Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 25731 dokumen yang sesuai dengan query
cover
M.A Yohanita Nirmalasari
"Penelitian ini dilatarbelakangi oleh permasalahan penggunaan sumber belajar yang kurang efektif pada masa pandemi dan kebosanan peserta didik dalam mengikuti proses pembelajaran Kimia terutama materi asam basa. Untuk mengatasinya, dilakukan penelitian pengembangan unit kegiatan belajar mandiri dalam bentuk elektronik (e-UKBM) untuk memfasilitasi pembelajaran selama work from home. Tujuan penelitian ini adalah untuk: 1) mengetahui cara mengembangkan e-UKBM Kimia Asam Basa untuk peserta didik dan pendidik; dan 2) menguji kelayakan e-UKBM Kimia Asam Basa berdasarkan hasil pengembangan pada tahap 1. Kemasan pembelajaran e-UKBM mengadopsi model problem-based learning yang diintegrasikan dengan kearifan lokal daerah Sikka. Metode yang digunakan adalah research and development dengan model pengembangan 4D (Define, Design, Develop, Disseminate). Subjek penelitian ini adalah peserta didik kelas XI SMAN 1 Maumere, SMAN 2 Maumere, dan SMAK St. Gabriel Maumere yang berjumlah 40 orang serta pendidik berjumlah 4 orang. Berdasarkan hasil perhitungan persentase kevalidan diperoleh nilai 81,37% (valid). Selanjutnya, e-UKBM Kimia dinyatakan layak digunakan dalam proses pembelajaran Kimia berdasarkan hasil uji coba lapangan awal dan uji coba lapangan luas. Hasil uji coba lapangan awal oleh peserta didik adalah 102,37 (kategori baik) dan pendidik adalah 105,00 (kategori baik). Pada uji lapangan luas oleh peserta didik hasilnya adalah 129,05 (kategori sangat baik) dan oleh pendidik adalah 144,00 (kategori sangat baik)"
Jakarta: Pusat Data dan Teknologi Informasi, 2022
371 TEKNODIK 26:1 (2022)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Putra Balad Kurniawan
"Pandemi Covid-19 menciptakan perubahan pada sistem pendidikan formal di Indonesia. Pembelajaran Jarak Jauh adalah metode pembelajaran yang diterapkan untuk mengantisipasi penyebaran Virus Covid-19. Kesenjangan akses teknologi dan infrastuktur setiap daerah memberikan dampak pada pelaksanaan metode pembelajaran jarak jauh yang diterapkan pada pendidikan formal. Hadirnya komunitas belajar dapat menjadi pendidikan alternatif untuk mengatasi kekurangan dan membantu proses pembelajaran formal. Penelitian ini mengkaji peran Komunitas Belajar Kelas Main sebagai learning communities dalam kebijakan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) pada masa pandemi Covid-19 di Desa Warnajati. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode etnografi. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dan observasi serta studi kepustakaan. Temuan Penelitian menunjukan adanya upaya dari Komunitas Belajar Kelas Main untuk berperan dalam pelaksanaan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) di Desa Warnajati. Upaya tersebut dilakukan melalui pelaksanaan program pendukung pembelajaran formal (mata pelajaran matematika dan bahasa Inggris), program pembelajaran kontekstual (PHBS, edukasi seksual untuk anak, bertani, beternak, botram, olahraga), program adaptasi teknologi (berupa pelatihan penggunaan gadget dan aplikasi pembelajaran) dan pemanfaatan media sosial.

The Covid-19 pandemic has created changes to the formal education system in Indonesia. Distance Learning (PJJ) is a learning method applied to anticipate the spread of the Covid-19 Virus. Gaps in access to technology and infrastructure in each region have an impact on the implementation of distance learning (PJJ) methods applied to formal education. The presence of a learning community can be an educational alternative to overcome deficiencies and assist the formal learning process. This study examines the role of the Kelas Main as a Learning Community in the Distance Learning (PJJ) Policy during the Covid-19 pandemic in Warnajati Village. This study uses an ethnographic approach. Data collection techniques were carried out through interviews and observations as well as literature study. Research findings indicate that there are efforts from the Kelas Main Learning Community to play a role in the implementation of Distance Learning (PJJ) in Warnajati Village. These efforts are carried out through formal learning support programs (mathematical and English subjects), contextual learning programs (PHBS, sexual education for children, farming, animal husbandry, botram, sports), technology adaptation programs (in the form of training on the use of gadgets and learning applications) and use of social media. The implementation of the program shows that the Kelas Main Learning Community can be identified as a learning community and educational institution that organizes learning activities with the aim of meeting educational needs in Warnajati Village, by integrating elements of purpose and interest, collaboration, respecting diversity, potential and results."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Harry Budi Santoso
"Proses belajar mengajar memiliki sejumlah tujuan yang ingin dicapai. Berdasarkan tujuan-tujuan inilah, semua kegiatan dirancang untuk memfasilitasi peserta didik dalam memperoleh pengetahuan dan keahlian. Dalam proses tersebut seringkali diasumsikan bahwa peserta didik memiliki gaya belajar (learning style) yang sama. Padahal dalam realitasnya tidaklah selalu demikian. Pada beberapa penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, terungkap bahwa pengabaian terhadap gaya belajar peserta didik yang berbeda tersebut justru tidak memfasilitasi peserta didik dalam mengoptimalkan potensi yang dimiliki dalam belajar.
Implementasi konsep personalisasi pembelajaran dalam konteks pembelajaran konvensional sulit dilakukan. Hal ini disebabkan beragamnya gaya belajar yang dimiliki peserta didik. Sementara di sisi lain, pengajar hanya menerapkan 1 tipe metode pembelajaran dalam 1 rentang waktu yang paling tidak sesuai dengan 1 tipe gaya belajar saja. Bila hal ini terjadi, maka peserta didik lain yang berbeda gaya belajar akan terabaikan. Namun dalam konteks pembelajaran online, personalisasi sangat memungkinkan untuk dilakukan, yaitu melakukan serangkaian perlakuan terhadap learning management system dan learning object yang adaptif terhadap berbagai tipe gaya belajar yang ada. Personalisasi mampu menghadirkan perlakuan yang berbeda terhadap sejumlah peserta didik dalam rentang waktu yang bersamaan (paralel).
Penelitian ini mengkaji dan menganalisis mekanisme rekomendasi personalisasi pembelajaran berdasarkan model gaya belajar peserta didik yang meliputi aspek motivasi, learning awareness, dan prior knowledge. Metodologi penelitian yang digunakan meliputi identifikasi dan perumusan masalah, pengumpulan data profil peserta didik, analisis profil peserta didik yang terdiri dari analisis evaluasi pengajar oleh siswa dan analisis korelasi penggunaan fasilitas SCELE berdasarkan preferensi (awareness) peserta didik terhadap prestasi belajar, perumusan tipe-tipe gaya belajar, dan pemodelan personalisasi pembelajaran yang terdiri dari disain arsitektur, pemetaan gaya belajar & fasilitas personalisasi, model proses, serta parameter keberhasilan.
Hasil akhir dari dari penelitian ini berupa model tipe gaya belajar dalam konteks pembelajaran online, disain arsitektur sistem, dan pemetaan personalisasi pembelajaran berdasarkan gaya belajar peserta didik yang nantinya mampu meningkatkan efektifitas dan efisiensi proses belajar mengajar."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2007
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Fadhrois
"Goethe Institut Indonesia merupakan salah satu institusi budaya yang mempraktikkan pembelajaran jarak jauh sebagai dampak dari pandemi COVID-19. Goethe Institut Indonesia menginisiasi pembelajaran Bahasa Jerman untuk umum melalui video siaran langsung yang bertajuk #30MinDeutsch. Penelitian ini membahas mengenai penggunaan media gambar pada program #30MinDeutsch dan fungsi media gambar berdasarkan teori media visual oleh Levie & Lentz. Penelitian ini juga membahas, apakah model motivasi ARCS John Keller dapat diterapkan pada program pembelajaran jarak jauh seperti #30MinDeutsch. Metode yang diterapkan pada penelitian ini bersifat deskriptif-kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam program #30MinDeutsch, media gambar diaplikasikan melalui beberapa cara berbeda dan memiliki beberapa fungsi yang berkaitan dengan fungsi atensi - mengarahkan perhatian pemelajar kepada materi yang disampaikan, dan fungsi kognitif - membantu pemelajar memahami dan mengingat materi yang disampaikan secara verbal. Selain itu, penelitian ini menunjukkan adanya ciri-ciri penerapan model motivasi ARCS, khususnya kategori attention, namun belum bisa dikategorikan sebagai program pembelajaran yang menerapkan desain model motivasi ARCS.

Goethe Institut Indonesia is one of the cultural institutions in Indonesia that applies distance learning as a result of the COVID-19 pandemic. Goethe Institut Indonesia initiated a german language learning program for public through a live video titled #30MinDeutsch. This study discusses the use of image media in the #30MinDeutsch program and analyses the function of image media based on visual media theory by Levie & Lentz. In addition, this study discusses whether John Keller’s ARCS motivational model can be applied to distance learning programs such as #30MinDeutsch. The research method applied to this study is descriptive-qualitative method. The results of this study shows that in the #30MinDeutsch program, image media is applied in several different ways and shows that image has several functions related to attentional function – directing learners‘ attention to the material explained, and cognitive function – helping learners understand and also remember the material that is verbaly delivered. Furthermore, this study shows the characteristics of the application of ARCS motivational models, especially the attention category, but can not be categorized as a learning program that includes the design of ARCS motivational model."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Fadhrois
"Goethe Institut Indonesia merupakan salah satu institusi budaya yang mempraktikkan pembelajaran jarak jauh sebagai dampak dari pandemi COVID-19. Goethe Institut Indonesia menginisiasi pembelajaran Bahasa Jerman untuk umum melalui video siaran langsung yang bertajuk #30MinDeutsch. Penelitian ini membahas mengenai penggunaan media gambar pada program #30MinDeutsch dan fungsi media gambar berdasarkan teori media visual oleh Levie & Lentz. Penelitian ini juga membahas, apakah model motivasi ARCS John Keller dapat diterapkan pada program pembelajaran jarak jauh seperti #30MinDeutsch. Metode yang diterapkan pada penelitian ini bersifat deskriptif-kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam program #30MinDeutsch, media gambar diaplikasikan melalui beberapa cara berbeda dan memiliki beberapa fungsi yang berkaitan dengan fungsi atensi - mengarahkan perhatian pemelajar kepada materi yang disampaikan, dan fungsi kognitif - membantu pemelajar memahami dan mengingat materi yang disampaikan secara verbal. Selain itu, penelitian ini menunjukkan adanya ciri-ciri penerapan model motivasi ARCS, khususnya kategori attention, namun belum bisa dikategorikan sebagai program pembelajaran yang menerapkan desain model motivasi ARCS.

Goethe Institut Indonesia is one of the cultural institutions in Indonesia that applies distance learning as a result of the COVID-19 pandemic. Goethe Institut Indonesia initiated a german language learning program for public through a live video titled #30MinDeutsch. This study discusses the use of image media in the #30MinDeutsch program and analyses the function of image media based on visual media theory by Levie & Lentz. In addition, this study discusses whether John Keller’s ARCS motivational model can be applied to distance learning programs such as #30MinDeutsch. The research method applied to this study is descriptive-qualitative method. The results of this study shows that in the #30MinDeutsch program, image media is applied in several different ways and shows that image has several functions related to attentional function – directing learners‘ attention to the material explained, and cognitive function – helping learners understand and also remember the material that is verbaly delivered. Furthermore, this study shows the characteristics of the application of ARCS motivational models, especially the attention category, but can not be categorized as a learning program that includes the design of ARCS motivational model.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Syafira Irviana Nawir
"Latar Belakang: Perubahan dalam lingkungan belajar (pandemi COVID-19 sebagai
masalah kesehatan masyarakat) menyebabkan mahasiswa kedokteran gigi melaksanakan pembelajaran jarak jauh (PJJ) secara daring yang membutuhkan adaptasi pada sistem pembelajaran di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia. Metode: Penelitian dengan desain cross-sectional dilakukan secara daring dengan 783 mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia pada bulan September hingga Oktober 2020. Seluruh responden diminta untuk melengkapi kuesioner yang berisi 39 pertanyaan meliputi profil responden,
kepuasan sebelum dan sesudah pembelajaran jarak jauh dilaksanakan, dan evaluasi terhadap pembelajaran daring. Uji Wilcoxon digunakan untuk analisis statistik. Hasil: Penelitian ini menghasilkan tingkat respons 85,4%. Evaluasi pembelajaran daring mulai dari aspek pendidikan, pengajaran, konten dan kegiatan serta sumber pembelajaran dinilai baik oleh 90,91% mahasiswa. Aktivitas forum diskusi yang dilakukan secara daring sudah cukup baik dengan dosen yang mendorong partisipasi mahasiswa dalam jalannya diskusi, aktivitas tanya
dan jawab dinilai buruk oleh 15% mahasiswa. Sebesar 18,9% mahasiswa menganggap
integrasi antara ilmu teoritis dan praktik melalui mediasi pengetahuan buruk. Secara umum, kepuasan mahasiswa kedokteran gigi sebelum dan sesudah PJJ berbeda pada 5 dari 10 pernyataan (p value < 0.05). Selain itu, terdapat perbedaan kepuasan mahasiswa terhadap jenis kelamin, durasi pendidikan dan program studi mahasiswa. Kesimpulan: Dalam penelitian ini, evaluasi pembelajaran daring yang berjalan di FKG UI secara keseluruhan sudah baik. Beberapa faktor yang dapat ditingkatkan kualitasnya adalah aktivitas tanya jawab dalam forum diskusi, integrasi ilmu teoritis dan praktik, dan beban studi pendidikan.
Perbedaan kepuasan antara sebelum dan sesudah PJJ menekankan pada komponen
karakteristik kelas dan instruktur, dan kepuasan mahasiswa dipengaruhi oleh jenis kelamin, durasi pendidikan dan program studi mahasiswa.

Background: Changes or disruptions in the learning environment (COVID-19 as a public health problem) have caused dental students perform online distance learning (DL) which requires adaptation to the learning system at the Faculty of Dentistry, University of Indonesia. Methods: A cross-sectional survey was conducted online, including 783 dentistry students University of Indonesia from September to October 2020. All the respondents were asked to fill in a questionnaire with 39 questions that assessed the subjects’ background
information, satisfaction before and after distance learning was implemented, and evaluation of online learning. Wilcoxon test was used for statistical analysis. Results: This study yielded a response rate of 85,4%. Evaluation of online learning from the aspects if education, teaching, content and activites, and learning resources was rated ‘great’ by 90.91% of
students. Discussion forum activities online are quite good with lecturers encouraging student participation, yet question and answer activities are rated ‘bad’ by 15% of students. 18.9% of students rated the integration between theoretical dan practical in knowledge mediation
‘bad’. In general, dental students satisfaction before and after distance leraning differed in 5 out of 10 statements (p value < 0.05). In addition, there are differences in student satisfaction with gender, year of study and student’s study program. Conclusion: Through this study, the
overall evaluation of online learning at Faculty of Dentistry University of Indonesia is great. Several factors that can be improved are question and answer activities in discussion forums, integration of theoretical and practical knowledge mediation, and workload of the course
educational units. The difference in satisfaction between before and afer distance learning emphasizes the characteristic components of the class and instructors, and is influenced by gender, year of study and student’s study program.
"
Depok: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anis Cherid
"Perkembangan teknologi informasi yang pesat telah menyebabkan perubahan dalam berbagai sendi kehidupan manusia. Dunia pendidikan, khususnya pendidikan tinggi juga tidak luput dari pengaruh perkembangan tersebut. Web seba¬gai salah bentuk teknologi informasi merupakan sumber daya yang bisa diman¬faatkan untuk mendukung proses pembelajaran dalam dunia pendidikan tinggi, di samping sumber daya lain yang sejak lama telah menjadi alat dukung dalam menyelenggarakan proses pembelajaran. Perkembangan teknologi informasi yang pesat juga menimbulkan kebutuhan yang tinggi terhadap tenaga ahli di bidang Teknologi Informasi. Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Indonesia, berusaha memenuhi kebutuhan tersebut dengan menyelenggarakan Program Magister Teknologi Informasi (Program MTI). Sebagai¬mana program pendidikan lain yang menyelenggarakan pembelajaran yang berkaitan dengan ilmu komputer, Program MTI memiliki keterbatasan untuk membangun gedung kelas baru maupun mencetak tenaga pengajar yang berkualitas dan menguasai bidang ilmu komputer yang spesifik, untuk mengimbangi peningkatan kebutuhan tersebut. Salah satu cara untuk memecahkan masalah ini adalah memanfaatkan teknologi Web sebagai alat dukung pelengkap dalam proses pembelajaran.
Penelitian ini berusaha menghitung manfaat dan biaya dari pengembangan model pembelajaran tatap muka yang dilengkapi dengan pembelajaran jarak jauh berbasis Web pada Program Magister Teknologi Informasi Universitas Indonesia, dengan mempertimbangkan berbagai faktor yang dapat menun¬jang keberhasilan penerapan model pembelajaran tersebut serta dengan melakukan analisis terhadap rantai nilai pembelajaran institusi pendidikan tinggi, model organisasi, sistem penyam¬paian pembelajaran, kebutuhan infrastruktur teknologi informasi dan analisis finansial dalam metode Information Economics. Model yang dikembangkan dalam penelitian ini meliputi model organi¬sasi, model pedagogis dan model infrastruktur teknologi informasi. Model organisasi yang digunakan adalah kombinasi antara model organisasi single school or college dan model organisasi for-profit spin-off. Sementara model pedagogis yang diterapkan adalah 25% dalam bentuk pembelajaran tatap muka dan 75% dalam bentuk pembelajaran berbasis Web, yang penerapannya dilakukan secara bertahap.
Penelitian ini menemukan bahwa infrastruktur teknologi informasi yang dibutuhkan untuk mendukung model pembelajaran yang baru adalah infrastruktur yang pada umumnya dibutuhkan untuk sebuah situs Web. Berdasarkan hasil penelitian ini, maka ROI yang diperoleh dari penerapan model pembelajaran campuran di atas adalah sebesar 12,95% dalam skenario terbaik, sedangkan dalam skenario terburuk adalah sebesar 1,01%. ROI positif yang diperoleh dari kedua skenario itu tidak serta merta menjamin kelayakan finansial penerapan model pem¬belajaran yang dikembangkan dalam penelitian ini, khususnya jika dalam model pembelajaran campuran yang dikembangkan, porsi komponen pembe¬lajaran berbasis Web dilipatgandakan dari 25% menjadi 50% dibanding komponen membaca sendiri buku teks kuliah. Dalam kasus seperti ini, kelayakan finansial penerapan program pem¬be¬lajaran campuran akan sangat ditentukan oleh kemampuan untuk mengen¬dalikan biaya dan waktu produksi materi pembelajaran berbasis Web.

The speed of information technology advances has changed every aspect of human life. These advances also have a great impact to the world of education, especially higher education. Web as a form of information technology is a resource that can be used to support the learning process in higher education, side by side with other resources that have been used for long in the process of learning.
The speed of information technology advances also increases the need for highly skilled people in the information technology field. The Faculty of Computer Science at University of Indonesia tries to fill this need by running the Post¬graduate Program in Information Technology (Program MTI). Like other computer science related program, Program MTI has limited capacity to generate new building for classes and to prepare high quality faculties who master a specific field in computer science, in response to the increased need. One way to solve this problem is to use the Web technology as a complement tool in the process of learning.
This research tries to elaborate the financial cost and benefit of applying learning model that incorporates Web based distance learning as a complement to class-room instruction used in Post¬graduate Program in Information Technology (Program MTI) at University of Indonesia, using the analysis of value chain in higher education institution, organizational models, delivery systems, required information technology infrastructure and the financial analysis of the Information Economics methodology, by closely considering factors that will contribute to the successful application of the model. The developed model consists of organizational model, pedagogical model and information technology infrastructure model. The organizational model used in this research is a combination of the single school or college model and the for-profit spin-off model. While the pedagogical model implemented in this research is a combination of 25% class room instruction and 75% Web based instruction, and the model is implemented gradually.
This research finds that the required information technology infrastructure to support the new model of learning is the infrastructure of a common Web site. The research found that the rate of return (ROI) of implementing the new mixed model of learning is 12.95% in the best scenario and 1.01% in the worst scenario. Although both of the scenarios have positive ROI, it is not guaranteed that financially the application of mixed model of learning is a viable program to be conducted, especially if in the developed learning model, the component of Web based learning is doubled from 25% to 50% compared to the textbook-reading component. In this situation, the feasibility of applying the new mixed model of learning still depends heavily on the ability to control the cost and the time needed to develop the Web based learning material."
Depok: Universitas Indonesia, 2006
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Benedicta Sharon
"Selama menjalani Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ), mahasiswa Rumpun Ilmu Kesehatan (RIK) di perguruan tinggi negeri Indonesia mengalami banyak kesulitan yang dapat mengakibatkan academic burnout. Academic burnout merupakan perasaan kelelahan akibat tuntutan akademik, perasaan sinis, serta ketidak yakinan akan kemampuan diri dalam memenuhi kewajiban sebagai seorang mahasiswa (Schaufeli et al., 2002). Salah satu faktor protektif academic burnout yaitu grit. Grit adalah minat dan kegigihan untuk mencapai tujuan jangka panjang (Duckworth et al., 2007). Penelitian ini ingin mengetahui apakah grit dapat memprediksi academic burnout pada mahasiswa RIK Perguruan Tinggi Negeri Indonesia selama PJJ dengan menggunakan Maslach Burnout Inventory – Student Survey (MBI-SS) dan Short Grit Scale (GRIT-S). Analisis regresi linear sederhana menunjukkan hasil bahwa grit dapat memprediksi secara signifikan academic burnout mahasiswa selama PJJ (N = 219, R2 = 0.27, p < .000). Pada penelitian ini ditemukan sebesar 27% grit dapat memprediksi academic burnout pada mahasiswa RIK di perguruan tinggi negeri Indonesia. Temuan ini dapat memberikan informasi sebagai pentingnya grit dalam mengantisipasi kecenderungan academic burnout bagi mahasiswa RIK perguruan tinggi negeri Indonesia.

During distance learning, health studies students in public university Indonesia go through some difficulties that cause academic burnout. Academic burnout is feeling exhausted due to academic demands, having cynical and feeling incompetent as college students (Schaufeli et al., 2002). One of the protective factor to academic burnout is grit. Grit is consistency of interest and perseverance to reach long-term goal (Duckworth et al., 2007). The study aims to investigate if grit can predict academic burnout in public university Indonesia health studies students during distance learning with use Maslach Burnout Inventory – Student Survey (MBI-SS) and Short Grit Scale (GRIT-S). With analyzed using simple linear regression showed that grit can significantly predict academic burnout in public university Indonesia health studies students during distance learning (N = 219, R2 = .27, p < .000). In this study also found 27% grit can predict academic burnout among health studies students in public university Indonesia. This study can give any information about the importance grit anticipate academic burnout for health studies students on public university Indonesia."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ruchi Intan Tantra
"Kondisi pandemi saat ini membuat proses dan kegiatan belajar mengajar di Indonesia harus dilakukan secara daring menggunakan media digital. Proses pembelajaran secara daring ini berlangsung pada skala yang memang belum pernah terukur dan teruji sebelumnya. Kesenjangan akses pendidikan pun terjadi karena tidak setiap daerah di indonesia memiliki sarana dan prasarana serta pengetahuan akan teknologi yang memadai untuk keberlangsungan proses pembelajaran secara daring. Analisis sentimen terhadap pembelajan daring melalui twitter dapat membantu pemerintah dalam hal mengevaluasi kebijakan dan memperbaiki kualitas kebijakan-kebijakan yang tengah diterapkan saat ini.
Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah Experimental research, dimana analisis sentimen yang dilakukan pada penelitian ini menggunakan dua metode berbeda, yaitu metode deep learning (CNN) dan metode tradisional (naïve bayes). Klasifikasi sentimen dibagi menjadi 3 kelas yaitu negatif, positif, dan netral. Selain itu model juga dibangun untuk mendeteksi tweets yang bersifat tidak relevan terhadap konteks penelitian terhadap sentimen pembelajaran daring. Hasil analisis sentimen yang dibangun menggunakan model CNN yang memiliki akurasi 63,34%. Sedangkan model yang dibangun menggunakan metode naïve bayes memiliki akurasi 63%. Hasil Analisis sentimen masyarakat dari bulan april hingga oktober 2020, menunjukkan sentimen masyarakat yang cenderung negatif dibandingkan positif dan netral.
Pemodelan topik dibangun menggunakan metode Latent Dirichlet Allocation (LDA) untuk menemukan isu dan topik yang menjadi perhatian masyarakat di sosial media twitter. Topik negatif yang didapatkan dari sentimen negatif terhadap pembelajaran daring antara lain berisi keluhan siswa mengenai tugas yang menumpuk, jaringan dan koneksi internet yang tidak stabil, dan keinginan untuk menjalani proses pembelajaran secara offline kembali. Sedangkan topik positif didapatkan dari sentimen positif terhadap pembelajaran daring yang secara garis besar berisi ungkapan kesenangan dan syukur atas kebijakan pemberian subsidi kuota internet gratis yang diberikan pemerintah untuk pelajar maupun mahasiswa.

The current pandemic condition makes several school and universities in Indonesia implements teaching and learning activities form distance or online using digital platform. This online learning process takes place on a scale that has never been measured and tested before. The disparity in access to education also occurs because not every region in Indonesia has adequate facilities, infrastructure, and technological knowledge for the continuity of the online learning process. Sentiment analysis on twitter towards the online learning, could assist the government in evaluating policies and improving the quality of policies currently being implemented.
The research design used in this study is experimental research, where the sentiment analysis uses two different methods, namely the deep learning method (CNN) and the traditional method (naïve Bayes). Sentiment classification is divided into 3 classes, namely negative, positive, and neutral. In addition, a model was also built to detect tweets that are irrelevant to the context of the research on online learning sentiment. The results of the sentiment analysis, were built using the CNN model, has an accuracy of 63.34%. Meanwhile, the model built using the naïve Bayes method has an accuracy of 63%. The results of the analysis of public sentiment from April to October 2020, on online learning process, show sentiments that tend to be negative compared to positive and neutral.
Topic modeling was built using the Latent Dirichlet Allocation (LDA) method to find issues and public concern on twitter. Negative topics obtained from negative sentiment towards online learning described as following: student complaints about piling up tasks, unstable network and internet connections, and the desire to undergo the offline learning process again. Meanwhile, positive topics, were obtained from positive sentiments towards online learning, mostly contained expressions of pleasure towards the government which has providing free internet quota subsidies for students.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Azka Azkia Asy Syaukani
"YouTube merupakah salah satu situs web akses terbuka yang saat ini banyak digunakan oleh masyarakat untuk berbagi informasi. Di antaranya dilakukan oleh Koi melalui kanal YouTube Sepulang Sekolah. Khususnya segmen Learning By Googling. Segmen ini menyajikan informasi mengenai politik, sejarah, kesehatan, budaya, geografi, film, kepercayaan, mitologi, pendidikan, supernatural dan lainnya. Segmen ini banyak diminati oleh masyarakat, ditunjukkan dengan data satu video dapat ditonton sebanyak lebih dari 1 juta kali dan komentar lebih dari 2 ribu komentar. Banyaknya jumlah putar dan komentar yang diberikan dapat diasumsikan bahwa segmen Learning By Googling memuat konten yang menarik minat dan bermanfaat bagi banyak pengguna atau memiliki tampilan audiovisual yang menarik. Hal tersebut menarik untuk diteliti. Penelitian dilakukan dengan pendekatan kualitatif deskriptif dengan mengamati tampilan dan segmen Learning By Googling dengan perspektif elemen multimedia yang meliputi teks, grafis, audio, animasi, dan video. Metode dilakukan dengan pengamatan secara langsung oleh peneliti dan membandingkan dengan pendapat audien. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa dari tinjauan teks segmen Learning By Googling typeface sans serif digunakan di seluruh video termasuk pada thumbnail. Dari sisi grafis bitmap menjadi penggunaan utama di seluruh video sedangkan vektor hanya digunakan di beberapa video. Pada elemen audio menggunakan dua jenis sound effect dan background music pada seluruh video. Audio pada akhir video menggunakan lagu berjudul Lagu Majas oleh Alys. Animasi segmen Learning By Googling banyak terdapat pada latar pergantian sub judul seperti menggunakan kolase grafis dan efek zoom in. Video merupakan elemen utama segmen Learning By Googling. Seluruh video memiliki resolusi mencapai 1080p sehingga video segmen Learning By Googling memiliki ketajaman yang tinggi.

YouTube is an open access website that is currently widely used by the public to share information. Among them is done by Koi through the Sepulang Sekolah YouTube channel. Especially the Learning By Googling segment. This segment provides information on politics, history, health, culture, geography, films, beliefs, mythology, education, and the supernatural. This segment is in great demand by the public, as indicated by data that one video can be watched more than 1 million times and comments of more than 2 thousand comments. The large number of plays and comments given can be assumed that the Learning By Googling segment contains content that is interesting and useful for many users or has an interesting audiovisual appearance. This is interesting to research. The research was conducted with a descriptive qualitative approach by observing the appearance and segments of Learning By Googling with the perspective of multimedia elements which include text, graphics, audio, animation, and video. The method is carried out by direct observation by researchers and comparing with the opinions of the audience. The results of the study reveal that from a review of the text of the Learning By Googling segment, the sans serif typeface is used throughout the video, including the thumbnails. From a graphic standpoint, bitmaps are the main use in all videos while vectors are only used in some videos. The audio element uses two types of sound effects and background music throughout the video. The audio at the end of the video uses a song called Lagu Majas by Alys. There are many animations of the Learning By Googling segment on the background of changing subtitles, such as using graphic collages and zoom in effects. Video is the main element of the Learning By Googling segment. All videos have a resolution of up to 1080p so the Learning By Googling video segment has high sharpness."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>