Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 187691 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dhita Indryati
"Permasalahan mengenai anak sering menjadi topik pembicaraan yang menarik. Anak sebagai generasi penerus bangsa yang akan melanjutkan pembangunan dan keberlangsungan hidup bangsa Indonesia justru mengalami kondisi yang memprihatinkan. Permasalahan mengenai kesejahteraan anak terutama mengenai masalah pendidikan mereka. Banyak anak Indonesia yang tidak bisa merasakan pendidikan yang seharusnya mereka terima. Anak-anak ini bagaimanapun akan tetap menjalani kehidupan mereka. Mereka tetap ada harapan, impian atau cita-cita yang ingin mereka wujudkan. Tujuan dari skripsi ini adalah menggambarkan bagaimana stratega adaptasi yang mereka lakukan dalam rangka mencapai aspirasi masa depan yang mereka inginkan. Penelitian ini dilakukan di kelurahan Padurenan Bantar Gebang Bekasi, satu lokasi yang masih banyak terdapat anak-anak putus sekolah. Didapatkan 7 kasus anak putus sekolah di RT 02/ RW 03 dari kasus-kasus ini dapat ditemukan pola adaptasi pada mereka, kebanyakan dari mereka melakukan adaptasi dengan cara konformitas dengan mengikuti pendidikan gratis, namun ditemukan juga dua pola lain yaitu dengan cara inovasi dan dan ritualisme. Pendidikan gratis ternyata mendapat sambutan dari kalangan anak-anak yang memiliki keinginan untuk bersekolah namun terbentur dengan kondisi ekonomi yang mereka alami. Munculnya pola adaptasi dengan cara inovasi akibat kurangnya kontrol yang ketat dari pihak-pihak yang terkait dan pengetahuan masyarakat yang masih rendah. Berupa tindakan melanggar hukum dengan memalsukan ijasah. Hal ini seharusnya bisa dicegah seharusnya bisa dicegah jika ada pengawasan yang ketat dalam hal pembuatan ijasah, Masyarakat dengan pengetahuan yang kurang melihat permalsuan ijasah sebagai hal yang biasa terlebih lagi pemalsuan ini berhasıl sehingga persepsi masyarakat menjadi salah Selain itu kurangnya kepedulian masyarakat akan pentingnya pencatatan kelahiran masih kurang sehingga ditemukan kasus anak yang memiliki tanggal kelahiran yang berbeda, hal ini dapat menimbulkan masalah baru yang berkaitan dengan identitasnya terutama jika akan melamar pekerjaan atau mengurus surat-surat penting.

Problems regarding children are often an interesting topic of conversation. Children as the nation's next generation who will continue the development and survival of the Indonesian nation are actually experiencing worrying conditions. Problems regarding children's welfare, especially regarding their education. Many Indonesian children cannot experience the education they should receive. These children will still live their lives anyway. They still have hopes, dreams or aspirations that they want to make come true. The aim of this thesis is to describe the adaptation strategies they carry out in order to achieve their desired future aspirations. This research was conducted in the Padurenan Bantar Gebang Bekasi sub-district, a location where there are still many out-of-school children. There were 7 cases of children dropping out of school in RT 02/RW 03. From these cases, a pattern of adaptation could be found in them, most of them adapted by conformity by taking free education, but two other patterns were also found, namely by innovation and ritualism. Free education has been welcomed by children who have the desire to go to school but are hampered by the economic conditions they are experiencing. The emergence of a pattern of adaptation by means of innovation is due to the lack of strict control from the parties involved and the public's knowledge is still low. In the form of breaking the law by falsifying a diploma. This could have been prevented, it should have been prevented if there was strict supervision regarding the production of diplomas. People with insufficient knowledge see forgery of diplomas as a normal thing, what's more, this forgery is successful so that people's perceptions become wrong. Apart from that, the lack of public awareness of the importance of birth registration is still lacking, so cases of children who have different birth dates are found, this can give rise to new problems related to their identity, especially if they are applying for a job or taking care of important documents."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
S-pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Sundari Budiani
"Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari faktor-faktor yang mempengaruhi putus sekolah pada anak di Sulawesi dengan menggunakan data Susenas 2012 dan data lain yang menunjukkan fasilitas sekolah. Berdasarkan analisis deskriptif dan inferensial (regresi Cox) diketahui bahwa jumlah anggota rumah tangga, jenis kelamin, umur, status bekerja KRT, pendidikan ibu, status ekonomi, klasifikasi daerah tempat tinggal, keberadaaan sekolah dan ketersediaan sekolah memiliki pengaruh yang signifikan terhadap risiko anak untuk putus sekolah di Sulawesi. Akan tetapi, pada analisis regresi logistik biner faktor status bekerja KRT tidak memiliki pengaruh yang signifikan. Faktor terkuat yang mempengaruhi putus sekolah anak dalam penelitian ini adalah pendidikan ibu, jenis kelamin, umur dan status ekonomi. Temuan lain dari penelitian ini adalah anak laki-laki memiliki risiko putus sekolah yang lebih besar dibandingkan anak perempuan.

The aim of this research is to study the factors that influence dropout children in Sulawesi using Susenas 2012 and the other data sources that describes school facilities. Based on descriptive and inferential analysis (Cox regression) showed that the number of household members, sex, children?s age, parent's employment status, mother?s level of education, economic status, region, school facility, and school capacity has a significant effect on a child?s risk for dropping out of school in Sulawesi. Neverthless, based on binary logistic regression, parent?s employment status has no significant effect on a child?s risk for dropping out of school in Sulawesi. The strongest factors that affecting dropout children are mother's level of education, sex, age, and economic status. Another finding is that the boys have a higher risk of dropping out of school than girls.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Delima Ernawati Septiana
"ABSTRAK
Penelitian ini melihat bagaimana keputusan rumah tangga migran dalam menyekolahkan anak. Rumah tangga migran didefinisikan sebagai rumah tangga yang memiliki setidaknya satu anggota rumah tangga yang sedang bermigrasi ke luar provinsi atau ke luar negeri. Teori menjelaskan bahwa migrasi dapat mendatangkan remittance (kiriman uang) yang kemudian dapat melonggarkan kendala anggaran yang dihadapi rumah tangga dalam menyekolahkan anak. Namun, migrasi juga dapat menciptakan biaya peluang lebih tinggi bagi setiap anggota rumah tangga yang ditinggalkan termasuk anak, misalnya karena anak kehilangan figure hidup atau pembimbing dalam belajar sehingga dapat mengurangi motivasi belajar di sekolah dan meningkatkan kejadian putus sekolah. Dengan demikian, rumah tangga migran dapat mengalami peningkatan biaya nonfinansial dalam menyekolahkan anaknya.
Dengan menggunakan data Indonesia Family Life Survey (IFLS) tahun 2000 dan 2007, tesis ini menggunakan Cox Proportional Hazard Model untuk mengestimasi pengaruh migrasi terhadap probabilitas putus sekolah anak. Hasil estimasi menunjukkan bahwa probabilitas putus sekolah anak menurun 54 persen pada rumah tangga migran. Hal ini menunjukkan bahwa remittance telah berperan penting bagi rumah tangga penerima remittance untuk melonggarkan kendala anggaran sehingga anak di rumah tangga penerima mampu bertahan lebih lama di sekolah.

ABSTRACT
The present research investigate how household's schooling decisions in migrant households. Migrant households are defined as households that have one or more member of the household who are migrating to other provinces or abroad. From the economic point of view, migration can raise income because of remittances that expand household?s budget constraint so that children acquire more schooling attainment. However, remittances are not the only consequence of migration to the migrant household. Migration can change opportunity cost for each household, including children left behind. Children lost adult role model and may increase the household responsibilities of older children that reduce the motivation to school and increase the incidence of dropout. Thus, migrant households may increase non-financial costs to send their children to school.
Using data from Indonesia Family Life Survey (IFLS) in 2000 and 2007, this thesis using the Cox Proportional Hazard Model to estimate the effect of migration on the probability of dropping out of school children. The estimation results indicate that the probability of dropping out of school declined 54 percent in migrant households. This shows that the remittance from migrant is more have role so that children in migrant households able to last longer in school."
2016
T45470
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Paris: UNESCO, 1983
378 INT f
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Balai Pustaka, 1998
370 VIS
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Afif Muzayyin
"Pandemi Covid-19 membawa implikasi negatif pada segala aspek kehidupan, termasuk aspek pendidikan. Adanya transisi sistem pembelajaran jarak jauh (PJJ) yang mengadopsi teknologi digital (TIK) dikhawatirkan dapat menurunkan kemampuan belajar siswa dan berpotensi meningkatkan risiko putus sekolah. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh literasi digital terhadap risiko putus sekolah anak usia 7-18 tahun di masa pandemi Covid-19. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan data sekunder berupa data susenas Maret 2021, Podes 2021 dan publikasi IP-TIK 2021 dengan unit analisis adalah individu usia 7-18 tahun yang berstatus sekolah pada tahun ajaran (2019/2020) pada jenjang SD sampai SMA sebanyak 250.921 sampel unit. Analisis data dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif dan regresi logistik biner multilevel. Hasil analisis menunjukkan bahwa literasi digital yang diproksi dengan kecakapan digital dalam menggunakan (mengakses) perangkat digital (handphone, komputer/laptop dan internet) berpengaruh signifikan terhadap risiko putus sekolah. Semakin baik kecakapan digital seseorang maka akan menurunkan risiko putus sekolah dan sebaliknya. Variabel kontrol yang signifikan adalah jenis kelamin, jenjang sekolah, status pekerjaan kepala rumah tangga, lama sekolah kepala rumah tangga, kuintil pengeluaran rumah tangga dan klasifikasi tempat tinggal. Selain itu terdapat variabel kontekstual (kewilayahan) berupa indeks pembangunan teknologi informasi dan komunikasi (IP-TIK) yang berpengaruh signifikan terhadap risiko putus sekolah. Hasil heterogeneity test menunjukkan bahwa terdapat perbedaan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap putus sekolah anak di masing-masing jenjang sekolah dari SD sampai SMA.

The Covid-19 pandemic has negative implications for all aspects of life, including aspects of education. It is feared that there is a transition to a distance learning system that adopts digital technology (ICT) that can reduce student learning abilities and increase the risk of dropping out of school. This study aims to study the effect of digital literacy on the risk of dropping out of school for children aged 7-18 years during the Covid-19 pandemic. This study used a quantitative approach that using secondary data of Susenas March 2021, Podes 2021 and IP-TIK publications 2021 with 250.921 samples unit of analysis being individuals aged 7-18 years with school status in the academic year (2019/2020). Data analysis was performed using descriptive methods and multilevel binary logistic regression. The results of the analysis show that digital literacy proxied by digital skills in using (accessing) digital devices (mobile phones, computers/laptops and the internet) has a negative significant effect on the risk of dropping out of school. Childrens that have higher the digital literacy will have the lower the risk of dropping out children of school. The significant individual control variables are gender, school level, employment status of head of household, length of schooling of head of household, expenditure quintile and classification of residence. In addition, there are contextual variables, namely ICT development index (IP-TIK) which have a significant effect on risk dropout. The results of heterogeneity test show that there are differences in the factors that affect dropouts at each school level from elementary to high school."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syarif Hidayatullah
"Kehadiran anak berkebutuhan khusus di tengah-tengah keluarga, telah membawa dampak kepada perubahan sikap, karakter, dan kondisi didalam keluarga. Ada keluarga yang dapat menerima karunia yang diberikan Tuhan Yang Maha Esa, ada juga keluarga yang belum bisa menerima kehadiran mereka di tengah-tengah keluarga. Penelitian kualitatif ini mencoba untuk mengetahui bagaimana suatu keluarga dapat menerima kehadiran anak berkebutuhan khusus didalam keluarga, dan membangun ketahanan keluarga.
Melalui observasi dan wawancara mendalam kepada informan kunci dan informan pendukung, diketahui bahwa keluarga yang memiliki anak berkebutuhan khusus, dukungan ketahanan keluarga penting sebagai modal dasar anak memasuki interaksi sosial yang lebih majemuk dan dinamika yang lebih komplek dengan tingkat tantangan dan hambatan yang lebih luas. Peran orang tua terhadap anak baik di rumah, di masyarakat maupun di lingkungan sekolah dalam memotivasi, membimbing dan menguatkan mental dan emosional menjadi suatu hal yang mutlak dilakukan demi meraih masa depan yang lebih baik.
Kesimpulan dari hasil penelitian menunjukan bahwa kebersamaan/kebersatuan keluarga (suami, istri, dan anak) diperlukan dalam menghadapi permasalahan dan mencari penanggulangannya. Ketahanan keluarga yang ada pada keluarga-keluarga anak berkebutuhan khusus tersebut memang masing-masing memiliki tingkatan kemantapan yang berbeda. Semakin besarnya keluarga menjalankan fungsi, peran dan tugasnya dalam mendukung, memenuhi kebutuhan dasar anaknya (pendidikan inklusif), maka pencapaian keberhasilan akan mudah di raih. Selain itu peranan lingkungan sosial masyarakat dan lingkungan sekolah ternyata memberikan dukungan yang positif terhadap keragaman dan saling menghargai perbedaan.

The presence of children with special needs in the midst of the family, has an impact to change the attitude, character, and conditions within the family, there are families who can receive the gift given by God Almighty, there are also families who can not accept their presence in the middle family. Qualitative research is trying to determine how a family can accept the presence of children with special needs in the family, and build family resilience.
Through observation and in-depth interviews with key informants and informant support, it is known that families who have children with special needs, build family resilience is the main factor to be prepared in the face of growth and development, social interaction, and to participate in inclusive education. Before, during follow and so on in the learning process, the support of family support is important as the capital of a child enters the social interaction that is more diverse and more complex dynamics at the level of the challenges and barriers to broader. Role of parents of children both at home, in the community and in the school environment to motivate, guide and strengthen the mental and emotional be an absolute thing done to achieve a better future.
Conclusions from the study showed that togetherness / oneness family (husband, wife, and children) is required in dealing with problems and seek to overcome. Resilience families that exist in families of children with special needs are indeed each have different levels of stability. The growing family functioning, role and duties in favor, meet their basic needs (IE), the achievement of success will be easily in reach. Besides the role of the social environment and school environment turns giving positive support to diversity and mutual respect for differences.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ade Kiki
"Masuknya anak berkebutuhan khusus ke dalam sekolah inklusif membuat anak tersebut menghadapi berbagai tantangan, seperti tantangan dalam hal bahasa, atensi dan aktivitas, kemampuan kognitif, serta relasi sosial dan emosional dengan orang lain di dalam kelasnya. Hal ini menuntut anak untuk dapat melakukan penyesuaian di dalam sekolah (school adjustment) dengan berbagai tantangan tersebut untuk dapat meningkatkan performa akademisnya. Dukungan orangtua (parental support)merupakan kontributor utama yang dirasa dapat membentuk school adjustment anak karena penyesuian pertama dengan lingkungan sosial anak dimulai dari dalam keluarganya. Dalam penelitian ini, akan diberikan kuesioner kepada orangtua untuk melihat parental support yang diberikan kepada anak dan diberikan juga kuesioner kepada guru untuk melihat school adjustment anak. Adapun jumlah responden dilihat dari jumlah anak yang akan diukur parental support dan school adjustment-nya, yaitu berjumlah 41 orang anak berkebutuhan khusus kelas 1 dan 2 sekolah dasar inklusif.Hasil yang didapat menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara parental support dan school adjustment dengan korelasi r = 0.136.

The entry of children with disabilities into the inclusive school make them faces some numerous challenges such as challenges in terms of language attention and activity cognitive ability as well as social and emotional relationships with others in their class This requires the child to be able to make adjustments in the school school adjustment with the various challenges to be able to improve their academic performance Parental support is the main contributor to reach their ability of school adjustment because their first adjustment in their social environment is in the family In this study will be given a questionnaire to parents to see the parental support and also the questionnaire to the teacher to see children s school adjustment The number of respondents who will be measured parental support and school adjustment are 41 children with disabilities There is no correlation between parental support and school adjustment for children with disabilities in first and second grade at inclusive schools with score of correlation r is 0 136. "
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2013
S46879
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Semiarto Aji Purwanto
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2011
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>