Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 160102 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rosa Sartika
"Pada tahun 1818 seorang Imam Katolik asal Austria menciptakan sebuah lagu natal yang berjudul “Stille Nacht, heilige Nacht” yang terkenal hingga ke penjuru dunia dan kemudian diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa internasional, bahasa nasional hingga ke dalam bahasa lokal. Namun, masyarakat beranggapan bahwa lagu tersebut berasal dari bahasa Inggris, “Silent Night”. Dalam perkembangannya lagu tersebut diterjemahkan ke dalam bahasa lokal, bahasa Toraja. Penelitian ini menganalisis strategi penerjemahan yang digunakan dalam penerjemahan lirik bahasa Indonesia lagu “Malam Kudus” versi Kidung Mahasiswa Kristen ke dalam lirik bahasa Toraja “Makarorrong, Bongi Maindan” menggunakan teori strategi penerjemahan Åkerström (2009) dan metode komparatif untuk menemukan persamaan dan perbedaan makna yang terdapat dari TSu dan TSa. Penelitian ini menunjukkan penerjemahan tidak langsung dari bahasa Jerman ke dalam bahasa Toraja di mana penulis menemukan banyak perubahan dari TSu ke dalam TSa. Meskipun demikian, lirik dalam TSa tetap tersampaikan dengan baik dari keseluruhan TSu.
In 1818, an Austrian Catholic priest composed a Christmas carol entitled "Stille Nacht, heilige Nacht" which gained widespread acclaim globally and was subsequently translated into various international languages, national languages, and even local languages. However, there has been a common misconception among the public that the song originated in English as "Silent Night." Over time, this song was translated into the local language of Toraja. This research analyzes the translation strategies employed in rendering the Indonesian lyrics of the song "Malam Kudus" from the Kidung Mahasiswa Kristen into Toraja lyrics titled "Makarorrong, Bongi Maindan" utilizing Åkerström's translation strategy theory (2009) and a comparative method to identify similarities and differences in meaning between the German source text (ST) and the Toraja translation (TT). The study reveals an indirect translation process from German to Toraja, wherein numerous modifications were identified from ST to TT. Nevertheless, the conveyed meaning in TT remains effective when considering the entirety of ST."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nabil Ihsan Primadi
"Tugas penerjemahan tidak hanya memerlukan kecakapan berbahasa saja, namun juga membutuhkan pemahaman budaya yang terkait pada bahasa sumber (BSu) maupun bahasa sasaran (BSa), serta pemahaman terhadap teknis penerjemahan. Pada teks sastra seperti puisi yang memiliki susunan bentuk estetika serta makna yang khusus, penerjemahan harus dilakukan dengan memastikan unsur estetika dan makna yang muncul pada TSu tetap terjaga pada TSa. Sumber data yang digunakan pada tugas akhir ini adalah tiga buah puisi karya Sapardi Djoko Damono yang telah diterjemahkan ke dalam Bahasa Mandarin dan termuat dalam antologi puisi 六月的雨: Hujan Bulan Juni. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kepustakaan serta analisis data yang dilakukan dengan memperbandingkan TSu dan TSa. Penelitian ini dilakukan dengan analisis kualitatif sehingga dapat memperlihatkan perubahan struktur dan makna yang terjadi serta metode dan teknik penerjemahan yang digunakan pada penerjemahan puisi, yang kemudian dipaparkan secara deskriptif pada tugas akhir ini.

Works of translation needs not only an advanced language proficiency, but cultural knowledge related to the source language and the target language, and translation technical understanding is also a necessary feature. Especially on literature texts such as poetry that has its own unique structure and meaning, a translation must be done to ensure that the poetry aesthetics and meanings on the source text will be properly transferred to the target text. Data source of this final assignment is three poems written by Sapardi Djoko Damono that was translated into Chinese and was compiled on a poetry anthology 六月的雨: Hujan Bulan Juni. Methods employed on this study are literature and data analysis that involves comparison between source text and target text. The final assignment is conducted in qualitative method and successfully exhibit structural and meaning changes, and also translation methods and techniques employed on the translation process, that is described in descriptive method on this final assignment."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2020
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Mike Nurjana
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2017
907 PJKB 7:1 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Kotambunan, F.E.
"ABSTRAK
Untuk menunjukkan betapa signifikan kesepadanan makna TSu dan TSa dalam teks hukum bisnis merupakan tujuan penelitian ini. Adapun manfaat penelitian adalah memotivasi penerjemah agar lebih kritis dan cermat sehingga menghasilkan terjemahan yang berkualitas. Hasil penelitian juga bermanfaat sebagai acuan untuk penelitian lanjutan dalam ranah dan kajian yang sejenis. Penelitian ini menggunakan metode penelitian perpustakaan dan lapangan untuk mengumpulkan data serta teknik analisis data dengan model komparatif dan kausal. Faktor ekstratekstual dan intratekstual TSu dan TSa Nord adalah variabel yang ditetapkan dalam menganalisis data. Penelitian ini dibatasi pada strategi penambahan dan penghilangan makna dalam kata, frasa atau ungkapan, klausa, dan kalimat. Sebagai dampak penerapan strategi ini, kesesuaian TSu dan TSa dengan bidal Grice dianalisis. Hasil penelitian adalah pertama, faktor ekstratekstual, intratekstual TSu dan TSa cenderung sama untuk mencapai kesepadanan makna TSu dan TSa. Kedua, kesalahan penyimpangan, penambahan, dan penghilangan makna ditemukan sebagai dampak penerapan strategi penambahan dan penghilangan makna. Ketiga, gaya penulisan teks hukum bisnis dalam bahasa Indonesia belum seragam dibandingkan penulisan dalam bahasa Inggris. Sebagai kesimpulan, penerjemahan teks hukum bisnis mengikuti kriteria setia dan konvensional. Kemudian, penguasaan pengetahuan di berbagai bidang dan kerja sama yang baik antarpihak menentukan keberhasilan praktik penerjemahan. Saran peneliti adalah penelitian yang lebih komprehensif dalam teks hukum lain perlu dilakukan. Disamping itu, sebaiknya penyuntingan teks dan penyelarasan kata dilakukan lebih dari dua kali untuk mengurangi kesalahan penafsiran.Kata kunci:Faktor ekstratekstual dan intratekstual; kesalahan penafsiran; kesepadanan makna; strategi penambahan dan penghilangan makna; teks hukum bisnis.

ABSTRACT
To show how crucial the equivalence of ST and TT in business law text is the main goal of this research. Besides that, the benefit of this research is to motivate a translator to become more critical and accurate in producing more quality translations. The results of research can be utilized as benchmark to conduct further research in similar study. The library research and field method are commonly administered in translation research. And the technique of analyzing data exerts comparative and causal model between the Source Text ST and the Target Text TT . It is determined that the approach is pursuant to ST and TT both Nord Extra textual and Intra textual factors. In addition, the research scope is limited to addition and omission, strategy of translating in word, phrase or term, clause, and sentence. The conformity of ST and TT to Grice rsquo s maxim is also analyzed as the effect of employing strategy of translating, the addition and omission. This research findings, firstly verifies that extra textual and intra textual factors are mostly integrated in achieving equivalence of ST and TT. Secondly, it is also discovered that translation error of deviation, addition, and omission of meaning as the impact of translating strategy application, addition and omission. Thirdly, it is acquired that writing business law text in English is more conventional comparing to Indonesian. In conclusion, the translation of business law text complies with faithful and conventional main criteria. Moreover, not only the mastery of other knowledge related, but also good collaboration are required between concerned parties and determined the success of translation practice. Therefore, it is wished for these results and implications could be referred to proceed with comprehensive research in other legal texts. Hereafter, it is also advised that proofreading is performed more than twice to minimalize misinterpretation. "
2016
T47203
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hartono Susanto
"Subtitling atau takrir mempunyai tantangan bagi para pembuat subtitle ketika menerjemahkan sebuah film yang mempunyai perbedaan budaya antara Bahasa sumber dan Bahasa target, yang di mana dalam hal ini adalah Bahasa Inggris sebagai fokus dari diskusi ini. Artikel ini bertujuan untuk menganalisa lebih lanjut elemen-elemen yang mengandung referensi budaya dari film Aruna dan Lihdanya (2018), dan juga menjabarkan masalah-masalah yang timbul ketika membuat subtitle dan strategi yang digunakan untuk mengatasi masalah tersebut. Beberapa langkah telah diambil, yaitu dari menonton film tersebut, mengoleksi data dalam bentuk gambar dan percakapan, sampai menganalisis konteks dari elemen-elemen tersebut untuk menjawab permasalahan referensi budaya ekstralinguistik. Penelitian ini mencoba untuk membahas strategi penerjemahan yang dipakai pada film tersebut dengan menggunakan metode subtitling milik Jan Pedersen dan juga parameter yang mempengaruhi. Temuan dari studi ini menunjukkan bahwa strategi penerjemahan subtitle yang digunakan pada sebuah film dapat bergantung pada elemen yang terkandung dalam film, yang dapat dikategorikan sebagai faktor kunci untuk memilih prosedur penerjemahan yang benar.

Subtitling presents a challenge when translating a movie that has cultural differences between the source language and the target language, which in this case is English, the focus of this paper's discussion. This article aims to further analyze the cultural-bound elements from Aruna dan Lidahnya, as well as to state the problems when making the subtitles and strategies that are used by the subtitle team to overcome those things. There are a few steps conducted; from watching the movie, collecting the data in the form of images and utterances, to analyzing the contextual aspect to answer the extralinguistic cultural references. This research attempts to examine subtitling strategies in an Indonesian Netflix film, Aruna dan Lidahnya, utilizing Pedersen's proposed subtitling methodologies and influencing parameters. The findings of this study indicate that the subtitling strategies that a subtitler uses in a movie can depend on the various elements shown in the movie, which are considered key factors for a subtitler to choose the correct procedures."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Gusti Ramadhana W.
"Penelitian ini bertujuan untuk memberikan kontribusi pada bidang penerjemahan dengan cara melihat dan menganalisis penghapusan yang dilakukan oleh seorang penerjemah ketika menerjemahkan dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia, dan juga memperlihatkan solusi yang dilakukan untuk mengganti kata yang terhapus. Subjek penelitian dari bahasa Inggris diambil dari novel berjudul Good Omens, ditulis oleh Terry Pratchett dan Neil Gaiman. Contoh yang diterjemahkan diambil dari Pertanda-Pertanda Baik, yang diterjemahkan oleh Lulu Wijaya. Good Omens adalah sebuah novel fantasi yang berbahasa Inggris yang penuh dengan kata-kata humor yang dimana beberapa tidak dapat diterjemahkan secara langsung ke bahasa Indonesia tanpa adanya perubahan dari penerjemah. Makalah ini menggunakan Teori Dynamic Equivalence dari Eugene Nida dengan alasan bahwa penerjemah mengubah kata-kata dengan tujuan untuk menjaga konteks dalam suatu karya. Satu hal yang telah ditemukan mengenai penghapusan dalam penerjemahan adalah bahwa hal ini dilakukan untuk menghindari redundansi semantik. Beberapa mengatakan bahwa penghapusan untuk menghindari redundansi semantik sebagai penerjemahan parsial. Kesimpulan dari makalah ini adalah bahwa penghapusan dibutuhkan untuk beberapa kata dengan tujuan untuk menjaga konteks dari cerita yang diterjemahkan.

This study attempts to make a contribution in translation studies by looking at and analyzing deletions conducted by translators when a text is translated from English to Indonesian, and also showing the solutions made to compensate for the deleted words. The subject from which the English examples are taken is a novel by the title of Good Omens, written by Terry Pratchett and Neil Gaiman. The translated examples are taken from the Indonesian version, Pertanda-Pertanda Baik, translated by Lulu Wijaya. Good Omens is an English fantasy novel full of wit and words that may not be properly translated into Indonesian without modification on the behalf of the translator. This paper uses Eugene Nida’s Dynamic Equivalence theory on the notion that translators have to modify words in order to retain the sense or context of a work. One point that has been researched regarding deletion in translation is that it is made in order to avoid semantic redundancy. Others refer to the attempts of deletion to prevent semantic redundancy as partial translation. This paper concludes with the finding that deletions are necessary for some words in order to retain the context of the story.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2013
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Lumban Tobing, Iona Stella
"ABSTRAK
Penterjemahan adalah proses pengalihan pesan bahasa sumber ke dalam bahasa sasaran. Tidak ada bahasa yang identik, sehingga dapat memunculkan masalah ketidaksepadanan. Untuk mengatasinya, penerjemah dapat menerapkan strategi penerjemahan. Dalam skripsi ini, penulis mengkaji hasil penerjemahan lagu dalam film The Lion King II: Simba rsquo;s Pride Le Roi Lion II ke dalam dua versi bahasa Prancis Eropa dan Kanada . Penulis menggunakan teori strategi penerjemahan sajak Lefevere 1975 dan strategi penerjemahan tingkatan kata Baker 1992 untuk mengkaji sisi semantis dan bentuknya. Dari analisis yang dilakukan, penulis menyimpulkan bahwa strategi penerjemahan digunakan bukan karena adanya ketidaksepadanan, melainkan karena intepretasi penerjemah itu sendiri.

ABSTRACT
Translation is a process of transferring a message from a source language to its target language. There are no identical languages, which can cause non equivalence problems. To solve it, translators can apply translation strategies. In this study, the writer analyzes the translated songs of the film The Lion King II Simba rsquo s Pride Le Roi Lion II into two French versions European and Canadian . This study uses Lefevere rsquo s poetry strategy translation 1975 and Baker rsquo s translation strategy at word level 1992 and focuses on the semantic and physical aspects. The conclusion is that the strategies aren rsquo t applied because of non equivalence problems, but because of the translator rsquo s own interpretation."
2017
S69518
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fachrina Azura
"ABSTRAK
Artikel ini menelaah strategi penerjemahan yang digunakan dalam menerjemahkan profanity dalam novel The Catcher in the Rye beserta efeknya pada penokohan si narator. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat efek dari strategi penerjemahan tertentu terhadap unsur penokohan. Penelitian semacam ini akan menghasilkan keuntungan akademis dan praktis. Penelitian ini akan berfokus pada Bab 25, bab kedua dari terakhir di mana klimaks cerita terjadi. Untuk meneliti jumlah strategi yang dipakai, artikel ini menggunakan statistic, sedangkan metode kualitatif-deskriptif digunakan untuk meneliti efek strategi tersebut terhadap penokohan si narator. Strategi tersebut diklasifikasin berdasarkan sistem Baker 1992 , sedangkan dalam menilai unsur penokohan, argument Nida mengenai pentingnya penokohan akan menjadi dasar penilaian. Penelitian ini menemukan bahwa penerjemah novel tersebut utamanya menggunakan strategi softening dan omission. Hal ini berdampak pada penokohan si narator yang jauh berbeda dari versi aslinya, di mana ia menjadi lebih santun dan taat pada norma sosial. Namun, dikarenakan cakupan penelitian yang terbatas, penelitian lebih lanjut akan diperlukan untuk dapat menarik kesimpulan yang lebih dalam.

ABSTRACT
This paper investigates the translation strategies used in translating profanity in the novel The Catcher in the Rye and their effects on the narrator rsquo;s characterisation. The purpose is to see the effects that certain translation strategies have on characterisation, an important literary element. Such a study will provide academic and practical benefits. This paper will focus on Chapter 25, the penultimate chapter where the climax takes place. This paper uses statistics to examine the number of translation strategies used and the qualitative-descriptive method to examine the effects on the narrator rsquo;s characterisation. The strategies will be classified based on Baker rsquo;s 1992 proposed strategies, while Nida rsquo;s 2000 argument regarding the importance of characterisation will be the framework for evaluating the characterisation. This paper finds that the Indonesian translator overwhelmingly used the strategies of softening and omission. This results in a significantly different characterisation of the narrator, in which he becomes less irreverent and more conscious of social norms. However, as the scope of this study is limited, a further study of the whole novel will be necessary."
2018
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Taufik Eryadi Abdillah
"Penelitian ini termasuk dalam wilayah kajian penerjemahan dengan menggunakan pendekatan analisis wacana kritis. Analisis wacana kritis diterapkan untuk mengetahui ideologi penerjemah pada terjemahan karya sastra. Penelitian ini menggunakan dua sumber data, yaitu novel Bumi Manusia sebagai TSu dan The Earth of Mankind sebagai TSa. Ideologi penerjemah yang ditemukan akan dibandingkan dengan ideologi penulis untuk mencari tahu persamaan dan perbedaannya. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif dengan menggunakan model komparatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penulis dan penerjemah memiliki ideologi yang sama, yakni ideologi sosialis. Sementara itu, terdapat perbedaan intensitas dari ideologi penulis dan penerjemah. Penerjemah memiliki pandangan yang lebih kuat terhadap kaum pribumi dan kaum Eropa yang dapat dilihat dari penekanan kata-kata mengenai kaum pribumi dan Eropa yang dilakukan penerjemah dalam menerjemahkan TSu. Tidak ada makna yang bergeser antara TSu dan TSa, sehingga baik pembaca TSu maupun TSa dapat memahami maksud yang ingin disampaikan oleh penulis. Namun, penekanan yang dilakukan oleh Max Lane dapat memberikan efek yang berbeda pada pembaca TSa dalam hal memandang kaum pribumi dan kaum Eropa.

The field of this study is translation studies by using a critical discourse analysis approach. Critical discourse analysis is applied to determine the ideology of the translator in the translation of literary works. This study uses two data sources, namely the novel Bumi Manusia as ST and The Earth of Mankind as TT. The translator's ideology that has been found will be compared with the author's ideology to find out their similarities and differences. This research is a descriptive qualitative research using a comparative model. The results of this study indicate that the author and translator have the same ideology, namely socialism. Meanwhile, there are differences in the intensity of the ideologies of author and translator. The translator has a stronger view towards the natives and the Europeans, which can be seen from the emphasis on the words about the natives and Europeans by the translator in translating the ST. There is no shift in meaning between ST and TT, hence both ST and TT readers can understand the intention of the author. However, the emphasis on words made by Max Lane can result in different impact on TT readers in viewing the natives and the Europeans."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wieka Barathayomi
"Tesis ini adalah kritik atas strategi penerjemahan istilah budaya dalam novel Olive Kitteridge. Kritik disusun dengan menggunakan model analisis teks yang berorientasi pada penerjemahan dengan menggunakan pencapaian tujuan penerjemahan sebagai kriteria utama keberhasilan penerapan strategi penerjemahan. Pertama, analisis faktor ekstratekstual dan intratekstual teks sumber (TSu) dan teks sasaran (TSa) dilakukan untuk menentukan tujuan penerjemahan. Kedua, menganalisis data untuk menemukan strategi penerjemahan yang digunakan penerjemah dalam menerjemahkan istilah budaya. Ketiga, penilaian keberhasilan dan kegagalan penerapan strategi penerjemahan istilah budaya dipandang dari pencapaian tujuan penerjemahan.
Dalam penelitian ini ditemukan bahwa tujuan penerjemahan adalah untuk menyampaikan kisah Olive Kitteridge secara sesetia mungkin dengan maksud penulis TSu dengan tujuan memperkenalkan budaya sumber kepada pembaca sasaran. Terjemahan yang dihasilkan harus memenuhi kriteria tepat, wajar, dan mudah dipahami. Keberhasilan penerjemah yaitu menerjemahkan TSu sesetia mungkin dengan maksud penulis TSu, dengan harapan memperkenalkan budaya sumber kepada pembaca sasaran. Penerjemah juga menyadari adanya perbedaan latar belakang pengetahuan dan budaya yang dimiliki pembaca TSu dan TSa, yakni terlihat dari upaya menerapkan beberapa strategi penerjemahan untuk mengisi informasi yang dimiliki pembaca TSu tetapi tidak dimiliki pembaca TSa. Strategi yang terlihat jelas adalah pemberian catatan kaki dan penjelasan tambahan.
Kegagalan penerjemah yaitu demi menunjukkan kesetiaan pada maksud penulis TSu, penerjemah banyak menggunakan strategi transferensi dan penerjemahan harfiah untuk menerjemahkan istilah budaya yang akhirnya membuat terjemahan tidak tepat dan tidak wajar. Secara umum dapat dikatakan bahwa jika dikaitkan dengan tujuan penerjemahan, yakni terjemahan yang sesetia mungkin pada maksud penulis TSu dengan tujuan memperkenalkan budaya sumber kepada pembaca sasaran dan memenuhi kriteria tepat, wajar, serta mudah dipahami, strategi penerjemahan istilah budaya dalam novel Olive Kitteridge tidak cukup berhasil mencapai tujuan itu.

This thesis is a criticism to the application of translation strategies in translating cultural terms in Olive Kitteridge. The criticism is based on a model for translation-oriented text analysis by using translation purpose as the main criteria for successful application of translation strategies. First, analysis of extratextual and intratextual factors of source text (ST) and target text (TT) is conducted to determine translation purpose. Second, data analysis is conducted to find translation strategies applied by the translator in translating cultural terms. Third, assessing the application of translation strategies in translating cultural terms based on translation purpose.
This research shows that the purpose of translation is to deliver Olive Kitteridge story as faithful as possible to ST author intention, in order to introduce source language culture to target language readers. The translation must meet the appropriate criteria: accurate, natural, and readable. The translator is success in translating ST as faithful as possible to ST author intention, in order to introduce source language culture to the target language readers. The translator is also aware that ST and TT readers have different cultural background and knowledge. It is shown by her attempt in applying translation strategies, such as footnotes and additional explanation, to overcome translation problem.
Unfortunately, in order to show faithfulness to ST author intention, the translator use a lot of transference and literal translation strategies to translate culture terms that make the translation inaccurate and unnatural. In general, related to the translation purpose that is to be faithful to ST author intention in order to introduce source language culture to target language readers and meet the appropriate criteria of accurate and natural, the translation strategies of cultural terms in Olive Kitteridge failed in achieving translation purpose.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2012
T31791
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>