Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 196870 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rafyanka Cinta Arizaputri
"Latar Belakang: Pertumbuhan populasi lansia di Indonesia diiringi oleh peningkatan prevalensi penyakit tidak menular (PTM) seperti jantung, kanker, dan stroke, yang dapat memengaruhi kemampuan lansia dalam menjalankan Activities of Daily Living (ADL). Status ADL yang rendah berdampak pada kualitas hidup individu dan meningkatkan beban kesehatan nasional. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara PTM (jantung, kanker, stroke) dan status ADL pada lansia di Indonesia, serta mengevaluasi pengaruh faktor sosiodemografi (umur, jenis kelamin, pendidikan, status ekonomi, lokasi tempat tinggal) terhadap hubungan tersebut. Metode: Penelitian ini menggunakan desain analisis data sekunder dengan pendekatan cross-sectional, berdasarkan data Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023. Analisis data dilakukan menggunakan regresi logistik multinomial untuk mengeksplorasi hubungan antara PTM dan status ADL, dengan mempertimbangkan variabel sosiodemografi. Hasil: Analisis menunjukkan hubungan signifikan antara PTM dengan ketergantungan ADL pada lansia. Stroke memiliki pengaruh terbesar terhadap ketergantungan ADL (OR = 35,9; CI 35,520–36,199; p < 0,000), diikuti oleh kanker dan penyakit jantung. Faktor sosiodemografi seperti usia lanjut, pendidikan rendah, dan status ekonomi rendah juga meningkatkan risiko ketergantungan ADL secara signifikan. Kesimpulan: PTM, terutama stroke, merupakan faktor risiko utama ketergantungan ADL pada lansia di Indonesia. Diperlukan intervensi kesehatan yang terfokus pada pencegahan dan pengelolaan PTM, serta kebijakan yang memperhatikan faktor sosiodemografi untuk meningkatkan kualitas hidup lansia.

Background: The growing elderly population in Indonesia is accompanied by an increasing prevalence of non-communicable diseases (NCDs) such as heart disease, cancer, and stroke, which can impact the ability of older adults to perform Activities of Daily Living (ADL). Low ADL status adversely affects individuals' quality of life and places a significant burden on the national healthcare system. Objective: This study aims to analyze the relationship between NCDs (heart disease, cancer, stroke) and ADL status among the elderly in Indonesia, while also evaluating the influence of sociodemographic factors (age, gender, education, economic status, and place of residence) on this relationship. Methods: This study employs a secondary data analysis design with a cross-sectional approach, utilizing data from the 2023 Indonesian Health Survey (SKI). Logistic regression analysis was conducted to explore the relationship between NCDs and ADL status, considering sociodemographic variables. Results: The analysis revealed a significant relationship between NCDs and ADL dependence among the elderly. Stroke was identified as having the strongest impact on ADL dependence (OR = 35.9; CI 35.520–36.199; p < 0.000), followed by cancer and heart disease. Sociodemographic factors, such as advanced age, low educational attainment, and low economic status, were also significantly associated with higher risks of ADL dependence. Conclusion: NCDs, particularly stroke, are major risk factors for ADL dependence among the elderly in Indonesia. Focused health interventions targeting the prevention and management of NCDs, along with policies that address sociodemographic disparities, are essential to improving the quality of life for the elderly."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Lanjut usia (lansia) mengalami berbagai penurunan fungsi tubuh. Penurunan
fungsi tubuh ini memberi pengaruh pada kemampuan lansia untuk melakukan
aktivitas sehari-hari. Keluarga merupakan kelompok sosial yang unik yang diikat
bersama oleh ikatan generasi, emosi, saling memberi, punya tujuan, orientasi
altruistik dan ada kepemimpinan (Bentler et. al, 1989). Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui pengaruh intensitas kunjungan keluarga terhadap peningkatan
motivasi melakukan aktivitas harian pada lansia yang tinggal di panti werda.
Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif korelatif dengan
mengambil responden sebanyak 24 orang lansia yang diambil dengan cara simple
random sampling di Sasana Tresna Werda Yayasan Karya Bakti Ria
Pembangunan Jakarta Timur. Setelah data dianalisa dengan uji Fisher Exact
diperoleh nilai P =1,45 dan ini lebih besar dari nilai a, yang digunakan yaitu 0,05.
Hasil analisa data ini menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh intensitas
kunjungan keluarga terhadap peningkatan motivasi lansia melakukan aktivitas
harian. Dari penelitian ini diharapkan muncul penelitian lebih lanjut yang akan
meneliti tentang faktor-faktor apa saja yang dapat meningkatkan motivasi lansia
dalam melakukan aktivitas sehari-hari."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2002
TA5085
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
"Penelitian ini bertujuan mengidentiflkasi Iama waktu yang diperlukan pemberian Iatihan
fisik rehabilitasi jantung sudah dapat meningkatkan kemampuan melakukan aktifitas
kehidupan sehari-hari pada penderita pasca CABG. Pcnelitian dilakukan di Pusat Jantung
Nasional Harapan Kita, Sampel diambil secara random dengan kriteria sampel berusia antara 40-60 tahun, kondisi penyakit dalam stratifikasi rendah- sedang dan sudah dapat melakukan aktifitas kehidupan sehari-hari secara mandiri tampa keluhan angina, sesak napas, cepat lelah. Sampel diperoleh sebanyak 30 responden yang memenuhi kriteria dan sudah diberikan penjelasan tentang maksud, tujuan serta sara pengisian kuesioner yang merupakan alat pengumpul data. Kuesioner berisi lembar persetujuan responden, data demografi 8 item meliputi : nama(inisial), usia, jenis kelamin, pendidikan, suku bangsa, agama, pekerjaan dan status perkawinan. Sedangkan pertanyaan setelah berapa hari diberikan latihan fisik rehabilitasi penderita pasca CABG sudah dapat melakukan aktifitas sebanyak 10 item, berupa kemampuan membaca, menulis, bergerak pindah dari tempar tidur, toileting, makan sendiri, mandi sendiri, berwudhu, bersholat, barpakaian dan naik tangga. Data yang terkumpul diteliti, ditabulasi dan diolah dengan menggunakan metode statistik tendensi sentral yaitu mean, median dan modus. Analisa data dalam penelitian ini menggunakan
prosentase mean dan modus."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2002
TA5258
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
M. Darma Muda Setia
"Patofisiologi penuaan pada lansia dan penurunan status fungsional pada kanker akan memberikan dampak terhadap kejadian efek samping yang ditimbulkan karena pemberian kemoterapi. Penilaian penapisan awal dengan instrumen Barthel ADL dan ECOG PS merupakan pemeriksaan penilaian status fungsional dalam praktek sehari hari. ECOG PS dari beberapa konsensus masih belum dapat memberikan kondisi status fungsional sebenarnya yang berdampak terhadap kejadian efek samping hematologi. Untuk itu penelitian ini dilakukan karena belum ada yang penelitian yang membandingkan Barthel ADL dan ECOG PS dalam penilaian status fungsional sebagai penapisan awal untuk memprediksi kejadian efek samping hematologi pada pasien lansia dengan kanker padat pasca kemoterapi.
Tujuan: Mengetahui pengaruh Barthel ADL dan ECOG PS pada pasien kanker padat lanjut usia sebagai prediktor kejadian efek samping hematologi pasca kemoterapi.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kohort prospektif menggunakan data primer dari wawancara dan sekunder dari rekam medis pasien Poliklinik Hemato-Onkologi Medik RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo. Sampel diambil dengan metode consecutive sampling. Data dilakukan analisis secara deskriptif dan inferensial. Data deskriptif ditampilkan dalam mean ± standar deviasi jika data terdistribusi normal atau median (Rentang Interkuartil) untuk data tidak terdistribusi normal. Untuk skor Barthel ADL dan ECOG PS akan dicari nilai titik potong berdasarkan grafik ROC sehingga didapatkan sensitifiti dan spesifisiti serta dilanjutkan dengan analisis bivariat dengan uji chi square. Untuk variabel perancu dilakukan analisis multivariat regresi logistik.
Hasil: Sebanyak 71 subjek yang menjalani kemoterapi, didapatkan proporsi kejadian efek samping hematologi sebesar 84,5%. Kejadian yang paling sering adalah derajat 1 anemia 57,7%, derajat 1 trombositopenia 25% dan derajat 2 ANC 15,38%. Barthel ADL menunjukkan performa yang lebih baik dalam sensitifiti 59.33% dan accuracy 24,24 % dengan p 0.074 bila dibandingkan dengan ECOG PS sensitifiti 6,67% dan accuracy 16,42 % dengan p 0,676.
Simpulan: Performa Barthel ADL dibandingkan dengan ECOG PS sebagai prediktor lebih baik dalam memprediksi kejadian efek samping hematologi pasca kemoterapi pada pasien lansia dengan kanker padat.

Background: The pathophysiology of aging in the elderly and decreased functional status in cancer will impact the incidence of side effects. The Barthel ADL and ECOG PS as predictor are examinations assessing functional status in daily practice. ECOG PS examinations are still unable to provide functional status, especially in the elderly, which is associated with chemotherapy side effects. For this reason, this research was carried out because no one has compared Barthel ADL and ECOG PS in assessing functional status to predict the incidence of hematological side effects in elderly patients with solid cancer after chemotherapy.
Objective: To determine the effect of Barthel ADL and ECOG PS in elderly solid cancer patients as predictor for post-chemotherapy hematological side effects.
Methods: This research is a prospective cohort study using primary data from interviews and secondary data from medical records of patients at the Hemato-Medical Oncology Polyclinic, RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo. Samples were taken using the consecutive sampling method. Data were analyzed descriptively and inferentially. Descriptive data is displayed as mean ± standard deviation if the data is normally distributed or median (Interquartile Range) for data not normally distributed. For the Barthel ADL and ECOG PS scores, the cut point value will be searched based on the ROC graph to obtain sensitivity and specificity, and bivariate analysis will be continued with the chi-square test. A multivariate logistic regression analysis was carried out for confounding variables.
Results: Of 71 subjects, the proportion of hematological side effects was 84,5%. The most frequent occurrence was grade 1 anemia, 57,7%, grade 1 thrombocytopenia, 25%, and grade 2 ANC 15,38%. Barthel ADL showed a significant relationship sensitivity of 58,33%, accuracy of 59,49%, and p 0,074 more batter than ECOG PS, which had a significant sensitivity of 20,00%, accuracy of 17,24%, and p 0,676.
Conclusions: Screening of Barthel ADL comparison with ECOG PS showed a better in predicting the incidence of post-chemotherapy hematological side effects in elderly solid cancer patients.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zakiah Nainul Amani
"Demensia dan tingkat ketergantungan dalam melakukan aktivitas sehari-hari merupakan dua masalah pada lansia yang mempengaruhi kualitas hidup. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara demensia dengan tingkat kemandirian lansia dalam melakukan aktivitas kehidupan sehari-hari di STW Karya Bhakti RIA Pembangunan. Penelitian menggunakan deskriptif korelatif dengan pendekatan cross sectional pada 42 lansia di STW Cibubur Jakarta Timur. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner( MMSE & KATZ Indeks) observasi dan wawancara. Hasil uji chi-square didapatkan nilai p = 0,041 (p vaue < 0,05). Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak adanya hubungan yang bermakna antara demensia dengan tingkat kemandirian lansia di STW Karya Bhakti RIA Pembangunan Cibubur Jakarta Timur.

Dementia and the level of dependence in activity daily living in elderly were the common health problems that affect quality of life in elderly. The purpose of this study is to determine the relationship between dementia and the level of independence of activity daily living in elderly at STW Bhakti RIA Pembangunan Cibubur East Jakarta. This study used descriptive correlative with cross sectional approach on 42 elderly in STW Karya Bhakti Cibubur East Jakarta. Data collection was carried out by using a questionnaire, observation, and interview. Chi-square test obtained p value = 0,041 ( p value < 0,05) so that means there is a significant relationship between dementia and the level of independency of activity daily living in elderly at STW Karya Bhakti RIA Pembangunan Cibubur East Jakarta."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
S68411
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fitria Endah Janitra
"[ABSTRAK
Stroke merupakan penyakit dengan tingkat disabilitas yang tinggi sehingga
diperlukan rehabilitasi yang efektif. Efikasi diri merupakan konsep yang sangat
berguna dalam rehabilitasi stroke agar dapat mencapai kemandirian dalam activity
daily living (ADL). Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh
intervensi vicarious experience dan persuasi verbal terhadap efikasi diri ADL
pasien pasca stroke di RSPAD Gatot Soebroto Jakarta. Desain penelitian ini adalah
quasi-experimental pre-test and post-test with control group dengan jumlah sampel
sebanyak 32 pasien pasca stroke. Analisis data menggunakan uji t berpasangan, uji
t tidak berpasangan, Mann-whitney, Wilcoxon, dan korelasi Pearson. Hasil
penelitian menunjukkan terdapat pengaruh intervensi vicarious experience dan
persuasi verbal terhadap efikasi diri pasien pasca stroke (p<0,001). Tidak ada
hubungan yang signifikan antara karakteristik responden dengan tingkat efikasi diri
ADL pasien pasca stroke. Hasil ini merekomendasikan perawat untuk dapat
mengkaji tingkat efikasi diri ADL pasien pasca stroke dan melakukan intervensi
vicarious experience dan persuasi verbal sebagai intervensi mandiri perawat.

ABSTRACT
Stroke is a disease with a high degree of disability indeed need an effective
rehabilitation. Self-efficacy is a very useful concept in stroke rehabilitation in order
to achieve independence in activity daily living (ADL). This study aimed to identify
the effect of the vicarious experience and verbal persuasion intervention towards
ADL self efficacy in post-stroke patients in Gatot Subroto Army Hospital Jakarta.
This study was using quasi-experimental design with pre-test and post-test with
control group approach with a total sample of 32 post-stroke patients. Data analysis
were using paired t-test, unpaired t-test, Mann-whitney, Wilcoxon, and Pearson
correlation. The results showed that there is an effect of vicarious experience and
verbal persuasion interventions towards ADL self-efficacy in post-stroke patients
(p <0.001). This study found a non-significant relationship between the
respondent?s characteristics with the level of ADL self-efficacy in post-stroke
patients. These results recommend nurses to be capable to assess the level of ADL
self-efficacy in post-stroke patients and implement nursing intervention especially
vicarious experience and verbal persuasion, Stroke is a disease with a high degree of disability indeed need an effective
rehabilitation. Self-efficacy is a very useful concept in stroke rehabilitation in order
to achieve independence in activity daily living (ADL). This study aimed to identify
the effect of the vicarious experience and verbal persuasion intervention towards
ADL self efficacy in post-stroke patients in Gatot Subroto Army Hospital Jakarta.
This study was using quasi-experimental design with pre-test and post-test with
control group approach with a total sample of 32 post-stroke patients. Data analysis
were using paired t-test, unpaired t-test, Mann-whitney, Wilcoxon, and Pearson
correlation. The results showed that there is an effect of vicarious experience and
verbal persuasion interventions towards ADL self-efficacy in post-stroke patients
(p <0.001). This study found a non-significant relationship between the
respondent’s characteristics with the level of ADL self-efficacy in post-stroke
patients. These results recommend nurses to be capable to assess the level of ADL
self-efficacy in post-stroke patients and implement nursing intervention especially
vicarious experience and verbal persuasion]"
2015
T44470
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Entin Kartini
"Latihan fisik yang dilakukan secara aktif berdampak positif terhadap tingkat kemandirian dalam memenuhi ADL nya. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan antara latihan fisik berdasarkan jenis, frekuensi, dan durasi tingkat kemandirian ADL. Jenis penelitian ini adalah deskriptif analitik melalui pendekatan cross sectional dengan jumlah sampel 103 lansia riwayat penyakit jantung. Tingkat kemandirian lansia diukur menggunakan Indeks kemandirian Katz yang sudah dimodifikasi.. Hasil dari penelitian ini, lansia yang melakukan jenis latihan fisik dalam katagori cukup baik ( 69,9%). Tingkat kemandirian melakukan ADL dalam katagori mandiri (96,8%), dengan nilai OR 2.79, α 0,00 dan 95% CI : 1.14-1.57, artinya ada hubungan antara jenis latihan fisik dengan kemandirian melakukan ADL, untuk frekuensi latihan fisik dalam katagori sangat baik (65,1%). Tingkat kemandirian ADL dalam katagori mandiri (89,5%), dengan nilai OR 1,47, α 0,00 dan 95% CI : 1.12-1.93, artinya ada hubungan antara frekuensi latihan fisik dengan kemandirian melakukan ADL pada lansia yang mempunyai riwayat penyakit jantung. Hasil penelitian ini merekomendasikan bagi lansia yang mempunyai penyakit jantung untuk melakukan latihan fisik secara teratur sehingga membantu meningkatkan kemandirian ADL lansia.
Physical exercise is performed actively positive impact on the level of independence in fulfilling its ADL. This study aims to investigate the relationship between physical exercise based on the type, frequency, and duration of the level of independence of the ADL. This research is a descriptive cross sectional analytical approach with a sample of 103 elderly heart disease history. The level of independence of elderly Katz independence index is measured using a modified. The results of this study, elderly people who do this type of physical exercise in the category quite well (69.9%). Level of independence do ADL in the independent category (96.8%), with OR 2.79, α 0.00 and 95% CI: 1:14 to 1:57, meaning that there was a relationship between the type of physical exercise to perform ADL independence, to the frequency of physical exercise in the category very good (65.1%). ADL independence level in the category of independent (89.5%), with OR 1.47, α 0.00 and 95% CI: 1.12-1.93, which means that there is a relationship between the frequency of physical exercise to perform ADL independence in older people who have a history of disease heart. The results of this study recommend for the elderly who have heart disease to undertake regular physical exercise that helps increase the independence of elderly ADL."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
S65684
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mahar Santoso
"Penyakit tidak menular (PTM) merupakan penyakit yang memiliki klaim pembiayaan tertinggi dari Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan (BPJS Kesehatan) pada tahun 2016. Direktorat Pencegahan dan Penyakit Tidak Menular (Dit. PPTM) mempunyai program untuk pemberdayaan masyakat atau Unit Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM) yang bernama Posbindu PTM. Posbindu PTM merupakan kegiatan berbasis masyarakat dalam upaya menjaga kesehatan dari PTM. Dalam pelaksanaanya Posbindu PTM mencatat data faktor risiko PTM yang melalui wawancara seperti merokok, konsumsi buah dan sayur, konsumsi alkohol, dan aktivitas fisik, pemeriksaan gula darah, tekanan darah, indeks masa tubuh (IMT), dan beberapa pemeriksaan penunjang lain. Pemeriksaan tersebut dicatat dalam sistem informasi surveilans Posbindu PTM. Saat ini belum ada visualisasi data untuk sistem tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memvisualisasikan data faktor risiko PTM dari sistem tersebut. Penelitian ini mengambil data faktor risiko PTM di Provinsi Jawa Timur pada tahun 2016. Hasil penelitian ini adalah adanya visualisasi data faktor risiko PTM yang dapat membantu melihat data menjadi informasi berbasis wilayah.

Non-communicable disease (PTM) is a disease that has the highest financing claim from the Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan (BPJS Kesehatan) in 2016. The Directorate of Prevention and Non-Communicable Diseases (Dit. PPTM) has a program for community empowerment or Community Based Health Unit (UKBM ) named Posbindu PTM. Posbindu PTM is a community-based activity in an effort to maintain the health of PTM. In the implementation of Posbindu PTM recorded data on PTM risk factors through interviews such as smoking, fruit and vegetable consumption, alcohol consumption, and physical activity, examination of blood sugar, blood pressure, body mass index (BMI), and several other investigations. The examination was recorded in the Posbindu PTM surveillance information system. At present there is no data visualization for the system. The purpose of this study is to visualize PTM risk factor data from the system. This study took the PTM risk factor data in East Java Province in 2016. The results of this study were the visualization of PTM risk factor data that could help see data into region-based information.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ayu Anita Dianara Arini
"Latar belakang : Indonesia merupakan satu-satunya negara di Asia Tenggara yang berada di 10 negara dengan jumlah penderita diabetes melitus tertinggi di dunia. Prevalensi diabetes melitus di DKI Jakarta berada pada rentang 2,38 – 3,42 %. Wilayah dengan prevalensi diabetes melitus tertinggi di provinsi DKI Jakarta pada tahun 2021 adalah kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu yaitu sebesar 3,42%. Tingginya prevalensi diabetes melitus di Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu menjadikan peneliti tertarik untuk melakukan penelitian terkait faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian diabetes melitus di Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu tahun 2022. Metode: Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional menggunakan data sekunder skrining faktor risiko PTM pada penduduk berusia ≥15 tahun di Suku Dinas Kesehatan Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu. Hasil: Prevalensi diabetes melitus di Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu Tahun 2022 sebesar 2,9%. Faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian diabetes melitus (p value <0,005) diantaranya umur (POR 3,5;95% CI 2,8 – 4,4), jenis kelamin (POR 2.0;95% CI 1,6 – 2,4), riwayat keluarga (POR 1,6; 95% CI 1,19 – 2,2), merokok (POR 0,6;95% CI 0,5 – 0,9), variabel konsumsi gula berlebih (POR 1,5; 95% CI 1,1 – 2,2), garam berlebih (POR 2,5; 95% CI 1,5 – 3,9) lemak berlebih (POR 0,5; 95% CI 0,3 – 0,8), dan pendidikan (POR. 2,1; 95% CI 1,7 – 2,6). faktor risiko yang tidak berhubungan yaitu kurang aktivitas fisik (p value 0,343; POR 0,8; 95% CI 0,5 – 1,2) dan kurang konsumsi buah dan sayur (p value 0,720; POR 0,9; 95% CI 0,7 – 1,2). Kesimpulan dan Saran: Terdapat hubungan faktor risiko yang tidak dapat diubah (umur, jenis kelamin, riwayat keluarga) dan faktor yang dapat diubah (obesitas, obesitas sentral, hipertensi,merokok, konsumsi gula garam lemak, dan pendidikan) terhadap kejadian diabetes melitus. Tidak terdapat hubungan pada faktor yang tidak dapat diubah (aktivitas fisik dan konsumsi buah sayur). Masyarakat yang memiliki risiko DM perlu menjaga pola makan, melakukan aktivtias fisik, serta rutin melakukan skrining PTM di Posbindu. Perlu memperdetail pertanyaan kuesioner pada variabel konsumsi buah sayur, konsumsi gula garam lemak berlebih, dan melakukan aktivitas fisik. Penelitian dengan analisis lebih lanjut diperlukan dalam penelitian ini.

Background: Indonesia is the only country in Southeast Asia with the highest number of people with diabetes mellitus in the world. The prevalence of diabetes mellitus in DKI Jakarta is in the range of 2.38–3.42%. The region with the highest prevalence of diabetes mellitus in DKI Jakarta province in 2021 is Kepulauan Seribu Regency, which is 3.42%. The high prevalence of diabetes mellitus in the Seribu Islands Administrative Regency makes researchers interested in conducting research related to factors associated with the incidence of diabetes mellitus in the Seribu Islands Administrative Regency in 2022. Methods: This study uses a cross-sectional design using secondary data on screening for NCD risk factors in the population ≥ 15 years at Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu Health Service. Results: The prevalence of diabetes mellitus in the Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu in 2022 was 2.9%. Risk factors associated with the incidence of diabetes mellitus (p-value < 0.005) include age (POR 3.5; 95% CI 2.8 – 4.4), sex (POR 2.0; 95% CI 1.6 – 2.4), family history (POR 1.6; 95% CI 1.1 – 2.2), smoking habit (POR 0.6; 95% CI 0.5 – 0.9), variable consumption of excess sugar (POR 1.5; 95% CI 1.1 – 2.2), excess salt (POR 2.5; 95% CI 1.5 – 3.9) excess fat (POR 0.5; 95% CI 0.3 – 0.8), and education (POR. 2.1; 95% CI 1.7 -2.6). Unrelated risk factors were lack of physical activity (p-value 0.343; POR 0.8; 95% CI 0.5 – 1.2) and lack of fruit and vegetable consumption (p-value 0.720; POR 0.9; 95% CI 0.7 – 1.2). Conclusions and Recommendations: There is an association between unchangeable (age, gender, family history) and changeable (obesity, central obesity, hypertension, smoking, excessive sugar, salt, fat consumption, and education) to the incidence of diabetes mellitus. People at risk of developing DM need to maintain their diet, physical activity, and routinely do early detection for NCD at Posbindu. It is necessary to detail the questionnaire on the variables of fruit and vegetable consumption, excessive sugar, salt, fat consumption, and physical activity. Research with further analysis is needed in this research."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ikada Septi Arimurti
"ABSTRAK
Hubungan Pengetahuan dengan Perilaku DeteksiDini Kanker Serviks Pada Wanita di KelurahanKebon Kalapa Kota Bogor Analisis Data StudiKohor Faktor Risiko Penyakit Tidak Menular 2011 xvi 73 halaman, 12 tabel, 3 gambar, lampiranPendahuluan: Data menurut Kemenkes RI didapatkan cakupan hasil kegiatanprogram deteksi dini dari tahun 2007 sampai 2014 baru sekitar 904.099perempuan 2,45 yang telah melakukan deteksi dini kanker serviks.Tujuan: Penelitian bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan denganperilaku deteksi dini kanker serviks pada wanita di Kelurahan Kebon Kalapa KotaBogor.Metode: Analisis data sekunder dari Survei data studi kohor faktor risiko penyakittidak menular tahun 2011 dengan desain cross-sectional. Sampel penelitian yaitusemua wanita usia 25-65 tahun yang mengikuti survei sebanyak 1226 wanita.Analisis menggunakan regresi logistik.Hasil: wanita yang pernah melakukan deteksi dini kanker serviks di KelurahanKebon Kalapa Kota Bogor hanya 6,3 saja dan ada hubungan antara pengetahuandengan perilaku deteksi dini kanker serviks. Wanita yang pengetahuannya baiktentang kanker serviks berpeluang 2,0 kali untuk melakukan deteksi dinidibandingkan dengan wanita yang pengetahuannya kurang baik 0R 2,0 , 95 CI:1,2-3,3 .Kesimpulan: wanita yang pengetahuannya baik menegenai kanker serviks lebihberpeluang untuk melakukan deteksi dini kanker serviks setelah dikontrol denganvariabel confounding pendidikan.

ABSTRACT
Relationship between Knowledge with EarlyDetection of Cervical Cancer Behavior on Womenin Kelurahan Kebon Kalapa Kota Bogor DataAnalysis of Kohor Study of Non CommunicableDisease Risk Factors 2011 xvi 73 pages, 12 tables, 3 pictures, attachmentsBackground Data obtained by the ministry of health RI, there were only 904.099women who had cervical cancer screening 2,45 from year 2007 2014.Objective This study aimed to analyze the relationship between knowledge withearly detection of cervical cancer behavior on woman in Kelurahan Kebon KalapaKota Bogor.Methods An analysis of secondary data from data of kohor study of noncommunicabledisease risk factors 2011 with cross sectional design study. Asample of 1226 women qualified into criteria were women aged 25 65 years whoparticipate at the survey. Analysis using logistic regression.Results The results showed only 6,3 of women in Kelurahan Kebon KalapaKota Bogor did screening for cervical cancer and there was a relationship betweenknowledge with early detection of cervical cancer behavior. Women with goodknowledge of cervical cancer were 2,0 more likely to do cervical cancer screening OR 2,0, 95 CI 1,2 3,3 .Conclusion Women with good knowledge of cervical cancer were more likely todo cervical cancer screening after being controlled by education as a confoundingvariable.Keyword Cervical Cancer, Early Detection of Cervical Cancer, Knowledge"
2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>