari sudut pandang pelaku perbankan syariah baik melalui PA, lembaga perbankan, dan lembaga lainnya. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain deskriftif.
Ada pun hasil penelitian menyarankan kepada Pengadilan Agama untuk mensinergikan dengan kebutuhan terkait sumber daya manusia yang berkompeten di bidang perbankan syariah, pemerintah perlu menyeragamkan persepsi dan memastikan lembaga APS masih ada pasca keluarnya putusan MK No. 93/PUU-X/2012, pemerintah perlu mensinergikan dengan PA terkait pengaturan mediator, pemerintah perlu memastikan adanya transfer regulasi yang formil dan jelas antara BI dengan OJK, OJK perlu menambah jumlah mediator perbanka

Islamic Banking is undergoing a significant growth phase in Indonesia. In its development, the disputes in Islamic Banking becoming more and require an alternative dispute resolution (ADR) process to avoid litigation and to maintain a harmonious relationship between bankers. Mediation becomes the focus of the research because it was felt to be a “win-win solution” means the right to resolve the disputes.
Based on this background, this research aimed to examine the regulation of mediation rules as an ADR in Islamic Banking after UU No. 21 Tahun 2008, and to analyze the role and use of mediation from perspective of the Islamic Banking users through the Religious Courts, banking institutions, and other institutions. This research was conducted by using a qualitative with descriptive design.
Results of the study suggest the Religious Courts to synergize with the needs of competent human resources in the field of islamic banking, government needs to ensure the same perception that ADR institution still exist after the decision of the Constitusional Court No. 93/PUU-X/2012, goverment needs to synergize with the Religious Court of mediators regulatory, government needs the transfer of formal regulations clearly between Bank Indonesia and the FSA, FSA needs to increase the number of mediators banking, and goverments need to strengthen the presence of mediation by making a special regulation on mediation procedures.
"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2014
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maskur Seto Samiaji
"Penelitian ini dilakukan untuk menganalisa intensi masyarakat muslim di Indonesia dalam menggunakan bank syariah. Penelitian disusun menggunakan pendekatan integratif, dimana Technology Acceptance Model (TAM) dan Theory of Planned Behavior (TPB) diintegrasikan dengan menambahkan variabel religiusitas untuk melihat pengaruhnya terhadap intensi masyarakat muslim di Indonesia dalam menggunakan Bank Syariah. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini meliputi perceived ease of use (persepsi kemudahan penggunaan), perceived usefulness (persepsi akan manfaat), attitude (sikap), subjective norm (norma subjektif), perceived behavioral control (kontrol atas perilaku), dan Religiosity (religiusitas). Data penelitian yang digunakan adalah data primer yang dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner pada periode Maret – Juli 2021. Responden terdiri dari masyarakat muslim Indonesia yang merupakan nasabah bank syariah dengan jumlah 500 responden yang tersebar di 34 Provinsi di seluruh Indonesia. Selanjutnya, analisis data dilakukan dengan menggunakan metode Partial Least Square Structural Equation Modelling (PLS-SEM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perceived ease of use dan perceived usefulness berpengaruh positif dan signifikan terhadap attitude. Kemudian, attitude, subjective norms, perceived behavioral control, dan religiosity berpengaruh positif dan signifikan terhadap intensi. Hal ini berarti bahwa intensi masyarakat muslim di Indonesia dapat dipengaruhi oleh variabel penelitian yang diajukan. Hasil penelitian ini diharapkan bisa memberikan masukan kepada pelaku industri dan regulator untuk meningkatkan pertumbuhan dan pangsa pasar perbankan syariah.

This study was conducted to analyze the intentions of the Muslim community regarding to their using of the Islamic (Sharia) banks in Indonesia. The study was structured by an integrative approach, where the Technology Acceptance Model (TAM) and Theory of Planned Behavior (TPB) were integrated by adding the religiosity variable to see its effect on the intentions of the Muslim community in Indonesia to use Islamic banks. The variables used in this study include perceived ease of use, perception of benefits, attitude, subjective norms, control over behavior, and religiosity. The research data used is primary data collected using a questionnaire in the period of March – July 2021. The respondents consist of the Indonesian Muslim community who are also sharia bank customers with a total of 500 respondents spread across 34 provinces throughout Indonesia. Furthermore, data analysis was performed using the Partial Least Square Structural Equation Modeling (PLS-SEM) method. The results showed that perceived ease of use and perceived usefulness had a positive and significant effect on attitude. Then, attitude, subjective norms, perceived behavioral control, and religiosity have a positive and significant effect on intentions. This means that the intentions of the Muslim community in Indonesia can be influenced by the proposed research variables. The results of this study are expected to provide input to industry players and regulators to increase the growth and market share of Islamic banking.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>