Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 179034 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ibnu Fajar
"Pemanfaatan hasil akhir pengolahan lumpur tinja dapat meningkatkan pemasukan bagi organisasi untuk meningkatkan pelayanan salah satunya dengan memanfaatkan lumpur tinja kering menjadi energi. Pemanfaatan tersebut merupakan salah satu potensi dari lumpur tinja. Lumpur tinja di Indonesia khususnya padatan kering diharapkan dapat berpotensi menjadi sumber energi terbarukan yang setara dengan batubara jenis sub bitumin. Tujuan umum penelitian ini adalah mengelola limbah khususnya lumpur tinja dan memanfaatkan limbah menjadi energi berdasarkan karakteristik yang dimiliki dari hasil pengolahan lumpur tinja di IPLT sebagai sumber energi alternatif. Data dari Indonesia Family Life Survey 5 diperlukan untuk menghitung potensi volume lumpur tinja yang dihasilkan oleh masyarakat. Kemudian nilai-nilai tersebut digunakan untuk menghitung potensi nilai kalor berdasarkan literatur dan energi yang dihasilkan. Lalu secara primer, sampel yang diambil berasal dari IPLT Tegal Gundil, Kota Bogor dengan melakukan uji proksimat untuk mendapatkan karakteristik kelembaban, volatile solids, kadar abu, dan fixed carbon dari padatan kering. Hasil penelitian bahwa Indonesia memiliki potensi energi yang besar dengan bahan baku lumpur tinja, baik pemanfaatan padatan kering ataupun lumpurnya dan akan terus meningkat produksi lumpur tinja. Nilai kalor yang dihasilkan dari proses pengolahan lumpur tinja di IPLT Tegal Gundil, Kota Bogor dengan padatan kering sebagai bahan baku sebesar 3.704,89 ± 322,09 kkal/kg-kering untuk HHV atau 12,87 ± 1,35 MJ/kg dan sebesar 188,82 ± 122,16 kkal/kg untuk LHV. Nilai kalor tersebut kurang dari standar batubara jenis sub bitumin. Perlu dilakukan perlakuan lebih lanjut untuk menghilangkan kadar air dari padatan kering pada unit sludge drying bed, bisa dengan mengganti unit dewatering dengan teknologi mekanik, menambah unit dewatering dengan teknologi mekanis yang dapat menghilangkan kadar air dengan cepat dan lebih kering, atau dengan mencampur padatan kering dengan biomassa kering lain agar kadar air berkurang. Potensi energi biogas dari lumpur tinja cukup besar juga, namun perlu memperhatikan parameter – parameter pengganggu dari proses pencernaan biogas agar biogas tetap berproduksi.

The product utilization of faecal sludge treatment, which is dry sludge, could increase the organization’s income to improve their services by using the dry sludge into energy. It is one of the potentials of sludge. Fecal sludge in Indonesia, especially dry solids, is expected to have potential to become a renewable energy source that is equivalent to sub-bituminous coal. General purpose of this research is to manage waste especially faecal sludge and to use waste into energy based on its characteristic from the result of faecal sludge treatment in FSTP (Faecal Sludge Treatment Plant) as an alternative energy source. Data from IFLS 5 (Indonesia Family Life Survey 2014) is needed to calculate the potential volume of faecal sludge produced by the community. Then these values are used to calculate the potential of calorific value based on the literature and energy produced. Next for primary, samples are derived from Tegal Gundil FSTP, Bogor City by conducting proximate analysis test to obtain the characteristics such as mositure, volatile matter, ash, and fixed carbon from dry sludge. The results of the study show that Indonesia has a large energy potential with the raw material of fecal sludge, both the use of dry solids or the sludge and will continue to increase the production of fecal sludge. The calorific value resulting from the fecal sludge treatment process at the Tegal Gundil FSTP, Bogor City with dry solids as raw material of 3,704.89 ± 322.09 kcal/kg dry for HHV or 12.87 ± 1.35 MJ/kg and 188.82 ± 122.16 kcal/kg for LHV. The calorific value is less than the standard sub-bituminous coal. Further treatment is needed to remove the moisture content of the dry solids in the sludge drying bed, either by replacing the dewatering unit with mechanical technology, adding a dewatering unit with mechanical technology that can remove the moisture content faster and drier, or by mixing the dry solids with other dry biomass to reduce water content. The potential for biogas energy from fecal sludge is also quite large, but it is necessary to pay attention to the disturbing parameters of the biogas digestion process so that biogas continues to produce."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Hana
"ABSTRAK Hipertensi dan hiperkolesterol merupakan penyebab terjadinya penyakit jantung koroner (PJK) sehingga adanya hiperkolesterolemia pada penderita hipertensi akan meningkatkan risiko terjadinya PJK. Obesitas sentral menggambarkan penumpukan lemak di perut yang dapat mengakibatkan adanya keabnormalan jumlah lipid dalam darah, ketika terjadi pada penderita hipertensi dapat menimbulkan progresifitas terjadinya kolesterol darah tinggi dan berisiko menyebabkan aterosklerosis dan penyakit jantung. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan lingkar pinggang dan faktor lainnya dengan kejadian hiperkolesterolemia pada penderita hipertensi. Penelitian ini adalah studi kuantitaf melalui data sekunder dengan desain Cross Sectional. Menurut hasil uji multivariat dengan regresi logistik ganda menunjukan terdapat hubungan antara lingkar pinggang, jenis kelamin dan umur setelah dikontrol oleh variabel aktifitas fisik. Jenis kelamin sebagai faktor risiko yang paling berhubungan dengan kejadian
hiperkolesterolemia dengan risiko 8,5 kali lebih tinggi pada perempuan dibandingkan laki-laki. Uji stratifikasi lingkar pinggang menurut jenis kelamin pada penderita hipertensi dengan kasus obesitas sentral didapatkan hubungan yang signifikan bahwa penderita obesitas sentral perempuan memiliki risiko mengalami hiperkolesterolemia sebanyak 5,5 kali dibandingkan obesitas sentral pada laki-laki dengan nilai p <0,05. Terdapat hubungan yang signifikan antara lingkar pinggang dengan kejadian hiperkolesterolemia, pada perempuan yang obesitas sentral lebih berisiko mengalami hiperkolesterolemia dibandingkan laki-laki yang obesitas sentral.

ABSTRACT
Hypertension and hypercholesterolemia are the causes of coronary heart disease (CHD) so that the presence of hypercholesterolemia in patients with hypertension will increase the risk of CHD. Central obesity describes the accumulation of fat in the stomach which can lead to abnormalities in the amount of lipids in the blood, when it occurs in patients with hypertension can lead to progression of the occurrence of high blood cholesterol and the risk of causing atherosclerosis and heart disease. The purpose of this study was to determine the relationship of waist circumference and other factors with the incidence of hypercholesterolemia in patients with hypertension. This research is a quantitative study through secondary data with Cross Sectional design. According to the results of multivariate tests with multiple logistic regression, there was a relationship between waist circumference, gender and age after being controlled by physical activity variables. Gender as a risk factor most associated with the incidence of hypercholesterolemia with a risk 8.5 times higher in women than men, then carried out waist circumference stratification test by sex in hypertensive patients with cases of central obesity found a significant relationship that central obesity patients women have a risk of experiencing hypercholesterolemia as much as 5.5 times more than central obesity in men with a value of p <0.05. There is a significant relationship between waist circumference and the incidence of hypercholesterolemia in women who are obese obese at greater risk of hypercholesterolemia than men who are obese central.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
T52038
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hutagalung, Winny Laura Christina
"Lumpur pada sludge drying bed Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) Kalimulya Depok dimanfaatkan masyarakat sekitar sebagai penyubur tanah. Padahal, lumpur tersebut belum memenuhi kriteria untuk dijadikan penyubur tanah. Oleh karena itu, diperlukan satu pengolahan untuk memperbaiki kualitas lumpur tersebut. Pengolahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengomposan yang mencampur lumpur dari sludge drying bed dan sampah organik pasar dengan menggunakan metode open windrow. Pengomposan merupakan proses eksotermik yang akan menghasilkan panas dan pengukuran suhu dilakukan selama proses pengomposan berlangsung. Dalam percobaan pengomposan ini, dua perlakuan pengadukan yang berbeda diberikan pada dua buah komposter. Kompos diaduk dengan frekuensi dua dan empat hari. Kualitas yang diteliti dalam penelitian ini adalah Fecal coliform dan Salmonella sp.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengadukan empat hari mampu mencapai suhu hingga 66,40C, sedangkan kompos dengan pengadukan dua hari hanya mencapai suhu 65,20C. Hasil pengukuran jumlah Fecal coliform adalah 23 MPN/gr pada hari ke-15, sedangkan jumlah Salmonella sp adalah <2 MPN/4gr pada hari ke-30. Ketika suhu mencapai suhu termofilik (35-650C), maka jumlahkedua bakteri tersebut akan berkurang. Dengan demikian, pengomposan mampu menurunkan jumlah bakteri Fecal coliform dan Salmonella sp sehingga dapat memenuhi SNI 19-7030-2004 tentang Spesifikasi Kompos dari Sampah Organik Domestik. Namun, terjadi pertumbuhan kembali bakteri dan secara signifikan ditunjukkan dengan jumlah Fecal coliform yang meningkat pada hari ke-30 dan 40, yaitu mencapai 50 MPN/gr dan 300 MPN/gr. Titik maturasi kompos tidak hanya dilihat dari kualitas mikrobiologisnya, tetapi juga dari kestabilan suhu, reduksi volume, bau, warna, dan tekstur kompos. Secara umum, variasi frekuensi pengadukan dua dan empat hari sekali tidak menghasilkan perbedaan yang mencolok. Untuk percobaan pengomposan yang lebih efektif, maka pengadukan yang lebih disarankan adalah frekuensi pengadukan 4 hari.

Sludge that is coming from sludge drying bed in Kalimulya Waste Water Treatment Plant City of Depok was used as soil fertilizer by community nearby. In fact, these sludge do not meet with standard as soil fertilizer and requires other treatment to improve its quality. This research was conducted to treat this sludge by open windrow composting method. This sludge was mixed with organic waste from traditional market. Composting is an exothermic process that is produced heat. The temperature increased due to the heat was measured during process takes place. There are two different turning frequencies performed which are every two and four days. The compost quality parameters that is examined are Fecal coliform and Salmonella sp. SNI No. 19-7030-2004 - Specification of The Domestic Organic Waste Composting was used as a base for compost quality standard.
The result shows that four days turning frequency could reach highest temperature at approximately 66.40C. Meanwhile, two days frequency only could reach highest temperature approximately 65.20C. The average number of Fecal coliform at day 15 is approximately 23 MPN/gr and Salmonella sp at day 30 is not more than 2 MPN/4gr. Composting could reduce the number of both bacteria. However, bacterial regrowth occurred and significantly indicated by number of Fecal coliform that increased at day 30 and 40, those are 30 MPN/gand 300 MPN/g. The matured compost is not only seen from its microbial quality, but also temperature, volume reduction, odor, color, and texture stability. In general, the compost quality did not show significant difference between two and four days turning frequency. But, four days turning frequency is preffered for effectivity and keeping temperature high during composting.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S43231
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sarah Irhamillah
"Limbah residu lumpur dari pengolahan air wajib untuk diolah sebelum dibuang ke badan air sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2005. IPA Cipaku yang merupakan salah satu insatalasi pengolahan
air bagi PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor saat ini masih melakukan pembuangan lumpur sisa pengolahan pada badan air sungai Cisadane tanpa melalui pengolahan limbah apapun. Timbulan volume lumpur maksimum
sebesar 1471,49 m3/hari dan timbulan volume rata-rata sebesar 724,54 m3/hari. Timbulan massa lumpur maksimum sendiri adalah sebesar 1731,38 kg/hari dengan nilai rata-rata 1074,54 kg/hari. Pemilihan
pengolahan lumpur didasarkan pada karakteristik lumpur yang dihasilkan, luas lahan, dan timbulan dry cake dari dua alternatif desain. Dari hasil perhitungan dan pertimbangan didapatkan alternatif desain berupa 1 bak
penampung, 1 Chemical Conditioning Tank, 1 Recovery Basin, 1 Gravity Thickener, dan 1 Belt Filter Press. Luas lahan yang dibutuhkan sekitar 360m2.

Residual sludge waste from water treatment plant needs to be treated before being discharged into water bodies in accordance with Peraturan Pemerintah No. 16 Tahun 2005. IPA Cipaku as one of Water Treatment Plant under PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor still disposes process residual sludge to river Cisadane water bodies without going through any waste processing. The maximum sludge generation volume is 1471,49 m3/day and the average generation volume is 724,54 m3/day. The maximum mass of sludge generation alone is 1731,38 kg/day with an average mass generation value of 1074,54 kg/day. The selection of sludge treatment is based on the characteristics of the sludge produced, the land area, and the dry cake generation of two alternative designs.
The calculations and considerations resulted an alternative design of a sludge treatment plant consisting of 1 holding tank , 1 Chemical Conditioning Tank, 1 Recovery Basin, 1 Gravity Thickener, and 1 Belt Filter Press. The land area required is approximately 360 m2."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S60838
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anindyolaras Cahyo Pramusinto
"Instalasi pengolahan air minum dalam prosesnya akan menghasilkan limbah yang berupa lumpur. Berdasarkan Peraturan Pemerintah no. 16 tahun 2005 tentang Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum pasal 9 ayat 3 bahwa limbah akhir dari proses pengolahan air baku menjadi air minum wajib diolah terlebih dahulu sebelum dibuang ke sumber air baku dan daerah terbuka. Instalasi Pengolahan Air Minum Cibinong merupakan salah satu instalasi yang belum melakukan pengolahan limbah dari proses pengolahan air karena limbah yang dihasilkan langsung dibuang ke sungai Ciliwung. Jumlah timbulan debit lumpur dengan aliran kontinyu IPAM Cibinong I sebesar 394,35 m3/hari dan IPAM Cibinong II sebesar 187,44 m3/hari.
Tujuan dari penelitian ini untuk merencanakan instalasi pengolahan lumpur guna mentaati peraturan yang berlaku. Berdasarkan neraca massa dapat diketahui unit penghasil lumpur yang signifikan adalah unit sedimentasi, dikarenakan massa lumpur yang dihasilkan cukup besar. Akan direncanakan unit pengolahan lumpur yang terdiri dari proses thickening, chemical conditioning, dan dewatering. Pemilihan unit tahap dewatering pengolahan tersebut berdasarkan analisa SWOT dan metode decision matrix, kemudian diperoleh mechanical dewatering dengan menggunakan centrifuge.
Berdasarkan luas lahan, timbulan cake lumpur, dan kebutuhan polimer dipilih instalasi pengolahan lumpur yang terdiri dari 2 buah bak ekualisasi. Dimana 1 bak ekualisasi mengumpulkan lumpur dari unit flokulasi dan air pencucian filter, selanjutnya menuju chemical conditioner, recovery basin¸ dan gravity thickener. Sedangkan bak ekualisasi lainnya mengumpulkan lumpur dari unit sedimentasi menuju gravity thickener kemudian menuju centrifuge.

Water treatment plant produced sludge in a large quantity. Based on Government Regulation No. 16, 2005 in which under item 3 of the article 9, it is stipulated that the waste produced from any processing must be treated before it is discharged into water sources and open areas. The sludge generated from WTP Cibinong I and II is directly discharge into stream Ciliwung. The sludge generation of WTP Cibinong I in continuous flow is 394,35 m3/day and WTP Cibinong II is 187,44 m3/day.
The aim of this study is to plan for sludge treatment plant in order to comply with applicable regulations. Based on the mass balance, sedimentation is a unit which significantly produced sludge in large quantity. Sludge treatment plant will be planned consists of thickening process, chemical conditioning, and dewatering. The selection of dewatering processing unit is based on SWOT analysis and decision matrix method, with this tools it can be concluded that centrifuge will be used.
Based on land area, sludge generation, and need of polymer, will be selected sludge treatment plant which has 2 equalization basins. One equalization basin will collect the sludge from flocculation unit and backwash water and towards to chemical conditioner, recovery basin, and will be mixed in gravity thickener with outflow from other equalization basin which collects sludge from sedimentation. After that, it will toward to mechanical dewatering centrifuge.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S53053
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Inggriani Priscilia
"Kurang aktivitas fisik telah menjadi masalah kesehatan di dunia yang dapat berdampak kepada 9 kematian dini di seluruh dunia. Kurang aktivitas fisik pada penderita hipertensi dapat menyebabkan tidak terkontrolnya tekanan darah yang dapat menyebabkan penyakit komplikasi pada penderita hipertensi. Ada beberapa faktor yang menyebabkan penderita hipertensi tidak melakukan aktivitas fisik secara rutin. Tujuan umum penelitian ini adalah diketahuinya hubungan antara durasi tidur dan faktor lainnya dengan aktivitas fisik pada penderita hipertensi di Puskesmas Tegal Gundil Kota Bogor tahun 2017. Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional. Responden dalam penelitian ini sebanyak 97 responden di Puskesmas Tegal Gundil Bogor. Aktivitas fisik ditentukan berdasarkan perhitungan dari kuesioner GPAQ, durasi tidur, kualitas tidur, stres, dan indeks massa tubuh diketahui melalui kuesioner PSQI, PSS, dan dilakukan pengukuran berat badan dan tinggi badan. Hasil penelitian ini menunjukan sebesar 32 responden memiliki aktifitas fisik lsquo;tidak aktif. Pada analisis bivariat menunjukkan hubungan antara usia dengan aktiivtas fisik. Oleh karena itu Puskesmas diharapkan memberikan edukasi mengenai melakukan aktivitas fisik secara rutin untuk penderita hipertensi dan meningkatkan program senam pagi di Puskesmas.

Physical inactivity has become a health problem in the world that could impact 9 of premature deaths in worldwide. Lack of physical activity in hypertension patients can lead to uncontrolled blood pressure that can lead to complications of disease on hypertension patients. There are several factors that can cause the hypertension patients sufferers to not do physical activity on a regular basis. The general purpose of this study is to know the relationship between sleep duration and other factors woth physical activity in hypertension patients at Puskesmas Tegal Gundil Bogor City in 2017. This study used cross sectional design. There is 97 respondent of this research at Puskesmas Tegal Gundil bogor. Physical activity was determined on basis of calculations from GPAQ questionnaire, sleep duration, sleep quality, stress, and body mass index known through PSQI, PSS, and weight and height measurements. The results of this study showed that 32 of respondents have physical activity 39 not active 39. The bivariate analysis shows the relationship between age and physical activity. Therefore Puskesmas is expected to give education about doing physical activity routinely for hypertension patient and improve morning gymnastics program at Puskesmas."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kurnia Hariyani Sudarman
"Sebanyak 40 kematian yang diakibatkan hipertensi tidak terkendali, salahsatunya karena ketidakpatuhan diet, Makanan yang dimakan akan berpengaruh terhadapkestabilan tekanan darah. Dietary Approach to Stop Hypertension for Indonesian DASHI direkomendasikan karena dapat mengendalikan tekanan darah bagi penderitahipertensi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh kepatuhan diet DASHIterhadap perbedaan tekanan darah sistolik dan diastolik pada penderita hipertensi usia 25-65 tahun.
Desain penelitian ini adalah studi longitudinal yang dilakukan dari bulan Meihingga September 2017, dengan menggunakan data primer. Hasil uji Reapeted MeasureAnova menunjukan bahwa tidak terdapat pengaruh kepatuhan diet DASHI terhadapperbedaan tekanan darah sistolik dan diastolik pada penderita hipertensi, namunberdasarkan perbandingan pada setiap hasil pengukuran terdapat perbedaan perubahantekanan darah sistolik dan diastolik berdasarkan kepatuhan diet DASHI diantaranyaadalah pengukuran bulan pertama dibandingkan bulan ketiga, serta pengukuran bulankedua dibandingkan dengan bulan ketiga, dengan nilai p-value

As many as 40 of deaths caused by uncontrolled hypertension, one of them dueto dietary disobedience, Food eaten will affect the stability of blood pressure. DietaryApproach to Stop Hypertension for Indonesian DASHI is recommended, because it cancontrol blood pressure for people with hypertension. The purpose of this study to seewhether there is influence of DASHI diet adherence to differences in systolic anddiastolic blood pressure changes in patients with hypertension 25 65 years old.
The design of this study was a longitudinal studies conducted from May to September 2017 usingprimary data. There is no effect of dietary compliance DASHI on the difference ofsystolic and diastolic blood pressure in hypertensive patients, but based on the comparisonon each measurement result there is difference of systolic and diastolic blood pressurechanges based on DASHI diet compliance including first month compared to third month,and second month measurement compared with third month, with p value
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
T50451
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dedek Roslina
"Skripsi ini membahas mengenai bentuk-bentuk partisipasi masyarakat dalam pemeliharaan perpustakaan masyarakat serta faktor pendorong dan penghambat dalam proses pemeliharaan tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan desain deskriptif. Hasil penelitian menemukan berbagai bentuk partisipasi masyarakat Tegal Gundil dalam memelihara Kedai Baca SABAR sebagai sebuah perpustakaan masyarakat di wilayah tersebut. Selain itu, dibahas pula faktor pendorong dan faktor penghambat partisipasi mereka terhadap pemeliharaan Kedai Baca SABAR, baik dari faktor internal maupun eksternal. Pada dasarnya, partisipasi masyarakat merupakan kunci sukses suatu kegiatan pembangunan.

This undergraduate thesis discusses on the various forms community participation in public library preserve, thruster and resistor factors in processes that preserve. This is qualitative research with a descriptive design. Result observationaling to find various participation forms of Tegal Gundil?s community in Kedai Baca SABAR as one public library at that territorial. Besides, discussed through too their participation thruster and resistor factors to preserve Kedai Baca SABAR, well of internal factor and also external. Basically, community participation is the key to success development activity."
2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dedek Roslina
"Skripsi ini membahas mengenai bentuk-bentuk partisipasi masyarakat dalam pemeliharaan perpustakaan masyarakat serta faktor pendorong dan penghambar dalam proses pemeliharaan tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan desain deskriptif. Hasil penelitian menemukan berbagai bentuk partisipasi masyarakat Tegal Gundil dalam memelihara Kedai Baca SABAR sebagai sebuah perpustakaan masyarakat di wilayah tersebut. Selain itu dibahas pula faktor pendorong dan faktor penghambat partisipasi mereka terhadap pemeliharaan kedai baca SABAR, baik dari faktor internal maupun eksternal. Pada dasarnya, partisipasi masyarakat merupakan kunci sukses suatu kegiatan pembangunan."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2009
S7732
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Anindya Prabaningrum Tantoro
"Fosfor (P) merupakan salah satu mineral dalam limbah kotoran manusia yang kurang dimanfaatkan. Tidak ada prioritas global untuk memastikan aksesibilitas fosfor yang cukup di masa mendatang sehingga perlu adanya pemulihan atau daur ulang fosfor, salah satunya ialah melalui proses fermentasi secara anaerobik untuk dipergunakan kembali sebagai produk agrikultur berupa pupuk. Dalam pengolahan anaerobik, proses fermentasi akan menghasilkan produk berupa volatile fatty acid (VFA) yang dapat diaplikasikan dalam produksi bioplastik, bioenergi, dan penyisihan nutrien dari limbah. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pelepasan fosfor dan produksi VFA dari lumpur tinja melalui proses fermentasi. Penelitian didahului dengan pengujian ICP-OES untuk mengidentifikasi karakteristik lumpur tinja, kemudian proses fermentasi dilakukan dengan menggunakan reaktor batch selama delapan (8) hari. Hasil eksperimen menunjukkan bahwa kondisi optimum pelepasan fosfor dan produksi VFA berada pada hari ke-8 fermentasi dengan perolehan konsentrasi fosfor terlarut sebesar 52,02 mg/L, persentase P-release sebesar 6%, dan konsentrasi VFA sebesar 1.351,35 mg/L. Pelepasan fosfor dipengaruhi oleh keberadaan bakteri asidogenik dalam reaktor dapat melepaskan fosfor sekaligus memproduksi VFA. Produksi VFA dan pH, kandungan logam berat, serta bahan organik kompleks juga memengaruhi pelepasan fosfor seiring berjalannya proses fermentasi yang terbukti dengan adanya tren peningkatan dan penurunan konsentrasi fosfor selama penelitian berlangsung.

Phosphorus (P) is one of the underutilized minerals in human waste. There is no global priority to ensure sufficient phosphorus accessibility in the future, necessitating phosphorus recovery or recycling. One method for this is through anaerobic fermentation to be reused as agricultural products like fertilizers. In anaerobic treatment, the fermentation process also produces volatile fatty acids (VFAs), which can be applied in the production of bioplastics, bioenergy, and nutrient removal from waste. This study aims to identify phosphorus release and VFA production from fecal sludge through fermentation. The study began with ICP-OES testing to identify the characteristics of fecal sludge, followed by an eight-day batch reactor fermentation process. The experimental results showed that the optimal conditions for phosphorus release and VFA production were on the 8th day of fermentation, with a dissolved phosphorus concentration of 52.02 mg/L, a P-release percentage of 6%, and a VFA concentration of 1,351.35 mg/L. Phosphorus release was influenced by the presence of acidogenic bacteria in the reactor, which release phosphorus while producing VFAs. VFA production, pH, heavy metal content, and complex organic matter also affected phosphorus release throughout the fermentation process, as evidenced by the trends of increasing and decreasing phosphorus concentrations observed during the study."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>