Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 159343 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rosa Sartika
"Pada tahun 1818 seorang Imam Katolik asal Austria menciptakan sebuah lagu natal yang berjudul “Stille Nacht, heilige Nacht” yang terkenal hingga ke penjuru dunia dan kemudian diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa internasional, bahasa nasional hingga ke dalam bahasa lokal. Namun, masyarakat beranggapan bahwa lagu tersebut berasal dari bahasa Inggris, “Silent Night”. Dalam perkembangannya lagu tersebut diterjemahkan ke dalam bahasa lokal, bahasa Toraja. Penelitian ini menganalisis strategi penerjemahan yang digunakan dalam penerjemahan lirik bahasa Indonesia lagu “Malam Kudus” versi Kidung Mahasiswa Kristen ke dalam lirik bahasa Toraja “Makarorrong, Bongi Maindan” menggunakan teori strategi penerjemahan Åkerström (2009) dan metode komparatif untuk menemukan persamaan dan perbedaan makna yang terdapat dari TSu dan TSa. Penelitian ini menunjukkan penerjemahan tidak langsung dari bahasa Jerman ke dalam bahasa Toraja di mana penulis menemukan banyak perubahan dari TSu ke dalam TSa. Meskipun demikian, lirik dalam TSa tetap tersampaikan dengan baik dari keseluruhan TSu.
In 1818, an Austrian Catholic priest composed a Christmas carol entitled "Stille Nacht, heilige Nacht" which gained widespread acclaim globally and was subsequently translated into various international languages, national languages, and even local languages. However, there has been a common misconception among the public that the song originated in English as "Silent Night." Over time, this song was translated into the local language of Toraja. This research analyzes the translation strategies employed in rendering the Indonesian lyrics of the song "Malam Kudus" from the Kidung Mahasiswa Kristen into Toraja lyrics titled "Makarorrong, Bongi Maindan" utilizing Åkerström's translation strategy theory (2009) and a comparative method to identify similarities and differences in meaning between the German source text (ST) and the Toraja translation (TT). The study reveals an indirect translation process from German to Toraja, wherein numerous modifications were identified from ST to TT. Nevertheless, the conveyed meaning in TT remains effective when considering the entirety of ST.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2025
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rosa Sartika
"Pada tahun 1818 seorang Imam Katolik asal Austria menciptakan sebuah lagu natal yang berjudul “Stille Nacht, heilige Nacht” yang terkenal hingga ke penjuru dunia dan kemudian diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa internasional, bahasa nasional hingga ke dalam bahasa lokal. Namun, masyarakat beranggapan bahwa lagu tersebut berasal dari bahasa Inggris, “Silent Night”. Dalam perkembangannya lagu tersebut diterjemahkan ke dalam bahasa lokal, bahasa Toraja. Penelitian ini menganalisis strategi penerjemahan yang digunakan dalam penerjemahan lirik bahasa Indonesia lagu “Malam Kudus” versi Kidung Mahasiswa Kristen ke dalam lirik bahasa Toraja “Makarorrong, Bongi Maindan” menggunakan teori strategi penerjemahan Åkerström (2009) dan metode komparatif untuk menemukan persamaan dan perbedaan makna yang terdapat dari TSu dan TSa. Penelitian ini menunjukkan penerjemahan tidak langsung dari bahasa Jerman ke dalam bahasa Toraja di mana penulis menemukan banyak perubahan dari TSu ke dalam TSa. Meskipun demikian, lirik dalam TSa tetap tersampaikan dengan baik dari keseluruhan TSu.

In 1818, an Austrian Catholic priest composed a Christmas carol entitled "Stille Nacht, heilige Nacht" which gained widespread acclaim globally and was subsequently translated into various international languages, national languages, and even local languages. However, there has been a common misconception among the public that the song originated in English as "Silent Night." Over time, this song was translated into the local language of Toraja. This research analyzes the translation strategies employed in rendering the Indonesian lyrics of the song "Malam Kudus" from the Kidung Mahasiswa Kristen into Toraja lyrics titled "Makarorrong, Bongi Maindan" utilizing Åkerström's translation strategy theory (2009) and a comparative method to identify similarities and differences in meaning between the German source text (ST) and the Toraja translation (TT). The study reveals an indirect translation process from German to Toraja, wherein numerous modifications were identified from ST to TT. Nevertheless, the conveyed meaning in TT remains effective when considering the entirety of ST."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rosa Sartika
"Pada tahun 1818 seorang Imam Katolik asal Austria menciptakan sebuah lagu natal yang berjudul “Stille Nacht, heilige Nacht” yang terkenal hingga ke penjuru dunia dan kemudian diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa internasional, bahasa nasional hingga ke dalam bahasa lokal. Namun, masyarakat beranggapan bahwa lagu tersebut berasal dari bahasa Inggris, “Silent Night”. Dalam perkembangannya lagu tersebut diterjemahkan ke dalam bahasa lokal, bahasa Toraja. Penelitian ini menganalisis strategi penerjemahan yang digunakan dalam penerjemahan lirik bahasa Indonesia lagu “Malam Kudus” versi Kidung Mahasiswa Kristen ke dalam lirik bahasa Toraja “Makarorrong, Bongi Maindan” menggunakan teori strategi penerjemahan Åkerström (2009) dan metode komparatif untuk menemukan persamaan dan perbedaan makna yang terdapat dari TSu dan TSa. Penelitian ini menunjukkan penerjemahan tidak langsung dari bahasa Jerman ke dalam bahasa Toraja di mana penulis menemukan banyak perubahan dari TSu ke dalam TSa. Meskipun demikian, lirik dalam TSa tetap tersampaikan dengan baik dari keseluruhan TSu.

In 1818, an Austrian Catholic priest composed a Christmas carol entitled "Stille Nacht, heilige Nacht" which gained widespread acclaim globally and was subsequently translated into various international languages, national languages, and even local languages. However, there has been a common misconception among the public that the song originated in English as "Silent Night." Over time, this song was translated into the local language of Toraja. This research analyzes the translation strategies employed in rendering the Indonesian lyrics of the song "Malam Kudus" from the Kidung Mahasiswa Kristen into Toraja lyrics titled "Makarorrong, Bongi Maindan" utilizing Åkerström's translation strategy theory (2009) and a comparative method to identify similarities and differences in meaning between the German source text (ST) and the Toraja translation (TT). The study reveals an indirect translation process from German to Toraja, wherein numerous modifications were identified from ST to TT. Nevertheless, the conveyed meaning in TT remains effective when considering the entirety of ST."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Elsa Juwita Pranoto
"Pada zaman sekarang, musik sudah sangat diminati oleh semua kalangan. Salah satunya lagu yang berada dalam sebuah film yang disebut sebagai soundtrack. Sebuah lagu dapat diterjemahkan ke berbagai bahasa seperti lagu bahasa Inggris yang diterjemahkan ke dalam bahasa Jerman. Hal itu bertujuan agar pembaca sasaran lebih mudah mengerti makna sebuah lagu itu, karena isi dari sebuah lagu biasanya berupa kata kiasan. Jika kita tidak memiliki pengetahuan bahasa sumber, akan sulit memahami maknanya. Penelitian ini membahas prosedur dan metode terjemahan lagu I See the Light ke dalam bahasa Jerman yaitu Endlich sehe ich das Licht. Penilitian ini merupakan deskriptif-kualitatif karena menganalisis korpus data berupa lirik lagu. Data ini diteliti menggunakan prosedur penerjemahan Vinay dan Darbelnet, Molina dan Albir, dan metode V diagram Newmark. Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan prosedur dan metode terjemahan yang digunakan penerjemah pada lirik lagu I See the Light ke dalam bahasa Jerman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode utama yang digunakan adalah metode komunikatif dan prosedur yang paling dominan untuk menerjemahkan lagu tersebut adalah modulasi.

Nowadays, music is in great demand. Including songs in a motion picture, which is a soundtrack. A song can be translated into multiple languages such as an English song translated into German. It aims to make it easier for target readers to understand the meaning of a song, because the content of a song is usually a figurative word. If we do not have knowledge of the source language, it will be difficult to understand the meaning. This study discusses the procedure and method used in translating the song I See the Light into German, namely Endlich sehe ich das Licht. This research was a descriptive-qualitative because it analyzes the corpus of data in the form of song lyrics. These data were examined using the translation procedure of Vinay and Darbelnet, Molina and Albir, and Newmark's V-chart method. The purpose of this study is to describe the translation procedures and methods used by the translator of the I See the Light song lyrics into German. The results of this study showed that the main method and procedure used for translate that song are the communicative method and modulation procedure."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Elsa Juwita Pranoto
"Pada zaman sekarang, musik sudah sangat diminati oleh semua kalangan. Salah satunya lagu yang berada dalam sebuah film yang disebut sebagai soundtrack. Sebuah lagu dapat diterjemahkan ke berbagai bahasa seperti lagu bahasa Inggris yang diterjemahkan ke dalam bahasa Jerman. Hal itu bertujuan agar pembaca sasaran lebih mudah mengerti makna sebuah lagu itu, karena isi dari sebuah lagu biasanya berupa kata kiasan. Jika kita tidak memiliki pengetahuan bahasa sumber, akan sulit memahami maknanya. Penelitian ini membahas prosedur dan metode terjemahan lagu I See the Light ke dalam bahasa Jerman yaitu Endlich sehe ich das Licht. Penilitian ini merupakan deskriptif-kualitatif karena menganalisis korpus data berupa lirik lagu. Data ini diteliti menggunakan prosedur penerjemahan Vinay dan Darbelnet, Molina dan Albir, dan metode V diagram Newmark. Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan prosedur dan metode terjemahan yang digunakan penerjemah pada lirik lagu I See the Light ke dalam bahasa Jerman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode utama yang digunakan adalah metode komunikatif dan prosedur yang paling dominan untuk menerjemahkan lagu tersebut adalah modulasi.

Nowadays, music is in great demand. Including songs in a motion picture, which is a soundtrack. A song can be translated into multiple languages such as an English song translated into German. It aims to make it easier for target readers to understand the meaning of a song, because the content of a song is usually a figurative word. If we do not have knowledge of the source language, it will be difficult to understand the meaning. This study discusses the procedure and method used in translating the song I See the Light into German, namely Endlich sehe ich das Licht. This research was a descriptive-qualitative because it analyzes the corpus of data in the form of song lyrics. These data were examined using the translation procedure of Vinay and Darbelnet, Molina and Albir, and Newmark's V-chart method. The purpose of this study is to describe the translation procedures and methods used by the translator of the I See the Light song lyrics into German. The results of this study showed that the main method and procedure used for translate that song are the communicative method and modulation procedure."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Party Happy Septiani
"Penerjemahan pada berita penting karena membahas hubungan antara norma jurnalistik dan peran penerjemahan. Studi ini bertujuan mendeskripsikan prosedur penerjemahan, metode penerjemahan, dan ideologi penerjemahan yang diterapkan dalam penerjemahan berita. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah dua artikel berita berbahasa Inggris dan terjemahan berita bahasa Indonesianya yang diambil dari situs berita Amerika Serikat, yaitu CNN, sebagai dua teks sumber dan dua teks terjemahannya disediakan oleh CNN Indonesia sebagai teks sasaran. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode analisis berbasis tekstual dan metode deskriptif kualitatif. Terjemahan setia disajikan sebagai perbandingan untuk mengetahui strategi penerjemahan yang diterapkan dalam teks sasaran. Melalui analisis, makalah penelitian ini mengungkap perbedaan mencolok yang terjadi dalam proses penerjemahan berita pada teks sumber dan teks sasaran. Hasil analisis ini menjelaskan bahwa penggunaan prosedur penerjemahan dan metode penerjemahan dalam sampel yang dipilih mengadopsi ideologi domestikasi sebagai cara untuk mendekatkan teks sasaran dengan kebutuhan pembaca sasaran.

News translation is important because it discusses the relationship between journalistic norms and the roles of translation. This paper attempts to describe translation procedures, translation methods, and translation ideology applied in news translation. The samples used in this research are two English news articles that have their Indonesian news translations taken from a US news website, namely CNN, as the two source texts and their two translated texts provided by CNN Indonesia as the target texts. The research was conducted by employing textual-based analysis and descriptive qualitative methods. The faithful translations were presented as comparisons to find out the translation strategies applied in the target texts. Through the analysis, this research paper unveils the notable differences that happen in the process of translating news articles. The results of this analysis explicate that the use of translation procedures and translation methods in the selected samples adopts domestication ideology as the way to make the target text close to the target reader’s need."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Arie Andrasyah Isa
"ABSTRAK
Disertasi ini menyingkap strategi, ideologi, metode, dan teknik penerjemahan ungkapan sapaan bahasa Inggris-Amerika dan ungkapan sapaan bahasa Indonesia serta budaya kebahasaan yang terlibat di dalam penerjemahan. Penelitian kualitatif ini menggunakan tiga novel Amerika beserta terjemahan bahasa Indonesianya dan wawancara dengan penerjemah serta narasumber lain. Didukung oleh teori penerjemahan, ungkapan sapaan, dan budaya kebahasaan, penelitian ini menemukan dua ideologi penerjemahan yang berhulu pada strategi penerjemahan pemancaan (foreignization) dan pelokalan (domestication). Di samping itu, juga ditemukan tujuh metode penerjemahan dan dua puluh empat teknik penerjemahan serta budaya kebahasaan yang menyangkut kuasa (power) dan solidaritas (solidarity).

ABSTRACT
This dissertation reveals the translation strategies, ideologies of translation, translation methods, and translation techniques of American-English forms of address into their Indonesian translations within linguistic culture involved in the translation. This qualitative research employs three American novels with their translation versions and interviews with their translators and other resource persons. Through the theories of translation, forms of address theories, and linguistic culture, the research findings indicate that two ideologies of translation: foreignization and domestication. Besides, it is also found that there are seven methods of translation with twenty four techniques of translation and linguistic culture relating to power and solidarity."
Depok: 2015
D2108
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arini Satyandita
"Penelitian ini membahas penerjemahan preposisi pemarkah lokatif dan adverbia lokatif bahasa Prancis ke dalam bahasa Indonesia dengan menganalisis padanannya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa preposisi pemarkah lokatif bahasa Prancis dapat diberi padanan berupa preposisi pula dalam bahasa Indonesia, sedangkan adverbia lokatif bahasa Prancis tidak pernah berpadanan adverbia lokatif bahasa Indonesia, sebab bahasa Indonesia tidak mengenal adverbia lokatif. Oleh karena itu, kesejajaran bentuk dapat diterapkan dalam penerjemahan preposisi pemarkah lokatif, sebaliknya penerjemahan adverbia lokatif tidak terikat pada kesejajaran bentuk dan lebih mementingkan kesepadanan tekstual. Hasil analisis juga menunjukkan pergeseran dalam penerjemahan, baik pergeseran tataran maupun pergeseran kategori. Meskipun demikian, amanat yang terdapat dalam bahasa sumber tetap dapat tersampaikan dalam bahasa sasaran.

This research explains the translation of locative prepositions and locative adverbs in French language to Indonesian language by analyzing their Indonesian equivalents. It shows that there are Indonesian equivalents for French locative prepositions that work as prepositions as well, whereas Indonesian equivalents for French locative adverbs can never be determined as adverbs because there is no locative adverb in Indonesian language. Therefore, formal correspondence can be applied in the translation of locative prepositions. On the other hand, the translation of locative adverbs ignores formal correspondence but emphasizes textual equivalence. The result of the analysis shows translation shifts, both level shifts and category shifts. Nevertheless, the message in the source language still can be transferred in the target language."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
S56458
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raihan Mirza Al Kautsar
"Dalam penelitian ini dianalisis prosedur, teknik, dan metode penerjemahan yang dipakai dalam menerjemahkan lirik lagu Take Me Home, Country Roads dalam lirik lagu adaptasi bahasa Jerman Dieser Weg Führt Nach Haus (Neue Version). Lirik lagu dianalisis menggunakan teori prosedur, teknik, dan metode penerjemahan dari Newmark (1988). Penulis mengelompokkan masing-masing lagu per bait, satu bait berisi empat baris. Dengan begitu baik lirik lagu bahasa sumber maupun bahasa sasaran memiliki empat bait yang dianalisis. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dan terbatas pada analisis prosedur, teknik dan metode penerjemahan yang digunakan dalam lirik lagu bahasa sasaran atau unsur lingual saja, kalaupun ada unsur lain seperti kultural atau musikal, hanya dijabarkan sepintas. Berdasarkan hasil penelitian, prosedur dan teknik yang dipakai dalam adaptasi lagu ini adalah modulasi bebas dan mempunyai fungsi komunikatif dan fungsi estetik. Metode yang dipakai adalah free translation, adaptation, dan idiomatic translation. Penerjemah dalam adaptasi juga memperhatikan unsur-unsur seperti jumlah suku kata, pemilihan kata, dan rima.

This study analyzes translation procedure, technique, and methods used to translate Take Me Home, Country Roads song lyrics into German adaptation lyrics in Dieser Weg Führt Nach Haus (Neue Version). The lyrics were analyzed using translation procedure, technique, and methods theory by Peter Newmark (1988). The lyrics of two songs are grouped by verse, one verse contains four lines. Therefore both songs will have four verses to analyze. This study uses a qualitative descriptive method and is limited to translation procedure, technique, and methods used or lingual matter, other matters e.g. cultural or musical are briefly discussed. According to the results, translation procedure, technique, and methods used are free modulation, communicative purpose, and aesthetic purpose. Methods used are free translation, adaptation and idiomatic translation. The translator also takes into account elements like syllable count, word choice, and rhyme."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Farrel Fardiansyah
"Poetry is a form of literary art that can be difficult to translate considering its interpretations and the gap between languages. Conducted using a qualitative method, this study examines how students translate an English poem into their native language, the translation method dominantly used, the difficulties encountered, and how they tackle such difficulties. Involving 12 final-year English Literature students at Universitas Indonesia, they were asked to translate a poem from English to Indonesian and answer some questions in an interview. The data were then analyzed using the poem translation methods by André Lefevere (1975), complemented by a post-test interview to further discuss the students’ perspectives on translating a poem. The results revealed that literal translation is the dominant method used by the students. Problems related to diction in the target text were their main difficulty, ultimately resorting to various strategies. Several conclusions from this study include: (1) The translation difficulties encountered leaned more toward language production skills; (2) Poem translators should possess a strong familiarity with both languages and an interest or expertise in poems themselves; (3) An additional translation course was found useful in helping the students translate a poem.

Puisi merupakan jenis karya sastra yang terkadang sulit untuk diterjemahkan karena adanya interpretasi dan perbedaan unsur bahasa. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif untuk meneliti bagaimana mahasiswa menerjemahkan puisi dalam bahasa Inggris ke bahasa pertama mereka (bahasa Indonesia), metode penerjemahan yang digunakan secara dominan, kesulitan yang dialami, dan bagaimana mereka mengatasi kesulitas tersebut. Sebanyak 12 mahasiswa tahun akhir jurusan Sastra Inggris di Universitas Indonesia diminta untuk menerjemahkan sebuah puisi dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia dan menjawab beberapa pertanyaan dalam sebuah wawancara. Data tersebut kemudian dianalisis menggunakan metode penerjemahan oleh André Lefevere (1975), yang dilengkapi dengan wawancara pasca penerjemahan untuk menggali lebih dalam akan sudut pandang para mahasiswa terkait menerjemahkan puisi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerjemahan harfiah merupakan metode dominan yang digunakan. Permasalahan terkait diksi dalam teks sasaran merupakan kesulitan utama mereka. Macam-macam strategi digunakan untuk mengatasi masalah ini. Beberapa kesimpulan yang dapat ditarik meliputi: (1) Kesulitan penerjemahan cenderung memiliki keterkaitan dengan kemampuan memproduksi bahasa; (2) Penerjemah puisi sebaiknya memiliki keahlian yang tinggi dalam kedua bahasa dan ketertarikan atau keahlian pada puisi itu sendiri; (3) Kelas penerjemahan tambahan ampuh untuk membantu mahasiswa menerjemahkan puisi."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>