Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 220922 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Retno Wahyuni Wijayanti
"Studi ini mengeksplorasi dampak orientasi strategis terhadap transformasi digital melalui kapabilitas manajemen dinamis dan kesiapan organisasi. Fokusnya adalah pada transformasi digital sektor UMKM. Kami menggunakan kantor cabang bank UMKM
terkemuka di Indonesia sebagai unit analisis. Rumus Slovin dan teknik pengambilan
sampel non-probabilitas menentukan ukuran sampel. Pemimpin Cabang, Pemimpin
Cabang Pembantu, dan Manajer fungsional melengkapi kuesioner skala Likert untuk
mengumpulkan data. Kami mengumpulkan 4.964 tanggapan dari responden, menentukan
2.212 (80%) sebagai duplikat dan memperlakukan 2.752 tanggapan yang tersisa sebagai data rata-rata dari 422 kantor cabang bank. Studi ini menggunakan pemodelan persamaan struktural kuadrat terkecil parsial (PLS-SEM) untuk menganalisis data. Studi ini menemukan bahwa orientasi pasar, orientasi digital, dan orientasi kewirausahaan berdampak positif terhadap transformasi digital melalui kapabilitas manajemen dinamis
atau kesiapan organisasi. Orientasi pemasaran berdampak negatif pada kesiapan
organisasi, tetapi dapat ditingkatkan secara tidak langsung melalui orientasi digital ataukapabilitas manajerial dinamis. Orientasi pemasaran berdampak positif terhadap
transformasi digital karena mediasi orientasi digital atau kapabilitas manajerial dinamis.
Kemampuan manajemen yang dinamis dan kesiapan organisasi diperlukan untuk
menghubungkan transformasi digital. Penelitian ini menunjukkan betapa pentingnya kepemimpinan, inovasi, dan penyelarasan strategi untuk proyek digital yang sukses.

This study explores the impact of strategic orientation on digital transformation through dynamic management capabilities and organizational readiness. The focus is on the digital transformation of the MSME sector. We use the branch offices of leading MSME banks in Indonesia as unit analysis. Slovin's formula and non-probability sampling techniques determine the sample size. Branch, sub-branch, and functional managers complete a Likert-scale questionnaire to collect data. We collected 4,964 responses from
the respondents, determining 2,212 (80%) as duplicated and treating the remaining 2,752 responses as the average data of the bank's 422 branch offices. The study used partial least squares structural equation modeling (PLS-SEM) to analyze data. The study found that market orientation, digital orientation, and entrepreneurial orientation positively
impact digital transformation through dynamic management capabilities or organizational readiness. Marketing orientation has a negative impact on organizational readiness, but it can indirectly be improved through digital orientation or dynamic managerial capabilities.
Marketing orientation positively impacts digital transformation due to the mediation of
digital orientation or dynamic managerial capabilities. Dynamic management capabilities and organization readiness are necessary for connecting digital transformation. This study shows how essential leadership, innovation, and strategy alignment are for successful digital projects.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2025
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mulky Rizfy Izmul Azhom
"Penelitian ini menilai dampak transformasi digital terhadap kinerja bank sebelas bank di Indonesia—meliputi bank konvensional dan syariah—selama periode dari kuartal kedua tahun 2016 hingga kuartal pertama tahun 2024. Metode kuantitatif, khususnya analisis regresi data panel, diterapkan untuk mengolah data sekunder yang berasal dari laporan keuangan bulanan bank-bank tersebut. Variabel dependen dalam penelitian ini termasuk Capital Ratio, Non-Performing Loan (NPL), Return on Assets (ROA), Return on Equity (ROE), Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO), Financing to Deposit Ratio (FDR), Financing Growth, dan Deposit Growth. Sebagai variabel independen, penelitian ini menggunakan dummy digital dan dummy syariah, ditambah dengan beberapa variabel kontrol seperti ukuran bank, suku bunga, dan pertumbuhan GDP. Hasil analisis menunjukkan bahwa transformasi digital memiliki dampak positif signifikan terhadap Capital Ratio, Financing Growth, dan Deposit Growth, serta BOPO, sementara dampaknya terhadap ROA, ROE, dan NPL adalah negatif signifikan. Temuan serupa juga terobservasi pada bank digital syariah ketika dibandingkan dengan bank digital konvensional, kecuali pada variabel ROE. Penelitian ini memberikan kontribusi penting bagi lingkungan akademis, praktisi perbankan, dan regulator tentang efektivitas transformasi digital di sektor perbankan Indonesia.

This study assesses the impact of digital transformation on the financial performance of eleven banks in Indonesia—including both conventional and Islamic banks—from the second quarter of 2016 to the first quarter of 2024. A quantitative method, specifically panel data regression analysis, was employed to process the secondary data derived from the banks' monthly financial reports. The dependent variables in this study include Capital Ratio, Non-Performing Loan (NPL), Return on Assets (ROA), Return on Equity (ROE), Operational Expenses to Operational Income (BOPO), Financing to Deposit Ratio (FDR), Financing Growth, and Deposit Growth. The independent variables used are digital and Islamic banking dummies, along with several control variables such as bank size, interest rates, and GDP growth. The analysis results show that digital transformation has a significant positive impact on Capital Ratio, Financing Growth, and Deposit Growth, as well as BOPO, while its impact on ROA, ROE, and NPL is significantly negative. Similar findings were also observed in Islamic digital banks compared to conventional digital banks, except to the ROE. This research provides important contributions to the academic community, banking practitioners, and regulators regarding the effectiveness of digital transformation in the Indonesian banking sector."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marwan Wahyudin
"Seiring perkembangan teknologi informasi, adanya kebutuhan untuk menilai kesiapan pemerintah dalam menghadapi transformasi digital. Saat ini di Indonesia hanya memiliki penilaian Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) sebagai alat ukur dalam transformasi digital di pemerintahan. Namun, indeks SPBE yang ada saat ini memiliki beberapa keterbatasan, yakni terfokus pada aspek teknis dan administratif, kurang memperhatikan kualitas layanan publik, tidak mencukupi untuk mengukur partisipasi dan kolaborasi publik, serta tidak mencakup aspek budaya organisasi dan peningkatan kapasitas sumber daya manusia. Sehingga, penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan model pengukuran kesiapan transformasi digital di pemerintahan Indonesia dengan mengidentifikasi faktor-faktor yang relevan. Penelitian ini menggunakan metodologi mixed method, dimulai dengan tinjauan literatur untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi kesiapan transformasi digital. Faktor-faktor ini kemudian divalidasi melalui expert judgment menggunakan metode Analytic Hierarchy Process (AHP). Selanjutnya, dilakukan analisis kuantitatif menggunakan Principal Component Analysis (PCA) dan Confirmatory Factor Analysis (CFA) untuk menguji model yang diusulkan. Penelitian ini menggunakan metode purposive sampling untuk memilih sampel, sebanyak 137 responden dari berbagai instansi pemerintah di Indonesia berpartisipasi dalam survei ini. Hasil analisis menunjukkan bahwa model pengukuran kesiapan transformasi digital terdiri dari lima faktor utama: teknologi, organisasi, lingkungan, people, dan user, dengan total 22 sub faktor. Pengujian model menunjukkan bahwa model yang dihasilkan memiliki nilai Tucker-Lewis Index (TLI) sebesar 0.905 dan Comparative Fit Index (CFI) sebesar 0.918, yang menunjukkan bahwa model memiliki tingkat good fit. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai kerangka kerja untuk menilai kesiapan transformasi digital di pemerintahan Indonesia. Model ini diharapkan dapat membantu pemerintah dalam mengidentifikasi faktor-faktor krusial yang perlu diperhatikan untuk meningkatkan mutu layanan publik dan efektivitas strategi digital mereka. Penelitian ini memberikan kontribusi penting dalam bidang transformasi digital di sektor publik dan menawarkan panduan praktis bagi pemerintah untuk mengimplementasikan transformasi digital secara lebih efektif dan efisien.

With the development of information technology, there is a need to assess the readiness of governments to face digital transformation. Currently in Indonesia, the only assessment tool for digital transformation in government is the Electronic Government System (SPBE) assessment. However, the current SPBE index has several limitations: it focuses mainly on technical and administrative aspects, pays insufficient attention to public service quality, fails to measure public participation and collaboration adequately, and does not cover organizational culture and human resource capacity building aspects. Therefore, this research aims to develop a model for measuring digital transformation readiness in the Indonesian government by identifying relevant factors. This study employs a mixed-method methodology, starting with a literature review to identify factors influencing digital transformation readiness. These factors are then validated through expert judgment using the Analytic Hierarchy Process (AHP). Subsequently, quantitative analysis is conducted using Principal Component Analysis (PCA) and Confirmatory Factor Analysis (CFA) to test the proposed model. The study utilizes purposive sampling to select a sample of 137 respondents from various government agencies in Indonesia who participated in the survey. The analysis results indicate that the digital transformation readiness measurement model consists of five main factors: technology, organization, environment, people, and user, with a total of 22 sub-factors. Testing of the model shows that the resulting model has a Tucker-Lewis Index (TLI) of 0.905 and a Comparative Fit Index (CFI) of 0.918, indicating a good fit. This research is expected to serve as a framework for assessing digital transformation readiness in the Indonesian government. The model is intended to assist governments in identifying crucial factors to enhance public service quality and the effectiveness of their digital strategies. This study provides significant contributions to the field of digital transformation in the public sector and offers practical guidance for governments to implement digital transformation more effectively and efficiently."
Jakarta: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Argabudhy Sasrawiguna
"Sebagai perusahaan yang bergerak dibidang perbankan PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk selalu memiliki tujuan untuk dapat mengembangkan bisnisnya secara cepat dan tepat sehingga dapat sustain dalam percaturan bisnis. Dalam dunia perbankan saat ini, teknologi informasi dan sistem informasi sudah merupakan salah satu pilar keberhasilan untuk mencapai tujuan bisnis. Hal ini berarti semua kebutuhan perkembangan bisnis harus dapat ditunjang oleh teknologi infornasi Dengan kebutuhan bisnis yang berkembang maka kebutuhan akan sistem informasi perbankan juga ikut berkembang dan membutuhkan teknologi informasi. Sehingga perkembangan teknologi informasi bergerak dengan sangat cepat. Untuk dapat mengatasi perkembangan kebutuhan teknologi informasi yang terkait dengan infrastruktur, maka diperlukan suatu perencanaan infrastruktur yang handal. Infrastruktur yang handal tidak hanya dibangun untuk keperluan dari setiap sistem informasi namun dibangun dengan menggunakan konsep adaptif yang memiliki kemampuan untuk dapat melakukan share resource dengan cara memanfaatkan sumber daya infrastruktur untuk berbagai sistem informasi sehingga investasi yang dikeluarkan dapat dimanfaatkan secara optimal. Dalam membuat perencanaan infrastruktur yang adaptif perlu dibuat suatu kerangka panduan pembuatan rancangan infrastruktur adaptif dengan membuat modeling yang dapat diterapkan sebagai suatu layanan infrastruktur. Modeling layered adaptif berorientasi pada layanan yang dapat diberikan oleh infrastuktur kepada sistem infromasi. Penulis mencoba memberikan Modeling ini untuk memperlihatkan hubungan antara application-pattern-service-paltform dan modeling infrastruktur adaptif yang memperlihatkan hubungan interaksi layanan infrastruktur adaptif.

As the moving company, PT. Bank Rakyat Indonesia (persero) Tbk always had the aim of could expand his business quickly and exactly so as could sustain in the business arena. In the world of banking at this time, information technology and the information system have been one of the pillars of the success in achieving the aim of the business. This meant all the requirements for the development of the business must be able to be supported by information technology with the requirement for the developing business then the requirement would the system of banking information also was developing and needed information technology. This makes the development of information technology growt very fast. To be able to overcome the development of the information technology that related to the infrastructure, it was needed by a planning the competent infrastructure. The competent infrastructure was not only built for the need from each information system but was built by making use of the concept adaptif that had the capacity to could do share resource by means of making use of infrastructure resources for various information systems so as investment that was spent could be made use of optimally In making of planning of adaptive infrastructure, it must be made by a framework of the planning of adaptive infrastructure by making modelling that could be applied as an infrastructure service. This modelling was service oriented that could be given by infrastuktur to the information system. The writer tried to give modelling layered adaptif to show relations between application-pattern-service-platform and modeling of adaptive infrastructure that showed interaction relations of the adaptive infrastructure service.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2006
TA101
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Chicago: Glenlake Publishing Company, 1998
R 332.10285 MAN
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Diva Akiela Fahlerie Zea
"Banyak susunan perbankan tradisional telah berubah sebagai akibat dari revolusi teknologi baru di sektor keuangan. Beberapa elemen telah memengaruhi opini masyarakat tentang pentingnya perbankan digital. Salah satu cara yang dilakukan perusahaan untuk memberikan nilai lebih kepada konsumen adalah dengan menghadirkan transformasi digital yang dirancang khusus untuk menyesuaikan dengan kebutuhan dan preferensi mereka serta menggunakan perangkat mobile seperti ponsel untuk mengakses layanan perbankan. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh performance expectancy, effort expectancy, facilitating conditions, hedonic motivation, habit, dan price value terhadap behavioral intention untuk mengadopsi penggunaan bank digital. Penelitian ini mengumpulkan data dari 243 responden berusia 17-27 tahun yang berdomisili di Jabodetabek, memiliki pengalaman bertransaksi secara luring, dan memiliki setidaknya satu rekening bank digital. Partial Least Squares Structural Equation Modeling (PLS-SEM) kemudian digunakan untuk memproses data yang dikumpulkan. Temuan dari penelitian ini menunjukkan bahwa effort expectancy, facilitating conditions, dan habit berpengaruh positif terhadap behavioral intention untuk menggunakan bank digital.

Many traditional banking arrangements have changed as a result of the financial sector's new technological revolution. Some of the elements that have influenced people's opinions of the significance of digital banking.  One method the company seeks to provide consumers with more value is by delivering digital transformations that are especially designed to match their needs and preferences and that use mobile devices such as cell phones to access banking services. This study aims to examine the effect of performance expectancy, effort expectancy, facilitating conditions, hedonic motivation, habit, and price value to behavioral intention of adopting digital banking. This study collects data from 243 respondents aged 17 to 27 who live in Jabodetabek area, had experienced to do offline transaction, and have at least one digital bank account. Partial Least Squares Structural Equation Modeling (PLS-SEM) was then used to process the data collected. The findings of this study shows that shows that effort expectancy, facilitating condition, and habit has a positive effect on behavioral intention on using digital banking."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ethaliani Karlinda
"Kemajuan teknologi menyebabkan peningkatan produktivitas dan mendorong efisiensi dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk sektor perbankan. Semakin efisien dan produktif suatu bank akan meningkatkan kapasitas bersaing dan menguasai pasar, sehingga diharapkan akan meningkatkan profitabilitas bank. Temuan empiris menunjukkan bahwa sebagian besar bank telah menjadikan adopsi teknologi perbankan digital sebagai strategi utama yang diterapkan. Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh transformasi digital terhadap profitabilitas bank di Negara Berkembang ASEAN, diantaranya Indonesia, Malaysia, Thailand, Filipina, dan Vietnam. Objek penelitian terdaftar di Bursa Efek serta memiliki kelengkapan data laporan keuangan dan laporan tahunan dari tahun 2013 hingga 2022, yang kemudian diperoleh sampel sebanyak 75 bank. Variabel dependen adalah Profitabilitas Bank yang diukur menggunakan ROA, ROE, dan NIM, sedangkan variabel independen berupa Transformasi Digital, serta terdapat variabel kontrol berupa Diversifikasi Pendapatan, Tingkat Pertumbuhan PDB, Rasio Ekuitas terhadap Aset, Total Aset, dan Rasio Hutang terhadap Aset. Dengan menggunakan regresi Fixed Effect Model, ditemukan bahwa terdapat pengaruh signifikan pada level 1% antara Transformasi Digital terhadap Profitabilitas Bank, dimana pengaruh ini memiliki arah yang negatif.

Technological advances lead to increased productivity and encourage efficiency in various aspects of life, including the banking sector. The more efficient and productive a bank will increase its competitive capacity and dominate the market, it is hoped that this will increase the bank's profitability. Empirical findings show that most banks have made the adoption of digital banking technology the main strategy implemented. This research aims to analyze the influence of digital transformation on bank profitability in ASEAN emerging countries, including Indonesia, Malaysia, Thailand, Philippines, and Vietnam. The research object is registered on the Stock Exchange and has complete financial report data and annual reports from 2013 to 2022, from which a sample of 75 banks was obtained. The dependent variable is Bank Profitability which is measured using ROA, ROE, and NIM, while the independent variable is Digital Transformation, and there are control variables in the form of Income Diversification, GDP Growth Rate, Equity to Asset Ratio, Total Assets, and Debt to Asset Ratio. By using Fixed Effect Model regression, it was found that there was a significant influence at the 1% level between Digital Transformation and Bank Profitability, where this influence had a negative direction."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Achmad Ali Ma`sum
"Laporan praktik keinsinyuran ini membahas proses transformasi digital pada proses bisnis bidang Gas Bumi di BPH Migas melalui aplikasi Sistem Informasi Laporan Verifikasi dan Administrasi (SILVIA). Pembahasan difokuskan pada aspek profesionalisme, Kode Etik, Kesehatan dan Keselamatan Kerja serta aspek lingkungan. Metodologi pada pengembangan aplikasi dilakukan dengan Metode Plan, Do, Check, Action (PDCA), dimana pada tahap perencanaan dilakukan analisis dan identifikasi permasalahan pada aplikasi eksisting, identifikasi kebutuhan user untuk pengembangan aplikasi, penyusunan data flow diagram dan penyusunan dokumen functional design. Berdasarkan analisis dan identifikasi permasalahan pada aplikasi eksisting, penyusunan dokumen functional design menjadi faktor yang sangat penting untuk keberhasilan pengembangan aplikasi dan menjadi bagian awal dari model Software Development lifecycle yang digambarkan dalam laporan ini sebagai hasil dari diskusi/brainstorming untuk pengembangan aplikasi selanjutnya. Selain itu, proses transformasi digital diharapkan memberikan dampak untuk memelihara lingkungan melalui paperless activity.

This report discusses the digital transformation process in the Natural Gas business process at BPH Migas through the Verification and Administration Report Information System (SILVIA) application. The discussion is focused on aspects of professionalism, Code of Ethics, aspects of Occupational Health and Safety and also environmental aspects. The methodology in developing applications with the Plan, Do, Check, Action (PDCA) method, where in the planning, analysis is carried out related to identifying problems in existing applications, identifying user needs for application development, preparing data flow diagrams and preparing functional design documents. The results of the analysis based on the identification of existing application problems, the preparation of functional design documents is a very important success factor of application development and becomes the initial part of the Software Development lifecycle model described in this report as a result of discussions/brainstorming for further application development. The digital transformation process is expected to have an impact on maintaining the environment through paperless activity."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Candra Pelita Setiyono
"ABSTRAK
Aplikasi Branchless banking adalah bentuk inovasi baru untuk aplikasi perbankan di Indonesia. Karena merupakan bentuk inovasi baru diperlukan kepercayaan awal dari masayrakat untuk mulai mengadopsinya. Aplikasi perbankan model ini masih belum umum di Indonesia, dimana resiko yang ditanggung pengguna dirasa lebih tinggi. Hal ini membuat jumlah penggunanya masih rendah, sekitar 90 ribu pengguna dari target 200 ribu pengguna pada tahun pertamanya. Pada penelitian ini akan diteliti tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kepercayaan awal dari masyarakat terhadap aplikasi tersebut. Studi kasus yang diambil adalah aplikasi Jenius yang merupakan aplikasi branchless banking pertama di Indonesia. Teori yang digunakan untuk menganalisa minat adopsi teknologi IT adalah Technology Acceptance Model (TAM) dan teori penentu kepercayaan awal (Initial trust building). Survei dilakukan untuk mengumpulkan data didapatkan 234 responden. PLS-SEM digunakan untuk menguji keseluruhan pola korelasi antar variabel konstruk yang diusulkan dan untuk menguji apakah variabel kontruk secara positif mempengaruhi kepercayaan awal dan minat. Dari penelitian ini didapatkan kualitas informasi, kualitas layanan pelanggan dan reputasi bank menjadi faktor yang mempengaruhi kepercayaan awal. Kepercayaan awal itu sendiri terbukti mempengaruhi persepsi kemudahan , manfaat dan minat.

ABSTRACT
Branchless banking application is a new form of innovation for banking applications in Indonesia. Since this is a new innovation, it is necessary for the initial belief of the community to begin adopting it. These applications are still not common in Indonesia, where the risk is felt higher for some users. This makes the number of users is still low, about 90 thousand users from the target of 200 thousand users in the first year. In this research will be examined about factors that influence the initial trust of the community to the application. The case study taken is Jenius application which is the first branchless banking application in Indonesia. Theories used to analyze the interest of adoption of IT technology are Technology Acceptance Model (TAM) and Initial trust building theory. The survey was conducted to obtain data and total respondent that collected is 234 respondents. PLS-SEM is used to test the overall correlation pattern between the proposed construct konstruk and to test whether variables affect the interest. Where from the research we got the quality of Information, quality of customer service and reputation of bank become factor influencing initial trust. The initial trust itself is has affect to the perception of ease, usefulness and intention to use."
2018
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Taufiq Hidayati Sholikhah
"Perkembangan Sistem pembayaran elektronik dan transaksi pembayaran non tunai yang makin pesat dari layanan perbankan dan non perbankan berbasis internet dan mobile, Uang Elektronik. Standarisasi Quick Response Code (QR Code). Kebijakan Quick Response Code Indonesia Standard atau QRIS diluncurkan oleg Bank Indonesia pada 17 Agustus 2019 dan mulai diimplementasikan secara efektif pada Januari 2020. Sementara, UMKM memiliki peran strategis bagi perekonomian, terlihat dari kontribusi yang signifikan terhadap produk domestik bruto dari penyerapan tenaga kerja. Pemanfaatan digitalisasi sistem pembayaran melalui QRIS diyakini dapat mendorong kemudahan akses, efisiensi dan peningkatan kinerja terutama omset penjualan. Implementasi QRIS tersebut secara tidak langsung menciptakan kelompok treatment dan control yang ideal untuk melakukan penelitian impact evaluation. Kami menggunakan metode Difference in Difference, dimana UMKM yang telah menggunakan QRIS sebagai Treatment Group dan UMKM yang belum menggunakan QRIS sebagai sebagai Control Group, dengan periode observasi tahun 2020 dan 2021 pada 466 UMKM binaan Bank Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan pertumbuhan omset yang signifikan antara UMKM yang menggunakan QRIS dengan UMKM yang tidak menggunakan QRIS terutama skala usaha mikro dan segmen usaha sekunder.

The rapid development of electronic payment systems and non-cash payment transactions from internet-based and mobile banking and non-banking services, Electronic Money. Standardization Quick Response Code (QR Code). The Quick Response Code Indonesia Standard or QRIS policy was launched by Bank Indonesia on 17th August 2019 and was effectively implemented in January 2020. Meanwhile, MSMEs have a strategic role for the economy, as seen from the significant contribution to gross domestic product from employment. The use of payment system digitalization through QRIS is believed to be able to encourage ease of access, efficiency and performance improvement, especially sales turnover. The implementation of QRIS indirectly creates an ideal treatment and control group to conduct impact evaluation research. The Writer use the Difference in Difference method, where MSMEs that have used QRIS as a Treatment Group and MSMEs that have not used QRIS as a Control Group, with observation periods in 2020 and 2021 for 466 MSMEs assisted by Bank Indonesia. The results showed that there was a significant difference in turnover growth between MSMEs that use QRIS and MSMEs that do not use QRIS Especially the scale of micro enterprises and secondary business segments."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>