Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 92406 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Bambang Anuja Prasiddho
"This study analyzes the financial performance and valuation of Telstra Corporation Ltd using key financial accounting theories and valuation models. The research applies Return on Equity (ROE) analysis, financial ratio benchmarking, and multiple valuation techniques—including the Abnormal Earnings Model (AEM), Free Cash Flow (FCF) Model, and Price-to-Earnings (P/E) Multiples—to assess Telstra’s intrinsic value and investment potential. The findings indicate that Telstra’s reported ROE of 25.43% in 2017 significantly exceeds the industry average, but this performance may be influenced by accounting policy choices, revenue recognition methods, and financial leverage. Ratio analysis further reveals that while Telstra demonstrates strong asset efficiency, its profit margins are lower than key competitors. The valuation results suggest that Telstra’s stock may be moderately undervalued, with the FCF model yielding the highest valuation estimate. Despite the potential upside, investment risks—including regulatory challenges from the National Broadband Network (NBN), competition, and financial leverage concerns—warrant a cautious investment stance. Based on a comprehensive financial analysis, this paper recommends a hold strategy for Telstra, emphasizing the need for continued monitoring of industry dynamics and financial performance.

. Studi ini menganalisis kinerja keuangan dan valuasi Telstra Corporation Ltd dengan menerapkan teori akuntansi keuangan dan model valuasi utama. Penelitian ini menggunakan analisis Return on Equity (ROE), perbandingan rasio keuangan, serta berbagai teknik valuasi, termasuk Abnormal Earnings Model (AEM), Free Cash Flow (FCF) Model, dan Price-to-Earnings (P/E) Multiples, untuk menilai nilai intrinsik dan potensi investasi Telstra. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ROE Telstra pada tahun 2017 mencapai 25,43%, jauh di atas rata-rata industri. Namun, angka ini dapat dipengaruhi oleh kebijakan akuntansi, metode pengakuan pendapatan, serta tingkat leverage keuangan perusahaan. Analisis rasio juga mengungkap bahwa meskipun Telstra memiliki efisiensi aset yang kuat, margin keuntungannya lebih rendah dibandingkan pesaing utama. Hasil valuasi menunjukkan bahwa saham Telstra mungkin sedikit terundervalued, dengan model FCF memberikan estimasi nilai tertinggi. Meskipun terdapat potensi kenaikan harga saham, risiko investasi seperti tantangan regulasi akibat implementasi National Broadband Network (NBN), persaingan ketat, dan risiko leverage keuangan perlu diperhatikan. Berdasarkan analisis keuangan yang komprehensif, penelitian ini merekomendasikan strategi hold untuk saham Telstra, dengan penekanan pada perlunya pemantauan berkelanjutan terhadap dinamika industri dan kinerja keuangan perusahaan."
Depok: Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ghifary Dendadipura
"Tujuan dari laporan ini adalah untuk menganalisis keseluruhan profitabilitas Telstra Corporation Limited dalam hal penilaian sahamnya. Laporan ini juga akan membahas analisis keuangan dan penilaian Telstra Corporation Limited berdasarkan laporan keuangan 3 tahun sebelumnya. Penelitian yang berkaitan dengan rasio keuangan (yaitu profitabilitas, solvabilitas, dan likuiditas), penilaian saham, dan analisis sensitivitas akan dijelaskan lebih lanjut dalam laporan ini. Keputusan investasi untuk melakukan investasi lebih lanjut di perusahaan tersebut juga akan dibahas.

The aim of this report is to analyse the overall profitability of Telstra Corporation Limited in terms of its stock valuation. This report further discusses the financial analysis and valuation of Telstra Corporation Limited based on a 3-year financial report. Research related to financial ratios (i.e. profitability, solvency, and liquidity), stock valuation, and sensitivity analysis are mentioned further in this report. Overall investment decision on whether to further invest in the aforementioned company will also be discussed.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Syahrizal Bagus Rachmadi
"ABSTRAK
Tujuan dari laporan ini adalah untuk menganalisis nilai ARB Corporation dan menyarankan manajer portofolio SSA apakah akan menyertakan perusahaan dalam portofolio. deskripsi perusahaan termasuk industri dan analisis SWOT dijelaskan. Sepanjang diskusi, analisis keuangan diperiksa lebih lanjut. Diskusi kemudian berfokus pada valuasi perusahaan menggunakan dua metode, DCF dan beberapa analisis pendekatan. Ini mengarah pada kesimpulan harga saham perusahaan yang mahal dan dianjurkan bahwa saham tidak harus dimasukkan dalam portofolio.

ABSTRACT
The purpose of this report is to analyses ARB Corporation rsquo s value and advises SSA rsquo s portfolio manager whether to include the company in the portfolio. The company rsquo s description including its industry and SWOT analysis are explained. Throughout the discussion, the financial analysis is further examined. The discussion then focuses on the valuation of the company using two methods, DCF and multiple approach analysis. This leads to the conclusion of the company rsquo s stock price being overpriced and it is recommended that the stock should not be included in the portfolio."
Universitas Indonesia Fakultas Ekonomi dan Bisnis, 2017
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Sidauruk, Kezia Agnesia
"Ekonomi Australia, terbesar ke-12 di dunia, memiliki PDB nominal sebesar $1,553 triliun pada tahun 2021. Industri makanan, minuman, dan bahan makanan memberikan kontribusi signifikan, membentuk lebih dari sepertiga sektor manufaktur negara ini. Analisis sektor ini menggunakan Lima Kekuatan Porter menunjukkan pasar yang kompetitif yang didominasi oleh perusahaan seperti Woolworths Group Ltd., pemain utama di ritel. Woolworths beroperasi melalui segmen Australian Food dan BIG W dan terdaftar di ASX 200 dengan kapitalisasi pasar sebesar AUD$47,69 miliar. Analisis keuangan menunjukkan tren pendapatan yang meningkat pasca 2020, tetapi kenaikan COGS dan beban operasional mempengaruhi pendapatan bersih. EBIT Woolworths mencapai puncaknya pada tahun 2022, dengan perkiraan masa depan menunjukkan pertumbuhan moderat. Penilaian melalui arus kas bebas mengungkapkan FCFF negatif yang diproyeksikan pada tahun 2025 karena peningkatan utang dan beban operasional, namun nilai terminal tetap positif. Analisis sensitivitas menyoroti dampak tingkat pertumbuhan terminal dan WACC pada nilai intrinsik, menyoroti bahwa nilai ekuitas optimal muncul dari keseimbangan pertumbuhan dan biaya modal yang rendah. Prospek jangka panjang Woolworths tampak menjanjikan, didorong oleh posisi pasar yang kuat, investasi strategis, dan penciptaan nilai yang berkelanjutan, menjadikannya investasi yang menarik meskipun ada tantangan keuangan jangka pendek.

Australia's economy, the world's 12th largest, had a nominal GDP of $1.553 trillion in 2021. The food, beverage, and grocery industries significantly contribute to this, making up over one-third of the country's manufacturing sector. Analyzing this sector using Porter’s Five Forces shows a competitive market dominated by firms like Woolworths Group Ltd., a major player in retail. Woolworths operates through Australian Food and BIG W segments and is listed on the ASX 200 with a market capitalization of AUD$47.69 billion. Financial analysis indicates an upward revenue trend post-2020 but rising COGS and operating expenses impact net income. Woolworths' EBIT peaked in 2022, with future forecasts showing moderate growth. Valuation through free cash flow reveals a projected negative FCFF in 2025 due to increased debt and operating expenses, yet the terminal value remains positive. The sensitivity analysis underscores the impact of terminal growth rates and WACC on intrinsic value, highlighting that optimal equity value arises from a balance of growth and low capital costs. Woolworths' long-term prospects appear promising, driven by strong market positioning, strategic investments, and sustained value creation, making it a compelling investment despite short-term financial challenges."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Tomi Handono
"Pasar Modal merupakan indikator kemajuan perekonomian suatu negara serta menunjang perkembangan roda ekonomi suatu negara. Semakin banyak perusahaan yang melakukan go-public berarti sebagian saham dari perusahaan-perusahaan tersebut akan dimiliki oleh masyarakat luas. Salah satu instrumen keuangan yang diperjual belikan di pasar modal (Bursa Efek Indonesia) adalah saham termasuk di dalamnya saham industri perbankan, hal terpenting seseorang ataupun perusahaan dalam penetapan langkah investasi saham pada perusahaan perbankan adalah sejauh mana nilai uang yang di investasikan akan memberikan return dari Capital Gain yang paling optimal. Dengan demikian, perlu dilakukan kajian terhadap faktor fundamental yang mempengaruhi investasi saham tersebut dengan menganalisis rasio keuangan perusahaan.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi pengaruh rasio return on equity (ROE), earning per share (EPS), beban operasional/pendapatan operasional (BOPO), dan loan to deposit ratio (LDR) terhadap indeks harga saham individu perbankan pada delapan bank terbesar baik secara bersama-sama maupun parsial selama periode 2004-2010. Untuk menemukan pengaruh tersebut, penulis menggunakan metode uji hipotesis dengan model analisis regresi linear berganda, dan asumsi klasik. Data dalam penelitian ini dikumpulkan dari Bank Indonesia daan Bursa Efek Indonesia.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara bersama-sama rasio ROE berpengaruh negatif dan signifikan terhadap indeks harga saham gabungan delapan bank (ISHG8), EPS berpengaruh positif dan signifikan terhadap ISHG8, BOPO berpengaruh positif dan signifikan terhadap ISHG8 dan LDR berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap ISHG8. Namun hasil penelitian parsial per bank secara umum menunjukkan bahwa rasio ROE berpengaruh negatif dan signifikan terhadap indeks harga saham individu (IHSI), rasio EPS berpengaruh positif dan signifikan terhadap IHSI, rasio BOPO berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap IHSI dan LDR berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap IHSI.

Capital market is an indicator of a country's economic progress and to support the development of a country's economic wheel. More and more companies went public that does mean some shares of these companies will be owned by the public. One of the financial instruments traded in capital markets (Indonesia Stock Exchange) is stock including the shares of the banking industry, the most important thing a person or company in the determination step in the company stock investment banking is the extent to which the value of the money invested will provide a return (Capital gain) the most optimal. thus, necessary to the study of fundamental factors that affect stock investments by analyzing financial ratios.
The purpose of this study was to identify the effect of the ratio of return on equity (ROE), earnings per share (EPS), operating expenses / operating income (BOPO), and loan to deposit ratio (LDR) of individual stock price index of banking at eight largest banks both jointly or partial period 2004-2010. To find such influence, the author uses the method of hypothesis testing with multiple linear regression analysis model, and the classical assumptions. The data in this study were collected from Central Bank and the Indonesia Stock Exchange.
The results showed that as simultaneously the ratio ROE has negative and a significant effect on join stock prices index at eight banks (IHSG8), EPS has positive and significant effect on IHSG8, BOPO has positive and significant effect on IHSG8, LDR has positive and not significant effect on IHSG8. For the results of each banks in general, the ratio of ROE has negative and significant effect on individual stock price index (IHSI), ratio EPS has positive dan significant effect on IHSI, ratio BOPO hasa negative dan not significant effect on IHSI, and also LDR has positive and not significant effect on IHSI.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2011
T29771
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
M.L. Argi Grandira D.
"Kesatuan usaha ekonomis yang terbentuk dari hubungan dengan perusahaan anak merupakan dasar utama perusahaan induk membuat laporan keuangan konsolidasi. Kecuali apabila jenis usaha perusahaan anak berbeda, perusahaan induk dapat mempertimbangkan untuk mengeluarkan perusahaan anak tersebut dari penyusunan laporan keuangan konsolidasi. Penelitian bertujuan untuk melihat pengaruh pengecualian diatas terhadap debt-equity ratio dan melihat pengungkapannya dalam laporan keuangan konsolidasi. Skripsi ini memakai metode studi kepustakaan dengan mempelajari msalah-masalah yang berhubungan dengan laporan keuangan konsolidasi, perusahaan anak jasa keuangan sebagai obyek penelitian dan hal-hal lainnya yang terkait. Selain itu skripsi juga mengambil satu kasus pengecualian tersebut pada perusahaan induk manufaktur yang memiliki perusahaan anak jasa keuangan, dan melakukan wawancara kepada pihak tertentu untuk memperoleh data-data tambahan. Satusatunya perbedaan metode konsolidasi antara metode pemilikan dengan adalah banyaknya rincian yang disajikan. Pada metode konsolidasi terjadi penggabungan seluruh perkiraan neraca dan perkiraan rugi laba perusahaan anak. Pada metode pemilikan pendapatan perusahaan anak yang menjadi bagian perusahaan induk muncul dalam satu perkiraan dalam laporan rugi laba konsolidasi, dan dalam neraca konsolidasi hanya terdapat satu perkiraan nilai investasi. Akibatnya ukuran-ukuran analisa khususnya DER menjadi bias. Angka ·DER per neraca konsolidasi lebih rendah daripada angka DER per proforma neraca konsolidasi yang menggabungkan perusahaan anak jasa keuangannya. Pengungkapan informasi keuangan perusahaan anak yang dikecualikan dari laporan keuangan konsolidasi dimaksudkan agar para pemakai laporan keuangan mampu membuat proforma konsolidasinya. Namun ini tidak didapat dalam laporan keuangan yang bersifat umum. Pada intinya metode pemilikan bukan sUbstitusi metode konsolidasi. Metode merupakan konsolidasi menyajikan informas; yang seharusnya ada, sehingga meningkatkan kualitas laporan keuangan."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1993
S18558
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Peter Pratama
"Hipotesis Pasar Efisien menyatakan bahwa harga saham mencerminkan semua informasi yang tersedia sesegera mungkin, tetapi adanya kemungkinan jeda waktu dalam penyerapan informasi tersebut memunculkan gagasan bahwa rasio finansial dapat mempengaruhi harga dan tingkat imbal hasil saham di masa depan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah rasio finansial perusahaan berpengaruh terhadap tingkat imbal hasil saham-saham LQ45, dan untuk mempelajari faktorfaktor yang menyebabkan deviasi dalam pengaruh tersebut. Peneliti menggunakan data panel dari saham-saham indeks LQ45 Bursa Efek Indonesia Februari–Juli 2019 dan/atau Agustus 2019–Januari 2020, diamati dari Desember 2014 hingga Desember 2019. Variabel independen adalah rasio finansial, dan variabel dependen adalah tingkat imbal hasil saham kuartalan. Data dikumpulkan pada Juni 2020. Analisis saham tunggal menunjukkan hasil yang bervariasi dengan nilai beta dan adjusted R-squared yang bervariasi, dengan kecenderungan PER dan PBV sebagai faktor dominan namun menunjukkan faktor idiosinkratik yang kuat. Analisis seluruh saham menunjukkan bahwa tidak ada rasio finansial yang mempengaruhi tingkat imbal hasil saham kuartalan, namun menemukan pengaruh negatif DY terhadap tingkat imbal hasil tahunan dengan nilai adjusted R-squared yang rendah, menunjukkan bahwa rasio finansial tidak dapat menjelaskan tingkat imbal hasil saham secara universal. Analisis tambahan dengan periode jeda informasi 2–4 kuartal menunjukkan hasil yang bervariasi sepanjang jeda, antara lain pengaruh signifikan dari ROE dan NPM, mengesankan adanya jeda waktu dalam penyerapan informasi. Sebagai kesimpulan, rasio finansial tidak mempengaruhi tingkat imbal hasil saham LQ45 2019. Penyebab adalah faktor idiosinkratik dan pasar yang inefisien, yang kemudian menyebabkan variasi yang tinggi antar saham. Manajemen dan investor masih dapat memprediksi tingkat imbal hasil saham melalui analisis saham tunggal.

Efficient Market Hypothesis states that stock price immediately reflects all available information, but evidence on delay in information absorption gave rise to the idea that current financial ratios may affect future stock price and return. This study aimed to determine whether financial ratios affect stock return in Indonesian market, represented by stocks in LQ45 2019 index, and to study factors that may cause deviation in this regard. We obtained panel data from stocks in LQ45 index of Indonesia Stock Exchange February–July 2019 and/or August 2019–January 2020, observed from December 2014 to December 2019. Independent variables were financial ratios, and dependent variables were quarterly stock returns. Data were collected in June 2020. Single-stock analyses showed varying results with varying beta and adjusted R-squared values, with trend of PER and PBV being prominent factors but otherwise suggesting strong idiosyncratic factor. All-stocks analysis revealed no financial ratios affecting quarterly stock return, but found negative influence of DY on annual return with poor adjusted R-squared value, suggesting that financial ratios were unable to universally explain stock returns. Additional analyses with information lag of 2–4 quarters showed varying results across quarters, among which were significant effects of ROE and NPM, suggesting delay in information absorption. In conclusion, financial ratios did not affect LQ45 2019 stock return. Possible causes were idiosyncratic factor and inefficient market, which in turn caused high variance among stocks. Management and investors may still be able to predict stock return by performing single-stock analyses."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hamidah Toriq Bahanan
"Untuk bisnis berbasis multinasional, keputusan untuk berinvestasi di luar negri merupakan salah satu keputusan penting yang harus dibuat oleh pemimpin perusahaan, termasuk Entel Company dalam mengakuisi Nextel peru untuk studi kasus ini. Salah satu cara untuk menilai keputusan berinvestasi melalui Analisis Valuasi. Makalah ini bertujuan untuk menginvestigasi akuisisi yang dilakukan oleh Entel terhadap Nextel sebesar USD 400 million. Studi kasus ini akan mengevaluasi dan merencanakan cash flow menggunakan adjusted CAPM dan menentukan cost of equity, cost of debt, country risk premium, dan risk free rate.

For multinational businesses the decision for investment in foreign country is important for company`s leader. This report is made to investigate the appropriateness of the USD 400 million price paid by Entel in its April 2013 acquisition of Nextel Peru. To evaluate the appropriateness of the said valuation we will need to forecast Nextel Peru`s implied cash flows and its corresponding cost of capital through utilizing the adjusted CAPM approach. To do this we would need to determine the cost of equity, cost of debt, country risk premium for Peru, and the risk-free rate as per the standard CAPM approach."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Marpaung, Hendrik
"Tesis ini meneliti untuk melihat secara statistik sejauh mana keputusan investasi, kebijakan dividers dan keputusan pembelanjaan yang dicerminkan dari rasio - rasio Return on assets (ROA), dividend payout rasio (DPR), debt to equity ratio (DE) dan economic value added (EVA) mempunyai pengaruh terhadap value of stock yang diukur dengan price to book value (PBV).
Hasil empiris dari penelitian yang diperoleh dengan menggunakan program Statistical Package for the Social Science (SPSS) ini menunjukkan bahwa :
1. Return on Assets (ROA) seluruh perusahaan, mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap PBV-nya, dimana dengan anggapan faktor-faktor lain konstan, meningkatnya ROA akan cenderung meningkatkan PBV.
2. Dividend Payout Ratio (DPR) seluruh perusahaan, tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap PBV-nya, dimana dengan anggapan faktor-faktor lain konstan, meningkatnya DPR akan cenderung meningkatkan PBV.
3. Debt Equity ratio (DE) seluruh perusahaan, mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap PBV-nya, dimana dengan anggapan faktor-faktor lain konstan, meningkatnya DE akan cenderung meningkatkan PBV.
4. Economic Value Added (EVA) seluruh perusahaan, mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap PBV-nya, dimana dengan anggapan faktor-faktor lain konstan, meningkatnya EVA akan cenderung meningkatkan PBV.
Melihat kecilnya nilai R2 dari hasil penelitian ini, disadari bahwa banyak faktor-faktor lain yang kemungkinan besar mempengaruhi PBV, yang termasuk di dalam residual variable. Faktor-faktor ini, antara lain fluktuasi nilai tukar mata uang rupiah terhadap mata uang asing, terutama US dollar, kebijakan moneter ketat, issue-issue politik, dan kebijakan keuangan perusahaan."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2004
T20353
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Khikin Indahsari
"Sektor industri property merupakan salah satu sektor yang paling terkena dampak krisis ekonomi. Sektor ini sempat terpuruk dalam sekali, dan saat ini masih berusaha untuk bisa pulih dari serangan krisis tersebut. Walau kejatuhan sektor ini cukup terasa, akan tetapi industri ini tetap berusaha untuk terns berkembang dan memenuhi permintaan pasar. Industri property tetap harus memperhatikan rasio-rasio keuangannya agar tetap stabil dan membaik.
Penulisan karya akhir ini berusaha untuk memperlihatkan pengaruh dari variable rasio-rasio keuangan dan variabel resiko sistematik. Adapun rasio-rasio keuangan yang diteliti secara lebih lanjut adalah Current Ratio, Total Debt to Equity, Net Profit Margin, Return on Equity, Earning per Share dan juga ukuran total aktiva perusahaan-perusahaan dalam sektor industri ini Rasio-rasio keuangan ini diambil dari laporan keuangan 33 perusahaan yang sahamnya terdaftar dalam Bursa Efek Jakarta dan minimal sudah IPO dalam jangka waktu 2 tahun lalu.
Pembahasan dan penelitian dilakukan pada periode 2000-2004, secara keseluruhan peri ode maupun analisa pertahun. Selain dibagi pertahun, penelitian ini juga membagi perusahaan ke dalam tiga skala, yaitu skala keseluruhan, skala besar dan skala kecil. Pembagian ini didasarkan dari besaran rata-rata total aktiva.
Penganalisaan menggunakan beberapa metode seperti regresi tunggal dan regresi berganda. Adapun tahapannya adalah dilakukannya regresi berganda untuk mencari beta, selanjutnya dilakukan regresi berganda untuk melihat tingkat signifikansi, hubungan antar variabel dan lainnya.
Penelitian ini menggunakan software E-Views 4.1 dan SPSS 12 dalam perhitungan regresi maupun pengujian-pengujian lainnya, seperti UJI F dan Uji Multikolinieritas. Pengelolaan data atas 33 saham perusahaan ini memberikan hasil yang cukup sesuai dengan harapan.
Pengolahan data ini memperlihatkan bahwa variabel rasio keuangan memang mempunyai pengaruh terhadap resiko saham. Adapun pengaruh yang diberikan oleh tiap rasio berbeda, begitu juga tingkat hubungan antar rasio tersebut yang juga termasuk dalam pembahasan. Variasi yang terdapat dalam hasil penulisan karya akhir ini bertambah banyak dengan penambahan skala perusahaan.
Hasil dari pengolahan data memperlihatkan bahwa investor masih tetap membutuhkan rasio keuangan sebgai sarana pertimbangan sebelum melakukan investasi."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2005
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>