Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 222523 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Vanessa Carlene
"Laporan magang ini membahas tentang prosedur pemenuhan kriteria dalam ASEAN Corporate Governance Scorecard (ACGS) atas prinsip hak-hak dan perlakuan yang adil terhadap pemegang saham oleh KAP VEB pada PT PAN yang berada di industri keuangan. Tujuan dibuatnya laporan magang ini adalah untuk mengevaluasi kesesuaian prosedur pemenuhan kriteria ACGS atas prinsip hak-hak dan perlakuan yang adil terhadap pemegang saham dengan standar penilaian yang berlaku dalam ACGS. Laporan magang ini juga dibuat untuk merefleksikan diri atas pengalaman yang didapatkan selama menjalankan kegiatan magang di KAP VEB. Terdapat lima langkah utama dalam prosedur pemenuhan kriteria ACGS, yaitu pemahaman pertanyaan dan panduan, pemahaman sumber dokumen, pencarian bukti, penetapan pemenuhan kriteria, dan pembuatan catatan. Hasil evaluasi dari prosedur pemenuhan kriteria dalam prinsip hak-hak dan perlakuan yang adil terhadap pemegang saham menunjukkan bahwa KAP VEB telah melaksanakan prosedur sesuai dengan standar yang berlaku, seperti yang disampaikan dalam kegiatan pelatihan. Namun, terdapat area yang masih perlu dilakukan perbaikan agar prosedur pemenuhan kriteria dapat dilakukan dengan lebih baik. Selain itu, melalui kegiatan refleksi diri atas kegiatan magang, dapat diidentifikasi kelebihan dan kekurangan yang dimiliki serta cara menanggulangi kekurangan tersebut.

This internship report focuses on the procedures for meeting the criteria outlined in the ASEAN Corporate Governance Scorecard (ACGS) concerning the principles of rights and equitable treatment of shareholders, as conducted by KAP VEB for PT PAN, a company in the financial sector. The purpose of this report is to evaluate the alignment of the procedures for fulfilling ACGS criteria regarding shareholders' rights and fair treatment with the established ACGS assessment standards. Additionally, the report serves as a self-reflection on the experiences gained during the internship at KAP VEB. The procedure for fulfilling ACGS criteria comprises five main steps: understanding the questions and guidelines, comprehending the source documents, gathering evidence, determining the criteria fulfillment, and preparing documentation. The evaluation results indicate that KAP VEB has executed these procedures in accordance with the applicable standards, as emphasized in training activities. However, there are areas that require further improvement to enhance the effectiveness of these procedures. Furthermore, through self-reflection on the internship experience, strengths and weaknesses were identified, along with strategies to address the identified shortcomings."
Depok: Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Gabriella Dian Silvana Geng
"Laporan magang ini membahas hasil evaluasi penilaian ASEAN Corporate Governance Scorecard (ACGS) pada bagian C tentang Peran Pemangku Kepentingan terhadap PT X1 dan PT X4. Metode penilaian ACGS dilakukan dengan memberikan nilai Y, N, atau N/A berdasarkan dokumen dan informasi publik. Proses penilaian ACGS dievaluasi dengan membandingkan kesesuaian proses skoring dengan pedoman penilaian. ACGS terbagi menjadi 5 bagian dan secara spesifik fokus pada penilaian 13 kriteria di bagian C. Proses skoring kriteria ACGS bagian C oleh KAP GHJ telah menggunakan sumber dokumen relevan dan sesuai dengan pedoman penilaian.

This internship report discusses the evaluation of the ASEAN Corporate Governance Scorecard (ACGS) assessment in part C regarding the Role of Stakeholders in PT X1 and PT X4. The ACGS assessment method is carried out by assigning a Y, N, or N/A score based on public information. The ACGS assessment process is evaluated by comparing the suitability of the scoring process with the scoring guidelines. ACGS is divided into 5 parts and specifically focuses on the assessment of 13 criteria in section C. The scoring process for ACGS criteria part C by KAP GHJ has used relevant document sources and is in accordance with the assessment guidelines."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Emily Sakina Azra
"Laporan magang ini membahas hasil evaluasi penilaian domestic assessment ASEAN Corporate Governance Scorecard (ACGS) pada bagian A tentang Hak-hak Pemegang Saham terhadap empat (4) emiten di Indonesia. Empat emiten terdiri dari industri yang berbeda yaitu industri telekomunikasi, barang konsumen, penyiaran, dan jasa kesehatan. Metode penilaian domestic assessment ACGS dilakukan dengan memberikan nilai Y, N, atau N/A berdasarkan informasi yang berasal dari dokumen yang dapat diakses dengan mudah oleh publik. Penilaian ACGS dievaluasi dengan membandingkan kesesuaian pedoman penilaian dengan proses skoring. Secara keseluruhan, pedoman penilaian ACGS Bagian A yang disusun oleh KAP LOTUS sudah baik. Dari total delapan (8) kriteria non-default yaitu A.1.1, A.3.5, A.3.8, A.3.10, A.3.11, A.3.12, A.4.1, A.5.1, hanya satu (1) kriteria yang mendapat evaluasi kurang sesuai yakni kriteria A.3.10 Kriteria tersebut kurang sesuai karena pedoman penilaian terkait sumber dokumen kurang jelas. Rekomendasi untuk KAP LOTUS yaitu membagi emiten berdasarkan industri, memberi rekomendasi kepada OJK terkait peraturan yang belum dipenuhi emiten, dan tetap memberi penilaian pada kriteria default.

This internship report discusses the evaluation of ASEAN Corporate Governance (ACGS) domestic assessment part A: Rights of Shareholders on four public companies in Indonesia. Four public companies that are being evaluated are from different industries, i.e. telecommunications, consumer goods, media broadcasting, and healthcare. The process of domestic assessment was executed by filling in Y, A, or N/A on each criteria according to information in documents that are released for the public. The evaluation carried out by comparing the assessment guidance with the scoring process throughout the internship period. According to the evaluation, the assessment guidance provided by KAP LOTUS was set out correspondingly. Out of eight non-default criterias, namely criterias A.1.1, A.3.5, A.3.8, A.3.10, A.3.11, A.3.12, A.4.1, A.5.1, only one non-default criteria, specifically A.3.10, that is not in accordance. It is considered to be not in accordance due to unclear elaboration on source of documents. Recommendations for KAP LOTUS including classifying public companies by industries before distributing to assessor, giving recommendations to OJK in relation to regulations that have not been obeyed, and assess the default criterias."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Felisitas Tineza Sandjaja
"Laporan magang ini bertujuan untuk membahas mengenai evaluasi prosedur penilaian tata kelola perusahaan yang dilakukan oleh SNK Indonesia berdasarkan kriteria ACGS. Evaluasi dilakukan dengan membandingkan prosedur yang dilakukan oleh SNK Indonesia dengan prosedur penilaian ACGS. Berdasarkan hasil evaluasi, prosedur penilaian yang dilakukan oleh SNK Indonesia telah sesuai dengan metodologi penilaian ACGS yang berlaku. Namun untuk menghasilkan hasil yang lebih akurat, penilai perlu mengumpulkan informasi secara lebih mendalam menggunakan sumber primer. Laporan magang ini juga memuat refleksi diri penulis selama mengikuti kegiatan magang di SNK Indonesia.

This internship report aims to discuss the evaluation of the corporate governance assessment procedures carried out by SNK Indonesia based on the ACGS criteria. The evaluation was carried out by comparing the procedures carried out by SNK Indonesia with the ACGS assessment procedures. Based on the evaluation results, the assessment procedure carried out by SNK Indonesia is in accordance with the applicable ACGS assessment methodology. However, to produce a more accurate result, the assessor needs to collect more in-depth information using primary sources. This internship report also contains the author's self-reflection during the internship at SNK Indonesia."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Rizqi Fauziah
"ABSTRAK
Laporan magang ini bertujuan untuk mengevaluasi penilaian atas prinsip peran pemangku kepentingan pada PT HFG dan PT ADS berdasarkan kertas kerja ASEAN Corporate Governance Scorecard. Ada lima bagian utama dan dua bagian tambahan terkait tata kelola perusahaan dalam kertas kerja tersebut, tetapi analisis dalam laporan ini hanya memuat satu bagian utama, yaitu prinsip peran pemangku kepentingan. Laporan ini juga membahas tentang penerapan prinsip peran pemangku kepentingan pada PT HFG dan PT ADS yang berasal dari dua sektor industri yang berbeda. PT HFG berasal dari sektor perbankan sedangkan PT ADS berasal dari sektor industri dasar dan kimia. Maka dari itu, laporan ini juga bertujuan untuk mengidentifikasi perbedaan penerapan pada kedua perusahaan tersebut. Berdasarkan penilaian tersebut, setiap perusahaan memiliki bentuk penerapan yang berbeda dalam mengakomodasi peran pemangku kepentingan sesuai dengan industri masing-masing. Secara keseluruhan, setiap perusahaan sudah menunjukkan upaya mereka dalam mengakomodasi peran pemangku kepentingan. Namun, kertas kerja yang digunakan dalam penilaian memiliki kriteria yang ketat sehingga perusahaan dianggap belum memenuhi beberapa prinsip.

ABSTRACT
This internship report aims to evaluate the assessment of the principle of the role of stakeholders in PT HFG and PT ADS based on ASEAN Corporate Governance Scorecard. There are five main sections and two additional sections related to corporate governance in the working paper, but the analysis in this report only includes one main section, namely the principle of the role of stakeholders. This report also explains the application of the principle of the role of stakeholders in PT HFG and PT ADS from two different industry sectors. PT HFG comes from banking sector meanwhile PT ADS comes from basic industry and chemicals. Therefore, this report also aims to identify differences in implementation between the two companies. Based on the assessment, each company has a different form of application in accommodating the role of stakeholders in accordance with their respective industries. Overall, each company has shown their efforts in accommodating the role of stakeholders. However, the working paper used in the assessment have tight criteria so that the company is considered to not meet several principles."
2020
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Hermawan Chandra
"Penerapan Good Corporate Governance merupakan hal yang sangat penting dan masih menjadi fokus utama bagi perusahaan di Indonesia, dengan tujuan antara lain: meningkatkan nilai perusahaan, meningkatkan transparansi dalam proses pengambilan keputusan, meminimalisir penyalah gunaan wewenang direksi, meningkatkan kepercayaan stakeholders. Masalahnya adalah kesenjangan informasi (asymetric information) antara principal dan agent, dan antara pemegang saham mayoritas dan pemegang saham minoritas, karena keterwakilan pemegang saham minoritas di dalam susunan Dewan Komisaris, maupun Direksi tidak efektif, sehingga tidak terlibat dalam proses pengambilan keputusan. Keputusan yang diambil tidak sepenuhnya melindungi kepentingan pemegang saham minoritas. Penelitian ini dilakukan dengan metode deskriptif kualitatif, hasil penelitian ini menemukan bahwa secara normatif penerapan prinsip-prinsip Good Corporate Governance pada PT CMNP Tbk. telah berjalan cukup baik. Namun, penerapan GCG untuk memberikan perlindungan kepada kepentingan Pemegang Saham Minoritas belum efektif karena keterwakilan di dalam susunan Direksi dan Dewan Komisaris belum efektif.

The implementation of Good Corporate Governance is very important and still a major focus for companies in Indonesia, with the purpose, among others: to increase the value of the company, increase transparency in the decision making process, minimizing the misuse of the authority of directors, increasing the confidence of stakeholders. The problem lies in the disparity of information (asymetric information) between principal and agent, and between majority shareholders and minority shareholders, whereby minority shareholders are not represented either in the composition Board of Commissioners or Board of Directors, so they are not effectively involved in the decision making process. The decisions taken of not fully protect the interests of minority shareholders. The study was conducted with qualitative descriptive method, the result show that the implementation of GCG has been normatively applied in the company. This study found that application of the principles of Good Corporate Governance at PT CMNP Tbk is not fully implemented to provide protection to the interests of Minority Shareholders, because their representation are not fully effective.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
T34624
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nisa Afifah Irwan
"Praktik tata kelola perusahaan yang baik menjadi penting untuk diterapkan pada perusahaan publik, diantaranya adalah untuk menjaga kepercayaan para pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya. ASEAN Corporate Governance Scorecard (ACGS), sebuah inisiasi dari ASEAN Capital Market Forum (ACMF), merupakan salah satu cara yang dapat digunakan untuk menilai praktik tata kelola yang telah dijalankan perusahaan. Dengan hasil akhir berupa skor penilaian bagi setiap perusahaan, ACGS terdiri dari 184 kriteria yang terbagi dalam lima bagian sesuai dengan prinsip-prinsip dalam OECD (2015). Seluruh penilaian setiap kriteria didapat dari dokumen perusahaan yang mudah diakses, terbuka untuk umum, dan tersedia dalam versi bahasa Inggris. Laporan magang ini membahas analisis penerapan tata kelola berdasarkan kriteria penilaian yang terdapat pada ACGS. Kriteria-kriteria penilaian ACGS hampir seluruhnya terdapat pada peraturan pemerintah, meskipun beberapa kriteria mengaturnya secara lebih ketat, seperti kriteria A3.12, D7.1, dan E2.4. Secara lebih khusus, laporan ini juga membahas pemenuhan perusahaan pada kriteria yang mengatur lebih ketat tersebut, apakah perusahaan sudah berhasil memenuhi kriteria atau belum. Jika belum, maka akan dilihat pemenuhannya berdasarkan peraturan pemerintah yang berlaku.

Good corporate governance practices are important to be applied in public companies, among which are to maintain the trust of shareholders and other stakeholders. The ASEAN Corporate Governance Scorecard (ACGS), an initiation of the ASEAN Capital Market Forum (ACMF), is one way that can be used to assess corporate governance practices. With the final result in the form of an assessment score for each company, ACGS consists of 184 criteria which are divided into five sections according to the principles in the OECD (2015). All assessments for each criterion are obtained from company documents that are easily accessible, open for public, and available in the English version. This internship report discusses the analysis of the application of governance based on the assessment criteria contained in the ACGS. ACGS assessment criteria are almost entirely contained in government regulations, although some criteria regulate them more stringently, such as criteria A3.12, D7.1, and E2.4. More specifically, this report also discusses the fulfillment of the company on the more stringent criteria set, whether the company has successfully met the criteria or not. If not, compliance will be seen based on applicable government regulations.

"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Kaulya
"Tulisan ini menganalisis apakah perusahaan dengan tata kelola perusahaan yang kuat relatif memperoleh manfaat dengan bond ratings yang lebih tinggi dibandingkan perusahaan-perusahaan dengan tata kelola yang lemah bagi negara-negara ASEAN khususnya Indonesia, Malaysia, Thailand, Singapura dan Filipina. Tulisan ini menggunakan metode regresi multinomial logistik dengan data cross sectional. Dari hasil penelitian ini ditemukan bukti, setelah mengendalikan risiko karakteristik spesifik perusahaan dan risiko negara, bahwa bond ratings positif dengan tata kelola perusahaan yang dinilai menggunakan ASEAN CG Scorecard. Berdasarkan masing-masing prinsip tata kelola perusahaan, tulisan ini juga menyediakan bukti bahwa equitable treatment of shareholders, disclosure and transparency, serta responsibility of board memiliki hubungan positif dan signifikan terhadap bond ratings tanpa memerhatikan adanya country risk. Namun ketika variabel tersebut dimasukkan, hanya equitable treatment of shareholders dan role of stakeholders yang memiliki hubungan positif dan signifikan terhadap bond ratings.

This paper analyze whether firms with strong corporate governance benefit higher bond ratings relative to firms with weaker governance for ASEAN countries especially Indonesia, Malaysia, Thailand, Singapore and Philippines. This paper used multinomial logistic regression with cross sectional data. This paper results present evidence, after controlling for firm-specific risk characteristics and country risk, that credit ratings are positively associated with corporate governance which is assessed using ASEAN CG Scorecard. Based on each principle on corporate governance, this paper also provide that equitable of shareholders, disclosure and transparency and responsibility of board are positively associated with bond ratings when country risk is excluded. But there are only equitable treatment of shareholders and role of stakeholders which are positively associated with bond ratings when country risk is included.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S56796
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Elisabeth
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tata kelola perusahaan dan komitmen etika bisnis terhadap penilaian perusahaan. Penelitian menghasilkan kesimpulan bahwa perusahaan dengan tata kelola perusahaan yang baik memiliki biaya modal ekuitas yang lebih rendah. Sejalan dengan hasil tersebut, perusahaan dengan komitmen etika bisnis yang tinggi terbukti memiliki nilai biaya modal ekuitas yang lebih rendah.
Penelitian ini juga membuktikan bahwa pengaruh tata kelola perusahaan pada perusahaan dengan komitmen etika bisnis yang tinggi lebih lemah dibandingkan dengan perusahaan dengan komitmen etika bisnis yang rendah. Hal ini mengindikasikan hubungan antara tata kelola perusahaan dengan komitmen etika bisnis adalah bersifat subtitusi.
Pada akhirnya, penelitian ini menunjukan bahwa perusahaan dapat menurunkan biaya modal ekuitas dan meningkatkan nilai perusahaan dengan mengimplementasikan tata kelola perusahaan yang lebih komprehensif dan berkomitmen dalam melaksanakan etika bisnis yang baik.

The study intends to understand the influence of good corporate governance and business ethic commitment to corporate valuation. The study has shown that companies with good corporate governance had lower cost of equity capital compared to other companies with lower commitment on their corporate governance.
Followed with these results, companies with high business ethics commitments are proved to have lower cost of equity capital. Moreover, the weaker association of corporate governance founded in companies with high business ethics commitments. These result concluded that there is substitute relation between corporate governance and business ethics commitment.
Finally, this study shows that companies can lower the cost of equity capital and enhance shareholder value by implementing corporate governance more comprehensive and committed in implementing good business ethics.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
S60903
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rosario Claritas Delavonte
"Penerapan tata kelola perusahaan yang baik dapat mendorong pengelolaan sebuah BUMN secara lebih profesional, efisien, dan efektif. Tujuan dari penulisan laporan magang ini  adalah untuk mengevaluasi proses penilaian tata kelola perusahaan yang baik terhadap aspek Dewan Komisaris PT Venus dengan menggunakan Parameter BUMN (SK-16/S.MBU/2012) dan melakukan evaluasi atas refleksi diri yang diperoleh selama menjalani kegiatan magang. Parameter BUMN sendiri terdiri dari enam aspek penilaian utama dan 43 indikator utama penilaian. Berdasarkan hasil penilaian dan evaluasi yang dilakukan oleh KAP XXX, PT Venus telah memperoleh nilai dengan predikat “ Sangat Baik “ terhadap penerapan tata kelola perusahaan yang baik dalam aspek Dewan Komisaris. Secara umum, proses penilaian dan evaluasi terhadap penerapan tata kelola perusahaan yang baik pada PT Venus telah sesuai dengan peraturan perundang – undangan yang berlaku yaitu Parameter BUMN.

The implementation of good corporate governance can encourage the management of a state owned enterprises (BUMN in Indonesia)  more professional, efficient, and effective. The purpose of writing this internship report is to evaluate the process of evaluating good corporate governance on the aspects of the Board of Commissioners of PT Venus by using the state owned enterprises (BUMN in Indonesia) Parameter and evaluating the self reflection obtained during the internship. The state owned enterprises (BUMN in Indonesia) Parameter, consists of six main evaluation aspects and 43 main evaluation indicators. Based on the results of the assessment and evaluation conducted by KAP XXX, PT Venus has obtained a score with the title "Very Good" on the application of good corporate governance in the aspects of the Board of Commissioners. In general, the process of assessment and evaluation the implementation of good corporate governance at PT Venus is in accordance with applicable laws and regulations, namely state owned enterprises (BUMN in Indonesia) Parameters."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>