Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 15772 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Azizah Azzulfa Zein
"Pemahaman terkait kata majemuk tergolong penting bagi pemelajar bahasa Korea karena mempelajarinya dapat membantu memahami struktur dan makna bahasa Korea secara menyeluruh. Penelitian studi kepustakaan ini bertujuan untuk menjelaskan pembentukan kata majemuk (합성어) dalam bahasa Korea. Rumusan masalah studi kepustakaan ini adalah bagaimana kata majemuk bahasa Korea dibentuk? Dari hasil studi kepustakaan ini, dapat disimpulkan beberapa hal. Pertama, kata majemuk bahasa Korea terbentuk dengan menggabungkan unsur pembentuk berupa akar kata. Kedua, kata majemuk dapat digolongkan ke dalam berbagai jenis tergantung pada kriteria klasifikasinya. Berdasarkan kelas katanya, kata majemuk dapat dibagi menjadi nomina majemuk (합성명사), verba majemuk (합성동사), adjektiva majemuk (합성형용사), adverbia majemuk (합성부사), dan adnomina majemuk (합성관형사). Lalu, berdasarkan hubungan makna antarunsur pembentuknya, kata majemuk dapat dibagi menjadi kata majemuk setara (대등합성어), kata majemuk bertingkat (종속합성어), dan kata majemuk melebur (융합합성어). Lebih lanjut, berdasarkan proses pembentukannya, kata majemuk dapat dibagi menjadi kata majemuk sintaksis (통사적 합성어) dan kata majemuk nonsintaksis (비통사적 합성어). Ketiga, terdapat juga kata majemuk reduplikasi (반복합성어) yang terbentuk dari pengulangan kata.

Understanding compound words is important for Korean language learners because learning them can helps in comprehending the structure and meaning of the Korean language as a whole. This library research aims to explain the formation of compound words (합성어) in Korean. The research question of this study is how are Korean compound words formed? Based on the findings of this library research, several conclusions can be drown. First, Korean compounds are formed by combining roots. Second, compound words can be classified into various types depending on their classification criteria. Based on part of speech, compounds can be divided into noun compounds (합성명사), verb compounds (합성동사), adjective compounds (합성형용사), adverb compounds (합성부사), and adnominal compounds (합성관형사). Then, based on the semantic relation between the constituent elements, compounds can be divided into coordinate compounds (대등합성어), subordinate compounds (종속합성어), and fused compounds (융합합성어). Furthermore, based on the formation process, compounds can be divided into syntactic compounds (통사적 합성어) and asyntactic compounds (비통사적 합성어). Third, there are also reduplicative compounds (반복합성어) which are formed from repetition of words."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2025
TA-pdf
Unggah4  Universitas Indonesia Library
cover
Ha, Chi-gun, 1945-
Seoul: Daseochulohan Gyeongjin, 2010
KOR 495.759 HAC u
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmita Kusumadewi
"Penelitian ini mengkaji kata slang komunitas pemain gim Korea dengan berfokus pada asal kata dan pembentukan kata. Penelitian ini dirancang untuk menjawab dua pertanyaan penelitian, yaitu bagaimana kata slang komunitas pemain gim Korea dalam komik digital Hadeukaeri diklasifikasikan berdasarkan jenis asal kata? dan bagaimana kata slang komunitas pemain gim Korea komik digital Hadeukaeri diklasifikasikan berdasarkan jenis pembentukan kata?. Sumber data penelitian ini adalah komik digital Hadeukaeri (하드캐리) episode 1-172. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif deskriptif. Hasil penelitian menemukan 115 kata slang pada sumber data. Klasifikasi data temuan berdasarkan jenis asal kata, terdapat 68 (59.1%) kata serapan, 35 (30.4%) kata campuran, 10 (8.7%) kata Sino-Korea, dan 2 (1.7%) kata asli. Klasifikasi data temuan berdasarkan jenis pembentukan kata, terdapat 44 (38.3%) akronim, 27 (23.5%) kata tunggal, 23 (20%) kata majemuk, 12 (10.4%) kata derivasi, 5 (4.3%) kata penggalan, dan 4 (3.5%) kata campuran. Dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa klasifikasi kata berdasarkan asal kata didominasi oleh kata serapan, sedangkan klasifikasi kata berdasarkan pembentukan kata didominasi oleh akronim.

This study examines the slang words in the Korean gamer community by focusing on the study of word origin and word formation. This research is designed to answer two research questions, there are how are the Korean gamer community slang words in the Hard Carry webtoon classified based on the type of the word origin? and how are the Korean gamer community slang words in the Hard Carry webtoon classified based on the type of the word formation?. The data source of this study is the Hard Carry webtoon episodes 1 - 172. This research uses descriptive quantitative and qualitative methods. The results of this study found 115 slang words in the data source. The classification of the findings based on the type of word origin, there are 68 (59.1%) loan words, 35 (30.4%) hybrid words, 10 (8.7%) Sino-Korean words, and 2 (1.7%) native words. Classification of the findings based on the type of word formation, there are 44 (38.3%) acronyms, 27 (23.5%) single words, 23 (20%) compound words, 12 (10.4%) derivation words, 5 (4.3%) clipped words, and 4 (3.5%) blend words. From these results, it can be concluded that word classification based on word origin is dominated by loan words, while word classification based on word formation is dominated by acronyms."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Eni Maghfiroh
"Penelitian ini menjelaskan proses pembentukan kata majemuk dalam bahasa Jawa. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kata majemuk berdasarkan komponen pembentuknya. Kata majemuk adalah kata mandiri yang terdiri atas dua buah unsur atau lebih yang bentuknya berbeda. Oleh sebab itu, terdapat frasa dan kata majemuk yang sulit dibedakan. Sumber data yang digunakan pada penelitian ini adalah novel Pinatri Ing Teleng Ati karya Tiwiek SA (2015). Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Kata majemuk diklasifikasikan atas tujuh kelompok (Sudaryanto, 1991). Penelitian ini berfokus pada penghadiran makna baru yang berambu-rambukan makna bentuk dasar. Data berupa kata majemuk yang berambu-rambukan makna bentuk dasar lebih banyak ditemukan di dalam novel dibandingkan kata majemuk lainnya. Data kata majemuk kemudian dikategorikan berdasarkan komponen pembentuknya menurut Poedjosoedarmo (1984). Setelah terbagi dalam subkelas kata, kata majemuk dianalisis berdasarkan hubungan komponen pembentuk kata majemuk dengan frasa maupun klausa. Selanjutnya, kata majemuk dianalisis perbedaan urutan kelas kata komponen pembentuk dan makna leksikalnya dengan frasa maupun klausa menurut Wedhawati (2006). Temuan dari penelitian ini adalah kata majemuk memiliki makna baru, dan makna baru tersebut masih memperlihatkan pertalian dengan makna komponen pembentuknya. Berbeda halnya dengan frasa dan klausa, hasil pembentukannya berdasarkan makna leksikal komponen pembentuknya. Selain itu, ditemukan pola verba-nomina pada kata majemuk yang polanya berbeda dengan frasa maupun klausa. Pada frasa dan klausa umumnya membentuk pola nomina-verba. Terakhir, ditemukan kata majemuk dengan pola adjektiva-verba yang berbeda dengan aturan frasa maupun klausa bahasa Jawa. Perbedaan tersebut menjadikan kata majemuk memiliki ciri khas yang berbeda dari frasa dan klausa.

This study describes the process of forming compound words in Javanese. This study aims to analyze compound words based on their constituent components. Compound words are independent words that consist of two or more elements that have different forms. Therefore, there are phrases and compound words that are difficult to distinguish. The data source used in this study is the novel Pinatri Ing Teleng Ati by Tiwiek SA (2015). This study used the descriptive qualitative method. Compound words are classified into seven groups (Sudaryanto, 1991). This research focuses on presenting a new meaning that is mixed with the meaning of the basic form. Data in the form of compound words that have mixed meanings in the basic form are found more commonly in the novel than in other compound words. Compound word data is then categorized based on its constituent components according to Poedjosoedarmo (1984). After dividing into word subclasses, compound words are analyzed based on the relationship between the components forming compound words with phrases and clauses. Furthermore, compound words are analyzed for differences in the word class order of the forming components and their lexical meanings with phrases and clauses according to Wedhawati (2006). The findings from this study are that compound words have new meanings, and these new meanings still show a connection with the meanings of their constituent components. Unlike the case with phrases and clauses, their formation results are based on the lexical meaning of the constituent components. In addition, verb-noun patterns were found in compound words that differed from phrases and clauses. Phrases and clauses generally form noun-verb patterns. Finally, compound words with adjective-verb patterns differ from the rules of Javanese phrases and clauses. These differences make compound words have different characteristics from phrases and clauses."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Yohanna Dwitriaprila Hunto
"Skripsi ini membahas mengenai pola pembentukan kata majemuk nomina yang digunakan dalam penulisan sebuah karya sastra berbahasa Rusia. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analisis dengan sumber data berupa novel Smert 'Na Bruder aft 'Kematian Dalam Persaudaraan' Karya Boris Akunin. Analisis dilakukan dengan menggunakan teori pembentukan kata oleh Rozental 'dalam Rozental', Dzandzankova, dan Kabanova, 2015 , Plotnikova dan Slautina 2011 , Fyodorovna 2002 , dan Lopatin dalam Shvedova, 1980 . Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat tiga pola pembentukan kata majemuk yang digunakan dalam lima jenis kata majemuk nomina yang ditemukan dalam sumber data. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa makna kata majemuk dapat sama dan berbeda dengan makna awal komponen kata pembentuk.

This thesis discusses about compound nouns' forming pattern which is often used in Russian literature work. This research uses analitical descriptive method in novel Smert' Na Bruder aft 'Death in Brotherhood' written by Boris Akunin. This research uses analitical descriptive method and Rozental' in Rozental' , Dzandzankova, dan Kabanova, 2015 , Plotnikova and Slautina 2011 , Fyodorovna 2002 , and Lopatin' s in Shvedova, 1980 theory of compound words. This research shows that there are three ways of compound nouns' forming used for five types of compound nouns founded in this novel. Furthermore, meaning of compound nouns can be same and different with its components."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2017
S69737
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amelia Yugia
"ABSTRAK
Penulis skripsi ini sangat tertarik untuk menulis masalah perkembangan kata serapan yang berasal dari bahasa Inggris dalam bahasa Jerman, karena selama masa studi, penulis skripsi ini banyak sekali menemukan kata - kata dalam bahasa Jerman yang berasal dari bahasa Inggris. Rasa ingin tahu tentang perkembangan suatu kata asing menjadi kata serapan dalam bahasa Jerman membuat penulis ini tertarik untuk menjadikannya sebagai terra skripsi ini. Bahasa sebagai alat komunikasi erat kaitannya dengan perkembangan peradaban manusia. Dengan kemajuan teknologi perbe_daan jarak satu negara dengan negara yang lain dan kendala perbedaan bahasa tidaklah menjadi masalah lagi. Ini adalah salah satu alasan mengapa perkembangan bahasa makin lama makin cepat."
1995
S14596
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Salim Said
"Dalam skripsi ini dibahas pemakaian bunyi antara dalam kata majemuk nominal bahasa Belanda yang ditinjau dari aspek morfologis dan semantis, yaitu pengaruh bentuk jamak pada leksem pertama serta komponen makna leksikal leksem pertama terhadap calon bunyi antara yang akan dipakai dalam pembentukan kata majemuk nominal bahasa Belanda."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1991
S15887
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Julianty Dwieliza
"ABSTRAK
Verba majemuk merupakan salah satu aspek dari kata majemuk. Berdasarkan pengalaman dalam mempelajari bahasa Jerman, terdapat kesulitan dalam menerjemahkan suatu verba majemuk karena kita tidak mengetahui dasar dari verba majemuk itu. Untuk itu dilakukan analisis morfologis dan semantis dalam mengetahui apakah ada keterkaitan antara bentuk dan makna sebuah verba majemuk.
Dalam penelitian ini digunakan dua sumber acuan, yaitu: Grammatik der deutschen Gegenwartssprache_Bd.4 (Duden, 1984) dan Wortbildung der deutschen Gegenwartssprache (Wolfgang Fleischer, 1933).
Dalam menganalisis verba majemuk dijabarkan bagaimana terbentuknya sebuah verba majemuk. Setelah itu dilakukan analisis terhadap maknanya, apakah makna dari suatu bentuk verba majemuk itu berterima atau tidak.
Dari analisis tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa proses pembentukan verba majemuk dapat dilakukan terhadap lima jenis leksem, termasuk di dalamnya tiga kelas kata dan dua jenis afiks, yaitu V+V, N+V, A+V, P+V dan V+S. Sedangkan korelasi makna antar-kata pembentuk dari sebuah verba majemuk dapat dilihat dari tipe/macam verba majemuk. Dengan kata lain antara bentuk dan makna terdapat suatu keterkaitan. Namun harus diketahui juga apakah makna itu berterima atau tidak.

"
1990
S14691
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pak, Dong-gun, 1966-
Seoul: Sontong, 2008
KOR 495.75 PAK h
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Endang Triyantie
"Skripsi yang berjudul Makna (dasu) Pada Kata Kerja Majemuk Dengan Pala: (Renyokei)-{dasu} Dalam Buku Cerita Sen to Chihiro no Kamikakushi ini mengemukakan tentang pembentukan makna dasu pada kata kerja majemuk berpola (Renyokei)-{dasu}. Kata kerja majemuk dalam perbendaharaan kata bahasa Jepang merupakan salah satu kelas kata yang penggunaannya banyak ditemui dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Jepang. Oleh karena itu, untuk memperkaya kemampuan bahasa Jepang, kita perlu mengetahui dan memahami makna dan penggunaan kata kerja majemuk bahasa Jepang. Analisa makna dasu pada kata kerja majemuk bahasa Jepang yang berpola (Renyokei)-{dasu} dilakukan dengan metode kepustakaan. Sumber data berupa kata kerja majemuk diperoleh dari sebuah buku cerita anak berjudul Sen to Chihiro no Kamikakushi karya Miyazaki Hayao, yang terkenal baik di Jepang maupun dunia Internasional. Makna (dasu) dianalisa, dilihat dari pola pembentukan kata kerja majemuknya, dilanjutkan dengan analisa maknanya berdasarkan kalimatnya. Makna (dasu), sebagai salah satu kata kerja pembentuk kata kerja majemuk, ditentukan oleh pola pembentukan yang menunjukkan status dan maknanya dalam sebuah kata kerja majemuk. Status {dasu) pada sebuah kata kerja majemuk dapat sebagai kata kerja mandiri dan menunjukkan makna dasarnya sebagai kata kerja mandiri. Selain itu, {dasu} juga dapat bertindak sebagai kata kerja pelengkap, yang tidak menunjukkan makna dasarnya sebagai kata kerja mandiri, tetapi berfungsi menjelaskan aspek atau menambah nuansa kata kerja pembentuk lainnya. Sebuah kata dapat mengandung beberapa makna tergantung pada kalimatnya. Oleh karena itu, makna {dasu} juga dianalisa berdasarkan kalimatnya. Pemahaman makna dasu sebagai salah satu kata kerja pembentuk kata kerja majemuk berpola (Renyokei)-{dasu} penting diketahui agar kita dapat mengetahui makna kata kerja majemuk yang dibentuknya."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2004
S13636
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>