Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 175447 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ajeng Aulia Anggraini
"Pemeliharaan gedung yang efisien dan terstruktur sangat penting untuk memastikan fungsi dan keandalan suatu bangunan dalam jangka panjang. SCTV Tower, sebagai gedung komersial yang memiliki kebutuhan pemeliharaan yang kompleks, membutuhkan sistem pemeliharaan yang mampu mendukung pelaporan kerusakan, pemantauan pekerjaan, dan pengelolaan sumber daya secara terintegrasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan dashboard berbasis web yang mengintegrasikan Building Information Modeling (BIM) 2D-3D dengan Work Breakdown Structure (WBS) dalam pengelolaan pemeliharaan gedung SCTV Tower. Sistem yang diusulkan diharapkan dapat meningkatkan kinerja pemeliharaan gedung melalui penggunaan visualisasi 3D yang interaktif, sistem tiket untuk pelaporan kerusakan, serta fitur notifikasi dan pemantauan waktu nyata.
Metode penelitian yang digunakan meliputi analisis kebutuhan sistem melalui wawancara dengan tim pemeliharaan gedung, pengembangan dashboard berbasis web menggunakan integrasi BIM dan WBS, serta validasi pakar terhadap desain dan fungsionalitas sistem yang dikembangkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dashboard berbasis BIM dan WBS ini mampu mengurangi waktu respons terhadap laporan kerusakan, meningkatkan transparansi pekerjaan pemeliharaan, dan memudahkan tim pemeliharaan dalam melacak status pekerjaan secara lebih efektif. Selain itu, sistem ini juga dinilai mampu meningkatkan kepuasan pengguna gedung terhadap layanan pemeliharaan yang diberikan.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa integrasi BIM 2D-3D dan WBS dalam dashboard berbasis web dapat menjadi solusi yang efektif untuk meningkatkan kinerja pemeliharaan gedung. Rekomendasi untuk penelitian selanjutnya meliputi pengembangan fitur analisis data pemeliharaan secara otomatis dan integrasi dengan teknologi sensor untuk pemantauan kondisi bangunan secara real-time.

Efficient and structured building maintenance is crucial to ensuring the functionality and reliability of a building in the long term. SCTV Tower, as a commercial building with complex maintenance needs, requires a maintenance system that supports damage reporting, task monitoring, and resource management in an integrated manner. This study aims to develop a web -based dashboard that integrates 2D-3D Building Information Modeling (BIM) with the Work Breakdown Structure (WBS) for managing the maintenance of SCTV Tower. The proposed system is expected to enhance building maintenance performance through interactive 3D visualization, a ticketing system for damage reporting, and real-time notification and monitoring features.
The research methodology includes system requirement analysis through interviews with the building maintenance team, development of a web -based dashboard using BIM and WBS integration, and expert validation of the design and functionality of the developed system. The results indicate that the BIM and WBS-based dashboard effectively reduces response time to damage reports, increases transparency in maintenance tasks, and facilitates the maintenance team in tracking task statuses more efficiently. Additionally, the system is perceived to improve building users’ satisfaction with the maintenance services provided.
The conclusion of this study is that the integration of 2D-3D BIM and WBS into a web -based dashboard can serve as an effective solution to improve building maintenance performance. Recommendations for future research include the development of automatic maintenance data analysis features and integration with sensor technology for real-time building condition monitoring.
"
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ajeng Aulia Anggraini
"Pemeliharaan gedung yang efisien dan terstruktur sangat penting untuk memastikan fungsi dan keandalan suatu bangunan dalam jangka panjang. SCTV Tower, sebagai gedung komersial yang memiliki kebutuhan pemeliharaan yang kompleks, membutuhkan sistem pemeliharaan yang mampu mendukung pelaporan kerusakan, pemantauan pekerjaan, dan pengelolaan sumber daya secara terintegrasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan dashboard berbasis web yang mengintegrasikan Building Information Modeling (BIM) 2D-3D dengan Work Breakdown Structure (WBS) dalam pengelolaan pemeliharaan gedung SCTV Tower. Sistem yang diusulkan diharapkan dapat meningkatkan kinerja pemeliharaan gedung melalui penggunaan visualisasi 3D yang interaktif, sistem tiket untuk pelaporan kerusakan, serta fitur notifikasi dan pemantauan waktu nyata.
Metode penelitian yang digunakan meliputi analisis kebutuhan sistem melalui wawancara dengan tim pemeliharaan gedung, pengembangan dashboard berbasis web menggunakan integrasi BIM dan WBS, serta validasi pakar terhadap desain dan fungsionalitas sistem yang dikembangkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dashboard berbasis BIM dan WBS ini mampu mengurangi waktu respons terhadap laporan kerusakan, meningkatkan transparansi pekerjaan pemeliharaan, dan memudahkan tim pemeliharaan dalam melacak status pekerjaan secara lebih efektif. Selain itu, sistem ini juga dinilai mampu meningkatkan kepuasan pengguna gedung terhadap layanan pemeliharaan yang diberikan.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa integrasi BIM 2D-3D dan WBS dalam dashboard berbasis web dapat menjadi solusi yang efektif untuk meningkatkan kinerja pemeliharaan gedung. Rekomendasi untuk penelitian selanjutnya meliputi pengembangan fitur analisis data pemeliharaan secara otomatis dan integrasi dengan teknologi sensor untuk pemantauan kondisi bangunan secara real-time.

Efficient and structured building maintenance is crucial to ensuring the functionality and reliability of a building in the long term. SCTV Tower, as a commercial building with complex maintenance needs, requires a maintenance system that supports damage reporting, task monitoring, and resource management in an integrated manner. This study aims to develop a web -based dashboard that integrates 2D-3D Building Information Modeling (BIM) with the Work Breakdown Structure (WBS) for managing the maintenance of SCTV Tower. The proposed system is expected to enhance building maintenance performance through interactive 3D visualization, a ticketing system for damage reporting, and real-time notification and monitoring features.
The research methodology includes system requirement analysis through interviews with the building maintenance team, development of a web -based dashboard using BIM and WBS integration, and expert validation of the design and functionality of the developed system. The results indicate that the BIM and WBS-based dashboard effectively reduces response time to damage reports, increases transparency in maintenance tasks, and facilitates the maintenance team in tracking task statuses more efficiently. Additionally, the system is perceived to improve building users’ satisfaction with the maintenance services provided.
The conclusion of this study is that the integration of 2D-3D BIM and WBS into a web -based dashboard can serve as an effective solution to improve building maintenance performance. Recommendations for future research include the development of automatic maintenance data analysis features and integration with sensor technology for real-time building condition monitoring.
"
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Najla Farhan Hafiz
"Berdasarkan data Kementerian PUPR pada tahun 2022, sebagian besar jembatan nasional berada dalam kondisi tidak baik. Kondisi dan kelaikan operasional jembatan sebagai infrastruktur pendukung pertumbuhan ekonomi menjadi salah satu hal yang perlu dijaga oleh pengelola dengan melaksanakan pekerjaan pemeliharaan dan perawatan. Namun, pekerjaan pemeliharaan dan perawatan jembatan sebagai bagian dari industri konstruksi memiliki potensi kecelakaan kerja yang tinggi. Berbagai upaya telah dilakukan untuk mengurangi potensi kecelakaan dalam industri konstruksi seperti perencanaan keselamatan konstruksi berbasis ruang lingkup proyek. Selain itu, penggunaan teknologi konstruksi BIM dalam perencanaan dan penyampaian informasi keselamatan dapat memungkinkan pencegahan dan pengendalian risiko bersamaan dengan pelaksanaan pekerjaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan integrasi perencanaan keselamatan konstruksi berbasis WBS dengan BIM berupa visualisasi 3D untuk aktivitas berisiko pada pekerjaan pemeliharaan dan perawatan jembatan serta pengaruhnya terhadap kinerja keselamatan konstruksi. WBS sebagai pernyataan lingkup proyek mengidentifikasi elemen dan aktivitas berisiko untuk perencanaan keselamatan konstruksi dan visualisasi 3D dengan BIM berdasarkan skenario pelaksanaan pekerjaan dan jenis kerusakan yang terjadi. Visualisasi RKK berbasis WBS dengan BIM yang dilakukan pada 55 elemen dan 476 aktivitas dalam standar WBS yang memiliki tingkat risiko besar dan sedang memiliki pengaruh dalam meningkatkan kinerja keselamatan konstruksi, terutama pada elemen SMKK penerapan kebijakan dan pelaksanaan program keselamatan konstruksi.

Based on data from the Ministry of Public Works in 2022, most of Indonesia’s bridges are in poor condition. The condition and operational feasibility of bridges as a infrastructure that supports economic growth needs to be maintained by carrying out maintenance and preservation work. However, bridge maintenance and preservation work as part of the construction industry has a high potential for work accidents. Various efforts have been made to reduce the potential for accidents in the construction industry such as project scope-based construction safety planning. In addition, the use of BIM construction technology in the planning and delivery of safety information can enable risk prevention and risk control throughout the project lifecycle. This research aims to develop the integration of WBS-based construction safety planning with BIM in the form of 3D visualization for risky activities in bridge maintenance and preservation work and its effect on construction safety performance. WBS as a project scope statement identifies risky elements and activities for construction safety planning and 3D visualization with BIM based on work implementation scenarios and types of damage that occur on bridge elements. Visualization of WBS-based safety plan with BIM carried out on 55 elements and 476 activities in the WBS standard that have a large and medium risk level has an influence in improving construction safety performance, especially on the elements of construction safety management system which are policies implementations and construction safety programs."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Endiq Yogana
"Pemeriksaan persyaratan peraturan proyek konstruksi di DKI Jakarta masih dilakukan secara konvensional (paper and CAD based) yang membutuhkan waktu yang lama, sumber daya yang intensif, perbedaan interpretasi terhadap peraturan, proses revisi berulang, proses pelacakan persyaratan yang sulit, tidak akurat dan tidak transparan, serta berimplikasi waktu dan biaya yang signifikan. Pemeriksaan persyaratan secara konvensional menyebabkan masih banyak bangunan gedung di DKI Jakarta yang belum memenuhi persyaratan teknis yang berdampak pada kegagalan bangunan dan ketidakpuasan masyarakat.  Pemeriksaan persyaratan secara otomatis dimungkinkan ketika representasi komputer dari model data produk (Product Data Model (PDM)) diintegrasikan dengan model pengetahuan hukum (Legal Knowledge Model (LKM)) sebagai input bagi sistem/mesin pengolah data dengan prosedur algoritma (Compliant Design Processes (CDP)) untuk menghasilkan laporan pemeriksaan peraturan otomatis yang akurat. Model Bangunan yang dikembangkan dalam Building Information Modelling (BIM) berfungsi sebagai representasi bangunan. Lingkup persyaratan teknis bangunan berbasis BIM dikelola secara dinamis dengan menggunakan Work Breakdown Structure (WBS) dalam satu database yang divalidasi oleh Pemerintah dan dapat diaplikasikan oleh perencana pada setiap tahapan perencanaan. Penelitian ini mengusung integrasi antara ruang lingkup persyaratan peraturan ke dalam tahapan pengembangan model BIM. Penelitian ini bertujuan mengembangkan Sistem Informasi berbasis WBS dengan aplikasi BIM untuk meningkatkan pemenuhan persyaratan teknis bangunan gedung.

Examination of the requirements for construction project regulations in DKI Jakarta is still conducted conventionally (paper and CAD based) which requires a long time, resource intensive, different interpretations of the regulations, the process of revised repetitive, the process of tracking difficult requirements, inaccurate and not transparent, and has significant time and cost implications. Conventional examination of requirements causes that there are still many buildings in DKI Jakarta that have not yet met the technical requirements which have an impact on building failures and public dissatisfaction. Automatic requirements checking is possible when the computer representation of the product data model (Product Data Model (PDM)) is integrated with the Legal Knowledge Model (LKM) as input for data processing systems/machines with algorithmic procedures (Compliant Design Processes (CDP) )) to produce an accurate automatic regulatory check report. The Building Model developed in Building Information Modeling (BIM) functions as a building representation. The scope of BIM-based building technical requirements is managed dynamically using Work Breakdown Structure (WBS) in one database validated by the Government and can be applied by planners at each planning stage. This research carries the integration of the scope of regulatory requirements into the stages of developing the BIM model. This study aims to develop a WBS-based Information System with a BIM application to improve compliance with the technical requirements of buildings."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
T55091
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anita Handayaniputri
"Government building is one of the country's assets that has a very strategic and urgent function for the interests of public services. In order to realize sustainable development, it is necessary to carry out government buildings that implement the integration of technical, economic, social and environmental aspects effectively through green buildings. Green buildings have measurable performance in saving energy, water and other resources. Green buildings of government buildings require effective and efficient maintenance and maintenance management to maintain the reliability of buildings and their facilities and infrastructure so that they are always worthy of functions both in terms of safety, health, comfort and convenience. The development of technology and information systems has led to the concept of e-maintenance which combines the principles of maintenance, web services and the principles of modern electronic collaboration. E-maintenance combined with Work Breakdown Structure (WBS) and integrated with Building Information Modeling (BIM) will improve the building maintenance and maintenance process that is precise, accurate, fast and easy. This study uses primary and secondary data from the literature and is validated by experts through questionnaires and through Focus Group Discussion (FGD).

Gedung pemerintah merupakan salah satu aset negara yang memiliki fungsi sangat strategis dan urgen bagi kepentingan layanan publik. Dalam rangka mewujudkan pembangunan berkelanjutan, diperlukan penyelenggaraan bangunan gedung pemerintah yang menerapkan keterpaduan aspek teknis, ekonomi, sosial dan lingkungan secara efektif melalui bangunan hijau. Bangunan hijau memiliki kinerja terukur dalam penghematan energi, air dan sumber daya lainnya. Bangunan hijau gedung pemerintah memerlukan manajemen pemeliharaan dan perawatan yang efektif dan efisien untuk menjaga keandalan bangunan gedung beserta sarana dan prasarananya agar selalu laik fungsi baik dari segi keselamatan, kesehatan, kenyamanan dan kemudahan. Perkembangan teknologi dan sistem informasi telah memunculkan konsep e-maintenance yang menggabungkan prinsip pemeliharaan, layanan web dan prinsip kolaborasi elektronik modern. E-maintenance yang dipadukan dengan Work Breakdown Structure (WBS) dan diintegrasikan dengan Building Information Modeling (BIM) akan meningkatkan proses pemeliharaan dan perawatan gedung yang tepat, akurat, cepat serta mudah. Penelitian ini menggunakan data primer dan sekunder dari literatur dan divalidasi oleh pakar melalui kuesioner serta melalui Focus Group Discussion (FGD)."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
D2779
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dinda Syafryn Aurellina
"Tingkat kecelakaan kerja di sektor konstruksi Indonesia masih sangat tinggi. Salah satu penyebab utamanya adalah adanya aktivitas pekerjaan yang tidak terawasi dan kerusakan pada komponen arsitektur bangunan yang tidak memenuhi standar kinerja pemeliharaan. Hal ini menyebabkan pengendalian risiko pada aktivitas pekerjaan tersebut terabaikan. Oleh karena itu, penting untuk merencanakan keselamatan konstruksi dengan menggunakan Work Breakdown Structure (WBS) agar semua aktivitas berisiko dapat terawasi. Selain itu, kemajuan teknologi seperti Building Information Modelling (BIM) juga dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi perencanaan keselamatan konstruksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan perencanaan keselamatan konstruksi menggunakan WBS berbasis BIM khususnya untuk pekerjaan arsitektur bangunan gedung. Metode kualitatif akan digunakan dalam penelitian ini untuk menganalisis risiko kecelakaan kerja menggunakan WBS pada pekerjaan arsitektur gedung, dengan studi kasus pada Gedung Kantor Kejaksaan Tinggi Provinsi DKI Jakarta. Penelitian ini menghasilkan strategi manajemen keselamatan konstruksi yang efektif dan dapat meningkatkan kinerja keselamatan konstruksi (K2), terutama pada aktivitas pemeliharaan dan perawatan pada proyek konstruksi bangunan gedung di Indonesia.

The rate of workplace accidents in the construction sector in Indonesia remains alarmingly high. One of the main causes in the lack of supervision over work activities and the presence of damaged architectural components in buildings that do not meet maintenance performance standards, leading to neglected risk control measures for these work activites. Therefore, it is crucial to plan construction safety using Work Breakdown Structure (WBS) to ensure that all high-risk activites are properly supervised. Additionaly, with the rapid advancement of technology, utilizing Building Information Modelling (BIM) systems in construction project can greatly enhance the effectiveness and efficiency of safety planning. This research aims to develop WBS-based BIM construction safety planning specifically for architectural work in building construction. The research methodology employed will be quantitative, focusing on analysing work accident risks using WBS for architectural work in the case study of the High Prosecutor’s Office Building in DKI Jakarta Province. The expected outcomes of this research include effective construction safety management strategies that can improve overall safety performance (K2), particularly in maintenance and upkeep activities for building construction projects in Indonesia."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ruth Deborah
"Pemeliharaan dan perawatan jembatan bertujuan untuk mengoptimalkan keandalan jembatan dari segi fungsional, struktural, dan estetika. Di Indonesia, jembatan tidak terlepas dari masalah pemeliharaan dan perawatan, dibuktikan dengan banyaknya jembatan dengan kondisi rusak hingga runtuh yang berdampak buruk dalam meningkatkan biaya pemeliharaan dan perawatan jembatan. Penelitian ini akan mengembangkan sistem pemeliharaan dan perawatan jembatan beton berbasis Building Information Modeling (BIM) dan Work Breakdown Structure (WBS). WBS membantu mengelola lingkup pekerjaan pemeliharaan dan perawatan secara detail, sementara BIM memfasilitasi manajemen data dan visualisasi selama fase pemeliharaan. Kedua hal ini akan diintegrasikan pada sebuah sistem informasi pemeliharaan and perawatan jembatan dengan tujuan akhir adalah untuk meningkatkan kinerja pemeliharaan dan perawatan jembatan. Metodologi penelitian ini bersifat kualitatif dengan studi kasus Jembatan Bukit Indah pada Jalan Tol Cinere-Serpong. Data pada penelitian  ini diperoleh melalui studi literatur, analisis arsip, serta studi kasus. Data kemudian divalidasi oleh pakar bidang pemeliharaan dan perawatan jalan dan jembatan serta pakar pada bidang BIM. Selanjutnya, dilakukan analisis untuk mendapatkan model hubungan penggunaan BIM berbasis WBS dengan kinerja pemeliharaan dan perawatan jembatan beton. Hasil penelitian ini adalah sistem informasi yang menyediakan data WBS dan BIM pada jembatan yang terintegrasi dalam rangka meningkatkan kinerja pemeliharaan dan perawatan jembatan.

The maintenance of a bridge aim to optimize its reliability in terms of functionality, structure, and aesthetics. In Indonesia, bridges are unavoidably entangled with maintenance issues, as evidenced by the massive number of damaged or collapsed bridges, which adversely impact maintenance and care costs. This research will develop a maintenance system for concrete bridges based on Building Information Modeling (BIM) and Work Breakdown Structure (WBS). WBS manages the scope of maintenance tasks in detail, while BIM facilitates data management and visualization during the maintenance phase. Both of these aspects will be integrated into a bridge maintenance information system, ultimately aimed at enhancing bridge maintenance performance. This qualitative research uses the Bukit Indah Bridge on the Cinere-Serpong Toll Road as a case study. Datas for this study were obtained through literature review, archive analysis, and case study. The data were then validated by experts in road and bridge maintenance, as well as experts in the field of BIM. Subsequently, an analysis will be conducted to establish a model of the relationship between BIM-based WBS usage and the performance of concrete bridge maintenance. The result of this research is an information system providing WBS and BIM data for bridges integrated to enhance bridge maintenance performance."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ade Saputra
"Konstruksi Jembatan di Indonesia sering kali menghadapi tantangan serius dalam hal kerusakan struktural dan terbatasnya umur layanan yang memiliki dampak negatif terhadap keselamatan dan keamanan. Kondisi jembatan di Indonesia yang masih dalam kondisi baik hanya 1.2% sementara itu, jembatan lainnya telah mengalami kerusakan dan mendekati batas usia layannya.  Pekerjaan pemeliharaan dan perawatan menjadi sangat penting  untuk menjamin keamanan dan keberlanjutan jembatan. Sering kali pelaksanaan pemeliharaan dan perawatan tidak mencapai tujuan yang diharapkan karena kurangnya prosedur pelaksanaan yang jelas, hal tersebut dapat diatasi melalui pengembangan Standar Operasional Prosedur (SOP) pekerjaan pemeliharaan dan perawatan pada pekerjaan struktur jembatan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini melibatkan pendekatan berbasis Work Breakdown Structure (WBS) dan analisis risiko yang terintegrasi dengan Building Information Modeling (BIM). Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan kinerja pemeliharaan dan perawatan jembatan beton melalui penerapan SOP yang efektif dan efisien. Penelitian ini dikumpulkan melalui analisis arsip dan wawancara dengan para ahli. Analisis data dilakukan dengan menggunakan metode Delphi, metode deskriptif dan metode statistik Kendall’s Tau untuk mengidentifikasi faktor-faktor kunci yang mempengaruhi kinerja pemeliharaan dan perawatan jembatan beton.

Bridge construction in Indonesia often faces serious challenges in terms of structural damage and limited service life which has a negative impact on safety and security. The condition of bridges in Indonesia that are still in good condition is only 1.2% while other bridges have deteriorated and are approaching the limit of their service life.  Maintenance and maintenance work is very important to ensure the safety and sustainability of bridges. Often the implementation of maintenance and maintenance does not achieve the expected goals due to the lack of clear implementation procedures, this can be overcome through the development of Standard Operating Procedures (SOP) maintenance and maintenance work on bridge structure work. The method used in this research involves a Work Breakdown Structure (WBS) based approach and risk analysis integrated with Building Information Modeling (BIM). The main objective of this research is to improve the maintenance and maintenance performance of concrete bridges through the implementation of effective and efficient SOPs. The research was collected through archival analysis and interviews with experts. Data analysis was conducted using the Delphi method, descriptive method and Kendall's Tau statistical method to identify key factors affecting the performance of maintenance and maintenance of concrete bridges."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Luki Wijaya
"Dalam bangunan gedung pemerintah dibutuhkan suatu sarana dan prasarana yang dapat menunjang pemenuhan suatu fungsi, namun bangunan gedung semakin lama penggunaannya akan mengalami kerusakan dari berbagai aspek seperti komponen arsitektur gedung. Untuk mengurangi terjadinya kerusakan pada bangunan gedung tersebut perlu adanya upaya dalam menanggulangi permasalahan yang terjadi salah satu upayanya dengan pekerjaan preventive maintenance. Pekerjaan preventive maintenance dapat mencakup tugas atau tindakan yang dilakukan untuk mencegah perlunya perbaikan.
Pada proses pekerjaan preventive maintenance bangunan, lingkup pekerjaan dapat disusun dengan menggunakan Work Breakdown Structure (WBS). Sehingga didapatkan pengelompokan yang terstruktur dan berorientasi pada aktivitas serta pekerjaan yang terdapat dalam proyek mendefinisikan ruang lingkup proyek secara menyeluruh. Tetapi dalam penerapan pada bangunan gedung pemerintah belum adanya pedoman pekerjaan preventive maintenance yang terstandar WBS. Oleh karena itu, mengembangkan pedoman pekerjaan preventive maintenance untuk meningkatkan kinerja pemeliharaan dan perawatan adalah pekerjaan penting dalam manajemen proyek.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan pedoman pekerjaan preventive maintenance berbasis work breakdown structure (WBS) pada komponen arsitektur bangunan gedung pemerintah untuk meningkatkan kinerja pemeliharaan dan perawatan. Metodologi penelitian meliputi beberapa tahap, yaitu studi literatur, analisa arsip dengan data dan informasi dari penelitian dan proyek sebelumnya yang terkait, studi kasus, serta melalui validasi pakar yang berpengalaman.
Hasil dari penelitian ini berupa pedoman pekerjaan preventive maintenance berbasis WBS untuk komponen arsitektur bangunan gedung pemerintah yang dapat meningkatkan kualitas bangunan dan efektivitas dan efisiensi pemeliharaan bangunan.

In government buildings, facilities and infrastructure that can support the fulfillment of a function are needed, but the longer the buildings are in use then they will suffer damage from various aspects such as architectural components of the buildings. To reduce the occurrence of damage to buildings there is a need for efforts in tackling the problems that occurred one such effort is with preventive maintenance works. Preventive maintenance works could include a task or action taken to prevent the need for repairs.
In the preventive maintenance work process of a building, the scope of work can be arranged using Work Breakdown Structure (WBS). So that a structured grouping and oriented activities can be obtained and also works done in the project can define the overall scope of the project. But in the case of the government buildings, guidance provided by preventive maintenance works using WBS standards are lacking. Therefore, guideline development for preventive maintenance works to improve the performance of maintenance and care is an important work in the field of project management.
The purpose of this study is to develop guidelines for work breakdown structure (WBS) based preventive maintenance works of architectural component of a government building to improve the performance of maintenance and care. Research methodology includes several stages, namely the literature study, analysis of archival data and information from related studies and projects, case study, through validation with experts.
The results of this research is in the form of guideline for WBS based preventive maintenance work for architectural component of government buildings that can improve the quality of the building and the effectiveness and efficiency of the maintenance of the building.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
T55191
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dina Benua Lalitya
"Berdasarkan data tahun 2021 oleh PUPR, terjadi penurunan yang signifikan pada kondisi jembatan apabila dibandingkan dengan data tahun 2018. Salah satu faktor krusial yang menyebabkan keruntuhan jembatan adalah kurangnya manajemen dan perawatan jembatan untuk menjamin kelayakan jembatan. Untuk menghadapi hal tersebut, solusi yang dibutuhkan adalah dilakukannya tindakan pemeliharaan dan perawatan yang efektif, efisien, serta ekonomis. Dalam pekerjaan pemeliharaan dan perawatan, dibutuhkan manajemen pemeliharaan yang baik dengan Work Breakdown Structure (WBS) serta penggunaan teknologi terpadu seperti Building Information Modelling (BIM). Akan tetapi, dalam pelaksanaanya, WBS hanya merincikan elemen pekerjaan dengan definisi yang sangat singkat sehingga akan dikembangkan dokumen penunjang untuk memperjelas pekerjaan yaitu Kamus WBS dan Checklist. Kamus WBS dan Checklist akan memperjelas dan mendaftarkan seluruh pekerjaan pemeliharaan dan perawatan yang dibutuhkan berserta daftar aktivitas dan sumberdaya yang dapat didefinisikan sesuai lingkup pekerjaannya untuk mencapai tujuan dan deliverables yang diharapkan. Pada penelitian ini juga akan dianalisis lebih lanjut untuk mengetahui pengaruhnya terhadap kinerja pemeliharaan jembatan. Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif kualitatif dengan validasi pakar menggunakan kuesioner semi terbuka.

According to year 2021 data by The Ministry of Public Works and Public Housing of Republic of Indonesia (Kementerian PUPR), there was a significant decrease in national bridge condition compared to year 2018. One of the crucial factors that led to the collapse of the bridge was the lack of bridge management and maintenance to ensure the bridge’s serviceability. To cope with this condition, the solution needed is to carry out effective, efficient, and economical care and maintenance works. In bridge’s care and maintenance works, good project management can be improved with Work Breakdown Structure (WBS) and the use of integrated technology such as Building Information Modelling (BIM). However, in its impelementation, WBS only details work elements with very short definitions so that supporting documents will be developed to clarify the work, namely the WBS Dictionary and Checklist. The WBS Dictionary and Checklist surely will clarify and list all of the bridge’s care and maintenance works required along with a list of activities and resources that can be defined according to the scope of the work to achieve the expected goals and deliverables. This study will also be further analyzed to find out the effect on bridge maintenance performance. This study uses qualitative descriptive analysis with expert validation using a semi-open questionnaire."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>