Ditemukan 118570 dokumen yang sesuai dengan query
Fairuz Raissa Andina
"Terapi inhalasi secara umum merupakan metode yang seharusnya tidak menimbulkan rasa sakit (painless), namun dapat menimbulkan rasa tidak nyaman dan memicu kecemasan pada anak. Kecemasan yang mungkin timbul karena prosedur inhalasi ini dapat diminimalisir dengan menggunakan terapi non farmakologis. Tujuan dari karya ilmiah ini adalah untuk melihat keefektifan dari penerapan terapi bermain dengan pop-it pada anak yang mengalami kecemasan selama prosedur inhalasi. Terapi bermain dilakukan pada total 2 pasien dalam rentang waktu 2-3 hari. Hasil karya ilmiah ini menunjukkan bahwa penerapan terapi bermain dengan pop-it efektif dalam menurunkan tingkat kecemasan anak selama prosedur inhalasi, hal ini ditunjukkan dengan adanya penurunan tingkat ansietas pada kedua pasien setelah diberikan terapi bermain, dari kategori highest menjadi moderate hingga mild dalam rentang waktu pelaksanaan 1-3 hari. Hasil dalam karya ilmiah ini dapat diterapkan sebagai tatalaksana non farmakologi untuk membantu mengurangi rasa cemas pada anak selama prosedur inhalasi.
Inhalation therapy is generally a method that should not cause pain, but can cause discomfort and trigger anxiety in children. Anxiety that may arise due to this inhalation procedure can be minimized by using non-pharmacological therapy. The purpose of this scientific paper is to see the effectiveness of the application of play therapy with pop-it in children who experience anxiety during the inhalation procedure. Play therapy was carried out on a total of 2 patients over a period of 2-3 days. The results of this scientific paper show that the application of play therapy with pop-it is effective in reducing children's anxiety levels during the inhalation procedure, this is indicated by a decrease in anxiety levels in both patients after being given play therapy, from the highest category to moderate to mild in a period of 1-3 days. The results in this scientific paper can be applied as a non-pharmacological treatment to help reduce anxiety in children during the inhalation procedure. "
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
PR-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Olivia Bawaeda
"Hospitalisasi mengharuskan anak tinggal di rumah sakit dan menerima prosedur medis seperti terapi inhalasi yang dapat memicu kecemasan anak. Salah satu intervensi keperawatan non farmakologi yang dapat diberikan kepada anak untuk menurunkan bahkan menghilangkan kecemasan adalah bermain terapeutik pop-it. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas bermain terapeutik pop-it terhadap tingkat kecemasan anak yang mendapat terapi inhalasi di ruang rawat inap anak. Penelitian ini menggunakan design randomized control trial yang melibatkan 66 anak (dibagi dalam kelompok intervensi dan kontrol) berusia 1-12 tahun yang mendapat terapi inhalasi dan dirawat di ruang rawat inap anak RSUD Talaud, RSUD Manembo-nembo Bitung dan RSUP Prof Dr. R.D. Kandou Malalayang Manado. Sampel diambil menggunakan teknik simple random sampling. Tingkat kecemasan diukur menggunakan instrumen visual facial anxiety scale (VFAS). Hasil penelitian menunjukan bahwa bermain terapeutik popit efektif menurunkan tingkat kecemasan anak yang mendapat terapi inhalasi dengan nilai p 0,000 (α < 0,05). Dengan demikian bermain terapeutik pop-it tepat diberikan kepada anak yang mendapat terapi inhalasi dan direkomendasikan untuk disediakan di rumah sakit sebagai alternatif permainan. Hasil penelitian ini dapat menjadi acuan bagi perawat di rumah sakit saat melakukan asuhan keperawatan pada anak yang mendapat terapi inhalasi.
Hospitalization requires the child to stay in the hospital and receive medical procedures such as inhalation therapy that can trigger a child's anxiety. One of the nonpharmacological nursing interventions that can be given to children to reduce and even eliminate anxiety is pop-it therapeutic play. The purpose of this study was to determine the effectiveness of pop-it therapeutic play on the anxiety level of children receiving inhalation therapy in the pediatric inpatient room. This study used a randomized control trial design involving 66 children (divided into intervention and control groups) aged 1-12 years who received inhalation therapy and were treated in the pediatric inpatient room at Talaud Hospital, Manembo-nembo Hospital Bitung and Prof Dr. R.D. Kandou Malalayang Manado. Samples were taken using simple random sampling technique. Anxiety levels were measured using a visual facial anxiety scale (VFAS). The results showed that pop-it therapeutic play was effective in reducing the anxiety level of children receiving inhalation therapy with a p value of 0.000 (α < 0.05). Thus, pop-it therapeutic play is appropriate for children receiving inhalation therapy and is recommended to be provided in the hospital as an alternative game. The results of this study can be used as a reference for nurses in hospitals when providing nursing care to children receiving inhalation therapy"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Sherly Sulistiawijaya
"Bronkopneumonia merupakan suatu kondisi peradangan akut yang secara spesifik terjadi di paru-paru, disebabkan oleh agen infeksius di sekitar saluran udara (bronkus) dan kantung udara (alveolus). Permasalahan yang umum terjadi pada anak dengan bronkopneumonia adalah terkait dengan bersihan jalan napas tidak efektif yang disebabkan oleh terjadinya peningkatan produksi sekret yang berlebih di jalan napas. Karya ilmiah ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas penerapan breathing exercise melalui terapi bermain meniup kincir angin untuk mengatasi dyspnea pada anak. Pasien An.E (4th) tampak batuk berdahak disertai dengan napas cepat, penggunaan otot bantu napas, retraksi dada, suara napas tambahan, dan anak mendapatkan bantuan ventilasi berupa NK 2 lpm, didapatkan SpO2: 97%, HR: 132x /menit, RR: 38 x/menit, S: 36.4°C. Penerapan breathing exercise melalui terapi bermain meniup kincir angin yang dilakukan pada anak selama 3 hari perawatan menunjukan penurunan terhadap tingkat dyspnea anak yang dibuktikan dengan saturasi oksigen yang stabil dalam rentang 97-100% dan RR 24-32 x/menit. Hasil karya ilmiah ini diharapkan dapat dijadikan sebagai gambaran bagi perawat untuk dapat melakukan pengelolaan asuhan keperawatan dengan intervensi nonfarmakologis berupa penerapan breathing exercise melalui terapi bermain meniup kincir angin pada anak dengan diagnosis medis bronkopneumonia yang mengalami dyspnea.
Bronchopneumonia is an acute inflammatory condition specific to the lungs, caused by infectious agents around the airways (bronchi) and air sacs (alveoli). A common problem in children with bronchopneumonia is related to ineffective airway clearance caused by increased production of excess secretions in the airway. This scientific work aims to analyze the effectiveness of applying breathing exercises through blowing windmill play therapy to treat dyspnea in children. Patient An.E (4th) appeared to cough with phlegm accompanied by rapid breathing, use of accessory muscles for breathing, chest retraction, additional breath sounds, and the child received ventilation assistance in the form of NK 2 lpm, obtained SpO2: 97%, HR: 132x/min, RR: 38 x/min, S:36.4°C. The application of breathing exercise through blowing windmill play therapy performed on children for 3 days of treatment shows a decrease in the level of dyspnea of children as evidenced by stable oxygen saturation in the range of 97-100% and RR 24-32 x/min. The results of this scientific work are expected to be used as an illustration for nurses to be able to carry out nursing care management with non-pharmacological interventions in the form of applying breathing exercises through windmill blowing play therapy in children with a medical diagnosis of bronchopneumonia who experience dyspnea."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Nindya Fajriyati Utami
"Keterlambatan perkembangan merupakan salah satu masalah kesehatan yang rentan terjadi pada anak, khususnya anak berusia balita. Kesatuan pencapaian terhadap aspek-aspek perkembangan seperti motorik, bicara dan bahasa serta sosialisasi dan kemandirian membantu anak untuk tumbuh tidak hanya sehat secara fisik namun secara holistik. Upaya mempertahankan kesehatan anak berarti upaya menjaga generasi usia produktif untuk masa mendatang. Kegagalan dalam mencapai perkembangan tidak hanya berakibat terhadap kelangsungan hidup anak itu sendiri melainkan mengorbankan banyak kepentingan seperti meningkatkan rasio beban ketergantungan negara. Indonesia merupakan negara dengan indeks rata-rata perkembangan anak relatif rendah jika dibandingkan dengan indeks perkembangan negara-negara lain di ASEAN, yaitu hanya sebesar 88,7%. Faktor risiko keterlambatan perkembangan yang terdapat di Kabupaten Tangerang semakin meningkatkan kerentanan terjadinya keterlambatan perkembangan pada anak-anak di wilayah tersebut. Intervensi dilakukan terhadap Keluarga Bapak A dimana setelah perawat melakukan pengkajian keperawatan, Anak A yang merupakan anak perempuan dari Bapak A memiliki risiko keterlambatan perkembangan, terutama pada aspek bicara dan bahasa serta sosialisasi dan kemandirian. Keberhasilan perkembangan tidak lepas dari keterlibatan keluarga dalam memberikan stimulasi perkembangan. Pemberian intervensi keperawatan terapi bermain dijadikan sebagai salah satu intervensi peningkatan perkembangan anak. Setelah dilakukan intervensi sebanyak lima kali sesi permainan terhadap Anak A dengan risiko keterlambatan perkembangan, disimpulkan bahwa intervensi ini secara efektif membantu meningkatkan perkembangan Anak A terutama dari aspek sosialisasi dan kemandirian.
Development delay is one of the health problems that is prone to occur in children, especially children aged under five. Attainment of development aspects such as motor, speech and language as well as socialization and independency help children to grow not only physically healthy but holistically. Effort to maintain children’s health mean efforts to maintain the productive age generation for our future. Failure to achieve development not only results in the survival of the child itself but also sacrifices many interests such as increasing the state’s burden of dependency ratio. Indonesia is a country with relatively low average child development index compared to other countries’ development index in ASEAN, which is only 88.7%. Risk factors for developmental delays found in Tangerang Regency further increase the vulnerability of developmental delays happen to children in the region. The intervention carried out on Mr. A’s family where after nurse conducted a nursing assessment, child A who was a daughter of Mr. A had a risk of developmental delays, especially in speech and language as well as socialization and independency aspect. Successful development cannot be separated from family involvement in providing developmental stimulation. Play therapy serve as one of the interventions to improve children’s development. After five sessions of intervention, it was concluded that this intervention helped improve the development of Child A, especially from aspect socialization and independency."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2020
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Novinta Dewi Utami
"Pneumonia merupakan salah satu masalah yang sering terjadi pada anak terutama yang berusia di bawah 5 tahun. Masalah pada bersihan jalan napas menjadi salah satu hal penting yang perlu ditangani pada anak yang mengalami pneumonia. Karya ilmiah ini bertujuan untuk memberikan gambaran asuhan keperawatan pada anak dengan pneumonia. Masalah keperawatan yang ditegakkan meliputi bersihan jalan napas tidak efektif, ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh, dan kerusakan integritas kulit. Asuhan keperawatan yang diberikan berfokus pada intervensi manajemen jalan napas melalui terapi inhalasi menggunakan bronkodilator. Karya ilmiah ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan bagi pelayanan kesehatan untuk memberikan intervensi keperawatan secara efektif terutama terkait manajemen jalan napas pada anak.
Pneumonia is one of health problems that rapidly happened to children, particularly under 5 years old children. The malfunction of airway clearance become one of important thing that should be treated to children with pneumonia. This scientific work aims to describe nursing care to children with pneumonia. Nursing problem that enforced are ineffective airway clearance, imbalanced nutrition: less than body requirements, and impaired skin integrity. Nursing care given focuses on airway management intervention through inhalation therapy using bronchodilator. This scientific work are expected to be a consideration to health services for giving nursing intervention effectively, especially on children rsquo;s airway management."
2020
Pr-Pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Reihani Zaida
"Bronkopneumonia merupakan peradangan akut di paru-paru yang disebabkan oleh agen infeksius. Masalah yang sering terjadi pada anak dengan bronkopneumonia adalah bersihan jalan napas tidak efektif disebabkan karena peningkatan produksi sekret yang berlebih. Karya ilmiah ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas penerapan breathing exercise dengan terapi bermain Meniup bola ping-pong pada anak yang mengalami dispnea. Pasien An. O berusia 2 tahun tampak retraksi dada minimal, terdapat sputum, terdapat suara napas tambahan, anak mendapatkan bantuan ventilasi dengan simple mask 3 lpm, SpO2: 99%, dan RR: 45x/menit. Penerapan breathing exercise dengan terapi bermain Meniup bola ping-pong pada anak selama 3 hari perawatan menunjukkan tingkat dispnea menurun dibuktikan dengan saturasi stabil dalam rentang 97-100% dan RR: 25-35 x/menit. Hasil karya ilmiah ini diharapkan dapat menjadi rujukan bagi perawat untuk memberikan penerapan breathing exercise dengan terapi bermain Meniup bola ping-pong sebagai intervensi keperawatan nonfarmakologi untuk mengatasi masalah dispnea pada pasien anak dengan bronkopneumonia.
Bronchopneumonia is an acute inflammation of the lungs caused by an infectious agent due to increased production of excess secretions. This scientific work aims to analyze the effectiveness of applying breathing exercises with ball blowing play therapy in children who experience dyspnea. 2 years patient named O showed minimal chest retraction, there was sputum, there were additional breath sounds, the child received ventilation assistance with a simple mask 3 lpm, SpO2: 99%, and RR: 45x/minute. Breathing exercises with ball blowing therapy to children during 3 days of treatment showed that the level of dyspnea decreased as evidenced by stable saturation in the range of 97-100% and RR: 25-35 x/minute. Hopefully the results of this scientific work can be a reference for nurses to apply breathing exercises with ping-pong ball blowing play therapy as a non-pharmacological nursing intervention to overcome the problem of dyspnea in pediatric patients with bronchopneumonia."
Depok: Fakultas Ilmu Keprawatan Universitas ndonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Kusuma Herawati
"Kesepian pada lanjut usia merupakan masalah yang dapat terjadi akibat kurangnya dukungan dan keterlibatan sosial. Kurangnya dukungan dan keterlibatan sosial salah satunya dipengaruhi oleh karakteristik kehidupan di perkotaan. Kesepian pada lansia dengan demensia menjadi lebih berat karena penurunan fungsi kognitif sehingga meningkatkan risiko munculnya masalah kesehatan fisik dan psikologis lainnya. Karya ilmiah ini memaparkan tentang gambaran asuhan keperawatan pada tiga lansia demensia dengan risiko kesepian di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulya 1 Ciracas. Intervensi keperawatan yang dilakukan adalah terapi aktivitas bermain yang terdiri dari delapan sesi dengan jenis permainan yang berbeda-beda setiap sesi. Intervensi dilakukan dua kali dalam satu minggu dengan durasi setiap sesi 40 menit. Evaluasi keperawatan didapat bahwa kesepian pada klien berkurang yang ditandai dengan klien dapat mempertahankan interaksi dengan orang lain, kebahagiaan meningkat, dan masalah psikologis depresi menurun. Terapi aktivitas bermain sebagai salah satu intervensi keperawatan efektif mengatasi masalah kesepian pada lansia.
Loneliness in elderly is a problem that can occur due to lack of socials support and involvement. The lack of socials support and involvement is influenced by the characteristics of life in urban areas. Loneliness in elderly with dementia is more severe due to decrease cognitive function which increases the risk of the other physical and psychological health problems. This paper explained about nursing care for three elderly with dementia with the risk of loneliness in Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulya 1 Ciracas. Nursing intervention have been done especially play activities therapy which consist of 8 sessions with various games. The intervention were performed twice in one week for 40 minutes for each sessions. Nursing evaluation have been obtained that the loneliness in client was reduced which was marked by client being can be maintained interaction with others, happiness increased, psychological problems which is depression decreased. Play activities therapy as one of the nursing intervention can be decreased loneliness in elderly."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
PR-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Wulan Rachmawati
"Peningkatan populasi lansia di perkotaan menyebabkan tingkat ketergantungan lansia terhadap populasi produktif meningkat khususnya pada munculnya masalah nyeri kronik. Terapi nonfarmakologi merupakan intervensi keperawatan untuk mengatasi nyeri, salah satunya adalah terapi pijat tangan. Karya ilmiah akhir ini bertujuan untuk menganalisis asuhan keperawatan pada lansia dengan masalah nyeri kronik menggunakan intervensi unggulan pijat tangan. Intervensi ini dilakukan tiga kali dalam seminggu selama lima minggu. Setiap kali intervensi, pemijatan dilakukan selama 16 menit. Nyeri kronik dikaji dengan menggunakan McGill Pain Questionnaire. Hasilnya adalah skor McGill Pain Questionnaire mengalami rerata penurunan satu tingkat yaitu dari nyeri berat skor=3 menjadi nyeri sedang skor=2 atau nyeri sedang menjadi nyeri ringan skor=1 atau bahkan tidak nyeri skor=0 . Selain itu, tanda-tanda vital-vital klien juga menurun dari sebelum pemijatan ke setelah pemijatan dan 30 menit setelah pemijatan. Oleh karena itu, pijat tangan ini diharapkan dapat menjadi alternatif intervensi yang dapat digunakan perawat untuk mengatasi masalah nyeri kronik pada lansia di panti.
Increasing the elderly population in urban areas leads to the degree of dependence of the elderly on the productive population increased especially in the emergence of chronic pain problems. Nonpharmacology therapy is a nursing intervention to treat pain, one of which is hand massage therapy. This final scientific work aims to analyze the nursing care of the elderly with chronic pain problems using superior interventions of hand massage. This intervention is done three times a week for five weeks. Each time the intervention, massage done for 16 minutes. Chronic pain is assessed using McGill Pain Questionnaire. The result is a score of McGill Pain Questionnaire experiencing a mean decrease of one level ie from severe pain score 3 to moderate pain score 2 or moderate pain to mild pain score 1 or even pain score 0. In addition, the client 39 s vital signs also decreased from before the massage to after the massage and 30 minutes after the massage. Therefore, this hand massage is expected to be an alternative intervention that nurses can use to overcome the problem of chronic pain in the elderly in the orphanage."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
PR-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Anastasia, translator
"Pandemik Covid-19 tahun 2020 menimbulkan kecemasan bagi semua orang salah satunya terjadi pada ibu hamil. Hal ini dapat memicu timbulnya kecemasan dalam memikirkan persiapan persalinan dimasa pandemik. Apabila masalah tersebut tidak diberikan intervensi dengan baik akan menyebabkan gangguan psikologis pada ibu. Intervensi yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah kecemasan pada ibu hamil yaitu teknik relaksasi benson, terapi musik dan pemberian aroma terapi. Tujuan penulisan laporan kasus ini yaitu menganalisis asuhan keperawatan pada ibu hamil yang mengalami masalah kecemasan dengan penerapan ketiga intervensi tersebut. Intervensi dilakukan pada seorang ibu hamil yang memasuki trimester III kehamilan dan tinggal di zona merah kota Bogor. Ketiga intervensi tersebut diterapkan secara bersamaan dan dilakukan sebanyak dua kali dalam sehari selama 15 menit. Setelah pemberian intervensi selama satu minggu dengan empat kali pertemuan, didapatkan hasil evaluasi dengan menggunakan intrumen Zung Selft-rating Anxiety Scale (SRAS) dan Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) yaitu penurnuan skor SRAS dari kecemasan sedang menjadi kecemasan ringan. Kemudian terjadi penurunan skor PSQI dari kualitas tidur buruk menjadi kualitas tidur baik, sehingga klien merasa lebih tenang dan nyaman. Maka dari itu penulisan karya ilmiah ini menganjurkan pemberian intervensi relaksasi benson, terapi musik dan pemeberian aromaterapi dapat dilakukan pada ibu hamil yang mengalami masalah kecemasan.
The Covid 19 pandemic that occurred in 2020 causing the anxiety for everyone, including pregnant women. This phenomenon can bring anxiety in preparing for childbirth during a pandemic. If the anxiety is not given a proper intervention, it will cause psychological disorder among the mother. Interventions that can be given in order to overcome the anxiety in pregnant women are Benson relaxation techniques, music therapy, and aromatherapy. The purpose of writing this case report is to analyze the nursing care for pregnant woman who suffering from anxiety by applying of the three interventions. The intervention was carried out on a pregnant woman who entered the third trimester of pregnancy and lived in the red zone of Covid 19 in the city of Bogor. The three interventions were applied simultaneously and performed twice a day for 15 minutes. After giving the intervention for one week with four meetings, the result of the evaluation using the Zung Selft-rating Anxiety Scale (SRAS) and Pittsburgh Sleep Quality index (PSQI) were obtained, showing that there was a decrease in the SARS score from moderate anxiety to mild anxiety, The evaluation results also showed that there was a decrease in the PSQI score from poor sleep quality to good sleep quality, indicated the client felt calmer and more comfortable after the interventions was conducted. Therefore, this case report suggests to carry out the Benson relaxation, music therapy, and aromatherapy interventions for pregnant women who experience anxiety problems."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
PR-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Andini Pratiwi
"Nyeri akut merupakan gejala yang umum terjadi pada anak dengan kanker. Tujuan penulisan karya ilmiah akhir ini adalah melaporkan asuhan keperawatan pada anak dengan Acute Myeloid Leukemia yang mengalami nyeri akut menggunakan intervensi unggulan terapi panas. Terapi panas merupakan proses aplikasi panas ke tubuh yang mengalami nyeri. Intervensi ini dilakukan sekali setiap shift dengan durasi 15-20 menit dan dilakukan setelah mendapatkan analgesik ataupun tidak mendapatkan analgesik. Setelah dilakukan intervensi terapi panas, menunjukkan skala nyeri berkurang dari skala nyeri sedang menjadi ringan. Intervensi ini dapat dilakukan dengan mudah, hemat biaya, tidak menimbulkan efek samping, dan tersedia alatnya di ruangan, sehingga dapat menjadi alternatif kegiatan yang dilakukan di rumah sakit untuk mengurangi masalah nyeri akut pada anak kanker.
Acute pain is a common symptom in children with cancer. This final scientific paper aims to report the nursing care in children with Acute Myeloid Leukemia who experience acute pain using heat therapy as a prime intervention. Heat therapy is the process of applying heat on the body that experiences pain. This intervention is carried out once every shift with a duration of 15-20 minutes and after getting an analgesic or not. After the heat therapy has been intervened, the pain scale is reduced from intermediate to mild scale. This intervention can be done easily, has an effective cost, has no side effects, and the equipments are available in the room, so it can be an alternative activity in the hospital to reduce the problem of acute pain in children with cancer."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
PR-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library