Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 64338 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ardiansyah
"Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1) perbandingan perkuliahan Akuntansi Manufaktur secara tatap muka di kampus (live synchronous learning) dengan tatap maya di Zoom (virtual synchronous learning); dan 2) efektivitas virtual synchronous learning melalui pemanfaatan Zoom cloud meeting dalam perkuliahan Akuntansi Manufaktur. Metode pengumpulan data melalui kuesioner dengan teknik analisis data deskriptif. Responden penelitian ini adalah mahasiswa yang telah mengikuti perkuliahan Akuntansi Manufaktur selama 1 (satu) semester. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat 6 (enam) metode pembelajaran yang efektif untuk mata kuliah Akuntansi Manufaktur baik live synchronous learning maupun virtual synchronous learning, yaitu: 1) Discovery Learning (studi kasus); 2) Cooperative Learning (pembelajaran kooperatif); 3) Small Group Discussion (diskusi kelompok); 4) Collaborative Learning (pembelajaran kolaboratif); 5) Project-Based Learning (pembelajaran berbasis proyek); dan 6) Problem-Based Learning (pembelajaran berbasis masalah). Terdapat 3 (tiga) bentuk pembelajaran yang efektif untuk dikolaborasikan dalam mencapai Sub-Capaian Pembelajaran Mata Kuliah (Sub-CPMK) Akuntansi Manufaktur, yaitu: 1) Kuliah; 2) Respons dan Tutorial; dan 3) Praktikum. Metode dan bentuk pembelajaran tersebut sesuai dengan Permendikbud Nomor 3 Tahun 2020 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi, Pasal 14 ayat 3 dan ayat 5. Terkait efektivitas virtual synchronous learning via Zoom cloud meeting, 6% responden menyatakan kurang paham, 78% paham, dan 17% sangat paham. Adapun dalam hal perbandingan live synchronous learning dan virtual synchronous learning via Zoom cloud meeting, 22% responden menjawab bahwa lebih baik dijelaskan langsung oleh dosen pada kuliah tatap muka, sedangkan 78% menjawab sama saja baik kuliah tatap muka maupun tatap maya."
Jakarta: Pusat Data dan Teknologi Informasi, 2022
371 TEKNODIK 26:1 (2022)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Marsdenia
"Skr.ipsi bertujuan untuk mendalami seberapa jauh peranan Akuntansi Manajemen dalam penyusunan perencanaan strtaegis perusahaan manufaktur X. Selain itu juga melihat keterbatasan dari Akuntansi manajemen. Skripsi ini menggunakan metode penelitian yang terdiri dari studi lapangan dan studi kepustakaan. Studi lapangan dilakukan dengan mengumpulkan data dan wawancara dengan pimpinan serta karyawan PT X. Studi kepustakaan dilakukan pada berbagai literatur Hasil penelitian menunjukkan bahwa PT. X telah memakai konsep perencanaan strategis tetapi informasi akuntansi manajemen masih memakai asumsi-asumsi tradisionil, misalnya mencapai labor yang maksimum. Begitu juga dengan format laporan keuangan serta metode dan teknik analisa mash terlalu sederhana dan berorientasi jangka pendek. Sudah saatnya perusahaan manufaktur X ini mulai menata sistem informasi akuntansi manajemennya sehingga, tersedia inforamsi internal maupun eksternal yang berquna dalam pengambilan keputusan. Serta pengintegrasian rencana strategis dengan berbagai subsistem dalam proses manajemen lainnya dan setahap demi setahap konsep Activity Based Costing diginakan dalam mendukung keputusan yang diambil oleh pimpinan perusahaaan."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1993
S19139
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Nashihin
"ABSTRAKSI
Penelitian ini bertujuan untuk (i)mengukur pengaruh aglomeration economies, yaitu : urbanization economies (UE) dan localization economies (LE) terhadap perbedaan produktivitas antar daerah sektor industri kertas. Selanjutnya, dari dua faktor aglomerasi tersebut, ingin diketahui faktor apa yang dominan dalam menentukan perbedaan produktivitas antar daerah sektor indsutri ini. (ii) Untuk mengetahui apakah pengaruh urbanization economies terus bertahan atau tidak sejalan dengan peningkatan ukuran daerah.
Estimasi dilakukan dengan model translog. Hasil estimasi menunjukkan bahwa model translog kurang sesuai dengan data set industri kertas yang dipakai dalam tesis. Hal ini terlihat nilai elastisitas input yang negatif dan masalah kolinearitas.
Dengan hasil seperti di atas, analisis selanjutnya menggunakan model Cobb-Douglas (CD). Sebelum menggunakan model CD ini, model translog diuji terlebih dahulu dengan merestriksi homotetik-homogen dan ternyata restriksi diterima. Dengan menggunakan fungsi produksi CD ini, dua komponen aglomerasi, LE dan UE, berpengaruh signifikan dan berbeda arah terhadap tingkat output industri kertas di Indonesia. LE menunjukkan pengaruh yang negatif, sedangkan UE menunjukkan pengaruh yang positif.
Dari hasil estimasi fungsi produksi, dapat dihitung perbedaan produktivitas antar daerah industri kertas di Indonesia. Dengan mendekomposisi perbedaan total produktivitas antar daerah tersebut menjadi dua komponen, yaitu localization economies (LE) dan urbanization economies (UE) maka dapat diketahui peranan (share) masing-masing komponen.
Share LE lebih besar dari share UE dalam menjelaskan perbedaan total produktivitas antar daerah, yaitu masing-masing 72,8% dan 27,2%. Tetapi perlu diingat, bahwa koefisien LE dalam fungsi produksi bertanda negatif, sementara koefisien UE positif. Walaupun peranan LE lebih besar dari UE dalam menjelaskan perbedaan total produktivitas antar daerah tetapi karena koefisien LE yang negatif, maka hal ini berarti, keuntungan aglomerasi masih banyak ditentukan oleh UE.
Di samping peranan LE yang dominan, juga terlihat adanya pola yang menunjukkan bahwa peranan LE semakin meningkat. Pola ini terlihat pada daerah-daerah yang produktivitasnya di bawah base region. Hal ini berarti produktivitas perusahaan pada daerah-daerah tersebut semakin jauh di bawah produktivitas base region. Sementara itu, untuk daerah-daerah yang produktivitasnya di atas base region tidak menunjukkan pola-pola tertentu
Peningkatan jumlah penduduk suatu daerah ternyata tidak diikuti dengan urbanization economies yang semakin besar. Dengan menggunakan dummy variable untuk daerah-daerah: (i) dengan penduduk kurang dari 1 juta, dan (ii) dengan penduduk lebih dari 1 juta dan metode dummy yang slope shifter, hasil estimasi menunjukkan bahwa slope koefisien urbanization economies untuk penduduk besar tidak berbeda secara signifikan dengan koefisien penduduk kecil.
Pada beberapa penelitian menunjukkan, keuntungan dari urbanization ini pada suatu titik tertentu akan hilang. Untuk itu, digunakan dummy variable untuk daerah-daerah: (i) dengan penduduk kurang dari 1 juta, (ii) dengan penduduk antara 1 juta sampai 2 juta, dan (iii) dengan penduduk lebih besar dari 2 juta. Dengan menggunakan metode dummy yang slope shifter, hasil estimasi menunjukkan bahwa urbanization economies tetap masih berlaku. Seperti pada di atas, koefisien urbanization economies tidak berbeda secara signifikan antara ketiga koefisien dummy tersebut. Ini berarti, hipotesa yang menyatakan bahwa pada titik tertentu urbanization economies akan hilang tidak mendapat pembenaran secara empiris di Indonesia, khususnya untuk indutri kertas."
1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Advin Sidharta
"Memasuki millenium ketiga, derasnya revolusi sistim informasi dan persaingan ketat pasar global mensyaratkan dunia akuntansi beradaptasi dengan tuntutan para pelaku bisnis akan informasi akuntansi yang akurat. Sistem biaya Activity-Based Costing (ABC) menjadi salah satu alternatif pengukuran biaya produk secara lebih akurat dan berkembang menjadi alat bantu akuntansi manajemen seperti perencanaan, budgeting dan continuous improvement. Skripsi ini bertujuan memberi gambaran atas situasi tersebut pada salah satu perusahaan multinasional. Dalam penyusunannya, penulis menelaah segi literatur dan menggabungkannya dengan kondisi aktual PT X. Sistem ABC mengasumsikan aktivitas sebagai pijakan dalam menentukan biaya produk. Karenanya identifikasi karakteristik pemacu biaya produk kemudian berkembang menjadi informasi lebih luas seperti evaluasi kinerja aktivitas usaha mereka sekaligus memproyeksikan perencanaan yang lebih reliable. Penulis mendapati bahwa PT X belum jua mengambil manfaat dari modul Activity Costing, software untuk pengimplementasian ABC, yang telah terpasang dalam sistem informasi mereka. Penulis kemudian mencoba mensimulasikan data aktual dan mengadaptasi kerangka teori ABC kedalam modul tersebut. Penulis menemukan bahwa sesungguhnya modul tersebut mampu menghasilkan biaya produk yang lebih akurat dibanding yang sekarang dipergunakan. Selain itu, analisa produktivitas masing-masing cost center lebih jelas memberi gambaran jenis aktivitas dan level operasi yang sebaiknya diperbaiki atau dihapus. Pada sisi lain, proses planning seperti penentuan biaya produk standar, sales planning, master budget akan sangat terbantu dengannya. Penulis menyarankan agar manajemen PT X tidak membuang waktu lagi untuk menerapkan sistem tersebut mengingat keunggulan manfaat yangg bisa diambil."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1996
S19021
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wulan Oktabriyantina
"ABSTRAK
Sektor jasa memiliki peran penting sebagai input untuk sektor lain dan sebagai enablers di semua aktivitas ekonomi. Kegiatan produksi di perusahaan manufaktur tidak terpisahkan dari keberadaan jasa. Dengan adanya GATS yang menyebabkan keterbukaan perdagangan di sektor jasa maka penelitian ini menganalisis dampak keterbukaan perdagangan jasa terhadap produktivitas manufaktur di Indonesia melalui mode 3 commercial presence selama periode 2010 hingga 2015. Dengan mengangkat isu endogenitas dalam kebijakan keterbukaan jasa, penelitian ini menggunakan instrumental variable regression dan fixed effect. Dengan menggunakan dua jenis data yang berbeda yaitu data FDI inflow dan STRI OECD yang dibobot dengan share input jasa, penelitian ini menunjukkan bahwa keterbukaan yang terjadi di sektor jasa berdampak positif terhadap produktivitas manufaktur pada level perusahaan. Akan tetapi ketika diestimasi berdasarkan masing-masing sektor jasa jasa listrik, gas dan air; jasa konstruksi; jasa transportasi, gudang dan telekomunikasi didapatkan hasil yang berbeda-beda. Dari ketiga sektor tersebut hanya keterbukaan di sektor jasa transportasi, gudang dan telekomunikasi yang memiliki dampak terhadap kenaikan produktivitas perusahaan manufaktur dan yang lainnya tidak menunjukkan hasil yang signifikan.
ABSTRACT
Service sectors play an important role as input for other sectors and enablers for all economic activities. Production activities in manufacturing firms are inseparable from the existence of the service sector, as the service sector has an important role to facilitate the production process. This paper examines the impact of service openness on the Total Factor Productivity TFP of manufacturing firms in Indonesia through mode 3 commercial presence over the period of 2010 2015. While adding the issues of endogeneity in services reform, this study uses instrumental variable regression and fixed effect regression. Using two kind of the data, FDI inflow and STRI OECD weighted by services input share, it show that service openness have impact on manufacturing productivity at firm level. However, when we estimate each service sector electricity, gas and water services construction services transportation, warehouse and telecommunications services different results are obtained. Among these three sectors, only openness in the transportation, warehouse and telecommunications services sectors that have an impact on the increase in productivity of manufacturing companies and others does not show significant results. "
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
T50458
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Febrianty Roselina
"[ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi faktor-faktor yang
mempengaruhi struktur modal di Indonesia dengan mengunakan book leverage
dan market leverage sebagai variabel dependen. Dengan menggunakan analisis
regresi berganda, penelitian memakai perusahaan manufaktur yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia selama periode 2010-2014. Sampel akhir terdiri dari 112
perusahaan manufaktur. Hipotesis tentang keputusan leverage dirumuskan
berdasarkan teori struktur modal, terutama teori trade-off, teori pecking order dan
teori agency. Regresi dijalankan dengan mempertimbangkan delapan variabel
penjelas yang meliputi ukuran perusahaan, profitabilitas, peluang pertumbuhan,
aset tangible, pajak, risiko perusahaan, kondisi pasar saham, dan variabel
makroekonomi. Hasil empiris menyajikan hubungan yang signifikan antara aset,
umur perusahaan, profitabilitas, rasio market to book, aset tangible, macro
economic grow, PDB dan variabel book leverage. Di sisi lain, faktor yang
signifikan pada market leverage adalah umur perusahaan, profitabilitas, rasio
market to book, pertumbuhan aset, capital expenditure, effective tax rate, macro
industry growth dan PDB.
ABSTRACT
The aim of this study is to explore the factors that affect the capital structure in
Indonesia by taking book leverage and market leverage as the dependent
variables. Using multiple regression analysis, listed manufacturing companies in
Indonesian Stock Exchange was examined for the period of 2010-2014. The final
sample consist of 112 manufacturing companies. Hypotheses about leverage
decisions are formulated based on capital structure theories, mainly trade-off
theory, pecking order theory and agency theory. Regression considers eight
explanatory variables that include firm size, profitability, growth opportunity,
tangibility, taxes, firm risk, stock market conditions, and macroeconomic
variables. The empirical result presents the significant relationship between asset,
age, profitability, market to book ratio, tangible asset, macro industry growth,
GDP and book leverage variables. On the other hand, factors that have
significant effect on market leverage are age, profitability, market to book ratio,
asset growth, capital expenditure, effective tax rate, macro industry growth and
GDP., The aim of this study is to explore the factors that affect the capital structure in
Indonesia by taking book leverage and market leverage as the dependent
variables. Using multiple regression analysis, listed manufacturing companies in
Indonesian Stock Exchange was examined for the period of 2010-2014. The final
sample consist of 112 manufacturing companies. Hypotheses about leverage
decisions are formulated based on capital structure theories, mainly trade-off
theory, pecking order theory and agency theory. Regression considers eight
explanatory variables that include firm size, profitability, growth opportunity,
tangibility, taxes, firm risk, stock market conditions, and macroeconomic
variables. The empirical result presents the significant relationship between asset,
age, profitability, market to book ratio, tangible asset, macro industry growth,
GDP and book leverage variables. On the other hand, factors that have
significant effect on market leverage are age, profitability, market to book ratio,
asset growth, capital expenditure, effective tax rate, macro industry growth and
GDP.]"
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
S61748
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Megalia Bestari
"Penelitian ini menguji pengaruh faktor proprietary cost, agency cost, dan pembiayaan eksternal terhadap pengungkapan variasi pertumbuhan laba antar segmen pada 80 perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2010. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proprietary cost yang diproksikan dengan keuntungan abnormal berpengaruh negatif terhadap pengungkapan varisi pertumbuhan laba antar segmen. Sedangkan proprietary cost yang diproksikan dengan indeks Herfindhal tidak berpengaruh terhadap pengungkapan variasi pertumbuhan laba antar segmen. Agency cost yang diproksikan oleh free cash flow dan discretionary accrual juga ditemukan tidak memiliki pengaruh terhadap keputusan pengungkapan variasi pertumbuhan laba antar segmen. External financing ditemukan memiliki pengaruh yang berbeda dengan dugaan, yaitu terdapat pengaruh negatif antara pembiayaan eksternal dan tingkat pengungkapan variasi pertumbuhan laba antar segmen.

This study investigates the effect of proprietary cost, agency cost, and external financing on disclosure of segment earnings growth rate of 80 manufacturing firms listed in Indonesian Stock Exchange in year 2010. This study finds that proprietary cost proxied by abnormal profitability is negatively associated. Meanwhile proprietary cost measured using Herfindahl index is not affecting manager?s disclosure of cross segment earnings growth variability. Agency cost proxied by free cash flow and discretionary accrual are not associated with reported earnings growth variability across segments. External financing, which has an opposite association with expectation, negatively associated with disclosed segment earnings growth rate variability."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Viale, J. David
Jakarta: PPM, 2000
658.5 DAV bt;658.5 DAV bt (2)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Gareth Nkomo
"Tujuan – Studi ini bertujuan untuk menginvestigasi dampak signifikan pemadaman listrik terhadap perusahaan manufaktur yang beroperasi di Bulawayo, Zimbabwe. Tujuan dari studi ini adalah untuk mengkaji secara komprehensif dampak langsung dan tidak langsung pemadaman listrik terhadap produktivitas, jadwal produksi, dan pemenuhan pesanan oleh perusahaan manufaktur di Bulawayo.
Metodologi – Studi ini adalah studi kualitatif yang menggunakan sampling purposif untuk wawancara. Responden adalah eksekutif dari perusahaan manufaktur dan pejabat pemerintah. Analisis tematik digunakan untuk mengidentifikasi dan menganalisis pola dan tema dalam data.
Temuan – Hasil menunjukkan bahwa pemadaman listrik memiliki dampak langsung terhadap produktivitas, biaya operasional, moral karyawan, dan keuntungan bagi perusahaan manufaktur, yang mengurangi daya saing mereka di pasar lokal dan internasional. Namun, meskipun ada tantangan, perusahaan manufaktur telah mengembangkan strategi adaptasi seperti menginvestasikan dalam generator listrik cadangan dan menyesuaikan jadwal produksi. Temuan ini menekankan pentingnya suplai listrik yang dapat diandalkan untuk mempertahankan operasi dan mendorong pertumbuhan ekonomi di Bulawayo.
Kesulitan – Fokus khusus pada Bulawayo, yang merupakan kota industri di Zimbabwe, menawarkan kesempatan unik untuk mengkaji konteks sosio-ekonomi dan infrastruktur Bulawayo yang khusus. Ini dapat mengungkapkan kelemahan dan tantangan yang unik dibandingkan dengan daerah lain.

Purpose – This study aimed to investigates the significant impact of power outages on manufacturing companies operating in Bulawayo, Zimbabwe. The purpose of this study is to comprehensively examine the direct and indirect impacts of power interruptions on productivity, production schedules and fulfilment of orders by the manufacturing companies in Bulawayo.
Methodology – This is a qualitative study using purposive sampling for interviews. Respondents were executives from manufacturing companies and government officials. Thematic analysis was used to identify and analyze patterns and themes within the data.
Findings – The results show that power disruptions have a direct impact on productivity, operational costs, employee morale and profitability for manufacturing companies, reducing their competitiveness in both local and international markets. However, despite these challenges, manufacturing enterprises have developed coping strategies such as investing in backup power generators and adjusting production schedules. The findings underscore the critical importance of reliable electricity supply for sustaining operations and driving economic growth in Bulawayo.
Originality – The focus specifically on Bulawayo which is an industrial hub in Zimbabwe offers a unique opportunity to examine Bulawayo's specific socio-economic and infrastructural context can reveal unique vulnerabilities and challenges compared to other regions.
"
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
A.A. Ayu Ratna Dewi
"PT X adalah perusahaan yang telah menggunakan peralatan canggih dalam proses produksinya, namun sebagai perusahaan multi produk PT X belum memiliki sistem bi~ya yang dapat digunakan untuk menghitung biaya prciduksi secara akurat. Sistem ActivityBased Costing merupakan sistem perhitungan biaya yang didasarkan atas aktivitas yang berhubungan langsung dengan produk sehingga menjanjikan perhitungan biaya produksi yang lebih akurat. Skripsi ini betujuan memberikan gambaran apabila sistem Activity-Based Costing diterapkan pada suatu perusahaan seperti PT X. Untuk meroperoleh data yang dibutuhkan dilakukan tinjauan langsung ke perusahaan bersangkutan, analisa atas laporan produksi perusahaan, serta wawancara dengan bagian produksi. Untuk melengkapi tulisan dan sebagai acuan analisa, dilakukan studi atas literatur-literatur yang berkaitan dengan permasalahan yang dibahas. Hasil analisa menunjukkan bahwa PT X telah melakukan pembebanan dibebankan biaya secara bertahap, dan beban yang timbul telah pada aktivitas yang mengkonsumsinya. Tetapi sistem yang ada tidak menghitung biaya produksi per-produk, pembebanan didasarkan atas suatu prosentase tertentu dan bersifat tetap sehingga tidak mencerminkan jumlah konsumsi sebenarnya, dan cost driver yang mendasari prosentase pembebanan biaya tidak dapat ditelusuri. Penerapan sistem Activity-Based Costing pada PT X yang merupakan perusahaan multi produk dengan" biaya overhead yang cukup tinggi disertai persaingan yang semakin tajam, sangat tepat karena dapat membantu memecahkan masalah yang ditimbulkan sistem yang sekarang ada. Dengan kondisi saat ini, di mana perusahaan dalam tahap penyempurnaan sistem komputer, agak sulit bagi PT X untuk dapat menerapkan sistem ini sepenuhnya, karena penerapannya membutuhkan informasi yang cukup rinci. Untuk mengatasi masalah tersebut dan agar diperoleh informasi biaya yang mendekati keadaan sebenarnya, disarankan untuk menerapkan sistem Activity-Based Costing secara bertahap, diawali dengan perhitungan biaya produksi per-divisi berdasarkan aktivitas yang sebenarnya dikonsumsi, dasar alokasi seperti yang diterapkan saat ini. bukan dengan Sejak atau setelah sistem baru diterapkan, departemen akuntansi PT X membutuhkan restrukturisasi buku besar sehingga kategorinya menjadi sama dengan cost pool sistem Activity-Based Costing."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1992
S18444
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>