Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 89412 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Benyamin F. Intan
"In this article, the writer states the presence and struggles of Protestant churches in Indonesia doing God’s mission within world’s largest Muslim population country. Firstly, the writer explains the challenges and strives of Protestant churches from the time of Dutch colonialism, Japanese colonization, until Indonesian independence which includes the Old Order and the New Order. This article also highlights Indonesian churches’ struggle of independence to release themselves from the control of Dutch government, fully leaning to Christ, as well as the strategic role of Christianity in preventing nation’s disintegration to make Indonesia one. After that, the writer then performs critical reflection on the struggles of Protestant churches in Indonesia from the perspective of Reformed theology. The writer found that the presence of Christian mission in Indonesia is far from the force of arms and economic greed. However, churches in Indonesia cannot detach themselves from various challenges and suffering in God’s mission which includes Evangelical Mandate and Cultural Mandate. Therefore, while they are still entrusted by Christ, churches in Indonesia ought to perform their dutiful calling faithfully and joyfully"
Jakarta: Pusat Pengkajian Reformed, 2015
SODE 2:2 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Ahmad Nuhdi Rifky
"Penelitian ini merupakan upaya dalam melihat memori kolektif yang terdapat pada Gereja Protestan Indonesia Barat Tugu dan Makam Tugu di Cilincing, DKI Jakarta. Pada gereja dan makam ini terdapat ragam arsitektural yang melatarbelakangi pendirian gereja dan makam ini serta menyimpan memori yang sebagian besar diingat juga dilupakan oleh jemaat keturunan portugis di Tugu. Memori kolektif ini diwujudkan dalam bentuk sebuah mimbar gereja beserta nisan khas umat kristiani. Metode penelitian yang digunakan adalah sumber data yang berupa informasi serta observasi langsung juga studi literatur. Hasil bukti dari data tersebut dianalisis menjadi interpretasi yang menjadi kajian kali ini. Hasil penelitian menunjukkkan bahwasanya pada Gereja Protestan Indonesia Barat Tugu dan Makam Tugu terdapat memori kolektif dari jemaat keturunan portugis di Tugu yang layak diingat dan dikenang serta perwujudan memori kolektif tersebut melalui sebuah representasi sehingga terjadi keterkaitan satu sama lain.

This research is an attempt to look at the collective memory contained in the Gereja Protestan Indonesia Barat Tugu and Makam Tugu in Cilincing, DKI Jakarta. In this church and cemetery, there are various architectural backgrounds behind the construction of this church and tomb as well as storing memories that are mostly remembered and forgotten by the congregation of Portuguese descent in Tugu. This collective memory is manifested in the form of a church pulpit along with a tombstone with a Christian name. The research method used is a data source in the form of information and direct observation as well as literature studies. The results of the evidence from the data were analyzed to become the interpretation that became the study this time. The results of the study show that in the Gereja Protestan Indonesia Barat Tugu and Makam Tugu, there is a collective memory of the congregation of Portuguese descent in Tugu which is now remembered and remembered and the embodiment of this collective memory through a representation so that there is a connection with one another."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Belicia Ranti Setiamarga
"Meningkatnya jumlah pendeta Protestan yang merambah ke dunia politik merupakan sebab keprihatinan di Sinode Gereja Masehi Injili di Timor. Studi kualitatif ini menggunakan dalam analisis data wawancara mendalam dan observasi lapangan untuk menjelaskan mengapa dan bagaimana konflik peran pendeta-politisi terjadi. Dalam kasus di mana seorang individu dikaitkan dengan kedua peran tersebut, konflik peran akan terjadi. Ditemukan juga bahwa terjadinya konflik peran sebenarnya mencerminkan proses role exit dari peran sebagai seorang pendeta. Namun, jika proses peran keluar tidak selesai, dapat menyebabkan kerusakan terhadap aktor yang terkait dengan pendeta, yaitu jemaat gereja dan Sinode.

The rising numbers of protestant pastors venturing into politics is a cause of concern in the Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT) Synod. This qualitative study used in-depth interview data analysis and field observation in order to explain why and how the role conflict of pastor-politicians happened. In the case where an individual is associated with both roles, a role conflict will occur. It was also found that occurrence of role conflict actually reflects the process of role exit from the role as a pastor. However, if the process of role exit is not completed, it might cause harm towards the actors associated with a pastor, which is the congregation and the Synod."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tetelepta, Yudhistira M.
"Penelitian dalam skripsi ini bertujuan untuk menjelaskan mengapa terjadi penyatuan jemaat dalam Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB), antara jemaat berbahasa Belanda dan jemaat berbahasa Indonesia. Terjadinya kegiatan pelayanan jemaat dalam dua bahasa telah terjadi sebelum GPIB terbentuk dan masih dikelola sepenuhnya oleh Gereja Protestan di Indonesia (GPI) sejak masa kolonial. Terjadinya pemisahan yang disebabkan perbedaan bahasa, terus diupayakan untuk dipersatukan semenjak GPIB terbentuk pada tanggal 31 Oktober 1948. Namun kelompok Jemaat berbahasa Belanda tetap menginginkan terjadinya pemisahan karena adanya perbedaan pola pikir dan tingkah laku dengan Jemaat berbahasa Indonesia. Perbedaan tersebut dikarenakan perbedaan latar belakang pendidikan dan sosial antara kedua bagian jemaat sebagai pengaruh kehidupan kolonial. Sebaliknya jemaat berbahasa Indonesia tidak memiliki masalah jika jemaat dipersatukan. Usaha untuk rnempersatukan tidak pernah sungguh-sungguh tercapai hingga tahun 1958 ketika terjadinya pemulangan besar-besaran warga negara Belanda kembali ke negaranya. Pemulangan tersebut disebabkan mernburuknya hubungan politik kedua negara (Belanda dan Indonesia) karena kasus Irian Barat. Pulangnya warga negara Belanda berdampak terhadap berkurangnya anggota jemaat berbahasa Belanda. Akibatnya proses ke arah kesatuan jemaat dapat segera diwujudkan. Pada Sidang Sinode V GPIB (1958) diputuskan untuk menyatukan kedua bagian jemaat. Faktanya penyatuan itu baru terwujud hingga 1 Juni 1961 ketika Jemaat Jakarta mengakhiri ibadah/kebaktian berbahasa Belanda."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2006
S12642
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sarumpaet, Riris Kusumawati
Jakarta: Persetia, 1998
271.9 SAR p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Shihab, Alwi
Bandung: MIZAN, 1998
297.65 SHI m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Ivan Reinhard
"Skripsi ini membahas mengenai indigenisasi yang terjadi di dalam lembaga HKBP (Huria Kristen Batak Protestan) sebagai salah satu gereja etnis di Indonesia. Penyebaran agama Kristen ke Tanah Batak sejak tahun 1824 baru mengalami keberhasilan ketika missionaris dari zending RMG (Rheinische Missionsgesellschaft) datang. Missionaris RMG tersebut bergerak dengan nama Batakmission, dengan Ludwig Ingwer Nommensen sebagai tokoh sentral. Seiring perkembangan waktu, jemaat mulai menuntut posisi sebagai pemimpin gereja. Penolakan misionaris RMG menyebabkan lahirnya HKB (Hatopan Kristen Batak) yang mempelopori lahirnya HChB (Huria Christen Batak), yang merupakan gereja pertama yang berdiri di luar naungan zending. Ditangkapnya orang Jerman yang ada di Hindia Belanda akibat pendudukan Jerman atas Belanda di perang Dunia ke dua membuat HKBP memilih Kasianus Sirait sebagai ephorus Batak pertama. Selanjutnya, HKBP masih harus menghadapi BNZ (Batak Nias Zending) yang menguasai aset RMG dan baru selesai ketika kedatangan Jepang ke Hindia Belanda.

This undergraduate thesis discusses about the indigenization that occured in the HKBP (Huria Kristen Batak Protestan), i.e. a prominent ethnic church in Indonesia. The Christianity in Batak land began in 1824 and succeeded with the works of RMG (Rheinische Missionsgesellschaft). They institutionalized it as Batakmission, in which Ludwig Ingwer Nommensen played a central figure. Over the years, the church demanded a higher position as a top leader of the church, that was refused by the RMG.It led to the birth of HKB (Hatopan Kristen Batak) as the organization of Christian Bataks. Fulfilling their wishes, they formed the HChB (Huria Christen Batak), which would be considered as the first church that arised without the involvement of the zending, that transformed the Batakmission as HKBP in 1929. In the 1930s a unexpected but conducive event, the initial WW II came up that caused the arrest of the Germans in Indonesia, included the Germans leaders of HKBP. The situation encouraged the congregation to elect Kasianus Sirait, the Batak born priest, as the first HKBP or the Ephorus. Later, HKBP still had to deal with BNZ (Batak Nias Zending) to take over the control of RMG assets, and the process completed when Japan arrived to Indonesia."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2014
S57893
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rismawidiawati
"ABSTRAK
Saat ini, umat Kristen di Kabupaten Muna memang minoritas. Namun perkampungan Kristen yang ada di Wale-ale Kabupaten Muna telah ada sejak zaman Hindia Belanda. Ditambah gerakan Kahar Muzakkar, membuat banyak masyarakat muslim yang melarat kehidupannya. Keadaan ini memberikan peluang bagi Agama Kristen untuk bertindak sebagai juru selamat bagi mereka yang memerlukan bantuan. Pada masa inilah Agama Kristen mulai dikenal dan mengalami perkembangan kuantitatif. Berdasar latar penelitian tersebut, maka penelitian ini bertujuan untuk mengurai proses munculnya perkampungan Kristen di Kabupaten Muna, mengurai proses masuknya
agama Kristen di Kabupaten Muna dan menjelaskan faktor pendukung dan penghambat perkembangan Agama Kristen di Kabupaten Muna. Tulisan ini menggunakan metode sejarah, dengan mengikuti empat tahap langkah penelitian yaitu: 1) mencari dan mengumpulkan sumber yang berhubungan dengan penelitian, yakni sumber primer dan sumber sekunder. 2) melakukan kritik terhadap isi dokumen agar mendapatkan fakta sejarah, 3) dilakukan yaitu interpretasi dimana data yang telah di kritik selanjutnya disebut sebagai fakta sejarah dan 4) historiografi yang merupakan tahapan terakhir dari seluruh rangkaian prosedur kerja metode sejarah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) proses masuknya Agama Kristen di Kabupaten Muna tidak terlepas dari perkembangan pelayaran bangsabangsa Barat ke Indonesia yang disertai dengan upaya Kristenisasi, 2) Pada awalnya penduduk Wale-Ale telah memeluk agama Islam. Akan tetapi kedatangan para pastor di Wale-ale mempengaruhi anak-anak penduduk Waleale dengan bersikap ramah kepadanya. Penduduk yang tadinya beragama Islam melakukan pindah agama menjadi penganut Kristiani dan 3) Faktor pendukung penyebaran ajaran Kristen di Wale-ale karena adanya kemiskinan dan keterbelakangan penduduk sehingga para pastor dengan mudah mempengaruhi mereka. Faktor penghambat penyebaran ajaran Kristen di Wale-ale adalah bahwa masyarakat Wale-ale sebelumnya telah memeluk agama Islam, juga perubahan politik yang berubah-berubah sehingga berupa pula kebijakan terhadap misionaris."
Yogyakarta: Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional Yogyakarta, 2018
959 PATRA 19:2 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Manuhutu, Jermias Victor
"Perguruan tinggi merupakan institusi pendidikan yang sarat dengan pelayanan. Untuk meningkatkan pelayanan akademik dari perguruan tinggi diperlukan infrastruktur yang menjadi pondasi bagi seluruh sistem informasi yang dijalankan.
TOGAF ADM merupakan sebuah metodologi yang sering digunakan dalam perancangan arsitektur SI/TI. Dengan menggunakan framework ini diharapkan adanya suatu rancangan arsitektur yang sesuai untuk STAKPN Ambon. Pemilihan TOGAF ADM sebagai framework dalam penelitian ini berdasarkan penelitian terdahulu dan TOGAF sendiri cocok dengan karakteristik dari perguruan tinggi, mudah diimplementasikan, bersifat generik serta fleksibel.
Sebagai salah satu lembaga pendidikan, STAKPN Ambon belum mempunyai infrastruktur SI/TI yang memadai dalam mendukung layanan bagi seluruh civitas akademika dan belum adanya rancangan arsitektur SI/TI dalan mendukung kegiatan akademik. Untuk itu diperlukan adanya suatu rancangan arsitektur yang dapat menjadi panduan dalam membangun infrastruktur pada STAKPN Ambon.
Dengan adanya rancangan arsitektur SI/TI diharapkan agar menjadi suatu panduan bagi lembaga pendidikan Sekolah Tinggi Agama Kristen Protestan Negeri Ambon dalam membangun infrastruktur sehingga menjadi optimal dalam penggunannya nanti.

University is an educational institution laden with services. To improve the academic services of the college is required infrastructure that became the foundation for all information systems that run.
TOGAF ADM is a methodology that is often used in IS/IT architectural design. By using this framework is expected to emerge a design architecture that is suitable for STAKPN Ambon. Selection of TOGAF ADM as a framework in this study based on previous research and TOGAF itself matched with the characteristics of universities, readily implemented, generic and flexible.
As one of the educational institutions, STAKPN Ambon does not have any IS/IT infrastructure that are adequate to support services for the entire academic community and the absence of IS/IT architecture design in supporting academic activities. For that needed an architectural design that can be a guide in building infrastructure in STAKPN Ambon.
With this IS/IT architecture design is expected to be a guide for Sekolah Tinggi Agama Kristen Protestan Negeri Ambon in building the infrastructure that is optimal in its function later.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2013
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>