Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 202586 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Farhan Husain
Jakarta: UI Publishing, 2024
621.3 MUH k
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Agastya Nugraha Putra
"Indonesia memiliki potensi sumber daya energi baru dan terbarukan yang besar, salah satu diantaranya adalah sumber energi surya. Teknologi yang digunakan untuk mengonversi energi surya menjadi listrik adalah sel surya. Pemasangan pembangkit listrik tenaga surya pada atap gedung-gedung diharapkan dapat meningkatkan bauran energi EBT nasional dan dapat meningkatkan efisiensi energi listrik gedung tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik energi surya pada Rest Area km 260B Banjaratma dan mengetahui pengaruh pemasangan pembangkit listrik tenaga surya atap terhadap efisiensi energi listrik. Penelitian ini dilakukan dengan cara membandingkan iradiasi matahari pengukuran langsung dengan iradiasi matahari proyeksi perangkat lunak berdasarkan data historis. Perhitungan proyeksi efisiensi energi listrik menggunakan data iradiasi matahari proyeksi perangkat lunak. Hasil pengujian menunjukkan bahwa karakteristik energi surya pada Rest Area km 260B Banjaratma dapat mencapai rata-rata iradiasi matahari sebesar 306 W/m2 pada hari dengan cuaca cerah berawan, namun hanya mencapai rata-rata iradiasi matahari sebesar 188 W/m2 pada hari yang terdapat cuaca hujan. Berdasarkan perhitungan, pemasangan pembangkit listrik tenaga surya dapat meningkatkan efisiensi energi listrik bangunan sebesar 1,2% pada tahun pertama operasi dan terus turun hingga 0,8% pada tahun kelima beroperasi. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pemasangan pembangkit listrik tenaga surya atap dapat meningkatkan efisiensi energi listrik bangunan.

To meet the energy demand, Indonesia still relies on the use of fossil fuels. The utilization of new and renewable energy is still far from the target even though Indonesia has the potential sources of new and renewable energy, such as solar energy. The technology used to convert solar energy into electricity is a solar cell. The installation of rooftop solar power plant on the buildings hopefully will increase the renewable energy ratio toward national electricity source mix and increase the electrical energy efficiency of the buildings. The objectives of this research is to determine the characteristics of solar energy in the Rest Area km 260B Banjaratma and determine the effect of installing a rooftop solar power plant on building electrical energy efficiency. This research was conducted by comparing direct measurement solar irradiation with software projected solar irradiation based on historical data. Calculation of building electrical energy efficiency projections is using data from software projection solar irradiation. Test results show that the characteristics of solar energy in the Rest Area km 260B Banjaratma can reach an average solar irradiation of 306 W/m2 on day with clear and cloudy weather, but only reach an average solar irradiation of 188 W/m2 on day with rainy weather. Based on calculation, installing a rooftop solar power plant can increase building electrical energy efficiency by 1,2% in the first year of operation and decrease to 0,8% in the fifth year of operation. Thus, it can be concluded that installing rooftop solar power plants can increase building electrical energy efficiency.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Agus R. Utomo
"ABSTRAK
Akhir tahun 1997 merupakan awal dari krisis ekonomi yang dipicu oleh krisis moneter di Indonesia. Akibat dari krisis ekonomi tersebut, konsumsi energi oleh masyarakat menurun, sehingga pemasok energi listrik, PT PLN (Persero), mengalami kelebihan daya (excess capacity). Sesuai dengan sifat alaminya, suplai yang berlehihan mengakibat terjadinya pemborosan, karena pola konsumsi dan pemakaian daya masyarakat tidak efisien. Berkaitan dengan kondisi tersebut, dalam periode 1997/1998 konsumsi energi listrik pada sistem distribusi PT PLN Distribusi Cabang Depok, menurun 1.36 %. Namun bebannya justru meningkat sebesnr 1.79 %. Faklor beban dengan sendirinya menurun sebesar 3.10 %. Sedangkan susut energi listrik meningkat secara dramatis. Susut energi pada jaringan meningkatan tinggi sekali hingga mencapai 48.26 %. Efisiensi sistem secara keseluruhan menurun 3.10 %. Akibat susut energi pada jaringan dalam periode tahun 1998, PT PLN Distribusi Cabang Depok, kehilangan peluang atau mengalami kerugaian senilai Rp. 5,487,197,858.372. Pola konsumsi energi dan pemakaian daya yang tak efisien memberikan dampak yang luas pada sistem, terutama menyebabkan terjadiya pemborosan dan kerugian yang besar."
2000
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Heykal
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
S39378
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fauzan Hanif Jufri
"Konservasi energi listrik adalah penggunaan energi listrik dengan efisiensi tinggi melalui langkah-langkah penurunan berbagai kehilangan (loss) energi listrik pada semua taraf pengelolaan, mulai dari pembangkitan, pengiriman (transmisi), sampai dengan pemanfaatan.
Di Indonesia, bidang industri termasuk industri baja merupakan konsumen energi listrik yang besar karena menggunakan lebih kurang 30% energi listrik yang dibangkitkan. Oleh karena jumlah sektor industri yang relatif sedikit, konservasi energi listrik pada sektor industri lebih mudah dilakukan dan memberikan peran yang cukup signifikan sebagai usaha penghematan energi. Efisiensi penggunaan energi pada industri baja dapat dilihat dari nilai Konsumsi Energi Spesifik (KES) untuk energi listrik, yaitu perbandingan antara konsumsi energi listrik per hasil produksi.
Skripsi ini meneliti peluang-peluang konservasi energi listrik pada sisi konsumen (industri baja). Data-data pada skripsi ini diperoleh dari survey lapangan pada tiga pabrik baja yang ada di Indonesia, yaitu, PT X, PT Y dan PT Z. Kemudian dilakukan analisa untuk mencari peluang-peluang peningkatan efisiensi dan peningkatan kualitas daya listrik sebagai usaha konservasi energi listrik. Peluangpeluang yang dihasilkan disertai dengan studi kelayakan dari segi ekonomi dengan menggukanan Life-Cycle Costing Analysis sehingga konservasi yang membutuhkan biaya tinggi atau investasi dapat diketahui waktu balik modalnya. Dengan melakukan konservasi energi listrik, maka dapat dihasilkan penurunan KES sakitar 7%-13%.

Electrical energy conservation is electric energy usage with high efficiency by minimize losses at all production process, start from generation, transmission, distribution, and consumption.
In Indonesia, industry sectors included steel industries are large electrical energy consumers because use about 30% electrical energy generated. Because of industry sectors consist of with a small number, electrical energy conservation easier to do and give a significant role to thrift electrical energy. Electrical energy efficiency on steel industries is showed by Specific Energy Consumption (SEC) for electrical energy, which meant ratio between electrical energy consumption to total product yield.
This paper did some research for electrical energy conservation on demand side, focused on steel industries. The data get from survey at three steel industries, that is PT X, PT Y, and PT Z. Then, the data were analyzed to find some opportunity for increasing efficiency and electrical power quality as the efforts to conserve electrical energy. The opportunities obtained were followed by feasibility study from economical side using Life-Cycle Costing Analysis so that pay back period from conservation with high investment could be known. The result is that SEC can be decreased about 7%-13% by doing electrical energy conservation.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S40421
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Naufal Ikhsan
"Pembangkit listrik virtual merupakan pengembangan sistem transaksi energi listrik secara terdesentralisasi. Penelitian ini membahas perancangan dan implementasi sistem transaksi energi listrik dengan pemodelan konsep pembangkit listrik virtual yang diterapkan menggunakan smart contract berbasis blockchain Ethereum. Sistem transaksi energi terdiri dari smart contract, decentralized application berbasis website dan kWh meter. Hasil penelitian didapatkan bahwa sistem transaksi berhasil berjalan dengan skenario produksi memenuhi konsumsi, produksi tidak memenuhi konsumsi tetapi sistem tidak presisi dengan skenario produksi melebihi konsumsi. Nilai posisi transaksi dipengaruhi harga Gas dan data transaksi. Besar biaya Ether untuk transaksi dipengaruhi harga Gas dan data transaksi. Waktu yang dibutuhkan untuk melakukan pemanggilan data blockchain dipengaruhi jumlah data pada tipe data integer dan string.

Virtual power plant is a decentralized development of electrical energy transaction systems. This study discusses the design and implementation of electrical energy transaction systems by modeling the concept of virtual power plants that are implemented using Ethereum blockchain-based smart contracts. The energy transaction system consists of a smart contract, decentralized application websitebased and kWh meter. The results showed that the transaction system was successful with the production scenario meeting consumption, production did not meet consumption, but the system was not precise with the production scenario exceeding consumption. Transaction position value is influenced by Gas price and transaction data. The Ether fee for the transaction is influenced by Gas prices and transaction data. The time needed to call blockchain data is influenced by the amount of data in the integer and string data types."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Steven Triswandi
"Energi listrik memiliki peranan yang sangat penting dalam usaha meningkatkan mutu kehidupan dan pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Keterbatasan penyediaan energi listrik merupakan salah satu hambatan dalam pembangunan dan pengembangan masyarakat khususnya di daerah pedesaan. Umumnya daerah pedesaan terpencil yang terletak pada daerah pegunungan mempunyai potensi energi air yang besar. Kondisi ini dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) sehingga dapat terciptanya Desa Mandiri Energi. Salah satunya di Desa Hasinggahan, Kecamatan Sianjur Mulamula, Kabupaten Samosir, Sumatera Utara yang berada pada daerah aliran Sungai Bolon. Pembangunan PLTMH di desa Hasinggahan akan menjadi solusi baru dalam pengembangan DME melalui penyediaan tenaga listrik yang tidak hanya untuk kebutuhan beban listrik rumah tangga melainkan juga pada mesin mesin produksi yang akan memberikan nilai tambah pada hasil produksi daerah tersebut. Pembangunan dan Pengelolaan PLTMH akan dilakukan oleh Koperasi yang beranggotakan masyarakat desa yang akan mengatur bagaimana PLTMH akan menyediakan listrik untuk kebutuhan masyarakat tidak hanya dalam kegiatan yang konsumtif melainkan juga kegiatan produktif. Dengan memperhatikan hal tersebut, maka tesis ini dibuat untuk menganalisa bagaimana keberadaan Koperasi PLTMH akan memberikan keuntungan untuk masyarakat dengan optimalisasi kerja PLTMH melalui mekanisme penjualan listrik PLTMH kepada masyarakat, analisa ekonomi mesin mesin produksi pertanian dan analisa pertumbuhan ekonomi yang dapat terjadi apabila pengaturan listrik PLTMH terhadap beban rumah tangga dan mesin mesin produksi pertanian diterapkan.

Electrical energy has a very important role in increasing the quality of life and economic growth in Indonesia. Limited supply of electricity is one of the bottlenecks in community development, especially in rural areas. Generally remote rural areas located in mountainous areas have the potential energy of water. This condition can be used to develop a micro hydro power plant and create the Energy Independent Village (DME). As an example is Hasinggahan Village, District Sianjur Mulamula, Samosir Regency, North Sumatera that located at Bolon River basin. PLTMH development in the Hasinggahan will be a new solution in the development of DME through electricity supply innovation with not only to supply the needs of the household electrical loads but also on production machines that will provide added value to the local product. PLTMH will be constructed and managed by Koperasi that will control how the PLTMH will provide electricity for the needs of the community not only in consumtive activities but also productive activities. With that in mind, then this thesis was made to analyze how the presence of the Koperasi will provide benefits to the community through PLTMH electricity sales to the public, the economic analysis of agricultural production machines and analysis of economic growth that can possibly occured if the mechanism of PLTMH supply electricity to the load of the household and agricultural production machine is applied.;;;;;;;;;
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
T44668
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kevinaldo Barevan
"Tesis ini membahas peramalan beban energi listrik yang merupakan tahapan awal yang sangat penting dalam pengoperasian sistem ketenagalistrikan agar sistem bekerja secara handal, stabil dan ekonomis khususnya pada sistem ketenagalistrikan skala besar. Proses peramalan beban tersebut dilakukan dalam rentang jam sampai dengan tahunan. Penelitian ini berfokus pada peramalan beban listrik jangka panjang atau Long Term Load Forecasting (LTLF) dimana pada umumnya efek kondisi cuaca dan aktivitas manusia sangat berpengaruh. Dalam penelitian ini akan dikaji lebih jauh efek pandemi Covid-19 yaitu jumlah vaksin dan tingkat mobilitas masyarakat terhadap perubahan beban listrik. Kajian efek vaksin menjadi poin keterbaruan penelitian ini. Dalam peramalan beban listrik, metode Facebook Prophet yang direvisi akan digunakan. Revisi ini dimaksudkan agar efek pandemi dapat tercakup dalam model. Untuk menguji efektivitas model yang diajukan studi kasus terhadap data beban listrik Pennsylvania dilakukan. Hasil simulasi yang menggunakan bahasa python telah menunjukkan bahwa model yang diajukan cukup memberikan hasil yang memuaskan. Pada tahun 2021 dengan adanya penambahan variabel vaksinasi, nilai Mean Absolute Percentage Error (MAPE) yang dihasilkan sebesar 8.05%.

Forecasting the electrical energy load is a very important initial stage in the operation of the electricity system so that the system works reliably, stably and economically, especially in large-scale electricity systems. The load forecasting process is carried out in the range of hours to years. This study focuses on long-term load forecasting (LTLF) where in general the effects of weather conditions and human activities are very influential. In this study, we will study further the effects of the Covid-19 pandemic, namely the number of vaccines and the level of community mobility on changes in electrical loads. The study of the effect of the vaccine is the new point of this research. In electrical load forecasting, the revised Facebook Prophet method will be used. This revision is intended so that the effects of the pandemic can be included in the model. To test the effectiveness of the proposed model, a case study of the Pennsylvania electrical load data was carried out. The simulation results using the python language have shown that the proposed model gives satisfactory results. In 2021 with the addition of the vaccination variable, the resulting Mean Absolute Percentage Error (MAPE) value is 8.05%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Son Suwargono
"Reliabilitas Sistem 150 kV Lombok dalam menopang kebutuhan listrik Pulau Lombok yang merupakan salah satu destinasi prioritas pariwisata Indonesia adalah sebuah keharusan. Saat ini status neraca daya Sistem Lombok masih dalam kondisi siaga dimana cadangan kurang dari kapasitas unit terbesar. Selain itu dalam rentang periode 2022 sampai dengan semester 2023 telah terjadi dua kali gangguan meluas. Salah satu  upaya PLN dalam meningkatkan pelayanan telah direncanakan dalam RUPTL 2021-2030 yaitu  penambahan PLTU Lombok (FTP2) 2x50 MW yang direncanakan COD pada tahun 2024 dan penambahan jalur transmisi 150 kV Mantang-Mataram. Hal ini akan mempengaruhi pola operasi eksisting, BPP, susut dan Indeks Kekuatan Sistem. Oleh karena itu diperlukan pembaruan defense scheme agar stabilitas tetap terjaga sekaligus meminimalisir potensi Black Out. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa dampak pengembangan infrastruktur yang dapat mempengaruhi perlunya perubahan defense scheme baik secara keteknisan maupun keekonomian dengan menggunakan pendekatan simulasi pemodelan dan biaya pemadaman yang dapat dihindari. Untuk menganalisis biaya sistem Lombok dengan menggunakan pendekatan VoLL dan memprediksi VoLL untuk tahun 2024-2030 melalui analisis tren. Perhitungan VoLL dengan pendekatan makroekonomi diperoleh dari rasio PDRB sektor-sektor yang dipengaruhi listrik terhadap konsumsi energi listrik pelanggan industri dan bisnis. Hasil penelitian menunjukkan Indeks Kekuatan Sistem sebesar 40,5 MW/Hz atau naik 67,03% dibanding nilai IKS tahun 2023. 5. Beban pada skenario islanding operation baru bertambah hingga 26,5 MW atau beban terselamatkan pada saat frekuensi menyentuh 48,2 Hz meningkat 21,35 %. Total biaya pemadaman sistem pada periode 2021-2023 mencapai Rp34,11 miliar atau Rp11,37 miliar per tahun dan berdampak pada PDRB sebesar 0,0191% per tahun. Tren VoLL pada tahun 2024-2030 diproyeksikan mengalami penurunan rata-rata sebesar 2,89% per tahun yang mengindikasikan tingginya pertumbuhan permintaan listrik sebanding dengan peningkatan PDRB. Hasil tersebut patut menjadi bahan pertimbangan dalam pelaksanaan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik Tahun 2021-2030, khususnya di Nusa Tenggara Barat.

It is crucial to ensure the reliability of the Lombok 150 kV system in meeting the electricity needs of Lombok Island, a key tourism destination in Indonesia. Currently, the power balance status of the Lombok System is on standby, with reserves being less than the capacity of the largest unit. Additionally, there have been two widespread disruptions in the period 2022 to 2023. To improve services, PLN plans to add PLTU Lombok (FTP2) 2x50 MW, scheduled for completion in 2024, and to add the 150 kV Mantang - Mataram transmission line. These additions will impact existing operating patterns, BPP, losses, and the System Strength Index, necessitating an update of the defense scheme to maintain stability while minimizing the potential for blackouts. This research aims to analyze the impact of infrastructure development on the need to change defense schemes, both technically and economically, using a simulation modeling approach and avoidable blackout costs. The costs of the Lombok system will be analyzed using the VoLL approach, and VoLL for 2024-2030 will be predicted through trend analysis. VoLL calculations using a macroeconomic approach will be obtained from the GRDP ratio of sectors impacted by electricity to the electrical energy consumption of industrial and business customers. The research results show that the System Strength Index is 40.5 MW/Hz, indicating an increase of 67.03% compared to the IKS value in 2023. The load in the new islanding operation scenario increases to 26.5 MW, or the load saved when the frequency reaches 48.2 Hz is an increase of 21.35%. The total cost of system outages in the 2021-2023 period reached IDR 34.11 billion, or IDR 11.37 billion per year, impacting the GRDP by 0.0191% per year. The VoLL trend of 2024-2030 is projected to see an average decline of 2.89% per year, indicating high growth in electricity demand in proportion to the increase in GRDP. These results should be considered in implementing the Electricity Supply Business Plan for 2021-2030, especially in West Nusa Tenggara."
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sukma Sepriana
"ABSTRAK
Penentuan prioritas pembangunan berorientasi ketahanan energi di seluruh Indonesia mengharuskan pengambil kebijakan mengetahui seberapa baik tingkat ketahanan energi dalam lingkup kewilayahan. Persoalannya, saat ini belum banyak alat bantu untuk melakukan perhitungan ketahanan energi secara praktis di level regional atau daerah. Di samping itu, selama ini pembangunan terkonsentrasi di Jawa, jika dilakukan pemetaan ketahanan energi dalam konteks wilayah lima pulau utama, maka akan dapat ditentukan wilayah mana yang seharusnya mendapat prioritas agar pembangunan lebih merata. Kajian pada thesis ini mengusulkan indikator-indikator yang dapat digunakan secara praktis dalam mengukur ketahanan energi dalam konteks kewilayahan di Indonesia serta model indeks komposit untuk mengkuantifikasi ketahanan energi lima pulau besar di Indonesia, yaitu Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua. Metode studi kepustakaan dilakukan untuk memilih indikator ketahanan energi yang sesuai serta membangun model indeks komposit untuk memetakan ketahanan energi lima pulau besar di Indonesia. Model indeks komposit dikonstruksi melalui tahapan normalisasi minimum-maksimum, pembobotan setara dan rank order centroid, dan agregasi jumlah bobot. Hasilnya, indeks ketahanan energi yang mengunakan teknik pembobotan setara IKE alt. 1 yaitu Sumatera 0,612, Jawa 0,620, Kalimantan 0,677, Sulawesi 0,662, dan Papua 0,481. Untuk indeks ketahanan energi yang menggunakan bobot rank order centroid IKE alt. 2 , diperoleh skor Sumatera 0,623, Jawa 0,796, Kalimantan 0,657, Sulawesi 0,527, dan Papua dengan 0,248. Perbedaan indeks ketahanan energi yang diperoleh dipengaruhi oleh dua hal, yaitu nilai absolut indikator dan tingkat prioritas indikator yang ditetapkan pada penelitian.

ABSTRACT
Prioritization of energy security oriented development throughout Indonesia requires the policy makers to know how well the level of energy security in the regional scope. The problem is, currently there are limited tools for calculating energy security at regional or local level. In addition, nowadays the national development is concentrated in Java, so if we can map the energy security in the context of five main islands region, it will ease the policy makers to determine which region should be given priority for development more evenly. This study proposes indicators that can be used practically in measuring energy security within the regional context in Indonesia, as well as the composite index model to quantify the energy security of five major islands in Indonesia namely Sumatra, Java, Kalimantan, Sulawesi, and Papua. Literature study conducted to select the appropriate indicators of energy security and build a composite index model to map the energy security of five major islands in Indonesia. The composite index model is constructed through the stages of min ndash max normalization, rank order centroid and equal weighting, as well as weighted sum aggregation. As the result, energy security index through equal weighting technique IKE alt. 1 scores Sumatera 0.612, Jawa 0.620, Kalimantan 0.677, Sulawesi 0.662, and Papua 0.481. Then, the energy security index through rank order centroid weighting technique IKE alt. 2 scores Sumatera 0.623, Jawa 0.796, Kalimantan 0.657, Sulawesi 0.527, and Papua 0.248. The differences in the energy security index scores was influenced by two factors, namely absolute value of indicator and, priority rank of indicator that has been set in the research."
2017
T47955
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>