Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 132508 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Girsang, Melva Viona
"Penelitian ini menguji apakah struktur kepemilikan dan independensi dewan komisaris berpengaruh terhadap prilaku pengambilan risiko (risk-taking behaviour) perusahaan non keuangan di Indonesia. Struktur kepemilikan yang diuji adalah kepemilikan negara, kepemilikan asing, kepemilikan manajerial, dan kepemilikan institusional. Selain itu, penelitian ini juga menguji apakah invesment opportunity dan independensi dewan komisaris memoderasi hubungan antara struktur kepemilikan dan risk-taking behaviour. Sampel penelitian adalah perusahaan non-keuangan yang terdaftar di BEI dengan periode penelitian 2017-2023. Hasil penelitian menunjukkan kepemilikan institusional berpengaruh positif terhadap risk-taking behaviour. Tidak ditemukan pengaruh signifikan kepemilikan negara, kepemilikan asing, dan kepemilikan institusional terhadap risktaking behaviour. Investment opportunity juga ditemukan tidak memoderasi hubungan struktur kepemilikan dan risk-taking behaviour. Independensi dewan komisaris terbukti memperlemah hubungan positif kepemilikan asing dengan risk-taking behaviour. Namun independensi dewan komisaris tidak terbukti memoderasi hubungan kepemilikan negara, kepemilikan asing, dan kepemilikan institusional dengan risk-taking behaviour.

This study examines whether ownership structure and independent commissioners influence the risk-taking behavior of non-financial firms in Indonesia. The ownership structures analyzed include state ownership, foreign ownership, managerial ownership, ix and institutional ownership. Additionally, the study investigates whether investment opportunity and the independence of the board of commissioners moderate the relationship between ownership structure and risk-taking behavior. The research sample consists of non-financial firms listed on the Indonesia Stock Exchange (IDX) during the 2017–2023 period. The findings reveal that institutional ownership has a positive effect on risk-taking behavior. However, no significant effect was found for state ownership, foreign ownership, or managerial ownership on risk-taking behavior. Furthermore, investment opportunity was not found to moderate the relationship between ownership structure and risk-taking behavior. The independence of the board of commissioners was shown to weaken the positive relationship between foreign ownership and risk-taking behavior. However, independent commissioners did not moderate the relationships between state ownership, managerial ownership, and institutional ownership with risktaking behavior."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indinesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lana Meutia
" ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh keberagaman gender direksi dan kepemilikan manajerial terhadap corporate risk taking. Penelitian dilakukan menggunakan sampel perusahaan manufaktur yang tercatat di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2010 hingga 2013 dengan menggunakan purposive sampling. Metode pengujian hipotesis pada penelitian ini menggunakan metode regresi berganda data panel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keberagaman gender direksi dan proporsi kepemilikan manajerial tidak berpengaruh terhadap corporate risk taking. Hal ini kemungkinan karena kedua variabel tersebut di Indonesia jumlahnya masih rendah sehingga tidak mempengaruhi keputusan pengambilan risiko yang diambil perusahaan.
ABSTRACTThis study aimed to analyze the influence of board of directors rsquo gender diversity and managerial ownership on corporate risk taking. Sample of this study is manufacturing companies listed in the Indonesia Stock Exchange in 2010 to 2013 by using purposive sampling method. This study use multiple regressions method of panel data. The results show that gender diversity on board of directors and managerial ownership have no significant effect on the corporate risk taking. Its likely because of relatively low percentage of both variables in Indonesia so they do not affect corporate risk taking decision."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
S63555
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sekar Langit Yuanandi
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh struktur kepemilikan terhadap perilaku risk taking pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2013 hingga 2015 dengan total observasi sebanyak 390 perusahaan. Risk taking perusahan diukur menggunakan proksi volatilitas pendapatan perusahaan selama lima tahun. Terdapat dua tipe struktur kepemilikan perusahaan yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu kepemilikan keluarga dan kepemilikan asing. Dengan menggunakan metode Fixed Effect didapatkan hasil bahwa kedua struktur kepemilikan, yakni struktur kepemilikan keluarga dan kepemilikan asing berpengaruh signifikan negatif terhadap perilaku risk taking perusahaan.

his study aims to investigate the influence of ownership structure against corporate risk taking behavior by using 390 observations data of manufacturing firms which are listed in Indonesia Stock Exchange from 2013 to 2015. Corporate risk taking proxy is measured using volatility of firm's earning over five year periods. There are two types of ownership structure used in this study, family ownership and foreign ownership. Using fixed effect method, this research found that family ownership and foreign ownership have negative significant influence on corporate risk taking."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
S68616
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Naufal Ispratama Pradipta
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahuipengaruh struktur kepemilikan dan tata kelola perusahaan terhadaprisk taking sebelum periode krisis tahun 2006-2007 dan peningkatan struktur modal selama periode krisis tahun 2008-2009 pada institusi keuanganyang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2006-2009.Penelitian ini mengacu pada penelitian yang dilakukan oleh Erkens et al. (2012). Pengujian hipotesis menggunakanregresi linear berganda dengan sampel 50 institusi keuangan.
Penelitian ini mengacu pada penelitian yang dilakukan oleh Erkens et al. (2012). Penelitian ini membahas mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi risk taking sebelum periode krisis dan peningkatan struktur modal selama periode krisis. Faktor-faktor tersebut yaitu kepemilikan institusi, pemegang saham terbesar, keterwakilan pemegang saham di komisaris, dan tata kelola perusahan. Penelitian ini kan melihat bagaimana peran dari dominasi pemegang saham dari tiga faktor diawal dan peran dari tata kelola perusahaa sebagai pengawas perusahaan.

This research aims to know the effect of ownership structure and corporate governance toward pre-crisis risk taking and equity capital raising during crisis of financial institution listed at Indonesia Stock Exchange period 2006-2009.This study refers to Erkens et al. (2012). Hypotheses testing used multiple regression using 50 sample of financial institution.
This study refers to Erkens et al. (2012). This study discuss about impact of pre-crisis risk taking and capital raising during crisis, such as ownership structure, large shareholder, share-friendly board, and corporate governance. This study shows how ownership dominan (ownership interest) on risk implementation and capital policies. And adition, this study shows corporate governance?s role which to control manager?s decision.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S45159
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marina Annisamulya
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh perilaku risk taking terhadap tingkat investment efficiency dengan efektivitas dewan komisaris dan keberadaan komite pemantau risiko sebagai moderasi. Perusahaan yang memiliki tingkat perilaku risk taking yang tinggi akan cenderung melakukan investasi meskipun proyek investasi tersebut memiliki Net Present Value negatif. Efektivitas dewan komisaris dan adanya komite pemantau risiko dalam perusahaan diprediksi dapat mempengaruhi investment efficiency. Penelitian dilakukan menggunakan metode regresi multinomial logistik dengan sampel 307 perusahaan 921 observasi yang terdaftar di BEI tahun 2013-2015. Hasil penelitian menunjukkan semakin tinggi perilaku risk taking akan meningkatkan kemungkinan over-investment. Akan tetapi, semakin rendah perilaku risk taking tidak terbukti meningkatkan kemungkinan under-investment. Efektivitas dewan komisaris terbukti memperlemah pengaruh positif perilaku risk taking terhadap kemungkinan terjadinya over-investment. Akan tetapi, efektivitas dewan komisaris tidak terbukti memperlemah pengaruh negatif perilaku risk taking terhadap kemungkinan terjadinya under-investment. Keberadaan komite pemantau risiko terbukti memperlemah pengaruh negatif perilaku risk taking terhadap kemungkinan terjadinya under-investment. Namun keberadaan komite pemantau risiko tidak terbukti memperlemah pengaruh positif perilaku risk taking terhadap kemungkinan terjadinya over-investment

ABSTRACT
The research objective is to examine the effect of risk taking to investment efficiency with board of commissioners rsquo effectiveness and the presence of risk monitoring committee as the moderating variable. Firm with higher level of risk taking tend to invest in a project, even such project probably giving them negative Net Present Value. Board of commissioners rsquo effectiveness and the presence of risk monitoring committee in a firm are also predicted to have impact on investment efficiency. Therefore, the effect of risk taking on investment efficiency through board of commissioners rsquo effectiveness and risk monitoring committee are predicted. In this research, we use multinomial logistic model. This research takes 307 companies 921 observations that are listed in Indonesia rsquo s Stock Exchange BEI from 2013 to 2015. The empirical study shows that higher risk taking more likely to increase the probability of being in over investment. However, there are no significant effect on negative relationship between risk taking and the likelihood of being in under investment. Board of commissioners rsquo effectiveness weaken the positive effect of risk taking and the likelihood of being in over investment but board of commissioners rsquo effectiveness didn rsquo t weaken the negative relationship between risk taking and likelihood of being in under investment. The presence of risk monitoring committee significantly weakens the negative relationship between risk taking and the likelihood of being in under investment but the presence of risk monitoring committee didn rsquo t weaken the positive relationship between risk taking and the likelihood of being in over investment."
2017
S69490
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jeremia Halomoan Maralus
"Studi ini bertujuan untuk meneliti pengaruh ukuran direksi, independensi direksi, dan keragaman direksi terhadap pengambilan risiko perusahaan pada perusahaan sektor perbankan di Indonesia periode 2016 hingga 2020. Sampel terdiri atas 43 perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Metode penelitian yang digunakan adalah regresi panel data dengan metode estimasi fixed effect model. Penelitian ini menemukan bahwa ukuran direksi memiliki pengaruh signifikan terhadap pengambilan risiko perusahaan perbankan di Indonesia. Namun, independensi direksi dan keragaman direksi tidak terbukti memiliki pengaruh signifikan terhadap pengambilan risiko perusahaan perbankan di Indonesia.

This study aims to examine the effect of board size, board independence, and board diversity on firm’s risk taking in banking sector companies for the period 2016 to 2020. The sample consists of 43 banking companies listed on the Indonesia Stock Exchange. This research used panel data which was later run using fixed effect model data. This study find that board size has a significant impact on firm’s risk taking in banking companies in Indonesia. However, board independence and board diversity have no significant impact on firm’s risk taking in banking companies in Indonesia."
Depok: Fakultas Ekonomi dan BIsnis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Angya Alodya
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk melihat dampak dari kepemilikan asing dan negara
pada risiko bank. Analisis regresi panel data digunakan pada 28 sampel bank
komersil dari Indonesia dan Thailand selama periode 2008-2014. Metode regresi
menggunakan regresi panel dengan generalized least square. Hasil dari penelitian
ini menunjukan 3 (tiga) temuan. Yang pertama, jika dilihat dari risiko kebangkrutannya,
bank kepemilikan asing maupun bank kepemilikan negara tidak mempengaruhi
risiko kebangkrutan secara signifikan. Penemuan kedua, jika dilihat dari risiko
asetnya, bank kepemilikan asing berkorelai negatif terhadap risiko aset sedangkan
kepemilikan negara berkorelasi positif. Penemuan yang terakhir, jika dilihat dari
tingkat kecukupan modal, bank kepemilikan negara cenderung memiliki tingkat kecukupan
yang lebih baik dibandingkan bank kepemilikan asing

ABSTRACT
This paper aims to investigate the impact of foreign and state ownership on
banking risk. Panel data regression analysis is applied to a sample of 28 commercial
banks from Indonesia and Thailand during the 2008?2014 period. The panel data
approach with generalized least square model is employed in this research. This
paper have three important findings. The first result, in terms of insolvency risk,
both foreign or state ownership does not affect significantly to the insolvency risk.
The second finding, in terms of risk assets, foreign ownership correlates negatively
to risk assets while the state ownership positively correlated. The last finding, in
terms of level of capital adequacy, banks in state ownership tend to have a better
adequacy than foreign ownership"
2016
S64900
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Seraphine Nathania
"ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh struktur kepemilikan perusahaan dan independensi Dewan Komisaris terhadap tingkat pengungkapan tanggung jawab sosial. Teori-teori utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori tata kelola perusahaan (Corporate Governance), teori kepemilikan (Ownership Theory), dan teori pemangku kepentingan (Stakeholder Theory). Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah delapan belas (18) perusahaan yang bergerak di sektor pertambangan dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama rentang waktu 2010 hingga 2012. Hasil uji statistik menggunakan metode Pooled Least Square menunjukkan bahwa struktur kepemilikan memberikan pengaruh yang berbeda-beda terhadap tingkat pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan.


ABSTRACT

The objective of this study is to observe the effect of corporate ownership structure and board independence on the level of corporate social responsibility (CSR) disclosure. The main theories used in this study are corporate governance theory, ownership theory, and stakeholder theory. Samples taken for this study are eighteen mining companies which are listed on Bursa Efek Indonesia (BEI) period 2010 to 2012. The result of statistic test using Pooled Least Square shows us that ownership structure affect the level of CSR disclosure in a different way.

"
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S55323
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Novihana Noor Pradita
"Perusahaan dengan struktur kepemilikan terkonsentrasi umumnya ditemukan di Asia Tenggara. Di Indonesia, kendali terbesar perusahaan berasal dari keluarga. Kepemilikan terkonsentrasi dapat menyebabkan masalah keagenan antara pemegang saham pengendali dan pemegang saham non-pengendali di mana, pemegang saham pengendali bersama-sama dengan manajemen, dapat membuat keputusan yang membawa keuntungan pribadi dengan mengorbankan pemegang saham non-pengendali misalnya dengan berinvestasi pada proyek-proyek dengan risiko tinggi atau dikenal sebagai overinvestment. Penelitian ini menjelaskan pengaruh kehadiran direksi dan komisaris independen pada hubungan antara kepemilikan keluarga dan investasi berlebihan. Menggunakan perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari 2011 hingga 2017 sebagai sampel penelitian, kehadiran direktur independen berhubungan negatif dengan overinvestment. Dari hasil regresi, hanya direksi independen yang ditemukan memiliki efek moderasi dalam melemahkan hubungan positif antara kepemilikan keluarga dan overinvestment. Efek ini terlihat lebih jelas jika kepemilikan keluarga di perusahaan rendah. Hal ini disebabkan apabila kepemilikan keluarga di perusahaan rendah, proses pemilihan dewan direksi dapat lebih objektif sehingga kemungkinan sejumlah direktur independen duduk di dewan direksi jauh lebih besar. Dengan demikian efek moderasi oleh direksi independen akan lebih besar di perusahaan dengan kepemilikan keluarga yang lebih rendah.

Firms with concentrated ownership structures are commonly found in Southeast Asia. In Indonesia, the biggest control of the firm comes from the family. Concentrated ownership can lead to agency problem between controlling shareholders and non-controlling shareholders where, controlling shareholders together with management, can make decisions which bring personal benefit at the expense of non-controlling shareholders for example by investing on projects with negative NPV or known as overinvestment. This study explains the effect of the presence of directors and independent commissioners on relationship between family ownership and overinvestment. Using firms listed on Indonesia Stock Exchange from 2011 to 2017 as research samples, the presence of independent director is negatively related to overinvestment. From the regression results, only independent directors were found to have a moderating effect in weakening the positive relationship between family ownership and overinvestment. This effect is seen more clearly if family ownership in the company is low. This is because if family ownership in the company is low the process of selecting a board of directors can be more objective so that the possibility of a number of independent directors sitting on the board of directors is much greater. Thus the effect of moderation by independent directors will be greater in companies with lower family ownership."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T53478
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andini Eka Fithriyani
"Penelitian bertujuan untuk menganalisa pengaruh komposisi gender direksi kepemilikan keluarga dan kepemilikan negara terhadap pengambilan risiko perusahaan periode 2009-2013. Dengan menggunakan metode fixed effect dan sampel perusahaan non-finansial yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, penelitian ini menemukan bahwa tidak terdapat perbedaan pengambilan risiko antara perusahaan yang memiliki proporsi 100 direksi pria dengan perusahaan yang memiliki proporsi direksi wanita, BUMN mengambil risiko yang ebih tinggi dibandingkan dengan non-BUMN, perusahaan keluarga mengambil risiko yang lebih tinggi dibandingkan dengan non-keluarga.
Analisa variabel interaksi dalam penelitian menunjukkan bahwa respon pengambilan risiko pengambilan risiko lebih kuat pada direktur utama pria dalam perusahaan keluarga dibandingkan dengan perusahaan non-keluarga, pengambilan risiko perusahaan memiliki respon yang lebih lemah pada direktur utama pria dalam perusahaan BUMN dibandingkan dengan direktur utama pria dalam perusahaan non-BUMN, tidak terdapat perbedaan respon pengambilan risiko perusahaan antara perusahaan keluarga yang memiliki 100 direksi pria dengan perusahaan non-keluarga yang memiliki 100 direksi pria, dan respon pengambilan risiko lebih lemah secara marjinal pada BUMN yang memiliki 100 direksi pria dibandingkan dengan perusahaan non-BUMN yang memiliki 100 direksi pria.

The study aims to analyze the effect of Board of Director BOD gender composition, family ownership, state ownership, and president director gender on corporate risk taking. Utilizing fixed effect method and 1345 observations of non financial companies in Indonesia during 2009 2013, this study investigates that there is no difference in corporate risk taking between male only boards and non male only boards, State Owned Enterprises SOE take higher risk than non SOE, and family firms take higher risk than non family firms.
The analysis of interaction variables shows that corporate risk taking effect is stronger in male president directors within family firms than it is in male president directors within non family firms, corporate risk taking effect is weaker in male president directors within SOE than it is in male president directors within non SOE, there is no difference in corporate risk taking effect between male only boards in family firms and male only boards in non family firms, and corporate risk taking effect is marginally weaker in male only boards within SOE than it is in male only boards within non SOE.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
S69985
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>