Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 138141 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Anna Yulia Damayanti
"Status gizi balita merupakan salah satu indikator kesehatan yang ideal dalam suatu negara. Hubungan gizi dengan kesehatan sangat erat. Pemerintah Indonesia telah berupaya dalam pemantauan status gizi balita untuk mengatasi permasalahan status gizi pada balita. Pola pemberian makan yang tidak sehat pada balita dapat menggangu status gizi balita sehingga mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangannya.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan Pola Pemberian Makan dengan Status Gizi Balita Usia 6-59 Bulan Di Wilayah Puskesmas Cilangkap Kota Depok. Desain penelitian ini adalah cross sectional melibatkan 106 ibu dan balita di wilayah kerja Puskesmas Cilangkap Depok. Instrumen yang digunakan adalah ceklist pola pemberian makan balita yang terdapat pada Buku KIA, tabel z-score standar antopometri PMK no. 2 Tahun 2020 untuk mengukur status gizi balita. Uji statistik bivariat dalam penelitian ini adalah chi- square. Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat hubungan signifikan pada pola pemberian makan dengan status gizi balita di Puskesmas Cilangkap Depok (p=0,000). Berdasarkan hasil penelitian tersebut pola pemberian makan pada balita perlu diperhatikan para orang tua agar status gizi balita tetap dalam keadaan normal sehingga pertumbuhan dan perkembangan balita dapat optimal.

The nutritional status of toddlers is one of the ideal health indicators in a country. The relationship between nutrition and health is very close. The Indonesian government has made efforts to monitor the nutritional status of toddlers to overcome the problem of nutritional status in toddlers. Unhealthy feeding patterns in toddlers can interfere with the nutritional status of toddlers so that they affect their growth and development. The purpose of this study is to determine the relationship between Feeding Patterns and the Nutritional Status of Toddlers Aged 6-59 Months in the Cilangkap Health Center Area, Depok City. The design of this study is cross sectional involving 106 mothers and toddlers in the work area of the Cilangkap Depok Health Center. The instrument used is a checklist of feeding patterns of toddlers contained in the KIA Book, the standard z-score table of PMK antopometry no. 2 of 2020 to measure the nutritional status of toddlers. The bivariate statistical test in this study is chi-square. The results of this study showed that there was a significant relationship between feeding patterns and the nutritional status of toddlers at the Cilangkap Depok Health Center (p=0.000). Based on the results of the study, feeding patterns in toddlers need to be considered by parents so that the nutritional status of toddlers remains in a normal state so that the growth and development of toddlers can be optimal. "
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anita Dewi Permatasari
"Tumbuh kembang anak salah satunya ditentukan oleh asupan yang baik. Asupan yang baik berhubungan dengan praktik pemberian makan yang baik pula. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara praktik pemberian makan bayi dan anak pada ibu bekerja dengan status gizi balita usia 6-23 bulan di Kota Depok. Penelitian ini menggunakan desain Cross sectional dengan menggunakan Cluster sampling. Populasi penelitian sebanyak 8772 dengan sampel sebanyak 223. Praktik pemberian makan diukur dengan panduan Buku Bagan Manajemen Terpadu Balita Sakit MTBS dari Kemenkes RI, sementara status gizi diukur dengan perhitungan berat badan berdasarkan tinggi badan. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar praktik pemberian makan tidak sesuai 97,3 dan status gizi normal pada balita 82,8 . Hasil analisis statistik menunjukan tidak terdapat hubungan signifikan antara praktik pemberian makan dengan status gizi pada balita usia p=0,710 . Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat faktor lain yang mempengaruhi status gizi serta perlu dilakukan analisis lebih jauh kembali.

Growth of child is determined by a good intake. A good intake is associated with good feeding practices. This study aims to determine the relationship between infant feeding practices and children in working mothers with nutritional status of children aged 6 23 months in Depok City. This study used cross sectional design and Cluster Sampling. The study population was 8772 with 223 selected samples. Feeding practices were measured by a guide Book of Integrated Management of Toddlers from Ministry of Health, while nutrition status was measured by calculation of weight for height Z score . The results showed that most of feeding practice was inappropriate 97.3 and most of children has normal nutrition status 82.5 . The result of statistical analysis showed no significant relationship between feeding practices with nutritional status in infants p 0.710 . The results of this study indicate that there are other factors that affect nutritional status and need to be analyzed further."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nisrina Assyifa
"ABSTRAK
Kurang gizi merupakan salah satu permasalahan pokok dunia yaitu sebagai penyebab 50 kematian pada balita. Pelaksanaan program pemberian makanan tambahan PMT oleh pemerintah sebagai penanggulangan kurang gizi. Penelitian ini betujuan untuk mengevaluasi manfaat program PMT pada balita dengan kurang gizi terhadap status gizi balita. Penelitian cross sectional melibatkan 100 balita kurang gizi yang telah mendapatkan PMT di Kabupaten Tegal yang dipilih menggunakan teknik cluster sampling. Status gizi akan diukur menurut BB/TB. Hasil dari penelitian yaitu status gizi balita setelah pemberian PMT; 41 normal, 39 gizi kurang dan 20 gizi buruk. Selain itu pemberian PMT yang sesuai ada 13 dan tidak sesuai 87 balita. Sedangkan lamanya balita diberikan PMT 78 balita diberikan lebih dari sama dengan 3 bulan. Berdasarkan hasil uji Chi-Square menunjukan ada hubungan antara PMT dengan status gizi nilai p 0,003 dan ada hubungan antara lamanya diberi PMT dengan status gizi nilai p 0,000.

ABSTRACT
Malnutrition is one of the main problems of the world, that is as the cause of 50 infants death. Implementation of supplementary feeding programs PMT by the government as malnutrition prevention. This study aims to evaluate the benefits of PMT programs in infants with malnutrition to nutritional status of children under five. The cross sectional study involved 100 malnourished toddlers who had obtained PMT in Tegal Regency, selected using cluster sampling technique. Nutritional status will be measured by BB TB. The result of the research is the nutritional status of under five children after giving PMT 41 normal, 39 less nutrition and 20 malnutrition. In addition, the provision of appropriate PMT is 13 and not 87 of children under five. While the length of toddlers given PMT 78 of infants given more than equal to 3 months. Based on Chi Square test results showed there is a relationship between PMT with nutritional status p value 0,003 and there is correlation between length of given PMT with nutrient status p value 0,000."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizky Kurniawati
"Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui hubungan status Keluarga Sadar Gizi (Kadarzi) dan faktor lainnya dengan nilai z-score BB/U, TB/U dan BB/TB balita usia 6-59 bulan. Data sekunder yang digunakan berasal dari data survei Penilaian Status Gizi (PSG) dan Kadarzi 2012 di Kota Probolinggo. Desain penelitian yang digunakan adalah cross sectional dengan melibatkan 337 sampel keluarga. Hubungan antara status Kadarzi dan faktor lainnya dengan nilai z-score BB/U, TB/U dan BB/TB balita dianalisis menggunakan uji T-Test Independen, uji Anova dan uji Korelasi. Uji multivariat yang digunakan adalah uji Regresi Berganda.
Hasil penelitian menyatakan bahwa sebanyak 32,6% keluarga balita di Kota Probolinggo telah berperilaku Kadarzi. Persentase gizi kurang, pendek dan kurus pada balita masih di atas angka nasional. Nilai z-score BB/U, TB/U dan BB/TB balita adalah -1,06±1,34 SD, -1,45±1,94 SD, dan -0,36±1,56 SD. Uji statistik yang dilakukan menemukan hubungan antara konsumsi garam beryodium, pemberian vitamin A, usia balita, pendidikan ayah dan pendidikan ibu dengan nilai z-score BB/U balita (p<0,005).
Terdapat hubungan signifikan antara pemberian vitamin A dan pengetahuan gizi ibu dengan nilai z-score TB/U balita (p<0,005). Terdapat hubungan antara usia balita dengan nilai z-score BB/TB balita (p<0,005). Uji Regresi Berganda menunjukkan bahwa pendidikan ibu adalah faktor yang paling berhubungan terhadap rata-rata nilai z-score BB/U balita. Konsumsi makanan beraneka ragam adalah faktor yang paling berhubungan terhadap rata-rata nilai z-score BB/TB balita di Kota Probolinggo. Pesan Kadarzi beserta indikatornya masih perlu disosialisasikan untuk mengurangi terjadinya masalah gizi di Kota Probolinggo. Masih perlu dilakukan peningkatan mutu pendidikan serta pengetahuan gizi ibu untuk mengurangi terjadinya masalah gizi di Kota Probolinggo.

This research is aimed to know the relationship between nutritional family awareness, called Kadarzi, and other factors with WAZ, HAZ and WHZ of children 6-59 months. The secondary data was used from survey PSG and Kadarzi 2012 in Probolinggo. This research uses the cross sectional study with 337 samples. The relationship betwees Kadarzi and other factor with WAZ, HAZ and WHZ were analized with Independent T-Test, Annova Test and Correlation Test. Linear Regression Test was used to multivariate analysis.
The result shown that 32,6% family in Probolinggo are Kadarzi. The percentage of underweight, stunting and wasting are above national rates. The mean of WAZ, HAZ and WHZ children are - 1,06±1,34 SD, -1,45±1,94 SD, and -0,36±1,56 SD. The statistical test shows that iodized salt consumption, vitamin A supplementation, children age, father's education and mother's education were associated with the mean of WAZ of children (p<0,005).
There are significantly association between vitamin A supplementation and mother's nutritional knowledge with the mean of HAZ of children (p<0,005). The children age was associated with the mean of WHZ of children (p<0,005). Linier Regression Test shows that mother's education is the most related factor for the mean of WAZ and food diversity consumption is the most related factor for the mean of WHZ of underfive children in Probolinggo. The inform about Kadarzi and its indicators are needed to decrease undernutrition problems in Probolinggo. Besides, up grading mother's education and nutritional knowledge are needed to decrease undernutrition in Probolinggo.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S47446
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Early Vici Azmia
"Prevalensi balita wasting di Indonesia tahun 2022 sebesar 7,7%, menurut WHO masalah wasting ini sudah termasuk masalah kesehatan masyarakat yang buruk. Wasting adalah masalah gizi pada balita yang berdampak pada morbiditas dan mortalitas. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian wasting pada balita usia 6–59 bulan di Kelurahan Cimpaeun Kota Depok Tahun 2023. Penelitian ini dilakukan pada bulan April–Juni 2023, menggunakan desain cross-sectional, metode proportionate stratified random sampling dengan sampel penelitian 136 balita usia 6–59 bulan. Data dianalisis univariat dan bivariat menggunakan chi-square. Hasil penelitian menunjukkan 9,6% balita usia 6–59 bulan di Kelurahan Cimpaeun Kota Depok Tahun 2023 menderita wasting, dan termasuk pada masalah kesehatan masyarakat yang buruk. Hasil penelitian menunjukkan bahwa asupan energi, asupan protein, pengetahuan gizi ibu, dan pendapatan keluarga berhubungan dengan kejadian wasting pada balita usia 6–59 bulan. Risiko wasting lebih tinggi pada balita dengan asupan energi dan protein yang kurang, pengetahuan gizi ibu yang kurang, serta pendapatan keluarga yang rendah.

The prevalence of wasting under five in Indonesia in 2022 is 7.7%, according to WHO this wasting problem is a bad public health problem. Wasting is a nutritional problem in toddlers that has an impact on morbidity and mortality. The research objective was to determine the factors associated with wasting in toddlers aged 6–59 months in Cimpaeun Village in 2023. This research was conducted in April–June 2023, using a cross-sectional design, proportionate stratified random sampling method with a research sample of 136 toddlers aged 6–59 months. Data were analyzed univariately and bivariately using chi-square. The results showed that 9.6% of toddlers aged 6–59 months in the Cimpaeun Village in 2023 were suffering from wasting, and this is a bad public health problem. The results showed that energy intake, protein intake, mother's nutritional knowledge, and family income were associated with wasting in toddlers aged 6–59 months. The risk of wasting is higher for toddlers with less energy and protein intake, less knowledge of mother's nutrition, and low family income."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Elvia Amelia
"Permasalahan gizi masih menjadi persoalan serius bagi berbagai negara berkembang salah satunya adalah Indonesia. Masalah gizi anak perlu diatasi karena dapat menimbulkan permasalahan bagi pertumbuhan anak hingga berdampak pada kualitas sumber daya manusia unggul bagi bangsa Indonesia di masa yang akan datang. Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi status gizi anak dapat berasal dari karakteristik individu anak itu sendiri maupun dari pihak eksternal seperti ibu yang memiliki peran utama dalam pemenuhan gizi anak. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan ibu dan praktik pemberian makan anak dengan status gizi balita usia 2-5 tahun di Kelurahan Tugu Kecamatan Cimanggis Kota Depok. Desain penelitian ini adalah cross sectional yang melibatkan 100 ibu dan balita di Kelurahan Tugu. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner pengetahuan untuk mengukur tingkat pengetahuan ibu, kuesioner FPSQ-28 untuk mengetahui praktik pemberian makan, dan tabel z-score standar antropometri PMK No.2 Tahun 2020 untuk mengukur status gizi anak. Uji statistik bivariat yang dilakukan adalah Mann-Whitney dan uji korelasi Spearman’s rho. Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat hubungan yang bermakna antara pengetahuan ibu dan status gizi balita (p=0,034) dan tidak ada hubungan yang signifikan antara praktik pemberian makan ibu dan status gizi balita (p=0.877 ; r=0,16). Berdasarkan hasil penelitian tersebut diketahui bahwa penting untuk meningkatkan pengetahuan ibu sebagai bekal dalam pemberian makan sehingga status gizi anak baik. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat menemukan variabel lain yang mempengaruhi status gizi balita sehingga muncul inovasi baru untuk mengatasi Malnutrisi anak.

Nutritional problems are still a serious problem for many developing countries, for example Indonesia. The problem of child nutrition needs to be addressed because it can cause problems for children's growth and thus have an impact on the quality of superior human resources for the Indonesian nation in the future. Several factors that can affect the nutritional status of children can come from the individual characteristics of the child itself or from external parties such as mothers who have a major role in fulfilling child nutrition. The purpose of this study was to determine the relationship between mother's knowledge and child feeding practices with the nutritional status of toddlers aged 2-5 years in Tugu Village, Cimanggis District, Depok City. The design of this study was cross-sectional involving 100 mothers and toddlers in the Tugu Village. The instruments used were a knowledge questionnaire to measure the mother's level of knowledge, the FPSQ-28 questionnaire to determine feeding practices, and the anthropometric standard z-score table PMK No.2 of 2020 to measure children's nutritional status. The bivariate statistical tests performed were the Mann-Whitney and the Spearman's rho correlation test. The results of this study showed that there was a significant relationship between mother's knowledge and toddler's nutritional status (p=0.034) and there was no significant relationship between mother's feeding practices and toddler's nutritional status (p=0,877: r=0,16). Based on the results of this study it is important to increase the mother's knowledge as a provision in feeding so that the child's nutritional status is good. Future research is expected to find other variabels that affect the nutritional status of toddlers so that new innovations emerge to overcome child malnutrition."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nabila Raudatul Jannah
"Ketahanan keluarga menjadi salah satu faktor tidak langsung permasalahan gizi balita. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan ketahanan keluarga dengan status gizi pada balita usia 2–5 tahun di Kota Depok. Penelitian ini menggunakan metode cross-sectional dengan pengambilan sampel sebanyak 121 keluarga dengan balita usia 2-5 tahun di Posyandu Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Sawangan menggunakan instrumen Walsh Family Resilience Questionnaire (WFRQ) dan Standar Antropometri Kementerian Kesehatan RI. Data dianalisis menggunakan Uji Spearman Correlation dengan hasil terdapat hubungan yang bermakna searah dengan kekuatan yang sangat lemah antara ketahanan keluarga dengan status gizi pada balita usia 2-5 tahun (p value = 0,025) dan (r = 0,204). Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat ketahanan keluarga maka semakin baik juga status gizi balita. Hal ini menjadi penting untuk meningkatkan ketahanan keluarga guna meningkatkan status gizi balita.

Family resilience is an indirect factor in children under five nutrition problems. This study aims to determine the relationship between family resilience and nutritional status in children aged 2–5 years in Depok City. This study used a cross-sectional method with a sample of 121 families with children aged 2-5 years at the Posyandu Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Sawangan using the Walsh Family Resilience Questionnaire (WFRQ) instrument and the Anthropometric Standards Kemenkes RI. Data were analyzed using the Spearman Correlation Test with the result that there was a significant unidirectional relationship with very weak strength between family resilience and nutritional status in toddlers aged 2-5 years (p-value = 0.025) and (r = 0.204). This shows that the higher the level of family resilience, the better the nutritional status of children under five. This is important to increase family resilience to improve the nutritional status of children aged 2-5 years."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Indria Sari
"Stunting merupakan keadaan tubuh yang pendek dan sangat pendek hingga melampaui defisit -2SD dibawah median panjang atau tinggi badan. Stunting pada anak dapat bersifat fatal bagi produktivitas mereka dimasa dewasa. Stunting berhubungan dengan gangguan fungsi kekebalan dan akan meningkatkan resiko kematian. Tujuan umum dari penelitian ini adalah diketahuinya gambaran perilaku ibu dalam pemberian ASI eksklusif dengan kejadian Stunting pada balita (6-59 bulan) di Puskesmas Kilasah Kecamatan Kasemen. Telah dilakukan penelitian cross sectional terhadap perilaku pemberian ASI eksklusif dengan kejadian Stunting dengan hasil bivariat didapat hubungan bermakna pengetahuan, sikap dan praktek terhadap ASI eksklusif dengan kejadian Stunting.

Stunting is a state of body short and very short to beyond the deficit 2SD below the median length or height. Stunting in children can be fatal to their future productivity of adults. Stunting associated with impaired immune function and increase the risk of death. The general objective of this study is known picture of the behavior of exclusive breast feeding mothers in the incidence of Stunting in toddlers 6 59 months at the district health center Kilasah Kasemen. Cross sectional studies have been conducted on the behavior of exclusive breastfeeding with events Stunting with bivariate results obtained meaningful relationships of knowledge attitudes and practices towards exclusive breastfeeding Stunting events "
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S44841
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hasmini Nurdin
"Masalah kekurangan gizi di wilayah kerja Puskesmas Perawatan MKB Lompoe Kota Parepare tahun 2011 sebanyak 9,02 persen dengan cakupan pemberian ASI Eksklusif sebesar 28,9 persen. Bertujuan untuk mengetahui pengetahuan, sikap dan perilaku ibu dalam pemberian ASI eksklusif dengan status gizi bayi umur 6-12 bulan dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Populasi sasaran adalah seluruh bayi umur 6-12 bulan. Sampel penelitian sebanyak 112 responden, menggunakan kuisioner. Perhitungan statistik di lakukan menggunakan analisis univariat dan bivariat dengan uji chi-square. Dalam penelitian ini diketahui hubungan antara pengetahuan ibu dengan BB/U (p=0,003), PB/U (p=0,035) dan BB/PB (p=0,011), sikap ibu dengan PB/U (p=0,000) serta perilaku ibu dengan BB/U (p=0,020), BB/PB (p=0,008). Saran untuk menambahkan materi penyuluhan tentang ASI Eksklusif.

Problem of malnutrition in the work area region of MKB Care Health Center Lompoe Parepare City was 9.02 percent in 2011, with coverage of exclusive breastfeeding for 28.9 percent. Aims to assess maternals knowledge, attitudes and behaviors of exclusive breastfeeding with the nutritional status of infants aged 6-12 months by using cross sectional approach. The target population is all infants aged 6-12 months. The samples were 112 respondents, using a questionnaire. Statistical calculations performed using univariate and bivariate analysis with chisquare test. In this research was discovered that the relationship between maternal knowledge with BW/U (p=0,003), PB/U (p=0,035) and BB/PB (p=0,011), maternal attitude with PB/U (p=0,000) and maternal behavior with BB/U (p=0,020), BB/PB (p=0,008). Suggestion to add more counseling material related to exclusive breastfeeding.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nurani Rahmadini
"Cakupan perilaku Kadarzi di Kota Depok masih rendah dan prevalensi gizi kurang, pendek, kurus tergolong masalah kesehatan masyarakat. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui faktor dominan terhadap status gizi balita 6-59 bulan berdasarkan Composite Index of Anthropometric Failure (CIAF). Data yang digunakan adalah hasil survei PSG Kadarzi Tahun 2011 di Kota Depok.
Survei yang dilakukan menggunakan rancangan penelitian Cross Sectional. Analisis univariat menunjukkan prevalensi gizi kurang (7,8%), pendek (22,3%), kurus (8,6%), dan gagal tumbuh (31%). Cakupan Kadarzi (29,8%), penimbangan balita (75,3%), konsumsi makanan beragam (54,5%), penggunaan garam beryodium (97,2%), dan suplementasi vitamin A (77,7%).
Analisis bivariat menunjukkan variabel yang memberikan perbedaan proporsi status gizi balita (BB/U) adalah umur balita, pendidikan ayah, pendidikan ibu, pengetahuan Kadarzi ibu, dan jumlah balita dalam rumah tangga. Variabel yang memberikan perbedaan proporsi status gizi balita (TB/U) adalah konsumsi makanan beragam, status Kadarzi, pendidikan ayah, dan pendidikan ibu. Variabel yang memberikan perbedaan proporsi status gizi balita (BB/TB) adalah penimbangan balita, pengetahuan Kadarzi ibu, dan jumlah balita dalam rumah tangga. Variabel yang memberikan perbedaan proporsi status gizi balita (CIAF) adalah penimbangan balita, status Kadarzi, dan pendidikan ibu.
Analisis multivariat menunjukkan faktor dominan terhadap status gizi balita (BB/U) adalah jumlah balita dalam rumah tangga dan faktor dominan terhadap status gizi balita (BB/TB dan CIAF) adalah penimbangan balita. Disarankan agar dalam menginterpretasikan status gizi balita menggunakan indeks CIAF dan meningkatkan penyuluhan mengenai Kadarzi dan pentingnya pemanfaatan posyandu.

Proportion of Kadarzi in Depok is low and prevalence of underweight, stunting, wasting is classified as public health problem. This research aims to determine the dominant factor on nutritional status of children 6-59 months based on Composite Index of Anthropometric Failure (CIAF). The data used is survey “PSG Kadarzi” 2011 in Depok.
Survey were conducted using a cross sectional study. Univariate analysis showed the prevalence of underweight (7,8%), stunting (22,3%), wasting (8,6%), and failure to thrive (31%). Proportion of Kadarzi (29,8%), children weighing (75,3%), various foods consumption (54,5%), iodized salt (97,2%), and vitamin A supplementation (77,7%).
Bivariate analysis showed variables which provide differences of nutritonal status proportion (WA) are children age, father's education, mother's education, mother's knowledge of Kadarzi, and number of children in the household. Variables which provide differences of nutritonal status proportion (HA) are consumption of various food, Kadarzi status, father's education, and mother's education. Variables which provide differences of nutritonal status proportion (WH) are children weighing, mother's knowledge of Kadarzi, and number of children in the household. Variables which provide differences of nutritonal status proportion (CIAF) are children weighing, Kadarzi status, and mother's education.
Multivariate analysis showed that number of children in the household is a dominant factor to the children nutritional status (WA) and children weighing is a dominant factor to the children nutritional status (WH and CIAF). It is recommended that interpretation of children nutritional status should use CIAF and increase promotion about Kadarzi and the importance of using Posyandu.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S52666
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>