Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 23216 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Cheng, Lammers
Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 1974
738.3 CHE a
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Nelson, Glenn C.
New York: Rinehart and Winston, 1960
738.14 NEL c
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Barsoum, Michel W.
New York: McGraw-Hill, 1997
666 BAR f
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Amsterdam: Elsevier, 1980
666 ENE
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Kingery, W.D.
New York: John Wiley & Sons, 1976
666 KIN i
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Harjanto
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Ekowati Sundari
"Keramik sebagai benda kuno banyak temukan di Indonesia, yang antara lain berasal dari Cina, Vietnam, Thailand, Jepang, Myanmar, Eropa, dan Timur Tengah. Pertanggalannya yang paling tua dari 206 Sebelum Masehi dan yang termuda sampai awal abad ke-20 Masehi. Dibuat dari tanah liat (earthenware), batuan (stoneware), dan porselin (porcelain). Keramik tersebut ada yang satu warna (monochrome) dan beberapa warna (polychrome), Sifatnya tidak mudah pecah atau rusak, karena bahan dan prosesnya yang baik. Dari kerarnik dapat diketahui pertanggalan dan tempal asal pembuatannya dengan memperhatikan aspek-aspek yang ada. Temuan keramik di dalam penelitian arkeologi adalah dapat membantu menentukan pertanggalan relatif, misalnya sebuah situs.
Dalam pembahasan di sini, adalah mengkaji koleksi keramik Museum Nasional Jakarta, yang berasal dari Cina dari masa dinasti Ming (1368-1644), yang dibuat dari porselin dan termasuk polychrome. yaitu berwarna biru-putih. Warna biru yang dilukiskan pada latar porselin putih. Lukisannya berwarna biru yang berupa ragam hias yang bersumber dari kepercayaan. Ragam hias yang dilukis merupakan gambar-gambar perlambangan yang mempunyai banyak arti. Hasil pengolahan data terdapat ragam hias tanaman, binatang, binatang mitos, figur, kepercayaan (agama), gejala alam, huruf, dan struktur. Data keramiknya berjumlah 111 koleksi. Bentuk yang terbanyak adalah piring, yang berjumlah 41 koleksi dan ragam hias terbanyak adalah binatang mitos naga, kilin, dan burung hong, yang berjumlah atau terdapat pada 31 koleksi. Salah satu contoh adalah naga yang antara lain merupakan lambang kesuburan atau dilarnbangkan sebagai pria. Sejak masa dinasti Han (206-220 SM), naga menjadi lambang dari kaisar sebagai anak dari surga dan naga bercakar lima hanya boleh dipakai oleh raja.
Konsep kepercayaan awal di Cina yang berkembahg sejak masa dinasti Shang (1766-1401 SM), yaitu sejak ditemukan aksara untuk pertamakalinya dan menjadi dasar pemikiran mereka hingga sekarang. Gagasan dasar yang membimbing bangsa Cina untuk mengembangkan tradisi seni adalah ajaran dari kepercayaan tersebut, antara lain adalah alam gaib, nenek moyang, dewa tertinggi, para dewa lain di bawahnya Kemudian menjadi dasar dalam perkembangan selanjutnya yaitu munculnya ajaran Konghucu (abad ke-4-5 SM) yang menekankan hubungan antar manusia (humanisme) dan ajaran Tao (abad ke-G SM) yang menekankan keseimbangan alam semesta (naturalisme). Media dari kepercayaan tersebut dapat berupa logam, keramik, lukisan, kesusasteraan, arsitektural, area, tekstil, dan sebagainya. Kebudayaan Cina sepanjang sejarah, dapat berjalan terus dan bertahan walaupun dalam kondisi sulit, seperti peperangan, pergantian dinasti, alam yang tidak ramah, dan pembangunan kanal, istana, serta tembok besar. Mempelajari materi kebudayaan Cina, berarti mempelajari kepercayaan mereka."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2005
T15340
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Norton, F.H.
Reading, Mass: Addison-Wesley, 1974
666.1 NOR e (1);666.1 NOR e (2)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Pelleg, Joshua
"This textbook is unique at present, since no other book on this subject currently exists. It is composed of two parts: Part I on the Fundamentals of Diffusion and Part II on Diffusion in Ceramics (Experimental).
Part I is quite general, explaining the basics of diffusion as first presented in a
scholarly manner by Adolf Fick, in whose steps diffusion researchers the world over
have been walking for decades. Following his fundamental laws of diffusion,
progress has been made in the field by internationally distinguished theoreticians
and experimentalists. Undoubtedly, the current stage in understanding of diffusion was reached as the result of precise measurements of diffusion coefficients in
corroboration of basic theories. Although most of the experiments were initially
performed on ‘well-behaved’ metals, such as the noble metals, later diffusion
coefficient measurements extended to other metals and alloys and then to all solids,
including ceramics. In order to understand lattice diffusion and to avoid the contribution
of short-circuit diffusion (mainly in grain boundaries), single crystals were
used alongside polycrystalline solids."
Switzerland: Springer International Publishing, 2016
e20528499
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Shackelford, James F.
Australia: Gordon and Breach Science , 1999
617.95 SHA b
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>