Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 178817 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Panji Utomo
"Program Zero Waste City (Kota Bebas Sampah) merupakan inisiatif kebijakan pengelolaan sampah di Kota Depok yang berlangsung dari tahun 2016 hingga 2024. Program ini bertujuan utama untuk menjadikan seluruh wilayah Kota Depok bebas dari segala jenis sampah. Meskipun demikian, pelaksanaan program ini menghadapi tantangan sehingga beberapa daerah di Kota Depok masih belum berhasil terbebas dari masalah sampah.Universitas Indonesia, sebagai lembaga pendidikan tinggi yang berlokasi di Kota Depok, menyadari kondisi permasalahan sampah di lingkungan sekitarnya. Oleh karena itu, universitas ini berkomitmen untuk turut serta dalam menyelesaikan permasalahan sampah yang berasal dari lingkungan kampusnya sendiri. Penelitian ini bertujuan untuk menangani permasalahan sampah dari sumber, terkhusus dengan menerapkan teknologi tepat guna sesuai dengan kriteria dan subkriteria di Universitas Indonesia. Langkah ini diharapkan dapat membantu mengurangi masalah persampahan di Kota Depok dan menjadi contoh bagi pengelolaan sampah dari sumbernya. Analisis dalam penelitian ini menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) untuk menghitung bobot kriteria-subkriteria, bobot tertinggi kriteria lingkugnan (0,519) bobot global tertinggi subkriteria emisi (0,233) dan Fuzzy Technique for Order Performance by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS) prioritas ranking pertama biodigester (0,888), kedua pirolisis (0,384). Selain itu, dilakukan analisis tekno ekonomi untuk menilai kelayakan investasi teknologi biodigester dan pirolisis. Parameter-parameter evaluasi kelayakan proyek Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), Payback Period (PBP), dan Benefit Cost Ratio (BCR), hasilnya dikatakan layak keduanya secara tekno ekonomi Dengan pendekatan ini, penelitian ini diharapkan dapat memberikan solusi konkrit dan berkelanjutan terhadap permasalahan sampah di Universitas Indonesia dan menginspirasi praktik pengelolaan sampah yang efektif dan efisien di tingkat institusi pendidikan tinggi.

The Zero Waste City Program is a waste management policy initiative in Depok City that runs from 2016 to 2024. This program's main objective is to make the entire Depok City area free from all types of waste. However, the implementation of this program faces challenges so that several areas in Depok City have not yet been free from waste problems. Universitas Indonesia, as a higher education institution located in Depok City, is aware of the condition of waste problems in its surrounding environment. Therefore, this university is committed to participating in solving waste problems originating from its own campus environment. This study aims to address waste problems from the source, specifically by implementing appropriate technology in accordance with the criteria and sub-criteria at Universitas Indonesia. This step is expected to help reduce waste problems in Depok City and be an example for waste management from the source. The analysis in this study uses the Analytical Hierarchy Process (AHP) method to calculate the weight of the criteria-subcriteria, the highest weight of the environmental criteria (0.519) the highest global weight of the emission subcriteria (0.233) and the Fuzzy Technique for Order Performance by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS) the first priority ranking of biodigester (0.888), second pyrolysis (0.384). In addition, a techno-economic analysis was carried out to assess the feasibility of investing in biodigester and pyrolysis technology. The parameters for evaluating the feasibility of the project Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), Payback Period (PBP), and Benefit Cost Ratio (BCR), the results are said to be feasible both techno-economically. With this approach, this study is expected to provide concrete and sustainable solutions to waste problems at the University of Indonesia and inspire effective and efficient waste management practices at the higher education institution level."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fertian Eka Purnama
"Berdasarkan data di lapangan minyak, ditemukan bahwa energi potensial yang dapat dihasilkan adalah berupa tambahan Produksi Minyak Mentah dari hasil limbah Produksi yang dihasilkan ke permukaan. Kondisi sumur dangkal di lapangan ini yang berada pada kisaran 300 ft – 500 ft menyebabkan tekanan lapisan penutup yang rendah sehingga karakter sumur di lapangan Batang sangat berpasir. Pasir dari sumur akan terbawa saat dipompa ke stasiun pengumpulan dan selama pekerjaan sand bailing. Hal ini mengakibatkan limbah B3 dari pasir terbawa dan bercampur minyak dalam jumlah yang sangat besar mencapai 500 ton per tahun atau 357 m3. Potensi minyak mentah yang terbawa dalam pasir diperkirakan mencapai 50% dari 357 m3 yang dapat diolah kembali menjadi minyak mentah menggunakan separator yang dirancang khusus sesuai dengan karakteristik pasir yang dihasilkan. Hal ini dapat mengakibatkan tambahan produksi sekitar 1500 barel minyak per tahun dan pengurangan pembuangan limbah B3 sehingga dapat mengefisienkan biaya penanganan limbah karena jumlah pasir yang terkontaminasi jauh berkurang. Tujuan penelitian ini adalah untuk merancang alat khusus melakukan ekstraksi Minyak dari pasir minyak, mengetahui jumlah peningkatan produksi Crude oil yang bisa dihasilkan, mengetahui hasil perhitungan tekno ekonomi penggunaan sand extraction equipment.

Based on the data in the oil field, it was found that the potential energy that can be generated is in the form of additional Crude oil Production from the results produced waste to the surface. The condition of shallow wells in this field which is in the range of 300 ft - 500 ft causes low overburden pressure so that the character of the well in the Batang field is very sandy. Sand from the well will be carried away as it is pumped to the collection station and during sand bailing work. This results in B3 waste from sand carried and mixed with oil in very large quantities reaching 500 tons per year or 357 m3. The potential for crude oil carried in the sand is estimated to reach 50% of the 357 m3 which can be reprocessed into crude oil using a separator especially designed according to the characteristics of the resulting sand. This can result in additional production of about 1500 barrels of oil per year and a reduction in the disposal of B3 waste so that it can make waste handling costs efficient because the amount of contaminated sand is much reduced. The purpose of this study was to design a special tool for extracting oil from oil sands, to find out the amount of increase in Crude oil production that can be produced, to find out the results of techno-economic calculations using sand extraction equipment."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Poerborini Damayanti
"Pengelolaan sampah di Jakarta bergantung pada landfill TPST Bantargebang yang mendekati kapasitas maksimumnya. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana membangun ITF Sunter dengan dua alternatif teknologi, Mechanical Biological Treatment (MBT) dan Pengolahan Sampah Menjadi Energi Listrik (PSEL) dengan insinerasi. Namun, keberlanjutan MBT dan PSEL dari segi ekonomi, lingkungan, dan sosial di ITF Sunter belum diketahui. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui keberlanjutan dari ITF Sunter. Metode penelitian yang digunakan adalah metode campuran yang terdiri atas metode kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan nilai BCR dari teknologi PSEL sebesar 1,479 dan MBT sebesar 1,091. Metode AHP dilakukan pada kriteria kelembagaan, efektivitas, perbandingan biaya manfaat, dan produk pengolahan, PSEL memiliki bobot penilaian tertinggi dengan nilai 0,565 dibandingkan MBT dan landfill, sehingga PSEL berpotensi lebih berkelanjutan dari MBT dari sisi lingkungan, ekonomi, dan sosial. Kesimpulan yang didapat, ITF Sunter dengan teknologi PSEL memiliki nilai keberlanjutan lebih tinggi dibandingkan dengan teknologi MBT dalam waktu 25 tahun

Jakarta is dependent on Bantargebang landfill which is approaching its maximum capacity. Provincial Government of Jakarta plans to build ITF Sunter with two technology alternatives, Mechanical Biological Treatment (MBT) and Waste-to-Energy with Incinerator. However, the economic, environment, and social sustainability of MBT and Incinerator in ITF Sunter has not been analysed. The research objective is to determine the sustainability of ITF Sunter. The research method used is a mixed between qualitative and quantitative methods. The results showed BCR of incinerator was 1,479 and MBT was 1,091. AHP is conducted on four criteria consisting of institution, effectiveness, cost-benefit analysis, and processing products, incinerator has the highest weighting value of 0,565 compared to MBT and landfill, incinerator has higher sustainability potential compared to MBT in terms of economic, sosial, and environmental sustainability. The conclusion is ITF Sunter with incineration has a higher sustainable potential than MBT within a span of 25 years."
Jakarta: Sekolah Ilmu Lingkungan Uiniversitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hendrik Amrico
"Jakarta sebagai ibukota menjadi daya tarik terhadap sebagian besar masyarakat Indonesia, menjadikannya salah satu kota terpadat. Kepadatan penduduk tersebut berdampak pada tingginya aktivitas perekonomian. Hal ini meningkatkan kebutuhan akan energi listrik, sebagai salah satu penggerak perekonomian. Kepadatan penduduk juga berarti meningkatnya produksi sampah. produksi sampah yang besar tentunya akan menimbulkan berbagai masalah lingkungan. Di sisi lain, ternyata sampah dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi alternatif. Kemajuan teknologi memungkinkan sampah digunakan sebagai bahan baku menghasilkan listrik sekaligus mengurangi timbulan sampah. Manfaat demikian masih belum dimaksimalkan dikarenakan harga investasi yang besar. penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kelayakan ekonomi berbagai skema pembangkit listrik tenaga sampah. Penelitian ini menunjukkan bahwa investasi PLTSa memiliki nilai kelayakan optimal pada kapasitas 20MW, dengan LCoE sebesar Rp 19.29,96. Pada tipping fee minimum, menghasilkan NPV sebesar Rp 1.314.351.713.755, IRR sebesar 18,78%, dan waktu pengembalian modal selama 7 tahun.

Jakarta, as the capital city, attracts a significant portion of the Indonesian population, making it one of the most populous cities. The population density has an impact on the high level of economic activity, which increases the demand for electricity as one of the drivers of the economy. The population density also means increased waste production, which can lead to various environmental problems. However, it turns out that waste can be utilized as an alternative source of energy. Technological advancements enable waste to be used as a raw material to generate electricity while reducing waste generation. Such benefits are still not fully maximized due to the high investment costs. This study aims to analyze the economic feasibility of various waste-to-energy power plant schemes. The research shows that the investment in Waste-to-Energy power plants has optimal feasibility at a capacity of 20 MW, with an LCoE (Levelized Cost of Electricity) of Rp 19.29.96. At the minimum tipping fee, it generates an NPV (Net Present Value) of Rp 1,314,351,713,755, an IRR (Internal Rate of Return) of 18.78%, and a payback period of 7 years."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Purnama Putra
"ABSTRAK
Indonesia menghadapi permasalahan sampah yang berdampak negatif kepada lingkungan dan kesehatan masyarakat. Upaya penerapan teknologi untuk meningkatkan performa pengolahan sampah di Indonesia tidak beranjak dari perdebatan atas teknologi yang paling tepat untuk diterapkan. Merujuk pada kota yang telah sukses menerapkan teknologi pengelolaan sampah, terdapat banyak variabel yang menjadi bahan pertimbangan atas pemilihan teknologi yang tepat. Pemilihan teknologi dengan menggunakan metode analisa AHP Analytical Hierarchy Process mampu mengidentifikasi solusi teknologi dengan mengakomodir pandangan dari perkotaan di Indonesia. Penelitian bertujuan untuk mengidenfitikasi faktor- faktor kunci yang mempengaruhi kesuksesan penerapan teknologi ITF pada perkotaan di Indonesia untuk kemudian disusun kerangka implementasinya. Kombinasi metode analisis AHP dan IPA Importance Performance Analysis menghasilkan kerangka implementasi pemilihan teknologi yang dapat menjadi referensi pemilihan teknologi pada perkotaan lain di Indonesia. Penelitian menghasilkan 3 kriteria serta 11 sub-kriteria yang termasuk kategori tinggi; serta kerangka implementasi yang dapat digunakan untuk melakukan seleksi teknologi pada perkotaan lain di Indonesia. Dihasilkan pula rencana tindakan untuk meningkatkan performa teknologi secara umum maupun khusus.

ABSTRACT
Indonesia is currently facing waste problems that have a negative impact on the environment and public health. Efforts to implement technology to improve waste management performance in Indonesia have not progress further than debates over the most appropriate technology to be applied. Referring to cities that have successfully implemented waste management technology, there are many variables that are taken into consideration for selecting the right technology. AHP Analytical Hierarchy Process analysis method is able to identify the most optimal technological solutions according to the needs of urban stakeholders in Indonesia. The research aims to identify the key factors that influence the success of the implementation of ITF technology in urban areas in Indonesia for the implementation framework. The combination of AHP and IPA analysis methods Importance Performance Analysis produces a framework for selecting technology that can be a reference for technology selection in other cities in Indonesia. The study identifies 3 criterias and 11 sub- criteria which were included in the high category; and an implementation framework that can be used to conduct technology selection in other cities in Indonesia. It also identified action plan that can be used to improve the performance of technology in general or specifically"
2018
T51701
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nathanael Thomas Aquino
"Pengelolaan sampah di seluruh Indonesia bukanlah kegiatan yang menghasilkan keuntungan kepada institusi yang memegang peran tersebut. Semenjak tahun 2008 Pemerintah DKI Jakarta menganggarkan dana hingga Rp300Milyar pertahunnya untuk membayar jasa pengelolaan sampah pada PT Godang Tua Jaya atas perannya mengelola TPST Bantargebang. Tahun 2016 Pemerintah DKI Jakarta memutuskan untuk melakukan swakelola karena PT Godang Tua Jaya melakukan wanprestasi kontrak. Oleh karena itu, Pemerintah DKI Jakarta melalui satuan unitnya, Unit Pengelolaan Sampah Terpadu UPST, mengambil alih tanggung jawab operasional TPST Bantargebang sepenuhnya.
Penelitian pada kasus swakelola ini menganalisa kualitas dari aktivitas-aktivitas di TPST Bantargebang dan membandingkan aktivitas tersebut antara kondisi sebelum swakelola dengan sesudah swakelola. Analisa aktivitas tersebut menggunakan pendekatan lima aspek pengelolaan sampah kota yang baik oleh Indonesia Solid Waste Association InSWA.
Penelitian ini juga menganalisa aspek ekonomi menggunakan pendekatan biaya manfaat dan biaya Lifecycle Costing. Hasil penelitian ini menemukan adanya perkembangan kualitas tata kelola dan penghematan anggaran dari kebijakan swakelola TPST Bantargebang. Meskipun begitu, Pemerintah DKI Jakarta menghadapi tantangan pada proses akusisi aset yang terlalu lama dan juga pembiayaan operasional yang terhambat sembari berbagai isu bermunculan di dalam masyarakat sekitar serta pengelolaan lingkungan yang harus ditangani pasca swakelola.

Waste management activity in Indonesia is not profitable to any institutions that role in it. Since 2008, Government of DKI Jakarta had been budgeting in estimated Rp300Billion every year to PT Godang Tua Jaya for its service role in running TPST Bantargebang. In 2016, Government of DKI Jakarta decided to do self management because of contract violation by PT Godang Tua Jaya. Therefore, Government of DKI Jakarta especially their division in charge, Integrated Waste Management Unit UPST, is taking over full operational responsibility of TPST Bantargebang.
This self management research analyzes the quality performance of activities in TPST Bantargebang and compares those activities before and after self management decision. This analysis is using five aspects of urban waste management approach introduced by Indonesia Solid Waste Association InSWA.
This research is also analyzex economic aspect using cost benefit analysis and lifecycle costing approach. The result of research finds some benefits such as an increase in management quality and cost reduction in annual budget from TPST Bantargebang self management. Even so, Government of DKI Jakarta is facing challenges in asset acquisition process that takes time too long and also obstructed operational financing while many issues emerges in surrounding society and environment management that have to be treated in post self management.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rafi Syifa Kurniawan
"Prinsip ekonomi sirkular yang memanfaatkan limbah agar dapat digunakan kembali sebagai bahan baku dapat membantu permasalahan manajemen sampah akibat penggunaan sumber daya yang tidak regeneratif. Salah satu metodenya adalah menggunakan teknologi anaerobic digestion (AD) yang dapat mengolah sampah organik menjadi biogas dan digestat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat sirkularitas pengelolaan sampah organik di FMIPA UI menggunakan AD, menganalisis jumlah emisi gas rumah kaca (GRK) yang dihasilkan oleh AD (skenario 1) dan skenario 2 sebagai representasi pengolahan sampah linear, dan nilai ekonomi yang dapat dihasilkan dari pengolahan tersebut. Penelitian dilakukan dengan mengacu pada kerangka kerja Circular Transition Indicator (CTI) serta acuan 2006 IPCC Guideline untuk perhitungan emisi GRK yang dihasilkan. Hasil penelitian pada bulan Agustus 2023 menunjukkan dengan jumlah sampah organik berupa sampah sisa makanan dan sampah daun sebanyak 1,189 ton, teknologi AD menghasilkan gas metana sebanyak 0,78±0,4 m3/hari, daya sebesar 176,2 – 201 kWh/hari, dan tingkat sirkularitas sebesar 50,25%. Hasil analisis emisi GRK yang dihasilkan oleh AD menghasilkan rata-rata emisi sebesar 8,66±4,43 kg CO2e/hari dan skenario 2 menghasilkan rata-rata emisi sebesar 701,26±361,09 kg CO2e/hari. Pengolahan sampah berbasis AD dapat mengurangi emisi GRK sebanyak 21.268 kg CO2e atau sebesar 98% dari total emisi yang dihasilkan skenario 2. Analisis nilai ekonomi kondisi eksisting pengolahan sampah organik menggunakan AD menghasilkan kerugian sebesar Rp29.191. Berdasarkan hasil analisis, peningkatan jumlah sampah organik yang diolah oleh unit AD menjadi 2,4 t/bulan berpotensi menghasilkan keuntungan sebesar Rp13.479.120 dengan mayoritas berasal dari penjualan pupuk kompos. Menurut CTI, upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan tingkat sirkularitas, sampah sisa makanan dapat dimanfaatkan untuk alternatif pakan ayam ternak di area laboratorium. Metode pemanfaatan tersebut tidak hanya meningkatkan tingkat sirkularitas, namun juga dapat mencegah dampak buruk terhadap lingkungan yang dapat disebabkan oleh sampah organik.

The circular economy principle, which leverages waste to be reused as raw materials, can help address waste management issues resulting from the use of non-regenerative resources. One of the methods to achieve this is by using anaerobic digestion (AD) technology, which can convert organic waste into biogas and digestate. This research aims to analyze the circularity level of organic waste management at the Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Universitas Indonesia (FMIPA UI) using AD, assess the amount of greenhouse gas (GHG) emissions generated by AD (scenario 1) in comparison to scenario 2, representing linear waste processing, and evaluate the economic value generated by this processing. The research was conducted following the Circular Transition Indicator (CTI) framework and referencing the 2006 IPCC Guidelines for GHG emissions calculations. The research results indicate that with a total of 1,189 tons of organic waste during August 2023, including food scraps and leaf waste, AD technology produces approximately 0,78±0,4 m3/day of methane gas, with a power output ranging from 176,2 to 201 kWh/day, and a circularity rate of 50.25%. The analysis of GHG emissions generated by AD shows an average emission of approximately 8,66±4,43 kg CO2e/day, while scenario 2 results in an average emission of about 701,26±361,09 kg CO2e/day. AD-based waste processing can reduce GHG emissions by 21.268 kg CO2e or 98% of the total emissions generated by scenario 2. The economic analysis of the existing condition of organic waste processing using AD shows a loss of Rp29.191. Based on the analysis, increasing the amount of organic waste processed by the AD unit to 2,4 tons per month has the potential to generate a profit of Rp13.479.120, primarily from compost fertilizer sales. According to the CTI, efforts to enhance circularity can be made by utilizing food waste as an alternative feed for livestock, specifically in the laboratory area. This method not only improves circularity but also helps mitigate the adverse environmental impacts associated with organic waste.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adrian Ramadhan
"ABSTRAK
Praktek pembuangan sampah pada saat ini memaksakan kapasitas 380 tempat pembuangan akhir sampah di Indonesia mendekati batasnya. Melalui berbagai teknologi konversi sampah ke energi, sampah tersebut dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan listrik. Salah satu dari teknologi ini adalah digesti anaerob, yang menghasilkan biogas kaya akan methan untuk membangkitkan listrik. Penelitian ini memiliki tujuan mengevaluasi jumlah biogas dan listrik yang dapat dihasilkan dari sejumlah tertentu fraksi organic sampah kota dan performa ekonomi dari pabrik tersebut. Simulasi proses dengan bantuan perangkat lunak akan digunakan untuk mempelajari proses produksi biogas dari sampah. Sementara itu, levelized cost of electricity akan digunakan untuk meninjau kelayakan ekonomi dari proyek tersebut. Digesti anaerob dari 2000 ton sampah padat per hari di Jakarta menghasilkan 73,368.48 STD m3/jam dan menghasilkan tenaga sebesar 212.63 MW dengan menggunakan teknologi CCGT. Didapatkan nilai Levelized Cost of Electricity dari teknologi ini sejumlah 9.9 cent USD/kWh.

ABSTRACT<>br>
The current practice of dumping waste is forcing the capacity of the 380 landfill sites located in Indonesia to its limits. Through the various waste to energy technologies that are available in the market, it is possible to utilize the waste that is generated into electricity by combined cycle gas turbine CCGT . One of these technologies is anaerobic digestion, which produces biogas rich in methane that can be used to generate electricity. This research has the purpose of evaluating the amount of biogas and electricity produced from a certain amount of organic fraction of municipal solid waste and the economic performance of the plant. The overall process of biogas production and electricity generation will be simulated using SuperPro Desgner and Unisim Design software. Meanwhile, the levelized cost of electricity of the project is used to review its economic performance. The anaerobic digestion of 2000 tons of organic waste per day in Jakarta results in the production of 73,368.48 STD m3 h and produces a net power of 212.63 MW of electricity using CCGT. The Levelized Cost of Electricity of this technology is calculated to be 9.9 cent USD kWh."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lisna Pratiwi
"

Indonesia terus mengalami peningkatan masalah sampah di setiap tahunnya. Timbulan sampah yang terus meningkat tidak diimbangi dengan pengelolaan sampah yang ada. Pengelolaan sampah dengan paradigma baru menjadi solusi dan memicu adanya startup pengelola sampah. Namun tidak sedikit startup yang gagal, dibanding dengan startup lain, startup pengelola sampah dinilai masih kurang berkembang. Dengan demikian perlu untuk menganalisis Critical Success Factors (CSF) yang mempengaruhi keberhasilan startup pengelolaan sampah dalam mengembangkan bisnisnya. Penelitian ini menggunakan metode DEMATEL based ANP (DANP) untuk melihat bobot pengaruh antar faktor dan tingkat kepentingan faktor yang digambarkan pada Network Relation Map (NRM), dihasilkan faktor Strong legislation adalah faktor yang perlu diprioritaskan karena memiliki bobot global sebesar 0.590.


Indonesia has an increasing waste problem every year. Increased waste accumulation is not matched with waste management carried out. Waste management with a new paradigm is a solution and triggers a waste management startup. However, many startups fail, compared to other startups, waste management startups are still not growing. Thus, it is necessary to analyze the Critical Success Factors (CSF) that affect the success of waste management startups in developing their business. This study uses the DEMATEL based ANP (DANP) method to see the weight of the influence between factors and the level of importance of the factors described by the Network Relation Map (NRM), the resulting “Strong legislation” factor is a factor that needs to be prioritized because it has a global weight of 0.590.

"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Farhan
"Timbulan sampah di Kota Jakarta Selatan mencapai 1,937.54 ton per hari di tahun 2021. Rata-rata timbulan sampah terus merangkak naik hingga 17 ton setiap tahunnya. Permasalahan ini diakibatkan oleh pengelolaan sampah yang kurang baik, salah satunya pengelolaan di tempat penampungan sampah (TPS). Kelurahan Pejaten Barat memiliki TPS yang berlokasi di belakang Kantor Kelurahan Pejaten Barat yang dinamakan TPS Siaga. TPS Siaga menampung sampah dari seluruh RW di Kelurahan Pejaten Barat dan lokasi lainnya. Dalam situs SIPSN, sampah yang masuk pada TPS Siaga di tahun 2022 mencapai 19,130.36 ton per tahun. Sedangkan sampah yang terkelola hanya sebesar 222.7 ton per tahun, perbedaan antara sampah yang masuk dengan yang dikelola sangat signifikan. TPS Siaga juga bersinggungan dengan kali, ketika hujan lebat dan/atau kali meluap terjadi bencana banjir. Penelitian dilakukan untuk mengkaji pengelolaan dan pengolahan sampah di TPS Siaga, mengukur berat dan volume timbulan sampah yang masuk, mengidentifikasi komposisi limbah dan persentase jenis sampah sesuai, dan menganalisis potensi reduksi sampah yang mampu dicapai oleh TPS Siaga. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah observasi dan wawancara untuk mengetahui pengelolaan sampah yang dilakukan pada TPS Siaga, pengukuran timbulan sampah menggunakan metode load-count analysis, dan identifikasi komposisi menggunakan SNI 19-3964-1994. Hasil penelitian menunjukkan timbulan sampah yang masuk ke TPS Siaga dari wilayah pelayanan Kelurahan Pejaten Barat sebesar 3,477.368 kg per hari dengan volume sebesar 31.174 m3 serta timbulan sampah sebesar 0.081 kg/orang/hari atau 0.729 L/orang/hari. Komposisi sampah didominasi oleh sisa makanan sebesar 46.61%. Persentase komposisi sampah lainnya ialah kayu/ranting/daun sebesar 1.16%, kertas/karton 10.78%, plastik 18.17%, logam 1.05%, kain/tekstil 6.38%, karet/kulit 0.23%, kaca 1.69%, B3 0.71% dan sampah lainnya 13.21%. Pengelolaan sampah dari Kelurahan Pejaten Barat di TPS Siaga belum dilakukan dengan maksimal, karena nilai reduksi sampah hanya sebesar 27.77%. Hal ini menyebabkan timbulan sampah yang diangkut ke TPST Bantar Gebang mencapai 72.32% atau 2,511.768 kg per hari. Apabila sampah anorganik dipilah secara maksimal, dan sampah organik direduksi menggunakan maggot BSF dan pengomposan, maka nilai potensi reduksi sampah dapat mencapai 84.37% atau 2,933.805 kg per hari. Jumlah timbulan sampah yang tereduksi ke TPST Bantar Gebang mencapai 56.6% atau 1,968.205 kg per hari.

Waste generation in South Jakarta City is up to 1,937.54 tons per day in 2021. The average waste generation continues to climb up to 17 tons every year. This problem is caused by poor waste management, such as what happened in the garbage collection site (TPS). Kelurahan Pejaten Barat has a TPS located behind Kelurahan Pejaten Barat Office called TPS Siaga. TPS Siaga accommodates waste from all RWs in Kelurahan Pejaten Barat and other locations. According to the SIPSN website, the waste entering TPS Siaga in 2022 is up to 19,130.36 tons per year. While the managed waste is only 222.7 tons per year, the difference between incoming and managed waste is very significant. TPS Siaga also intersects with rivers, when it rains heavily and/or overflows, floods occur. This research was conducted to study the management and processing of waste at TPS Siaga, measure the weight and volume of incoming waste generation, identify the composition of waste and the percentage of appropriate types of waste, and analyze the waste reduction potential that TPS Siaga can achieve. The research methods used in this study were observation and interviews to find out the waste management carried out at TPS Siaga, measurement of waste generation using the load-count analysis method, and composition identification using SNI 19-3964-1994. The results showed that waste generation that entered TPS Siaga from Kelurahan Pejaten Barat service area was 3,477,368 kg per day with a volume of 31,174 m3 and waste generation was 0,081 kg/person/day or 0,729 L/person/day. While the composition of the waste is dominated by food waste by 46.61%. The percentage composition of other waste is wood/branches/leaves of 1.16%, paper/cardboard 10.78%, plastic 18.17%, metal 1.05%, cloth/textile 6.38%, rubber/leather 0.23%, glass 1.69%, B3 0.71% and other waste 13.21%. Waste management from Kelurahan Pejaten Barat at TPS Siaga has not been carried out optimally, because the waste reduction value is only 27.77%. This causes the generation of waste transported to TPST Bantar Gebang up to 72.32% or 2,511.768 kg per day. If inorganic waste is optimally processed and organic waste is reduced using BSF maggot and composting, the potential value of waste reduction can be up to 84.37% or 2,933.805 kg per day. The amount of waste generated that is reduced to TPST Bantar Gebang is up to 56.6% or 1,968,205 kg per day."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>