Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 96855 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hasnaa Alyaa Yusriyyah
"Jawa merupakan sentra pertanian di Indonesia, namun rumah tangga usaha pertanian di Jawa belum sejahtera karena masih didominasi oleh rumah tangga petani dengan lahan minim. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi kesejahteraan rumah tangga usaha pertanian di Jawa menggunakan data Sensus Pertanian 2023. Studi ini menggunakan metode Ordinary Least Squares (OLS) dengan pendekatan cross-section untuk menguji pengaruh faktor tenurial, institusional, dan sosiodemografi terhadap kesejahteraan rumah tangga usaha pertanian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor tenurial, institusional, dan sosio-demografi signifikan terhadap kesejahteraan rumah tangga usaha pertanian melalui penurunan angka rumah tangga usaha pertanian lahan minim dengan arah beragam pada level tingkatan. Penelitian ini merekomendasikan pentingnya kebijakan yang lebih efektif dan terarah dalam mendukung akses lahan dan peran institusional untuk rumah tangga usaha pertanian di Jawa.

Java is a key agricultural hub in Indonesia; however, agricultural households in Java remain vulnerable, as they are still predominantly characterized by minimal land ownership. This study aims to analyze the factors influencing the welfare of agricultural households in Java using data from the 2023 Agricultural Census. An Ordinary Least Squares (OLS) method with a cross-sectional approach was employed to examine the effects of tenurial, institutional, and sociodemographic factors on household welfare. The results show that tenurial, institutional, and sociodemographic factors significantly affect agricultural household welfare by reducing the prevalence of minimal land ownership, although the direction of influence varies across levels. This study emphasizes the importance of more effective and targeted policies to support land access and strengthen institutional roles for agricultural households in Java."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indinesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Canyon Keanu Can
"Nutrisi sangat penting dalam menentukan kesehatan, produktivitas, dan hasil kesejahteraan lainnya. Namun, studi tentang perubahan antargenerasi dalam kesejahteraan sebagian besar terfokus pada pendapatan, pengeluaran, dan pendidikan, yang mengabaikan transmisi nutrisi dan kesehatan. Dengan demikian, penelitian ini menggunakan data longitudinal yang beragam dalam Survei Kehidupan Keluarga Indonesia (IFLS) untuk mengeksplorasi berbagai aspek mobilitas nutrisi antar generasi dan hubungannya dengan pertanian, hasil antropometrik, pengeluaran, dan dinamika lain dalam data. Riset ini menggunakan metodologi generalised ordered logit, beberapa regresi OLS, dan berbagai delta regressions untuk melihat bagaimana kesejahteraan orang tua mempengarhui kesejahteraan anaknya. Hasil regresinya menunjukkan bahwa ada beberapa hubungan antargenerasi antara nutrisi dan pengeluaran untuk makanan. Terutama, penelitian ini mengungkapkan bahwa migrasi desa-kota dan perpindahan keluar dari sektor pertanian berdampak negatif terhadap perubahan antargenerasi, yang mengakibatkan nutrisi yang lebih buruk untuk anak-anak. Studi ini juga mengungkapkan bahwa kualitas nutrisi menjadi lebih penting dari kuantitas nutrisi. Temuan ini menimbulkan pertanyaan kritis tentang teori ekonomi klasik, ketahanan pangan, kemiskinan, dan ketidaksetaraan, dan mengungkap area penelitian yang belum dipelajari. Secara keseluruhan, hasil studi ini menekankan pentingnya mempelajari dimensi non-moneter dari mobilitas antargenerasi, karena pertanyaan tersebut menjadi sangat penting untuk mencapai perkembangan berkelanjutan dalam kesejahteraan.

Nutrition is central in determining health, productivity, and other welfare outcomes. Yet, studies on intergenerational changes in welfare have largely focused on incomes, expenditures, and education, overlooking transmissions of nutritional and health outcomes. Thus, this study takes advantage of the diverse longitudinal data in the Indonesian Family Life Survey (IFLS) to explore various aspects of intergenerational nutritional mobility and its relationships with agriculture, anthropometrics outcomes, expenditures, and other dynamics in the data. Matching parents' outcomes in 1993 with their children's outcomes in 2014, a generalised ordered logit, several OLS regressions, and various delta regressions are run. Results find that there exists some intergenerational persistence in both nutritional outcomes and food expenditures. Notably, the study reveals that rural-urban migration and movement out of agriculture negatively impacts intergenerational changes, resulting in worse nutritional outcomes for children. It also reveals that significance of the quality of nutrition increasingly trumps the quantity of nutrition. These findings raise critical questions about classic economic theories, food security, poverty, and inequality, and uncovers significant unstudied areas of research. Together, the results emphasize the importance of studying non-monetary forms of intergenerational mobility, as it lies at the center of the question of how to sustainably and equally continue to grow prosperity."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ony Aisyarani
"Kemiskinan adalah fenomena multidimensi dan dalam konteks Indonesia umumnya didominasi oleh kemiskinan pada sektor pertanian. Ketidakmampuan pada aspek-aspek non moneter yang penting seperti kesehatan, pendidikan dan standar hidup dapat menghambat kapabilitas seseorang dan pada gilirannya menentukan status kemiskinan. Penelitian ini menggunakan data Survei Pendapatan RTUP (SPP) 2013 dari BPS dan bertujuan untuk mengukur status kemiskinan multidimensi RTUP di Indonesia dengan metode Alkire-Foster serta menganalisis faktor-faktor yang memengaruhinya. Hasil analisis regresi logistik biner menunjukkan bahwa RTUP yang berisiko tinggi untuk mengalami kemiskinan multidimensi adalah RTUP yang dikepalai perempuan, berumur muda, tingkat pendidikannya rendah, memiliki jumlah anggota rumah tangga yang banyak, miskin moneter, tinggal di luar Jawa, bukan anggota kelompok tani, tidak memanfaatkan layanan bank/koperasi dan mengalami kesulitan dalam menjual hasil pertanian. Temuan lain dari penelitian ini menunjukkan terdapat 57,4 persen RTUP miskin multidimensi yang tidak miskin moneter, sebaliknya terdapat 82,5 persen RTUP miskin moneter yang tidak miskin multidimensi. Kedua pengukuran kemiskinan ini bersifat saling melengkapi dan membutuhkan intervensi kebijakan yang berbeda. Implikasi kebijakan penanggulangan kemiskinan dari hasil penelitian ini mencakup penggunaan hasil pengukuran kemiskinan multidimensi, peningkatan penyuluhan pertanian, pemberdayaan kelompok tani, peningkatan akses kredit ke lembaga keuangan bukan bank dan pembangunan infrastruktur khususnya di luar Jawa.

Poverty is a multidimensional phenomenon and in Indonesia context, it has been mainly dominated by agricultural poverty. Vulnerability towards deprivation on crucial non-monetary aspects such as health, education and living standard may deter people in developing his capability thus affecting poverty status. This study uses Agricultural Household Income Survey 2013 from Statistics Indonesia and aims to measure multidimensional poverty status among agricultural households in Indonesia through Alkire-Foster method and analyze factors affecting it. The binary logit estimation shows that agricultural household that highly risk to be multdimensional poor are founded in those who are headed by female, young aged, low educated, large household sized, monetary poor, live outside Java, not involve in farmer association, not use either bank or union services and have difficulty in selling their crops. Another finding reveals that 57.4 percent agricultural households who are multdimensional poor identified as not-monetary poor. Otherwise, 82.5 percent agricultural households who are monetary poor identified as not-multidimensional poor. Both of these poverty measurements are complementary and require different policy interventions. The poverty allevation policy implications of this study include the use of multidimensional poverty measurement result, farmer association empowerment, non-bank financial institutions credit access improvement and infrastructure development, especially outside Java."
Depok: Universitas Indonesia, 2016
T45934
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Faizal Rahmanto Moeis
"ABSTRACT
The economic conventional wisdom stated by Arthur Lewis in his dual sector theorem says that people that work in the agriculture traditional sector that move out to non agriculture modern sector will be better off due to the modern sector having higher productivity. This also applies to farmland as farmland should be reinvested into capital that gives higher returns. In Indonesia, the number of agriculture workers have continually decreased in the last decade. This process is also accompanied by the decrease of average farmland ownership of households. These two phenomena show that the farmers are completely leaving agriculture sector and in hand with Lewis rsquo s theorem. However, can we guarantee they are better off Observing the last three waves of IFLS Indonesia Family Life Survey and applying the poverty line of 3.2 PPP capita month the writer investigates the factors that influence poverty and welfare dynamics of agriculture household. The writer rsquo s econometric evidence confirms that the movement of agriculture has decreased the probability of poverty and positive effects on welfare only in the early decade 2000 2007. From 2007 2014 and in the long run, the effects of the movement are not significant. On the other hand, farmland ownership continues to have an important role for agriculture households as their main livelihood. Higher Education and agriculture assets show a decrease of probability of being poor. These findings suggest that moving out of agriculture is not the solution to improve farmers well being in the current situation. Keeping farmland ownership, investment in human capital, and modernization of agriculture should be the main focus in agriculture development.

ABSTRACT
Pemikiran konvensional ekonomi yang dinyatakan oleh Arthur Lewis di dalam teori dual sector-nya mengatakan bahwa orang yang bekerja di sektor pertanian tradisonal yang pindah keluar ke sektor non-pertanian modern akan lebih baik dikarenakan sektor modern memiliki produktivitas yang lebih tinggi. Hal ini juga berlaku terhadap lahan dimana lahan seharusnya diinvestasi ulang menjadi kapital yang memberikan pengembalian yang lebih tinggi. Di Indonesia, jumlah dari pekerja pertanian secara terus-menerus menurun dalam satu dekade terakhir. Proses ini diiringi dengan berkurangnya rata-rata kepemilikan lahan rumah tangga. Kedua fenomena tersebut memperlihatkan bahwa petani sudah benar-benar meninggalkan sektor pertanian sesuai dengan teori Lewis. Namun, apakah dapat dijamin mereka lebih baik? Mengobservasi tiga gelombang IFLS Indonesia Family Life Survey terakhir dan menggunakan garis kemiskinan 3.2 PPP/kapita/bulan, penulis meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi dinamika kemiskinan dan kesejahteraan rumah tangga pertanian. Bukti ekonometrika penulis dapat mengonfirmasi bahwa pergerakan keluar dari pertanian mengurangi probabilitas kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan hanya pada awal dekade 2000-2007. Dari 2007-2014 dan dalam jangka panjang, efek dari pergerakan keluar pertanian tidak signifikan. Di sisi lain, kepemilikan lahan tetap memiliki peran penting bagi rumah tangga pertanian sebagai sumber mata pencaharian. Pendidikan dan kepemilikan aset pertanian yang lebih tinggi menunjukkan penurunan probabilitas menjadi miskin. Penemuan ini menimbulkan pemikian bahwa keluar dari pertanian bukan solusi yang menjamin kenaikan kesejahteraan petani pada situasi sekarang. Mempertahankan kepemilikan lahan, investasi dalam human capital, dan modernisasi pertanian seharusnya menjadi fokus utama dalam pembangunan pertanian."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Budi Prasetiyo
"Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari faktor-faktor yang memengaruhi tingkat kesejahteraan dan ketahanan pangan rumah tangga pertanian di Indonesia. Data yang digunakan adalah Survei Pendapatan Usaha Pertanian Tahun 2013 dan Pendataan Potensi Desa Tahun 2014. Berdasarkan hasil analisis inferensial, tingkat kesejahteran rumah tangga pertanian dipengaruhi karakteristik pertanian, karakteristik rumah tangga, dan karakteristik regional. Adapun untuk model ketahanan pangan, hasil penelitian menunjukkan rumah tangga pertanian yang tahan pangan adalah rumah tangga pertanian subsektor tanaman pangan, melakukan diversifikasi pendapatan, mendapatkan subsidi yang sesuai peruntukan usaha pertanian, KRT laki-laki, KRT berusia 55-64 tahun, KRT berpendidikan tinggi, berada di Jawa dan Bali, dan akses jalan yang baik.

This research aims to study the factors that affect the wealth and food security of agricultural households in Indonesia. Data used in this research is Agricultural Household Income Survey 2013 and the Village Potential Data Collection 2014. Based on the results of inferential analysis, the wealth level of agricultural households affected agricultural characteristics, household characteristics, and regional characteristics. Whereas for the food security models, results showed that food secure households is with food crops subsector, diversifying incomes, gets subsidies corresponding designation agricultural businesses, male head household, age of head household between 55-64, highly educated head household, area of residence in Java and Bali, and good road access.
"
Depok: Universitas Indonesia, 2016
T45994
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gerald Ezra Charles
"Pertanyaan mengenai apakah anak petani dapat mencapai kondisi lebih baik di masa depan daripada orangtuanya dimulai dari perkembangan pertanian Indonesia yang masih menghadapi tantangan seperti penurunan pangsa tenaga kerja pertanian, peningkatan tenaga kerja usia tidak produktif, dan tingkat pengembalian investasi pendidikan yang rendah. Maka dari itu, studi ini berusaha untuk mengeksplorasi tingkat mobilitas sosial–ekonomi antargenerasi yang terjadi pada dua dekade antara rumah tangga pertanian Indonesia. Tingkat mobilitas akan dianalisis berdasarkan variabel utama yaitu pengeluaran, pendidikan, dan pekerjaan. Studi ini mencoba mengukur koefisien elastisitas mobilitas antargenerasi dengan menggunakan metode Unconditional Quintile Regression dan data Indonesia Family Life Survey (1993 dan 2014). Studi ini menyimpulkan jika anak petani mengalami mobilitas sosial–ekonomi, tetapi intensitas mobilitas yang terjadi bervariasi antar kuantil dan sub sampel.

The question of whether farmer children can be better off in the future than their parents started from the challenges in the development of the agricultural sector in Indonesia, such as a decline in employment share, phenomena of an aging population, and a decrease in return to education. Thus, this study explores the intergenerational socio–economic mobility level that occurred in two decades among Indonesian agricultural households. The level of mobility was analyzed based on the outcome of interest expenditure, education, and occupation. This study tries to measure the intergenerational persistence elasticity using the Unconditional Quintile Regression method and Indonesia Family Life Survey (1993 and 2014) data. Our study concluded children experienced socio–economic mobility, but the degree of mobility varied across quintiles and sub-samples."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fauziah Aryati
"Penelitian ini bertujuan untuk (1) membandingkan sumbangan pendapatan wanita yang dibeadakan antara rumah tangga di desa pertanian sawah dan Desa Pertanian Ladang dan (2) membenadinkan kesejahteraan rumah tangga berdasarkan sumbangan pendapatan wanita. data penelitian dikumpulkan melalui wawancara , dokumentasi dan observasi. data yang diperoleh melalui kuisoner diolah dengan komputer menggunakan program SPSS."
Palembang: Kopertis wilayah II Palembang, 2007
507 MANDIRI 9:3 (2006)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Yul Ismardani
"Studi ini menganalisis determinan partisipasi rumah tangga pertanian pada pekerjaan non pertanian di perdesaan Indonesia, dalam upaya mengurangi kemiskinan di perdesaan sekaligus menjaga ketahanan pangan. Menggunakan data Survei Pendapatan Rumah Tangga Usaha Pertanian 2013 (SPP 2013) dan Pendataan Potensi Desa 2014 (Podes 2014), dengan metode regresi logistik biner, studi ini menunjukkan bahwa partisipasi rumah tangga pertanian pada pekerjaan non pertanian tidak hanya disebabkan oleh rendahnya pendapatan usaha pertanian, namun juga dipengaruhi faktor-faktor demografi sosial dan ekonomi dari karakteristik rumah tangga pertanian tersebut, seperti jumlah, umur dan pendidikan tenaga kerja, jumlah balita, anak 5-14 tahun, dan petani lansia, luas lahan pertanian dan jenis usaha pertanian utamanya, serta akses ke fasilitas dan kegiatan ekonomi.

This study analyzes the determinants of participation of agricultural households in non-farm employment in rural Indonesia, in an effort to reduce poverty in rural areas while maintaining food security. The study used data from Farm Income Survey 2013 (SPP 2013) and Village Potential 2014 (Podes 2014). By using binary logistic regression method, this study revealed that the participation of agricultural households in non-farm employment is not only caused by low farm income, but also influenced by demographic social and economic factors of agricultural households characteristics, such as the number, age and education of the workforce, the number of infants, children 5-14 years old, and elderly farmers, agricultural land and main comodity, as well as access to economic facilities and economic activities."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2016
T46165
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sofiatul Hardiah
"Penelitian ini hadir untuk memperlihatkan makna dan upaya yang dilakukan oleh petani perempuan dan laki-laki (suami-istri) dalam merespons kerentanan produksi pertanian tanah timbul menggunakan perspektif multispesies dan gender. Data pada penelitian ini dihimpun melalui observasi partisipan dan wawancara mendalam dengan bantuan kepekaan lima indera (sensory awareness) dan arts of noticing. Temuan dari penelitian ini adalah proses identifikasi makna, tindakan, dan relasi antara manusia dengan ‘alam’ tidak dapat ditentukan satu arah. Tindakan dan relasi yang muncul adalah pertukaran resiprokal oleh manusia dan alam yang merepresentasikan keterhubungan mereka sebagai “self” dan “other” melalui pengoperasian pengalaman hidup dan relasi gender yang kompleks dengan entitas- entitas yang berkenaan, baik manusia perempuan dan laki-laki, spesies non-manusia, lingkungan abiotik, dan sebagainya. Proses identifikasi makna dan relasi antara petani perempuan dan laki-laki di Kampung Laut dengan air asin, padi, dan air tawar melibatkan pengalaman hidup dan opersionalisasi gender di ruang lingkup mikro dan meso yang kompleks dan dinamis. Dengan demikian, nature dan culture yang hidup dalam kosmologi mereka bersifat cair berdasarkan dinamika sosial ‘alam’ pertanian tanah timbul dan proses pemaknaan yang terhubung secara resiprokal. Telaah pada konsep nature dan culture menjadi sebuah pijakan untuk melihat dan memahami dunia secara holistik dan seimbang.

This research is here to discuss the meaning and efforts of women and men (husband and wife) farmers in responding to soil-emerging agricultural production using multispecies and gender perspective. The data in this study were collected through participant observation and in-depth interviews with the help of the sensitivity of the five senses (sensory awareness) and the art of attention. The findings of this study are the process of gathering meanings, actions, and relations between humans and 'nature' which cannot be determined in one direction. Actions and relationships that emerge are reciprocal exchange by humans and nature that represent their connection as "self" and "other" through discussion of complex life experiences and gender relations with related entities, both male and female, non-human species, abiotic environment, and so on. The process of taking meaning and the relationship between female and male farmers in Kampung Laut with sea water, rice, and freshwater bargains life experiences and the operationalization of gender in the complex and dynamic realm of micro and meso aspects. Thus, the nature and culture that live in their cosmology change fluidly based on the social dynamics of 'natural' in soil-emerging agricultural and the process of meaning that is connected reciprocally. Reviewing the concepts of nature and culture is the basis for seeing and completing a holistic and balanced world."
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>