Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 82930 dokumen yang sesuai dengan query
cover
I Wayan sudharma
Yogyakarta: Balai Pelestarian Nilai Budaya Bali, 2013
305.8 WAY p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Tania Murray Li
Tangsel: CV. Majin Kiri, 2022
305.8 TAN k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Mauss, Marcel
Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 1992
305.8 MAU gt (1)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
cover
"Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi siswa kelas X SMAN I Sungguminasa Kabupaten Gowa dalam hal 1) hasil belajae fisika 2) kemampuan penalaran formal 3)profil lingkungan pendidikan keluarga 4)apakah kemampuan penalaran formal mempunyai pengaruh positif yang signifikan terhadap hasil belajar fisika 5)apakah lingkungan pendidikan keluarga mempunyai pengaruh positif yang signifkan terhadap hasil belajar fisika....."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Andi Acdian
"Tesis ini merupakan kajian terhadap siasat dan politik budaya masyarakat adat kasepuhan dalam pertarungan mendapatkan hak atas sumberdaya atas lahan dan hutan adat di kawasan konservasi Halimun-Salak, Jawa Barat dan Banten. Fokus kajian diarahkan pada sosok dan peran para pemimpin adat di dua wilayah kasepuhan, masing-masing adalah Kasepuhan Cisitu di Kabupaten Lebak, Banten dan Kasepuhan Sinar Resmi di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Perhatian terhadap dua sosok pemimpin masyarakat adat itu memberikan penulis sebuah gambaran menarik tentang bentuk-bentuk siasat dan politik budaya yang menjadi sumber inspirasi dalam aksi-aksi kolektif masyarakat kasepuhan berhadapan dengan kebijakan negara, khususnya terhadap klaim atas wilayah konservasi oleh Departemen Kehutanan dan eksploitasi emas oleh PT Aneka Tambang (PT Antam). Studi ini menunjukan bahwa lebih dari sekedar sebuah gagasan adat yang statis, adat menjadi sebuah konstruksi dinamis yang bergerak sesuai dengan proses kontestasi yang terjadi antara masyarakat kasepuhan tersebut berhadapan dengan negara, diwakili oleh pemimpin mereka, dan sekaligus juga sebuah inovasi dalam menjaga dan mempertahankan lembaga adat dalam proses perubahan cepat yang terjadi dalam kehidupan masyarakat tersebut.

This thesis is a study about cultural politics and strategy of indigenous peoples (Kasepuhan) in the struggle obtain rights to resources of land and forests in the conservation areas of Halimun-Salak, West Java and Banten. The study focused on the figure and the role of traditional leaders in the two kasepuhan areas, Kasepuhan Cisitu in Lebak , Banten province and Kasepuhan Sinar Resmi, Sukabumi, West Java. The focus to the leaders role and function in designing cultural politics and strategy in their contestation against the state policies, especially the claim of conservation areas by Forestry Department and gold mining by PT Aneka Tambang, provides an interesting findings of adat as dynamic construction along with their daily struggles, as well as an inovative strategy by the leaders to maintain adat institution under rapid social changes in their environment."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2011
T28974
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Mahmud Tang
"LATAR BELAKANG
Sukubangsa Bugis adalah salah satu sukubangsa yang menempati sebagian besar kawasan Sulawesi Selatan. Mereka mendiami empatbelas di antara dua puluh tiga buah kabupaten yaitu Kabupaten Bone, Soppeng, Wajo, Luwu, Sidenreng Rap-pang, Bulukumba, Sinjai, Pinrang, Polewali Mamasa, Enrekang, Pare-Pare, Pangkajene dan Maras. Ke dua kabupaten tersebut terakhir merupakan daerah-daerah peralihan yang penduduknya mempergunakan baik bahasa Bugis maupun Makassar. Kabupaten Enrekang merupakan daerah peralihan Bugis dan toraja yang penduduknya sering juga di.sebut Duri dan Massenrengpulu? mempunyai dialek khusus, yaitu dialek Duri dan Enrekang (Mattulada, 1985: hlm. 5-6).
Dalam naskah tua I La Galigo diceriterakan bahwa orang Bugis suka mengembara dan berperang di pengembaraannya. Naskah dari ceritera itu menjadi bahan bacaan kegemaran pada zaman dahulu dan bahkan sampai kini di daerah pedalaman Kabupaten Uajo Sulawesi Selatan. Naskah-naskah itu dibacakan dalam berbagai situasi, seperti pada upacara khitanan, pesta perkawinan, untuk mengusir penyakit tertentu dan sebagainya. Nama-nama dari tokoh-tokoh yang di sukai dalam naskah itu. biasanya diberikan kepada- anak-anak yang baru lahir, utamanya anak-anak keturunan bangsawan. Dalam naskah tua yang muncul sesudah naskah I La Galigo yang naskahnya disebut Lontara diceriterakan peristiwa-peristiwa peperangan antara kerajaan--kerajaan di Sulawesi Selatan dan sekitarnya. Naskah itu juga membicarakan pertikaian-pertikaian yang terjadi di antara warga masyarakat dalam suatu kerajaan tertentu, misalnya di Kerajaan Bone. Pertikaian-pertikaian mana diselesaikan melalui Pengadilan Adat (Bicara), ataukah secara langsung oleh pihak yang merasa. Atas dasar pengetahuan orang Bugis rnengenai keberanian nenek-moyangnya dalam peperangan atau dalam perkelahian antar kelompok kerabat, adakalanya menyebabkan mereka merasa bangga. Tetapi keberanian yang dibanggakannya itu, justru pada pandangan orang luar agak lain; seperti diungkapkan oleh Piattulada bahwa dalam pengembaraannya orang Bugis banyak sekali ditanggapi sebagai orang liar, pengamuk, bengis, kasar dan keras kepala yang ada kalanya sukar dinengerti (mattulada, 1885: hlm. 341).
Anggapan orang luar seperti disebutkan di atas, juga terdapat dalam tulisan orang Belanda yang pernah bertugas di sana, seperti diungkapkan oleh Bakkers bahwa orang Bugis suka berkuasa, pendendam dengan sifat-sifat yang tidak jarang mengarah kepada perkelahian dan pertumpahan darah atau mengamuk, suka perang, pemberani dan suka poligami. Wanitanya kurang congkak dan kurang berkuasa dibandingkan dengan laki-lakinya, tetapi jika mereka berkuasa lebih lalim dan. demam perang (Bakkers, 1868; hlm. 26-27).
Abdul Razak Dg.Patunru menambahkan pendapat di atas bahwa memang orang Makassar dan Bugis mudah sekali tersinggung, lekas naik darah, akan tetapi lekas juga sadar kalau diperlakukan secara lunak disertai kata-kata yang lemah-lembut dan sopan (Patunru, 1967: hlm. 225-226).
Pada tahun 1977 Andi Zainal Abidin dan kawan-kawannya telah melakukan penelitian kepustakaan dan lapangan mengenai "Beberapa Lembaga Hukum Adat dan Adat di Sulawesi Selatan" berkesirnpulan bahwa Siri yang bermotif kesusilaan masih merupakan hal yang sangat peka (penulis= gampang mengakibatkan pembunuhan) sehingga perlu menjadi bahan pertimbangan dalam suatu putusan pengadilan atau Para fungsionaris lainnya dalam menetapkan kebijaksanaannya (Zainal Abidin, 1977:hlm. 36).
Rusly Effendy juga telah melakukan penelitian pendahuluan (preliminary research) mengenai penganiayaan dan pembunuhan dengan mengumpulkan data statistik dari Komtabes Kota Madya Ujung Pandang periode 1972-1975. Angka--angka yang dikumpulkannya mengenai penganiayaan dan pembunuhan terutama berlatar-belakang siri dan balas-dendam memperlihatkan jumlah yang cukup tinggi dan meningkat setiap tahun (Effendy, 1977:hlm..42-43).
Dari keterangan-keterangan yang kami paparkan di atas dapat dinyatakan bahwa pertikaian pada sukubangsa Bugis merupakan suatu tindakan yang berpola. Mamun demikian, gejala seperti itu tidak pantas dikatakan aneh, sebab memang ada juga kaidah bahwa pertikaian adalah suatu gejala universal. Tidak ada masyarakat yang kita kenal tidak bertikai dengan sesama anggota-anggotanya atau pun dengan anggota masyarakat lainnya (Epstein,. 1967 ; hlm. 206 ; Van Velsen, 1967 ; hlm. 146 ; Roberts, 1979 : hlm. 45)"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1987
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
R.M. Koentjaraningrat, 1923-1999
Jakarta: Rineka Cipta , 2005
301 KOE p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Novita Rusdiyani
"Penelitian ini membahas mengenai penerapan sistem merit terutama dalam konteks sosial budaya lokal dalam pelaksanaan seleksi terbuka pengisian Jabatan Pimpinan Tinggi (JPT) dengan tujuan untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi pelaksanaan seleksi terbuka. Kebijakan sistem merit pada seleksi terbuka dalam penelitian ini mengacu pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Permenpanrb) Nomor 15 Tahun 2019. Penelitian ini dilakukan di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Manggarai Timur dengan menggunakan pendekatan penelitian post-positivis dan teknik pengumpulan data kualitatif dengan metode wawancara dan analisis dokumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aspek sosial budaya lokal tidak menjadi faktor determinan dalam pelaksanaan pengisian JPT di Kabupaten Manggarai Timur. Hal ini dipengaruhi oleh adanya gaya kepemimpinan transformasional dan komitmen dari manajemen tengah untuk menjalankan proses seleksi terbuka sesuai dengan prosedur dan memilih kandidat terbaik berdasarkan prinsip sistem merit. Proses seleksi dilaksanakan secara terbuka, sistematis dan kompetitif namun belum sepenuhnya transparan dan belum berdasarkan standar kompetensi jabatan serta rencana suksesi, terdapat perbedaan persyaratan administrasi dengan peraturan terkait yakni adanya penambahan beberapa berkas administrasi. Proses penelusuran rekam jejak hanya dilakukan berdasarkan dokumen dan tidak dilakukan secara langsung kepada lingkungan kerja peserta. Proses monitoring dan evaluasi atau pemetaan kembali bagi pejabat terpilih dilaksanakan secara berkala. Sedangkan pada konteks sosial budaya lokal seperti etnisitas, kekerabatan, status sosial dan adat tidak mempengaruhi dan tidak menjadi pertimbangan dalam proses seleksi. Pejabat yang terpilih merupakan kandidat dengan perolehan akumulasi nilai paling tinggi, memiliki kompetensi yang sesuai dengan jabatan dengan latar belakang yang beragam.

This paper discusses the application of the merit system in the implementation of open selection for high leadership positions in the context of a local socio-cultural setting with the aim of finding out the factors that influence the implementation of open selection. The merit system policy in this open selection in this research refers to the Regulation of the Minister of Administrative Reform and Bureaucratic Reform (Permenpanrb) Number 15 of 2019. This research was conducted in the East Manggarai Regency Government utilizing a post-positivist research approach with qualitative data collection techniques using interview methods and document analysis. The research results show that local socio-cultural aspects are not a determining factor in the implementation of JPT filling in East Manggarai Regency. This is influenced by the existence of a transformational leadership style and commitment from middle management to carry out an open selection process in accordance with procedures and select the best candidates based on the principle of a merit system. The findings showed that the implementation of open selection for filling JPT in East Manggarai Regency was conducted openly, systematically, in addition to competitively, however not entirely transparent, not based on job competency standards and succession plans. there were differences in administrative requirements with relevant regulations; the addition of several administrative files. The background checking process is only carried out based document-driven and conducted indirectly to the participants’ work environment. The process of monitoring and evaluation or re-mapping for elected officials is carried out periodically. In the context of local socio-cultural aspects such as ethnicity, kinship, social status, in addition to customs, they do not influence or become considerations in the selection process. The selected officials currently are candidates with the highest cumulative scores, possessing competencies suitable for the position with diverse backgrounds."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Reza Mahiendra
"Skripsi ini menganalisis unsur sosio-kultural di dalam masyarakat Nusa Tenggara Timur di dalam novel Cumbuan Sabana yang dikarang oleh Gerson Poyk. Tujuannya adalah mengetahui unsur-unsur budaya Nusa Tenggara Timur yang terdapat didalam novel Cumbuan Sabana. Dari penelitian ini diperoleh beberapa unsur kebudayaan Nusa Tenggara Timur, yaitu perkawinan secara adat Nusa Tenggara Timur, tari -tarian Nusa Tenggara Timur, seperti tari padoa, tari kebalai, tari Lego-Lego, dan tari Likurai serta alat musik khas Nusa Tenggara Timur, yaitu Sasando. Kesimpulan dari analisis tersebut adalah unsur budaya di dalam novel Cumbuan Sabana yang dilihat dari tema, tokoh, alur, dan latar sosialnya digambarkan untuk mengenalkan budaya Nusa Tenggara Timur kepada masyarakat.

This undergraduate thesis analyzes the socio-cultural aspects of the East Nusa Tenggara society in the novel Cumbuan Sabana by Gerson Poyk. The purpose is to know the elements of culture NTT contained in the novel Cumbuan Sabana. From this study obtained some cultural elements of East Nusa Tenggara, Customary marriage of East Nusa Tenggara, East Nusa tenggara dances, such as Padoa dance, Kebalai dance, Lego-Lego dance, and Likurai dance and musical instruments typical East Nusa Tenggara, namely Sasando. The conclusion out of this analysis is the cultural aspects in the novel Cumbuan Sabana is seen from theme, characters, plot and social background are described for introducing to the people of East Nusa Tenggara."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>