Ditemukan 76266 dokumen yang sesuai dengan query
Yusuf Zhafir Shadiq
"Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan dan mengevaluasi aplikasi AI chatbot dalam proses pencarian pengetahuan atau knowledge retrieval pada suatu organisasi. Metodologi pengembangan aplikasi mengikuti metodologi Agile, dengan tahapan yang meliputi preliminary research, perumusan masalah, studi literatur, pengembangan aplikasi, dan evaluasi. Aplikasi dibangun menggunakan teknologi seperti Node.js, Next.js, dan PostgreSQL, serta diimplementasikan melalui platform Vercel dan GitHub. Penelitian ini menggunakan scenario- based task untuk mengevaluasi efektivitas chatbot dengan model GPT-3.5-turbo. Partisipan dibagi menjadi dua kelompok, satu menggunakan metode pencarian tanpa bantuan AI chatbot dan yang lain mendapatkan bantuan AI chatbot. Eksekusi scenario-based task pada penelitian ini dilakukan terhadap organisasi RM. Payakumbuah Cibubur dan BPOM. Selain dua organisasi tersebut, dilakukan juga uji coba untuk memvalidasi model penelitian dengan melakukan scenario-based task terhadap lingkungan Fasilkom UI. Parameter yang diukur termasuk di dalamnya akurasi informasi dan efisiensi waktu. Akurasi diukur dengan membandingkan nilai jawaban partisipan dengan bantuan AI dan tanpa bantuan AI, sementara efisiensi waktu diukur dari durasi yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas. Analisis statistik dilakukan menggunakan Wilcoxon signed-rank test untuk efisiensi waktu dan Mann-Whitney U test untuk akurasi jawaban demi menentukan signifikansi perbedaan antara kedua kelompok. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan AI chatbot mampu mempercepat waktu yang dibutuhkan karyawan dalam pencarian informasi organisasi. Selain itu, implementasi AI chatbot mampu menyajikan jawaban dengan akurasi yang konsisten. Kesimpulan dari penelitian ini adalah integrasi AI chatbot dalam knowledge retrieval organisasi memberikan manfaat dalam hal efisiensi dan akurasi.
This research aims to develop and evaluate AI chatbot applications in the knowledge retrieval process in an organization. The application development methodology follows the Agile methodology, with stages including preliminary research, problem formulation, literature study, application development, and evaluation. The application was built using technologies such as Node.js, Next.js, and PostgreSQL, that implemented through the Vercel and GitHub platforms. This study used scenario-based tasks to evaluate the effectiveness of the chatbot with the GPT- 3.5-turbo model. Participants were divided into two groups, one using the search method without the help of AI chatbot and the other getting the help of AI chatbot. The execution of scenario- based tasks in this study was carried out on the RM. Payakumbuah Cibubur and BPOM. In addition to these two organizations, trials were also conducted to validate the research model by conducting scenario-based tasks on the Fasilkom UI environment. Parameters measured included information accuracy and time efficiency. Accuracy was measured by comparing the value of participants answers with and without AI assistance, while time efficiency was measured by the duration required to complete the task. Statistical analysis was conducted using Wilcoxon signed-rank test for time efficiency and Mann-Whitney U test for answer accuracy to determine the significance of the difference between the two groups. The results showed that the use of AI chatbot was able to speed up the time required for employees to search for organizational information. In addition, the implementation of AI chatbot is able to present answers with consistent accuracy. The conclusion of this research is that the integration of AI chatbot in organizational knowledge retrieval provides benefits in terms of efficiency and accuracy."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Yusuf Zhafir Shadiq
"Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan dan mengevaluasi aplikasi AI chatbot dalam proses pencarian pengetahuan atau knowledge retrieval pada suatu organisasi. Metodologi pengembangan aplikasi mengikuti metodologi Agile, dengan tahapan yang meliputi preliminary research, perumusan masalah, studi literatur, pengembangan aplikasi, dan evaluasi. Aplikasi dibangun menggunakan teknologi seperti Node.js, Next.js, dan PostgreSQL, serta diimplementasikan melalui platform Vercel dan GitHub. Penelitian ini menggunakan scenario- based task untuk mengevaluasi efektivitas chatbot dengan model GPT-3.5-turbo. Partisipan dibagi menjadi dua kelompok, satu menggunakan metode pencarian tanpa bantuan AI chatbot dan yang lain mendapatkan bantuan AI chatbot. Eksekusi scenario-based task pada penelitian ini dilakukan terhadap organisasi RM. Payakumbuah Cibubur dan BPOM. Selain dua organisasi tersebut, dilakukan juga uji coba untuk memvalidasi model penelitian dengan melakukan scenario-based task terhadap lingkungan Fasilkom UI. Parameter yang diukur termasuk di dalamnya akurasi informasi dan efisiensi waktu. Akurasi diukur dengan membandingkan nilai jawaban partisipan dengan bantuan AI dan tanpa bantuan AI, sementara efisiensi waktu diukur dari durasi yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas. Analisis statistik dilakukan menggunakan Wilcoxon signed-rank test untuk efisiensi waktu dan Mann-Whitney U test untuk akurasi jawaban demi menentukan signifikansi perbedaan antara kedua kelompok. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan AI chatbot mampu mempercepat waktu yang dibutuhkan karyawan dalam pencarian informasi organisasi. Selain itu, implementasi AI chatbot mampu menyajikan jawaban dengan akurasi yang konsisten. Kesimpulan dari penelitian ini adalah integrasi AI chatbot dalam knowledge retrieval organisasi memberikan manfaat dalam hal efisiensi dan akurasi.
This research aims to develop and evaluate AI chatbot applications in the knowledge retrieval process in an organization. The application development methodology follows the Agile methodology, with stages including preliminary research, problem formulation, literature study, application development, and evaluation. The application was built using technologies such as Node.js, Next.js, and PostgreSQL, that implemented through the Vercel and GitHub platforms. This study used scenario-based tasks to evaluate the effectiveness of the chatbot with the GPT- 3.5-turbo model. Participants were divided into two groups, one using the search method without the help of AI chatbot and the other getting the help of AI chatbot. The execution of scenario- based tasks in this study was carried out on the RM. Payakumbuah Cibubur and BPOM. In addition to these two organizations, trials were also conducted to validate the research model by conducting scenario-based tasks on the Fasilkom UI environment. Parameters measured included information accuracy and time efficiency. Accuracy was measured by comparing the value of participants answers with and without AI assistance, while time efficiency was measured by the duration required to complete the task. Statistical analysis was conducted using Wilcoxon signed-rank test for time efficiency and Mann-Whitney U test for answer accuracy to determine the significance of the difference between the two groups. The results showed that the use of AI chatbot was able to speed up the time required for employees to search for organizational information. In addition, the implementation of AI chatbot is able to present answers with consistent accuracy. The conclusion of this research is that the integration of AI chatbot in organizational knowledge retrieval provides benefits in terms of efficiency and accuracy."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Setasena Randata Ramadanie
"Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan dan mengevaluasi aplikasi AI chatbot dalam proses pencarian pengetahuan atau knowledge retrieval pada suatu organisasi. Metodologi pengembangan aplikasi mengikuti metodologi Agile, dengan tahapan yang meliputi preliminary research, perumusan masalah, studi literatur, pengembangan aplikasi, dan evaluasi. Aplikasi dibangun menggunakan teknologi seperti Node.js, Next.js, dan PostgreSQL, serta diimplementasikan melalui platform Vercel dan GitHub. Penelitian ini menggunakan scenario-based task untuk mengevaluasi efektivitas chatbot dengan model GPT-3.5-turbo. Partisipan dibagi menjadi dua kelompok, satu menggunakan metode pencarian tanpa bantuan AI chatbot dan yang lain mendapatkan bantuan AI chatbot. Eksekusi scenario-based task pada penelitian ini dilakukan terhadap organisasi RM. Payakumbuah Cibubur dan BPOM. Selain dua organisasi tersebut, dilakukan juga uji coba untuk memvalidasi model penelitian dengan melakukan scenariobased task terhadap lingkungan Fasilkom UI. Parameter yang diukur termasuk di dalamnya akurasi informasi dan efisiensi waktu. Akurasi diukur dengan membandingkan nilai jawaban partisipan dengan bantuan AI dan tanpa bantuan AI, sementara efisiensi waktu diukur dari durasi yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas. Analisis statistik dilakukan menggunakan Wilcoxon signed-rank test untuk efisiensi waktu dan Mann- Whitney U test untuk akurasi jawaban demi menentukan signifikansi perbedaan antara kedua kelompok. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan AI chatbot mampu mempercepat waktu yang dibutuhkan karyawan dalam pencarian informasi organisasi. Selain itu, implementasi AI chatbot mampu menyajikan jawaban dengan akurasi yang konsisten. Kesimpulan dari penelitian ini adalah integrasi AI chatbot dalam knowledge retrieval organisasi memberikan manfaat dalam hal efisiensi dan akurasi.
This research aims to develop and evaluate AI chatbot applications in the knowledge retrieval process in an organization. The application development methodology follows the Agile methodology, with stages including preliminary research, problem formulation, literature study, application development, and evaluation. The application was built using technologies such as Node.js, Next.js, and PostgreSQL, that implemented through the Vercel and GitHub platforms. This study used scenario-based tasks to evaluate the effectiveness of the chatbot with the GPT-3.5-turbo model. Participants were divided into two groups, one using the search method without the help of AI chatbot and the other getting the help of AI chatbot. The execution of scenario-based tasks in this study was carried out on the RM. Payakumbuah Cibubur and BPOM. In addition to these two organizations, trials were also conducted to validate the research model by conducting scenario-based tasks on the Fasilkom UI environment. Parameters measured included information accuracy and time efficiency. Accuracy was measured by comparing the value of participants answers with and without AI assistance, while time efficiency was measured by the duration required to complete the task. Statistical analysis was conducted using Wilcoxon signed-rank test for time efficiency and Mann-Whitney U test for answer accuracy to determine the significance of the difference between the two groups. The results showed that the use of AI chatbot was able to speed up the time required for employees to search for organizational information. In addition, the implementation of AI chatbot is able to present answers with consistent accuracy. The conclusion of this research is that the integration of AI chatbot in organizational knowledge retrieval provides benefits in terms of efficiency and accuracy."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Mochamad Thariq Zahir Abdillah
"Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan dan mengevaluasi aplikasi AI chatbot dalam proses pencarian pengetahuan atau knowledge retrieval pada suatu organisasi. Metodologi pengembangan aplikasi mengikuti metodologi Agile, dengan tahapan yang meliputi preliminary research, perumusan masalah, studi literatur, pengembangan aplikasi, dan evaluasi. Aplikasi dibangun menggunakan teknologi seperti Node.js, Next.js, dan PostgreSQL, serta diimplementasikan melalui platform Vercel dan GitHub. Penelitian ini menggunakan scenario-based task untuk mengevaluasi efektivitas chatbot dengan model GPT-3.5-turbo. Partisipan dibagi menjadi dua kelompok, satu menggunakan metode pencarian tanpa bantuan AI chatbot dan yang lain mendapatkan bantuan AI chatbot. Eksekusi scenario-based task pada penelitian ini dilakukan terhadap organisasi RM. Payakumbuah Cibubur dan BPOM. Selain dua organisasi tersebut, dilakukan juga uji coba untuk memvalidasi model penelitian dengan melakukan scenariobased task terhadap lingkungan Fasilkom UI. Parameter yang diukur termasuk di dalamnya akurasi informasi dan efisiensi waktu. Akurasi diukur dengan membandingkan nilai jawaban partisipan dengan bantuan AI dan tanpa bantuan AI, sementara efisiensi waktu diukur dari durasi yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas. Analisis statistik dilakukan menggunakan Wilcoxon signed-rank test untuk efisiensi waktu dan Mann- Whitney U test untuk akurasi jawaban demi menentukan signifikansi perbedaan antara kedua kelompok. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan AI chatbot mampu mempercepat waktu yang dibutuhkan karyawan dalam pencarian informasi organisasi. Selain itu, implementasi AI chatbot mampu menyajikan jawaban dengan akurasi yang konsisten. Kesimpulan dari penelitian ini adalah integrasi AI chatbot dalam knowledge retrieval organisasi memberikan manfaat dalam hal efisiensi dan akurasi.
This research aims to develop and evaluate AI chatbot applications in the knowledge retrieval process in an organization. The application development methodology follows the Agile methodology, with stages including preliminary research, problem formulation, literature study, application development, and evaluation. The application was built using technologies such as Node.js, Next.js, and PostgreSQL, that implemented through the Vercel and GitHub platforms. This study used scenario-based tasks to evaluate the effectiveness of the chatbot with the GPT-3.5-turbo model. Participants were divided into two groups, one using the search method without the help of AI chatbot and the other getting the help of AI chatbot. The execution of scenario-based tasks in this study was carried out on the RM. Payakumbuah Cibubur and BPOM. In addition to these two organizations, trials were also conducted to validate the research model by conducting scenario-based tasks on the Fasilkom UI environment. Parameters measured included information accuracy and time efficiency. Accuracy was measured by comparing the value of participants answers with and without AI assistance, while time efficiency was measured by the duration required to complete the task. Statistical analysis was conducted using Wilcoxon signed-rank test for time efficiency and Mann-Whitney U test for answer accuracy to determine the significance of the difference between the two groups. The results showed that the use of AI chatbot was able to speed up the time required for employees to search for organizational information. In addition, the implementation of AI chatbot is able to present answers with consistent accuracy. The conclusion of this research is that the integration of AI chatbot in organizational knowledge retrieval provides benefits in terms of efficiency and accuracy."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Yusuf Zhafir Shadiq
"Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan dan mengevaluasi aplikasi AI chatbot dalam proses pencarian pengetahuan atau knowledge retrieval pada suatu organisasi. Metodologi pengembangan aplikasi mengikuti metodologi Agile, dengan tahapan yang meliputi preliminary research, perumusan masalah, studi literatur, pengembangan aplikasi, dan evaluasi. Aplikasi dibangun menggunakan teknologi seperti Node.js, Next.js, dan PostgreSQL, serta diimplementasikan melalui platform Vercel dan GitHub. Penelitian ini menggunakan scenario-based task untuk mengevaluasi efektivitas chatbot dengan model GPT-3.5-turbo. Partisipan dibagi menjadi dua kelompok, satu menggunakan metode pencarian tanpa bantuan AI chatbot dan yang lain mendapatkan bantuan AI chatbot. Eksekusi scenario-based task pada penelitian ini dilakukan terhadap organisasi RM. Payakumbuah Cibubur dan BPOM. Selain dua organisasi tersebut, dilakukan juga uji coba untuk memvalidasi model penelitian dengan melakukan scenariobased task terhadap lingkungan Fasilkom UI. Parameter yang diukur termasuk di dalamnya akurasi informasi dan efisiensi waktu. Akurasi diukur dengan membandingkan nilai jawaban partisipan dengan bantuan AI dan tanpa bantuan AI, sementara efisiensi waktu diukur dari durasi yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas. Analisis statistik dilakukan menggunakan Wilcoxon signed-rank test untuk efisiensi waktu dan Mann- Whitney U test untuk akurasi jawaban demi menentukan signifikansi perbedaan antara kedua kelompok. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan AI chatbot mampu mempercepat waktu yang dibutuhkan karyawan dalam pencarian informasi organisasi. Selain itu, implementasi AI chatbot mampu menyajikan jawaban dengan akurasi yang konsisten. Kesimpulan dari penelitian ini adalah integrasi AI chatbot dalam knowledge retrieval organisasi memberikan manfaat dalam hal efisiensi dan akurasi.
This research aims to develop and evaluate AI chatbot applications in the knowledge retrieval process in an organization. The application development methodology follows the Agile methodology, with stages including preliminary research, problem formulation, literature study, application development, and evaluation. The application was built using technologies such as Node.js, Next.js, and PostgreSQL, that implemented through the Vercel and GitHub platforms. This study used scenario-based tasks to evaluate the effectiveness of the chatbot with the GPT-3.5-turbo model. Participants were divided into two groups, one using the search method without the help of AI chatbot and the other getting the help of AI chatbot. The execution of scenario-based tasks in this study was carried out on the RM. Payakumbuah Cibubur and BPOM. In addition to these two organizations, trials were also conducted to validate the research model by conducting scenario-based tasks on the Fasilkom UI environment. Parameters measured included information accuracy and time efficiency. Accuracy was measured by comparing the value of participants answers with and without AI assistance, while time efficiency was measured by the duration required to complete the task. Statistical analysis was conducted using Wilcoxon signed-rank test for time efficiency and Mann-Whitney U test for answer accuracy to determine the significance of the difference between the two groups. The results showed that the use of AI chatbot was able to speed up the time required for employees to search for organizational information. In addition, the implementation of AI chatbot is able to present answers with consistent accuracy. The conclusion of this research is that the integration of AI chatbot in organizational knowledge retrieval provides benefits in terms of efficiency and accuracy."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Janita Rahma Budiasih
"Perkembangan teknologi dan penggunaan keceerdasan buatan yang pesat menekankan pentingnya mempertahankan pelanggan dalam menghadapi persaingan yang ketat, khususnya di sektor telekomunikasi. Salah satu penerapan utama kecerdasan buatan yang sudah banyak diterapkan adalah chatbot untuk layanan pelanggan. Namun, dalam implementasinya masih terdapat kesenjangan antara kualitas layanan chatbot yang dikembangkan dan harapan pelanggan, yang dapat menyebabkan keraguan dalam melanjutkan penggunaan teknologi tersebut. Penelitian ini menggunakan Technology Acceptance Model (TAM) untuk memprediksi faktor-faktor yang mempengaruhi niat keberlanjutan penggunaan chatbot sebagai saluran pelayanan pelanggan pada perusahaan operator seluler. Hasil analisis dengan menggunakan PLS-SEM terhadap 303 responden pelanggan operator seluler di Indonesia menunjukkan bahwa terdapat tiga prediktor utama keberlanjutan penggunaan chatbot, yaitu persepsi kebergunaan, kepercayaan, dan norma subjektif. Berdasarkan hasil analisis hipotesis, disusun 10 rangkaian strategi menggunakan model integrasi IPA-Kano. Strategi-strategi yang diprioritaskan kemudian direkomendasikan untuk diterapkan oleh perusahaan operator seluler di Indonesia dalam mendukung keberlanjutan penggunaan teknologi chatbot dari sisi pelanggan.
The rapid development of technology and the use of artificial intelligence underscore the importance of retaining customers in the face of fierce competition, particularly in the telecommunications sector. One of the main applications of artificial intelligence that has been widely implemented is chatbots for customer service. However, in its implementation, there remains a gap between the quality of chatbot services developed and customer expectations, which can lead to doubts about continuing to use the technology. This study uses the Technology Acceptance Model (TAM) to predict the factors influencing the continuous intention to use chatbots as a customer service channel in cellular operator companies. The results of the analysis using PLS-SEM on 303 respondents of cellular operator customers in Indonesia show that there are three main predictors of continuous use of chatbots, which are perceived usefulness, trust, and subjective norms. Based on the hypothesis analysis results, 10 series of strategies using the IPA-Kano integration model is developed. The prioritized strategies are then recommended to be implemented by cellular operator companies in Indonesia to support the continuous use of chatbot technology from the customer's perspective."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Arry Yanuar
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2019
PGB 0599
UI - Pidato Universitas Indonesia Library
Ervan Augusto Mince
"Teknologi yang disebut sebagai AI (Artificial Inteligence atau kecerdasan buatan) diciptakan dengan tujuan agar manusia dapat berinteraksi dengan algoritma dan program yang kompleks namun dengan komunikasi yang natural layaknya berbicara dengan manusia lain. Serupa teknologi lain, AI memiliki kelebihan dan kekurangan yang tampak sebagai hasil dari interaksi antara manusia dengan AI, seperti yang tampak pada film pendek Unter Druck. Unter Druck merupakan sebuah film pendek yang dibuat oleh kanal YouTube Filmakademie Baden-Württemberg, yang menceritakan seorang seniman amatir yang meraih kesuksesan dengan bantuan mesin fotokopi yang memiliki kemampuan berpikir layaknya sebuah AI. Penelitian ini akan membahas tentang interaksi dan dampak dari interaksi antara manusia dengan AI yang tergambarkan pada film tersebut. Penelitian ini menggunakan teori mengenai paradoks yang menjelaskan tentang adanya kekecewaan yang ada dikarenakan perkembangan AI yang maju dan tingkat produktivitas yang tidak meningkat oleh Erik Brynjolfsson, Daniel Rock, dan Chad Syverson, dan teori lain mengenai jenis-jenis AI, pentingnya perkembangan AI bagi hidup manusia, dan apa yang bisa dilakukan untuk mengembangkan AI oleh Philip Boucher. Hasil penelitian menunjukkan bahwa interaksi antara manusia dengan AI dapat menguntungkan bagi manusia dalam berbagai aspek bila interaksi tersebut merupakan interaksi yang sehat, namun bila kekurangan AI seperti ketidakmampuan untuk menyaring informasi tidak diperbaiki, interaksi antara manusia dengan AI dapat berakibat fatal bagi manusia. Selain itu, sifat manusia yang serakah juga dapat berkontribusi terhadap munculnya interaksi yang tidak sehat antara manusia dengan AI, yang dapat berakibat buruk bagi manusia.
The technology known as AI (Artificial Intelligence) was created with the aim that humans can interact with complex algorithms and programs with natural communication processes as easy as talking to other humans. Like other technologies, AI certainly has advantages and disadvantages that will be shown as a result of the interaction between humans and AI, as seen in the short film Unter Druck. Unter Druck is a short film made by the YouTube channel Filmakademie Baden-Württemberg, which tells of an amateur artist who achieves success with the help of a photocopy machine that has the ability to think and act like an AI. Therefore, this study will discuss the interactions and impacts of the said interactions between humans and AI depicted in the film. This study uses a theory that explains of a certain paradox that dictates that there is a disappointment regarding the stagnant state of productivity, while AI developments has reached the point where it has never seen before by Erik Brynjolfsson, Daniel Rock, and Chad Syverson, and another theory by Philip Boucher that explains the many categories of AI, why AI is important for human lives, and what can we do to improve AI. The results of the study show that the interaction between humans and AI can benefit humans in various aspects if the interaction is a healthy interaction, but if AI deficiencies such as the inability to filter information are not corrected, the interaction between humans and AI can be fatal for humans. Aside from that, certain the human trait of greed can also contribute to the rising of such an unhealthy interaction between humans and AI, an interaction that can have an unpleasant result for humans."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Dafania Valentine
"Perkembangan teknologi telah memberikan kemudahan bagi sejumlah pihak, salah satunya dalam membangun hubungan pelanggan. Hubungan pelanggan dapat dibangun serta dipelihara melalui sistem yang terintegrasi antara CRM dan AI. Keduanya memberikan solusi bagi perusahaan maupun institusi lainnya untuk memperoleh data serta memenuhi kebutuhan pelanggan. Oleh sebab itu, tulisan ini ingin melihat efektivitas penggunaan CRM dan AI dalam mengelola pelanggan yang bertujuan untuk mengetahui kebutuhan maupun perilaku para pelanggannya. CRM yang telah terintegrasi oleh AI, memberikan manfaat yang besar dibandingkan CRM tradisional. Atas manfaat yang diperoleh, CRM yang terintegrasi dengan AI sangat membantu perusahaan dalam efisiensi waktu maupun biaya serta efektivitas dalam pemenuhan kebutuhan pelanggan serta penyelesaian permasalahan yang sedang dihadapi. Dengan demikian, penggunaan CRM dan AI secara bersamaan dinilai lebih efektif dibandingkan dengan CRM tradisional.
Technological developments have made things easier for several parties, one of which is building customer relationships. Customer relationships can be built and maintained through an integrated system between CRM and AI. Both provide solutions for companies and other institutions to obtain data and meet customer needs. Therefore, this paper wants to see the effectiveness of using CRM and AI in managing customers to know the needs and behaviors of customers. CRM that has been integrated with AI provides great benefits compared to traditional CRM. Due to the benefits obtained, CRM integrated with AI helps companies in terms of time and cost efficiency as well as effectiveness in meeting customer needs and resolving the problems they are facing. Thus, using CRM and AI together is considered more effective than traditional CRM."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
London: Harper & Row, 1987
006.3 INT
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library