Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 72377 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Siraj Syandi
"Latar Belakang: Pengukuran parameter Sefalometri Lateral yang menjadi bagian integral dalam penegakkan diagnosis yang selama ini dilakukan secara konvensional dengan kertas asetat dan alat tulis sebagai baku emas (gold standard), perlahan mulai digantikan dengan metode manual berbasis digital maupun dengan kecerdasan buatan yang menawarkan efisiensi dan mobilitas yang lebih baik. OneCeph™ dan WebCeph™ merupakan contoh aplikasi dan penyedia layanan tersebut. OneCeph™ merupakan aplikasi smartphone yang telah teruji akurasi dan reliabilitasnya dalam pengukuran parameter Sefalometri Lateral, sedangkan WebCeph™ merupakan aplikasi sekaligus web yang menyediakan layanan pengukuran dengan kecerdasan buatan. Hingga saat ini, belum banyak penelitian yang membandingkan secara langsung kedua metode pengukuran parameter Sefalometri Lateral yang berbeda tersebut dengan menjadikan salah satunya yang telah teruji keakuratan dan reliabilitasnya sebagai kebenaran dasar (ground truth) serta dengan menambahkan metode pengukuran berbasis kecerdasan buatan dengan koreksi manual. Tujuan: Menganalisis perbedaan hasil pengukuran parameter Sefalometri Lateral berbasis digital antara metode manual dengan kecerdasan buatan, serta kecerdasan buatan dengan koreksi manual. Metode: Sebanyak 90 Sefalogram Lateral yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi sebagai sampel dilakukan pengukuran terhadap 13 parameter menggunakan kedua aplikasi dengan ketiga metode berbasis digital, yaitu metode manual, metode kecerdasan buatan, dan metode kecerdasan buatan dengan koreksi manual. Uji intraobserver dan interobserver dilakukan dengan uji Intraclass Correlation Coefficient (ICC), perbedaan hasil pengukuran antar metode dianalisis dengan uji One-Way ANOVA dan Kruskal-Wallis. Hasil: 3 dari 13 variabel yang menunjukkan perbedaan bermakna (p<0,05) pada kelompok metode kecerdasan buatan terhadap dua kelompok lain, yaitu SNA, ANB, dan U1NA (Linear). Kesimpulan: Meskipun terdapat perbedaan bermakna hasil pengukuran parameter Sefalometri Lateral antara metode kecerdasan buatan dengan dua metode lain pada beberapa variabel, tetapi potensi serta efisiensi yang ditawarkan metode berbasis kecerdasan buatan cukup baik ketika dibandingkan dengan metode manual.

Background: The measuring Lateral Cephalometric parameters, which is an integral part of establishing a diagnosis, which has previously been carried out conventionally with acetate paper and writing instruments as the gold standard, is slowly starting to be replaced by digital-based manual methods and artificial intelligence which offer better efficiency and mobility. OneCeph™ and WebCeph™ are examples of such applications and service providers. OneCeph™ is a smartphone application that has been tested for accuracy and reliability in measuring Lateral Cephalometric parameters, while WebCeph™ is an application and web that provides measurement services with artificial intelligence. Objective: To analyze the differences in digital-based Lateral Cephalometric parameter measurement results between manual methods with artificial intelligence, and artificial intelligence with manual correction. Methods: A total of 90 lateral cephalograms that met the inclusion and exclusion criteria as samples were measured for 13 parameters using both applications with three digital-based methods, namely manual methods, artificial intelligence methods, and artificial intelligence methods with manual correction. Intraobserver and interobserver tests were carried out using the Intraclass Correlation Coefficient (ICC) test, differences in measurement results between methods were analyzed using the One-Way ANOVA and Kruskal-Wallis tests. Results: 3 of the 13 variables showed significant differences (p<0.05) in the artificial intelligence method group against the other two groups, namely SNA, ANB, and U1NA (Linear). Conclusion: Even though there are significant differences in the results of measuring Lateral Cephalometry parameters between the artificial intelligence method and the other two methods on several variables, the potential and efficiency offered by the artificial intelligence-based method is quite good when compared with the manual method."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Siraj Syandi
"Latar Belakang: Pengukuran parameter Sefalometri Lateral yang menjadi bagian integral dalam penegakkan diagnosis yang selama ini dilakukan secara konvensional dengan kertas asetat dan alat tulis sebagai baku emas (gold standard), perlahan mulai digantikan dengan metode manual berbasis digital maupun dengan kecerdasan buatan yang menawarkan efisiensi dan mobilitas yang lebih baik. OneCeph™ dan WebCeph™ merupakan contoh aplikasi dan penyedia layanan tersebut. OneCeph™ merupakan aplikasi smartphone yang telah teruji akurasi dan reliabilitasnya dalam pengukuran parameter Sefalometri Lateral, sedangkan WebCeph™ merupakan aplikasi sekaligus web yang menyediakan layanan pengukuran dengan kecerdasan buatan. Hingga saat ini, belum banyak penelitian yang membandingkan secara langsung kedua metode pengukuran parameter Sefalometri Lateral yang berbeda tersebut dengan menjadikan salah satunya yang telah teruji keakuratan dan reliabilitasnya sebagai kebenaran dasar (ground truth) serta dengan menambahkan metode pengukuran berbasis kecerdasan buatan dengan koreksi manual. Tujuan: Menganalisis perbedaan hasil pengukuran parameter Sefalometri Lateral berbasis digital antara metode manual dengan kecerdasan buatan, serta kecerdasan buatan dengan koreksi manual. Metode: Sebanyak 90 Sefalogram Lateral yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi sebagai sampel dilakukan pengukuran terhadap 13 parameter menggunakan kedua aplikasi dengan ketiga metode berbasis digital, yaitu metode manual, metode kecerdasan buatan, dan metode kecerdasan buatan dengan koreksi manual. Uji intraobserver dan interobserver dilakukan dengan uji Intraclass Correlation Coefficient (ICC), perbedaan hasil pengukuran antar metode dianalisis dengan uji One-Way ANOVA dan Kruskal-Wallis. Hasil: 3 dari 13 variabel yang menunjukkan perbedaan bermakna (p<0,05) pada kelompok metode kecerdasan buatan terhadap dua kelompok lain, yaitu SNA, ANB, dan U1NA (Linear). Kesimpulan: Meskipun terdapat perbedaan bermakna hasil pengukuran parameter Sefalometri Lateral antara metode kecerdasan buatan dengan dua metode lain pada beberapa variabel, tetapi potensi serta efisiensi yang ditawarkan metode berbasis kecerdasan buatan cukup baik ketika dibandingkan dengan metode manual.

Background: The measuring Lateral Cephalometric parameters, which is an integral part of establishing a diagnosis, which has previously been carried out conventionally with acetate paper and writing instruments as the gold standard, is slowly starting to be replaced by digital-based manual methods and artificial intelligence which offer better efficiency and mobility. OneCeph™ and WebCeph™ are examples of such applications and service providers. OneCeph™ is a smartphone application that has been tested for accuracy and reliability in measuring Lateral Cephalometric parameters, while WebCeph™ is an application and web that provides measurement services with artificial intelligence. Objective: To analyze the differences in digital-based Lateral Cephalometric parameter measurement results between manual methods with artificial intelligence, and artificial intelligence with manual correction. Methods: A total of 90 lateral cephalograms that met the inclusion and exclusion criteria as samples were measured for 13 parameters using both applications with three digital-based methods, namely manual methods, artificial intelligence methods, and artificial intelligence methods with manual correction. Intraobserver and interobserver tests were carried out using the Intraclass Correlation Coefficient (ICC) test, differences in measurement results between methods were analyzed using the One-Way ANOVA and Kruskal-Wallis tests. Results: 3 of the 13 variables showed significant differences (p<0.05) in the artificial intelligence method group against the other two groups, namely SNA, ANB, and U1NA (Linear). Conclusion: Even though there are significant differences in the results of measuring Lateral Cephalometry parameters between the artificial intelligence method and the other two methods on several variables, the potential and efficiency offered by the artificial intelligence-based method is quite good when compared with the manual method."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sardy S.
1992
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Amanda Kalyana Fasya
"Makalah ini membahas bagaimana persepsi dan adaptasi penggemar SM entertainment terhadap teknologi metaverse perusahaan. Mengingat pengalaman ini, akan bermanfaat untuk memahami strategi yang digunakan perusahaan hiburan dalam menanggapi preferensi konsumen yang berkembang dan teknik mutakhir yang mereka gunakan untuk memfasilitasi keterlibatan penggemar dengan konten pilihan mereka. Dalam hal ini, teknologi Artificial Intelligence (AI) dimasukkan ke dalam komersialisasi idola SM. Inovasi SM Entertainment, seperti konser online dan barang AI, telah membangkitkan minat yang luar biasa dalam komunitas K-Pop. Namun, konsep metaverse ini baru di industri hiburan yang baru masuk perbincangan media arus utama pada 2020). Dengan demikian, cara konsumen memahami dan beradaptasi dengan komersialisasi baru ini berbeda dari pengalaman konsumsi tradisional sebelumnya, yang menawarkan pengalaman yang lebih interaktif, personal, dan dapat diakses oleh konsumen K-pop. Pengetahuan ini memungkinkan kita untuk memahami lebih baik dan menghargai dinamika perubahan industri K-pop dan hubungannya dengan audiensnya. Memanfaatkan Teori Penggunaan dan Gratifikasi, makalah ini berfokus pada motivasi penonton dan kebutuhan untuk mengkonsumsi konser virtual SM Entertainment, dan barang-barang yang tergabung dengan AI menyiratkan konsep metaverse.

This paper discusses how SM entertainment fans’ perception and adaptation to the company’s metaverse technology. Given these experiences, it would be advantageous to understand the strategies that entertainment companies employ in response to developing consumer preferences and the cutting-edge techniques they use to facilitate fan engagement with their preferred content. In this case, Artificial Intelligence (AI) technology was incorporated into SM’s idols' commercialisation. SM Entertainment's innovations, such as online concerts and AI goods, have generated tremendous interest within the K-Pop community. However, the metaverse concept is new to the entertainment industry, which only entered the mainstream media discussion in 2020). Thus, how consumers perceive and adapt to this new commercialisation differs from the previous traditional consuming experience, which offers a more interactive, personalised, and accessible experience for K-pop consumers. This knowledge allows us to understand better and appreciate the changing dynamics of the K-pop industry and its relationship with its audience. Utilising the Uses and Gratification Theory, this paper focuses on audience motivation and needs to consume SM Entertainment’s virtual concert, and the AI-incorporated goods imply the metaverse concept."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Pradina Rachmadini
"Proyek ini bertujuan untuk menentukan peringkat tahan api dari dinding baja ringan di bawah kondisi api menggunakan aplikasi kecerdasan buatan. Dua bagian bagian saluran yang diberi lipatan (LCS) dan bagian saluran berongga flange (HFC) grade 500 dan kelas 250 disajikan dalam penelitian ini. LCS adalah jenis konvensional yang digunakan dalam bingkai baja ringan, sementara HFC memperkenalkan memiliki kinerja api yang unggul. Baru-baru ini pemodelan elemen hingga dan uji skala penuh telah digunakan untuk menentukan kinerja api dinding LSF. Meskipun demikian, pemodelan elemen hingga ditemukan memiliki prosedur yang rumit, dan uji skala penuh adalah eksperimen yang memakan waktu. Oleh karena itu, opsi alternatif sebagai pembelajaran mesin diperlukan untuk mengatasi situasi ini. Pendekatan jaringan saraf pembelajaran mesin akan diadopsi untuk melatih data. Masukan akan menjadi data aktual dari FEA dan proyek uji penuh skala sebelumnya. Temperatur dan suhu flensa dan flensa dingin seksi dari suatu bagian diperoleh sebagai input. Kapasitas pengurangan rasio bertindak sebagai output yang akan diprediksi dalam pembelajaran yang diawasi. Pelatihan dan uji coba dilakukan melalui jaringan saraf tiruan dengan menggabungkan parameter yang berbeda seperti fungsi kehilangan, menjaga faktor probabilitas, tingkat pembelajaran, jumlah lapisan, dan neuron. Rasio pengurangan kapasitas yang diperoleh dari pelatihan mesin dapat diplot dan dibandingkan keakuratannya dengan hasil FEA sebelumnya.

This project aims to determine fire resistance rating of Light Gauge Steel Frame (LSF) walls under fire condition using artificial intelligence application. Two section of lipped channel section (LCS) and hollow flange channel section (HFC) grade 500 and grade 250 is presented in this research. LCS is a conventional section used in LSF framing, while HFC introduced having superior fire performance. Recently finite element modelling and a full-scale test have been employed to determine fire performance of LSF walls. Nonetheless, finite element modelling was found to have a complicated procedure, and the full-scale test was a time-consuming experiment. Therefore, an alternative option as machine learning is necessary to overcome this situation. A neural network approach of machine learning will be adopted to train the data. The input would be the actual data from FEA and full-scale test previous project. Hot flange and cold flange temperature and dimension of a section are obtained as the input. Capacity reduction ratio act as an output that will be predicted in supervised learning. Training and testing trialare done through the artificial neural network by combining different parameters such as loss function, keep probability factor, learning rate, the number of layers, and neurons. Capacity reduction ratio attained from machine training can be plotted and compared its accuracy with previous FEA results."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eugene Clarance
"Diabetes melitus tipe 2 (DMT2) merupakan salah satu tipe diabetes yang telah menjadi permasalahan besar dalam dunia kesehatan. Salah satu pengobatan DMT2 yang mendegrasi enzim glukagon dan meningkatkan sekresi insulin adalah inhibitor Dipeptidil Peptidase-IV (DPP-IV).  Inhibitor DPP-IV yang sudah digunakan memiliki efek samping yang bahaya, seperti pankreatitis akut, arthalagia, dan gagal jantung. Pada penelitian ini, dilakukan pengembangan model Virtual Screening (VS) menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) untuk identifikasi inhibitor DPP-IV yang berpotensi. Pengembangan model VS dilakukan menggunakan konsep machine learning (ML) dan deep learning (DL). Pada penelitian ini, dilakukan 18 pengembangan model ML dan 8 model DL. Model VS DPP-IV yang optimal merupakan DNN dengan fitur Fingerprint dengan nilai parameter statistik lebih tinggi dari threshold VS optimal yaitu 0,85, dengan akurasi 0,91554, presisi 0,90815, sensitivitas 0,92319, selektivitas 0,90801, dan nilai F1 0,9156. Hyperparameter optimal model VS adalah tiga layer dengan jumlah neuron 2.000, 1.000, 100; nilai dropout 0; ukuran batch size 256; jumlah epoch 100; kecepatan learning rate 0,0001; dan tipe activation function merupakan RELU. Model VS DPP-IV dilakukan ujicoba terhadap database bindingDB dan didapat 24 ligan potensi. Berdasarkan perbandingan nilai binding affinity 24 ligan potensi terhadap ligan inhibitor DPP-IV menggunakan penambatan molekular, didapat satu ligan potensi berinteraksi dengan situs aktif S2 dan tujuh ligan potensi berinteraksi dengan situs aktif S3. Ligan tersebut memiliki nilai binding affinity lebih rendah dari ligan inhibitor DPP-IV yang FDA-approved dan lebih rendah dari -8 kcal/mol. Hasil ini menunjukkan bahwa model VS DPP-IV menggunakan AI dapat menjadi metode virtual screening dalam identifikasi inhibitor DPP-IV yang baru.

Diabetes mellitus type 2 (DMT2) is one of diabetes type that has been causing problems in the health sector. One of the DMT2 medications that can degrade glucagon enzyme and increase insulin secretion is a Dipeptydil Peptidase-IV (DPP-IV) inhibitor. However, DPP-IV inhibitor drugs result in unexpected side effects such as acute pancreatitis, arthralgia, and heart failure. This research developed a virtual screening (VS) model using Artificial Intelligence (AI) to identify potential DPP-IV inhibitors. VS models that were developed were 18 ML models and 8 DL models. DNN with fingerprint features was the VS model best optimal with statistical parameters that exceeds the optimum VS threshold value, which is 0,85, with accuracy 0,91554, precision 0,90815, sensitivity 0,92319, selectivity 0,90801, and F1 score 0,9156. Optimum VS model hyperparameter used a three-layered neuron with the neuron amount of each layer were 2000, 1000, and 100; zero dropout, 256 batch size, 100 epochs, learning rate 0,0001 with RELU as activation function. DPP-IV VS model was used to predict potential ligands using bindingDB and showed 24 ligands with an AI confidence level above 0.98. Based on the binding affinity comparison with DPP-IV inhibitors by molecular docking, it resulted one ligand interacting with active site S2 and seven ligands interacting with active site S3. These ligands had lower binding affinity value compared to FDA-approved DPP-IV inhibitor by docking. The result of this research showed that the DPP-IV VS model using AI could be a new VS model in identifying new DPP-IV inhibitors."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Winston, Patrick Henry
Reading: Addison-Wesley, 1993
006.3 WIN a
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Andrew, A.M.
[Place of publication not identified]: Abacus Press, 1983
006.3 AND a
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Rich, Elaine
New York: McGraw-Hill, 1983
006.3 RIC a
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Winston, Patrick Henry
Massachussets: Addison-Wesley Publishing Comp., 1984
006.3 WIN a
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>