Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 165807 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tania Ikhsani Putri
"Produk rantai dingin (CCP), seperti vaksin, produk biologis, dan obat-obatan, memerlukan kontrol suhu yang ketat (2–8°C) selama penyimpanan dan distribusi untuk menjaga mutu dan efektivitasnya. Penelitian ini memvalidasi proses pengiriman CCP menggunakan wadah polyurethane (PU) dan ice pack yang dibekukan pada suhu -18°C dengan tujuan meningkatkan efisiensi dan menjaga stabilitas produk sepanjang rantai pasok. Penelitian dilakukan di PT Enseval Putera Megatrading dengan pengujian kondisi distribusi aktual ke tiga lokasi tujuan, yaitu Yogyakarta, Kudus, dan Bandar Lampung. Hasil menunjukkan bahwa konfigurasi pengiriman yang dimodifikasi, yang menghilangkan langkah pengkondisian ice pack selama 24 jam, berhasil menjaga suhu produk dalam rentang yang dipersyaratkan, dengan lead time masing-masing sebesar 45,2; 50,8; dan 54,3 jam, rata-rata 50,1 jam. Temuan ini menonjolkan keunggulan wadah PU, yang memiliki daya isolasi tinggi berkat konduktivitas termal rendah, serta pentingnya penempatan dan pengkondisian ice pack secara tepat untuk memastikan kontrol suhu yang optimal. Proses yang tervalidasi ini menunjukkan peningkatan efisiensi dan keandalan dalam distribusi CCP, memperpanjang lead time, mengurangi keterlambatan operasional, dan memastikan kepatuhan terhadap standar regulasi.

Cold Chain Products (CCP), such as vaccines, biologics, and pharmaceuticals, require strict temperature control (2–8°C) during storage and distribution to maintain their quality and efficacy. This study focused on validating the shipping process for CCP using polyurethane (PU) containers and ice packs frozen at -18°C, aiming to enhance efficiency and ensure product stability throughout the supply chain. Conducted at PT Enseval Putera Megatrading, the research tested temperature maintenance under actual distribution conditions to three destinations: Yogyakarta, Kudus, and Bandar Lampung. Results showed that the modified shipping configuration, which eliminated the 24-hour ice pack conditioning step, successfully maintained temperatures within the required range, with recorded lead times of 45.2, 50.8, and 54.3 hours, averaging 50.1 hours. The findings highlight the superior insulating properties of PU containers, which have low thermal conductivity, and the importance of precise ice pack placement and conditioning for effective temperature control. This validated process demonstrates improved efficiency and reliability in CCP distribution, extending lead times and reducing operational delays while ensuring compliance with regulatory standards. "
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2024
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nurazizah Putri
"Pedagang besar farmasi menyelenggarakan pengadaan, penyimpanan, dan penyaluran obat dan/atau bahan obat dengan menerapkan pedoman teknis Cara Distribusi Obat yang Baik (CDOB). Di antara kandungan pedoman teknis CDOB, terdapat persyaratan khusus untuk produk rantai dingin yang meliputi aturan yang berkaitan dengan masalah suhu pada saat penerimaan, penyimpanan, dan pengiriman. Adapun validasi proses pengiriman dilakukan untuk memastikan suhu pengiriman tidak menyimpang dari yang dipersyaratkan, salah satunya adalah kualifikasi kemasan atau kontainer pengiriman. Kemasan pengiriman yang bersifat dapat dipakai ulang perlu dikualifikasi ulang secara rutin. Maka dari itu, Distribution Center 1 Jakarta PT Enseval Putera Megatrading Tbk melaksanakan kualifikasi ulang, lebih tepatnya kualifikasi operasional, terhadap peti Credo yang digunakan untuk pengiriman produk suhu 2-8°C. Tahapan kualifikasi operasional peti Credo terdiri atas pengkondisian panel thermal isolation chamber (TIC), pengemasan, penempatan di area ambient selama minimal 168 jam, dan evaluasi. Hasilnya adalah kemasan Credo belum terkualifikasi akibat terjadinya penyimpangan lead time pada salah satu sampel dan penyimpangan suhu terendah yang disebabkan oleh pengkondisian TIC yang kurang optimal.
Pharmaceutical distributors procure, store, and distribute drugs and/or raw drug materials while adhering to the Good Distributing Practices. There are specific requirements for cold chain products, including guidelines on handling temperature anomalies during arrival, storage, and shipment. The shipping process needs to be validated to ensure the temperature does not deviate from the specifications. In order to do that, the qualification of shipping containers is needed. Reusable containers need to be requalified periodically. Therefore, the Distribution Center 1 Jakarta of PT Enseval Putera Megatrading Tbk performed requalification (operational qualification), on a Credo crate that was used to ship products of 2-8°C. The qualification consists of thermal isolation chamber (TIC) conditioning, packing, placement in ambient area for at least 168 hours, and evaluation. The Credo crates were proven not qualified due to an anomaly in one of the sample’s lead time and the lowest temperature because of suboptimal TIC conditioning."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Melati Lestari Negari
"PT Enseval Putera Megatrading (EPM) Tbk DC1 Jakarta merupakan distributor pusat yang bertanggungjawab dalam menyalurkan obat, alat kesehatan, dan produk konsumer ke 48 cabang Enseval di Indonesia yang bertujuan memastikan mutu sepanjang jalur distribusi sesuai persyaratan guna memenuhi kebutuhan di setiap cabang dan pelanggan. Kualifikasi operasional adalah tindakan verifikasi terdokumentasi bahwa semua sistem atau peralatan yang telah dipasang atau dimodifikasi berfungsi sesuai dengan spesifikasi dalam semua proses operasional secara konsisten serta menghasilkan produk sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan Kualifikasi operasional kemasan styrofoam ini dilakukan di PT EPM DC1 Jakarta bertujuan untuk menentukan konfigurasi dan jumlah pendingin yang diperlukan untuk menjaga suhu dalam kemasan styrofoam pada rentang 15°C – 40°C serta memastikan suhu pengiriman produk memenuhi persyaratan selama pengiriman. Metode dalam kualifikasi ini dilakukan dengan pengondisian produk dummy dan alat yang akan digunakan pada suhu di bawah 25°C minimal 12 jam. Ice gel, produk dummy dan thermometer data logger diletakkan di dalam kemasan styrofoam dengan konfigurasi ice gel terletak dibagian sisi atas dan Thermometer data logger terletak diantara produk dummy. Kemudian, Styrofoam dinaikkan ke lorong Ambient Gudang B SX.088.Z Hasil menunjukkan konfigurasi menggunakan satu ice pack diletakkan pada sisi atas produk dalam kemasan styrofoam dapat menjaga suhu tidak melewati rentang 15°C – 40°C selama 24 hari. Kemasan styrofoam dengan kondisi muatan terisi dapat mempertahankan suhu antara 15°C – 40°C selama 577,17 jam, 577,67 jam, 577,33 jam dan 577,50 jam.

PT Enseval Putera Megatrading (EPM) Tbk DC1 Jakarta is a central distributor responsible for distributing drugs, medical devices, and consumer products to 48 Enseval branches in Indonesia which aims to ensure quality along the distribution line according to requirements fullfilled the needs of each branch and customer. Operational qualification is a documented verification action that all systems or equipment that have been installed or modified function in accordance with specifications in all operational processes consistently and produce products in accordance with predetermined specifications. The operational qualification of styrofoam packaging did at PT EPM DC1 Jakarta aims to determine the configuration and amount of coolant needed to maintain the temperature in styrofoam packaging in the range of 15°C - 40°C and ensure that the shipping temperature of the product meets the requirements during shipping. The method in this qualification is done by conditioning the dummy products and tools to be used at temperatures below 25°C for at least 12 hours. Ice gel, dummy product and thermometer data logger were placed in a Styrofoam package with the ice gel configuration located on the top side and the thermometer data logger located between the dummy products. Then, the Styrofoam was raised to the ambient aisle of Warehouse B SX.088.Z. The results show that the configuration using one ice pack placed on the top side of the product in styrofoam packaging can maintain the temperature not passing the range of 15°C - 40°C for 24 days. Styrofoam packaging with filled conditions can maintain temperatures between 15°C - 40°C for 577.17 hours, 577.67 hours, 577.33 hours and 577.50 hours.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rizal Abdullah
"PT Enseval Putera Megatrading Tbk. menyediakan jasa distribusi dan perdagangan produk farmasi, termasuk diantaranya produk rantai dingin. Produk rantai dingin merupakan produk yang sensitif terhadap suhu sehingga suhu penyimpanan dan pengiriminnya perlu untuk dikontrol secara tidak terputus mulai dari pabrik sampai didistribusikan ke pengguna akhir. Untuk menjaga kualitas produk rantai dingin yang didistribusikan maka diperlukan suatu fasilitas seperti freezer untuk membekukan material pendingin, seperti ice gel dan water pack dalam pengemasan produk rantai dingin. Dalam rangka menjamin bahwa freezer yang digunakan menunjukkan kinerja yang telah sesuai dengan spesifikiasi maka perlu dilakukan proses kualifikasi kinerja (KK). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bahwa freezer yang digunakan telah sesuai dengan spesifikasi sehingga suhu pada freezer untuk membekukan material pendingin (ice gel) untuk pengemasan produk rantai dingin memenuhi persyaratan. Penelitian dilakukan dengan mengikuti prosedur pengujian kualifikasi kinerja freezer mengikuti protokal yang berlaku di PT Enseval Putera Mega Trading DC 1 Jakarta. Hasil pengujian kualifikasi kinerja freezer yang telah dilakukan, ditemukan beberapa data distribusi suhu dari termometer yang berada diluar rentang suhu yang dipersyaratkan yaitu -25°C s/d -15°C. Suhu yang didapatkan cenderung lebih dingin dari rentang suhu yang dipersyaratkan. Walaupun begitu pendistribusian suhu pada kinerja freezer terbilang sudah merata sehingga kualifikasi kinerja ini dinyatakan lulus. Selain itu, tidak ada ice gel yang mencair pada pengaturan suhu -18°C sehingga freezer tersebut dapat digunakan lebih lanjut untuk membuat material pendingin (ice gel) dengan pengaturan suhu -18°C. Hasil laporan ini dapat dijadikan sebagai sumber informasi dalam melakukan proses Kualifikasi Kinerja (KK) untuk fasilitas pendingin seperti freezer oleh pedagang besar farmasi atau distributor farmasi.

PT Enseval Putera Megatrading Tbk. provides distribution and trading services for pharmaceutical products, including cold chain products. Cold chain products are products that are sensitive to temperature so the storage and shipping temperatures need to be controlled continuously from the factory until distribution to the end user. To maintain the quality of distributed cold chain products, facilities such as freezers are needed to freeze cooling materials, such as ice gel and water packs in cold chain product packaging. In order to guarantee that the freezer used shows performance that meets specifications, it is necessary to carry out a Performance Qualification (PQ) process. This research aims to find out that the freezer used meets the specifications so that the temperature in the freezer for freezing cooling material (ice gel) for packaging cold chain products meets the requirements. The research was carried out by following freezer performance qualification testing procedures following the applicable protocols at PT Enseval Putera Mega Trading DC 1 Jakarta. As a result of the freezer performance qualification tests that had been carried out, it was found that several temperature distribution data from the thermometer were outside the required temperature range, namely -25°C to -15°C. The temperature obtained tends to be colder than the required temperature range. However, the temperature distribution in the freezer performance is fairly even so this performance qualification is declared passed. Apart from that, no ice gel melts at a temperature setting of -18°C so that the freezer can be further used to make cooling material (ice gel) with a temperature setting of -18°C. The results of this report can be used as a source of information in carrying out the Performance Qualification (PQ) process for cooling facilities such as freezers by pharmaceutical wholesalers or pharmaceutical distributors."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Mochamad Nazaruddin Azzam
"Pedagang Besar Farmasi (PBF) adalah perusahaan berbentuk badan hukum yang memiliki izin untuk pengadaan, penyimpanan, penyaluran obat dan/atau bahan obat dalam jumlah besar sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. Setiap pedagang besar farmasi wajib menerapkan Cara Distribusi Obat yang Baik (CDOB) dalam setiap aspek dan rangkaian distribusi obat untuk menjamin keamanan, khasiat, dan mutu obat yang beredar. PT Enseval Putera Megatrading Tbk. merupakan salah satu PBF di Indonesia yang mendistribusikan sediaan farmasi, alat kesehatan, dan barang konsumsi. Suhu dalam proses pendistribusian dapat mempengaruhi mutu sediaan farmasi akibat terjadinya perubahan secara fisik atau kimia pada sediaan yang menyebabkan penurunan potensi zat aktif dan aktivitas farmakologinya. Salah satu cara dalam memenuhi standar CDOB adalah dengan rutin dilakukan kualifikasi kinerja. Dengan meletakan thermometer data logger sesuai dengan titik-titik uji yang telah ditentukan, proses perekaman data (setiap 10 menit) dan akhiri setelah 24 jam. Suhu pendistribusian produk pada mobil berpendingin dengan suhu 2-8°C belum memenuhi syarat keberterimaan dan untuk mobil berpendingin dengan suhu 15-25°C memenuhi syarat keberterimaan.

Pharmaceutical Wholesalers are companies in the form of legal entities that have permits for the procurement, storage, distribution of drugs and/or drug ingredients in large quantities by the provisions of laws and regulations. Every pharmaceutical wholesaler is required to implement Good Drug Distribution Practices (GDDP) in every aspect and series of drug distribution to ensure the safety, efficacy, and quality of drugs in circulation. PT Enseval Putera Megatrading Tbk. is one of the PBFs in Indonesia that distributes pharmaceutical preparations, medical devices, and consumer goods. Temperature in the distribution process can affect the quality of pharmaceutical preparations due to physical or chemical changes in the preparations that cause a decrease in the potential of active substances and their pharmacological activity. One way to meet CDOB standards is to routinely carry out performance qualifications. By placing a thermometer data logger according to the specified test points, the data recording process (every 10 minutes) ends after 24 hours. The product distribution temperature in refrigerated cars with a temperature of 2-8°C has not met the acceptance requirements and for refrigerated cars with a temperature of 15-25°C it meets the acceptance requirements.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Annissatul Fitria
"Pedagang Besar Farmasi (PBF) wajib menerapkan pedoman teknis Cara Distribusi Obat yang Baik (CDOB) dalam pelaksanaan distribusi obat dan/ atau bahan obat, salah satu bagiannya adalah bangunan dan peralatan. Bangunan sebagai tempat penyimpanan perlu dilakukan pengendalian terhadap parameter suhu untuk menjaga suhu pada area penyimpanan tetap sesuai dengan ketentuan yang dipersyaratkan agar obat dan/atau bahan obat selalu dalam kondisi yang baik dan terjamin kualitasnya, terutama untuk produk yang memerlukan suhu khusus seperti produk rantai dingin (Cold Chain Produk/CCP). Tujuan dari penulisan laporan ini adalah untuk mengetahui suhu terendah dan tertinggi saat pemantauan mingguan pada cold room dan cool room yang dilaksanakan dari tanggal 5 - 11 Desember 2022 pada PT. Enseval Putera Megatrading DC-3 Cikarang. Berdasarkan hasil pemantauan suhu pada cold room yang memiliki dua chiller, chiller bagian atas memiliki suhu minimum sebesar 2,8⁰C dan suhu maksimum sebesar 6,0⁰C, sedangkan pada chiller bagian bawah memiliki suhu minimum sebesar 4,4⁰C dan suhu maksimum sebesar 5,4⁰C. Pemantauan suhu pada cool room memberikan hasil bahwa suhu minimum sebesar 21,3⁰C dan suhu maksimum sebesar 23,0⁰C. Dapat disimpulkan bahwa hasil monitoring suhu mingguan pada cold room dan cool room sudah sesuai dengan persyaratan yang telah ditentukan, yaitu pada rentang 2 – 8⁰C untuk cold room dan 15 – 25⁰C untuk cool room.

Pharmaceutical Wholesalers (PBF) are required to implement the Good Drug Distribution Practices (CDOB) technical guidelines in the implementation of drug and/or drug substance distribution, one of which is building and equipment. The building as a storage area needs to control temperature parameters to maintain the temperature in the storage area in accordance with the requirements required so that drugs and/or medicinal substances are always in good condition and quality guaranteed, especially for products that require special temperatures such as cold chain products (CCP). The purpose of writing this report is to find out the lowest and highest temperatures during weekly monitoring in cold rooms and cool rooms which will be carried out from 5 - 11 December 2022 at PT. Enseval Putera Megatrading DC-3 Cikarang. Based on the results of temperature monitoring in the cold room which has two chillers, the upper chiller has a minimum temperature of 2.8⁰C and a maximum temperature of 6.0⁰C, while the lower chiller has a minimum temperature of 4.4⁰C and a maximum temperature of 5.4⁰C. Temperature monitoring in the cool room gives the result that the minimum temperature is 21.3⁰C and the maximum temperature is 23.0⁰C. It can be concluded that the results of weekly temperature monitoring in the cold room and cool room are in accordance with predetermined requirements, namely in the range of 2 – 8⁰C for cold rooms and 15 – 25⁰C for cool rooms."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Indah Putriana
"Obat merupakan produk farmasi dengan kestabilannya harus dipertahankan sebagai upaya untuk menjaga khasiat, mutu dan efikasi dari masing-masing obat. Ketidakpatuhan terhadap kondisi penyimpanan merupakan salah satu pelanggaran yang paling sering ditemukan pada fasilitas gudang penyimpanan obat baik di saranan industri farmasi maupun sarana distribusi obat jadi. PBF adalah salah satu dari fasilitas distribusi atau penyaluran sediaan farmasi yang memiliki sarana dan prasarana untuk mendukung proses operasional distribusi atau penyaluran sediaan farmasi. Cara Distribusi Obat yang Baik adalah cara distribusi/penyaluran obat dan/atau bahan obat yang bertujuan memastikan mutu sepanjang jalur distribusi/penyaluran sesuai persyaratan dan tujuan penggunaannya. Pemetaan suhu dapat mengidentifikasi kemungkinan titik dingin (atau titik panas) dan membantu menentukan apakah tindakan perbaikan diperlukan atau tidak. Melalui pemetaan suhu, dapat dilakukan validasi terhadap area tersebut untuk memastikan produk yang sensitif terhadap suhu seperti makanan yang mudah rusak dan barang farmasi disimpan dengan baik dalam suhu idealnya. Temprature Mapping of Storage Area bertujuan untuk mendokumentasikan dan mengkontrol perbedaan suhu pada area penyimpanan obat. Dalam pemetaan suhu terdapat banyak faktor yang dapat mempengaruhi hasil perekaman seperti kondisi beban penyimpanan yang berbeda, frekuensi akses, kondisi pemadaman listrik, kalibrasi instrument terkait, suhu atau kelembaban ekstrem, pemeliharaan alat.

Medicines are pharmaceutical products whose stability must be maintained as an effort to maintain the efficacy, quality and efficacy of each drug. Non-compliance with storage conditions is one of the violations most frequently found in drug storage facilities, both in pharmaceutical industry facilities and finished drug distribution facilities. PBF is one of the distribution or distribution facilities for pharmaceutical preparations that has the facilities and infrastructure to support the operational process of distribution or distribution of pharmaceutical preparations. Good Medicine Distribution Method is a method of distributing/distributing medicines and/or medicinal substances which aims to ensure quality along the distribution/distribution route according to the requirements and intended use. Temperature mapping can identify possible cold spots (or hot spots) and help determine whether or not remedial action is necessary. Through temperature mapping, validation of these areas can be carried out to ensure temperature-sensitive products such as perishable food and pharmaceutical goods are stored properly at their ideal temperature. Temperature Mapping of Storage Area aims to document and control temperature differences in drug storage areas. In temperature mapping there are many factors that can influence recording results such as different storage load conditions, access frequency, power outage conditions, related instrument calibration, extreme temperature or humidity, equipment maintenance.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Ainun Nisa
"Laporan Praktik Kerja Profesi Apoteker ini membahas terkait pemetaan suhu container chiller di PT Enseval Putera Megatrading Bekasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui letak suhu tertinggi dan suhu terendah serta titik kritis suhu pada container chiller yang dicek dengan menaruh temperature data logger di berbagai titik dan melihat apakah container chiller yang tersedia memenuhi persyaratan dan standar untuk penyimpanan produk rantai dingin atau tidak. Penelitian ini dilakukan secara observasional selama 3 hari merekam data suhu dengan temperature data logger tiap 10 menit, kemudian menarik data dari thermometer data logger mengunakan aplikasi Testo Comfort Software Basic 5.0. Dari penelitian ini dihasilkan Container chiller 1 dan 2 PT Enseval Putera Megatrading cabang Bekasi memenuhi persyaratan suhu yakni diantara 2-8o C dan titik kritisnya berada pada posisi terpanas dan terdingin di container chiller 1 terletak pada titik 3 dan 19, sedangkan pada container chiller 2 titik terpanas dan terdingin terletak pada titik 10 dan 5. Berdasarkan hasil penelitian tersebut sebaiknya limit suhu diatur pada suhu atas 7o C dan bawah 3oC untuk penanggulangan lebih cepat jika suhu berada diluar standar dan sebaiknya dalam proses penyimpanan dan pengiriman sediaan-sediaan cold chain product perlu dipantau dengan baik, terutama pada vaksin-vaksin yang memiliki indikator VVM yang mempermudah pengecekkan kestabilan obat.
This Pharmacist Professional Work Practices Report discusses temperature mapping of chiller containers at PT Enseval Putera Megatrading Bekasi. This research aims to determine the location of the highest and lowest temperatures as well as critical temperature points in chiller containers which are checked by placing temperature data loggers at various points and seeing whether the available chiller containers meet the requirements and standards for storing cold chain products or not. This research was carried out observationally for 3 days, recording temperature data with a temperature data logger every 10 minutes, and then pulling data from the thermometer data logger using the Testo Comfort Software Basic 5.0 application. From this research it was produced that Container chiller 1 and 2 of PT Enseval Putera Megatrading Bekasi branch met the temperature requirements, namely between 2-8o C and the critical points were at the hottest and coldest positions. Container chiller 1 was at points 3 and 19, while container chiller 2 was at point The hottest and coldest are located at points 10 and 5. Based on the results of this research, the temperature limit should be set at an upper temperature of 7o C and a lower temperature of 3o C for quicker response if the temperature is outside the standard and it is best to monitor the process of storing and sending cold chain products. Well, especially for vaccines that have a VVM indicator which makes it easier to check drug stability."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Anissa Tasya Lintang
"Sediaan farmasi, termasuk obat, bahan obat, obat tradisional, dan kosmetika harus memenuhi standar keamanan, kualitas, dan manfaat. Distribusi sediaan farmasi membutuhkan perhatian khusus, terutama dalam hal pengadaan, penyimpanan, dan penyaluran. Pedagang Besar Farmasi (PBF) memainkan peran penting dalam memastikan proses ini berjalan dengan baik. Mereka bertanggung jawab atas distribusi sediaan farmasi, termasuk produk-produk yang memerlukan penanganan khusus seperti Produk Rantai Dingin atau Cold Chain Products (CCP), seperti vaksin dan insulin. CCP harus disimpan di ruangan atau wadah yang dapat menjaga kestabilan suhu seperti menggunakan cold room atau chiller, suhu yang dipersyaratkan yakni 2-8oC. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan pemetaan suhu rutin terhadap Chiller Pharma (2-8°C) untuk mengetahui distribusi suhu penyimpanan dan mengidentifikasi titik terpanas Chiller Pharma (2-8°C). Pemetaan suhu dilakukan dengan menggunakan Electronic Data Logging Monitor (EDLM) selama tiga hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa distribusi suhu memenuhi kriteria rentang suhu 2-8°C dengan nilai Mean Kinetic Temperature (MKT) sebesar 5,86 (Upper) dan 5,41 (Lower). Titik terpanas pada chiller pharma berada pada titik 3 pada rak bagian tengah. Saran yang diajukan adalah pemasangan sensor suhu pada titik terpanas chiller pharma untuk memonitoring suhu kritis secara lebih efektif. Dengan demikian, pemantauan suhu dapat lebih akurat dan konsisten, menjaga kestabilan sediaan farmasi yang disimpan dalam chiller.

Pharmaceutical preparations, including medicines, pharmaceutical ingredients, traditional medicines, and cosmetics, must meet safety, quality, and efficacy standards. The distribution of pharmaceutical preparations requires special attention, especially in procurement, storage, and distribution. Pharmaceutical Wholesalers (PWFs) play a crucial role in ensuring that this process runs smoothly. They are responsible for distributing pharmaceutical preparations, including products that require special handling such as Cold Chain Products (CCPs), such as vaccines and insulin. CCPs must be stored in rooms or containers that can maintain temperature stability, such as using a cold room or chiller, with the required temperature being 2-8°C. This study aims to conduct routine temperature mapping of the Chiller Pharma (2-8°C) to determine the distribution of storage temperature and identify the hottest point of the Chiller Pharma (2-8°C). Temperature mapping is performed using an Electronic Data Logging Monitor (EDLM) for three days. The results show that the temperature distribution meets the criteria for the temperature range of 2-8°C with a Mean Kinetic Temperature (MKT) value of 5.86 (Upper) and 5.41 (Lower). The hottest point of the chiller pharma is at point 3 on the middle rack. The proposed suggestion is to install temperature sensors at the hottest points of the chiller pharma for more effective temperature monitoring. Thus, temperature monitoring can be more accurate and consistent, maintaining the stability of pharmaceutical preparations stored in the chiller.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Shellinna Kurniawati
"Sarana distribusi harus menjamin mutu produk obat dan/atau bahan obat, serta menjaga keutuhan rantai distribusi selama proses distribusi yang dilakukan oleh Pedagang Besar Farmasi (PBF). PT Enseval Putera Megatrading merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pendistribusian obat dan alat kesehatan yang meliputi pengadaan, penyimpanan, serta pendistribusian obat dan alat kesehatan dalam jumlah besar. Suhu ruangan merupakan salah satu faktor penting dalam penyimpanan obat dan alat kesehatan lainnya. Suhu ruangan harus dipantau secara rutin (minimal 3 kali sehari) dan melakukan pemetaan suhu ruangan untuk mengetahui titik suhu terendah, titik suhu tertinggi, dan Mean Kinetic Temperature di dalam suatu ruangan. PT Enseval Putera Megatrading Cabang Jakarta 3 memiliki 10 lorong dari lorong AA hingga lorong JJ dimana ambient room memiliki suhu penyimpanan ≤30°C. Metode yang digunakan adalah metode prospektif berupa data kualifikasi suhu gudang ambient di Cabang Jakarta 3. Suhu terendah adalah 24,8°C, sedangkan suhu tertinggi yang didapatkan adalah 34,2°C. Penyimpangan suhu pada semua titik terjadi mulai pukul 07.40 hingga 16.10 WIB dan suhu tertinggi pada semua titik terjadi pada rentang waktu 12.30 hingga 13.30 WIB. Hasil Mean Kinetic Temperature (MKT) terendah yang didapatkan adalah 30,6°C yang terletak dekat dengan cool room, sedangkan MKT tertinggi yang didapatkan adalah 31,5°C. Titik worst case terletak di titik 19 dengan penyimpangan selama 7 jam 50 menit dimulai dari pukul 08.20 hingga 16.10 WIB. Berdasarkan nilai MKT yang didapat, gudang ambient PT Enseval Putera Megatrading Cabang Jakarta 3 tidak memenuhi persyaratan kualifikasi suhu MKT dengan suhu ≤30°C.

Distribution facilities must guarantee the quality of drug products and/or drug ingredients, also maintain the integrity of the distribution chain during the process carried out by pharmaceutical wholesalers. PT Enseval Putera Megatrading is a company engaged in the distribution of drugs and medical devices which includes procurement, storage, and distribution of drugs and medical devices in large quantities. Room temperature is an important factor in storing medicines and other medical devices. Room temperature must be monitored regularly, at least 3 times a day, and mapped to find out the lowest temperature point, the highest temperature point, and the Mean Kinetic Temperature. PT Enseval Putera Megatrading Jakarta 3 has 10 aisles from aisle AA to aisle JJ where the ambient room temperature must be maintained ≤30°C. The method used is prospective method in the form of ambient room temperature qualification data. The lowest temperature is 24.8°C, while the highest temperature obtained is 34.2°C. Temperature deviations occurred at all points from 07.40 to 16.10 WIB and the highest temperature occurred at all points from 12.30 to 13.30 WIB. The lowest Mean Kinetic Temperature (MKT) obtained was 30.6°C and located close to the cool room, while the highest MKT obtained was 31.5°C. The worst case point is located at point 19 with a deviation of 7 hours 50 minutes starting from 08.20 to 16.10 WIB. Based on the MKT value, the ambient room of PT Enseval Putera Megatrading Jakarta 3 Branch does not meet the MKT temperature requirements with a temperature of ≤30°C."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>